• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kopi sebagai minuman sudah dikenal lama di wilayah Indonesia. Tanaman kopi mulai dibudidayakan sejak tahun 1696, dan telah menjadi minuman yang sangat favorit hingga saat ini. Menurut artikel berjudul Kopi Dan Pulau Jawa (Sebuah Prolog Sejarah) pada situs koffiejavonturir.blogspot.com, sejarah mencatat bahwa penemuan kopi pertama kali ditemukan oleh bangsa Ethopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu, dimana biji-bijian asli hanya ditanam disana. Kemudian kopi terus berkembang hingga saat ini dan menjadi salah satu minuman paling popular di dunia, dan paling banyak banyak dikonsumsi setiap harinya. Menurut buku “Keajaiban dalam Secangkir Kopi” oleh Suryo Sukendro, kopi terdiri dari berbagai macam jenis spesies dan yang paling dikenal adalah arabika dan robusta. Menurut artikel yang berjudul Minum Kopi, Gaya Hidup saat ini pada situs kompasiana.com, mengkonsumsi kopi juga dapat membuat kita merasa tenang, serta dapat berkomunikasi dengan lebih baik dan santai, yang dapat berpengaruh baik saat melakukan interaksi sosial. Saat ini kopi bukanlah lagi dianggap sebagai minuman semata, namun kopi juga sudah menjadi bagian dari gaya hidup, yaitu bahwa minum kopi bisa menjadi trendsetter di Indonesia sebagai ajang untuk bisa saling komunikasi diantara pihak. Hal ini dapat dilihat dari mulai menjamurnya kafe-kafe dan kedai kopi yang menyajikan berbagai macam varian kopi di Indonesia, khususnya di Jakarta. Menurut Redaksi Health Secret dalam bukunya, “Khasiat Bombastis Kopi”, di Indonesia konsumsi kopi umumnya berkisar antara 1-3 cangkir perharinya, dan berdasarkan data tahun 2006, konsumsi kopi di Indonesia mencapai 500g/kapita per tahun. Menurut ulasan buku, “Ngopi Ala Barista”, Doddy Samsura mengatakan bahwa kopi dipilih juga karena memiliki banyak manfaat. Dengan minum kopi, kita akan diberi kekuatan untuk menghindari kantuk sehingga dapat beraktivitas dengan semangat. Kopi juga baik untuk kesehatan tubuh. Kopi dapat mencegah dan mengurangi rasa sakit dari penyakit, seperti nyeri otot, sakit kepala, tekanan darah tinggi, stroke, kanker, glaukoma,

(2)

osteoporosis, dan lain-lain. (2002:14-16). Pada saat ini industri kopi di Indonesia sudah sangat maju. Bahkan untuk istilah ‘nongkrong’ atau berkumpul bersama teman-teman saja sudah bisa disebut ‘ngopi’, walaupun yang dipesan belum tentu adalah kopi. Kedai-kedai kopi selalu ramai dikunjungi terutama pada saat akhir pekan. Namun sayang masih sedikit anak bangsa yang mengenal kopi-kopi Indonesia yang merupakan salah satu komoditas terbesar negara kita.

Menurut artikel pada situs rumahkopi.com yang berjudul, Sejarah Kopi di Indonesia, pada tahun 1920, perusahaan perusahaan kecil di Indonesia mulai menanam kopi sebagai komoditas utama. Minuman hitam pekat ini memiliki ciri khas aroma dan rasanya yang luar biasa. Kopi sudah menjadi hal yang melengkapi keseharian kita. Setiap harinya, kedai-kedai kopi di kota-kota besar di Indonesia selalu dipenuhi oleh pelanggan yang memesan secangkir kopi untuk menambah semangat sebelum mereka beraktivitas. Kopi kini memposisikan dirinya lebih dari sekedar minuman, sebagai simbol budaya, adat istiadat, tradisi, serta gaya hidup masyarakat modern, hal ini dapat kita lihat dari keragaman jenis-jenis kopi dari berbagai macam daerah tertentu di Indonesia. Sekarang Lebih dari 90 % kopi arabika Indonesia dikembangkan oleh beberapa perusahaan kopi, termasuk perusahaan penghasil kopi Indonesia di Jakarta, Qertoev, yang tengah mengembangkan produk kopinya sendiri.

Qertoev adalah perusahaan kopi kecil yang didirikan oleh seorang petani kopi dari Gayo, Aceh bernama Win Hasnawi yang tengah berjuang melanggar sebuah pakem supply chain, memangkas banyak perantara dalam sistem perdagangan kopi dan Qertoev sudah mulai dikenal sebagai salah satu pemasok kedai kopi terkenal di Jakarta, seperti Anomali Coffee, Mokka Coffee Cabana, dan Abuella. Kini Qertoev tengah fokus untuk mengembangkan produknya kopinya sendiri. Qertoev ingin berkembang sebaik mungkin dengan mengangkat nama produknya, sehingga produknya ini semakin maju. Strategi promosi yang kuat diharapkan dapat mengangkat Produk kopi Qertoev dengan menarik perhatian masyarakat dari berbagai kalangan. Qertoev pun saat ini telah mengembangkan varian kopi baru yaitu varian coffee blend yang diracik tanpa adanya campuran bahan kimia dan berasal dari berbagai daerah di Indonesia, yang dianggap lebih modern dan lebih bisa diterima oleh semua kalangan, terutama kalangan yang sangat memikirkan gaya hidup dan tidak bisa lepas dari kopi setiap harinya.

(3)

Qertoev sudah menggunakan jenis kemasan yang baik untuk menjaga mutu kopi, namun desain labeling pada kemasannya belum bisa mencerminkan bahwa Qertoev adalah kopi dengan kualitas yang baik. Penulis memilih topik ini menjadi tugas akhir dan mencarikan solusinya, dengan melakukan perancangan ulang kemasan Produk Kopi Qertoev, karena Qertoev memiliki kualitas kopi yang sangat baik, namun produknya sendiri belum dikenal oleh masyarakat luas.

1.2 Ruang Lingkup

Dalam kaitannya dengan bidang studi Desain Komunikasi Visual maka ruang lingkup dibatasi pada hal-hal yang dapat ditangani dan diselesaikan melalui pendekatan visual dengan merancang ulang :

• Perencanaan ulang kemasan yang fungsional dan komunikatif • Pembuatan ilustrasi sebagai materi visual label kemasan • Pembuatan visual logo yang mendukung

(4)

BAB 2

DATA DAN ANALISA

2.1 Tinjauan Umum

Merupakan sumber data yang didapatkan melalui buku, artikel maupun data online dari website yang berkaitan dengan tema yang akan dibahas serta wawancara dengan berbagai narasumber.

2.1.1 Sumber Data

2.1.1.1 Literatur Buku

• Ngopi ala Barista oleh Doddy Samsura

• Keajaiban dalam Secangkir Kopi oleh Suryo Sukendro • Khasiat Bombastis Kopi, oleh Redaksi Health Secret

2.1.1.2 Literatur Internet

Beberapa referensi yang diambil dari internet:

1. e-Book Buku Pintar Kopi, oleh Ir. Edy Panggabean. 2. http://www.kopi-gayo.com/blog/sejarah-kopi-gayo-aceh 3. www.cikopi.com 4. www.bincangkopi.com 5. http://www.nescafe.co.id/ 6. m.kompasiana.com/post/read/475148/2/minum-kopi-gaya-hidup-saat-ini.html 7. http://www.rumahkopi.com/2012/02/sejarah-kopi-di-indonesia.html 8. http://arhascoffee.com/ 2.1.1.3 Narasumber

(5)

• Win Hasnawi, selaku pemilik pabrik Qertoev dan seorang petani Kopi asli Gayo

• Wawancara dengan para pecinta kopi 2.1.1.4 Buku referensi Visual

• Corrugated Paper Packaging Design • Logo Lounge 6

• Advanced Packaging (Structural packaging design)

2.1.2 Literatur

2.1.1.1 Sekilas tentang sejarah kopi

(Sumber : http://mlgcoffee.com/2014/09/19/definisi-kopi-dan-sejarah-penyebaran-kopi-di-dunia/)

Sejarah mencatat bahwa penemuan biji kopi sebagai minuman yang sangat berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh orang dari bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun yang lalu, atau 1000 tahun Sebelum Masehi. Kopi kemudian terus berkembang hingga sekarang ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia. Negara Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya dan kemudian di eksport di berbagai penjuru dunia. Di samping rasa dan aromanya yang sangat menarik, khasiat kopi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker , diabetes , batu empedu , dan berbagai penyakit jantung.

Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab : ةوھق dibaca qahwah yang artinya kekuatan, karena pada awal ditemukan kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kata qahwah kemudian diubah menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian diubah lagi menjadi koffie. Dalam bahasa Belanda Penggunaan kata koffie langsung diartikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang hingga saat ini dikenal dengan nama kopi.

(6)

Pada awalnya kopi kurang begitu diterima oleh sebagian orang. Pada tahun 1511, karena efek rangsangan yang ditimbulkan, dilarang penggunaannya oleh para imam konservatif dan othodoks di majelis keagamaan di Makkah. Akan tetapi karena popularitas minuman ini, maka larangan tersebut pada tahun 1524 dihilangkan atas perintah Sultan Selim I dari kesultanan Utsmaniyah Turki. Di Kairo, Mesir, larangan yang serupa juga disahkan pada tahun 1532, di mana kedai kopi dan gudang kopi ditutup. Dari dunia Muslim, kopi menyebar ke Eropa, di mana minuman ini menjadi populer selama abad ke-17. Orang Belanda adalah yang pertama kali mengimpor kopi dalam skala besar ke Eropa, dan pada suatu waktu menyelundupkan bijinya pada tahun 1690, karena tanaman atau biji mentahnya tidak diijinkan keluar kawasan Arab. Ini kemudian berlanjut pada penanaman kopi di Jawa oleh orang Belanda.

2.1.1.2 Jenis - Jenis Kopi di Indonesia

Indonesia adalah negara yang sangat kaya dengan hasil buminya. Sejak zaman dahulu kala bangsa-bangsa Eropa bertarung demi mendapatkan rempah rempah Indonesia, gula, teh, coklat, sawit, dan kopi. Memang kopi dan teh bukan komoditas asli Indonesia namun sejak dibawa masuk ke Nusantara kopi telah menjadi primadona di dunia. Berikut adalah 6 jenis kopi single origin asli Indonesia yang diproduksi oleh Qertoev.

1. Gayo

(Sumber:http://www.kopi-gayo.com/blog/sejarah-kopi-gayo-aceh)

Saat ini di Aceh terdapat dua jenis kopi yang di budidayakan adalah kopi Arabika dan kopi Robusta Dua jenis Kopi Gayo yang sangat terkenal yaitu kopi Gayo (Arabika) dan kopi Ulee Kareeng (Robusta). Untuk kopi jenis Arabika umumnya dibudidayakan di wilayah dataran tinggi“ Tanah Gayo”, Aceh Tenggara, dan Gayo Lues, sedangkan di kabupaten Pidie (terutama wilayah Tangse dan Geumpang) dan Aceh Barat lebih dominan dikembangkan oleh masyarakat disini berupa kopi jenis Robusta.

(7)

Kopi Gayo merupakan salah satu komoditi unggulan yang berasal dari Dataran Tinggi Gayo. Perkebunan kopi yang telah dikembangkan sejak tahun 1908 ini tumbuh subur di kabupaten Bener Meriah dan Aceh tengah. Kedua daerah yang berada di ketinggian 1200 m dari permukaan laut tersebut memiliki perkebunan kopi terluas di Indonesia yaitu dengan luas sekitar 81.000 ha. Masing-masing 42.000 ha berada di kabupaten Bener Meriah dan selebihnya 39.000 ha di Kabupaten Aceh tengah. Gayo adalah nama Suku asli yang mendiami daerah ini. Mayoritas masyarakat Gayo berprofesi sebagai petani kopi.

Varietas Arabika mendominasi jenis kopi yang dikembangkan oleh para petani kopi Gayo. Produksi kopi Arabika yang dihasilkan dari tanah Gayo merupakan yang terbesar di Asia kopi Gayo merupakan salah satu kopi khas nusantara asal Aceh yang cukup banyak digemari oleh berbagai kalangan di dunia. Kopi Gayo memiliki aroma dan rasa yang sangat khas. Kebanyakan kopi yang ada, rasa pahitnya masih tertinggal di lidah kita, namun tidak demikian pada kopi Gayo. Rasa pahit hampir tidak terasa pada kopi ini. Cita rasa kopi Gayo yang asli terdapat pada aroma kopi yang harum dan rasa gurih hampir tidak pahit. Bahkan ada juga yang berpendapat bahwa rasa kopi Gayo melebihi cita rasa kopi Blue Mountain yang berasal dari Jamaika. Kopi Gayo dihasilkan dari perkebunan rakyat di dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah. Di daerah tersebut kopi ditanam dengan cara organik tanpa bahan kimia sehingga kopi ini juga dikenal sebagai kopi hijau (ramah lingkungan). Kopi Gayo disebut-sebut sebagai kopi organik terbaik di dunia.

2. Papua Wamena (Sumber : http://kopipapua.blogspot.com/)

Kopi Arabika Wamena merupakan salah satu kopi produk Indonesia yang sudah mulai dikenal di seluruh Indonesia dan manca negara. Kopi Arabika Wamena tumbuh di lembah Baliem pegunungan Jayawijaya Wamena tanpa menggunakan pupuk kimia, sehingga kopi Arabika Wamena merupakan kopi organik karena tumbuh subur secara alami. Para petani kopi dibina langsung oleh Pemerintah Daerah dari Dinas Perkebunan dan

(8)

Tanaman Pangan Wamena dan juga dibantu oleh Amarta dari Amerika untuk mengolah hasil panen kopi mereka.

Sejak Tahun 2008, kopi Arabika Wamena telah diekspor ke Amerika Serikat sampai sekarang. Pemerintah Daerah terus memperkenalkan kopi Arabika Wamena Papua dengan mengikuti pameran hasil pertanian di berbagai kesempatan pameran di Indonesia, khususnya di Jakarta.

Untuk mendukung pemerintah dalam rangka memperkenalkan kopi Arabika Wamena Papua ke seluruh Indonesia, maka penduduk kota Wamena turut memasarkan kopi Arabika Wamena dengan harapan kopi Arabika Wamena dapat dinikmati oleh masyarakat pencinta dan penikmat kopi di berbagai warung kopi atau pun kafe di seluruh Indonesia. Kopi Arabika Wamena Papua memiliki aroma dan cita rasa yang khas dibandingkan dengan cita rasa kopi Arabika yang lain.

3. Toraja Sapan

(Sumber : http://www.jpwcoffee.com/kopi-arabika-toraja-sapan)

Sapan Minanga adalah sebuah daerah di Toraja, Sulawesi. Kopi Toraja sudah terkenal sejak zaman dulu sebagai kopi terbaik Indonesia. Kopi Toraja dan Aceh Gayo sampai saat ini adalah primadona kopi dunia. Banyak brand-brand besar kopi dunia yang menggunakan Kopi Toraja sebagai menunya.

Daerah Toraja adalah daerah yang sangat subur. Di sini selain kopi, banyak juga perkebunan rempah-rempah, bahkan banyak kebun kopi yang menjadi satu ladang dengan rempah-rempah. Hal ini membuat kopi Toraja memiliki aroma rempah yang kuat, karena di pengaruhi lingkungan sekitar perkebunan kopi.

Keunikan aroma dan rasa rempah dari kopi Toraja ini telah menarik minat para industri kopi untuk mengolah kopi ini menjadi beragam kopi Instan dan kopi Arabika Specialty Grade berkualitas tinggi.

(9)

4. Flores Bajawa

(Sumber : http://www.specialtycoffee.co.id/kopi-flores-bajawa/)

Flores Bajawa memiliki daerah yang subur dan alami. Kopi Flores adalah kopi dengan jenis Arabika. Perkebunan kopi di Bajawa memiliki ketinggian diatas 1300 meter diatas permukaan laut. Semakin tinggi daerah perkebunan maka kopi yang dihasilkan akan semakin baik. Seluruh kopi Flores Bajawa melalui proses organik, tanpa bahan kimia. Ini salah satu alasan mengapa kopi Flores memiliki citarasa yang kuat dan harum. Pemerintah setempat juga sangat mendukung para petani kopi di Flores. Mereka terus membina agar bisa menghasilkan kopi dengan kualitas ekspor dan terbaik, dan nampaknya ini sudah terbilang sukses, karena kini Flores menjadi penyumbang ekspor kopi yang besar untuk Indonesia. Seperti kopi daerah Indonesia Timur pada umumnya, kopi Flores memiliki citarasa yang kuat. Selain itu, kopi Flores juga memiliki harum yang kuat. Jumlah kopi specialty yang di hasilkan tidak sebanyak dari daerah Sumatera. Hal ini membuat kopi Flores Bajawa memiliki harga yang lebih mahal dari kopi daerah Sumatera.

Kini kopi Flores telah diekspor hampir keseluruh dunia. Ekspor paling banyak ke Amerika. Warga Amerika dan Eropa sangat menyukai citarasa kopi yang kuat. Tahun ini permintaan Ekspor kopi Flores Bajawa ke Amerika mencapai 1000 ton, namun kita baru bisa memenuhi ekspor sebanyak 300 ton saja. Tidak hanya Amerika, kopi Flores juga diburu oleh Eropa, namun kita belum bisa memenuhi seluruh permintaan mereka karena memang jumlah nya masih sangat terbatas.

5. Bali Kintamani (Sumber : http://www.specialtycoffee.co.id/kopi-bali/)

Jika dilihat dari perkembangan kopi yang ada di Indonesia, kita dapat melihat ada banyak jenis kopi yang cukup dikenal di Indonesia dan salah satunya adalah jenis kopi Bali. Produk olahan kopi asli dari kawasan

(10)

Kintamani ini adalah merupakan jenis produk kopi yang telah dikenal oleh masyarakat Indonesia. Yang menarik adalah jenis kopi ini juga memiliki perbedaan yang unik jika dibandingkan dengan jenis produk kopi yang lainnya. Kopi Kintamani ini telah memiliki keunggulan kompetitif tersendiri dan telah banyak diminati oleh penggemar kopi dari berbagai dunia.

Jenis kopi Bali Kintamani ini berasal dari kawasan dengan ketinggian berada di atas 900 dpl. Yang menarik adalah agroekosistem jenis kopi Kintamani Bali ini sangat cocok untuk pertumbuhan kopi Arabika dengan sistem pertaniannya yang dikenal homogen, terutama di kawasan Kintamani. Kawasan ini dikenal memiliki iklim dengan suhu udara yang dingin dan kering sesuai dengan suhu udara yang tinggi. Selain itu dengan tanah vulkanik yang subur membuat jenis tanaman kopi ini dapat dihasilkan dengan mutu berkualitas tinggi.

Keunggulan lain dari jenis kopi Kintamani ini adalah dari sisi sejarah dan tradisi budaya lokal yang membuat jenis tanaman kopi ini memiliki mutu berkualitas tinggi. Jenis kopi ini juga dikenal mempunyai reputasi dengan nama”origin coffee”atau kopi asli dari Indonesia. Komoditas kopi ini telah berhasil menembus pasar Jepang, Perancis dan beberapa negara Eropa lainnya. Jenis kopi Bali atau biasa disebut sebagai kopi Kintamani ini adalah merupakan salah satu jenis kopi arabika yang dikenal memiliki rasa yang manis dan lembut. Kopi ini juga telah dikembangkan dengan sistem Subak Abian yang dapat membantu mendorong pengolahan jenis kopi ini secara organik. Jenis kopi ini adalah merupakan salah satu jenis kopi yang unik terutama dari daerah Bali.

Kopi Arabika Kintamani ini juga memiliki rasa yang tidak terlalu sepat dan juga tidak terlalu pahit. Salah satu alasan mengapa kopi ini memiliki rasa tersebut adalah karena petani kopi Kintamani ini memiliki cara dan juga kepedulian yang tinggi tentang bagaimana cara memetik selama panen. Yang pasti jenis kopi Kintamani ini juga telah dapat membantu perekonomian petani setempat dan masyarakat sekitar.

(11)

Jenis kopi ini terlihat hampir memiliki persamaan dengan kopi jawa. Perbedaannya adalah dari sisi jenis kopi Kintamani Bali yang lebih memiliki aroma menyengat dibandingkan dengan kopi Jawa yang memiliki aroma rempah. Jenis kopi ini juga memiliki perbedaan jika dibandingkan dengan kopi Mandailing (Sumatera) yang lebih memiliki kekentalan yang lebih tinggi dengan daya asam yang lebih rendah.

Yang menarik dari proses pengembangan tanaman kopi ini adalah bagaimana petani daerah setempat juga telah dapat mengembangkan tanaman kopi yang terkenal ramah lingkungan ini. Dengan proses pemeliharaan yang dapat memanfaatkan pupuk organik yang telah diperoleh dari penggemukan hasil ternak sapi. Akhir kata, dengan segala kelebihan yang dimiliki, bukan sesuatu yang mengejutkan kalau kopi Bali begitu terkenal.

6. Java (Sumber : http://barista.indonetwork.co.id/group)

Kopi Jawa (Java coffee) — dari pulau Jawa di Indonesia. Kopi ini sangatlah terkenal sehingga nama Jawa menjadi nama identitas untuk kopi. Kopi Jawa adalah kopi yang diproduksi dipulau Jawa. Dalam istilah bahasa inggris adalah menjelaskan kata kopi sendiri. Dalam Bahasa, tidak hanya menjelaskan asal kopi tersebut, namun untuk menjabarkan kopi dengan rasa kuat, pekat, rasa kopi manis. Produksi kopi Jawa Arabika dipusatkan ditengah pegunungan Ijen, dibagian ujung timur pulau Jawa, dengan ketinggian pegunungan 1400 meter. Kopi ini dibudidayakan pertama kali oleh kolonial Belanda di abad 18 pada perkebunan besar. Lima perkebunan besar yaitu Blawan, Jampit, Pancoer, Kayumas dan Tugosari. Kopi Jawa Indonesia tidak memiliki bentuk yang sama dengan kopi Sumatra dan Sulawesi, cita rasa juga tidak terlalu kaya sebagaimana kopi dari Sumatra atau Sulawesi karena sebagian besar kopi Jawa diproses secara basah (wet process). Meskipun begitu, sebagian kopi Jawa mengeluarkan aroma tipis rempah sehingga membuatnya lebih baik dari jenis kopi tetangganya. Kopi Jawa yang paling terkenal adalah Jampit dan

(12)

Blawan. Biji kopi Jawa yang tua (disebut old-brown) berbentuk besar, dan rendah kadar asam.

2.1.1.3 Definisi Label

Menurut artikel dari Indonesia Print Media yang berjudul Pentingnya Label pada Kemasan oleh Alfred Satyahadi, label adalah tulisan, gambar, atau kombinasi keduanya yang disertakan pada wadah atau kemasan suatu produk dengan cara dimasukkan ke dalam, ditempelkan atau dicetak dan merupakan bagian dari kemasan tersebut untuk memberikan informasi menyeluruh dan secara utuh dari isi wadah/kemasan produk tersebut. Pelabelan pada kemasan produk harus dipersyaratkan sedemikian rupa, sehingga tidak mudah lepas dari kemasannya, tidak mudah luntur atau rusak serta terletak pada bagian kemasan yang mudah untuk dilihat dan dibaca dengan jelas.

Label adalah identitas suatu produk. Tanpa label kita tidak dapat membedakan antara produk satu dengan yang lainnya. Label adalah bagian yang sangat penting dari suatu produk agar konsumen dapat memperoleh produk sesuai yang diharapkan dan sehat serta aman dikonsumsi. Beberapa Industri besar yang membutuhkan label untuk produk–produk mereka adalah : Industri Makanan & Minuman, Permen dan Cokelat, Pharmacy, Perawatan diri, Kosmetik/kecantikan, Mainan, Elektronik, Mobil dan Motor (Oli), Bahan kimia (Chemical), Rumah Tangga dan Retail.

Khusus untuk Industri Makanan & Minuman, Karena penggunaan label terbesar ada di sektor ini, label tersebut harus sesuai dengan ketentuan UU/No.23/1992 Tentang Produksi dan Peredaran Makanan. Makanan harus memenuhi standar persyaratan kesehatan dan label; dan periklanan tidak boleh memberikan informasi menyesatkan dari produk tersebut. Peraturan tersebut juga berpedoman kepada CAC (Codex Alimentarius Commission) dan FLG (Food Labelling Guide) yang memuat ketentuan mengenai persyaratan Mutu, label dan periklanan. Label harus

(13)

memberikan informasi yang jelas, detail dan mudah dimengerti oleh masyarakat umumnya atau konsumen khususnya.

2.1.1.4 Pedoman Umum Label

Pedoman umum Label mencakup hal–hal sebagai berikut : 1. Ketentuan Umum :

a. Harap digunakan huruf Arab atau Latin dalam tulisan label. b. Semua persyaratan atau peringatan yang memuat ketentuan yang ditetapkan wajib menggunakan huruf Latin.

c. Seluruh peringatan atau keterangan harus ditulis dengan lengkap dan mudah dibaca.

d. Pada label tidak boleh dicantumkan gambar atau apapun yang dapat mengakibatkan salah penafsiran pada produk itu sendiri.

e. Pada label dilarang mencantumkan referensi atau apapun yang bertujuan untuk dapat meningkatkan penjualan.

2. Pada Label, informasi yang harus dan wajib dicantumkan adalah sebagai berikut :

a. Nama Produk.

Di dalam Label selain nama produk, boleh dicantumkan nama dagang bila ada. Nama produk tersebut harus menggunakan bahasa Indonesia bila diperdagangkan di Indonesia. Bahasa asing dapat digunakan sepanjang tidak bertentangan dengan keterangan dalam Bahasa Indonesia. Penggunaaan Bahasa, angka, dan huruf selain bahasa Indonesia, angka Arab dan huruf Latin diperbolehkan sepanjang tidak ada padanannya, atau dalam rangka perdagangan keluar negeri. Pemberian nama produk tersebut harus memiliki deskripsi yang jelas dan cocok terhadap produknya itu sendiri dan tidak menyesatkan. Penggunaan nama harus yang mudah dimengerti oleh konsumen dan menunjukkan sifat produk tersebut. Kemudian mengacu kepada Surat Keputusan BP POM RI No. HK.00.05.52.4321 Yang bertujuan untuk

(14)

mencegah terjadinya pelanggaran pelabelan produk pangan dan memudahkan pemahaman pelabelan pangan, mensyaratkan : Nama dagang tidak boleh menggunakan nama generik dan kata-kata : Alami, Natural, Murni dan Suci.

b. Komposisi atau Daftar Ingridien.

Harus dicantumkan daftar lengkap Ingridien jumlah bahan utama penyusunan makanan dan termasuk bahan tambahan yang digunakan dengan urutan mulai dari bagian yang terbanyak. Prosentase berat bahan utama produk tertentu juga harus dicantumkan. Untuk bahan tambahan makanan, Seperti pewarna, dapat dicantumkan nama golongan disertai Nomor Indeks khusus untuk pewarna tersebut.

c. Isi Netto/Berat Bersih.

Isi netto dalam berat atau volume harus dinyatakan dalam satuan Kg, gr, cc atau Lt. Untuk makanan yang dikemas dalam cairan, yang dicantumkan adalah bobot makanan tersebut.

2.1.1.5 Kemasan Kopi Hasil Olahan

Menurut “Buku Pintar Kopi” oleh Ir. Edy Panggabean, olahan kopi dibedakan menjadi enam, yaitu kopi decaffeinated, biji kopi (bean), kopi bubuk (powder), kopi instan (granular), kopi mix, dan kopi siap minum. Kemasan untuk masing-masing hasil olahan kopi tersebut dapat bervariasi, seperti desain kemasan, bentuk kemasan, dan mood kemasan.

1. Kopi biji dan decaffeinated

Olahan kopi biji disajikan dalam kemasan berbahan kaleng dengan kandungan alumunium 15 micron. Bentuk kemasan bisa berupa

tabung,silinder, dan bantalan. Kesan higienis, enak, mahal tergambarkan dari desain kemasan.

2. Kopi bubuk

Jenis olahan kopi bubuk dikemas dalam bahan kaleng dengan kandungan alumunium 7-10 micron. Selain itu dapat ditambahkan bahan metalize atau plastik dan kertas. Atau bisa menggunakan kertas kopi, plastik dengan

(15)

syarat tertutup rapat untuk mengindari kontak langsung dengan udara yang bisa mengurangi cita rasa kopi bubuk.

3. Kopi Instan

Kemasan untuk kopi instan menggunakan bahan alumunium foil yang cukup tebal dalam bentuk sachet dan kaleng. Selain itu kopi instan dapat menggunakan kemasan berupa gelas dengan bentuk silinder.

4. Kopi Mix

Kandungan kopi mix umumnya berupa campuran gula, krimer, dan susu. Kemasan kopi mix berbahan metalize dengan kandungan almunium yang tipis. Kopi mix dikemas dalam bentuk sachet untuk menjaga

kepraktisannya.

2.1.1.5 Pentingnya Pemilihan Kemasan Kopi

Menurut Ir. Edy Panggabean dalam bukunya, “Buku Pintar Kopi”, kemasan kopi memiliki pengaruh penting untuk mempertahankan cita rasa dan mutu kopi. Bahan kemasan menggambarkan kapabilitas dan keahlian produsen. Bahan yang digunakan sebagai bahan untuk mengemas kopi adalah :

• Aluminium foil dan perpaduan foil dengan methalize. Kemasan ini pada umumnya berbentuk bantalan (pillow)

• Bahan dari kaleng • Bahan dari gelas • Aluminium

• Plastik dan kombinasinya • Kertas

Perlakuan tertentu terhadap kemasan bertujuan untuk memperpanjang waktu penyimpanan. syarat kemasan yang baik adalah mampu mempertahankan kondisi kemasan kopi tetap kedap udara dan menghindari proses oksidasi yang dapat menurunkan kualitas kopi.

(16)

Perlakuan khusus kemasan agar kualiatas kopi tidak berubah dan tahan lama seperti :

• Pemberian freshness valve atau airtight untuk kemasan bantalan • Penggunaan vacuum machine setelah pengisian kopi untuk kemasan

bantalan.

• Pemberian silica gel untuk kemasan kaleng dan gelas.

• Penyemprotan nitrogen pada kemasan kopi, perlakuan ini dilakukan sebelum memasukkan kopi.

Perlakuan yang paling baik dalam mempertahankan cita rasa dan aroma kopi adalah sistem vakum. Tekniknya sederhana, setelah biji kopi masuk ke dalam kemasan, lakukan penyerapan udara didalam kemasan alat vakum sehingga tidak ada udara didalam kemasan. Ketahanan aroma dan cita rasa dari kemasan vakum dapat mencapai satu setengah tahun.

2.1.3 Hasil Wawancara

Hasil wawancara dengan bapak Win Hasnawi, selaku pemilik pabrik Qertoev dan seorang petani Kopi asli Gayo merupakan pembahasan tentang Qertoev sendiri dari mulai berdiri, perkembangan Qertoev dimulai dari tahun 2008 hingga sekarang berkembang dengan bertambahnya varian jenis kopi Qertoev. Pembahasan juga mengenai pengetahuan mengenai kopi yang baik baik, pengolahan asli kopi mulai dari proses penanaman hingga menjadi kopi yang siap untuk dikonsumsi, dan lain-lain.

Wawancara juga dilakukan kepada beberapa pencinta kopi. Mereka yang senang meminum kopi sebagian besar senang mengkonsumsi di kedai kopi. Sebagian besar mengkonsumsi 1-3 cangkir setiap hari, dan mereka yang mengkonsumsi merasa sehat, bersemangat, tenang dan segar kembali, bahkan ada yang merasa sudah ketergantungan dengan kopi. Namun bagi yang pernah atau masih suka mengkonsumi kopi instan mengatakan kopi instan dipilih karena praktis, lalu walaupun kopi instan membuat mereka menjadi bersemangat, kepala mereka merasa pusing setelah mengkonsuminya. Sebagian besar mengatakan bahwa mereka menyukai kopi Indonesia karena Indonesia sangat kaya akan jenisnya yang beragam, namun ada juga yang tidak mengetahui jenis-jenisnya sama

(17)

sekali. Dan menurut mereka kemasan kopi yang baik adalah yang dapat menyampaikan informasi mengenai kopi tersebut beserta kandungannya dengan baik.

2.1.4 Observasi

• Observasi dilakukan ke pabrik Qertoev sendiri di jalan Menjangan IIIA no. 17, Pondok Ranji Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

• Observasi juga dilakukan di beberapa kedai kopi seperti Kedai Biji Kopi Bintaro Jaya dan berbincang dengan barista tetap di kedai tersebut, lalu Mokka coffee cabana, Anomali Coffee, dan lain-lain untuk menikmati kopi produksi Qertoev dan mengamati tingkah laku target audience.

2.2 Tinjauan Pustaka

2.2.1 Data Perusahaan

2.2.1.1 Sejarah Perusahaan

Qertoev adalah sebuah gudang kopi milik petani asal Gayo, Win Hasnawi yang tengah berjuang melanggar sebuah pakem supply chain, memangkas banyak perantara dalam sistem perdagangan kopi. Awalnya Win memulai usahanya dengan 50 kopi yang dikirim keluarganya, tapi ia mengalami jalan buntu saat mencoba memasarkannya. Pak Win pindah ke Jakarta pada tanggal 1 September 2008. Ia memulai bisnis kopi hanya berdua dengan saudaranya dari Gayo. Pada awalnya ia membawa dan menawarkan kopi Gayo ke banyak tempat di Jakarta namun hasilnya nihil, karena saat itu kopi Gayo belum banyak dikenal di Jakarta. Kesalahan memilih target pembeli adalah awal ia memetakan penjualan kopi di Jakarta dan terus mencoba menembus beberapa sasaran lain yang lebih spesifik seperti kedai kopi. Walau hasilnya belum menjanjikan, Pak Win terus mengenalkan kopi Gayo dimana selalu ia tekankan kepada calon pembelinya bahwa dia adalah petaninya langsung, sebuah upaya yang mulai membuahkan hasil. Ia juga harus meyakinkan keluarga di Gayo untuk mengirimkan sebagian kopinya ke Jakarta ketimbang menjualnya

(18)

kepada pengepul. Setelah 5 tahun berbisnis kopi di Jakarta, kopinya mulai dikenal oleh masyarakat luas di Jakarta, karena saat itu kopi Gayo sudah makin dikenal di Jakarta karena banyak dijumpai di kedai – kedai kopi di Jakarta, luar kota, maupun di mancanegara. Permintaan kopi meningkat sebanyak 10-20 ton kopi dalam kurun waktu 5 tahun. Hal itu juga terjadi karena pada saat ini banyak anak-anak muda yang senang berbisnis kopi karena bisnis kopi adalah bisnis yang cukup menguntungkan.

Setelah sukses dengan kopi Gayo, pak Win mulai mencari kopi dari wilayah-wilayah lain di Indonesia yang memiliki rasa dan aroma yang khas seperti Jawa, Papua, Toraja dan Bali. Lalu pak Win mulai membuat produk kopinya sendiri sesuai dengan nama gudang kopinya, “Qertoev”. Pak Win tidak hanya berbisnis kopi, namun beliau juga senang mengedukasi anak-anak bangsa mengenai kopi Indonesia. Banyak sekali para pelaku dan peminat kopi dari Jakarta sampai luar negeri yang rela mengunjungi gudang mungilnya hanya untuk mempelajari kopi asli Nusantara bersama beliau.

2.2.1.2 Logo Perusahaan

Gambar2.1 : Logo Qertoev

Sang pemilik, Win Hasnawi mengatakan bahwa arti logo dari Qertoev sendiri melambangkan pegunungan, yaitu tempat tumbuhnya kopi, yang dilengkapi dari danau yang memang selalu berada dibawah pegunungan, dan terdapat biji kopi untuk melambangkan kopi itu sendiri. Pak Win menggunakan warna merah untuk kemasan dan logonya, karena merah itu melambangkan keberanian dan melambangkan Indonesia. Qertoev

(19)

memiliki tagline “Farmer, Roaster, Brewer” yang menjelaskan bahwa produk Qertoev ini dimiliki dan dijalankan oleh petani kopi asli Indonesia.

2.2.1.3 Karakteristik Produk

Gambar2.2 : Produk Qertoev

Sebelumnya Qertoev menyuplai beberapa varian kopi single origin dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Gayo, Papua Wamena, Toraja Sapan, Flores Bajawa, Bali Kintamani, dan Java. Kopi produksi Qertoev adalah kopi-kopi asli pilihan tanpa ada percampuran bahan kimia apapun. Jadi sangat aman untuk dikonsumsi.

Namun Win berkata bahwa beliau saat ini telah membuat varian coffee blend yang diciptakan oleh Win untuk menghilangkan rasa bosan kepada konsumennya terhadap kopi single origin, dan ingin menciptakan varian jenis kopi blend yang sangat cocok untuk dijadikan varian kopi yang lebih beragam.

(20)

Blend Cherry adalah kopi dengan percampuran beberapa jenis kopi Indonesia pilihan, yaitu terdiri dari 60% biji kopi Arabika Gayo, 20% biji kopi Toraja, dan 20% biji kopi Papua. Karakter dari kopi ini adalah memiliki body/taste yang kental, dan sangat cocok untuk diracik menjadi cappucinno, espresso, dan latte. Pada Blend cherry ini terdapat berbagai macam rasa yang didapatkan saat meminumnya, seperti dark chocolate yang berasal dari kopi Gayo, lalu blend cherry memiliki rasa yang sedikit asam seperti buah-buahan dan caramel yang berasal dari kopi Toraja, lalu memiliki body/taste yang kental yang berasal dari kopi Papua.

2. Blend QiuQiu

Blend QiuQiu adalah kopi dengan percampuran beberapa jenis kopi Indonesia pilihan yang terdiri dari 70% biji kopi Arabika Gayo, 30% biji kopi Robusta Sumatera yang berasal dari Bengkulu dan Lampung. Karakter kopi ini memiliki taste yang lebih pahit dibandingkan blend cherry, sehingga sangat cocok untuk diracik sebagai kopi long black, tubruk, dan Americano, yang memang biasanya dicampur dengan sedikit gula. Kopi ini memiliki rasa dan aroma dark chocolate yang berasal dari karakter kopi Gayo.

3. Blend Nut-Fruits

Blend Nut-Fruits adalah kopi dengan percampuran beberapa jenis kopi Indonesia pilihan yang terdiri dari 50% biji kopi Arabika Gayo, 30% biji kopi Bali, dan 20% biji kopi Flores. Karakter kopi ini memiliki taste yang cukup asam yang berasal dari kopi Bali. Karakter ini cocok untuk dijadikan cappucinno, latte, dan espresso. Kopi ini memiliki rasa dan aroma dark chocolate yang berasal dari karakter kopi Gayo dan rasa yang nutty dan fruity dari kopi Bali dan Flores.

4. Blend Forest

Blend Forest adalah kopi dengan percampuran beberapa jenis kopi Indonesia pilihan yang terdiri dari 50% biji kopi Arabika Gayo, 30% biji kopi Toraja, dan 20% biji kopi jawa. Karakter kopi ini memiliki

(21)

taste yang tidak begitu asam. Karakter ini cocok untuk dijadikan cappucinno, latte, dan espresso. Kopi ini memiliki rasa dan aroma dark chocolate dan earthy yang berasal dari karakter kopi Gayo taste caramel buah-buahan dan herbal yang berasal dari kopi Toraja dan sedikit rasa Nutty yang berasal dari kopi Jawa.

Keempat varian ini adalah kopi yang di blend, Keduanya sangat aman untuk dikonsumsi karena tidak ada percampuran bahan kimia atau tambahan lainnya dan dibuat menggunakan biji kopi asli pilihan terbaik.

Kemasan kopi Qertoev hanya memiliki 1 varian kemasan yang hanya menggunakan kertas stiker diatas aluminium. Win menggunakan warna merah untuk kemasannya, karena merah melambangkan keberanian dan melambangkan Indonesia.

2.2.1.4 Visi dan Misi

Qertoev memiliki visi dan misi, yaitu ingin mengedukasi masyarakat Indonesia untuk lebih mencintai dan tidak enggan untuk mengkonsumsi kopi Indonesia yang memang memiliki kualitas yang terbaik dibandingkan kopi-kopi dari luar negri, dan ingin “mengkopikan” masyarakat Indonesia dengan kopi dari Indonesia sendiri.

2.2.1.5 Data Target

Target pasar untuk kopi instan dari Qertoev adalah mulai dari dalam negeri tersebar di beberapa pulau di Indonesia dengan sistem kemitraan hingga diekspor ke mancanegara.

a. Psikografis

• Kepribadian : suka berkumpul, aktif, mencintai kopi Indonesia, sangat peduli dengan gaya hidup dan penampilan. • Kebiasaan : Konsumtif, senang berbincang-bincang, senang

berkumpul dan menghabiskan waktu bersama, senang mengunjungi kedai kopi.

(22)

• Gaya hidup : Suka bersantai, menikmati gaya hidup yang tenang, suka bergaul, dan selalu mengkonsumsi kopi setiap harinya.

b. Demografis

• Usia : 20 - 35 tahun

• Jenis Kelamin : laki-laki dan perempuan • Pendidikan : SMP, SMA, D3, S1, S2 • Kelas sosial : kelas A-B

• Pekerjaan : mahasiwa, karyawan, karyawati, manager, direktur, barista, sosialita, dan para pekerja seni

c. Geografis

Sub Urban dan kota-kota besar di Indonesia.

2.2.1.6 Data Pembanding

1. Excelso

Gambar 2.3 : Logo Excelso

(23)

EXCELSO pertama dibuka pada bulan September 1991, untuk mendukung merek kopi yang baru diciptakan oleh PT. Santos Jaya Abadi pada waktu itu, yaitu kopi EXCELSO. Kopi EXCELSO dibuat dan dipasarkan tetap dalam bentuk kopi biji dengan alasan :

Memenuhi kebutuhan kopi kelas menengah ke atas. Menghapus image kopi campuran (kopi dicampur dengan jagung). Kopi dengan kualitas terbaik adalah masih berbentuk biji dan baru digiling apabila akan diseduh, sehingga benar-benar terjaga citarasanya.

Kafe EXCELSO didirikan untuk mendukung pemasaran dan image yang hendak diciptakan untuk kopi EXCELSO . Dengan memilih pasar kelas menengah ke atas maka kopi EXCELSO hanya dapat ditemui di supermarket-supermarket tertentu dan di Kafe EXCELSO sendiri. Dengan adanya Kafe EXCELSO , maka masyarakat dapat menikmati kopi yang diseduh secara langsung begitu dipesan (digiling dan langsung diseduh didalam mesin), dengan kualitas kopi terbaik yang hanya terdapat di Kafe EXCELSO.

Sejak didirikan sampai dengan saat ini, EXCELSO terus berkembang dalam jumlah gerai, konsep pelayanan, desain serta jenis kopi, makanan & minuman yang disajikan. Hal ini seiring dengan tuntutan masyarakat yang telah menjadikan kopi sebagai bagian dari gaya hidup.

2. JPW Coffee

(24)

Gambar 2.6 : Produk JPW Coffee

JPW Coffee adalah Perusahaan Kopi Indonesia yang fokus menjual Specialty Coffee Indonesia. JPW Coffee berdiri di bawah JPW GROUP dengan badan usaha PT. JPW INDONESIA, yang juga bergerak pada bidang Web Developer, Flexible Packaging, dan Supplier Kopi Indonesia Specialty Grade.

2.3 Tinjauan Khusus 2.3.1 Analisa Teori

Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis menggunakan beberapa teori antara lain :

2.2.1.1 Teori Kemasan

Menurut buku “Desain Kemasan (perencanaan merek produk yang berhasil mulai dari konsep sampai penjualan)” karya Marianne Rosner Klimchuk dan Sandra A. Krasovec (2006:33), desain kemasan adalah bisnis kreatif yang mengkaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi, dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Pada akhirnya desain kemasan berlaku sebagai pemasaran produk dengan mengkomunikasikan kepribadian atau fungsi produk konsumsi secara unik.

Penyelesaian masalah visualisasi adalah inti dari desain kemasan. Pencapaian tujuan strategis dan target pemasaran secara kreatif melalui solusi desain yang tepat adalah fungsi utama desain kemasan. Ekspresi sebuah produk, sesuatu yang menarik konsumen target market, dicapai melalui proses kreatif dimana elemen fisik dan visual bersama-sama

(25)

mengkomunikasikan emosi, budaya, social, psikologi, dan informasi kepada konsumen target.

Menurut drs. AD Pirous MA (2007), kemasan yang baik dan akan digunakan semaksimal mungkin dalam pasar harus mempertimbangkan dan dapat menampilkan beberapa faktor, antara lain adalah faktor pengamanan, faktor ekonomi, faktor pendistribusian, faktor komunikasi, faktor ergonomi, faktor estetika, faktor identitas, faktor promosi dan faktor lingkungan. Berikut beberapa macam faktor untuk menunjang projek tugas akhir ini, antara lain adalah:

1. Faktor komunikasi

Sebagai media komunikasi kemasan menerangkan dan mencerminkan produk, citra merek, dan juga bagian dari produksi dengan pertimbangan mudah dilihat, dipahami dan diingat. Pencitraan produk yang tidak berhasil biasanya menciptakan kesan atau pesan yang berbeda dari yang ingin disampaikan oleh produk tersebut.

2. Faktor estetika

Keindahan pada kemasan merupakan daya tarik visual yang mencakup pertimbangan penggunaan warna, bentuk, merek atau logo, ilustrasi, huruf, tata letak atau layout, dan maskot. Tujuannya adalah untuk mencapai mutu daya tarik visual secara optimal.

3. Faktor identitas

Secara keseluruhan kemasan harus berbeda dengan kemasan lain, memiliki identitas produk agar mudah dikenali dan dibedakan dengan produk-produk yang lain.

4. Faktor lingkungan

Kita hidup di dalam era industri dan masyarakat yang berpikiran kritis. Dalam situasi dan kondisi seperti ini, masalah lingkungan tidak dapat terlepas dari pantauan kita. Trend dalam masyarakat kita akhir-akhir ini adalah kekhawatiran mengenai polusi, salah satunya pembuangan sampah.

(26)

Salah satunya yang pernah menjadi topik hangat adalah styrofoam. Sekarang ini banyak perusahaan yang menggunakan kemasan-kemasan yang ramah lingkungan (environmentally friendly), dapat didaur ulang (recyclable) atau dapat dipakai ulang (reusable).

Visualisasi desain labeling pada kemasan kopi Qertoev akan dibuat komunikatif dan informatif, karena ingin menyesuaikan dengan visi dan misi dari Qertoev, yaitu mengedukasi masyarakat Indonesia untuk bisa lebih mengenal kopinya dengan baik. Lalu tidak hanya memikirkan faktor estetikanya saja, namun faktor identitas pada kemasan Qertoev juga akan sangat diperhatikan, agar kemasan Qertoev dapat memunculkan identitas dan ciri khas dari Qertoev itu sendiri, serta sebisa mungkin menggunakan media yang mudah didaur ulang dan ramah lingkungan.

2.2.1.2 Teori Warna

Menurut buku “Desain Komunikasi Visual Dasar-Dasar Panduan Untuk Pemula” oleh Lia Anggraini S. dan Kirana Nathalia, warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Dengan warna dapat menampilkan identitas atau citra yang ingin disampaikan. Baik dalam penyampaian pesan atau membedakan sifat secara jelas. Warna merupakan salah satu elemen yang dapat menarik perhatian, meningkatkan mood, menggambarkan citra sebuah perusahaan, dan lainnya.

Menurut buku “Color and Healing”, oleh Laura Guido warna-warna earth tone merupakan warna-warna yang hangat yang menjaga kestabilan pikiran dan menenangkan sehingga seringkali digunakan untuk tujuan relaksasi.(2011:4). Menurut Tina Sutton dan Bride M. Whelan dalam bukunya, ”Complete Color Harmony”, Warna earthy memancarkan kesan kaya, hangat dan vitalitas. Kombinasi dari warna earthy sering kali menggunakan warna dengan nuansa orange kemerahan yang biasa disebut terra-cotta. Terra-cotta memberikan kesan hangat seperti tembaga. Ketika dipadukan dengan warna putih, akan menghasilkan kombinasi warna natural yang brilian.(2004 : 66)

(27)

Dalam bukunya, “a Pantone Color Resource, Color: Messages and Meanings”, Leatrice Eiseman mengatakan bahwa ia menciptakan tone warna earthy dengan sentuhan yang berbeda, yaitu ‘unearthed’ yang memiliki warna yang sangat menyatu kepada alam, dan dapat dideskripsikan sebagai warna organik dan natural secara bersamaan.(2006 : 118)

Pada desain labeling kemasan kopi Qertoev ini, akan menggunakan warna dengan nuansa earthy. Warna earthy digunakan untuk mengeluarkan kesan natural dari kopi Qertoev yang memang alami tanpa penggunaan bahan kimia dan tambahan apapun, serta memberikan kesan hangat dan relaksasi seperti layaknya mengkonsumsi kopi sambil berkumpul bersama kawan untuk melepas penat. Pemilihan warna untuk tiap varian berbeda-beda sesuai dengan ciri khas karaketer pada varian kopi tersebut. Untuk varian tertentu akan menggunakan nuansa earthy yang lebih bright, karena ingin menampilkan kesan semangat dan segar yang bisa kita dapatkan setelah kita mengkonsumsi kopi. Lalu pada varian lainnya akan menggunakan nuansa earthy yang lebih gelap, karena karakter kopi pada varian tersebut cendrung lebih bold dan pahit dibandingkan varian lainnya.

2.2.1.3 Teori Layout

Menurut Surianto Rustan, S.Sn. dalam bukunya “Layout dasar & penerapannya”, definisi layout pada dasarnya dapat dijabarkan sebagai tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep/pesan yang dibawanya. Me-layout adalah salah satu proses/ tahapan kerja dalam desain. Dapat dikatakan bahwa desain merupakan arsiteknya, sedangkan layout pekerjanya. Prinsip Layout dibagi menjadi 4, yaitu :

1. Sequence

Istilah lainnya adalah urutan-urutan perhatian, atau disebut juga dengan istilah hierarki/flow/aliran. Merupakan urutan prioritas dari elemen-elemen yang harus dilihat pertama sampai yang terakhir. Sequence diperlukan

(28)

karena bila semua informasi ditampilkan sama kuat, pembaca akan kesulitan menangkap pesannya. Dengan adanya sequence, akan membuat pembaca secara otomatis mengurutkan pandangan matanya sesuai yang diinginkan desainer.

2. Emphasis

Dapat diciptakan melalui beberapa cara, yaitu:

• Memberi ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan elemen-elemen layout lainnya pada halaman tersebut.

• Warna yang kontras atau berbeda sendiri dengan latar belakang dan elemen lainnya.

• Letakkan pada posisi yang menarik perhatian.

• Menggunakan bentuk atau style yang berbeda dengan sekitarnya.

3. Balance

Merupakan pembagian kolom yang merata pada suatu bidang layout.

4. Unity

Merupakan prinsip kesatuan elemen-elemen desain dalam layout. Tidak hanya dalam hal penampilan tetapi juga mencangkup selarasnya elemen-elemen yang terlihat secara fisik dan pesan yang ingin disampaikan dalam konsepnya.

Pada desain label pada kemasan Qertoev, penggunaan layout akan menggunakan komposisi layout centering yang menyesuaikan dengan bentuk kemasannya yang berbentuk memanjang kebawah.

2.2.1.4 Teori Tipografi

Dalam buku“ Tipografi Dalam Desain Grafis”, Danton Sihombing mengemukakan bahwa Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif (2001: 58)

(29)

Dendi Sudiana berpendapat mengenai tipografi dalam buku “Pengantar Tipografi” bahwa gambar merupakan suatu unsur grafis yang paling mudah terbaca. Tetapi melalui kata-kata yang tersusun dari huruf demi huruflah yang menuntun pemahaman pembaca terhadap pesan atau gagasan. (2001: 1)

Menurut Rob Carter, Ben Day dan Philip Meggs dalam buku “Typography Design: Form and Communication”, huruf sans serif digunakan karena memiliki bentuk yang lebih simple secara general dibandingkan dengan serif, lalu sans serif juga memberi kesan yang informal, dan dapat dikaitkan dengan kesederhanaan dan kesan yang lebih modern.(2012:143-144)

Pada desain labeling pada kemasan kopi Qertoev akan menggunakan font sans serif untuk memberikan kesan yang lebih modern dan simpel.

2.2.1.5 Icon Design

Menurut buku “Earcons and Icons: Their Structure and Common Design Principles” oleh Meera M. Blattner, Denise A. Sumikawa, dan Robert M. Greenberg (1989:15-16), tren desain ikon dimulai sejak tahun 1970-an, dikenal sebagai simbol grafis atau ikon, yaitu mengubah kebiasaan menampilkan informasi secara teks menjadi sebuah symbol grafis. Ikon merupakan elemen yang serba guna karena dapat menyampaikan informasi dengan lebih jelas. Berkomunikasi dengan ikon dapat membantu dan menambah kemampuan manusia untuk dengan cepat memahami suatu bentuk (Huggins & Entwisle, 1974). Penelitian menunjukkan bahwa orang yang menggunakan ikon desain dapat mengenali dan memproses grafis secara lebih cepat dibandingnya dengan mereka yang hanya menggunakan teks dan kata-kata saja (Hemenway, 1982; Shneiderman, 1986).

Pada desain label kemasan Qertoev ini penulis menggunakan ikon desain untuk menjelaskan instruksi penyajian dan informasi secara lebih jelas, sehingga calon konsumen yang hendak membeli kopi Qertoev dapat mengerti mengenai cara penyajian kopi yang baik, serta semua informasi

(30)

yang hendak disampaikan dapat lebih mudah untuk diterima. Ikon atau symbol juga digunakan untuk merepresentasikan simbol dari suatu daerah tempat kopi Qertoev ditanam dan dapat menampilkan sisi nusantara yang tradisional secara lebih modern dan simpel.

2.4.1 Analisa S.W.O.T

Analisa S.W.O.T dari perancangan ulang desain label pada kemasan Qertoev yaitu:

Strenght / Kekuatan:

• Sangat terpercaya, sehingga beberapa kedai kopi terkenal di Jakarta yang menggunakan kopi olahan Qertoev untuk disajikan di kedai mereka.

• Dapat melestarikan kopi Indonesia yang merupakan kopi terbaik didunia • Dapat mensejahterakan petani- petani kopi di Indonesia.

• Kualitas kemasan yang selama ini dipakai oleh Qertoev sudah cukup baik

Weak / Kekurangan:

• Label pada kemasan yang tidak mendukung perkembangan zaman (kuno), tidak memiliki keunikan atau pembeda dengan kemasan kopi lainnya dan kurang menarik, disertai desain yang tidak sintaktik satu sama lain

• Kurangnya kejelasan informasi dalam kemasan

• Kurang kuatnya karakteristik dari kemasan produk Qertoev

Opportunity / Peluang:

• Kopi Indonesia memiliki yang kualitas yang sangat baik • Banyak diminati karena kualitas kopinya yang sangat baik • Banyaknya komunitas pecinta kopi di Indonesia

• Penikmat kopi di Indonesia semakin bertambah

(31)

• Tidak banyak masyarakat yang mengetahui Qertoev. Hanya para pecinta kopi dan para pelaku kopi yang biasanya tahu.

• Banyak produk kopi yang biasanya dijual oleh kedai kopi di Jakarta memiliki desain kemasan yang lebih baik dari pada pada produk kopi Qertoev.

Gambar

Gambar 2.3 : Logo Excelso
Gambar 2.6 : Produk JPW Coffee

Referensi

Dokumen terkait

H1: (1) Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang diberi insentif dengan karyawan yang tidak diberi insentif (2) Terdapat perbedaan

7.4.4 Kepala LPPM menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan pada periode Pelaporan Hasil Pengabdian kepada masyarakat berikutnya.. Bidang Pengabdian kepada masyarakat

Ketika orang-orang dari budaya yang berbeda mencoba untuk berkomunikasi, upaya terbaik mereka dapat digagalkan oleh kesalahpahaman dan konflik bahkan

Logo merupakan lambang yang dapat memasuki alam pikiran/suatu penerapan image yang secara tepat dipikiran pembaca ketika nama produk tersebut disebutkan (dibaca),

Seperti halnya dengan pengetahuan komunikasi terapeutik perawat, kemampuan perawat yang sebagian besar pada kategori cukup baik tersebut kemungkinan karena adanya

Penelitian yang dilakukan di TK AndiniSukarame Bandar Lampung betujuan meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan melalui media gambar pada usia

Ketersediaan informasi lokasi rumah sakit, fasilitas dan layanan yang tersedia di rumah sakit dan tempat kejadian dapat tersedia secara jelas dan terkini sehingga penentuan

Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji syukur dan sembah sujud, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah, dan kasih sayang-Nya sehingga penyusun