• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel 28. Formulir Investigasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Otopsi Verbal) FORMULIR INVESTIGASI KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (Otopsi Verbal)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tabel 28. Formulir Investigasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Otopsi Verbal) FORMULIR INVESTIGASI KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (Otopsi Verbal)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Tabel 28. Formulir Investigasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Otopsi Verbal) FORMULIR INVESTIGASI

KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (Otopsi Verbal)

Wawancara dilakukan oleh : (nama, instansi, telepon, email) 1. Nama : Warsudiyanto

Instansi : UPTD Puskesmas Cimanggu II Telepon/Email : 081122333924 2. Nama : Instansi : Telepon/Email : Tanggal : 08 februari 2021 Responden : Jam : 13.00 1. Nama : Nurfaid

Hubungan dengan kasus KIPI : Suami 2. Nama :

Hubungan dengan kasus KIPI :

IDENTITAS KASUS KIPI

Nama : Chantyant Fezona /Perempuan Tanggal lahir : 17 / 05 / 1986

Usia : 34 Tahun 8 Bulan 22 Hari

Alamat : Jalan ……… Nomer …. RT/RW 01 / 01 Dusun/Kampung……….. Desa/Kelurahan Cisalak Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap

Provinsi Jawa Tengah 53256 Jumlah saudara kandung : 3

IMUNISASI

Imunisasi terdahulu (lebih dari 30 hari, dari imunisasi terakhir) Imunisa si (Vaksin) Tgl Ja m No. Batch ED VV M Cara Pemberian (Intra kutan, Sub- kutan, Intra muskular) Juml ah dosis (ml) Lokasi penyuntik an Gejala/ Reaksi simpang - - - -

(2)

* Jika Ya: Reaksi timbul pada tgl ... Gejala & Waktu timbulnya gejala

... Diagnosis ...

Imunisasi sekarang (dalam kurun 30 hari terakhir) : Imunisasi (Vaksin) Tgl Ja m No. Batch ED VV M Cara Pemberian (Intra muskular) Jumla h dosis (ml) Lokasi penyu nti kan Covid 19 08/02/ 21 12.00 202011042 01/11/ 23 A Iya 0,5 ml Musculus deltoideus sinistra

Tempat imunisasi : Puskesmas Rumah Sakit Praktek Swasta

Klinik Imunisasi Lain-lain:

Pemberi imunisasi : Dokter Perawat Bidan

KONDISI RANTAI DINGIN

1. Apakah vaksin disimpan pada tempat yang sesuai?

2. Apakah vaksin disimpan pada suhu yang sesuai? (2 – 80 C)

3. Apakah dilakukan monitoring suhu dan pencatatan secara berkala? (suhu dicatat dua kali sehari dan terdapat grafik pencatatan suhu)

4. Apakah terdapat vaksin lain selain COVID- 19 (DPT-HB-Hib, DT, Td, HB Uniject) yang beku atau diduga beku di dalam tempat penyimpanan vaksin?

Ya

Ya

Tdk Ya

(3)

5. Apakah terdapat barang selain vaksin di dalam tempat penyimpanan vaksin?

6. Apakah vaksin disimpan bersama dengan obat lain dengan pemisahan dan penandaan yang jelas, sehingga menjamin tidak terjadi kontaminasi/kontaminasi silang?

7. Apakah terdapat vaksin yang kadaluarsa atau mengalami kerusakan fisik di dalam tempat penyimpanan vaksin dan dipisahkan serta diberi penandaan yang jelas?

8. Apakah terdapat sisa vaksin pelayanan sebelumnya (lebih dari enam jam) di dalam tempat penyimpanan vaksin?

9. Apakah terdapat vaksin dengan kondisi VVM C atau D di dalam tempat penyimpanan vaksin dan dipisahkan serta diberi penandaan yang jelas?

10. Apakah tempat penyimpanan vaksin dilengkapi dengan termometer yang berfungsi dengan baik dan terkalibrasi? (Kalibrasi minimal satu kali/tahun)

11. Apakah terdapat generator yang berfungsi dengan baik untuk menjamin jika terjadi listrik padam?

12. Apakah terdapat formulir pencatatan dan pelaporan termasuk formulir KIPI pada tempat pelayanan imunisasi?

13. Apakah tersedia Kit Anafilaktik pada saat pelayanan imunisasi?

KEADAAN PASIEN SEBELUM IMUNISASI

Gejala Tidak Ya

Jika ya, timbulnya gejala sejak : Tanggal Pukul Demam V Batuk/pilek V Diare V Tdk Tdk Ya Tdk Tdk Ya Ya Ya Ya

(4)

Muntah V Sesak Napas V Komorbid lain: - Diabetes V - Hipertensi V - Penyakit kardiovaskuler V - Penyakit ginjal V

- Penyakit paru lainnya (PPOK, TBC, asma, dll) V - Penyakit hati V - Keganasan V - Gangguan imunologi V - Hamil V - Lain-lain: ……….. Kondisi kesehatan:

- Alergi terhadap : - telur Ada Tidak ada

- obat Ada Tidak ada

- Alergi lainnya: Ada, sebutkan Tidak Ada

Pengobatan saat ini:

- Pemakaian obat-obat steroid Ada Tidak ada

- Pengobatan lainnya: Ada Tidak ada

Sebutkan

Riwayat alergi pada keluarga: -

PERJALANAN MANIFESTASI KLINIS KASUS KIPI PADA PASIEN

Gejala Tidak Ya

Jika ya, timbulnya gejala sejak :

Lama gejala Tanggal Pukul Jam /

Hari Bengkak di tempat suntikan V

(5)

Ruam lokal, bengkak, merah & gatal - pada kulit - pada bibir - pada mata V Ruam tersebar: - pada muka

- pada anterior tubuh - pada posterior tubuh - pada anggota gerak - seluruh tubuh V Demam tinggi > 390 V Nyeri kepala V Nyeri otot V Lesu V 08/02/21 12.30 1 jam Batuk/pilek V Diare V Muntah V

Sesak napas V 08/02/21 12.40 1 jam

Kuning / ikterik V Perdarahan V Kejang V Kelemahan/kelumpuhan otot lengan / tungkai V

Pingsan (sinkop) V 08/02/21 12.35 < 5 menit

Penurunan kesadaran V 08/02/21 12.35 1 jam

Tanda-tanda syok anafilaktik V 08/02/21 12.30 1 jam

Sakit kepala V

Lemas & kebas seluruh tubuh V 08/02/21 12.30 1 jam Pembengkakan kelj.getah

bening (leher/ketiak/lipat paha) V

Sakit disertai kelemahan pada lengan yang disuntik

V

Lain-lain:

……….

- hipotermi (kedinginan) V 08/02/21 12.35 1 jam - ……….

Identitas pelapor

Gejala awal KIPI diketahui pertama kali oleh : Nama : Nur Muhibah

(6)

Pada tanggal 08 Februari 2021 jam 12.30

Alur penanggulangan kasus KIPI

Laporan I adanya KIPI dilakukan pada tanggal 08 Februari 2021 jam 12.30 dan disampaikan kepada

Nama institusi : UPTD Puskesmas Cimanggu II Alamat : Jl. Raya Panimbang- Cimanggu

Tindakan yang dilakukan oleh penerima laporan pertama : Memberi pengobatan

Nama obat, waktu, dosis dan cara pemberian obat: Nama obat

(usahakan nama generik)

Waktu pemberian

Dosis Cara pemberian

tanggal Jam

Dexa inj 08/02/21 12.45 10 mg IV

Hasil pengobatan: membaik

tidak ada kemajuan memburuk

sembuh pada tanggal ………./…………../………… Merujuk

Waktu merujuk : tanggal 8 Februari 2021 jam 13.00 Rujukan kepada :

Nama institusi : RSUD Majenang Alamat : Jl. Dr. Soetomo No. 54

Rujukan pertama KIPI tiba tanggal 08 Februari 2021 jam 13.30 pada Nama :

Jabatan :

Nama institusi dan alamat :

(7)

Pemeriksaan fisik:

Pemeriksaan penunjang: A. Laboratorium:

B. Rontgen

(8)

I R D. Serologi/Swab PCR

Diagnosis : Tindakan :

pengobatan

Rawat nap awat Jalan Memberi

Nama obat, waktu, dosis dan cara pemberian obat: Nama obat

(usahakan nama generik)

Waktu pemberian

Dosis Cara pemberian

tanggal jam

Tindakan lain :

Hasil pengobatan: membaik

tidak ada kemajuan memburuk

sembuh pada tanggal ………./…………../………… Rujukan kedua KIPI

Waktu merujuk : tanggal……… jam ... Oleh: Nama :

Jabatan : Rujukan II tiba tanggal ……… jam ... pada

Nama institusi :

Alamat :

(9)

Pemeriksaan fisik:

Pemeriksaan penunjang: A. Laboratorium:

B. Rontgen

(10)

I D. Serologi/Swab PCR

Diagnosis : Tindakan :

pengobatan

Rawat nap Rawat Jalan Memberi

Nama obat, waktu, dosis dan cara pemberian obat: Nama obat

(usahakan nama generik)

Waktu pemberian

Dosis Cara pemberian

tanggal jam

Tindakan lain :

Hasil pengobatan: membaik

tidak ada kemajuan memburuk

sembuh pada tanggal ………./…………../………… Rujukan ketiga KIPI

Waktu merujuk : tanggal……… jam ... Oleh: Nama :

Jabatan : Rujukan III tiba tanggal ……… jam ... pada

Nama :

Jabatan :

Nama institusi dan alamat :

(11)

Pemeriksaan fisik:

Pemeriksaan penunjang:

A. Laboratorium:

(12)

I C. CT-Scan/MRI D. Serologi/Swab PCR Diagnosis : Tindakan : pengobatan

Rawat nap Rawat Jalan Memberi

Nama obat, waktu, dosis dan cara pemberian obat: Nama obat

(usahakan nama generik)

Waktu pemberian

Dosis Cara pemberian

tanggal jam

Tindakan lain :

Hasil pengobatan: membaik

tidak ada kemajuan memburuk

(13)

HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM ……… ……… ……… ……… ……… ………...

HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG LAIN A. Rontgen

B. CT-Scan/MRI

(14)

HASIL AKHIR

SEMBUH SEMPURNA

SEMBUH DENGAN GEJALA SISA BERUPA :

MENINGGAL, tanggal ……….……… jam ……….

KESIMPULAN DOKTER YANG MERAWAT PALING AKHIR DIAGNOSIS :

1. Hipotermi dx KIPI 2.

3.

SEBAB KEMATIAN :

HASIL PEMERIKSAAN UJI VAKSIN (apabila vaksin dikirim untuk diperiksa ke PPOMN-BPOM)

Petugas BPOM-Balai Besar POM Provinsi - Nama: ………..

- Institusi: ………. Waktu pengambilan sampel

- Tanggal: ……/……./…… - Waktu: ……….. Jumlah sampel*: ……….. No Batch. : ………

Hasil: Tes Toksisitas: ……….. ……….. Tes Sterilitas: ………. ………..

*Jumlah Sampel:

No. Antigen

Volume

sampel Total sample (ml atau dosis)

(15)

TANDA TANGAN PENGISI FORMULIR INVESTIGASI

( ) ( ) Jabatan: Jabatan :

RINCIAN KRONOLOGIS KIPI

Pada hari senin tanggal 08 Februari 2021, UPTD Puskesmas Cimanggu II melaksanakan kegiatan vaksinasi Covid-19 yang kedua untuk tenaga kesehatan di Puskesmas Cimanggu II yang bertempatkan di Jl. Raya Panimbang Kecamatan Cimanggu dan dilaksanakan mulai pukul 09.00 wib. Pada saat kegiatan vaksinasi Covid19 yang kedua terdapat kejadian KIPI Covid19 yang dialami oleh Ny. Chantyant Fezona (34 tahun 7 bulan 22 hari) / perempuan dengan alamat Desa Cisalak Rt 001/Rw 001 Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap 53256.

Pada pukul 11.45 wib, Ny. Chantyant melakukan pendaftaran dan verifikasi di meja 1. Setelah itu, menuju ke meja 2. Di meja 2, Ny. Chantyant dilakukan pemeriksaan kodisi tubuh saat ini berupa TD: 90/60 mmhg, Suhu: 36oC dan skrining sebelum di vaksinasi Covid-19. Hasil pemeriksaan tubuh dan skrining Ny. Chantyant dapat dilakukan tindakan Vaksinasi Covid-19.

Pada pukul 11.55 wib, Ny. Chantyant menuju meja 3 untuk dilakukan vaksinasi. Ny. Chantyant dilakukan vaksinasi Covid-19 pada musculus deltoideus sinistra secara IM dengan dosis 0,5 ml (vaksin sinovac, no. Batch 202011042, VVM A, ED 01/11/23) oleh perawat pukul 12.00 wib.Setelah dilakukan vaksinasi Covid-19, Ny. Chantyant ke meja 4 untuk menyerahkan kartu vaksinasi Covid-19 dan menunggu 30 menit untuk diobservasi pasca vaksinasi.

Pada pukul 12.30 wib, Ny. Chantyant mengatakan lesu, lemas dan kebas seluruh tubuh. Ny. Nur Muhibah selaku teman sejawat yang melihat Ny. Chantyant langsung melaporkan kejadian kepada dr. Prasetya Justitia. Dr. Prasetya langsung melihat, memeriksa kondisi Ny. Chantyant dan menginstruksikan untuk pemberian terapi cairan infus RL 20 tpm dan dexa 10 mg (IV).

Pada saat akan dilakukan pemasangan infus, Ny. Chantyant mengalami hipotermi (kedinginan), penurunan kesadaran kemudian pingsan (sinkop). Setelah 5 menit (pukul 12.40 wib) Ny. Chantyant sesak nafas dan semakin kedinginan. Kemudian diberikan selimut dan O2 4-5 lpm.

Pada pukul 12.45 wib, Ny. Chantyant diberikan terapi cairan infus RL 20 tpm dan dexa 10 mg (IV). Setelah 15 menit pemberian terapi obat (pukul 13.00 wib), kondisi Ny. Chantyant tidak ada kemajuan dan akhirnya dr. Prasetya menginstruksikan untuk dirujuk ke IGD RSUD Majenang (Jl. Dr. Soetomo No.54).

Gambar

Tabel 28. Formulir Investigasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Otopsi Verbal)  FORMULIR INVESTIGASI

Referensi

Dokumen terkait

Dampak narkoba terhadap keluarga sangat banyak, bila narkoba sudah masuk ke dalam keluarga, sasarannya bukan hanya anak kita, sekarang banyak orang tua pun juga

Babak pertama yaitu munculnya tari gambyong yang ditarikan oleh penari wanita, menggambarkan keluwesan remaja perempuan yang sedang beranjak dewasa, mereka

Ketika seorang pendengar memiliki sikap yang berlawanan dengan apa yang ingin disampaikan oleh pelaku persuasi, sering kali lebih efektif bagi komunikator untuk

Berdasarkan diagram 4.4 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden tentang Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Pada bayi di wilayah Kerja Puskesmas

Langkah 4: Klasifikasi Menetapkan kecenderungan berdasar informasi yang didapat dari daftar tilik Langkah 3: Algoritma Mengkaji secara sistematis semua data yang berhubungan

Keadaan imunokompromais dapat terjadi sebagai akibat penyakit dasar atau sebagai akibat pengobatan imunosupresan (kemoterapi, kortikosteroid jangka panjang). Jenis vaksin

Efek samping dari vaksinasi ini, dikenal dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yakni kejadian medik yang berhubungan dengan imunisasi baik berupa efek vaksin

Dalam rangka menindak lanjuti urusan wajib perencanaan dan pengendalian pembangunan maka didalam Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan peraturan