• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Sejauh ini provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah banyak menjalin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Sejauh ini provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah banyak menjalin"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 !

1.1 Latar belakang

Sejauh ini provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah banyak menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai macam negara, daerah dan organisasi non pemerintah. Salah satu kerjasama yang bermanfaat bagi provinsi DIY adalah kerjasama sister province dengan Prefektur Kyoto, Jepang. Kota Kyoto dan Yogyakarta merupakan kota yang memiliki hubungan erat dan telah berkembang menjadi hubungan sister province secara resmi sejak tahun 1985 hingga sekarang 1. Kerjasama Sister Province, yang terlebih dahulu ditemukan dengan nama sister

city, merupakan persetujuan kerjasama antara dua kota, daerah setingkat provinsi, negara bagian atau prefektur yang memiliki satu atau lebih kemiripan karakteristik dimana dua daerah tersebut terdapat pada dua negara yang berbeda. Kemiripan tersebut misalnya ada pada kemiripan budaya, latar belakang sejarah atau jika dilihat dari segi geografis kedua daerah sama-sama daerah pantai atau daerah kepulauan. Dalam kerjasama antar daerah tersebut, kerjasama akan lebih bisa menjangkau aspek-aspek yang kurang begitu mendapat perhatian dari pemerintah pusat. Peluang mengadakan hubungan kerjasama antar daerah sedemikian besar mengingat landasan hukum yang diperlukan sudah ada seiring dengan diberlakukannya otonomi daerah.

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

" !Biro Kerjasama Setda Propinsi DIY, “Bunga Rampai: Kerjasama Luar Negeri

Propinsi ”,2006 Hlm.25-28 !

(2)

Kerjasama tersebut tidak hanya antar daerah dalam negeri saja melainkan juga bisa dilakukan dengan daerah di mancanegara, hal ini jelas tercantum dalam undang-undang nomor 37 tahun 1999 tentang hubungan luar negeri yang menyatakan bahwa pemerintah daerah adalah salah satu pelaku hubungan luar negeri. Demikian pula undang-undang nomor 24 tahun 2000 tentang perjanjian internasional yang mengisyaratkan bahwa pemerintah daerah bisa melakukan kerjasama dengan pihak luar negeri. Program kerjasama ini, seperti yang dimuat dalam buku “Bunga Rampai : Kerjasama Luar Negeri Propinsi”, meliputi bidang seni, budaya, pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, pariwisata dan industri 2. Namun, sementara ini kerjasama antara Yogyakarta dengan Kyoto dititik beratkan kepada bidang seni dan budaya 3. Banyak kegiatan atau event seni dan budaya yang dilaksanakan melalui hubungan ini, seperti kolaborasi tari antara penari Kyoto dan Yogyakarta di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta pada tahun 2008 4. Serta ada juga lomba lukis DIKNAS Kyoto di Yogyakarta untuk pelajar SD-SMA dimana 30 karya yang terpilih akan dipamerkan di Kyoto nantinya5. Salah satu faktor pendukung terjalinnya hubungan ini yaitu sebuah kesamaan dimana kota Yogyakarta dan Kyoto merupakan kota budaya 6.

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 2

Biro Ke rjas a ma Setda Propins i DIY, “Bunga Ra mpai:Ke rjas ama Luar Negeri Propins i”, 2006. Hlm.25-28

3 Evaluasi Kerjasama DIY-Kyoto 1996/1997

4

http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/newsvideo/2008/10/21/68971/Kolaborasi-Tari-Jawa- Jepang/112!

#!http://www.indonesiakreatif.net/index.php/id/event/read/pameran-seni-lukis-anak-jogja-kyoto

!

$!

Jurus an Teknik Sipil Faku ltas Teknik UGM, Belajar & Berwisata di Yogyak arta;edisi k edua , Majalah proAkt if, Yogyakarta : 2003,h lm 8.

(3)

Di Kyoto banyak diproduksi kerajinan tangan dan masakan tradisional7.

Dalam hal ini, terdapat hal yang sangat menarik dari hubungan sister province Yogyakarta dan Kyoto yaitu keduanya merupakan kota budaya. Kedua kota tersebut termasuk kota yang maju dalam bidang kerajinan. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya sentra-sentra usaha kecil mikro (UKM) yang bergerak di bidang kerajinan baik di Yogyakarta maupun di Kyoto. Kolaborasi batik Yogyakarta dengan benda-benda khas Kyoto seperti Kimono, Obi, sandal dan tas khas Kyoto yang bermotif batik merupakan program dari kerjasama sister city Yogyakarta dan Kyoto yang disebut dengan Te-Collabo. Dalam acara yang diadakan untuk memperingati hubungan kerjasama sister province Yogyakarta dan Kyoto juga kerap kali memamerkan hasil karya seni kerajinan dari pengrajin kedua provinsi tersebut. Jika t e r d a p a t k o l a b o r a s i b u d a y a y a n g d a p a t m e n g h a s i l k a n k a r y a - k a r y a s e n i k e r a j i n a n b a r u a n t a r a p e n g r a j i n Y o g y a k a r t a d e n g a n K y o t o tentunya sangat diharapkan adanya kerjasama yang terus berkelanjutan. Dengan kata lain, hubungan sister province Yogyakarta dan Kyoto ini bisa dijadikan sebagai jembatan untuk menghubungkan pengrajin dari Yogyakarta dan Kyoto. Namun, apakah hubungan ini sudah benar-benar seperti apa yang diharapkan?

Hubungan antara pengrajin Yogyakarta dengan Kyoto yang telah terjalin tersebut tentunya membawa dampak positif bagi kelangsungan atau eksistensi seni kerajinan dan sekaligus menambah pengalaman pengrajin dari kedua belah

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

%!Ya ma kei Color De lu x, Kyoto, Ya mato Keikokus ha!Tokyo"1973

(4)

pihak. Hal ini tentu saja harus mendapat dukungan dari hubungan sister province Yogyakarta dan Kyoto karena hal ini merupakan salah satu tujuannya. Dari pandangan tersebut, apakah dukungan itu sudah efektif dan mencukupi sehingga bisa menjembatani antar pengrajin Yogyakarta dan Kyoto demi perkembangan seni kerajinan di masing- masing daerah?

Dari pertanyaan yang muncul itu, penulis akan meneliti seberapa besarkah peranan hubungan sister province Kyoto dan Yogyakarta terhadap kolaborasi budaya yang dihasilkan lewat kreasi kerajinan pengrajin Yogyakarta dengan Kyoto, lalu hasil apa saja yang diperoleh dari kolaborasi produk kreasi kerajinan tersebut. Penelitian ini dianggap penting karena menyangkut tingkat keberhasilan hubungan sister province Kyoto dengan Yogyakarta dalam bidang kebudayaan karena seni kerajinan merupakan bagian dari budaya. Karena keterbatasan data, penelitian ini lebih menitik beratkan kepada pengrajin di Yogyakarta.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana peranan hubungan sister province Yogyakarta dengan Kyoto terhadap kolaborasi budaya lewat kreasi kerajinan dalam program Te-Collabo?

2. Bagaimana manfaat peranan hubungan sister province Yogyakarta dengan Kyoto terhadap kehidupan pengrajin di Yogyakarta?

(5)

province Yogyakarta dengan Kyoto dari sisi pengrajin di Yogyakarta? 4. Apa dan bagaimanana hasil produk kreasi kerajinan yang dihasilkan dari

program Te-Collabo?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui peranan hubungan sister province Yogyakarta dengan Kyoto terhadap kolaborasi budaya lewat kreasi kerajinan dalam program Te-Collabo.

2. Mengetahui manfaat peranan hubungan sister province Yogyakarta dengan Kyoto terhadap kehidupan pengrajin di Yogyakarta.

3. Mengetahui apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam program sister province Yogyakarta dengan Kyoto dari sisi pengrajin di Yogyakarta

4. Mengetahui hasil produk kreasi kerajinan yang dihasilkan dari program Te-Collabo.

1.4 Tinjauan Pustaka

Sejauh yang penulis ketahui, penelitian mengenai hubungan sister province Yogyakarta dengan Kyoto sudah pernah dilakukan oleh Hanggardha Priyahita (2011) dengan judul “Pengaruh Status dan Peranan Hubungan Sister Province Kyoto dengan Yogyakarta Terhadap Interaksi Penari Yogyakarta dengan Penari Kyoto di Yogyakarta”.

(6)

Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah obyek yang diteliti berbeda. Pada penelitian milik Hanggardha Priyahita (2011) obyek yang diteliti adalah penari Kyoto dan Yogyakarta, sedangkan pada penelitian ini obyek yang diteliti adalah hasil kolaborasi budaya pengrajin Yogyakarta dan Kyoto.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan didapatkan dalam penelitian ini yaitu, dengan mengetahui sejauh mana hubungan sister province Yogyakarta dengan Kyoto terhadap akulturasi budaya lewat kreasi kerajinan dalam program Te-Collabo dan perkembangan yang diperoleh dari hubungan tersebut. Dalam penelitiannya nanti memungkinkan bisa mengambil kesimpulan serta mengevaluasi hubungan sister province Yogyakarta dengan Kyoto dalam bidang kebudayaan, khususnya seni kerajinan.

1.6 Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif dan penelitian ini bersifat deskriptif yang artinya menggambarkan atau menguraikan hasil dari pengamatan (observasi terhadap gejala, peristiwa dan kondisi aktual). Dengan demikian, laporan penelitian akan berupa kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, surat-menyurat, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya 8.

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

&!

(7)

Metode penelitian kualitatif dipilih dalam penelitian ini karena dirasa sesuai dengan permasalahan yang ada. Peneliti berusaha untuk masuk ke dalam dunia konseptual para subjek yang sedang diteliti sedemikian rupa sehingga peneliti dapat mengerti apa dan bagaimana suatu pengertian akan dikembangkan 9.

Sumber data dalam penelitian kualitatif pada dasarnya memiliki tiga unsur utama yaitu, pertama data bisa berasal dari bermacam sumber; biasanya dari wawancara dan pengamatan. Kedua, penelitian kualitatif terdiri dari berbagai prosedur analisis dan interpretasi yang digunakan untuk mendapatkan temuan dan teori. Ketiga, penelitian kualitatif ialah laporan tertulis dan lisan10. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan studi literatur. Observasi yaitu pengamatan yang bertujuan unutk mendapat data tentang suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat cross-checking atau pembuktian terhadap informasi juga keterangan yangdiperoleh sebelumnya. Sedangkan wawancara adalah perbincangan yang menjadi sarana untuk mendapatkan informasi tentang orang lain, dengan tujuan penjelasan atau pemahaman tentang orang tersebut dalam hal tertentu11.

1.7 Sistematika Penyajian

Dalam penulisan skripsi ini terbagi menjadi lima bab yang terdiri dari: Bab I pendahuluan yang meliputi (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3) tujuan

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

'!

Ibid., hlm 14!

"(!Straus s , Ans lem & Corb in, Ju liet, Dasar-Dasar penelitian Kualitatif Tatalangkah dan Tek nik -Teknik

Teorisasi Data, Pustaka Pela ja r, Yogyakarta, 2007. Hlm 7

""!Iin Tri Rahayu, S.Ps i, Tris tiadi Ardi Ardani, S.Ps i. M.S i, Observasi dan Wawancarn Bayu media,

(8)

penelitian, (4) tinjauan pustaka, (5) manfaat penelitian, (6) metode penelitian, dan (7) sistematika penyajian. Bab II berisi tentang sister province, yang terdiri dari (1) pengertian sister province, (2) gambaran umum mengenai kota Yogyakarta, (3) gambaran umum mengenai kota Kyoto, (4) hubungan sister province antara Kyoto dan Yogyakarta, dan (5) program-program sister province. Kemudian Bab III berisi tentang profil dan event yang terdiri dari (1) profil dan pengrajin yang pernah berinteraksi dengan pengrajin Kyoto, (2) profil pengrajin Kyoto yang telah berinteraksi dengan Indonesia, (3) pendapat para pengrajin mengenai hubungan sister province dan (4) produk dan event. Bab IV mengenai pembahasan yang terdiri dari (1) peranan hubungan sister province Yogyakarta dengan Kyoto terhadap akulturasi budaya lewat kreasi kerajinan dalam program Te-Collabo (2) manfaat yang didapatkan dari adanya hubungan sister province Yogyakarta dengan Kyoto terhadap kehidupan pengrajin di Yogyakarta (3) Faktor pendukung dan penghambat dalam program sister province terhadap kehidupan pengrajin di Yogyakarta. Bab V penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran yang diikuti daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang didapatkan dari penelitian etika komunikasi dalam kearifan lokal tradisi temanten kucing adalah rumusan-rumusan beserta datum (kumpulan data) yang akan

Port 2 merupakan port I/O serba guna yang berada pada pin 21- 28, port ini dapat juga digunakan sebagai bus alamat byte tinggi untuk rancangan yang melibatkan pengaksesan

Penggabungan dua jenis metode survey ini karena disadari dari awal bahwa sebagian civitas akademika terutama yang tenaga kependidikan UIN Ar-Raniry belum banyak yang

Ini berarti bahwa perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap return on asset pada

Berdasarkan hasil penelitian Machali (2014) dengan judul “Dimensi Kecerdasan Majemuk dalam Kurikulum 2013” memberikan kesimpulan dalam penelitiannya bahwa Kurikulum

 Merupakan tipe khusus vektor dengan elemen data kategori  Faktor diprint tanpa diapit oleh quotes “” --> memiliki. metode

Walaupun jumlah peribahasa berkaitan dengan perpaduan yang terkandung dalam buku teks Bahasa Malaysia tingkatan empat dan lima ini adalah terbatas, ia... adalah

Berdasarkan hal ini, penulis ingin menganalisis perbandingan efisiensi asuransi umum konvensional dan syariah melihat bahwa perkembangan industri asuransi baik