• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN. 3 Tapa di pimpin oleh Ibu Elvira Gobel S.Pd, MM yang berdiri pada tahun 1952

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN. 3 Tapa di pimpin oleh Ibu Elvira Gobel S.Pd, MM yang berdiri pada tahun 1952"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

26 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Profil Sekolah

SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bone Bolango erletak di wilayah Kecamatan Tapa, SDN 3 Tapa terletak di wilayah Kabupaten Bone Bolango, SDN 3 Tapa di pimpin oleh Ibu Elvira Gobel S.Pd, MM yang berdiri pada tahun 1952 dengan luas tanah 929 m. Letak sekolah terletak 10 meter dari jalan raya.

4.1.2 Sarana dan Prasara Sekolah.

Sarana dan prasarana merupakan faktor pendukung efektifitas kegitan pembelajaran di sekolah. Berdasarkan data yang diperoleh, SDN 3 Tapa memiliki sarana dan Prasarana yang cukup baik, semua fasilitas ini tidak lain untuk menunjang optimalisasi Kegiatan belajar mengajar di SDN 3 Tapa. Keadaan Sarana dan Prasarana tersebut dapat dilihat pada tabel 2 di di bawah ini :

Tabel 2 : Data Ruang SDN 3 Tapa

NO JENIS RUANGAN JUMLAH

1. Ruang Belajar 6

2. Ruang Kepala Sekolah 1

3 Ruang Dewan Guru 1

4. Ruang Komputer 1

5. Ruang UKS 1

6. Ruang Perpustakaan 1

7. Mushola 1

8. Ruang Kantin 1

9. Kamar Mandi Dan Wc 2

(2)

4.1.3 Keadaan Guru

SDN 3 Tapa Mempunyai Tenaga Pengajar sebanyak 10 Orang, 8 orang guru merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS), 2 orang Guru merupakan guru honorer. Untuk lebih jelasnya, dafar nama-nama Tenaga Pengajar Dapat dilihat pada tabel 3 berikut Ini :

Tabel 3 : Data Guru SDN 3 Tapa

No Nama Guru Jabatan Jenis kelamin

(L/P)

1. Elvira Gobel,S.Pd, MM Kepsek P

2. Hasni Talani Guru Kelas I P

3. Ha. Sriwaty Yusuf, S.Pd Guru Kelas II P

4. Fanny Yahya, S.Pd Guru Kelas III P

5. Nurhayati Usman Guru Kelas IV P

6. Hadjirah Amrain, S.Pd Guru Kelas V P

7. Zumriaty Aliwu, S,Pd Guru Kelas VI P

8. Abdullah Djamalu Guru Agama L

9. Nastin Sude,S.Pd PJOK P

10. Maryan Datau Guru Honore P

4.1.4 Keadaan Siswa

Jumlah Siswa di SDN 3 Tapa dari kelas I-VI pada tahun 2012/2013 Berjumlah 126 orang siswa. Untuk Obyek Penelitian Berjumlah 20 orang siswa. Berikut ini nama-nama siswa SDN 3 Tapa yang dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini.

(3)

Tabel 4. Nama-Nama Siswa Kelas IV SDN 3 Tapa

No Nama Siswa Jenis Kelamin

1. Syahwal Sinandaka L

2.

SgHg Syahril R. abjul L

3 Abdul R.T Tonggadu L

4 Abdul jalil panigoro L

5. Adhwa S.A pakaya L

6. Aditya putra S. Umar L

7. Faujan W. Wahidin L

8. Jufrin kune L

9. Kefin K. Talani L

10. Riski Palilati L

11. Riski Pakaya L

12. Moh. Yusuf Aliwu L

13. Yasin Anil. H. gobel L

14. Ahmad Afandi Latadju L

15. Tegar abdul Haris L

16. Marina J. Pakaya P

17. Laraswati AF.Ali P

18. Monique H. Ichsan P

19. Siti Nurhaliza Tuharea P

20. Rahmatia Djafar P

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian 4.2.1 Hasil Tindakan Siklus I 1. Tahap Perencanaan

Tahap perencenaan adalah tahap awal dalam Pelaksanaan Tindakan kelas. Pada tahap ini peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Yang sesuai dengan model Pembelajaran Tipe Group Investigation. Membuat lembar pengamatan kegiatan guru dan siswa, Membuat alat evalusi dan LKS yang mendukung Pembelajaran.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini Peneliti membuat Pembelajaran untuk materi masalah-masalah sosial. Kegiatan pelaksanaan siklus 1 ini dilksanakan pada hari senin 27 Mei

(4)

pukul 08.00. terdapat 20 siswa, 15 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Dalam pelaksanaanya dilakukan dalam tiga tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan penutup.

Pada tahap pertama yaitu kegiatan awal guru mengucapkan salam dan siswa membalas salam guru . Kemudian guru mempersiapkan tempat duduk siswa dan mengkondisikan siswa ke dalam suatu pembelajaran yang kondusif. Guru mengecek kehadiran siswa, kemudian guru menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa belajar . Setelah itu guru memberikan kepada apersepsi : “Apakah kalian pernah melihat Masyarakat yang sedang tawuran “. Sebagian besar siswa menjawab pernah dan beberapa siswa hanya diam. Dan kemudian guru bertanya lagi “ Nah dimana kalian pernah melihatnya? Jawaban siswa bermacam-macam. Guru membenarkan jawan siswa.” Iya, benar pada hari ini kita akan mempelajari masalah-masalah sosial. Setelah membacakan apersepsi setelah itu guru membacakan tujuan pembelajaran.

Pada kegiatan inti (Eksplorasi) guru mengawali pelaksanaan pembelajaranya dengan menggali informasi tentang pengetahuan awal siswa. Melibatkan siswa dalam mencari informasi yang berkaitan dengan materi pelajaran, memotivasi siswa untuk selalu bekerja sama. Dalam kegiatan (elaborasi) kemudian guru membagi siswa kedalam kelompok secara heterogen berdasarkan jenis kelamin, kemampuan akademik, keaktifan dalam kelas. Setelah guru membagi siswa ke dalam kelompok ,siswa merespon dengan baik perintah guru untuk berkelompok. Saat pembagian kelompok kelas menjadi ribut. Ada siswa yang bertiak, berjalan kesana kemari, ada siswa yang tidak mau menerima

(5)

anggota kelompok lain, ada siswa yang mengganggu anggota kelompok lainya. Kemudian guru mengarahkan setiap kelompok untuk duduk pada kelompoknya masing-masing. Setelah pembentukan kelompok guru kemudian menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.ketika guru menjelaskan tugas kelompok, Guru memerintahkan siswa agar memperhatikan guru saat menjelaskan tugas kelompok, guru menjelaskan tahapan-tahapan dalam melaksanakan tugas kelompok.sebagian siswa memperhatihatikan penjelasan guru. Sebagian yang lain ada yang bermain dengan temanya satu kelompok, ada juga hanya duduk diam, siswa kurang merespon dengan baik penjelasan guru. Setelah itu guru membagikan LKS, guru memanggil Ketua-ketua Kelompok untuk mengambil LKS yang dibagikan guru. kemudian guru menyuruh masing-masing kelompok membahas LKS yang dibagikan guru secara berkelompok. Setelah melaksakan diskusi, guru kemudian memerintahkan kepada masing-masing kelompok untuk membacakan hasil diskusi kelompok di depan kelas.siswa pada malu-malu membacakan hasil jawaban mereka. Guru mengarahkan dan memberikan semangat kepada siswa. Setelah melaksanakan kegiatan presentasi guru memberikan penghargaan kepada setiap kelompok yang telah melaksanakan presentase hasil diskusi mereka dengan cara memberikan

applause. Agar siswa merasa senang dan bersemangat.

Kegiatan Penutup guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari. setelah itu guru melaksanakan evaluasi pada pertemuan tersebut dan menginformasikan pertemuan yang akan

(6)

datang. Dan yang terakhir guru melaksakan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

3. Tahap pengamatan

kegiatan pengamatan dilakukan oleh observer .yang diobservsi adalah kegiatan guru dan kegiatan siswa. Observer melakukan pengamatan dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan guru dan lembar pengamatan kegiatan siswa.

A. Pengamatan kegiatan Guru

Pada kegiatan belajar mengajar menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dengan materi masalah-masalah sosial . untuk mengamatan kegiatan guru digunakan lembar pengamatan selama kegiatan belajar mengajar yang terdiri dari 23 aspek, pada setiap aspek terdiri dari 4 kriteria sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), dan kurang (K). untuk lebih jelasnya hasil kegiatan guru yang dilakukan oleh observasi dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pada Siklus 1

No Aspek yang diamati

Kriteria Jumla h SB B C K 1 Kegiatan. Awal 1 4 - - 5 2 Kegiatan Inti - 8 8 - 15 3 Kegiatan Penutup 1 1 1 - 3 Persentase (%) 8.33% 54.16% 37.5% 0.0% 100%

(7)

Berdasarkan Tabel 5 diatas kita dapat melihat hasil yang diperoleh dari setiap kriteria. Dari 24 aspek yang menjadi penilaian observer, sebanyak 2 aspek,( 8.33%) yang memperoleh nilai dengan kriteria sangat baik (SB), sebanyak 13 aspek (54.16%) yang memperoleh nilai dengan kriteria baik (B), 9 aspek (37.5%) berada pada kriteria cukup (C) dan 0 aspek (0.0%) berada pada krteria kurang (K). berdasarkan indikator yang tetapkan, hasil obervasi ini belum mencapai standar yang ditetapkan yakni kegiatan pembelajaran pada kegiatan pengamatan kegiatan guru mencapai 75% pada kriteria sangat baik (B) maka pembelajaran dianggap tuntas.

B. Pengamatan kegiatan siswa

Selain melakukan pengamatan terhadap guru, observer juga melakukan pengamatan terhadap kegiatan siswa, observer melakukan pengamatan kegiatan siswa dengan menggunakan lembar pengamatan yang disusun sebelumnya dan sesuai dengan model pembelajaran kooperatif Tipe Group Investigation. Pada lembar pengamatan kegiatan siswa terdapat 24 aspek yang diamati. Adapun hasil pengamatan kegiatan siswa dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini.

Tabel 6. Hasil pengamatan kegiatan siswa siklus 1

No Aspek yang diamati

Kriteria Jumlah SB B C K 1 Kegiatan. Awal 1 1 - - 2 2 Kegiatan Inti 3 8 3 2 16 3 Kegiatan Penutup 1 - 4 1 6 Persentase (%) 20.83% 37.5% 29.16% 12.5% 24(100%)

(8)

Berdasarkan Tabel 6 diatas bahwa dari 24 aspek yang diamati, sebanyak 5 aspek (20.83%) memiliki nilai dengan kritria sangat baik (SB), 9 aspek (37.5%) memilki nilai dengan kriteria baik (B), 7 aspek (29.16%) memiliki nilai dengan kriteria cukup (C), dan 3 aspek (12.5%) memiliki nilai dengan kriteria kurang (K). berdasarkan data diatas bahwa hasil pengamatan kegiatan siswa belum sesuai dengan indikator kinerja yang ditetapkan yang ditetapkan yakni kegiatan pembelajaran pada kegiatan pengamatan kegiatan siswa mencapai 75% pada kriteria baik (B) maka pembelajaran dianggap tuntas.

C. Hasil Evaluasi Siklus 1

Pada setiap siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa, pada akhir kegitan pembelajaran dilakukan evaluasi. Evaluasi yang diberikan guru dalam bentuk 5 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian.Hasil penilaian setiap siswa dapat dilihat pada lampiran. Adapun untuk hasil berdasarkan rentang nilai dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7. Hasil Evaluasi Siswa Siklus 1

No Rentang Nilai

Jumlah siswa

%

Keterangan

Tuntas Tidak tuntas

1 85-100 1 5% 1 -

2 75-84 9 45% 9 -

3 65-74 1 5% 1

4 1-64 9 45% 9

(9)

Berdasarkan Tabel 7 tersebut dapat kita ketahui bahwa dari 20 orang siswa yang mengikuti tes, 10 siswa atau sekitar 50% yang mendapat nilai 75 keatas, sedangkan 10 siswa atau sekitar 50% mendapat nilai dibawah 75 dengan daya serap klasikal 69.5%. Jika kita melihat hasil yang diperoleh siswa. Hasil tersebut belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan adalah hasil belajar siswa yang diperoleh siswa minimal nilai rata-rata siswa 7.5 dan daya serap kelas klasikal sebesar 75%. Dari data yang diperoleh maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus II.

D. Hasil Kerja Kelompok Siklus 1

Pada pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation terdapat kerja kelompok yang dilakukan siswa. Di bawah ini adalah hasil kerja kelompok pada siklus 1 yang dinilai berdasarkan beberapa Indikator yakni kerja sama, menyelesaikan tugas kelompok, presentase di depan kelas yang dapat dilihat tabel 8 di bawah ini.

(10)

Tabel 8. Hasil Kerja Kelompok Siklus 1 N o Nama Kelompok Kerja Sama Menghargai pendapat teman Tanggung Jawab Nilai SB B C K SB B C K SB B C K 1 Siti Tuharea 100 Jufrin kune Abd.Tonggadu Jalil Panigoro Yasin Anil 2 Rahmatia .D. 85 Marina Pakaya Riski Pakaya Tegar Haris Yusuf Aliwu 3 Laraswati Ali 90 Syaril .S. Faujan Wahidi Adwa Pakaya Syahri Abdjul 4. Monique .I. 100 Syahril Abjul

(11)

Aditya Putra

Rizki Palilati

Ahmad Afandi

Rata-rata 93.75

E. Refleksi Tindakan Siklus I

Setelah dilaksanakan pengamatan, evaluasi dan analisis hasil penelitian siklus 1, selanjutnya peneliti dan guru mitra mengadakan diskusi tentang hasil pelaksanaan tindakan. Hal ini diperlukan untuk menilai apakah tindakan yang dilaksanakan telah sesuai dengan dengan yang direncanakan serta mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Dari refleksi yang dilakukan melalui diskusi disimpulkan bahwa tindakan kelas yang dilakukan pada siklus 1 belum terlaksana sebagaiman yang diharapkan.

Hasil refleksi sebagai berikut :

1. pada kegiatan inti guru belum dapat membagi siswa secara heterogen berdasarkan tingkat kemampuan siswa.

2. Guru belum dapat mencegah siswa untuk tidak ribut pada saat berkelompok dan mencegah siswa untuk tidak saling mengganggu. 3. Guru terlalu cepat menjelaskan materi.

4. Pada saat membimbing siswa dalam mengisi LKS ,pelaporan kelompok dan membuat kesimpulan pelajaran guru belum maksimal. Hal ini disebabkan karena suasana kelas yang tidak memungkinkan (ribut)

(12)

Hasil Refleksi kegiatan siswa :

1. Saat pembagian kelompok siswa masih ribut dan mengganggu anggota kelompok lainya.

2. Siswa belum merespon dengan baik materi yang disampaikan guru. 3. Siswa kurang mengjukan pertanyaan tentang materi yang disampaikan

guru.

4. Siswa kurang mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan LKS. 5. Beberapa siswa tidak mampu menyimpulkan hasil belajarnya dan

membahas bersama kesimpulanya.

6. Seluruh siswa tidak antusias dalam menjawab soal pada evaluasi, tidak dapat menggunakan waktu seefektif mungkin, dan tidak dapat menjawab soal secara mandiri.

Berdasarkan hasil refleksi diatas pada siklus I, maka peneliti dan pengamat sepakat untuk melanjutkan penelitian pada siklus ke II. Berikut ini langkah perbaikan yang direkomendasikan yang akan dilaksanakan pada siklus II :

1. Guru harus lebih mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam pembelajaran.

2. Guru harus memperhatikan kondisi siswa agar siswa lebih memfokuskan perhatian dalam pembelajaran.

3. Dalam menjelaskan materi, guru dapat menjelaskan materi secara perlahan-lahan dan jelas agar siswa dapat memusatkan perhatian.

(13)

4. Guru harus memberikan motivasi kepada siswa agar siswa aktif dalam bertanya.

4.2.2 Hasil Tindakan Siklus 2 1. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan pada siklus II sama dengan perencanaan siklus I. Pada tahap ini peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Yang sesuai dengan model Pembelajaran Tipe Group Investigation. Membuat lembar pengamatan kegiatan guru dan siswa, Membuat Alat Evalusi dan LKS yang mendukung Pembelajaran.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan penelitian tindakan siklus II dilaksanakan pada hari selasa tanggal 28 Mei 2013 pada jam 07.30. jumlah siswa yang dikenai tindakan sebanyak 20 siswa. 15 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Kegiatan pelaksanaan terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

Kegiatan pendahuluan diawali dengan guru memberikan salam dan siswa menjawab salam guru. Kemudian guru mempersiapkan siswa mengikuti pembelajaran hari ini. Setelah itu guru memerintahkan siswa memimpin doa belajar. Setelah selesai berdoa guru mengecek kehadiran siswa. Kemudian guru memerintahkan siswa untuk membuka catatan mereka. Seluruh siswa membuka buku catatan mereka. Kemudian guru bertanya kepada siswa “ siapa yang masih ingat apa pelajaran kita pelajari kemarin,….” Sebagian siswa menjawab tentang menyebutkan masalah-masalah sosial yang berada dilingkungan keluarga, sekolah, masyakat dan Negara. Kemudian guru memberikan apersepsi.Setelah

(14)

memberikan apersepsi guru membacakan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa.

Pada kegiatan inti guru memerintahkan siswa untuk duduk dikelompok masing-masing seperti hari kemarin. Guru mengarahkan mereka untuk duduk di bangku secara berkelompok. Siswapun segera membentuk kempok yang sebelumnya. Dan guru bertanya kepada siswa “ anak-anak masih ingatkah kalian tahap-tahap mengerjakan LKS yang diberikan guru kemarin..” seluruh siswa menjawab” masih igat…bu”. guru membagikan LKS dan menyuruh masing-masing kelmpok mengerjakan LKS yang diberikan guru. Gruru memperhatikan setiap kelompok bersungguh-sungguh dalam mengerjakan LKS tersebut. Guru memonitoring kelas. Ketika ada siswa yang sedang bermain-main, guru langsung menegur dan memberikan arahan.dan ada juga siswa yang hanya pasif guru mendatanginya dan menjelaskan pentingnya kerja sama. setelah selesai berdiskusi, guru memerintahkan masing-masing kelompok untuk membacakan hasil diskusinya.kemudian guru memberikan penghagaan pada setiap kelmpok.

Pada kegiatan penutup guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan kesimpulan. Salah seorang siswa memberikan kesimpulan. Setelah itu guru dan siswa sama-sama menyimpulkan pembelajaran yang didapat pada hari ini. Yang terakhir adalah gruru melakukan evaluasi dan tindak lanjut.

(15)

3. Tahap pengamatan

Kegiatan pengamatan dilkukan oleh observer. Observasi yang dilakukan adalah observasi terhadap kegiatan guru dan siswa.

A. Pengamatan Kegiatan guru.

Hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus II dapat dilihat pada tabel 9 sebagai berikut.

Tabel 9. Hasil pengamatan kegiatan guru siklus 2

No Aspek yang diamati

Kriteria Jumlah SB B C K 1 Kegiatan. Awal 1 4 - - 5 2 Kegiatan Inti - 15 - 15 3 Kegiatan Penutup 1 2 - 3 Persentase (%) 2(8.33%) 22(91.66%) 0.0% (0.0%) 23(100%)

Berdarkan tabel 9 diatas dapat kita lihat dari 24 aspek yang diamati, sebanyak 2 aspek (8.33%) memperoleh nilai dengan kriteria sangat baik (SB) dan 2 aspek ( 91.66%) memperoleh nilai dengan kriteria baik (B). jika dibandingkan dengan siklus , terjadi peningkatan pada pelaksanaan kegiatan belajar guru. Tabel diatas bahwa indikator kinerja yang ditetapkan telah terpenuhi.

(16)

B. Pengamatan kegiatan siswa siklus 2

Hasil pengamatan kegiatan siswa dalam pelaksanaan tindakan siklus 2 dapat dilihat pada tabel 10 sebagai berikut ini :

Tabel 10. Hasil Pengamatan kegiatan siswa pada siklus 2

No Aspek yang diamati

Kriteria Jumlah SB B C K 1 Kegiatan. Awal 1 1 - - 2 2 Kegiatan Inti 3 13 - - 16 3 Kegiatan Penutup 1 5 - - 6 Persentase (%) 20.83% 79.16% 0(0.0) 0(0.0) 24(100%)

Berdasarkan tabel 10 di atas mengalami peningkatan dari kegiatan siswa siklus 1. Terdapat 24 aspek yang diamati, sebanyak 5 aspek (20.83) memperoleh nilai dengan kriteria sangat baik (SB) dan sebanyak 19 aspek (79.16%) memperoleh nilai dengan kriteria baik (baik). Dilihat besarnya presentase yang ditunjukan pada pengamatan siklus II, maka hasil pengamatan kegiatan siswa siklus II sudah sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya.

C. Hasil Belajar Siklus 2

Setelah dilaksanakan pembelajaran pada siklus II, diakhir pertemuan guru mengadakan evaluasi pada siswa. Hasil evaluasi siswa dapat dilihat pada lampiran. Untuk hasil evaluasi pada rentang nilai siswa dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini.

(17)

Tabel 11. Hasil Belajar Siswa Siklus 2

No Rentang Nilai Jumlah

siswa %

Keterangan

Tuntas Tidak tuntas

1 85-100 12 60% 12 - 2 75-84 4 20% 4 - 3 65-74 4 20% - 4 4 1-64 - - - - Jumlah 20 100% 16(80%) 4(20%)

Berdasarkan tabel 11 di atas bahwa hasil evaluasi belajar siswa mengalami peningkatan. Pada hasil evaluasi siklus I jumlah siswa siswa yang memilki nilai diatas ada 10 siswa sebanyak 50% dan pada siklus II mengalami peningkatan. Jumlah siswa yang memilik nilai di atas sebesar 80% ini berarti hasil evaluasi siswa mengalami peningkatan sebanyak 30%.. namun dilihat dari hasil evaluasi perorangan terlihat 2 siswa kedua siswa ini adalah Syahwal Sinandaka dan Siti Nurhaliza. Kedua siswa ini pada evaluasi pada siklus I memilki nilai diatas 75 namun pada siklus II mengalami penurunan nilai yaitu nilai yang diperoleh mereka dibawah dari 75. Setelah saya amati siswa yang bernama syahwal sinandaka memang memilki inteligensi yang kurang ini berpengaruh pada kemauan belajarnya kurang dan. sedangkan siswa yang bernama Siti Nurhalisa, Pada Waktu proses KBM siswa terssebut mengalami gangguan kesehatan fisik.sehingga hasil evaluasinya mengalami penurunan pada siklus II.

(18)

D. Hasil kerja kelompok siklus 2

Dibawah ini merupakan hasil kerja kelompok yang dinilai berdasarkan 3 indikator penilaian yaitu kerja sama, menyelesaikan tugas, presentase.

Tabel 12. Hasil kerja Kelompok siklus 2

No Nama kelompok Kerja Sama Menghargai pendapat teman Tanggung jawab Nilai SB B C K SB B C K SB B C K 1 Siti Tuharea 100 Jufrin kune Abd.Tonggadu Jalil Panigoro Yasin Anil 2 Rahmatia .D. 100 Marina Pakaya Riski Pakaya Tegar Haris Yusuf Aliwu 3 Laraswati Ali 100 Syaril .S. Faujan Wahidi Adwa Pakaya Syahri Abdjul

(19)

C. Monique .I. 100 Syahril Abjul Aditya Putra Rizki Palilati Ahmad Afandi Rata-rata 100 E.Refleksi siklus 2

Hasil pengamatan kegiatan guru siklus II menunjukan bahwa terjadi peningkatan pada kegiatan guru dalam mengelolah pembelajaran. siklus I hanya mencapai 52.17% meningkat menjadi 91.30% pada siklus II. Meningkatnya hasil pengamatan kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran mengakibatkan keaktifan siswa ikut meningkat. Pada siklus I hanya 37.5% dari 20 siswa yang keaktifanya dalam pembelajaranya mencapai kriteria baik kemudian pada siklus II meningkat menjadi 79.16% yang keaktifanya mencapai kriteria sangat baik dan hal ini berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa yang pada siklus I hanya 50 % dari 20 orang siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar, kemudian meningkat menjdi 80% dari 20 siswa yang tuntas hasil belajarnya.keberhasilan yang telah dicapai pada siklus II baik dari segi pengelolahan pembelajaran, kegiatan siswa, maupun hasil belajar siswa menunjukan bahwa untuk materi masalah-masalah sosial di kelas IV SDN 3 Tapa

(20)

sudah tuntas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilaksanakan telah berhasil.

4.3 Pembahasan

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan beberapa tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan kegiatan guru dan siswa dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation.

4.3.1 Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Tahap perencanaan pada siklus I sama dengan perencanaan siklus II. Pada tahap ini peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Yang sesuai dengan model Pembelajaran Tipe Group Investigation. Masing- masing siklus difokuskan pada hasil belajar siswa. Selanjutnya peneliti Membuat lembar pengamatan kegiatan guru dan siswa dan Membuat Alat Evalusi dan LKS yang mendukung Pembelajaran.

4.3.2 Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan siklus 1 dilaksanakan pada hari senin tanggal 27 mei 2013 pada pukul 08.00 dan pada siklus II dilaksanakan pad dua hari senin tanggal 28 Mei 2013 pada pukul 7.30 dalam ruang kelas. Dan siswa duduk secara berkelompok yang terdiri dari 5-6 orang.

(21)

4.3.3 Hasil Pengamatan

A. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pada siklus I dan Siklus II

Hasil pengamatan kegiatan guru pengamat tentang kegiatan peneliti dalam membelajarkan materi masalah-masalah sosial kepada siswa dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation pada siklus I dan II dapat dilihat pada garfik di bawah ini.

Gambar 4.1 Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pada Siklus I dan Siklus II

Pada Gambar 4.1 menunjukan bahwa pada siklus I, penelolaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru belum mencapai kriteria yang diharapkan yaitu pada kriteria baik (B), pada siklus I kegiatan guru memperoleh Nilai 54.16%, dalam kegiatan pengamatan guru pada siklus I ada beberapa aspek yang belum optimal dilakukan oleh guru seperti berikut : pada kegiatan inti guru belum dapat membagi siswa secara heterogen berdasarkan tingkat kemampuan siswa. Guru belum dapat mencegah siswa untuk tidak ribut pada saat

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

kurang cukup baik sangat baik K e gi atan Gu ru Kriteria SIKLUS I SIKLUS II

(22)

berkelompok dan mencegah siswa untuk tidak saling mengganggu.Guru terlalu cepat menjelaskan materi. Pada saat membimbing siswa dalam mengisi LKS ,pelaporan kelompok dan membuat kesimpulan pelajaran guru belum maksimal. Hal ini disebabkan karena suasana kelas yang tidak memungkinkan (ribut). aspek-aspek yang belum tuntas ini kemudian diperbaiki pada siklus II dan menurut hasil pengamatan guru pengamat, kegiatan guru mengalami peningkatan yaitu mencapai nilai 91.66%.

B. Hasil Pengamatan kegiatan Siswa pada Siklus I dan II

Hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus I dan II digambarkan dalam Grafik.

Gambar 4.2. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I dan Siklus II

Rendahnya hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus I disebabkan oleh terjadinya keributan pada saat pembagian kelompok sehingga siswa masih ribut dan mengganggu anggota kelompok lainya.Siswa belum merespon dengan baik materi yang disampaikan guru. Siswa kurang mengjukan pertanyaan tentang

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80%

kurang cukup baik sangat baik

K e gi atan Gu ru Kriteria SIKLUS I SIKLUS II

(23)

materi yang disampaikan guru.Siswa kurang mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan LKS. Beberapa siswa tidak mampu menyimpulkan hasil belajarnya dan membahas bersama kesimpulanya. Seluruh siswa tidak antusias dalam menjawab soal pada evaluasi, tidak dapat menggunakan waktu seefektif mungkin, dan tidak dapat menjawab soal secara mandiri.pada Siklus II setelah peneliti melakukan perbaikan pada pengelolaan pembelajaran maka kegiatan siswa meningkat karena kelemahan-kelemahan siklus I meningkat. Sehingga siklus I kegiatan siswa 37.5% dari 20 siswa mencapai nilai pada kriteria baik, mengalami peningkatan siklus II menjadi 79.16% siswa meraih kriteria baik. Artinya kegiatan siswa memenuhi kriteria keberhasilan.

C. Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II

Hasil belajar siswa merupakan tujuan akhir dari suatu pembelajaran. hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II ini merupakan penguasaan siswa terhadap materi masalah-masalah sosial. Berikut ini adalah grafik yang menggambarkan hasil belajar siswa siklus I dan Siklus II.

(24)

Gambar 4.3 Hasil Evaluasi Belajar Siswa

Rendahnya hasil belajar siswa pada siklus I hanya mencapai 50 % dari 20 siswa yang tuntas hasil belajarnya. selanjutnya diadakan evaluasi pada siklus II maka hasil belajar siswa meningkat mencapai 80% dari 20 orang siswa tuntas hasil belajarnya yaitu mencapai nilai ≥ 75 %. Hasil yang dicapai PTK ini baik dari segi kegiatan guru, kegiatan siswa, maupun hasil belajar siswa menunjukan bahwa hipotesis yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya yaitu: “ jika model pembelajaran Tipe Group Investigation dapat diterapkan pada pembelajaran IPS pada materi masalah-masalah sosial maka hasil belajar siswa kelas IV SDN 3 Tapa “ Dapat di terima “

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%

kurang cukup baik sangat baik

H asi l B e lajar Si swa Kriteria SIKLUS I SIKLUS II

Gambar

Tabel 2 : Data Ruang SDN  3 Tapa
Tabel 3 : Data Guru SDN 3 Tapa
Tabel 4. Nama-Nama Siswa Kelas IV SDN 3 Tapa
Tabel 5. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pada Siklus 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pada hal-hal tersebut di atas, maka peneliti terdorong untuk mengkaji secara lebih mendalam berkenaan dengan kinerja pelayanan aparatur pada Dinas

  Kompetensi yang diukur:    Literasi    Numerasi    Sains Diikuti oleh siswa seluruh Provinsi (sampling) Dilakukan pada kelas 4, 8, 11 Tidak ada Lulus/Gagal

Kelebihan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah dengan menggabungkan beberapa penelitian sebelumnya dengan memberikan terapi warna hijau yang dilakukan

 pertanyaan mendalam&dialektis dengan menggunakan high-order- thinking skills '()*"+ tentang  persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak bentuk linier satu variabel.

Hanya pengetahuan yang diperoleh dengan disiplin berpikir dan bekerja yang sesuai dengan standar akademik dapat digolongkan sebagai teori yang menjadi bagian suatu bidang

Bagian warehouse mempersiapkan barang sesuai dengan SJ dan membuat surat pengeluaran barang ( 3 rangkap ), rangkap ke 1 diserahkan ke Operational Manager, rangkap ke 2 diserahkan ke

13 Tahun 2011 merupakan variabel independen yang paling kecil berpengaruh terhadap perubahan terhadap nilai tanah di Kelurahan Anggrung dan Pembangunan Hermes Place merupakan

Terdapat sebuah paribasan yang mengajarkan hal ini yaitu paribasan ”kacang mangsa ninggala lanjaran”. Paribasan Jawa ini hampir serupa dengan peribahasa Indonesia