• Tidak ada hasil yang ditemukan

Koreografer: I Gusti Ngutah Sudibya, SST. (NIP ) Penata Karawitan: Saptono, S.Sen (NIP )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Koreografer: I Gusti Ngutah Sudibya, SST. (NIP ) Penata Karawitan: Saptono, S.Sen (NIP )"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Deskripsi Musik Iringan BLACK and WHITE

Koreografer: I Gusti Ngutah Sudibya, SST.

(NIP. 132601429)

Penata Karawitan: Saptono, S.Sen

(NIP. 132006578)

Dibiayai oleh DIPA tahun 2006 Nomor: 0004.3/023-1.0/-/2006

Sekretariat Jenderal Depdiknas, Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, Depdiknas

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR

(2)

1

Deskripsi Musik Iringan Black and White Koreografer: I Gusti Ngutah Sudibya, SST.

Penata Karawitan: Saptono, S.Sen

1. Latar Balakang Garapan

Rua Bineda adalah dua buah kata dalam kehidupan orang Bali yang berarti dua yang berbeda. Dua hal yang berbeda ini adalah suatu keadaan di mana keduanya tidak dapat dipisahkan tetapi berjalan seiring dengan perjalanan waktu. Keadaan ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari yakni, adanya perbedaan waktu siang dan malam, pebedaan tingkah laku baik dan buruk, perbedaan lefel tinggi dan rendah, perbedaan kedudukan atasan dan bawahan, ada kiri dan kanan serta masih banyak hal lain yang dapat kita liha dalam kehidupan lita sehari-hari.

Hal serupa juga dusampaikan dalam buku Ensiklopedi Tari Bali bahwa dalam filsafat Rua Bineda yang diteraplan di dalam lakon-lakon bebarongan di Bali. Barong di Bali dianggap sebagai pihak yang baik dan Rangda dianggap sebagai pihak yang buruk atau jahat. Konsep dualism tetap hidup dalam pertunjukan barong, bahkan terdapat juga pada semua jenis lakon di Bali (Bandem, 1983:30)

Demikian juga rua bineda yang ditulis oleh Ida Bagus Darmika, bahwa konsep rua bineda ini merupakan keyakinan masyarakat bahwa, walaupun merupakan dua unsure

(3)

2

yang selalu berbeda namun jika dihayati maka perbedaan tersebut sebenarnya proses penciptaan yang tujuannyauntuk mencapai kebahagiaan di mana keselarasan dan keseimbangan akan dapat terwujud dalam kehidupan di dunia ini. Ajaran ini berpean bahwa laki-perempuan, baik-buruk, mati-hidup neraka-surga, senang-susah, siang-malam, matahari-bulan bersama munculnya pergi dan dating. Jika tidak muncul keburukan maka waktu itu pula kebaikan akan menyertai, jika muncul kebaikan, maka bersama itu pula keburukan akan muncul sebab baik dan buruk itu tak terpisahkan (Moksartham Jagaddhita, 1995: 98).

Hal trsebutlah yang melatar belakangi garapan tari Blak & White karya I Gsusti Ngurah Sudibya, maka saya ketika diminta menggarap musik sebagai iringannya, tersirat dengan istilah lanang-wadon. Oleh karena itu, saya menginspirsaikan musik yang digarap cukup membutuhkan dua orang dan dua alat yang berbeda kultur budayanya. Di dalam kesempatan ini menggunakan kendang dan biola.

(4)

3 2. Konsep Garapan

Apa yang menjadi ide gagasan dan dipikirkan oleh saudara Ngurah Sudibya dalam garapan ini untuk diperbincangkan, akhirnya muncul berbagai karakter dan suasana baik gerak maupun watak musik.

Karya Black and White ini ditampilkan melalui tema, suasana, symbol, dan ekspresi dari nilai-nilai kehidupan ke dalam pentas yang estetis.

Dalam kesempatan ini juga Ngurah Sudibya mengklarifikasikan tentang pendukung tari, karwitan serta penata karawitan yang kurang tepat di dalam VCD. Data yang tepat adalah sebagai berikut.

1. Piñata Tari, Kostum,dan Artistik : I Gusti Ngurah Sudibya,SST. 2. Penata Karawitan : Saptono, S.Sen.

3. Pendukung Tari : 1. I Putu Gede Arsawijaya 2. IB Surya Predanta 4. Pendukung Karawitan : 1. Saptono, S.Sen.

(5)

4 3. Sinopsis

Kehidupan kita diwarnai oleh dua hal yang berbeda, Dualism tidak dapat dipisahkan pun disatukan,

Laki-perempuan, siang-malam, atas-bawah, besar-kecil, tinggi-rendah, kaya-miskin, Pintar-bodoh, hitam-putih,

Dan masih banyak rua bhineda yang dapat jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari

4. NOTASI MUSIK 1.Biola 7 .12 7 .5 4 . .4 57 1 .2 .7 .5 4 . . . 3 .45 3 .1 7 . .7 13 4 .4 57 1 2 7 .5 4 2.Kendang Dua I . P P . . P P . . P P . . P P . . P P . . P P .P . P P P P P P P II . . . b . . . t . P . b . . . . . P . . b p . b . P . . . P tb . Vokal: . . . . 3 3 23 3 . . 2 1 6 1 2 3 Puni ka mi nangka pralampita

. . . . 3 3 23 3 . . 2 1 6 1 2 3 Manungsayek ti da tansampurna

(6)

5 . . . . 6 1 2 3 3 5 6 1 2 3 3 3 A na be-cik a - na a- la kangnyawiji 3.Lagon Engkyek Kendang: .b b o b .b b o b .b b b t P o lb t P o lb t P lt b o lt b P b o o o b Biola: .5 12 33 56 12 33 3 . . . . 43 32 23 34 44 3 32 23 34 43 . . 33 34 54 43 34 45 43 22 2 3 43 32 2 34 43 32 2 34 4 4 Tigaperempat Kendang: t t b t t b t t b t t t t P b t P b t t b t t b Biola: . 1 7 . 5 4 . 1 7 5 4 1 . 1 5 . 6 1 . 5 4 3 5 4 . 3 1 . 5 4 . 3 1 1 1 1 6.Pucung (palaran) 6 6 5 6 5 3 1 1 1 2 6 6 5 6 5 3 1 2 6 3 2 1 1 2 1 3 2 1 21 6 6 1 2 3 2 2 1 6 3 5 3 2 7. Langgam Bali 1 01 71 54 3 .3 31 34 5 5 .7 57 1

(7)

6 8. Perang Vokal Vokal: 2 6 3 2 6 3 2 6 6 3 2 6 3 2 6 3 1 5 3 1 5 3 1 1 5 3 1 5 3 1 2 Biola: 1 1 1 1 1 1 5 6 7 1 5 6 7 1 2 3 4 5 5 5 5 5 4 3 2 1 2 3 4 5 5 5 5 5 6 7 1 2 2 2 2 2 1 7 6 5 5 5 5 5 4 3 2 1 1 1 1 1 6 6 1 1 1 1 1 9. Penyesalan (Biola) 5 1 1 .321 3 . 21 1 . 6 5 . 51 1 .321 3 23 5 . . 35 5 321 3 . 2 . 1 . 6 5 . 51 1 . 321 3 . 2 1

(8)

7 10. Kendang Dua I . P P . . P P . . P P . . P P . . P P . . P P .P . P P P P P P P II . . . b . . . t . P . b . . . . . P . . b p . b . P . . . P tb . Vokal: . . . . 3 3 23 3 . . 2 1 6 1 2 3 Puni ka mi nangka pralampita

. . . . 3 3 23 3 . . 2 1 6 1 2 3 Manungsayek ti da tansampurna

. . . . 6 1 2 3 3 5 6 1 2 3 3 3 A na be-cik a - na a- la kangnyawiji

(9)

8

Curiculum Vitae

1.Nama : Saptono, S.Sen.

2.Tempat tanggal lahir : Sumpiuh, Banyumas, 11 Juni 1964. 3.Jenis Kelamin : Laki-laki

4.Agama : Islam

5.Gol./Pangkat : IIIc/Penata Tk.I.

6.Nip. : 132006578.

7.Unit Kerja : Staf dosen Jurusan Karawitan Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.

8.Alamat : Jalan Nusa Indah Denpasar 80235. Telp.(0361)227316 Fax. (0361)236100.

9. Status : Kawin (3 orang anak).

10.Isteri : Sri Pujiarti (Jepara, 26 Agustus 1970).

11.Anak : 1.Handalas Nur Prabadewati (Jepara, 11 Juni 1992). 2.Wening Cahya Widyaningtyas (Denpasar, 15 September 1997).

3.Titik Nurcahya Novitasari (Denpasar, 26 November 2006).

12.Alamat : Jalan Bhayangkara, Banjar Pasek Jagapati, Abiansemal Badung.

13.Riwayat Pendidikan: a. SD Kebokura 1, lulus tahun 1976.

b. SMP Purnama Sumpiuh, lulus tahun 1979/1980 c. SMKI Banyumas, lulus tahun 1984

d. STSI Surakarta, lulus tahun 1990.

14.Riwayat Pekerjaan : Tahun 1992 Staf tenaga dosen Jurusan karawitan STSI (sekarang ISI) Denpasar sampai sekarang.

15. Organisasi :Sie. Kesenian Paguyuban Rumpun Keluarga Banyumas di Bali 15.Pengalaman Berkarya:

Tahun 1985 – 1991 :Aktif di musik Teater Gapit Solo

Tahun 1987 :menggarap musik tari Kamandaka di Sri Wedari Solo. Tahun 1989 :menggarap musik kethoprak di anjungan TMII Jakarta.

(10)

9

Tahun 1989 :menggarap musik “Saparan Karya” karya ujian S-1 di STSI Surakarta.

Tahun 1991 :Anggota musik PANTAP Pagelaran (rutin kemis legen) Wayang Dua Layar, di Audiotorium RRI Semarang.

Tahun 1995 :menggarap musik Linging Pasar dalam rangka malam kontemporer diacara PKB.

Tahun 1996 :menggarap musik Sang Slendro Pelog dalam rangka malam kontemporer diacara PKB.

Tahun 1997 :menggarap musik Mulut dalam Pekan Konemporer di Taman Budaya Bali.

:Kolaborasi Jawa Bali mengenang 1 tahun meninggalnya “Wali kota Denpasar” (Bp Komang Arsana) di Taman Budaya Bali. :mendukung garapan Waton karya Komang Astita dalam Festival Perkusi di Jakarta Faer.

Tahun 2000 :peserta kecak STSI Denpasar dalam misi ke Swis dalam rangka Festiaval Musik

Tahun 2001 :menggarap musik Eling dalam rangka Simposium Meditasi di Hotel Bali Tropic Jimbaran.

Tahun 2002 :menggarap musik 13 etnis dalam rangka Pembukaan Pameran Pembangunan Propinsi Bali di Lapangan Padanggalak.

Tahun 2003 :menggarap musik Derap Nusantara dalam rangka Pembukaan Pameran Pembangunan Propinsi Bali di Lapangan Padanggalak. Tahun 2007 :menggarap musik tari Black and White bersama koreografer I

Gst. Ng. Sudibya, SST.

:menata musik tari Nusantara (bagian musik Jawa) dalam rangka SIOMEO di Pitamaha Hotel Ubud.

(11)

10 17. Karya Tulis:

Tahun 2003 : Musik Mulut Ala Banyumasan, dalam BHERI Jurnal ilmiah Jurusan Karawitan.

Tahun 2003 :Penambahan Tatap Muka Tersetruktur Dalam Pengajaran Gamelan Jawa Pada Jurusan Karawitan. Dalam Hibah Pengajaran Inovatif Program Due Like Batch IV.

(12)

11 Motif Sekaran Kendangan Irama Lancar

1. . P L o P T . B” 2. . . D T . D . B” 3. T T B” T T B” B” B” 4. . D D T P L P T 5. T P B” D B” D T P 6. . . D o . D . B” A.Keterangan Motif

1. . (titik) sama dengan pin atau kosong.

2. P suara thung pada bagian kanan kendang ciblon 3. L suara lung/thung pada bagian kiri kendang ciblon 4. o suara tong pada bagian kiri kendang ciblon 5. T suara tak pada bagian kiri kendang ciblon

6. B”suara ndang kombinasi pukulan bersama antara D dan T 7. D suara de pada bagian kanan kendang ciblon

B.Pukulan Motif Kendangan Irama Lancar

Sebagai kasus contoh motif sekaran (1) dengan suara yang dikehendaki adalah thulungtong thungtak – ndang. *Suara P (thung) dimunculkan dengan pukulan tangan kanan pada kendang ciblon pada posisi tangan di bagian tengah pada kendang tersebut. *Untuk simbol L dengan suara lung atau thung dimunculkan dengan pukulan agak di pinggir dengan menggunakan tangan kiri pada kendang ciblon.

*Suara o tong dimunculkan dengan satu jari tangan kiri atau lebih pada kendang ciblon. *Suara T (tak) dimunculkan dengan menggunakan pukulan tangan kiri dengan posisi tangan di tengah kendang ciblon bagian kempyang.

*B” adalah suara ndang pada kendang ciblon yang dimunculkan oleh pukulan tangan kiri dan tangan kanan secara bersamaan. Ke dua tangan tersebut, posisi tangan kanan pada pukulan D (de) dan tangan kiri pada posisi pukulan T (tak)

*Suara D de dimunculkan dengan pukulan tangan kanan pada kendang ciblon pada posisi tangan di bagian pinggir pada kendang tersebut. Setelah memperhatikan kasus contoh pukulan motif di atas, hendaknya sudah bisa mempraktikan motif-motif sekaran kendangan yang lain pada irama lancar.

C. Motif Sekaran Kendangan Irama dadi (ketipungan)

Pada bagian irama dadi kendang yang difungsikan yaitu kendang ciblon dan ketipung dengan posisi berdiri bagian kecilnya di atas. Adapun motif-motif sekaran diantaranya adalah sebagai berikut.

1. lt D p p . t’ . t’ 2. . t’ D P . t’ .P P

3. Dp p p p . t’ .P P . t’ .P P . t’ tP t 4. . t’ P t . t’ P D

(13)

12

5. . t’ P t P t’ . t’ . B’ D t D B’ . B’ 6. .D p P pP

7. .P t P P .P t P P .P t P P t’ t . .

Keterangan Motif kendangan ketipungan

Isitilah ketipungan yaitu pengeterapan teknik motif kendangan dengan membutuhkan kendang ciblon dan ketipung. Untuk memudahkan simbol notasi yang digunakan, maka huruf kecil untuk diterapkan pada instrumen ketipung sedangkan penggunaan huruf besar untuk diterapkan pada kendang ciblon. Motif pukulan kendang ciblon lebih banyak menggunakan pukulan tangan kanan, sementara tangan kiri lebih fokus di ketipung.

l suara ket pada bagian kanan kendang ciblon dan posisi tangan di tengah t sura tak pada ketipung

D sama dengan keterangan pada motif irama lancar p suara tung/tong pada ketipung

t’ suara tlang yaitu hasil pukulan bersama antara motif pukulan P dan t P sama dengan keterangan pada motif irama lancer

B’ suara ndang yaitu hasil pukulan bersama antara motif pukulan D dan t D.Bunyi Motif Pukulan Kendangan Irama dadi

Motif sekaran kendangan

(1) berbunyi ketakdetongtong – tlang – tlang (2) berbunyi - tlangdentung – tlang – tungtung

(3) berbunyi detungtungtungtung – tlangtungtung –tlangtungtung – tlangtaktungtak (4) berbunyi – tlangtungtak – tlangtungde

(5) berbunyi – tlangtungtaktungtlang - tlang – ndangdetakdendang – ndang (6) berbunyi –detongtung -tongtung

(7) berbunyi – tungtaktungtung – tungtaktungtung – tungtaktungtungtlangtak - -

Motif kendangan pada struktur bentuk

Pada bagian ini akan terkait dengan bentuk dan jumlanh gongan, oleh karena itu struktur sebagai sistem akan berhubungan dengan bentuk tersebut. Selain keterkaitan dengan bentuk, struktur sebagai sistem juga akan memudahkan arah pada struktur sekaran maupun proses penentuan irama yang dikehendaki.

Sindetan:

tlang – taktungtak – dendangtungtakde – tung – tung – tung – tung – ndang ndang de -tak – tung-tak - tlangtung – de-taktungde.

(14)

13 Keweran:

- - - - B’ B’ B’ B’ D t . B’ D t . B’ D t . B’ DDB’ DDB’ DDB’DDB’ Bunyi keweran 1:

ndangndangndangndangdetak – ndangdetak - ndangdetak – ndangdedendang – dedendang – dedendang – dedendang

. . B’B’B’ B’D t D t . P P P P t P t . P P P P t . t’ t Pt DB’P t D p p p p p p p p B’ B’ B’ t D B’ . D

Bunyi keweran 2:

ndangndangndangndangdetakdetak – tungtungtungtungtak

tungtak – tungtungtungtungtak – tlangtaktungtak – dendangtung – takde – tungtungtungtungtungtungtungtung ndangndangndangtakdendang - de . . . D D t Dp p . . . p p t DB’ D . . . D D t Dp p p p p . B’ . B’ . D t p p . . . . B’ B’ B’ t D B’ . D Bunyi keweran 3: - - - dedetakdetungtung - - - tungtungtakdendangde - - - dedetakdetungtungtungtungtung - ndang – ndang – detaktungtung - - - - ndangndangndangtakdendang - de

Jalannya struktur keweran:

Setelah keweran 1 agar tidak jenuh si pengendang bisa memilih diantara keweran 2 atau keweran 3. ketika sajian ingin disuwukan (berhenti habis) pada bagian irama dadi. Oleh karena itu pada pertengahan keweran 2 maupun 3 tepatnya pada gatra ke empat di lanjutkan ke notif kendangan suwuk pada irama dadi.

Motif Kendangan suwuk pada irama dadi

p P p D p P p t p P p D p P p t

D . D . D . p t . D p p D p p . Bunyi suwuk:

tongtungtongdetongtungtongtak tongtungtongdetongtungtongtak de – de – de – tungtak – detongtongdetongtong -

(15)

14 Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena anugerah-Nya, akhirnya buku ajar ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Saya sadari bahwa tanpa adanya perhatian, dorongan, bantuan, dan kerja sama dari semua pihak, niscaya buku ini bisa tersusun tepat waktu. Oleh karena itu dalam kesepatan ini dengan tulus saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Jurusan Karawitan dan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar, yang telah mempercayakan kepada saya untuk membuat buku ajar pada mata kuliah Silang Gaya Karawitan1.

Sungguh pun buku ini jauh dari sempurna, tetapi saya percaya bahwa materi dalam buku ini sangat membantu di dalam proses pembelajaran mahasiswa Jurusan Karawitan pada Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar.

Semoga buku ini bermanfaat, khususnya mahasiswa semester V jurusan karawitan. Terimakasih.

Denpasar, Desember 2008 Penyusun,

(16)

15 Daftar Isi

Judul Pengantar Daftar Isi

A.Silang Gaya Karawitan 1 1

1. Gamelan Jawa 2

2. Peranan Instrumen 3

3. Gaya 4

B. Pokok Bahasan 1. Karawitan gaya Surakarta 7

2. Materi gending 9 2.1 Manyarsewu 9 2.2 Lagu 10 2.3 Parisuka 11 3. Vokal Parisuka 12 4. Notasi Kendangan 14

4.1 Kendangan II lancaran (irama lancar) 14

4.2 Kendangan II ladrang (irama tanggung) 14

4.3 Kendangan II ladrang (irama tanggung mataraman) 14

4.4 Kendangan II ketawang (irama dadi) 15

4.5 Kendangan II ladrang (irama dadi) 15

4.6 Sekaran kendangan kebaran (golek) 15

C. Pokok Bahasan 1. Ricik-Ricik Banyumasan 16

a. vocal irama lancar 18

b vokal irama dadi 18

2. Notasi Kendangan Banyumasan 19 Daftar Acuan

Referensi

Dokumen terkait

Dokumen formulir C-1 dan D-1 di TPS 02 Kelurahan Rawa Jati Kecamatan Pancoran bahwa telah terjadi selisih 3 suara pada perolehan suara Parpol PPP DPRD Dapil 8 Jakarta

1 Dokumen Resmi Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah (BPRS) Mitra Harmoni Semarang.. Perkembangan PT Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Mitra Harmoni Semarang. Hal ini dianggap

Nama NIP Jabatan Tanda Tangan 1... Nama NIP Jabatan

Nama NIP Jabatan Tanda

Akses ke sumber air minum improved: Secara asional mendekati target MDG’s 2. Akses ke fasilitas

Oleh karena itu, dapat dikemukakan bahwa selain dapat meningkatkan kemampuan berpikir, pendekatan heutagogi pada materi Konsep Dasar Inovasi PLS dan Proses Inovasi

metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survey dengan sampel 30 orang.Penelitian ini dianalisis dengan software SPSS 25.Kesimpulan dari hasil penelitian

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat yang telah dianugerahkanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisa dan