• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kab.Semarang, Jawa Tengah. RSUD Ungaran memiliki bangunan 200 m²

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN. Kab.Semarang, Jawa Tengah. RSUD Ungaran memiliki bangunan 200 m²"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

32 BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Rumah Sakit

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ungaran merupakan rumah sakit yang terletak di jalan Diponegoro No.125 Genuk, Ungaran Barat, Kab.Semarang, Jawa Tengah. RSUD Ungaran memiliki bangunan 200 m² serta memiliki sarana dan prasarana yang memadai yang melayani pelayanan 24 jam. RSUD Ungaran dalam menjalankan tugas dan kewajiban di bidang pelayanan kesehatan di wilayah Ungaran memiliki sasaran-sasaran atau tujuan-tujuan dan mekanisme pencapaian tujuan tersebut, dimana hal-hal tersebut dijabarkan berupa visi dan misi.

1. Visi

Menjadi pilihan utama masyarakat dalam memperoleh pelayanan Rumah Sakit.

2. Misi

a. Mewujudkan pelayanan prima.

b. Mewujudkan pelayanan Rumah Sakit yang komprehensif dan terjangkau serta berdaya saing.

c. Mewujudkan budaya kerja yang berlandaskan pengabdian, keikhlasan, disiplin serta profesionalisme.

(2)

d. Mewujudkan pelayanan yang bermutu dengan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi kesehatan atau kedokteran.

3. Struktur Organisasi RSUD Ungaran

Gambar 4.1

Struktur Organisasi RSUD Ungaran 4. Jenis Pelayanan di Rumah Sakit

a. Pelayanan 24 JAM

1) IGD + Trauma Centre 2) Instalasi Farmasi

3) Laboratorium Patologi Klinik 4) Radiologi / Rontgen

5) Kamar Operasi

(3)

1) Laboratorium 2) Radiologi 3) Usg 4) Ekg 5) Farmasi 6) Bank Darah 7) Hemodialisa c. Fasilitas Tempat Tidur

Tabel 4.1 Fasilitas Tempat Tidur

No Nama Ruang Kelas Total VIP I II III 1 Anggrek 5 0 0 0 5 2 Dahlia 0 4 30 4 38 3 Melati 5 6 18 7 36 4 Cempaka 1 8 15 6 30 5 Mawar 5 0 0 26 31 6 Flamboyan 2 2 6 4 14 7 Perynatal 0 2 5 3 10 8 One Day Care 0 4 0 0 4

9 ICU 0 0 0 0 4

10 Bougenfil 0 4 6 5 15

(4)

d. AdministrasiLoket Pendaftaran Loket 1

Pelayanan Pendaftaran Askes, Jamsostek dan Umum Buka: Senin – Kamis : 08.00 – 12.00 Jumat : 08.00 – 10.00 Sabtu : 08.00 – 11.00 e. Tempat Pembayaran Loket I :

1) Pembayaran Poli Rawat Jalan 2) Pelayanan Penunjang

3) Uji Kesehatan Loket II :

1) Pembayaran Rawat Inap dan Obat Rawat Inap 2) Pembayaran Obat Rawat Jalan & IGD

3) Visum et Repertum 4) Rontgen

5) Laborat 6) Gizi

7) PIO (Pelayanan Informasi Obat) 8) VCT

9) Bank Darah 10) Hemodialisa

(5)

B. Hasil Penelitian

1. Data atau informasi tentang jenis data di RSUD Ungaran

Data atau informasi yang diperoleh peneliti berasal dari data KIUP Elektronik pasien rawat inap. Data dalam KIUP Elektronik meliputi identitas pasien berupa nama, Nomor rekam medis, Tempat Tanggal Lahir (TTL), alamat, suku bangsa, no identitas penduduk, nomor atau kode identitas fasilitas pelayanan kesehatan, tanggal masuk, tanggal keluar, jenis kunjungan, disposisi pasien.

2. Data kunjungan pasien rawat inap berdasarkan observasi KIUP Elektronik menurut kecamatan, jenis kelamin dan usia tahun 2016.

Berikut hasil penelitian jumlah kunjungan pasien rawat inap berdasarkan KIUP Elektronik tahun 2016:

Tabel 4.2 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Inap

N

o Kecamatan

Jenis Kelamin Usia

Total L P ≤14 Th ≥15 Th 1. Ungaran Timur 850 1038 607 1290 1897 2. Ungaran Barat 822 1033 477 1378 1855 3. Bergas 393 478 258 613 871 4. Pringapus 155 220 119 256 375 5. Bawen 21 32 9 44 53 6. Bandungan 14 10 2 22 24 7. Tuntang 19 9 5 14 19 8. Ambarawa 9 10 1 18 19

(6)

N

o Kecamatan

Jenis Kelamin Usia

Total L P ≤14 Th ≥15 Th 9. Sumowono 8 6 5 9 14 10. Susukan 3 11 3 11 14 11. Suruh 3 5 1 7 8 12. Bringin 4 3 4 3 7 13. Kaliwungu 5 2 1 6 7 14. Bancak 2 4 2 4 6 15. Tengaran 2 2 1 3 4 16. Pabelan 2 2 1 3 4 17. Jambu 0 0 0 2 2 18. Getasan 1 1 0 2 2 19. Banyubiru 1 0 0 1 1 Total 2.315 2.867 1.496 3.686 5.182

3. Pengolahan Data Kunjungan Rawat Inap RSUD Ungaran Kab. Semarang Tahun 2016.

Berdasarkan hasil penelitian, berikut hasil pengolahan data kunjungan rawat inap RSUD Ungaran Kab.Semarang tahun 2016.

(7)
(8)

Dari gambar tersebut terlihat kunjungan berdasarkan kecamatan diketahui bulatan hitam kecil sebagai simbol kecamatan, persegi panjang ditengahnya tanda (+) sebagai simbol letak RSUD Ungaran dan dibedakan dengan 5 warna, yakni warna hitam untuk kunjungan terendah dengan jumlah kunjungan 1 pasien, warna merahmuda/merahjambu untuk kunjungan rendah dengan jumlah kunjungan 2-10 pasien, warna kuning untuk kunjungan sedang dengan jumlah kunjungan 11-900 pasien, warna pink-keunguan untuk kunjungan tinggi dengan jumlah kunjungan antara 901-1896 dan warna biru untuk kunjungan tertinggi dengan jumlah kunjungan 1897 pasien.

Berdasarkan gambar 4.2, Kecamatan Ungaran Timur memiliki jumlah kunjungan terbanyak dibandingkan dengan kecamatan lain karena letak RSUD Ungaran di Kecamatan Ungaran Barat berdekatan dengan wilayah Kecamatan Ungaran Timur.

Kunjungan tinggi dibawahnya yaitu kunjungan dari kecamatan ungaran barat. Hal tersebut dikarenakan daerah letak geografis RSUD Ungaran di Kecamatan Ungaran Barat.

Adapun Kunjungan sedang yang ditandai dengan warna kuning yaitu kecamatan Sumowono, Kecamatan Bandungan, Kecamatan Ambarawa, Kecamatan Bawen, Kecamatan Tuntang dan Kecamatan Susukan hal ini dikarenakan letak geografis yang jauh dari letak RSUD Ungaran.

(9)

Kunjungan rendah adalah Kecamatan Jambu, Kecamatan Getasan. Kecamatan Bringin, Kecamatan Bancak, Kecamatan Pabelan, Kecamatan Suruh Kecamatan Tengaran, Kecamatan Kaliwungu. Hal tersebut dikarenakan letak geografis yang cukup jauh dari letak RSUD Ungaran.

Kunjungan terendah adalah kunjungan dari Kecamatan Banyubiru, jika dilihat letak geografis yang cukup jauh dengan letak RSUD Ungaran.

Berikut Presentasi kunjungan berdasarkan kecamatan :

Tabel 4.3 Hasil Presentase kunjungan berdasarkan kecamatan

No Kecamatan Total/kec ∑ % 1. Ungaran Timur 1897 36,61 2. Ungaran Barat 1855 35,8 3. Bergas 871 16,81 4. Pringapus 375 7,24 5. Bawen 53 1,02 6. Bandungan 24 0,46 7. Tuntang 19 0,37 8. Ambarawa 19 0,37 9. Sumowono 14 0,27 10. Susukan 14 0,27 11. Suruh 8 0,15 12. Bringin 7 0,13 13. Kaliwungu 7 0,13 14. Bancak 6 0,11 15. Tengaran 4 0,08 16. Pabelan 4 0,08 17. Jambu 2 0,04 18. Getasan 2 0,04 19. Banyubiru 1 0,02

(10)

No Kecamatan Total/kec ∑ %

Total 5.182 100

Berdasarkan tabel 4.3, dapat disimpulkan bahwa kunjungan tertinggi berdasarkan Kecamatan adalah Kecamatan Ungaran Timur dengan presentase sebesar 36,61%.

(11)
(12)

Dari gambar tersebut terlihat kunjungan berdasarkan jenis kelamin yang dibedakan dengan 2 warna, yaitu warna hijau untuk pasien laki-laki dan warna perempuan untuk pasien perempuan.

Berdasarkan gambar 4.3, diketahui bahwa pada sebagian besar kecamatan di Kabupaten Semarang, memiliki jumlah kunjungan terbanyak pada pasien berjenis kelamain perempuan.

Berikut presentase kunjungan berdasarkan jenis kelamin :

Tabel 4.4 Hasil Presentase Kunjungan Berdasarkan Jenis Kelamin

No Kecamatan Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan ∑ % ∑ % 1. Ungaran Timur 16,41 20,03 2. Ungaran Barat 15,86 19,94 3. Bergas 7,59 9,25 4. Pringapus 2,99 4,28 5. Bawen 0,42 0,63 6. Bandungan 0,27 0,19 7. Tuntang 0,18 0,19 8. Ambarawa 0,18 0,19 9. Sumowono 0,16 0,13 10. Susukan 0,06 0,21 11. Suruh 0,08 0,1 12. Bringin 0,08 0,06 13. Kaliwungu 0,1 0,04 14. Bancak 0,04 0,08 15. Tengaran 0,04 0,04 16. Pabelan 0,04 0,04 17. Jambu 0,04 0 18. Getasan 0,02 0,02 19. Banyubiru 0,02 0 Total 44,58 55,42

(13)

Berdasarkan tabel 4.4, kunjungan paling banyak adalah pada jenis kelamin perempuan yang mencapai 55,42%. Paling besar adalah pasien yang berasal dari Kecamatan Ungaran Timur (20,03%).

(14)
(15)

Dari gambar tersebut terlihat kunjungan berdasarkan usia yang dibedakan dengan 2 warna, yaitu warna biru untuk pasien berusia ≤14 th dan warna kuning untuk berusia ≥15 th.

Dari gambar tersebut bisa mengetahui gambaran bahwa dari seluruh kecamatan pasien yang berusia ≥15th melebihi kunjungan terbanyak pada semua kecamatan.

Berikut presentase kunjungan pasien rawat inap berdasarkan usia :

Tabel 4.5 Hasil Presentase kunjungan berdasarkan usia

N o Kecamatan Usia <14 Th >15 Th ∑ % ∑ % 1. Ungaran Timur 11,71 24,89 2. Ungaran Barat 9,21 26,59 3. Bergas 4,98 11,83 4. Pringapus 2,3 4,94 5. Bawen 0,17 0,85 6. Bandungan 0,04 0,43 7. Tuntang 0,1 0,27 8. Ambarawa 0,02 0,35 9. Sumowono 0,1 0,17 10 Susukan 0,06 0,21 11 Suruh 0,02 0,14 12 Bringin 0,08 0,02 13 Kaliwungu 0,02 0,12 14 Gunungpati 0,04 0,08 15 Tengaran 0,02 0,06 16 Pabelan 0,02 0,06 17 Jambu 0 0,04 18 Getasan 0 0,04

(16)

N o Kecamatan Usia <14 Th >15 Th ∑ % ∑ % 19 Banyubiru 0 0,02 Total 28,89 71,11

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kunjungan tertinggi berdasarkan usia adalah pasien >15 tahun dari Kecamatan Ungaran Barat dengan presentase sebesar 26,59%. Dan secara keseluruhan kunjungan tertinggi adalah pasien yang berusia >15 dengan presentase sebesar 71,11%. Adapun kunjungan terendahnya adalah pasien yang berusia <14 tahun yakni dari Kecamatan Jambu, Kecamatan Getasan dan Kecamatan Banyubiru dengan presentase masing - masing 0%.

Gambar

Tabel 4.1 Fasilitas Tempat Tidur

Referensi

Dokumen terkait

segala perbuatan dosa yang dilakukan selama berada di dunia. Kemudian bersungguh-sungguh untuk tidak mengulanginya lagi dengan melakukan pertaubatan nasuha. 197

Ada usulan yang tidak dilengkapi dengan roadmap penelitian, roadmap penelitian tidak utuh karena hanya menggambarkan apa yang dikerjakan sesuai dengan masa tahun usulan;

Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999 tentang Pembentukan Provinsi Irian Jaya Tengah, Provinsi Irian Jaya Barat, Kabupaten Paniai, Kabupaten Mimika, Kabupaten Puncak Jaya dan

Mengingat ada pandangan yang berbeda dalam kontribusi green advertising untuk perusahaan, sehingga perlu adanya menguji hubungan secara empiris antara pelaksanaan manajemen

Di Indonesia, data prevalensi infeksi Hp pada pasien ulkus peptikum (tanpa riwayat pemakaian obat-obatan anti-inflamasi non-steroid/OAINS) bervariasi dari 90-100% dan

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan dapat diajukan beberapa saran di antaranya perlu adanya kegiatan pelatihan lanjutan secara periodik untuk terus

Riset ini bertujuan menganalisis pengaruh indikator keuangan perusahaan asuransi yang terdiri atas pendapatan premi, hasil investasi, volume of capital, loss ratio, beban

dalam penelitian ini memperlihatkan pengaruh positif dan signifikan terhadap cadangan devisa di Indonesia pada kurun waktu 1993-2016. Hal ini menunjukkan bahwa