• Tidak ada hasil yang ditemukan

pandangan tentang kepemimpinan non muslim

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "pandangan tentang kepemimpinan non muslim"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Sekali peristiwa pohon-pohon pergi mengurapi yang akan menjadi raja atas mereka. Kata mereka kepada pohon zaitun: Jadilah raja atas kami!

Tetapi jawab pohon zaitun itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan minyakku yang dipakai untuk menghormati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-pohon?

Lalu kata pohon-pohon itu kepada pohon ara: Marilah, jadilah raja atas kami!

Tetapi jawab pohon ara itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan manisanku dan buah-buahku yang baik, dan pergi melayang di atas pohon-pohon?

Lalu kata pohon-pohon itu kepada pohon anggur: Marilah, jadilah raja atas kami!

Tetapi jawab pohon anggur itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan air buah anggurku, yang menyukakan hati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-pohon?

Lalu kata segala pohon itu kepada semak duri: Marilah, jadilah raja atas kami!

Jawab semak duri itu kepada pohon-pohon itu: Jika kamu sungguh-sungguh mau mengurapi aku menjadi raja atas kamu, datanglah berlindung di bawah naunganku; tetapi jika tidak, biarlah api keluar dari semak duri dan memakan habis pohon-pohon aras yang di gunung Libanon.

Pernah mendengar atau membaca cerita ini? Terkesan familiar atau asing? Pastinya kutipan cerita ini tidak diambil dari buku dongeng atau fabel. Cerita ini diambil dari buku yang seharusnya kita baca semua isinya. Ya, buku itu adalah Alkitab. Saya beruntung dapat membacanya di umur yang belum genap 24 tahun ini, karena memberikan pengajaran yang baru. Ya, ini diambil dari Kitab Hakim-Hakim 9:8-15. Saya ingin membagikan pemikiran saya yang sangat bagus jika teman, kakak, abang sekalian

menanggapinya( dalam artian saya ingin mengajak anda beragumentasi, karena saya tidak ingin terjebak dengan konsep pemikiran saya, yang mungkin sekali salah). Saya harap anda membaca kitab ini dari ayat yang pertama sehingga anda mengerti isi kisahnya. Saya hanya akan meringkasnya saja.

Cerita ini berkisah tentang Abimelekh bin Yerubaal yang menjadi raja setelah membunuh saudara-saudaranya yang juga merupakan calon pewaris takhta. Semuanya terbunuh kecuali adiknya yang yang paling bungsu, yaitu Yotam. Hal ini dilakukan Abimelekh setelah mendapat “persetujuan” dari

keluarganya. Dan Yotam yang luput dari pembantaian ini menceritakan peristiwa diatas.

Yang saya tangkap dari cerita Yotam ini adalah terdapat krisis kepemimpinan disini. Mari kita membahas cerita ini dulu.

(2)

sudah menyukakan dan menghormati Tuhan lewat buah yang dihasilkan namun apakah mereka tidak ingin lebih lagi? Tuhan pasti menginginkan pohon-pohon ini untuk lebih melayaninya bukan? Hasil akhirnya calon-calon ini menolak dengan alasan tidak mampu melayani lebih lagi, dengan perkataan yang “dipoles”. Dan pohon-pohon yang mencari raja mereka kecewa dan mengalami krisis. Ya, mengalami krisis sehingga mereka memilih pilihan yang buruk, dengan bertanya kepada semak duri untuk menjadi raja atas mereka. Tidak adakah pilihan lain sehingga mereka memilih semak duri? Bagaimana dengan mereka ? tidak adakah diantara mereka yang mempunyai jiwa pemimpin atau setidaknya mempunyai potensi sebagai pemimpin? Tidak, mereka tidak sampai berpikir jauh seperti itu. Itulah krisis kepemimpinan. Saat dimana anda ditolak oleh orang yang anda percaya untuk memimpin, anda tidak mempunyai opsi melihat ke dalam kelompok anda untuk melihat potensi pemimpin. anda langsung meloncat ke pilihan yang sebenarnya anda ragukan. Begitulah yang terjadi di masyarakat di Sikhem, mereka memberikan persetujuan kepada Abimelekh seakan-akan tidak ada pilihan lain untuk menjadi atas mereka.

Bagaimana dengan aplikasi Firman ini ke kehidupan kita sekarang? Sangat berkaitan saya rasa. Pernahkah anda berdoa untuk berkat yang melimpah, ditambahkan rezeki, atau dengan kata lain kaya dan

berkuasa? Saya kira jawabannya adalah pernah dan sering. Tapi, pernahkah anda berdoa untuk menjadi pemimpin yang melayani? Atau jikalau tidak pernah berdoa untuk itu, pernahkah anda berpikir ke arah sana ? mungkin sudah sering kita ditantang untuk “ menjadi kepala bukan ekor”, dan kita semua pasti meresponnya dengan positif. Tapi, apa implikasinya? Apakah kita sangat susah untuk menjadi pemimpin di organisasi/ wadah pelayanan (dengan alasan yang sama dengan pohon zaitun, ara, dan anggur diatas  ) ? bagaimana dengan menjadi pemimpin di tempat kerja anda (baca : bos)? Jangan-jangan seperti kura-kura dalam perahu, belum ditanya sudah mau :D .

Krisis kepemimpinan kiranya tidak terjadi di media pelayanan kita. Karena setiap orang bisa jadi pemimpin. saya kira ini bukan semata soft skill, ini lebih dari itu. Tentunya hal pertama yang perlu dilakukan adalah memnta penyertaan Tuhan, bimbingannNya. Bukankah setiap pemimpin berasal dari Tuhan. Coba temukan itu di kitab Roma.

(3)

Catatan : tulisan ini saya persembahkan kepada media pelayanan saya di Medan secara khususnya dan kepada semua yang dapat membaca catatan ini secara khusus.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan rumusan masalah tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis dan mengkaji; (1) tingkat kelayakan isi Buku Sekolah Elektronik (BSE) Penjasorkes SD Kelas 4 yang

Dalam rangka mendukung pencapaian prioritas nasional sebagaimana telah ditetapkan dalam visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden terpilih yang dijabarkan dalam RPJMN periode

Seperti halnya rumah tangga nelayan miskin di Karang Agung, strategi nafkah yang diterapkan oleh rumah tangga nelayan miskin di Kwanyar Barat dibedakan menjadi

Kecenderungan kandungan unsur Al, Si dan Fe yang relatif tinggi pada cuplikan tanah vulkanik sesuai dengan sifat-sifat mineralogi tanah vulkanik dari gunung Merapi,

Jika tidak ada satu orang pun karyawan yang mau menjalankan beberapa kkonsep dari lean manufacturing tersebut maka konsep ini tidak akan berhasil. Sebaliknya,lean

1) Character, merupakan keadaan watak/sifat, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usaha. Ini dapat dilihat dengan meneliti riwayat hidup nasabah, reputasi

Hipotesis dalam variabel ini adalah H1 : Kegunaan yang dirasakan berpengaruh positif signifikan terhadap Sikap menggunakan M- banking pada Bank CIMB Niaga di

Menimbang, bahwa oleh karena pada waktu putusan perkara Nomor : 122/Pdt.G/2014/PN.Cbi dibacakan dipersidangan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Cibinong pada