PERBANDINGAN
COST SIGNIFICANT MODEL DENGAN METODE PARAMETRIK
UNTUK ESTIMASI BIAYA GEDUNG BERTINGKAT 2 (DUA)
DI PROVINSI SUMATERA BARAT
TUGAS AKHIR
Oleh :
ANNE FADILLAH
1311061013
PROGRAM STUDI DIV MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG 2017
PERBANDINGAN
COST SIGNIFICANT MODEL DENGAN METODE PARAMETRIK
UNTUK ESTIMASI BIAYA GEDUNG BERTINGKAT 2 (DUA)
DI PROVINSI SUMATERA BARAT
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Terapan Teknik
ANNE FADILLAH
1311061013
PROGRAM STUDI DIV MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG 2017
TUGAS AKHIR
PERBANDINGAN
COST SIGNIFICANT MODEL DENGAN METODE PARAMETRIK
UNTUK ESTIMASI BIAYA GEDUNG BERTINGKAT 2 (DUA)
DI PROVINSI SUMATERA BARAT
ANNE FADILLAH
1311061013
Disetujui oleh : Ketua Jurusan Teknik Sipil ( Dr. Ir. Yurisman, MT. ) Nip. 19650629 199403 1 004Ketua Program Studi
DIV Manajemen Rekayasa Konstruksi
( Ir. Indra Yurmansyah, MSc ) Nip. 19620108 198803 1 003
TUGAS AKHIR
PERBANDINGAN
COST SIGNIFICANT MODEL DENGAN METODE PARAMETRIK
UNTUK ESTIMASI BIAYA GEDUNG BERTINGKAT 2 (DUA)
DI PROVINSI SUMATERA BARAT
Disetujui oleh :
Pembimbing I
(Jajang Atmaja, ST., M.Si) Nip. 19610105 198803 1 002
Pembimbing II
(Elvi Roza Syofyan, ST., MPSDA) Nip. 19671229 200112 1 001
Tugas Akhir ini telah diajukan dan dipertahankan dihadapan Tim Penguji Sidang Tugas Akhir Pada Hari/Tanggal : Rabu/ 04 Oktober 2017
Tim Penguji :
1. Jajang Atmaja,ST., M.Si Ketua (……….……..)
Nip. 19610105 198803 1 002
2. Elvi Roza Syofyan, ST., MPSDA Sekretaris (………) Nip. 19671229 200112 1 001
3. Ir. Riswandi, M.Si Anggota (………)
Nip. 19651221 199203 1 001
4. Ir. Mafriyal, M.Si Anggota (………)
PERBANDINGAN
COST SIGNIFICANT MODEL
DENGAN METODE PARAMETRIK
UNTUK ESTIMASI BIAYA GEDUNG BERTINGKAT 2 (DUA)
DI PROVINSI SUMATER BARAT
Pembimbing:
JAJANG ATMAJA, ST., M.Si
NIP. 19610105 198803 1 002
ELVI ROZA SYOFYAN, ST., MPSDA
NIP. 19671229 200112 1 001
Oleh:
ANNE FADILLAH
BP. 1311061013
BAB I
PENDAHULUAN
Dibutuhkannya estimasi biaya dengan metode
yang:
1.
cepat dan mudah dalam penggunaan
2.
akurat dan dapat menghasilkan estimasi yang
bisa dipertanggungjawabkan
khususnya pada konstruksi gedung tahap
konseptual
1. Komponen pekerjaan apa saja yang berpengaruh
dalam perhitungan menggunakan Metode CSM
dan Metode Parametrik?
2. Bagaimana perbandingan hasil analisa kedua
metode dalam mengestimasi biaya?
3. manakah metode yang paling efektif dan akurat
dalam mengestimasi serta disarankan untuk
digunakan?
Menentukan metode estimasi biaya yang lebih
efektif, cepat, mudah dan menghasilkan analisa
yang akurat, sehingga dapat memberikan informasi
mengenai anggaran biaya total konstruksi yang
akan dikerjakan sedini mungkin.
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Estimasi Biaya
Proyek Konstruksi
Menurut National Estimating Society–USA,
Estimasi biaya adalah seni memperkirakan
(the art of approximating), yaitu kemungkinan
jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu
kegiatan yang didasarkan pada informasi yang
tersedia pada waktu itu
Menurut National Estimating Society–USA,
Estimasi biaya adalah seni memperkirakan
(the art of approximating), yaitu kemungkinan
jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu
kegiatan yang didasarkan pada informasi yang
tersedia pada waktu itu
Estimasi Biaya Tahap Konseptual
Estimasi biaya tahap konseptual
didefinisikan sebagai perkiraan biaya
proyek yang dilakukan sebelum
sejumlah informasi yang signifikan
terkumpul dari detail desain, dengan
lingkup pekerjaan yang masih belum
lengkap serta informasi paling
sedikit.
Estimasi biaya tahap konseptual
didefinisikan sebagai perkiraan biaya
proyek yang dilakukan sebelum
sejumlah informasi yang signifikan
terkumpul dari detail desain, dengan
lingkup pekerjaan yang masih belum
lengkap serta informasi paling
sedikit.
Karakteristik dari estimasi biaya proyek tahap
konseptual diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Bersifat Tidak Pasti
2. Krusial
3. Sumber Informasi Terbatas
Karakteristik dari estimasi biaya proyek tahap
konseptual diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Bersifat Tidak Pasti
2. Krusial
3. Sumber Informasi Terbatas
Proses estimasi biaya pada tahap konseptual
adalah sebagai berikut:
1. Melakukan studi lapangan.
2. Mengumpulkan informasi tambahan.
3. Menyediakan alternatif desain dan
perencanaan
Proses estimasi biaya pada tahap konseptual
adalah sebagai berikut:
1. Melakukan studi lapangan.
2. Mengumpulkan informasi tambahan.
3. Menyediakan alternatif desain dan
Metode Cost Significant Model
Metode Parametrik
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Poh dan Horner (1995),
Cost Significant adalah salah satu model peramalan biaya konstruksi
berdasarkan informasi dan data proyek terdahulu, yang lebih
mengandalkan harga paling signifikan yang mempengaruhi total biaya
proyek sebagai estimasi yang diterjemahkan kedalam regresi.
Menurut Poh dan Horner (1995),
Cost Significant adalah salah satu model peramalan biaya konstruksi
berdasarkan informasi dan data proyek terdahulu, yang lebih
mengandalkan harga paling signifikan yang mempengaruhi total biaya
proyek sebagai estimasi yang diterjemahkan kedalam regresi.
Metode “Cost Significant Model” pernah diterapkan di Singapura, pada
proyek pembangunan gedung asrama mahasiswa Nanyang Technological
University (NTU) pada tahun 1993. Dari delapan proyek yang diteliti
disimpulkan pada dasarnya estimasi proyek yang diperoleh adalah sama,
perbedaan biaya terjadi karena perbedaan luas, pengaruh inflasi dan
sebagian dari perubahan spesifikasi yang ditentukan.
Metode “Cost Significant Model” pernah diterapkan di Singapura, pada
proyek pembangunan gedung asrama mahasiswa Nanyang Technological
University (NTU) pada tahun 1993. Dari delapan proyek yang diteliti
disimpulkan pada dasarnya estimasi proyek yang diperoleh adalah sama,
perbedaan biaya terjadi karena perbedaan luas, pengaruh inflasi dan
sebagian dari perubahan spesifikasi yang ditentukan.
Metode estimasi yang menelusuri biaya proyek melalui parameter yang signifikan
mempengaruhi biaya konstruksi. Metode ini lebih sering digunakan pada konstruksi
gedung, karena parameter gedung yang cenderung sama.
Metode estimasi yang menelusuri biaya proyek melalui parameter yang signifikan
mempengaruhi biaya konstruksi. Metode ini lebih sering digunakan pada konstruksi
gedung, karena parameter gedung yang cenderung sama.
Parameter yang paling sering digunakan dalam melakukan estimasi biaya tahap awal
untuk bangunan gedung
• Total luas lantai atau luas bangunan keseluruhan
• Tinggi bangunan, Jumlah Lantai, dan Rasio Fasilitas Gedung
• Jenis bangunan
• Harga Satuan Tertinggi Bangunan
Parameter yang paling sering digunakan dalam melakukan estimasi biaya tahap awal
untuk bangunan gedung
• Total luas lantai atau luas bangunan keseluruhan
• Tinggi bangunan, Jumlah Lantai, dan Rasio Fasilitas Gedung
• Jenis bangunan
Estimasi Biaya Tahap Konseptual
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Tingkatan estimasi tahap konseptual, menurut F.E. Gould, adalah:
1. Estimasi Preliminary
Tahapan awal pada suatu proyek, saat owner membutuhakan informasi
biaya sedini mungkin, sehingga ketelitian estimasi ini hanya ±20%.
2. Estimasi Skematik
Tahapan dimana proses perencanaan sudah mencapai 30%, Tingkat
ketelitian masih berkisar ±15%.
2. Estimasi Design Development
Tahapan perencanaan sudah mencapai 60%, sehingga tingkat
ketelitiannya sudah mencapai ±10%.
Tingkatan estimasi tahap konseptual, menurut F.E. Gould, adalah:
1. Estimasi Preliminary
Tahapan awal pada suatu proyek, saat owner membutuhakan informasi
biaya sedini mungkin, sehingga ketelitian estimasi ini hanya ±20%.
2. Estimasi Skematik
Tahapan dimana proses perencanaan sudah mencapai 30%, Tingkat
ketelitian masih berkisar ±15%.
2. Estimasi Design Development
Tahapan perencanaan sudah mencapai 60%, sehingga tingkat
ketelitiannya sudah mencapai ±10%.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
• Materi Cost Significant
Model
• Materi Metode Parametrik
• Materi yang berkaitan
dengan pembahasan judul
penelitian
melalui buku referensi, jurnal
ilmiah dan sumber lainnya
yang terkait dengan
pembahasan penelitian.
• Materi Cost Significant
Model
• Materi Metode Parametrik
• Materi yang berkaitan
dengan pembahasan judul
penelitian
melalui buku referensi, jurnal
ilmiah dan sumber lainnya
yang terkait dengan
pembahasan penelitian.
Data dari arsip berupa kontrak penawaran pekerjaan yang
berfokus pada proyek gedung bertingkat 2 (dua). Acuan
pengumpulan data:
1. Data dari beberapa proyek yang sejenis dengan tahun
yang berbeda.
2. Data berupa Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan
informasi
proyek.
Harga
tidak
termasuk
Pajak
Pertambahan Nilai.
3. Data inflasi tahunan sesuai dengan tahun dikerjakannya
masing-masing dari paket pekerjaan yang ditinjau.
4. Data Harga Satuan Bangunan Gedung Negara (HSBGN)
per m2.
5. Koefesien/faktor pengali berdasarkan jenis bangunan
yang diteliti
Data dari arsip berupa kontrak penawaran pekerjaan yang
berfokus pada proyek gedung bertingkat 2 (dua). Acuan
pengumpulan data:
1. Data dari beberapa proyek yang sejenis dengan tahun
yang berbeda.
2. Data berupa Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan
informasi
proyek.
Harga
tidak
termasuk
Pajak
Pertambahan Nilai.
3. Data inflasi tahunan sesuai dengan tahun dikerjakannya
masing-masing dari paket pekerjaan yang ditinjau.
4. Data Harga Satuan Bangunan Gedung Negara (HSBGN)
per m2.
5. Koefesien/faktor pengali berdasarkan jenis bangunan
yang diteliti
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Perbandingan Metode
Kesimpulan
Identifikasi Variabel
Penyamaan Satuan
Pengaruh Time Value
Proporsi Komponen Biaya
Menentukan Cost Significant Item
Uji Normalitas
Uji Korelasi (R)
Menentukan Nilai Determinasi (R
2)
Menentukan Nilai Cost Model Factor
Penarikan Rumus Estimasi Model
Hasil Estimasi dengan CSM dan Pengujian Akurasi
Perhitungan Estimasi Model dengan CMF
Pengolahan Data
Hub. Variabel Bebas & Variabel Terikat
F
= P(1+i)
nKeterangan:
F : Nilai harga pada proyeksi yang ditentukan
P : Harga sebelum diproyeksi
i : Faktor Inflasi
n : Tahun proyeksi
item-item terbesar yang jumlah
presentasenya sama atau lebih
besar dari 80% jumlah biaya.
item-item terbesar yang jumlah
presentasenya sama atau lebih
besar dari 80% jumlah biaya.
Uji normalitas dilakukan dengan
program SPSS (Statistical Product and
Service Solution).
Persyaratan data normal jika nilai sig
atau probabilitas atau p>0,05.
Uji normalitas dilakukan dengan
program SPSS (Statistical Product and
Service Solution).
Persyaratan data normal jika nilai sig
atau probabilitas atau p>0,05.
•
Jika nilai R 0,00 s/d 0,20 = tidak ada korelasi
•
Jika nilai R 0,21 s/d 0,40 = korelasi lemah
•
Jika nilai R 0,41 s/d 0,60 = korelasi sedang
•
Jika nilai R 0,61 s/d 0,80 = korelasi kuat
•
Jika nilai R 0,81 s/d 1,00 = korelasi sempurna
•
Jika nilai R 0,00 s/d 0,20 = tidak ada korelasi
•
Jika nilai R 0,21 s/d 0,40 = korelasi lemah
•
Jika nilai R 0,41 s/d 0,60 = korelasi sedang
•
Jika nilai R 0,61 s/d 0,80 = korelasi kuat
•
Jika nilai R 0,81 s/d 1,00 = korelasi sempurna
Y
= a0 + a1 X1 + a2 X2... + an Xn
Dimana:
Y
= Variabel terikat
X1 s/d Xn = Variabel bebas
a0 s/d an
= Koefisien persamaan
Y
= a0 + a1 X1 + a2 X2... + an Xn
Dimana:
Y
= Variabel terikat
X1 s/d Xn = Variabel bebas
a0 s/d an
= Koefisien persamaan
Cost Model Factor (CMF)
= Biaya Estimasi Model
Biaya Estimasi Aktual.
Cost Model Factor (CMF)
= Biaya Estimasi Model
Biaya Estimasi Aktual.
Estimasi biaya dengan Cost Significant
Model (CSM)
= Biaya Estimasi Model
Rata-rata CMF.
Estimasi biaya dengan Cost Significant
Model (CSM)
= Biaya Estimasi Model
Rata-rata CMF.
Pengolahan Data
Menetapkan Parameter Perhitungan
Mengklasifikasikan Bangunan Konstruksi
Menentukan HSBGN yang digunakan
Menentukan Faktor Pengali Bangunan
Menghitung Estimasi Model
Pengujian Akurasi
Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum No. 45/PRT/M/2007
Peraturan Presiden No. 73 Tahun 2011 Pasal 14
Biaya Pekerjaan Standar
= HSBGN x K x Luas Total Proyek
Keterangan:
HSBGN
= Harga bangunan/m
2K
= Koefesien jumlah lantai
Peraturan Presiden No. 73 Tahun 2011 Pasal 14
Biaya Pekerjaan Standar
= HSBGN x K x Luas Total Proyek
Keterangan:
HSBGN
= Harga bangunan/m
2BAB IV ANALISA DATA DENGAN COST SIGNIFICANT MODEL DAN
METODE PARAMETRIK
Data Proyek
RAB penawaran proyek pembangunan gedung 2 (dua) lantai di Sumatera Barat.
Data berjumlah 9 paket pekerjaan dari tahun anggaran 2013 s.d. 2016.
Harga yang dimaksud tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Bagian yang akan diolah dari data, meliputi:
1. Tahun pelaksanaan beserta tambahan data berupa angka inflasi umum tahunan Sumatera Barat dan
inflasi umum tahunan negara Republik Indonesia, sesuai dengan tahun pelaksanaan.
2. Luas keseluruhan dari masing-masing proyek.
3. Biaya Total Proyek
4. Komponen biaya pekerjaan yang merupakan bagian dari penyusun Biaya Total Proyek
5. Parameter fisik bangun gedung yang mempengaruhi biaya proyek.
RAB penawaran proyek pembangunan gedung 2 (dua) lantai di Sumatera Barat.
Data berjumlah 9 paket pekerjaan dari tahun anggaran 2013 s.d. 2016.
Harga yang dimaksud tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Bagian yang akan diolah dari data, meliputi:
1. Tahun pelaksanaan beserta tambahan data berupa angka inflasi umum tahunan Sumatera Barat dan
inflasi umum tahunan negara Republik Indonesia, sesuai dengan tahun pelaksanaan.
2. Luas keseluruhan dari masing-masing proyek.
3. Biaya Total Proyek
4. Komponen biaya pekerjaan yang merupakan bagian dari penyusun Biaya Total Proyek
5. Parameter fisik bangun gedung yang mempengaruhi biaya proyek.
Analisa Data dengan Cost Significant Model
a. Biaya Total Proyek (Y)
b. Komponen pekerjaan
1) Pekerjaan Persiapan (X1)
2) Pekerjaan Pondasi (X2)
3) Pekerjaan Sloof (X3)
4) Pekerjaan Kolom (X4)
5) Pekerjaan Balok (X5)
6) Pekerjaan Plat Lantai
(X6)
7) Pekerjaan Atap (X7)
8) Pekerjaan ME (X8)
9) Pekerjaan Plumbing (X9)
10) Pekerjaan Dinding (X10)
11) Pekerjaan Pintu dan Jendela
(X11)
12) Pekerjaan Plafond (X12)
13) Pekerjaan Lantai (X13)
14) Pekerjaan Finishing (X14)
a. Biaya Total Proyek (Y)
b. Komponen pekerjaan
1) Pekerjaan Persiapan (X1)
2) Pekerjaan Pondasi (X2)
3) Pekerjaan Sloof (X3)
4) Pekerjaan Kolom (X4)
5) Pekerjaan Balok (X5)
6) Pekerjaan Plat Lantai
(X6)
7) Pekerjaan Atap (X7)
8) Pekerjaan ME (X8)
9) Pekerjaan Plumbing (X9)
10) Pekerjaan Dinding (X10)
11) Pekerjaan Pintu dan Jendela
(X11)
12) Pekerjaan Plafond (X12)
13) Pekerjaan Lantai (X13)
14) Pekerjaan Finishing (X14)
Identifikasi Variabel
Identifikasi Variabel
Identifikasi Variabel
Identifikasi Variabel
1 2013 2.086.093.446,30 388,58 45.556.582,00 331.941.425,07 26.786.200,00 87.864.800,00 75.675.600,00 96.644.400,00 121.758.412,01 2 2013 7.266.000.375,55 960,00 67.090.285,60 1.149.596.601,57 434.133.398,12 554.611.934,44 1.016.601.985,76 1.476.637.730,38 98.978.621,34 3 2014 4.548.204.154,40 405,00 73.618.231,78 537.294.465,92 112.844.275,85 310.134.706,89 372.571.538,11 338.203.738,25 418.115.376,87 4 2014 4.671.727.952,46 405,00 73.618.231,78 642.344.339,92 112.844.275,85 310.134.706,89 372.571.538,11 338.203.738,25 418.115.376,87 5 2014 5.700.000.515,07 1014,6 26.137.100,00 353.233.674,39 350.641.877,05 424.697.527,54 794.708.029,97 1.115.857.450,83 272.414.450,00 6 2014 3.697.374.603,80 1084,85 27.464.112,00 362.503.167,00 130.375.863,31 443.531.788,44 392.434.444,37 691.828.102,81 112.205.942,25 7 2015 1.866.943.065,59 493,22 60.392.168,64 272.899.123,89 45.775.265,01 64.346.707,06 110.182.195,02 100.905.676,14 222.291.448,88 8 2015 5.454.548.961,67 1500,00 39.056.922,12 237.652.341,61 215.208.942,20 412.956.238,48 531.348.590,96 735.040.882,29 332.428.148,89 9 2016 2.195.454.811,12 515,53 7.000.000,00 68.583.201,38 92.379.624,36 194.637.256,92 317.718.415,56 157.707.717,39 190.140.990,48Pek. Sloof (X3) Pek. Kolom (X4) Pek. Balok (X5) Tahun Biaya Total Proyek (Y)
(Rp)
Luas
Proyek (m²) Pek. Persiapan (X1) Pek. Pondasi (X2)
Komponen Biaya (Rp)
Pek. Plat Lantai (X6) Pek. Atap (X7) No. 1 2013 2.086.093.446,30 388,58 225.625.400,00 231.118.415,37 402.516.325,47 131.192.800,00 98.656.858,07 145.452.052,62 65.304.175,69 2 2013 7.266.000.375,55 960,00 225.239.500,00 170.416.701,66 604.261.479,74 529.847.974,90 251.811.364,67 574.322.273,88 112.450.523,49 3 2014 4.548.204.154,40 405,00 325.842.300,50 81.704.608,47 626.446.912,94 401.921.569,86 157.513.941,26 298.103.856,62 331.665.295,77 4 2014 4.671.727.952,46 405,00 325.842.300,50 81.704.608,47 626.446.912,94 401.921.569,86 157.513.941,26 298.103.856,62 331.665.295,77 5 2014 5.700.000.515,07 1014,6 404.725.200,00 349.568.687,11 423.999.347,55 462.876.805,17 354.319.646,10 200.306.403,37 166.514.316,00 6 2014 3.697.374.603,80 1084,85 148.030.000,00 98.409.429,00 406.217.535,39 288.096.008,58 269.275.710,15 280.209.955,25 46.792.545,25 7 2015 1.866.943.065,59 493,22 147.840.000,00 58.554.825,19 256.500.738,30 153.867.729,56 78.367.909,46 181.291.486,32 75.860.755,50 8 2015 5.454.548.961,67 1500,00 326.485.415,00 163.597.553,35 571.189.720,40 515.081.346,02 228.537.438,55 547.400.332,49 514.168.815,54 9 2016 2.195.454.811,12 515,53 37.250.000,00 126.000.413,46 293.410.959,91 276.375.365,41 108.590.919,61 253.472.381,23 72.187.565,41 Komponen Biaya (Rp) No. Tahun Biaya Tiotal Proyek (Y)
(Rp)
Luas
Proyek (m²) Pek. M.E (X8) Pek. Plumbing (X9) Pek. Dinding (X10) Pek. Pintu & Jendela Pek. Plafond (X12) Pek. Lantai (X13) Pek. Finishing (X14) (X11)
PENYAMAAN SATUAN
1 2013 5.368.504,42 117.238,62 854.242,18 68.933,55 226.117,66 194.749,09 248.711,72 313.341,94 2 2013 7.568.750,39 69.885,71 1.197.496,46 452.222,29 577.720,77 1.058.960,40 1.538.164,30 103.102,73 3 2014 11.230.133,71 181.773,41 1.326.653,00 278.627,84 765.764,71 919.929,72 835.070,96 1.032.383,65 4 2014 11.535.130,75 181.773,41 1.586.035,41 278.627,84 765.764,71 919.929,72 835.070,96 1.032.383,65 5 2014 5.617.978,04 25.760,99 348.150,67 345.596,17 418.586,17 783.272,26 1.099.800,37 268.494,43 6 2014 3.408.189,71 25.316,05 334.150,50 120.178,70 408.841,58 361.740,74 637.717,75 103.429,91 7 2015 3.785.213,63 122.444,69 553.301,01 92.809,02 130.462,49 223.393,61 204.585,53 450.694,31 8 2015 3.636.365,97 26.037,95 158.434,89 143.472,63 275.304,16 354.232,39 490.027,25 221.618,77 9 2016 4.258.636,38 13.578,26 133.034,36 179.193,50 377.547,88 616.294,72 305.913,75 368.826,24 10 2017 4.113.356,59 15.772,62 226.577,60 204.917,08 487.007,95 708.390,93 557.740,12 233.022,06 No. Tahun Biaya Total Proyek(Y) (Rp/m²) Pek. Persiapan
(X1) Pek. Pondasi (X2) Pek. Sloof (X3) Pek. Kolom (X4) Pek. Balok (X5) Komponen Biaya (Rp/m²)
Pek. Plat Lantai
(X6) Pek. Atap (X7) 1 2013 5.368.504,42 580.640,79 594.776,92 1.035.864,75 337.621,08 253.890,73 374.316,88 168.058,51 2 2013 7.568.750,39 234.624,48 177.517,40 629.439,04 551.924,97 262.303,50 598.252,37 117.135,96 3 2014 11.230.133,71 804.548,89 201.739,77 1.546.782,50 992.398,94 388.923,31 736.058,91 818.926,66 4 2014 11.535.130,75 804.548,89 201.739,77 1.546.782,50 992.398,94 388.923,31 736.058,91 818.926,66 5 2014 5.617.978,04 398.901,24 344.538,43 417.898,04 456.216,05 349.221,02 197.424,01 164.118,19 6 2014 3.408.189,71 136.452,04 90.712,48 374.445,81 265.562,99 248.214,69 258.293,73 43.132,73 7 2015 3.785.213,63 299.744,54 118.719,49 520.053,40 311.965,71 158.890,37 367.567,18 153.807,14 8 2015 3.636.365,97 217.656,94 109.065,04 380.793,15 343.387,56 152.358,29 364.933,55 342.779,21 9 2016 4.258.636,38 72.255,74 244.409,47 569.144,30 536.099,48 210.639,38 491.673,39 140.025,93 10 2017 4.113.356,59 46.833,74 305.899,95 214.978,98 191.208,64 203.521,08 226.602,46 490.883,38 No. Tahun Biaya Total Proyek
(Y) (Rp/m²) Pek. Plumbing (X9)
Pek. Dinding (X10)
Pek. Pintu & Jendela (X11) Pek. Plafond (X12) Pek. Lantai (X13) Pek. Finishing (X14) Komponen Biaya (Rp/m²) Pek. M.E (X8)
BAB IV ANALISA DATA DENGAN COST SIGNIFICANT MODEL DAN
METODE PARAMETRIK
Analisa Data dengan Cost Significant Model
Perhitungan Pengaruh Time Value
Perhitungan Pengaruh Time Value
Tabel 4.5 Inflasi Tahunan Provinsi Sumatera Barat
No Tahun Inflasi (%) Inflasi1 2013 10,87 0,1087
2 2014 11,58 0,1158
3 2015 1,08 0,0108
4 2016 4,89 0,0489
Sumber: BPS Sumatera Barat
Tabel 4.5 Inflasi Tahunan Provinsi Sumatera Barat
No Tahun Inflasi (%) Inflasi1 2013 10,87 0,1087
2 2014 11,58 0,1158
3 2015 1,08 0,0108
4 2016 4,89 0,0489
Sumber: BPS Sumatera Barat
Data pada tahun 2013 diproyeksikan pada tahun 2017
1 7.041.303,08 153.769,57 1.120.419,69 90.412,90 296.574,77 255.431,91 326.209,03 410.977,70 2 9.927.134,50 91.661,75 1.570.630,26 593.132,45 757.735,62 1.388.927,08 2.017.448,47 135.229,02 3 13.285.276,67 215.038,41 1.569.433,87 329.617,44 905.901,59 1.088.279,20 987.891,06 1.221.312,47 4 13.646.088,93 215.038,41 1.876.283,91 329.617,44 905.901,59 1.088.279,20 987.891,06 1.221.312,47 5 6.646.082,27 30.475,32 411.863,13 408.841,15 495.188,50 926.613,06 1.301.066,62 317.629,59 6 4.031.897,07 29.948,95 395.300,89 142.171,71 483.660,63 427.940,22 754.421,72 122.357,85 7 4.013.189,93 129.819,30 586.625,29 98.398,73 138.320,00 236.848,18 216.907,33 477.838,78 8 3.855.377,46 27.606,16 167.977,13 152.113,71 291.885,21 375.567,15 519.540,68 234.966,45 9 4.466.883,70 14.242,24 139.539,74 187.956,06 396.009,97 646.431,53 320.872,94 386.861,84 10 4.113.356,59 15.772,62 226.577,60 204.917,08 487.007,95 708.390,93 557.740,12 233.022,06 Pek. Balok (X5) Pek. Sloof (X3) Pek. Persiapan (X1) Pek. Pondasi (X2) Komponen Biaya (Rp/m²)
Pek. Kolom (X4) Pek. Plat Lantai
(X6) Pek. Atap (X7) No. Biaya Total Proyek
(Y) (Rp/m²) 1 7.041.303,08 761.565,51 780.106,38 1.358.634,94 442.822,09 333.001,78 490.952,11 220.424,69 2 9.927.134,50 307.732,27 232.830,92 825.569,04 723.901,99 344.035,94 784.664,76 153.634,93 3 13.285.276,67 951.783,38 238.658,66 1.829.847,62 1.174.010,46 460.097,26 870.759,55 968.792,31 4 13.646.088,93 951.783,38 238.658,66 1.829.847,62 1.174.010,46 460.097,26 870.759,55 968.792,31 5 6.646.082,27 471.901,18 407.589,83 494.374,44 539.704,75 413.129,35 233.553,11 194.152,24 6 4.031.897,07 161.423,11 107.313,09 442.970,34 314.161,69 293.638,61 305.562,14 51.026,13 7 4.013.189,93 317.797,59 125.869,74 551.375,24 330.754,82 168.460,04 389.705,06 163.070,65 8 3.855.377,46 230.766,01 115.633,82 403.727,60 364.069,15 161.534,55 386.912,82 363.424,16 9 4.466.883,70 75.789,04 256.361,09 596.975,45 562.314,75 220.939,65 515.716,22 146.873,19 10 4.113.356,59 46.833,74 305.899,95 214.978,98 191.208,64 203.521,08 226.602,46 490.883,38
Pek. M.E (X8) Pek. Plumbing (X9)
Pek. Dinding (X10)
Komponen Biaya (Rp/m²) No. Biaya Total Proyek
(Y) (Rp/m²) Pek. Pintu &
Jendela (X11)
Pek. Plafond
(X12) Pek. Lantai (X13)
Pek. Finishing (X14)
BAB IV ANALISA DATA DENGAN COST SIGNIFICANT MODEL DAN
METODE PARAMETRIK
Analisa Data dengan Cost Significant Model
a b c = b/a
1 Biaya Total Proyek Y 9 66.913.233,60 7.434.803,73 100% 2 Pek. Persiapan X1 9 907.600,10 100.844,46 1% 3 Pek. Pondasi X2 9 7.838.073,90 870.897,10 12% 4 Pek. Sloof X3 9 2.332.261,60 259.140,18 3% 5 Pek. Kolom X4 9 4.671.177,87 519.019,76 7% 6 Pek. Balok X5 9 6.434.317,52 714.924,17 10% 7 Pek. Plat Lantai X6 9 7.432.248,91 825.805,43 11% 8 Pek. Atap X7 9 4.528.486,18 503.165,13 7% 9 Pek. M.E X8 9 4.230.541,48 470.060,16 6% 10 Pek. Plumbing X9 9 2.503.022,19 278.113,58 4% 11 Pek. Dinding X10 9 8.333.322,30 925.924,70 12% 12 Pek. Pintu & Jendela X11 9 5.625.750,16 625.083,35 8% 13 Pek. Plafond X12 9 2.854.934,45 317.214,94 4% 14 Pek. Lantai X13 9 4.848.585,32 538.731,70 7% 15 Pek. Finishing X14 9 3.230.190,61 358.910,07 5%
Persentase X terhadap Y No Uraian Simbol Banyak Paket
Pekerjaan Jumlah Per Variabel (Rp/m²) Rata-Rata Per Variabel (Rp/m²)
Proporsi Komponen Biaya
Proporsi Komponen Biaya
Menentukan Cost Significant Items
Menentukan Cost Significant Items
1 Biaya Total Proyek Y 100%
2 Pek. Pondasi X2 12% 12%
3 Pek. Dinding X10 12% 24%
4 Pek. Plat Lantai X6 11% 35%
5 Pek. Balok X5 10% 45%
6 Pek. Pintu & Jendela X11 8% 53%
7 Pek. Kolom X4 7% 60% 8 Pek. Atap X7 7% 67% 9 Pek. Lantai X13 7% 74% 10 Pek. M.E X8 6% 81% 11 Pek. Finishing X14 5% 85% 12 Pek. Plumbing X9 4% 89% 13 Pek. Plafond X12 4% 93% 14 Pek. Sloof X3 3% 97% 15 Pek. Persiapan X1 1% 98%
Cost Significant Item
No Uraian Simbol Persentase X
terhadap Y
Persentase
Kumulatif Hasil Analisa
Uji Normalitas Data
Uji Normalitas Data
Uji Korelasi
Uji Korelasi
1
Pek. Pondasi
X2
0,220
* nilai Sig > 0,05 , maka data berdistribusi normal
2
Pek. Dinding
X10
0,267
* nilai Sig > 0,05 , maka data berdistribusi normal
3
Pek. Plat Lantai
X6
0,167
* nilai Sig > 0,05 , maka data berdistribusi normal
4
Pek. Balok
X5
0,197
* nilai Sig > 0,05 , maka data berdistribusi normal
5
Pek. Pintu & Jendela
X11
0,241
* nilai Sig > 0,05 , maka data berdistribusi normal
6
Pek. Kolom
X4
0,201
* nilai Sig > 0,05 , maka data berdistribusi normal
7
Pek. Atap
X7
0,302
* nilai Sig > 0,05 , maka data berdistribusi normal
8
Pek. Lantai
X13
0,204
* nilai Sig > 0,05 , maka data berdistribusi normal
9
Pek. M.E
X8
0,230
* nilai Sig > 0,05 , maka data berdistribusi normal
Hasil Analisa
Uraian
Simbol
Probabilitas
(Sig.)
No.
No Uraian Simbol Pearson Correlation (R) Probabilitas(Sig) Hasil Analisa
* nilai R 0,81 s/d 1,00 = korelasi sempurna * nilai sig < 0,05, maka berkorelasi
* nilai R 0,81 s/d 1,00 = korelasi sempurna * nilai sig < 0,05, maka berkorelasi
* nilai R 0,41 s/d 0,60 = korelasi sedang * nilai sig > 0,05, maka tidak berkorelasi * nilai R 0,61 s/d 0,80 = korelasi kuat * nilai sig < 0,05, maka berkorelasi
* nilai R 0,81 s/d 1,00 = korelasi sempurna * nilai sig < 0,05, maka berkorelasi
* nilai R 0,81 s/d 1,00 = korelasi sempurna * nilai sig < 0,05, maka berkorelasi
* nilai R 0,61 s/d 0,80 = korelasi kuat * nilai sig < 0,05, maka berkorelasi
* nilai R 0,81 s/d 1,00 = korelasi sempurna * nilai sig < 0,05, maka berkorelasi
* nilai R 0,81 s/d 1,00 = korelasi sempurna * nilai sig < 0,05, maka berkorelasi
0,001 0,907 X4 X8 X13 X7 0,005 0,836 0,881 0,002 0,011 0,792 0,143 0,530 X6 0,000 0,958 X11 0,016 0,769 X5 0,000 0,926 X2 0,001 X10 0,892 9 8 7 6 5 Pek. M.E Pek. Lantai Pek. Atap Pek. Kolom Pek. Pintu & Jendela Pek. Balok Pek. Plat Lantai Pek. Dinding Pek. Pondasi 4 3 2 1
BAB IV ANALISA DATA DENGAN COST SIGNIFICANT MODEL DAN
METODE PARAMETRIK
Analisa Data dengan Cost Significant Model
Menentukan Nilai Koefesien Determinasi (R2)
Menentukan Nilai Koefesien Determinasi (R2)
Tabel 4.12 Hasil Analisa Uji Korelasi Pearson
Model Summary
bModel
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1
0,993
0,987
0,978
579.628,09120
2,477
a. Predictors: (Constant), X4, X2, X11
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Pengolahan Data SPSS
Penarikan Rumus Estimasi Model
Penarikan Rumus Estimasi Model
Tabel 4.13 Hasil Analisa Uji Korelasi Pearson
CoefficientsaModel Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 675942,241 443798,577 1,523 0,188 X2 2,510 0,525 0,426 4,778 0,005 X11 6,011 1,577 0,513 3,811 0,012 X4 1,571 1,783 0,111 0,881 0,419
Sumber: Pengolahan Data SPSS
Y
= 675.942,241 + 2,510 X2 + 6,011 X11 + 1,571 X4
Keterangan:
Y
= Biaya Total Proyek (Rp/ m
2)
X2
= Biaya Pondasi (Rp/ m
2)
X11
= Biaya Pekerjaan Pintu dan Jendela (Rp/ m
2)
X4
= Biaya Kolom (Rp/ m
2)
Y
= 675.942,241 + 2,510 X2 + 6,011 X11 + 1,571 X4
Keterangan:
Y
= Biaya Total Proyek (Rp/ m
2)
X2
= Biaya Pondasi (Rp/ m
2)
X11
= Biaya Pekerjaan Pintu dan Jendela (Rp/ m
2)
X4
= Biaya Kolom (Rp/ m
2)
Y =
1
2013 854.242,18 337.621,08 226.117,66
2
2013 1.197.496,46 551.924,97 577.720,77
3
2014 1.326.653,00 992.398,94 765.764,71
4
2014 1.586.035,41 992.398,94 765.764,71
5
2014 348.150,67 456.216,05 418.586,17
6
2014 334.150,50 265.562,99 408.841,58
7
2015 553.301,01 311.965,71 130.462,49
8
2015 158.434,89 343.387,56 275.304,16
9
2016 133.034,36 536.099,48 377.547,88
No. Tahun
Pek. Pondasi
(X2) (Rp/m²)
Pek. Pintu
&Jendela
(X11) (Rp/m²)
Pek. Kolom
(X4) (Rp/m²)
4.949.825,98
3.753.385,87
4.144.943,39
3.570.282,48
4.825.552,23
Biaya Estimasi Model (Rp/m²)
5.204.844,10
7.907.084,24
11.174.385,94
11.825.449,91
675942,241 + (2,510 X2) +
(6,011 X11) + (1,571 X4)
BAB IV ANALISA DATA DENGAN COST SIGNIFICANT MODEL DAN
METODE PARAMETRIK
Menghitung Cost Model Factor
Menghitung Cost Model Factor
Tabel 4.15 Hasil Cost Model Factor
a
b
c = a/b
1
2013 5.204.844,10 5.368.504,42
0,97
2
2013 7.907.084,24 7.568.750,39
1,04
3
2014 11.174.385,94 11.230.133,71
1,00
4
2014 11.825.449,91 11.535.130,75
1,03
5
2014 4.949.825,98 5.617.978,04
0,88
6
2014 3.753.385,87 3.408.189,71
1,10
7
2015 4.144.943,39 3.785.213,63
1,10
8
2015 3.570.282,48 3.636.365,97
0,98
9
2016 4.825.552,23 4.258.636,38
1,13
0,92
Rata-Rata CMF
Cost Model Factor
(CMF)
Biaya Estimasi
Model (Rp/m²)
Tahun
Biaya Estimasi
Aktual (Rp/m²)
No.
Sumber: Pengolahan Data Ms. Excel
0,92
a
b
c = a x b
d
e = c/d
1 2013
388,58 5.204.844,10 2.022.498.321,38
2.191.992.481,22
2 2013
960,00 7.907.084,24 7.590.800.866,14
8.226.943.008,61
3 2014
405,00 11.174.385,94 4.525.626.307,31
4.904.893.484,25
4 2014
405,00 11.825.449,91 4.789.307.215,11
5.190.671.999,48
5 2014
1014,6 4.949.825,98 5.022.093.438,47
5.442.966.721,27
6 2014
1084,85 3.753.385,87 4.071.860.665,89
4.413.100.307,60
7 2015
493,22 4.144.943,39 2.044.368.977,10
2.215.695.993,06
8 2015
1500,00 3.570.282,48 5.355.423.724,41
5.804.231.535,60
9 2016
515,53 4.825.552,23 2.487.716.942,87
2.696.198.447,50
No. Tahun
Luas Proyek
(m²)
Biaya Estimasi
Model (Rp/m²)
Biaya Estimasi
Model (Rp)
CMF
Biaya Estimasi Cost
Significant Model
(Rp)
0,92
Menghitung Estimasi Biaya Cost Significant Model
Menghitung Estimasi Biaya Cost Significant Model
Pengujian Model
Pengujian Model
a
b
c = ((b-a)/a) x 100%
d = c x a
1
2013 2.086.093.446,30
2.191.992.481,22
5%
105.899.034,92
2
2013 7.266.000.375,55
8.226.943.008,61
13%
960.942.633,06
3
2014 4.548.204.154,40
4.904.893.484,25
8%
356.689.329,85
4
2014 4.671.727.952,46
5.190.671.999,48
11%
518.944.047,02
5
2014 5.700.000.515,07
5.442.966.721,27
-5%
-257.033.793,79
6
2014 3.697.374.603,80
4.413.100.307,60
19%
715.725.703,80
7
2015 1.866.943.065,59
2.215.695.993,06
19%
348.752.927,46
8
2015 5.454.548.961,67
5.804.231.535,60
6%
349.682.573,93
9
2016 2.195.454.811,12
2.696.198.447,50
23%
500.743.636,38
Akurasi Biaya Estimasi
Cost Significant Model
(Rp)
Biaya Estimasi Cost
Significant Model
(Rp)
Akurasi Biaya Estimasi
Cost Significant Model
(%)
No.
Tahun
Biaya Aktual Proyek
Analisa dengan Metode Parametrik
BAB IV ANALISA DATA DENGAN COST SIGNIFICANT MODEL DAN
METODE PARAMETRIK
Mengumpulkan Data dan Menentukan Parameter
Mengumpulkan Data dan Menentukan Parameter
Tabel 4.18 Rekapitulasi Data Proyek Pembangunan Gedung 2 (dua) Lantai
di Sumatera Barat Tahun 2013 s.d. 2016
1 2013 2.086.093.446,30 388,58 2 2013 7.266.000.375,55 960,00 3 2014 4.548.204.154,40 405,00 4 2014 4.671.727.952,46 405,00 5 2014 5.700.000.515,07 1014,6 6 2014 3.697.374.603,80 1084,85 7 2015 1.866.943.065,59 493,22 8 2015 5.454.548.961,67 1500,00 9 2016 2.195.454.811,12 515,53 10 2017 887.950.288,13 215,87
No. Tahun
Biaya Tiotal Proyek
(Y) (Rp)
Luas
Proyek (m²
)Sumber: Pengolahan Data Ms. Excel
1
2013 388,58 * Luas Proyek ≤ 500 m², Bangunan Sederhana
2
2013
960,00 * Luas Proyek ≥ 500 m², Bangunan Tidak Sederhana
3
2014
405,00 * Luas Proyek ≤ 500 m², Bangunan Sederhana
4
2014
405,00 * Luas Proyek ≤ 500 m², Bangunan Sederhana
5
2014
1014,6 * Luas Proyek ≥ 500 m², Bangunan Tidak Sederhana
6
2014
1084,85 * Luas Proyek ≥ 500 m², Bangunan Tidak Sederhana
7
2015
493,22 * Luas Proyek ≤ 500 m², Bangunan Sederhana
8
2015
1500,00 * Luas Proyek ≥ 500 m², Bangunan Tidak Sederhana
9
2016
515,53 * Luas Proyek ≥ 500 m², Bangunan Tidak Sederhana
10
2017 215,87 * Luas Proyek ≤ 500 m², Bangunan Sederhana
No.
Tahun
Luas
Proyek
(m²)
Klasifikasi Bangunan
Mengklasifikasikan Bangunan
Mengklasifikasikan Bangunan
Analisa dengan Metode Parametrik
BAB IV ANALISA DATA DENGAN COST SIGNIFICANT MODEL DAN
METODE PARAMETRIK
Mengumpulkan informasi Harga Satuan Bangunan Gedung Negara (HSBGN) Per M2
Mengumpulkan informasi Harga Satuan Bangunan Gedung Negara (HSBGN) Per M2
Harga Gedung Per M2 Tahun 2013
Harga Gedung Per M2 Tahun 2013
Harga Gedung Per M2 Tahun 2014
Harga Gedung Per M2 Tahun 2014
Tabel 4.22 Inflasi Tahunan Republik Indonesia
1
2013
8,38
0,0838
2
2014
8,36
0,0836
3
2015
3,35
0,0335
4
2016
3,02
0,0302
No
Tahun
Inflasi
(%)
Inflasi
Sumber: BPS Sumatera Barat
Harga gedung per m
2untuk gedung bertingkat sederhana tahun 2014
diproyeksikan pada tahun 2015
Y = (Rp 4.780.650,00/ m
2) x (1 + 0,0836) = Rp 5.180.312,34/m
2Harga gedung per m
2untuk gedung bertingkat sederhana tahun 2014
diproyeksikan pada tahun 2015
Y = (Rp 4.780.650,00/ m
2) x (1 + 0,0836) = Rp 5.180.312,34/m
2Harga Gedung Per M2 Tahun 2015 Hasil dari Proyeksi Tahun 2014
Harga Gedung Per M2 Tahun 2015 Hasil dari Proyeksi Tahun 2014
Harga Gedung Per M2 Tahun 2016 Hasil dari Proyeksi Tahun 2014
Harga Gedung Per M2 Tahun 2016 Hasil dari Proyeksi Tahun 2014
1
2013
Rp
4.553.000,00
Rp
6.374.000,00
2
2014
Rp
4.780.650,00
Rp
6.692.700,00
3
2015
Rp
5.180.312,34
Rp
7.252.209,72
4
2016
Rp
5.353.852,80
Rp
7.495.158,75
5
2017
Rp
5.515.539,16
Rp
7.721.512,54
No
TAHUN
HARGA GEDUNG PER M²
GEDUNG BERTINGKAT
BANGUNAN
SEDERHANA
BANGUNAN TIDAK
SEDERHANA
Harga Gedung Per M2 untuk Gedung Bertingkat Tahun 2013 s.d. 2017
Harga Gedung Per M2 untuk Gedung Bertingkat Tahun 2013 s.d. 2017
Analisa dengan Metode Parametrik
BAB IV ANALISA DATA DENGAN COST SIGNIFICANT MODEL DAN
METODE PARAMETRIK
Mencari Koefesien/Faktor Pengali Sesuai Dengan Jenis Proyek
Mencari Koefesien/Faktor Pengali Sesuai Dengan Jenis Proyek
Melakukan Estimasi Biaya dengan Metode Parametrik
Melakukan Estimasi Biaya dengan Metode Parametrik
a
b
c
d = a x b x c
1
2013 Bangunan Sederhana
4.553.000,00
388,58 1.928.433.166,60
2
2013 Bangunan Tidak Sederhana
6.374.000,00
960,00 6.669.753.600,00
3
2014 Bangunan Sederhana
4.780.650,00
405,00 2.110.417.942,50
4
2014 Bangunan Sederhana
4.780.650,00
405,00 2.110.417.942,50
5
2014 Bangunan Tidak Sederhana
6.692.700,00
1014,6 7.401.550.627,80
6
2014 Bangunan Tidak Sederhana
6.692.700,00
1084,85 7.914.027.398,55
7
2015 Bangunan Sederhana
5.180.312,34
493,22 2.784.986.681,04
8
2015 Bangunan Tidak Sederhana
7.252.209,72
1500,00 11.857.362.892,20
9
2016 Bangunan Tidak Sederhana
7.495.158,75
515,53 4.211.737.315,06
No.
Tahun
Biaya Estimasi
Parametrik (Rp)
Luas
Proyek
(m²)
Harga Gedung per m²
untuk Gedung
Bertingkat (Rp/m²)
Koefesien
Pengali Gedung
2 Lantai
Klasifikasi Bangunan
1,09
a
b
c = ((b-a)/a) x 100%
d = c x a
1
2013 2.086.093.446,30
1.928.433.166,60
-8%
-157.660.279,70
2
2013 7.266.000.375,55
6.669.753.600,00
-8%
-596.246.775,55
3
2014 4.548.204.154,40
2.110.417.942,50
-54%
-2.437.786.211,90
4
2014 4.671.727.952,46
2.110.417.942,50
-55%
-2.561.310.009,96
5
2014 5.700.000.515,07
7.401.550.627,80
30%
1.701.550.112,73
6
2014 3.697.374.603,80
7.914.027.398,55
114%
4.216.652.794,75
7
2015 1.866.943.065,59
2.784.986.681,04
49%
918.043.615,45
8
2015 5.454.548.961,67
11.857.362.892,20
117%
6.402.813.930,53
9
2016 2.195.454.811,12
4.211.737.315,06
92%
2.016.282.503,94
Akurasi Metode
Parametrik (Rp)
No.
Tahun
Biaya Aktual Proyek
(Rp)
Biaya Estimasi
Parametrik (Rp)
Akurasi Metode
Parametrik (%)
Akurasi Metode Parametrik
Akurasi Metode Parametrik
BAB IV ANALISA DATA DENGAN COST SIGNIFICANT MODEL DAN
METODE PARAMETRIK
1
2013
5%
-8%
105.899.034,92
-157.660.279,70
2
2013
13%
-8%
960.942.633,06
-596.246.775,55
3
2014
8%
-54%
356.689.329,85
-2.437.786.211,90
4
2014
11%
-55%
518.944.047,02
-2.561.310.009,96
5
2014
-5%
30%
-257.033.793,79
1.701.550.112,73
6
2014
19%
114%
715.725.703,80
4.216.652.794,75
7
2015
19%
49%
348.752.927,46
918.043.615,45
8
2015
6%
117%
349.682.573,93
6.402.813.930,53
9
2016
23%
92%
500.743.636,38
2.016.282.503,94
23%
117%
960.942.633,06
6.402.813.930,53
-5%
-55%
-257.033.793,79
-2.561.310.009,96
11%
31%
400.038.454,74
1.055.815.520,03
Akurasi Cost
Significant M odel
(Rp )
Akurasi M etode
Parametrik (Rp )
Nilai % M ax
Nilai % M in
% Rata-Rata
Akurasi M etode
Parametrik (%)
No.
Tahun
Akurasi Cost
Significant M odel
(%)
Perbandingan Estimasi antara Cost Significant Model dengan Metode
Parametrik
No.
Tinjauan
Cost Significant Model
Metode Parametrik
1. Data Pengolahan
Data berasal dari RAB proyek sejenis yang
telah dilaksanakan, lengkap dengan
informasi luasan proyek dan harus
merupakan proyek yang sejenis dengan
tahun pelaksanaan yang berbeda-beda, agar
dapat dilihat pengaruh inflasi terhadap
pembiayaan.Harga diluar PPN
Data dapat diperoleh dari HSBGN yang
sesuai dengan tahun pelaksanakan proyek,
dan untuk luasan proyek tergantung
dengan rencana pembangunan.
Dibutuhkan data inflasi umum daerah
setempat untuk memproyeksikan data
ketahun yang ditinjau
Data inflasi hanya dibutuhkan hanya jika
data HSBGN terkait dengan tahun
pelaksanaan tidak diperoleh dan
membutuhkan proyeksi HSBGN dari tahun
sebelumnya
Data indeks daerah dibutuhkan apabila
tidak ditemukan HSBGN untuk daerah
terkait, sehingga dibutuhkan HSBGN dari
daerah terdekat aau HSBGN nasional.
Dibutuhkan koefesien jenis bangunan
2. Pengolahan Data
dan Analisa
Data pengolahan harus memiliki satuan
yang sama dan harus diproyeksikan pada
tahun yang ditinjau dengan menggunakan
data inflasi.
Data pengolahan dibedakan atas variabel
terikat dan variabel bebas.
Data melalui beberapa pengujian sehingga
terbentuk rumusan matematik yang
kemudian digunakan dalam mengestimasi.
Jika koefesien jenis bangunan, HSBGN
pada tahun terkait dan luas proyek telah
didapat, data dapat diolah dengan rumus
estimasi yang telah ditentukan dalam
Perpres No. 73 Tahun 2011 Pasal 14
3. Hasil Pengolahan
Data
Memiliki tingkat akurasi yang memenuhi
persyaratan AACE
Kurang akurat karena minimnya data
HSBGN yang diperoleh
4. Penerapan Metode
Estimasi Biaya
Cost Significant Model dapat diterapkan
pada proyek swasta maupun pemerintah,
hanya saja dalam proyek pemerintah,
metode ini akan mengalami kesulitan saat
mempertanggungjawabkan hasil
perhitungan estimasinya, karena tidak
menggunakan standar yang telah
ditetapkan pemerintah dan hanya
Metode ini dapat diterapkan disemua jenis
konstruksi dengan syarat adanya
konstruksi sejenis yang dapat dianalisa
untuk menghasilkan rumusan model yang
akan digunakan dalam mengestimasi.
Parametrik lebih cocok digunakan pada
proyek pemerintah karena analisa
perhitungan yang digunakan metode ini
sesuai dengan peraturan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah, sehingga hasil
perhitungan dengan mudah dapat
dipertanggungjawabkan saat dilakukan
pemeriksaan.
Parametrik lebih sering digunakan pada
konstruksi gedung karena karakteristik
konstruksi gedung yang relatif sama
sehingga memudahkan dalam pengambilan
parameter untuk perhitungan yang
BAB V PENUTUP
Kesimpulan
Perbandingan Akurasi Metode CSM dan Parametrik Dalam Bentuk
Persentase
Metode
Persentase
Minimum
Persentase
Maksimum
Rata-Rata
Cost Significant
Model
-5%
23%
11%
Parametrik
-55%
117%
31%
Perbandingan Metode CSM dan Parametrik Dalam Pembiayaan Total
Metode
Persentase
Minimum
Keterangan
Persentase
Maksimum
Keterangan
Cost Significant
Model
Rp.
–
257.033.793,79
Data ke-5,
Tahun 2014
Rp.
960.942.633,06
Data ke-2,
Tahun 2013
Parametrik
Rp.
–
2.561.310.009,96
Data ke-4,
Tahun 2014
Rp.
6.402.813.930,53
Data ke-8,
Tahun 2015
Cost Significant Model memiliki hasil yang akurat namun sulit diterapkan
pada proyek pemerintah yang membutuhkan pertanggungjawaban karena
metode ini tidak memiliki standar yang pasti serta masih dalam penelitian.
Sedangkan Metode Parametrik walaupun memiliki hasil yang kurang akurat
tetapi hasil perhitungannya dapat dipertanggungjawabkan karena
menggunakan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah
Hasil Estimasi juga tergantung dari proses pengumpulan dan pengolahan
data yang dilakukan, serta kemudahan dan kenyaman kita terhadap metode
yang digunakan, mengingat fungsi yang dibutuhkan dari masing-masing
metode, yang dalam penelitian ini dibutuhkan metode yang cepat dan akurat
i
ABSTRAK
Estimasi biaya pada tahap awal atau konseptual merupakan estimasi yang dilakukan saat masih minimnya informasi mengenai gambar, uraian dan spesifikasi pekerjaan yang akan dikerjakan. Estimasi ini dibutuhkan untuk memberikan informasi gambaran awal biaya total konstruksi. Estimasi biaya yang dihasilkan harus akurat agar tidak menimbulkan permasalahan kedepannya. Untuk memperoleh metode yang memenuhi kebutuhan tersebut maka dibandingkan dua metode estimasi yaitu Cost Significant Model dan Metode Parametrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen perhitungan yang dibutuhkan Cost
Significant Model dan Metode Parametrik serta perbandingan keduanya dalam
melakukan estimasi biaya dan untuk menentukan metode yang paling akurat. Penelitian ini diterapkan pada konstruksi gedung bertingkat 2 (dua) di provinsi Sumatera Barat. Data terkait penelitian dikumpulkan dari konsultan di kota Padang sebanyak 9 (sembilan) data RAB lengkap dengan informasi proyek yang berasal dari tahun 2013 s.d. 2016.
Berdasarkan analisa Cost Significant Model, diperoleh rumus analisis regresi: Y = 1.340.187,179 + 3,175 X2 + 0,295 X10 + 7,072 X11 + 1,881 X4 - 4,134 X13, dimana X2 adalah Biaya Pekerjaan Pondasi, X10 adalah Biaya Pekerjaan Dinding, X11 adalah Biaya Pekerjaan Pintu dan Jendela, X4 adalah Biaya Pekerjaan Kolom, dan X13 adalah Biaya Pekerjaan Lantai. Model estimasi biaya ini telah divalidasi dengan rata-rata persentase error sebesar 0%. Analisa Metode Parametrik dengan menggunakan rumusan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden No. 73 Tahun 2011 Pasal 14: Biaya Total Proyek = HSBGN x K x Luas Proyek, dimana HSBGN adalah Harga Satuan Bangunan Gedung Negara dan K adalah koefesien pengali untuk gedung bertingkat. Model estimasi biaya ini telah divalidasi dengan rata-rata persentase error sebesar 32%. Berdasarkan hasil
persentase error ini, maka disimpulkan bahwa metode yang paling akurat adalah Cost Significant Model.
Kata Kunci: Cost Significant Model, Metode Parametrik, Analisis Regresi, RAB, HSBGN, K
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “PERBANDINGAN
COST SIGNIFICANT MODEL DENGAN METODE PARAMETRIK UNTUK ESTIMASI BIAYA GEDUNG BERTINGKAT 2 (DUA) DI
PROVINSI SUMATERA BARAT”.
Penyelesaian Tugas Akhir ini mendapat dukungan, saran dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Kedua orang tua yang telah memberikan semangat, bantuan material dan spiritual kepada penulis.
2. Bapak Jajang Atmaja, ST.,M.Si, selaku dosen pembimbing I Tugas Akhir yang telah memberikan bimbingan bagi penulis.
3. Bapak Elvi Roza Syofyan, ST.,MPSDA, selaku dosen pembimbing II Tugas Akhir yang telah memberikan bimbingan bagi penulis.
4. Bapak Ir.Indra Yurmansyah, M.Sc, selaku ketua program Studi DIV Manajemen Rekayasa Konstruksi Politeknik Negeri Padang.
5. Bapak Dr. Ir. Yurisman, MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang.
6. Bapak Ir. Mafriyal Muluk, M.Si dan Bapak Ir. Riswandi, M.Si selaku penguji.
7. Teman-teman seperjuangan prodi manajemen konstruksi yang memberikan bantuan, motivasi dan semangat dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan berbagai kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas akhir ini. Akhirnya penulis mengharapkan semoga tugas akhir ini berguna dimasa yang akan datang.
Padang, 04 Oktober 2017
Anne Fadillah 1311061013
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN ABSTRAK i KATA PENGANTAR iiDAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang I-1
1.2 Rumusan Masalah I-2
1.3 Tujuan Penelitian I-2
1.4 Manfaat Penelitian I-3
1.5 Metode Penelitian I-3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Estimasi Biaya Proyek Konstruksi II-1
2.2 Metode-Metode dalam Estimasi Biaya II-5 2.3 Manfaat dan Hambatan dalam Estimasi Biaya II-10 2.4 Estimasi Biaya Konstruksi Tahap Konseptual II-12 2.4.1 Karakteristik Estimasi Biaya II-12 2.4.2 Tingkatan Estimasi Biaya Konstruksi Tahap Konseptual II-13 2.4.3 Proses Estimasi Biaya Konstruksi Tahap Konseptual II-14
2.5 Metode Cost Significant Model II-14
2.6 Metode Parametrik II-17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Studi Literatur III-1
3.2 Pengumpulan Data III-1
iv
3.3.1 Pengolahan Data dengan Cost Significant Model III-2 3.3.2 Pengolahan Data dengan Metode Parametrik III-6 BAB IV ANALISA DATA DENGAN COST SIGNIFICANT MODEL DAN METODE PARAMETRIK
4.1 Data Proyek IV-1
4.2 Analisa Data dengan Cost Significant Model IV-1 4.3 Analisa Data dengan Metode Parametrik IV-18 4.4 Akurasi dan Perbandingan Cost Significant Model dengan
Metode Parametrik IV-24
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan V-1
5.2 Saran V-2
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Hubungan antara variabel bebas dengan
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tingkat Akurasi Biaya II-2
Tabel 2.2 Macam-Macam Estimasi sesuai dengan Tahapan Proyek II-3
Tabel 2.3 Tingkat Akurasi Estimasi II-3
Tabel 2.4 Penelitian Terhadap Cost Significant Model II-15
Tabel 3.1 Klasifikasi Bangunan III-7
Tabel 3.2 Koefesien/Faktor Pengali Jumlah Lantai Bangunan III-9 Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Proyek Pembangunan Gedung 2 (dua)
Lantai di Sumatera Barat Tahun 2013 s.d. 2016 IV-6 Tabel 4.2 Lanjutan Rekapitulasi Data Proyek Pembangunan Gedung
2 (dua) Lantai di Sumatera Barat Tahun 2013 s.d. 2016 IV-6 Tabel 4.3 Variabel Data Proyek disederhanakan dalam Satuan Rp/m2 IV-7 Tabel 4.4 Lanjutan Variabel Data Proyek disederhanakan dalam
Satuan Rp/m2 IV-7
Tabel 4.5 Inflasi Tahunan Provinsi Sumatera Barat IV-5 Tabel 4.6 Variabel Data Proyek diproyeksikan pada Tahun 2017 IV-8 Tabel 4.7 Lanjutan Variabel Data Proyek diproyeksikan pada
Tahun 2017 IV-8
Tabel 4.8 Persentase Variabel X terhadap Variabel Y IV-9 Tabel 4.9 Penentuan Cost Significant Items IV-10
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Data IV-11
Tabel 4.11 Hasil Analisa Uji Korelasi Pearson IV-12 Tabel 4.12 Hasil Analisa Uji Korelasi Pearson IV-14 Tabel 4.13 Hasil Analisa Uji Korelasi Pearson IV-14 Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Biaya Estimasi Model IV-17
Tabel 4.15 Hasil Cost Model Factor IV-18
Tabel 4.16 Hasil Biaya Estimasi Cost Significant Model IV-18 Tabel 4.17 Akurasi Biaya Estimasi Cost Significant Model IV-19 Tabel 4.18 Rekapitulasi Data Proyek Pembangunan Gedung
vi
Tabel 4.19 Klasifikasi Bangunan IV-20
Tabel 4.20 Harga Gedung Per M2Tahun 2013 IV-21 Tabel 4.21 Harga Gedung Per M2Tahun 2014 IV-21 Tabel 4.22 Inflasi Tahunan Republik Indonesia IV-21 Tabel 4.23 Harga Gedung Per M2Tahun 2015 Hasil dari
Proyeksi Tahun 2014 IV-22
Tabel 4.24 Harga Gedung Per M2Tahun 2016 Hasil dari
Proyeksi Tahun 2014 IV-22
Tabel 4.25 Harga Gedung Per M2untuk Gedung Bertingkat
Tahun 2013 s.d. 2016 IV-23
Tabel 4.26 Koefesien/Faktor Pengali Jumlah Lantai Bangunan IV-23 Tabel 4.27 Biaya Estimasi Proyek dengan Metode Parametrik IV-24 Tabel 4.28 Akurasi Biaya Estimasi dengan Metode Parametrik IV-24
Tabel 4.29 Perbandingan Akurasi Model IV-25
Tabel 4.30 Tingkat Akurasi Estimasi IV-26
Tabel 4.31 Perbandingan Cost Significant Model dan
I-1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan sebuah konstruksi, mayoritasnya membutuhkan investasi dana yang besar. Kesalahan dalam berinvestasi akan berdampak buruk bagi pihak yang terlibat (pemilik/owner). Oleh karena itu, seorang owner memerlukan estimasi biaya sebagai pegangan dalam menentukan kebijakan dalam berinvestasi dan sebagai pertimbangan serta tolak ukur dalam penggunaan anggaran untuk besarnya kuantitas konstruksi yang dapat dikerjakan.
Dalam pelaksanaan sebuah konstruksi dibutuhkan beberapa macam estimasi berdasarkan tujuan penggunaannya, misalnya estimasi biaya pada tahap awal atau konseptual, dimana masih minimnya informasi mengenai gambar, uraian dan spesifikasi pekerjaan yang akan dikerjakan. Pada tahap ini, kebanyakan owner mengestimasi menggunakan data proyek terdahulu dan diharapkan menghasilkan estimasi yang akurat.
Seiring dengan kebutuhan akan efektifitas dan akurasi dalam estimasi biaya, maka berkembang berbagai metode yang cepat dan mudah dalam penggunaannya, serta akurat dan dapat menghasilkan estimasi yang bisa dipertanggungjawabkan, khususnya pada tahap konseptual, seperti Metode Cost Significant Model dan Metode Parametrik. Kedua metode ini menggunakan suatu rumus matematika dengan karakteristiknya masing-masing.
Cost Significant Model mengandalkan data dari proyek-proyek konstruksi
yang sejenis dengan mengumpulkan arsip penawaran terdahulu yang menang tender atau proyek yang telah dilaksanakan. Dengan mencari proporsi biaya sub pekerjaan yang berpengaruh secara signifikan terhadap biaya total proyek. Sub pekerjaan tersebutlah yang akan digunakan untuk membuat model perhitungan menggunakan persamaan analisis regresi. Rumusan model yang telah didapat akan digunakan untuk menaksir biaya total proyek.
I-2 Metode Parametrik adalah metode dengan meletakkan dasar hubungan matematis yang mengaitkan biaya dengan karakteristik fisik tertentu dari objek, misalnya: luas proyek konstruksi maupun volume pekerjaan proyek konstruksi. Hanya saja metode ini lebih sering diterapkan pada estimasi biaya konstruksi gedung, karena karakteristik konstruksinya relatif sama sehingga memudahkan dalam pengambilan parameter untuk perhitungan metodenya. Metode ini praktis untuk melakukan pengujian secara cepat dalam analisis biaya.
Berdasarkan pemaparan pada latar belakang, maka penulis memfokuskan pembahasan penelitian ini pada estimasi biaya gedung bertingkat 2 (dua) di provinsi Sumatera Barat dan memberi judul penelitian ini “Perbandingan Cost
Significant Model dengan Metode Parametrik untuk Estimasi Biaya Gedung
Bertingkat 2 (Dua) di Provinsi Sumatera Barat”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Komponen apa saja yang berpengaruh dalam perhitungan estimasi biaya
konstruksi gedung bertingkat 2 (dua) dengan menggunakan Metode Cost
Significant Model dan Metode Parametrik?
2. Bagaimana perbandingan Metode Cost Significant Model dan Metode Parametrik dalam mengestimasi biaya total proyek konstruksi gedung bertingkat 2 (dua)?
3. Dari kedua metode estimasi biaya konstruksi yang dibandingkan, manakah metode yang paling efektif dan akurat dalam mengestimasi serta disarankan untuk digunakan?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui komponen yang berpengaruh dalam perhitungan dengan Cost