• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP DETEKSI DINI KANKER SERVIKS PADA PASANGAN USIA SUBUR DI RT I DUSUN NGASEM DESA TIMBULHARJO SEWON BANTUL YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAMBARAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP DETEKSI DINI KANKER SERVIKS PADA PASANGAN USIA SUBUR DI RT I DUSUN NGASEM DESA TIMBULHARJO SEWON BANTUL YOGYAKARTA"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

i

GAMBARAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP DETEKSI DINI

KANKER SERVIKS PADA PASANGAN USIA SUBUR

DI RT I DUSUN NGASEM DESA TIMBULHARJO

SEWON BANTUL YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajuhkan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

KLESIA BENEDIKTA 1113152

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul: “Gambaran Dukungan Suami terhadap Deteksi Dini Kanker Serviks pada Pasangan Usia Subur di RT I Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta”.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan dari semua pihak maka penyusunan hasil penelitian ini tidak akan berjalan baik. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes selaku ketua Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

2. Reni Merta, M.Keb, selaku Kepala Program studi Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

3. Dian Puspitasari, M.Keb selaku dosen penguji dalam Karya Tulis Ilmiah yang telah memberikan saran dan bimbingan.

4. Fatimah Dewi Anggraeni, S.ST selaku dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Seluruh Jajaran pengurus Kecamatan Sewon, Desa Timbulharjo, Dusun Ngasem dan Dusun Dadapan.

6. Orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan kasih sayang dan dorongan yang berupa finansial, moril maupun spiritual dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Teman-teman Mahasiswa Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta yang telah banyak membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam penyusunan karya tulis ilmiah yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis Menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. saran dan kritik yang sifatnya membangun penulis harapkan untuk perbaikan Karya Tulis ini.

Yogyakarta, Agustus 2016 Penulis

(5)

v DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix INTISARI ... x ABSTRACT ... xi BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 5 C. Tujuan Penelitian ... 5 D. Manfaat Penelitian ... 6 E. Keaslian Penelitian... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Dukungan Suami... 10

B. Kanker Serviks... 16

C. Pasangan Usia Subur ... 36

D. Kerangka Teori ... 37

E. Kerangka Konsep ... 38

F. Pertanyaan Penelitian ... 39

BAB III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ... 40

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 40

C. Populasi dan Sampel ... 40

D. Variabel Penelitian ... 41

E. Defenisi Operasional ... 42

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ... 42

G. Uji Validitas dan Realibilitas ... 44

H. Metode pengolahan dan Analisis Data ... 46

I. Etika Penelitian ... 48

(6)

vi BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 65 B. Saran ... 66 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(7)

vii

DAFTAR TABEL

Hal Tabel 3.1 Definisi Operasional Prosedur... 42 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Dukungan Suami... 44 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur,

Pendidikan, Umur Suami, Pekerjaan Suami, dan Pendapatan Keluarga di RT I Dusun Ngasem Desa Timbulaharjo Sewon Bantul Yogyakarta...

54

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Deteksi Dini Kanker Serviks Di RT I Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta...

55

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Suami Terhadap Deteksi Dini Kanker Serviks Di RT I Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta...

56

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Informasional Suami Terhadap Deteksi Dini Kanker Serviks Di RT I Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta...

56

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Penilaian Suami Terhadap Deteksi Dini Kanker Serviks Di RT I Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta...

57

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Instrumental Suami Terhadap Deteksi Dini Kanker Serviks Di RT I Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta...

57

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Emosional Suami Terhadap Deteksi Dini Kanker Serviks Di RT I Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta...

(8)
(9)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Permohonan menjadi responden Lampiran 2 Informed Consent

Lampiran 3 Kuesioner Penelitian

Lampiran 4 Surat Izin Studi Pendahuluan Ka.BAPPEDA Kabupaten Bantul Lampiran 5 Surat Izin Studi Pendahuluan Ka.Kesatuan Bangsa dan Politik

Kabupaten Bantul

Lampiran 6 Surat Izin Studi Pendahuluan Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul

Lampiran 7 Surat Izin Studi Pendahuluan Ka. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bantul

Lampiran 8 Surat Izin Uji Validitas Ka. BAPPEDA Kabupaten Bantul Lampiran 9 Surat Izin Uji Validitas Ka. Kantor Kesatuan Bangsa dan

Politik Kabupaten Bantul

Lampiran 10 Surat Izin Uji Validitas Ka. Dusun Dadapan Desa Timbulharjo Sewon Bantul

Lampiran 11 Surat Balasan Uji Validitas Ka. Kecamatan Sewon Timbulharjo Kabupaten Bantul

Lampiran 12 Surat Balasan Uji Validitas Ka. Desa Timbulharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul

Lampiran 13 Surat Izi Penelitian Ka. BAPPEDA Kabupaten Bantul

Lampiran 14 Surat Izin Penelitian Ka. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bantul

Lampiran 15 Surat Izin Penelitian Ka. Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul

Lampiran 16 Balasan Surat Izin penelitian Ka.Desa Timbulharjo Sewon Bantul

Lampiran 17 Pernyataan Menyerahkan Hasil Penelitian Lampiran 18 Data Mentah Hasil Uji Validitas

Lampiran 19 Hasil Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 20 Karakteristik Responden

Lampiran 21 Data Mentah Hasil Penelitian Lampiran 22 Data mentah Dukungan

Lampiran 23 Hasil Analisis data dan Tabulasi Silang Lampiran 24 Jadwal Bimbingan KTI

(10)

x

Klesia Benedikta1, Fatimah Dewi Anggraeni2,Dian Puspitasari3

INTISARI

Latar Belakang: Target SDGs yang ke-3 yaitu mengurangi sepertiga angka kematian akibat penyakit tidak menular melalui pencegahan salah satunya melalui deteksi dini kanker serviks. Kanker serviks merupakan pembunuh wanita kedua di dunia setelah kanker payudara. Angka kejadian kanker serviks di Indonesia pada tahun 2011 mencapai 1000 per 100.000 penduduk per tahun. Kanker serviks berkembang disebabkan oleh rendahnya deteksi dini kanker serviks. salah satu faktor yang memengaruhi deteksi dini kanker serviks yaitu dukungan suami. Tujuan: Mengetahui gambaran dukungan suami terhadap deteksi dini kanker serviks pada pasangan usia subur di RT I Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul.

Metode: Penelitian ini merupakan deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan Acindental sampling dengan besar sampel 30 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tertutup, analisis data menggunakan analisis univariat.

Hasil: Dukungan suami terhadap deteksi dini kanker serviks sebagian besar dalam kategori kurang yaitu 19 responden (63.3%), sebagian besar responden yang tidak melakukan deteksi dini kanker serviks yaitu 24 responden (80.0%), dukungan informasional sebagian besar dalam kategori kurang sebanyak 20 responden (66,7%), dukungan penilaian sebagian besar dalam kategori kurang sebanyak 18 responden (60.0%), dukungan instrumental sebagian besar dalam kategori kurang sebanyak 16 responden (53.3%) dan dukungan emosional sebagian besar dalam kategori kurang sebanyak 19 responden (63.3%)

Kesimpulan: Hasil penelitian didapatkan bahwa dukungan suami terhadap deteksi dini kanker serviks di RT I Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul dalam kategori kurang sebanyak 19 responden (63,3%).

Kata Kunci: Dukungan Suami, Deteksi Dini Kanker Servik 1

Mahasiswa Program Studi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2

Dosen Pembimbing Program Studi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Ahcmad Yani Yogyakarta

3

Dosen Penguji Program Studi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Ahcmad Yani Yogyakarta

(11)

xi

THE DESCRIPTION OF HUSBANDS' SUPPORT TO EARLY DETECTION OF CERVICAL CANCER IN FERTILE PARTNERS IN NGASEM

SUVILLAGE TIMBULHARJO VILLAGE SEWON BANTUL YOGYAKARTA

Klesia Benedikta1, Fatimah Dewi Anggraeni2,Dian Puspitasari3

ABSTRACT

Background: The third target of SDGs is to eliminate one-third of mortality rate due to non infectious disease through one of preventive efforts such as early detection of cervical cancer. Cervical cancer is the second most deadly disease for women in the world after breast cancer. The cervical cancer rate in Indonesia in 2011 was 1000 cases per 100.000 female population each year. Cervical cancer develops because of poor early detection of cervical cancer. One of factors that contributes to the implementation of early detection of cervical cancer is husbands' support.

Objective: To identify the description of husbands' support to early detection of cervical cancer in fertile partners in Ngasem sub-village, Timbulharjo Village, Sewon, Bantul, Yogyakarta

Method : This study was quantitative descriptive. Sampling technique applied accidental sampling with samples as many as 30 respondents. Data collecting distributed closed questionnaires, data analysis applied univariate analysis.

Result: Husbands' support to early detection of cervical cancer was mostly in poor category as many as 19 respondents (63,3%), the majority of respondents did not initiate early detection of cervical cancer as many as 24 respondents (80,0%), informational support was mostly in poor category as many as 20 respondents (66,7%), assessment support was mostly in poor category as many as 18 respondents (60,0%), instrumental support was mostly in por category as many as 16 respondents (53,3%), and emotional support was mostly in poor category as many as 19 respondents (63,3%).

Conclusion: The study result found out that husbands' support to early detection of cervical cancer in fertile partners in Ngasem sub-village, Timbulharjo Village, Sewon, Bantul, was in poor category as many as 19 respondents (63,3%).

Keywords: Husbands' Support, Early Detection of Cervical Cancer 1

A student of D-3 Midwifery Study Program in Jenderal Achmad Yani School of Health Science of Yogyakarta

2

A counseling lecturer of D-3 Midwifery Study Program in Jenderal Achmad Yani School of Health Science of Yogyakarta

3

An examining lecturer of D-3 Midwifery Study Program in Jenderal Achmad Yani School of Health Science of Yogyakarta

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu pembangunan berkelanjutan sebagai agenda pembangunan global baru untuk periode 2016 hingga 2030 meneruskan pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) yang telah berakhir pada tahun 2015. Tujuan SDGs yang ke-3 adalah meningkatkan kesehatan yang baik dengan target yang akan dicapai yaitu mengurangi sepertiga kematian akibat penyakit tidak menular seperti Hipertensi, Jantung, Diabetes Mellitus, Kanker, Asma dan Penyakit Paru melalui pencegahan sampai tahun 2030. Salah satu upaya mengurangi kanker serviks yaitu dengan melakukan deteksi dini kanker serviks (Kemenkes, 2015).

Kanker Serviks adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam serviks atau leher rahim yang berasal dari 90% sel skuamosa yang melapisi serviks dan 10% sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju ke dalam rahim (Nugroho, 2014). Kanker serviks merupakan pembunuh wanita kedua di dunia setelah kanker payudara (Wijaya, 2010).

Kasus kanker serviks yang didiagnosis di Amerika pada tahun 2005 diperkirakan terdapat 10.370 kasus. Pada tahun yang sama 3.170 pasien diperkirakan meninggal akibat kanker tersebut. Wanita yang mengidap kanker serviks seluruh dunia sekitar 471.000 dengan angka kematian 215.000. Sementara itu, di negara berkembang kanker serviks menempati urutan teratas sebagai

1

(13)

2

penyebab kematian akibat kanker di usia produktif. Hampir 80% kasus berada di negara berkembang (Rasjidi, 2007).

Indonesia merupakan negara kedua di dunia setelah Cina yang memiliki pengidap kanker serviks terbanyak (Ghofar, 2009). Angka kejadian kanker serviks di Indonesia tahun 2011 mencapai angka 100 per 100.000 penduduk per tahun, dan penyebarannya terakumulasi di Jawa dan Bali (Rasjidi, 2007). Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, tahun 2015 setiap jam jumlah penderita kanker serviks bertambah 2,5 orang dan korban meninggal 1,1 orang. Prevalensi penyakit kanker serviks di Indonesia pada tahun 2013, yaitu 0,8% dengan 98.692 kasu dengan prevalensi tertinggi berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 1,5% dengan 2703 kasus (Kemenkes, 2015).

Kanker serviks berkembang disebabkan oleh rendahnya cakupan deteksi kanker servik. Program deteksi dini di Indonesia masih kurang dari 5% (Samadi, 2010). Umumnya penderita kanker serviks akan datang ketika sudah stadium lanjut, hal ini karena kanker serviks biasanya tidak menimbulkan tanda gejala awal yang jelas, tetapi bisa disembuhkan jika ditemukan secara dini dengan melakukan deteksi dini (Romauli & Vindari, 2009).

Terkait dengan program pencegahan kanker serviks, Kementerian Kesehatan telah menargetkan sampai tahun 2025 80% wanita usia 30-50 tahun harus melakukan deteksi dini kanker serviks. Berdasarkan data Subdit Kanker Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PPTM) Kemenkes RI per 20 Januari 2014, jumlah perempuan seluruh Indonesia umur 30-50 tahun adalah 36.761.000. Namun, sejak tahun 2007-2013 deteksi dini yang dilakukan sebanyak

(14)

644.951 orang (1,75%) dengan jumlah Inspeksi Visual Asam Asetat 3-5% (IVA) positif berjumlah 28.850 orang (4,47%). Berdasarkan data tersebut, suspect kanker serviks sebanyak 840 orang (1,3 per 1000 penduduk) (Kemenkes, 2014).

Rendahnya cakupan deteksi dini kanker serviks disebabkan kurangnya kesadaran perempuan dalam memeriksakan organ kesehatan reproduksi, terbatasnya akses screening dan pengobatan, takut menerima hasil tes, malu memeriksakan diri, tingkat ekonomi yang rendah, serta masih banyak wanita di Indonesia yang kurang mendapat informasi dan pelayanan terhadap penyakit kanker serviks (Emilia, 2014). Tingginya kejadian kanker serviks pada umumnya karena kendala sosial masyarakat yang tabu melakukan pemeriksaan, karena kanker serviks menyerang pada bagian sensitif dan tertutup, dan tidak ada dari dukungan suami untuk melakukan deteksi dini kanker serviks (Harti, 2010). Salah satu penyebab tingginya angka kejadian kanker serviks adalah dukungan suami. Dukungan suami menjadi faktor penentu karena dukungan pasangan akan memberikan motivasi untuk melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks. Suami yang mempunyai pemahaman yang baik dapat memberikan penjelasan dan dukungannya pada istri untuk melaksanakan perilaku sehat (Setiadi, 2008). Penelitian yang dilakukan oleh Salma (2013) menunjukan bahwa 52,2% wanita yang mendapat dukungan suami cenderung melakukan pemeriksaan Pap Smear dibandingkan wanita yang tidak mendapat dukungan. Seseorang melakukan sesuatu karena mendapat dukungan dan dorongan dari orang disekitarnya yang menganjurkan untuk hidup sehat. Untuk melakukan upaya pencegahan seseorang membutuhkan dukungan dari semua pihak seperti keluarga

(15)

4

(Suami), teman dekat, petugas kesehatan, tokoh agama, dan tokoh masyarakat (Emilia, 2014).

Cakupan deteksi dini kanker leher rahim menurut kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013 didapatkan wanita usia 30-49 di Kabupaten Kulon Progo sebanyak 62.414 orang dengan jumlah pemeriksaan IVA sebesar 3.240 (5.19%) Sedangkan, untuk Kabupaten Bantul memiliki jumlah wanita usia 30-49 tahun sebanyak 144.495 orang dengan jumlah pemeriksaan IVA sebesar 1.049 (1%) (Dinkes DIY, 2014).

Data profil kesehatan Kabupaten Bantul 2015 cakupan deteksi dini kanker serviks tahun 2014 tertinggi terdapat di Wilayah Kerja Puskesmas Banguntapan II sebesar 482 wanita, sedangkan di Puskesmas Sewon 1 sebesar 18 wanita (Dinkes Bantul, 2015).

Puskesmas Sewon 1 Bantul merupakan puskesmas yang membawahi Desa Timbulharjo dan Desa Pendowoharjo, berdasarkan data Pemeriksaan di Puskesmas Sewon 1 pada tahun 2015 Pasangan Usia Subur yang melakukan pemeriksaan IVA yaitu 33 (0.49%) orang dan pemeriksaan Pap Smear 62 (0,93%) orang dari 6601 PUS. Dari data tersebut partisipasi PUS dari Dusun Ngasem Desa Timbulharjo sangat rendah karena yang melakukan Pemeriksaan IVA tidak ada dan Pap Smear hanya 1 orang.

Hasil studi pendahuluan di Dusun Ngasem, Desa Timbulharjo Kecamatan Sewon Bantul pada tanggal 10 Mei 2016, dari 20 PUS yang melakukan pemeriksaan dengan metode IVA hanya (15%) 3 wanita dan (85%) 17 wanita

(16)

belum melakukan pemeriksaan. Dari 20 responden sebagian besar mendapat dukungan kurang (60%) 12 wanita dan dukungan baik (40%) 6 wanita.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin meneliti tentang “Gambaran dukungan suami tentang deteksi dini kanker serviks di RT I Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Kecamatan Sewon”?

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diambil rumusan masalah, yaitu bagaimanakah gambaran dukungan suami terhadap deteksi dini kanker serviks pada pasangan usia subur di RT I Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Kecamatan Sewon Bantul Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran dukungan suami terhadap deteksi dini kanker serviks pada pasangan usia subur.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya gambaran distribusi frekuensi wanita yang melakukan deteksi dini kanker serviks.

b. Diketahuinya gambaran distribusi frekuensi dukungan emosional suami yang diberikan terkait dengan deteksi dini kanker serviks.

c. Diketahuinya gambaran distribusi frekuensi dukungan instrumental suami yang diberikan terkait dengan deteksi dini kanker serviks.

(17)

6

d. Diketahuinya gambaran distribusi frekuensi dukungan informasional suami yang diberikan terkait dengan deteksi dini kanker serviks.

e. Diketahuinya gambaran distribusi frekuensi dukungan penilaian/penghargaan yang diberikan terkait dengan deteksi dini kanker serviks.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan menambah wawasan ilmu dalam mendukung teori tentang dukungan suami yang baik terkait dengan deteksi dini kanker serviks pada wanita usia subur.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Responden

Hasil penelitian ini diharapkan agar pasangan jadi lebih sadar tentang pentingnya dukungan suami/pasangan terhadap deteksi dini kanker serviks. b. Masyarakat RT I Dusun Ngasem, Timbulharjo.

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi untuk lebih meningkatkan penyuluhan dan deteksi dini kanker serviks dengan melibatkan Suami/Pasangan.

c. Bagi Pembaca di Perpustakaan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan informasi untuk menambah wawasan terkait dukungan suami terhadap deteksi dini kanker serviks.

(18)

d. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber infomasi untuk peneliti selanjutnya yang tertarik dengan mengembangkan penelitian yang serupa.

E. Keaslian Penelitian

1. Salma dkk (2013), melakukan penelitian tentang “Faktor dominan yang berhubungan dengan perilaku pemeriksaan Pap Smear pada wanita usia subur (WUS) di Perumahan Graha Prima Kabupaten Bekasi”. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Subyek penelitian ini adalah seluruh WUS yang ada di perumahan Graha Prima kabupaten bekasi. Teknik pengambilan sampel adalah teknik simple random sampling dengan jumlah sampel 50 WUS. Analisis bivariat digunakan dengan uji Chi Square dan regresi logistik untuk menganalisa faktor yang paling dominan. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang bermakna dengan pemeriksaan Pap Smear pada WUS : pendapatan, pengetahuan, sikap dan dukungan sosial. Faktor yang paling dominan adalah dukungan sosial memiliki OR 13,63 (95%, CI : 2,60 - 71,46) Kesimpulan dukungan sosial merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan perilaku pemeriksaan Pap Smear pada WUS. Persamaan dengan penelitian ini adalah metode penelitan menggunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, populasinya yaitu Wanita Usia Subur 25-45 tahun. Perbedaan dengan penelitian ini adalah judulnya menghubungkan beberapa faktor dominan yang berhubungan dengan perilaku Pap Smear, tempat penelitian

(19)

8

di Graha Prima Kabupaten Bekasi, teknik pengambilan sampel dengan random sampling, waktu penelitan dan analisa data Bivariat.

2. Linandi (2013), melakukan penelitian tentang “Dukungan suami mendorong keikutsertaan Pap Smear Pasangan Usia Subur (PUS) di perumahan pucang ganding Semarang”. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan potong lintang. Subyek penelitian ini adalah seluruh PUS yang ada di Perumahan Pucang Gading Semarang. Data PUS didapat dari kader (N=316) dan sebanyak 75 sampel ditentukan secara acak sederhana. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan wawancara. Data dianalisis dengan distribusi frekuensi dan metode chi square untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil penelitian ini ialah Faktor yang berhubungan dengan keikutsertaan Pap Smear adalah variabel pengetahuan (p=0,002), dan dukungan suami (0,0001). Variabel sikap memiliki sedikit hubungan dengan keikutsertaan pap smear (p=0,066). Variabel karakteristik, dan sosialisasi tidak memiliki hubungan dengan keikutsertaan pap smear (p>0,05). Maka dapat disimpulkan pengetahuan, sikap, dan dukungan suami menjadi faktor yang meningkatkan keikutsertaan PUS melakukan Pap Smear. Persamaan dengan penelitian ini adalah pada variabel dukungan suami, metode penelitan menggunakan deskriptif kuantitatif. Perbedaan dengan penelitian ini adalah judulnya menghubungkan beberapa faktor seperti karakteristik, sosialisasi, pengetahuan dan sikap. Subyek penelitian adalah PUS, tempat penelitian Perumahan pucang gading semarang, metode pengumpulan data dengan wawancara. Pedekatan dengan potong lintang, teknik pengambilan sampel secara acak sederhana, waktu penelitan dan analisa data.

(20)

3. Wahyuni (2013), melakukan penelitian tentang “Faktor-faktor yang memengaruhi perilaku deteksi dini kanker servik di Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal, Jawa tengah”. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non eksperimental dengan pendekatan studi korelasi. Subyek penelitian ini adalah wanita yang sudah melakukan deteksi dini kanker serviks yang tinggal di wilayah Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal, Jawa tengah. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik pengambilan sampel adalah teknik simple random sampling dengan jumlah sampel 60 orang. Pengolahan data menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian, faktor yang paling mempengaruhi perilaku deteksi dini kanker serviks adalah dukungan suami dengan nilai p=0,010 dan OR 3,050. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dukungan suami 3,05 kali memengaruhi perilaku dalam deteksi dini kanker serviks. Persamaan dengan penelitian ini adalah pengumpulan data menggunakan kuesioner. Perbedaan dengan penelitian ini adalah judulnya mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku deteksi dini kanker serviks, tempat penelitian di Kecamatan Ngampel, teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling, waktu penelitan dan analisa data.

(21)

53

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum

Penelitian ini dilakukan di RT I Dusun Ngasem pada tanggal 19 Juni 2016 dengan 30 responden. Dusun Ngasem terletak terletak di Desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dusun Ngasem terdiri 10 RT, setiap RT setiap minggu selalu mengadakan pertemuan ibu-ibu, setiap awal bulan Dusun Ngasem mempunyai program yaitu posyandu, posyandu tersebut dilaksanakan di rumah bapak dukuh. Jumlah pasangan usia subur di Dusun Ngasem berjumlah 356 pasangan usia subur dan jumlah pasangan usia subur di RT I berjumlah 45 pasangan usia subur .

Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Sewon 1 Bantul. Pogram pokok yang ada di Puskesmas Sewon 1 yaitu Promosi Kesehatan, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), dan Keluarga Berencana (KB), pemberantasan penyakit, gizi masyarakat, kesehatan lingkungan dan upaya pengobatan. Program yang dilaksanakan puskesmas dalam rangka meningkatkan cakupan Deteksi Dini Kanker Serviks diwilayahnya yaitu memberikan penyuluhan tentang kanker serviks, adanya pemeriksaan IVA di puskesmas dan mengadakan pemeriksaan Pap Smear setiap tahun dengan bekerja sama dengan PKK Desa.

53

(22)

2. Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, karakteristik responden dapat di deskripsikan sebagai berikut :

Tabel 4.1 Distibusi Frekuensi Berdasarkan Umur, Pendidikan, Pekerjaan, Umur Suami, Pendidikan Suami, Pekerjaan Suami, dan Pendapatan Keluarga

di RT I Dusun Ngasem Desa Timbulaharjo Sewon Bantul Karakteristik Frekuensi Persentase (%) Umur Responden <20 Tahun 0 0 20 – 35 Tahun 17 56.7 % > 35 Tahun 13 43.3 % Jumlah 30 100 % Pendidikan Responden SD 3 10.0 % SMP 4 13.3 % SMA 21 70.0 % Perguruan Tinggi 2 6.7 % Jumlah 30 100 % Pekerjaan Responden Tidak bekerja 0 0 IRT 20 66.7 % Swasta 9 30.0 % Wiraswasta 1 3.3 % PNS/TNI/POLRI 0 0 Jumlah 30 100 % Umur Suami <20 Tahun 0 0 20 – 35 Tahun 25 83.3 % > 35 Tahun 5 16.7 % Jumlah 30 100 % Pendidikan Suami SD 1 3.3 % SMP 7 23.3 % SMA 20 66.7 % Perguruan Tinggi 2 6.7 % Jumlah 30 100 % Pekerjaan Suami Tidak bekerja 1 3.3 % Petani 1 3.3 % Swasta 22 73.3 % Wiraswasta 4 13.3 % PNS/TNI/POLRI 2 6.7 % Jumlah 30 100 % Pendapatan Keluarga <Rp. 1.297.700 26 86.7 % >Rp. 1.297.700 4 13.3 % Jumlah 30 100 %

(23)

55

Tabel 4.1 menunjukan bahwa umur responden sebagian besar adalah antara 20-35 tahun yaitu 17 responden atau 56.7%. Tingkat pendidikan responden sebagian besar adalah SMA yaitu 21 responden atau 70.0%. Sebagian besar pekerjaan responden adalah ibu rumah tangga yaitu 20 respendon atau 66.7%. Umur suami responden sebagian besar antara 20-35 tahun yaitu 25 responden atau 83.3%. Tingkat pendidikan suami responden sebagian besar adalah SMA yaitu 20 responden atau 66.7%. Sebagian besar pekerjaan suami responden adalah swasta yaitu 22 responden atau 73.3%. Rata-rata pendapatan keluarga adalah <Rp. 1.297.700 yaitu 26 keluarga atau 86.7%.

3. Deteksi Dini Kanker Serviks

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, persentase deteksi dini kanker serviks disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Deteksi Dini Kanker di RT I Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul

Deteksi Dini Kanker Serviks Frekuensi Persentase (%)

Tidak 24 80.0%

Pap Smear 4 13.3%

IVA 2 6.7%

Jumlah 30 100%

Sumber : Data Primer 2016

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebanyak 24 responden atau 80.0% responden tidak pernah melakukan deteksi dini kanker serviks.

(24)

4. Dukungan Suami Terhadap Deteksi Dini Kanker Serviks

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dukungan suami terhadap deteksi dini kanker serviks dapat dideskripsikan sebagai berikut :

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Suami Terhadap Deteksi Dini Kanker Serviks di RT I Dusun Ngasem Desa

Timbulaharjo Sewon Bantul

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Kategori Kurang 19 63.3 %

Kategori Baik 11 36.7 %

Jumlah 30 100 %

Sumber : Data Primer 2016

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa dukungan suami terhadap deteksi dini kanker serviks di RT I Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul menunjukkan dukungan kurang yaitu 19 responden atau 63.3%

5. Dukungan Infomasional Suami terhadap Deteksi Dini Kanker Serviks

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dukungan informasional suami terhadap deteksi dini kanker serviks dapat dideskripsikan sebagai berikut :

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Informasional Suami Terhadap Deteksi Dini Kanker Serviks di Dusun

Ngasem RT I Desa Timbulaharjo Sewon Bantul

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Kategori Kurang 20 66.7 %

Kategori Baik 10 33.3 %

Jumlah 30 100 %

Sumber : Data Primer 2016

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa dukungan informasional suami terhadap deteksi dini kanker serviks di RT I Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul menunjukkan dukungan kurang yaitu 20 responden atau 66.7%.

(25)

57

6. Dukungan Penilaian Suami terhadap Deteksi Dini Kanker Serviks

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dukungan penilaian suami terhadap deteksi dini kanker serviks dapat dideskripsikan sebagai berikut :

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Penilaian Suami Terhadap Deteksi Dini Kanker Serviks di RT I Dusun Ngasem Desa

Timbulaharjo Sewon Bantul

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Kategori Kurang 18 60.0 %

Kategori Baik 12 40.0 %

Jumlah 30 100 %

Sumber : Data Primer 2016

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa dukungan penilaian suami terhadap deteksi dini kanker serviks di RT I Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul menunjukkan dukungan kurang yaitu 18 responden atau 60.0%.

7. Dukungan Instrumental Suami terhadap Deteksi Dini Kanker Serviks

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dukungan instrumental suami terhadap deteksi dini kanker serviks dapat dideskripsikan sebagai berikut :

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Instrumental Suami Terhadap Deteksi Dini Kanker Serviks di RT I Dusun

Ngasem Desa Timbulaharjo Sewon Bantul

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Kategori Kurang 16 53.3 %

Kategori Baik 14 46.7 %

Jumlah 30 100 %

Sumber : Data Primer 2016

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa dukungan instrumental suami terhadap deteksi dini kanker serviks di RT I Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul menunjukkan dukungan kurang yaitu 16 responden atau 53.3%.

(26)

8. Dukungan Emosional Suami terhadap Deteksi Dini Kanker Serviks

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dukungan emosional suami terhadap deteksi dini kanker serviks dapat dideskripsikan sebagai berikut :

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Emosional Suami Terhadap Deteksi Dini Kanker Serviks di RT I Dusun

Ngasem Desa Timbulaharjo Sewon Bantul

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Kategori Kurang 19 63.3 %

Kategori Baik 11 36.7 %

Jumlah 30 100

Sumber : Data Primer 2016

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa dukungan emosional suami terhadap deteksi dini kanker serviks di RT I Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul menunjukkan dukungan kurang yaitu 19 responden atau 63.3%.

B. Pembahasan

1. Deteksi dini kanker serviks di RT I Dusun Ngasem, Desa Timbulharjo Sewon Bantul

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden tidak melakukan deteksi dini kanker serviks yaitu 24 responden atau 80.0%. Hasil penelitian ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Salma (2013) dengan judul “Faktor Dominan Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pemeriksaan Pap Smear pada Wanita Usia Subur di Perumahan Graha Prima Kabupaten Bekasi Jakarta Timur” menunjukkan sebanyak 36 responden atau 72% tidak melakukan Pap Smear.

(27)

59

Hasil penelitian Linandi (2013) dengan judul “Dukungan Suami Mendorong Keikutsertaan Pap Smear Pasangan Usia Subur (PUS) Di Perumahan Pucang Gading Semarang” menjelaskan bahwa apabila responden memiliki kesadaran dan minat terhadap Pap Smear dari diri sendiri disertai dengan adanya dukungan dari suami secara signifikan dapat meningkatkan keinginan wanita untuk melakukan praktik Pap Smear.

Hasil penelitian ini didukung oleh teori Emilia (2014) yang menyatakan bahwa masalah lain dalam melakukan screening kanker serviks ialah wanita enggan diperiksa karena malu. Penyebab lain ialah kerepotan, keraguan akan pentingnya pemeriksaan, kurangnya pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan, takut terhadap kenyataan hasil pemeriksaan, takut merasa sakit pada pemeriksaan, rasa segan diperiksa oleh dokter pria dan kurangnya dorongan keluarga terutama suami.

2. Dukungan Suami Terhadap Deteksi Dini Kanker Serviks Di RT I Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dukungan suami terhadap deteksi dini kanker serviks di RT I Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul adalah dukungan kurang sebanyak 19 responden atau 63.3%. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (2013) dengan judul “Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Di Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal Jawa Tengah ” menunjukkan sebagian besar ibu mendapatkan dukungan baik yaitu 65 responden atau 81.25%.

(28)

Bentuk dukungan suami dapat berupa pemberian informasi tentang kanker serviks, memberikan respon atau tanggapan yang positif jika responden mengajak diskusi tentang masalah kesehatan wanita salah satunya kanker serviks. Suami yang merespon baik biasanya akan diikuti dengan pemberian dukungan berupa uang untuk biaya pemeriksaan dan suami menyatakan tidak keberatan bila responden minta diantar ke tempat periksa Pap Smear/IVA. Sebagian besar suami yang mendukung justru memiliki inisiatif terlebih dahulu untuk memotivasi responden melakukan Pap Smear/IVA.

Hasil tabulasi berdasarkan dukungan suami dan deteksi dini kanker serviks dalam penelitian ini responden yang mendapatkan dukungan kurang sebagian besar tidak melakukan deteksi dini kanker serviks yaitu 18 responden atau 60.0%. Kondisi ini sesuai dengan teori dari Green (1991) dalam Emilia (2010) menyebutkan salah satu faktor yang memengaruhi upaya deteksi dini kanker serviks yaitu dukungan keluarga atau suami. Suami adalah orang yang paling dekat dengan wanita, bahkan menjadi seorang yang dapat memengaruhi keputusan yang diambil seorang wanita. Dukungan suami adalah bentuk dukungan sosial sebagai respon yang dapat dirasakan dan bermanfaat oleh anggota keluarga. Oleh karena itu, suami yang mendukung istrinya melakukan Pap Smear dapat menjadi pendorong bagi seorang wanita untuk berpartisipasi dalam pemeriksaan Pap Smear atau IVA.

(29)

61

3. Dukungan Informasional Suami terhadap Deteksi Dini Kanker Serviks di RT I Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dukungan informasional suami terhadap deteksi dini kanker serviks di RT I Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul adalah dukungan kurang sebanyak 20 responden atau 66.7%.

Berdasarkan analisis kuesioner didapatkan hasil yaitu dukungan kurang dalam dukungan informasional yaitu suami tidak memberikan pendapat tentang pentingnya pemeriksaan, suami tidak menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan, suami tidak menegur jika istri tidak melakukan pemeriksaan, suami tidak menjelaskan manfaat pemeriksaan dan suami tidak mengingatkan waktu pelaksaan pemeriksaan tersebut.

Hal ini menyebabkan dukungan informasional yang diberikan suami kurang karena dalam dukungan informasional tersebut suami seharusnya bertindak sebagai pemberi informasi baik secara langsung yang sudah dijelaskan melalui buku/majalah, suami memberikan saran di gunakan untuk mengungkapkan suatu masalah, suami memberi nasihat maupun memberikan petunjuk (Friedman, 2010). Dukungan infomasional menambah pengetahuan seseorang dalam mencari jalan keluar atau memecahkan masalah seperti nasehat atau pengarahan. Suami yang memberikan informasi bagi istrinya menyebabkan ibu akan terpapar informasi mengenai deteksi dini kanker serviks (Ratna, 2009).

(30)

4. Dukungan Penilaian Suami terhadap Deteksi Dini Kanker Serviks di RT I Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dukungan penilaian suami terhadap deteksi dini kanker serviks di RT I Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul adalah dukungan kurang sebanyak 18 responden atau 60.0%.

Berdasarkan analisis kuesioner didapatkan hasil dukungan kurang dalam dukungan penilaian yaitu suami tidak memberikan pujian kepada istri setelah melakukan pemeriksaan, suami tidak memberikan respon terhadap pemeriksaan dan suami tidak menenangkan ibu saat ibu dalam kondisi sedih atau takut untuk melakukan pemeriksaan.

Kondisi ini menyebabkan dukungan penilaian yang diberikan kurang karena wujud dari dukungan penilaian yaitu suami memberikan penghargaan atas usaha yang dilakukan istri, memberikan umpan balik mengenai hasil atau prestasi yang dicapai dan memberikan penilaian positif dan penilaian negatif yang pengaruhnya sangat berarti bagi seseorang (Setiadi ,2008). Dalam dukungan ini suami bertindak sebagai pemberi umpan balik, membimbing dan menengahi pemecahan masalah, sebagai sumber dan validator indentitas anggota keluarga diantaranya memberikan support, penghargaan, dan perhatian (Harmoko, 2012).

(31)

63

5. Dukungan Instrumental Suami terhadap Deteksi Dini Kanker Serviks di RT I Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dukungan instrumental suami terhadap deteksi dini kanker serviks di RT I Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul adalah dukungan kurang sebanyak 16 responden atau 53.3%.

Berdasarkan hasil analisis kuesioner didapatkan hasil dukungan kurang dalam dukungan instrumental yaitu suami tidak memberikan biaya untuk pemeriksaan, suami tidak menyediakan kendaraan untuk melakukan pemeriksaan, dan suami tidak menyediakan asuransi BPJS untuk pemeriksaan.

Kondisi tersebut menyebabkan kurangnya dukungan yang diberikan suami berkaitan dengan dukungan instrumental, karena dukungan instrumental tersebut berupa bantuan yang diberikan secara langsung. Dalam dukungan ini suami menyediakan fasilitas yang dibutuhkan, memberi pinjaman uang kepada istri, serta memberikan peluang waktu untuk menemani istri ketika memeriksakan kesehatannya. Bantuan instrumental bertujuan untuk mempermudah seseorang dalam melakukan aktifitasnya berkaitan dengan persoalan-persoalan yang dihadapinya (Ratna, 2009). 6. Dukungan Emosional Suami terhadap Deteksi Dini Kanker Serviks di Dusun

Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dukungan emosional suami terhadap deteksi dini kanker serviks di RT I Dusun Ngasem Desa

(32)

Timbulharjo Sewon Bantul adalah dukungan kurang sebanyak 19 responden atau 63.3%.

Berdasarkan hasil analisis kuesioner diketahui bahwa dukungan kurang dalam dukungan emosional yaitu suami tidak memberikan kepercayan untuk melakukan pemeriksaan, suami tidak peduli akan pemeriksaan, suami tidak memperhatika kondisi ibu dan istri tidak nyaman ketika suami mendampingi saat melakukan pemeriksaan.

Kondisi ini menyebabkan kurangnya dukungan emosional yang diberikan karena dukungan emosional tersebut berupa ungkapan empati, perhatian maupun kepedulian serta persetujuan. Dukungan Emosional membuat individu memiliki perasaan aman, nyaman, berharga, yakin dan diperdulikan, merasa dicintai (Fitriani, 2011).

C. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menggunakan kuesioner tertutup (Pertanyaan tertutup) sehingga responden hanya memlih sebatas jawaban tersedia, hal ini menyebabkan peneliti belum bisa mendapatkan data secara mendalam mengenai dukungan suami terhadap deteksi dini kanker serviks pada pasangan usia subur di Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul.

(33)

65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan di atas maka kesimpulan yang dapat diambil adalah:

1. Dukungan suami terhadap deteksi dini kanker serviks di RT I Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul dalam kategori kurang sebanyak 19 responden (63.3%).

2. Persentase responden yang tidak pernah melakukan deteksi dini kanker serviks serviks di RT I Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul adalah 24 responden (80.0%).

3. Dukungan informasional suami terhadap deteksi dini kanker serviks di RT I Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul dalam kategori kurang sebanyak 20 responden (66.7%).

4. Dukungan penilaian suami terhadap deteksi dini kanker serviks di RT I Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul dalam kategori kurang sebanyak 18 responden (60.0%).

5. Dukungan instrumental suami terhadap deteksi dini kanker serviks di RT I Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul dalam kategori kurang sebanyak 16 responden (53.3%).

65

(34)

6. Dukungan emosional suami terhadap deteksi dini kanker serviks di RT I Dusun Ngasem Desa Timbulharjo Sewon Bantul dalam kategori kurang sebanyak 19 responden (63.3%).

B. Saran

1. Bagi Responden.

Diharapkan ibu dan suami selalu berkomunikasi masalah kesehatan pasangan dan menambah wawasan tentang deteksi dini kanker serviks, suami seharusnya memberikan informasi kepada ibu tentang deteksi dini kanker servik, menemani ketika ibu akan periksa dan menyiapkan biaya agar ibu bisa melakukan deteksi kanker serviks.

2. Bagi Masyarakat Dusun Ngasem, Timbulharjo.

Diharapkan Masyarakat juga berpartisipasi dan bekerjasama dengan petugas kesehatan dengan memberikan dukungan dan motivasi kepada ibu-ibu untuk melakukan deteksi dini kanker serviks.

3. Bagi Pembaca di Perpustakaan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Penelitiannya menambah kepustakaan yang ada khususnya tentang dukungan suami dalam deteksi dini kanker serviks, sebagai tambahan referensi bagi mahasiswa.

(35)

67

Petugas kesehatan hendaknya melakukan penyuluhan dan pendidikan kesehatan mengenai deteksi dini kanker serviks tidak hanya pada kelompok ibu, namun juga kepada suami agar mereka mengerti pentingnya deteksi dini kanker serviks pada pasangan usia subur, sehinga suami bisa memberikan dukungan kepada istri untuk melakukan deteksi dini kanker serviks.

5. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian yang berkaitan dengan masalah dukungan suami terhadap deteksi dini kanker serviks di harapkan menambah wacana, kepustakaan, melakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi deteksi dini kanker serviks dan menggunakan alat ukur seperti kuesioner terbuka atau wawancara mendalam yang dapat mengkaji lebih dalam tentang dukungan suami dalam deteksi dini kanker serviks.

(36)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. BKKBN. (2012). Hasil pendataan Keluarga. Jakarta : BKKBN.

Bobak, dkk. (2006). Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta: EGC Bustan, MN. (2007). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka

Cipta.

Depkes. (2009). Buku Saku Pencegahan Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara. Jakarta: Depkes RI.

Dinkes D.I.Y. (2014). Profil Kesehatan Propinsi D.I.Y. Yogykarta: Dinkes DIY. Dinkes Bantul. (2014). Profil Kesehatan Bantul tahun 2014. Bantul: Dinkes

Bantul.

Dinkes Bantul. (2015). Profil Kesehatan Bantul tahun 2015. Bantul: Dinkes Bantul

Emilia, O. (2010). Bebas Ancaman Kanker Serviks. Yogyakarta: Media Pressindo. Faizah, SA. (2010). Waspada Kanker Serviks . Yogyakarta: Lintang Aksara. Fitriani, KI. (2011). Kajian Teori Sumber Dukungan Keluarga. Tesis. Malang:

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Friedman, dkk. (2010). Buku ajar keperawatan keluarga : Riset, Teori dan praktik Edisi 5. Jakarta: EGC.

Ghofar, A. (2009). Cara Mudah Mengenal dan Mengobati Kanker . Yogyakarta: Flamingo.

Harmoko. (2012). Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hidayat, A. (2007). Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta. Linadi, K. (2013). Dukungan Suami Mendorong Keikutsertaan Pap Smear

Pasangan Usia Subur (PUS) di Perumahan Pucang Gading Semarang. Jurnal Kesehatan Reproduksi. Vol.4 No.2. Semarang: Universitas Diponegoro.

Kemenkes. (2015). Kesehatan Dalam Kerangka Sustainable Development Goals (Sdgs). Jakarta: Kemenkes RI.

(37)

69

Kemenkes. (2015). Pusat Data Informasi Kementrian Kesehatan RI. Jakarta: Kemenkes RI.

Kemenkes. (2015). Buletin Jendela dan Data Informasi Kesehatan. Jakarta: Kemenkes RI.

Lestadi, J. (2009). Sitologi Pap Smear: Alat pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim. Jakarta: EGC.

Marmi. (2013). Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineke Cipta. Nugroho, T. (2014). Masalah Kesehatan Reproduksi Wanita. Yogyakarta: Nuha

Medika.

Rahayu, D. (2015). Asuhan Ibu dengan kanker serviks. Jakarta: Salemba Medika. Rasjidi, I. (2007). Vaksin Human Pappiloma Virus dan Eradikasi Kanker Mulut

Rahim. Malang: Sagung Seto.

Ratna, W. (2009). Sosiologi dan Antropologi Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Rihama.

Riskesdas. 2013. Riskedas. Jakarta: Badan Litbangkes, Depkes RI, 2013.

Riwidikdo, H. (2009). Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama.

Riyanto, A. (2011). Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Romauli, S. Vindari, A.M. (2009). Kesehatan Reproduksi buat Mahasiswi Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Salma, dkk. (2013). Faktor dominan yang berhubungan dengan perilaku pemeriksaan Pap Smear pada Wanita Usia Subur (WUS) di Perumahan Graha Prima Kabupaten Bekasi. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan. Vol.1 No.1. Jakarta: Poltekes Kemenkes Jakarta III.

Samadi, H. (2010). Kanker Serviks. Jakarta: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Sarafino, E. P. (2006). Health psychology, biopsychosocial interaction. New

York: Jhon Wiley & Sons, Inc.

Setiadi. (2008). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Surabaya : Graha ilmu.

Soebachman, A. ( 2011). Awas, 7 Kanker Paling Mematikan. Yogyakarta: Syura Media Utama.

(38)

Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta.

Sukaca, B. (2009). Cara Cerdas Menghadapi Kanker Serviks. Yogyakarta: Genius.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Wahyuni, S. (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Di Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal Jawa Tengah. Fakultas Ilmu Keperawatan. Jurnal Keperawatan Maternitas, No.1 Vol.1.. Semarang: Universitas Islam Sultan Agung.

Widoyoko, EP. (2012). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wijaya, D. (2010). Pembunuh Ganas Itu Bernama Kanker Serviks. Yogyakarta: Sinar Kejora.

(39)
(40)

Lampiran 3

KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP DETEKSI DINI KANKER SERVIKS PADA PASANGAN USIA SUBUR DI DUSUN NGASEM

DESA TIMBULHARJO SEWON BANTUL A. Karateristik Responden

Isilah identitas anda secara lengkap dan benar. 1. Nama Ibu (Inisial) :

2. Umur ibu :

3. Pendidikan terakhir ibu : 4. Pekerjaan Ibu : 5. Umur Suami : 6. Pendidikan Suami : 7. Pekerjaan Suami : 8. Pendapatan keluarga : > Rp. 1.297.700 < Rp.1.297.700 B. Petunjuk pengisian Kuesioner :

Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan pengetahuan anda dengan cara memberi tanda check ( √ ) pada jawaban yang benar atau salah pada kolom yang telah disediakan.

C. Pemeriksaan Deteksi Dini Kanker Serviks

1. Saya Pernah melakukan Deteksi dini kanker leher rahim seperti Pemeriksaan Pap Smear atau IVA?

Tidak Pap Smear IVA

(41)

75

1. Pilihlah salah (satu) dari 4 (Empat) jawaban yang tersedia dengan memberi tanda centang (√) pada kolom yang disediakan.

No Pernyataan

Jawaban

Selalu Sering

Kadang-kadang

Tidak Pernah Dukungan Informasional

1 Suami memberikan pendapat tentang pentingnya pemeriksaan Pap Smear atau IVA

2 Suami menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan Pap

Smear atau IVA

3 Saya mendapat teguran dari suami jika saya tidak melakukan

pemeriksaan Pap Smear atau IVA 4 Suami menjelaskan kepada saya

tentang manfaat Pap Smear atau IVA

5 Suami mengingatkan saya waktu pelaksanaan Pap Smear atau IVA 6 Suami membiarkan saya untuk

mencari sendiri informasi tentang Pap Smear atau IVA

Dukungan Penilaian

7 Suami memberikan pujian kepada saya setelah saya melakukan pemeriksaan Pap Smear atau IVA 8 Suami memberikan persetujuan

ketika saya ingin melakukan Pap

Smear atau IVA

9 Suami senang ketika saya

membahas mengenai pemeriksaan Pap Smear atau IVA

10 Suami menenangkan saya, saat saya dalam kondisi sedih atau takut untuk melakukan Pap Smear atau IVA

11 Suami menganggap bahwa pemeriksaan Pap Smear atau IVA tidak penting untuk kesehatan saya Dukungan Instrumental

12 Suami memberikan uang ketika saya membutuhkan untuk

pemeriksaan Pap Smear atau IVA 13 Suami membiarkan saya pergi

sendiri untuk melakukan Pap

(42)

14 Suami menyediakan motor ketika saya ingin melakukan

pemeriksaan Pap Smear atau IVA 15 Suami menyediakan Asuransi

BPJS agar saya bisa melakukan pemeriksaan Pap Smear atau IVA di pelayanan kesehatan

Dukungan Emosional

16 Suami memberikan kepercayaan kepada saya untuk melakukan pemeriksaan Pap Smear atau IVA 17 Suami peduli saat saya melakukan

Pap Smear atau IVA

18 Suami memperhatikan kondisi kesehatan saya walaupun saya tidak melakukan Pap Smear atau IVA

19 Suami marah ketika saya ingin melakukan pemeriksaan Pap

Smear atau IVA

20 Saya sangat nyaman ketika suami mendampingi saat melakukan Pap

Smear atau IVA

21 Suami melarang saya melakukan pemeriksaan Pap Smear atau IVA

(43)
(44)

Gambar

Tabel 4.1 Distibusi Frekuensi Berdasarkan Umur, Pendidikan, Pekerjaan,  Umur Suami, Pendidikan Suami, Pekerjaan Suami, dan Pendapatan Keluarga
Tabel  4.1  menunjukan  bahwa  umur  responden  sebagian  besar  adalah  antara  20-35  tahun  yaitu  17  responden  atau  56.7%
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Suami  Terhadap Deteksi Dini Kanker Serviks di RT I Dusun Ngasem Desa
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Penilaian  Suami Terhadap Deteksi Dini Kanker Serviks di RT I Dusun Ngasem Desa
+2

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kurt Lewin. Terdiri dari pra siklus, siklus I, dan siklus II, dan

Berdasarkan penjelasan dari hasil penelitian di atas dibuktikan bahwa baru 56,25% guru yang sangat berperan, artinya masih ada 43,75% yang peranannya belum

PENGARUH DOSIS PUPUK NITROGEN TERHADAP KANDUNGAN SERAT KASAR DAN PROTEIN KASAR RUMPUT GAJAH MINI.. (Pennisetumpupureum cv. Mott) PADA USIA PEMOTONGAN

penerimaan dari Pendapatan Transfer yang mencapai 82,38 persen dari total Pendapatan Daerah di wilayah Provinsi NTB. Sedangkan realisasi Pendapatan Asli Daerah

Berdasarkan beberapa tinjauan pustaka dari penelitian terdahulu yang telah dijabarkan, maka penulis akan membangun sistem pakar yang dapat mendiagnosa kelainan sistem ortopedi

Kemungkinan banyak dari unsur-unsur ini hadir di dalam dengan sempurna intergrown mineral di dalam kristal kalkopirit, sebagai contoh lamellae yang mewakili.. arsenopyrite,

 Bahan dan Metode harus secara jelas dan ringkas menguraikan penelitian dengan rincian secukupnya sehingga memungkinkan peneliti lain untuk mengulangi percobaan

Bahwa perbuatan terdakwa berawal pada hari Sabtu tanggal 04 Januari 2014 sekira pukul 09.00 WIB saksi korban Tuti Mawar Sari yang merupakan adik dari isteri terdakwa