• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

xii

DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN

Gambar 1.1. Peta Administratif Kabupaten Wonosobo ... 1

Gambar 1.2. Peta Wilayah Dieng ... 3

Gambar 1.3. Lokasi eksisting penanaman pada lahan ekstrim di Dieng ... 13

Gambar 1.4. Degredasi kualitas dan kuantitas air telaga warna & pengilon 14 Gambar 1.5. Pelatihan pengenalan teknik kultur jaringan bibit kentang di Pendopo Kecamatan Kejajar ... 16

Gambar 1.6. Pusat Penelitian Agrikultur Salaman ... 19

Gambar 1.7. Pusat Penelitian Agrikultur Magelang ... 19

Gambar 1.8. Pusat Penelitian Agrikultur CV. Agri Bio Tech Yogyakarta.. 20

Gambar 1.9. Pusat Penelitian Agrikultur UGM ... 20

Gambar 1.10. Skema Sustainable Development ... 24

Gambar 1.11. Skema Konflik ... 24

Gambar 1.12. Skema Batasan Perancangan ... 27

Gambar 1.13. Skema Kerangka Berfikir ... 28

Gambar 1.14. Skema Penelusuran Masalah ... 30

Gambar 1.15. Skema Pemecahan Masalah ... 31

Gambar 1.16. Skema Pendekatan Konsep ... 32

BAB II KAJIAN PUSTAKA Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dalam kaitannya dengan Stakeholder Pusat Penelitian & Pelatihan Agrikultur ... 39

Gambar 2.2. Hubungan permaslahan energi dengan permasalahan sustaianable ... 41

Gambar 2.3. Beberapa sumber cahaya alami ... 44

Gambar 2.4. Daylight Strategies ... 46

Gambar 2.5. Sunlight Strategies ... 46

Gambar 2.6. Pencahayaan Jendela & Skylight ... 47

Gambar 2.7. Berbagai macam kemungkinan Skylight ... 47

Gambar 2.8. Beberapa denah lantai bangunan bertingkat tinggi & penggambaran efek distribusi cahaya alami yag diperoleh ... 48

Gambar 2.9. Tipe generik atrium yang menggunakan pencahayaan alami. 49 Gambar 2.10. Warna ruang mempengaruhi kualitas pencahayaan ruang ... 50

(2)

xiii

Gambar 2.11. Lubang/Cerobong cahaya (shaft) ... 51

Gambar 2.12. Sistem Perismatik ... 52

Gambar 2.13. Diagram energi biomass ... 54

Gambar 2.14. kiri : over shoot whell., kanan: under shoot well ... 55

Gambar 2.15. Prose konversi energi pada PLTG ... 56

Gambar 2.16. Pembangkit Listrik Geothermal skala kecil di Mataloko ... 58

Gambar 2.17. Pembangkit listrik Geothermal skala kecil di Hotel Suginoi, Kyushu, Jepang ... 59

Gambar 2.18. Denah Power House ... 59

Gambar 2.19. Inverted Umbrella di Masjid Agung Jawa Tengah ... 60

Gambar 2.20. Statis Inverted Umbrella ... 61

Gambar 2.21. Sistem Kerja Biopori ... 62

Gambar 2.22. Lapisan Greeroof ... 63

Gambar 2.23. Skema Lapisan Greenroof ... 63

Gambar 2.24. Struktur organisasi Pusat Penelitia & Pelatihan Agrikultur ... 65

Gambar 2.25. Program pelatihan masyarakat & pendamping ... 70

Gambar 2.26. Program pelatihan masyarakat & pendamping ... 70

Gambar 2.27. Standar unjuk kerja ruang penyimpanan ... 73

Gambar 2.28. Standar unjuk kerja ruang pengujian ... 73

Gambar 2.29. Standar unjuk kerja ruang skrening ... 73

Gambar 2.30. Standar unjuk kerja ruang persiapan ... 75

Gambar 2.31. Standar unjuk kerja ruang aseptik/tanam ... 76

Gambar 2.32. Standar unjuk kerja ruang kultur/inkubasi ... 77

Gambar 2.33. Standar unjuk kerja ruang stock / media jadi ... 78

Gambar 2.34. Standar unjuk kerja ruang timbang/bahan kimia ... 79

Gambar 2.35. Ruang Lab. Uji Tanah, Tanaman & Pupuk ... 80

Gambar 2.36. Ruang Lab. Uji Tanah, Tanaman & Pupuk ... 80

Gambar 2.37. Ruang Lab. Uji Tanah, Tanaman & Pupuk ... 81

Gambar 2.38. Peta Lokasi Site ... 82

Gambar 2.39. Batas site area perancangan ... 83

Gambar 2.40. Pintu masuk menuju site ... 84

Gambar 2.41. Posisi Geothermal Well terhadap site ... 85

Gambar 2.42. Ukuran Site Makro ... 86

Gambar 2.43. Skema zona sharing site makro ... 87

Gambar 2.44. Ukuran site mikro ... 87

Gambar 2.45. Klaster bekas pabrik jamur ... 88

(3)

xiv

Gambar 2.47. Diagram matahari wilayah Dieng ... 90

Gambar 2.48. Diagram windrose wilayah Dieng ... 92

Gambar 2.49. Nishorgo Oirobat Nature Interpretation Center ... 93

Gambar 2.50. Grill pada Goun covering ... 93

BAB III ANALISIS PEMECAHAN PERMASALAHAN Gambar 3.1. Analisa ruang pelatihan (pembekalan teoritis) 1 ... 96

Gambar 3.2. Analisa ruang pelatihan (pembekalan teoritis) 2 ... 97

Gambar 3.3. Analisa ruang kelas ... 98

Gambar 3.4. Analisa ruang pelatihan (pembekalan praktikal) 1 ... 99

Gambar 3.5. Analisa ruang pelatihan (pembekalan praktikal) 2 ... `100

Gambar 3.6. Standar ruang penelitian ... 100

Gambar 3.7. Standar laboratorium benih ... 101

Gambar 3.8. Standar ruang laboratorium benih ... 102

Gambar 3.9. Standar ruang kultur/inkubasi ... 103

Gambar 3.10. Standa ruang Lab.Tanah, Tanaman & Pupuk ... 104

Gambar 3.11. Pengelompokan ruang berdasarkan kebutuhan penetrasi cahaya ... 106

Gambar 3.12. Pengelompokan ruang berdasarkan kuantitas dan kualitas cahaya ... 107

Gambar 3.13. Skema hubungan antar ruang ... 107

Gambar 3.14. Pengelompokan ruang berdasarkan hirarki ruang ... 108

Gambar 3.15. Pengelompokkan ruang berdasarkan tingkat kebisingan ... 109

Gambar 3.16. Pengelompokan ruang berdasarkan tingkat kesteeerilan ruang 110 Gambar 3.17. Analisis hubunganantar ruang ... 111

Gambar 3.18. Analisis sirkulasi pada Pusat Penelitian & Pelatihan Agrikultur112 Gambar 3.19. Matriks program ruang ... 113

Gambar 3.20. Organisasi ruang ... 114

Gambar 3.21. Orientasi dan gubahan massa berdasarkan pencahayaan alami 117 Gambar 3.22. Diagram steretomik pembayangan ... 118

Gambar 3.23. Tahap filter air hujan ... 119

Gambar 3.24. Sintesis arah aliran air hujan terhadap site ... 124

Gambar 3.25. Sintesis Integrasi PLTG ... 125

Gambar 3.26. Gundukan sebagai pereduksi kebisingan ... 128

Gambar 3.27. Sintesis ruang berdasarkan tingkat kebisingan ... 129

Gambar 3.28. Sintesis analisis arah angin terhadap site ... 130

(4)

xv

Gambar 3.30. Void sebagai pengganti talang vertikal ... 136

Gambar 3.31. Strategi penempatan dinding penghalang angin ... 138

Gambar 3.32. pipa geothermal tekait integrasi PLTG ... 140

Gambar 3.33. Cerobong uap terkait integrasi PLTG ... 140

Gambar 3.34. Infrastruktur terkait teknologi rain harvesting & plumbing .. 141

BAB IV ANALISIS KONSEP Gambar 4.1. Transformasi tata massa ... 144

Gambar 4.2. Integrasi denah dengan organisasi ruang ... 145

Gambar 4.3. Konsep tata massa ... 146

Gambar 4.4. Foto udara site makro eksisting ... 147

Gambar 4.5. Sirkulasi makro eksisiting ... 148

Gambar 4.6. Sirkulasi mikro eksisiting ... 149

Gambar 4.7. Sirkulasi mikro dalam desain ... 150

Gambar 4.8. Alternatif 1 konsep tata massa ... 151

Gambar 4.9. Alternatif 2 konsep tata massa ... 152

Gambar 4.10. Konsep tata massa berdasarkan penetrasi cahaya ... 153

Gambar 4.11. Konsep infrastruktur dalam site ... 154

Gambar 4.12. Konsep rain catcher ... 155

Gambar 4.13. Aplikasi pasif 1 konservasi air hujan ... 156

Gambar 4.14. Aplikasi pasif 2 konservasi air hujan ... 156

Gambar 4.15. Aplikasi pasif 3 konservasi air hujan ... 157

Gambar 4.16. Aplikasi pasif 4 konservasi air hujan ... 157

Gambar 4.17. Aplikasi pasif 5 konservasi air hujan ... 158

Gambar 4.18. Requirementi jarak untuk reduksi kebisingan ... 159

Gambar 4.19. Potensi arah angin berdasarkan diagram windrose ... 160

Gambar 4.20. Konsep tata massa berdasarkan penghawaan ... 161

Gambar 4.21. Konsep ruang kultur/inkubasi ... 162

Gambar 4.22. Konsep Roster ... 162

Gambar 4.23. Bentuk dan dimensi Roster ... 163

Gambar 4.24. Konsep tata massa berdasarkan cahaya pagi ... 163

Gambar 4.25. Konsep shading untuk cahaya pagi ... 164

Gambar 4.26. Konsep tata massa berdasarkan cahaya sore ... 165

Gambar 4.27. Konsep shading untuk cahaya sore ... 166

Gambar 4.28. Konsep dinding penghalang sebagai wind catcher ... 167

Gambar 4.29. Konsep transformaasi bentuk ruang lab. penelitian ... 168

(5)

xvi

Gambar 4.31. Konsep transformasi bentuk auditorium ... 169

Gambar 4.32. Konsep hirarki ruang ... 170

Gambar 4.33. konsep sirkulasi ruang ... 171

Gambar 4.34. Konsep bentuk pada sirkulasi ruang inkubasi ... 172

Gambar 4.35. Konsep bentuk pada struktur kolom ... 173

Gambar 4.36. Konsep integrasi PLTG ... 174

Gambar 4.37. Konsep bentuk dan fasad bangunan ... 175

Gambar 4.38. Infrastruktur dari integrasi PLTG ... 176

Gambar 4.39. Konsep penempatan roof water tank ... 177

Gambar 4.40. Hasil pengjian radiasi ... 178

Gambar 4.41. Hasil pengujian lighting analysis ... 179

Gambar 4.42. Data lokasi pada sketchup ... 180

Gambar 4.43. HAsil pengujian shadow position sketchup ... 182

Gambar 4.44. Hasil pengujian SCAT ... 183

Gambar 4.45. Penampang rak kultur bila memakai lampu TL ... 188

Gambar 4.46. Posisi void pada massa bangunan ... 190

Gambar 4.47. Sintesis LRB terhadap site ... 192

BAB V HASIL PERANCANGAN Gambar 5.1. SITUASI PUSAT PENELITIAN DAN PELATIHAN ... 193

Gambar 5.2. SITEPLAN PUSAT PENELITIAN DAN PELATIHAN .... 194

Gambar 5.3. DENAH PUSAT PENELITIAN DAN PELATIHAN ... 195

Gambar 5.4. POTONGAN... 196

Gambar 5.5. DETAIL SHADING ... 197

Gambar 5.6. DETAIL KOLOM DEPAN ... 198

Gambar 5.7. RUANG BERSAMA ... 199

Gambar 5.8. SELASAR LAB ... 200

Gambar 5.9. SELASAR GREENHOUSE ... 200

Gambar 5.10. RUANG BERSAMA ... 201

Gambar 5.11. KOLAM PENAMPUNGAN AIR HUJAN ... 201

Gambar 5.12. SELASAR LAB ... 201

Gambar 5.13. INNERCOURT ... 202

Gambar 5.14. EKSTERIOR R.KULTTUR & INKUBASI ... 202

(6)

xvii BAB VI EVALUASI HASIL PERANCANGAN

Gambar 6.1. Redesain Ruang Kultur/Inkubasi ... 204

Gambar 6.2. Transformasi Desain Ruang Kultur/Inkubasi ... 205

Gambar 6.3. Spesifikasi Low-e Glass ... 205

Gambar 6.4. Detail Media Ruang Kultur ... 206

Gambar 6.5. Perspektif Redesain Ruang Kultur/Inkubasi ... 206

Gambar 6.6. Denah Tampak Potongan Redesain Ruang Kultur/Inkubasi.. 207

Gambar 6.7. Situasi Redesain Ruang Kultur/Inkubasi ... 207

Gambar 6.8. Ruang Janitor Awal ... 208

Gambar 6.9. Redesain Ruang Janitor ... 208

Gambar 6.10. Alternatif Desain Roster ... 209

Gambar 6.11. Kombinasi Pohon, Semak dan Gundukan Tanah sebagai Barrier ... 210

Gambar 6.12. Redesain Ruang PLTG ... 211

(7)

xviii

DAFTAR TABEL DAN GRAFIK

BAB I PENDAHULUAN

Grafik 1.1. Grafik tata guna tanah di Kecamatan Kejajar,2012 ... 5

Tabel 1.1. Rata-rata curah hujan per hari hujan Kecamatan Kejajar tahun 2010 ... 6

Grafik 1.2. Grafik jumlah penduduk di Kejajar ... 7

Tabel 1.2. Kepadatan pendudu di Kecamatan Kejajar 2011 ... 8

Grafik 1.3. Mata pencaharian penduduk di Kecamatan Kejajar 2011 ... 9

Tabel 1.3. Luas panen, produksi dan produktivitas tanaman kentttang di Kecamatan Kejajar... 11

Grafik 1.4. Kebutuhan dan produksi energi di Indonesia ... 22

Grafik 1.5. Proyeksi penyediaan energi primer ... 22

BAB II KAJIAN PUSTAKA Tabel 2.1. Faktor refelksi pada warna cat ... 49

Tabel 2.2. Daftar alat pada laboratorium hama penyakit ... 72

Tabel 2.3. Daftar alat pada ruang persiapan laboratorium benih ... 75

Tabel 2.4. Daftar alat pada ruang aseptik/tanam ... 76

Tabel 2.5. Daftar alat pada lab.tanah, tanaman & pupuk ... 79

Tabel 2.6. Sudut altitude Kecamatan Kejajar ... 91

Tabel 2.7. Sudut azimuth Kecamatan Kejajar ... 91

BAB III ANALISIS PEMECAHAN PERMASALAHAN Tabel 3.1. Bidang dalam pusat Penelitian dan Pelatihan Agrikultur .... 94

Tabel 3.2. Luas total besaran ruang berdasarkan standar pengguna ... 100

Tabel 3.3. Data alititude dan azimuth kritis antara pukul 07.00-09.00 .. 116

Tabel 3.4. Data altitude dan azimuth kritis antara pukul 09.00-16.00 ... 116

Tabel 3.5. Ukuran pipa vertikal / tegak untuk menampung air hujan dari atap ... 122

Tabel 3.6. Tuntutan reduksi kebisingan ... 126

Grafik 3.1. Hubungan jarak dan tingkat reduksi kebisingan ... 126

Tabel 3.7. efektifivitas pengurangan kebisingan oleh berbagai macam tanaman ... 127

Tabel 3.8. Efektivitas pengurangan tingkat kebisingan dari penghalang buatan ... 128

(8)

xix

Tabel 3.9. Tingkat pencahayaan rata-rata, renderasi dan temperatur

warna yang direkomendasikan ... 132 Tabel 3.10. Nilai insulasi dinding dan jendela ... 137 BAB IV ANALISIS KONSEP

BAB V HASIL PERANCANGAN

Referensi

Dokumen terkait

Some kinds of auditors, such as environmental auditors, may be closer to Barley's (1996) ideal-typical techni- cian-as-bu€er: they interpret some aspect of the material world. But

3) File, serangkaian record yang lengkap dari suatu kelas yang identik, contohnya semua record piutang usaha dari suatu perusahaan akan membentuk file piutang usaha. Apa yang

Hasil yang dicapai adalah suatu aplikasi bergerak (mobile) yang memudahkan pengguna dalam mempelajari dan menerjemahkan istilah-istilah dari bahasa kedokteran, dengan hasil

Berdasarkan dari latar belakang diatas penulis tertarik untuk meneliti serta mengkaji lebih dalam tentang pembinaan akhlak dipondok pesantren Miftahul Huda Nurul Iman

Pada multifragmentary complex fracture tidak terdapat kontak antara fragmen proksimal dan distal setelah dilakukan reposisi. Complex spiral fracture terdapat dua atau

Fusarium oxysporum merupakan salah satu jamur patogen penting penyebab penyakit layu Fusarium pada tanaman tomat.. Pengendalian yang telah dilakukan, baik dengan

Pengelolaan risiko kredit dalam Bank juga dilakukan dengan melakukan proses analisa kredit atas potensi risiko yang timbul melalui proses Compliant Internal

Sehubungan dengan hal tersebut, dan untuk memperoleh data dan informasi dari Instansi Pemerintah mengenai Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berkaitan dengan kegiatan