• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh :Wahdah, S. Ag., M.Pd.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh :Wahdah, S. Ag., M.Pd."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

18 A. Pendahuluan

Secara alamiah, motivasi mahasiswa berkaitan erat dengan keinginan mahasiswa untuk terlibat aktif dalam proses perkuliahan di dalam kelas. Motivasi belajar memiliki peranan yang sangat

penting dalam pembelajaran, baik dalam proses maupun pencapaian hasil belajar. Keinginan untuk berhasil dan keinginan untuk sukses merupakan faktor yang mempengaruhi motivasi belajar seseorang. Dengan adanya keinginan yang kuat untuk sukses atau berhasil akan membuat MOTIVASI BELAJAR MAHASISWADI FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK TAHUN AKADEMIK 2013/2014

Oleh :Wahdah, S. Ag., M.Pd.

ABSTRAK

Motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar seseorang. Karena dengan memiliki motivasi, seseorang akan memiliki dorongan untuk belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang Motivasi Belajar Mahasiswa FAI UMP di Semester Empat Tahun Akademik 2013/2014 sehingga dengan memperoleh informasi secara jelas tentang hal tersebut dapat menambah wawasan peneliti dan dosen lain tentang motivasi belajar mahasiswa dan menjadi bahan rujukan dalam rangka mencari solusi pemecahan masalah guna meningkatkan motivasi belajar mahasiswa yang selama ini semakin menurun.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa motivasi mahasiswa pada saat perkuliahan berdasarkan dari persentase sembilan aspek motivasi mahasiswa mencapai rata-rata 80. Ini menunjukkan bahwa motivasi belajar mereka dikategorikan tinggi. Faktor yang mempengaruhi munculnya motivasi belajar mahasiswa semester IV PAI FAI UM Pontianak yaitu: faktor internal yang meliputi: keingian untuk berhasil dan sukses, keinginan untuk belajar dan merasa butuh untuk belajar, dan karena cita-cita masa depan. Sedangkan faktor eksternal meliputi: dosen, sarana dan prasarana, orang tua dan teman.

(2)

19 seseorang atau dalam hal ini

mahasiswa, akan termotivasi untuk semakin giat belajar baik di kampus maupun di rumah.

B. Motivasi Belajar Mahasiswa 1. Pengertian Motivasi

Menurut McDonald dalam Hamalik (2008 : 173) “motivation is a energy change within the person characterized goal by affective arousal and anticipatory goal reactions” motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. Purwanto (2002 : 60)

mengemukakan bahwa

motivasi adalah tenaga penggerak yang menimbulkan upaya keras untuk melakukan sesuatu.

Merujuk pada dua pendapat di atas, maka motivasi dapat diartikan sebagai kondisi yang muncul dalam diri seseorang

yang disebabkan karena adanya dorongan, sehingga mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Jika dihubungkan dengan belajar maka motivasi belajar dapat diartikan sebagai dorongan dalam hal penumbuhan gairah dan semangat untuk belajar. Untuk menentukan apakah seseorang memiliki motivasi atau tidak dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari beberapa indikator. Asrori (2008 : 184) mengemukakan bahwa indikator

untuk mengetahui

siswa/mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi dalam proses pembelajaran, diantaranya adalah:

1. Memiliki gairah belajar yang tinggi;

2. Penuh semangat;

3. Memiliki rasa penasaran atau ingin tahu yang tinggi;

4. Mampu ”jalan sendiri’ ketika

guru/dosen meminta

siswa/mahasiswa mengerjakan sesuatu;

(3)

20 5. Memiliki rasa percaya diri;

6. Memiliki daya konsentrasi yang tinggi;

7. Kesulitan dianggap sebagai tantangan yang harus diatasi; 8. Memiliki kesabaran dan daya

juang yang tinggi.

Sedangkan indikator untuk mengetahui mahasiswa yang mempunyai motivasi rendah diantaranya:

1. Perhatian terhadap pelajaran kurang;

2. Semangat juang rendah; 3. Mengerjakan sesuatu

merasa seperti diminta membawa beban berat; 4. Sulit untuk bisa “jalan

sendiri” ketika diberikan tugas;

5. Memiliki ketergantungan kepada orang lain;

6. Mereka bisa jalan kalau sudah “dipaksa”

7. Daya konsentrasi kurang. Secara fisik mereka berada di dalam kelas,

tetapi fikirannya berada di luar kelas;

8. Mereka cenderung menjadi pembuat kegaduhan;

9. Mudah berkeluh kesah dan pesimis ketika menghadapi kesulitan.

Selanjutnya berdasarkan pendapat Dwi Prasasti (2012)

mengemukakan bahwa

beberapa indikator untuk menentukan motivasi belajar seseorang diataranya adalah:

1. Kuatnya kemauan untuk berbuat;

2. Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar; 3. Kerelaan meninggalkan

kewajiban atau tugas yang lain;

4. Ketekunan dalam mengerjakan tugas;

5. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa); 6. Lebih senang bekerja

(4)

21 2. Jenis-jenis Motivasi

Dilihat dari jenisnya, motivasi terdiri dari 2 macam yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Sundari (2013) mengemukakan bahwa motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri orang yang bersangkutan tanpa rangsangan atau bantuan orang lain. Sedangkan Dimyati dan Mudjiono (2001 : 94) mengatakan bahwa motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar. Karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Lebih lanjut Dimyati dan Mudjiono (2001 : 94) mengemukakan bahwa motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu yang juga mendorongnya untuk melakukan sesuatu. Motivasi ekstrinsik tetap diperlukan dalam proses belajar misalnya di kelas, tidak semua pengajaran di kelas

dapat menarik minat mahasiswa, oleh karena itu dosen harus senantiasa membangkitkan motivasi mahasiswanya sehingga mereka mau dan ingin belajar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi intrinsik belajar mahasiswa menurut Heru (2013) yaitu :(1) adanya hasrat dan keinginan berhasil, (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ekstrinsiknya yaitu (5) adanya penghargaan dalam belajar, (6) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, (7)adanya lingkungan belajar yang kondusif.

Faktor ekstrinsik yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa menurut Anggraini (3012 : 51) yaitu: 1) Kualitas dosen yang mengajar; 2) Bobot materi kuliah yang diajarkan; 3) Metode perkuliahan yang digunakan dosen; 4) Kondisi dan suasana ruang kuliah; dan 5)

(5)

22 Fasilitas perpustakaan yang dapat

dimanfaatkan oleh mahasiswa. Selanjutnya Handrianto (2012) mengemukakan bahwa faktor ekstinsik yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa diantaranya adalah: a) Kecemasan terhadap hukuman; b) Penghargaan dan pujian; c) Peranan orang tua; d) Peranan pengajar; dan e) Kondisi lingkungan.

B. Motivasi Belajar Mahasiswa Di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammdiyah Pontianak Tahun Akademik 2013/2014

1. Gambaran Umum Universitas Muhammadiyah Pontianak

Fakultas Agama Islam yang berada di bawah naungan Universitas Muhammadiyah Pontianak berdiri tahun 1991, melalui Menteri Agama dengan surat Keputusan No. 125 tanggal 2 Juli tahun 1991 memberikan Status Terdaftar bagi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Pontianak yang

pada saat itu masih bernama Fakutas Tarbiyah dengan jurusan Pendidikan Agama Islam. Melalu SK Menteri Agama RI dengan No. 499 tanggal 17 Oktober 1996 selain perpanjangan izin operasional, Fakultas Tarbiyah diubah menjadi Fakultas Agama Islam.

Selanjutnya melalui Surat Keputusan N0 C/II/07/2002 tanggal 28 Februari 2002 oleh Kopertais Wilayah XI diterbitkan Perpanjangan izin fakultas sekaligus status terdaftar program D2 PGTKI. Perpanjangan izin penyelenggaraan Fakultas Agama Islam Program Studi Pendidikan Agama Islam selanjutnya adalah No. Dj.1/13/2007 tanggal 9 Januari 2007, perpanjangan izin terakhir No: 593 Tahun 2012 tanggal 24 Mei 2012 adalah Pada saat Fakultas Agama Islam Program Studi Pendidikan Agama Islam sudah Terakreditasi BAN PT No 049/BAN-PT/Ak-XIV/S1/I/2012.

(6)

23 Tabel: 1

Data Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Pontianak

NO NAMA DOSEN JABATAN

1 HERIANSYAH, SH., SHI., M. Pd. DEKAN

2 ELI, S. Ag., M.Pd. WAKIL DEKAN

3 WAHDAH, S. Ag., M.Pd. KA PRODI

4 ELIN B SOMANTRI, S. Ag., M.Pd. DOSEN

5 DR. MAWARDI, MM, DOSEN

6 NILWANI HAMID, S. Ag, M.Pd, DOSEN

7 M. ALIAS, S. Ag., S.Pd., M. Si. DOSEN

Data mahasiswa semester IV yakni tertuang dalam tabel berikut:

Tabel: 2

Data Mahasiswa Semester IV Tahun Akademik 2013/2014

NO NPM NAMA 1 121410051 MUSLIMIN 2 121410089 NAWAPUSPITA 3 121410317 DEVI 4 121410319 ERWAN JANUAR 5 121410375 FATIMAH 6 121410413 LISA 7 121410444 TIARA 8 121410445 SULASTRI 9 121410558 ANJAR SARI 10 131410020 MISWAN

(7)

24 1. Motivasi Belajar Mahasiswa

Semester IV Fakultas Agama Islam

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap motivasi mahasiswa diperoleh data bahwa mereka senang dan memiliki semangat yang tinggi untuk kuliah.

Sebagaimana yang

dikemukakan oleh Nawa Puspita bahwa: “yang saya rasakan saat kuliah di semester IV adalah sangat senang, keinginan untuk belajar

begitu menggebu-gebu”. Hal senada juga dikemukakan oleh Anjar Sari yaitu: “yang saya rasakan pada semester IV ini lebih semangat dari semester sebelumnya. Saya lebih tekun dalam perkuliahan”. Hal ini didukung oleh hasil observasi terdapat 70 % mahasiswa yang memiliki semangat belajar yang tinggi dalam perkuliahan di semester IV. Sebagaimana tertera pada tabel berikut ini:

(8)

25 Tabel 3

Hasil Observasi Motivasi Belajar Mahasiswa Semester IV FAI UM Pontianak

No

Nama Mahasiswa

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Aspek yang Dinilai

1 Muslimin √ √ √ √ √ √ √ √ √ 2 Nawa Puspita √ √ √ √ √ √ √ √ √ 3 Devi √ √ - - √ √ √ - 4 Erwan Januar √ √ √ √ √ √ √ √ √ 5 Fatimah - - √ √ √ √ √ √ √ 6 Lisa - √ - √ √ √ √ √ √ 7 Tiara √ - - - - √ √ √ √ 8 Sulastri - - - - - √ √ √ - 9 Anjar Sari √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10 Miswan √ √ √ √ √ √ √ √ √ Jumlah 7 7 6 7 8 9 10 10 8 % 70 70 60 70 80 90 100 100 80

(9)

26 Berdasarkan tabel di atas

menunjukkan bahwa terdapat 6 orang (60%) mahasiswa yang mampu jalan sendiri ketika diminta dosen untuk mengerjakan sesuatu. Aspek 1 adalah berkaitan dengan semangat belajar mahasiswa. Terdapat 7 orang (70%) mahasiswa semester IV yang memiliki semangat belajar yang tinggi dalam perkuliahan. Aspek 2 adalah berkaitan dengan rasa penasaran dan keingintahuan yang tinggi mahasiswa terhadap materi perkuliahan yakni menunjukkan 7 orang (70%) mahasiswa yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap materi perkuliahan yang akan disampaikan dosen. Aspek 3 adalah tentang mampu ”jalan sendiri” ketika guru/dosen meminta mahasiswa mengerjakan sesuatu.

Aspek 4 tentang memiliki rasa percaya diri. Hasil observasi, terdapat 7 orang (70%) mahasiswa yang memiliki percaya diri, mau

dengan sendirinya untuk bertanya dan menjawab pertanyaan saat proses perkuliahan berlangsung.

Aspek 5 tentang memiliki daya konsentrasi yang tinggi saat perkuliahan. Berdasarkan hasil observasi menunjukkan 8 orang (80%) mahasiswa yang memiliki konsentrasi tinggi seperti mendengarkan dengan penuh perhatian saat dosen menjelaskan materi perkuliahan. Aspek 6 tentang memiliki kesabaran dan daya juang yang tinggi. Berdasarkan tabel 4.3 yakni hasil observasi, terdapat 9 orang (90%) mahasiswa memiliki daya juang yang tinggi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan dosen.

Aspek 7 tentang kekuatan kemauan untuk berbuat, terdapat 10 orang (100%) mahasiswa yang memiliki kemauan kuat untuk berbuat sesuatu sesuai perintah dosen pada saat perkuliahan berlangsung. Aspek 8 tentang ketekunan dalam mengerjakan tugas, terdapat 10 orang (100%)

(10)

27 mahasiswa yang memiliki

ketekunan dalam mengerjakan tugas yang diberikan, baik tugas diskusi maupun tugas lainnya.

Aspek 9 tentang bekerja mandiri, terdapat 8 orang (80%) mahasiswa lebih senang mengerjakan tugas secara mandiri dari pada mengharapkan temannya dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar mahasiswa dikategorikan tinggi dalam mengikuti perkuliahan di semester IV FAI UM Pontianak.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa

Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa semester IV terdiri dari dua yaitu faktor internal dan motivasi eksternal. Adapun faktor internal yang mempengaruhi motivasi belajar mereka yaitu; Pertama: keingian untuk berhasil dan sukses, sebagaimana yang

dikemukakan oleh Erwan bahwa “faktor yang mempengaruhi saya untuk belajar adalah keinginan untuk sukses”. Hal serupa disampaikan oleh Nawa Puspita yaitu “faktor yang mempengaruhi saya untuk giat belajar adalah keinginan untuk berhasil.” Hal ini serupa dengan yang diungkapkan oleh Lisa yaitu “faktor yang mempengaruhi saya untuk giat belajar adalah keinginan untuk berhasil dan supaya sukses dalam karir saya nanti.” Keinginan untuk berhasil dan keinginan untuk sukses merupakan faktor internal yang mempengaruhi motivasi belajar seseorang. Dengan adanya keingian yang kuat untuk sukses atau berhasil akan membuat seseorang atau dalam hal ini mahasiswa, termotivasi untuk giat belajar baik di kampus maupun di rumah.

Kedua, keinginan untuk belajar dan merasa butuh untuk

belajar, sebagaimana

(11)

28

bahwa “faktor yang

mempengaruhi kemauan saya untuk belajar yaitu karena saya merasa perlu untuk belajar agar bisa bermanfaat bagi orang lain”. Keinginan atau merasa butuh untuk belajar ini merupakan perasaan yang penting dimiliki oleh mahasiswa. Dengan mempunyai keinginan untuk belajar yang merasa belajar merupakan suatu kebutuhan akan memicu dirinya untuk terus belajar dengan guat dan sungguh-sungguh.

Ketiga, karena cita-cita masa depan, sebagaimana yang diutarakan Muslimin bahwa “salah satu yang memicu saya untuk semangat belajar juga adalah ingin meraih cita-cita”. Hal ini senada dengan pendapat Nawa Puspita bahwa “faktor yang membuat saya termotivasi untuk belajar yaitu karena adanya keinginan saya untuk menjadi guru agama yang sukses dan berhasil baik didunia maupun diakherat”. Cita-cita

merupakan hal penting yang harus dimiliki setiap manusia termasuk seorang mahasiswa. Cita-cita adalah tujuan hidup yang akan dicapai oleh mahasiswa. Dengan memiliki cita-cita seorang mahasiswa akan berusaha belajar dengan giat dan memperoleh hasil yang baik agar cita-citanya adapat tercapai.

Secara garis besar terdapat tiga poin faktor internal yang membuat mahasiswa semester IV termotivasi untuk belajar yaitu keingian untuk berhasil dan sukses, keinginan untuk belajar dan merasa butuh untuk belajar dan karena cita-cita masa depan.

Adapun faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi belajar mereka yaitu; dari dosen, sarana dan prasarana, orang tua dan teman. Faktor ekstern yang pertama yaitu dosen yang meliputi kualitas dosen mengajar, metode yang digunakan dan kepribadian dan sikap dosen. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Fatimah

(12)

29 bahwa “salah satu faktor yang

membuat saya termotivasi yaitu metode yang digunakan dosen dan sikap ramah yang ditunjukkan oleh dosen pada saat mengajar”. Hal yang hampir sama juga dikemukakan oleh Miswan bahwa “salah satu faktor pendorong untuk saya aktif kuliah yaitu kualitas dosen mengajar seperti penggunaan media, strategi dan metode yang bervariasi, keramahan dan sikap bersahabat yang ditunjukkan dosen.” Selanjutnya Lisa mengatakan “Dosen, kepribadiannya. Kalau dosen mengajar menyenangkan saya juga senang dalam belajar”. Dosen merupakan tenaga pendidik di perguruan tinggi. Dosen merupakan faktor penting dalam meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Mahasiswa akan rajin datang kuliah apabila dosen yang mengajar disenangi baik secara kepribadian maupun secara keprofesionalannya.

Faktor yang kekedua adalah sarana dan prasarana. Yang menjadi salah satu faktor yang memotivasi mahasiswa untuk aktif belajar adalah sarana dan prasarana yang dimiliki dalam menunjang kegiatan pembelajaran. Tiara mengatakan bahwa “saya senang belajar apabila dosen mengajar menggunakan invokus, ditambah lagi iklim kelas yang tidak panas dan pencahayaan yang cukup. Jika dosen mengajar cuma menggunakan ceramah tanpa menggunakan media lain selain papan tulis, rasanya mengantuk dan ingin tidur”. Hal senada apa yang disampaikan oleh Anjar Sari bahwa “kuliah paling senang bila dosen menggunakan slide yang menarik. Dengan fasilitas kelas yang memadai, kursi,lampu dan kipas angin semua itu membuat suasana belajar menjadi nyaman jadi kuliah juga bersemangat.” Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

(13)

30 mahasiswa. Fasilitas yang

memadai seperti kursi yang layak pakai dan mencukupi, lampu sebagai alat penerangan, papan tulis yang bersih, infokus yang baik dan kondisi layak pakai. Semua barang tersebut mempengaruhi motivasi dan mempengaruhi kelancaran proses belajar mengajar dikelas.

Faktor ketiga yaitu orang tua. Dukungan orang tua juga penting dalam meningkatkan motivasi untuk belajar. Karena salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa adalah orang tua. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Muslimin bahwa “faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi belajar saya adalah dorongan dari orang tua yang secara terus-menerus mendororng saya agar berhasil”. Hal senada juga dikemukakan oleh Nawa Puspita yaitu “orang tua saya selalu mendorong saya agar kuliah terus dengan penuh semangat, hal

inilah yang membuat saya memiliki motivasi yang kuat untuk terus belajar walau usia saya sudah tidak muda lagi”. Faktor eksternal yang juga punya peranan penting adalah orang tua. Orang tua merupakan faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Motivasi belajar mahasiswa yang mendapat dukungan penuh dari orang tua akan berbeda motivasi belajar mahasiswa yang tidak mendapat dukungan dari orang tuanya. Dukungan ini dapat perupa material maupun dukungan moral.

Faktor keempat yaitu teman. Teman dapat mempuat seorang mahasiswa aktif kuliah maupun jadi pemalas. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sulastri bahwa “kalau teman akrab saya tidak kuliah, saya juga malas, di kelas jadi tidak bersemangat dan rasanya ingin pulang”. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Lisa bahwa “senang rasanya jika belajar

(14)

31 bersama teman teman, kalau pada

tidak masuk kuliah rasanya jadi sepi dan tidak semangat”. Bagitu juga dengan Devi, ia mengemukakan bahwa “ faktor eksternal yang membuat saya termotivasi untuk belajar adalah teman saya. Rasanya belajar jadi bersemangat jika teman saya juga belajar.” Teman merupakan faktor penting yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Seorang mahasiswa yang sedang malas bisa saja akan menjadi semangat apabila teman dekatnya selalu mengajaknya untuk kuliah dan belajar bersama.

C. Analisis Motivasi Belajar Mahasiswa

Dalam proses

pembelajaran, untuk menentukan apakah seorang mahasiswa memiliki motivasi atau tidak, dapat dilihat melalui beberapa indikator. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Asrori (2008 : 184) bahwa indikator untuk mengetahui siswa/mahasiswa yang

memiliki motivasi dalam proses pembelajaran diantaranya adalah memiliki gairah belajar yang tinggi, penuh semangat, memiliki rasa penasaran atau ingin tahu yang tinggi, mampu ”jalan sendiri’ ketika guru/dosen meminta siswa/mahasiswa mengerjakan sesuatu, memiliki rasa percaya diri, memiliki daya konsentrasi yang tinggi, kesulitan dianggap sebagai tantangan yang harus diatasi, dan memiliki kesabaran dan daya juang yang tinggi.

Berdasarkan pendapat Dwi Prasasti (2012) bahwa beberapa indikator untuk menentukan motivasi belajar seseorang diantaranya adalah: 1) kuatnya kemauan untuk berbuat; 2) jumlah waktu yang disediakan untuk belajar; 3) kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas yang lain; 4) ketekunan dalam mengerjakan tugas; 5) ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa); dan 6) lebih senang bekerja mandiri.

(15)

32 Mengacu pada kedua

pendapat di atas, dapat dilihat dengan jelas indikator yang berkaitan dengan motivasi belajar mahasiswa, dan indikator tersebut peneliti jadikan acuan untuk mengetahui motivasi belajar mahasiswa semester IV PAI UM Pontianak tahun akademik 2013/2014. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dikemukakan pada bagian sebelumnya, ditemukan bahwa mahasiswa pada saat perkuliahan berlangsung menunjukkan beberapa gejala seperti memiliki gairah belajar yang tinggi, penuh semangat, memiliki rasa penasaran atau ingin tahu yang tinggi, mampu ”jalan sendiri’ ketika

guru/dosen meminta

siswa/mahasiswa mengerjakan sesuatu, memiliki rasa percaya diri, memiliki daya konsentrasi yang tinggi, memiliki kesabaran dan daya juang yang tinggi, memiliki kemauan yang kuat untuk berbuat dan senang belajar

mandiri. Berdasarkan dari persentase sembilan aspek motivasi mahasiswa mencapai rata-rata 80. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar mereka dikategorikan tinggi.

Berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi munculnya motivasi belajar, jika dilihat dari faktor intern atau internal, berdasarkan hasil wawancara ditemukan tiga ( 3 ) faktor yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa yaitu keinginan untuk berhasil dan sukses, keinginan untuk belajar dan butuh untuk belajar dan cita-cita maa depan. Hal ini sesuai dengan pendapat Heru (2013) yang mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi intrinsik yaitu (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil, (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ekstrinsiknya yaitu (1)

(16)

33 adanya penghargaan dalam

belajar, (2) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, (3) adanya lingkungan belajar yang kondusif.

Selanjutnya, Anggraini (3012 : 47) mengemukakan bahwa faktor-faktor intrinsik yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa antara lain adalah factor minat terhadap bidang ilmu yang dipelajarinya dan orientasinya dalam mengikuti pendidikan tinggi. Pendapat tersebut dilengkapi oleh Handrianto (2012) yang mengemukkan bahwa faktor-faktor intrinsik yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa adalah minat, cita-cita dan kondisi fisik dan fsikis seseorang. Sedangakan faktor ekstrinsik yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa, berdasarkan hasil wawancara, ditemukan 4 (empat) faktor yaitu dari dosen pengampu mata kuliah, sarana dan prasarana yang tersedia, dari orang tua dan dari

teman. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Anggraini (3012 : 51) yaitu: 1) kualitas dosen yang mengajar; 2) bobot materi kuliah yang diajarkan; 3) metode perkuliahan yang digunakan dosen; 4) kondisi dan suasana ruang kuliah; dan 5) fasilitas perpustakaan yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa. Handrianto (2012) mengemukakan bahwa faktor ekstinsik yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa diantaranya adalah: kecemasan terhadap hukuman, penghargaan dan pujian, peranan orang tua, peranan pengajar, dan kondisi lingkungan.

Faktor intern dan faktor ekstern sebagai mana yang dikemukakan di atas, merupakan faktor yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Jadi untuk meningkatkan motivasi belajar mahasiswa dosen, lembaga, orang tua dan teman harus saling mendukung sehingga mahasiswa dapat kuliah dengan

(17)

34 penuh semangat. Apabila

mahasiswa sudah memiliki semangat yang tinggi dalam belajar, diharapkan hasil belajar yang diperoleh juga akan tinggi. D. Penutup

Motivasi mahasiswa pada saat perkuliahan berlangsung menunjukkan beberapa gejala seperti memiliki gairah belajar yang tinggi, penuh semangat, memiliki rasa penasaran atau ingin tahu yang tinggi, mampu ”jalan sendiri’ ketika guru/dosen meminta siswa/mahasiswa mengerjakan sesuatu, memiliki rasa percaya diri, memiliki daya konsentrasi yang tinggi, memiliki kesabaran dan daya juang yang tinggi, memiliki kemauan yang kuat untuk berbuat dan senang belajar mandiri. Berdasarkan dari persentase sembilan aspek motivasi mahasiswa mencapai rata-rata 80. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar mereka dikategorikan tinggi.

Adapun faktor yang mempengaruhi munculnya motivasi belajar mahasiswa semester IV PAI FAI UM Pontianak yaitu faktor internal dan factor eksternal. Faktor internal meliputi keingian untuk berhasil dan sukses, keinginan untuk belajar dan merasa butuh untuk belajar, dan karena cita-cita masa depan. Sedangkan factor eksternal yaitu meliputi dosen, sarana dan prasarana, orang tua dan teman.

(18)

35 Daftar Pustaka

Asrori, Muhammad. 2008. Psikologi Pembelajaran, Bandung: Wacana Prima.

Dimyati dan Mudjiono. 2001. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.

Emzir. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara.

Margono. 2004. Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Renika Cipta. Purwanto, Ngalim. 2002. Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Rasyid, Harun. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif Bidang Ilmu Sosial dan Agama, Pontianak: tnp.

Sugiyono. 2006. Metode Peneliitan Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta

Referensi

Dokumen terkait

Winarno Surachman, Perkembangan Pribadi dan Keseimbangan Mental, IKIP, Bandung, 1965, hlm.7... 1) Pengayoman Polri kepada masyarakat, harus menyentuh setiap lapisan

APAC INTI CORPORA Bawen, Semarang berdasarkan SNI 7231:2009 tentang Metode Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja dan hubungannya pada perubahan nilai ambang

Penyajian Menjelaskan materi dan melayani Tanya jawab untuk pemahaman yang lebih baik pada mahasiswa. Ceramah, Tanya jawab dan diskusi Papan Tulis, LCD

menggerakkan orang yang belum dewasa untuk melakukan perbuatan cabul sebagai kejahatan terhadap kesusilaan dalam Pasal 293 KUHP adalah bahwa perbuatan menggerakkan itu

Administrator Untuk xxxxxxx Suku Pakaian Adat Artikel Manajemen User Logout INFORMASI Home Profil Daftar Pakaian KALENDER ARTIKEL 

Perancangan alat yang akan dibuat menggunakan mikrokontroler AT89S51 sebagai otak kendali sistem dan beberapan perangkat pendukung seperti sensor api,

Dengan aplikasi sistem informasi pembelian, produksi dan penjualan sintong topi berbasis web ini diharapkan pihak Twin’s Plas dapat mengontrol apabila ada

Berdasarkan hasil yang telah didapat pada tabel 1 di atas, maka dapat dijelaskan bahwa bentuk kesalahan yang paling dominan ditemukan pada tajuk rencana harian Waspada