• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring berjalannya waktu perkembangan sains pun berkembang dengan pesat. Hal ini memiliki keterkaitan yang erat dengan perkembangan teknologi. Sehubungan dengan dunia pendidikan hal ini saling terkait satu sama lain. Oleh karena itu perkembangan sains dan teknologi harus beriringan dengan pendidikan agar dunia pendidikan lebih maju.

Peserta didik perlu dilatih sedini mungkin sebagai persiapan di masa mendatang supaya mampu mengambil keputusan yang tepat dalam menghadapi masalah sosial tanpa yang dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Reformasi di bidang pendidikan melalui pengembangan pendekatan atau metode pembelajaran akan sangat bermanfaat dalam kehidupan era global.

Untuk membuat suasana pembelajaran yang aplikatif sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat maka perlu dilakukan perubahan pendekatan pembelajaran yang mengacu anak lebih berfikir kritis, kreatif logis dan berinisiatif dalam mengembangkan potensinya serta melibatkan peserta didik dengan lingkungan disekitarnya dengan menumbuhkembangkan kesadaran dan kepekaan tentang gejala dan masalah sosial. Sebab kelemahan dan permasalahan yang sering terjadi dan dirasakan oleh guru yaitu bahwa Biologi masih dianggap pelajaran yang monoton, membosankan, menuntut hafalan yang tidak sedikit. Hal tersebut terjadi karena pembelajaran masih menggunakan metode ceramah yang lebih berpusat pada guru. Aktivitas peserta didik sebagian besar hanyalah mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang dianggap penting. Kelemahan lain adalah bahwa materi yang diajarkan sudah tidak up to date lagi atau tidak sesuai lagi dengan realita kehidupan masyarakat. Salah satu pendekatan pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi dan kreatif siswa adalah dengan menerapkan pendekatan pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat.

B. Rumusan Masalah

(2)

2. Apa tujuan pendekatan sains teknologi masyarakat?

3. Bagaimana ciri-ciri dari pendekatan sains teknologi masyarakat?

4. Apa saja komponen-komponen yang terdapat dalam pendekatan sains teknologi masyarakat?

5. Bagaimana perbedaan antara pendekatan sains teknologi masyarakat dengan cara biasa?

6. Bagaimana pola-pola pendekatan sains teknologi masyarakat? 7. Mengapa pendekatan sains teknologi masyarakat penting? 8. Apa saja manfaat dari pendekatan sains teknologi masyarakat? 9. Apa kekurangan dari pendekatan sains teknologi masyarakat? C. Tujuan

1. Menjelaskan pengertian pendekatan sains teknologi masyarakat 2. Menyebutkan tujuan pendekatan sains teknologi masyarakat 3. Menyebutkan ciri-ciri dari pendekatan sains teknologi masyarakat

4. Menyebutkan komponen-komponen yang terdapat dalam pendekatan sains teknologi masyarakat

5. Menyebutkan perbedaan antara pendekatan sains teknologi masyarakat dengan cara biasa

6. Menjelaskan pola-pola pendekatan sains teknologi masyarakat 7. Menjelaskan pentingnya pendekatan sains teknologi masyarakat 8. Menyebutkan manfaat dari pendekatan sains teknologi masyarakat 9. Menyebutkan kekurangan dari pendekatan sains teknologi masyarakat

(3)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sains Teknologi Masyarakat

Dalam pembelajaran, perlu adanya pendekatan sehingga materi dapat tersampaikan dengan baik. Menurut Sanjaya pendekatan merupakan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Dengan adanya pendekatan ini siswa diharapkan dapat berperan aktif dalam pembelajaran. Salah satunya adalah Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) (Chaerunisa, 2013).

Istilah Sains Teknologi Masyarakat atau “Science Technology Society” pertama kali diciptakan oleh John Ziman dalam bukunya “Teaching and Learning about Science and Society” pada tahun 1980. Dalam bukunya tersebut, Ziman mencoba mengungkapkan bahwa konsep-konsep dan proses-proses sains seharusnya sesuai dengan kehidupan siswa sehari-hari (Ratri, 2006).

National Science Teachers Association (NSTA) memandang STM sebagai proses pembelajaran yang senantiasa sesuai dengan konteks pengalaman manusia. Dalam pendekatan ini siswa diajak untuk meningkatakan kreativitas, sikap ilmiah, menggunakan konsep dan proses sains dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Hidayat (2000), sejalan dengan perkembangan sains, tujuan pendidikan sains 2000 hendaknya ditujukan pada pengembangan-pengembangan individu yang melek sains, mengerti bahwa sains-teknologi dan masyarakat saling mempengaruhi dan saling bergantung, mampu mempergunakan pengetahuannya dalam membuat keputusan-keputusan yang tepat dalam kehidupan sehari-hari. STM dapat diartikan pembelajaran yang dirancang dengan menggunakan isu-isu sosial dan teknologi yang ada di lingkungan siswa sebagai pemicu dalam pembelajaran suau konsep (Chaerunisa, 2013).

Menurut Muslichach Asy’ary pendekatan sains teknologi masyarakat merupakan pendekatan pembelajaran yang pada dasarnya membahas penerapan sains dan teknologi dalam konteks kehidupan manusia sehari-hari.

(4)

Oleh karena itu pendekatan sains teknologi masarakat disebut juga sebagai pen dekatan terpadu antara sains dan isu teknologi yang ada di masyarakat. Dengan pendekatan ini siswa dikondisikan agar mau dan mampu menerapkan prinsip sains untuk menghasilkan karya sederhana atau solusi pemikiran untuk mengatur dampak negatif yang mungkin timbul akibat munculnya produk teknologi (Indiarti, 2012).

B. Tujuan Sains Teknologi Masyarakat

Menurut Yager (2010) mengatakan bahwa tujuan pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat adalah sebagai berikut:

1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membandingkan dan mengkontraskan sains dan teknologi serta menghargai bagaimana sains dan teknologi memberikan kontribusi pada pengetahuan dan pengaruh baru.

2. Memberikan contoh-contoh perubahan-perubahan yang sangat besar dalam bidang sains dan teknologi yang dibawa masyarakat, pertambahan ekonomi, dan proses-proses politik.

3. Memberikan/menawarkan pandangan global pada hubungan sains dan teknologi pada masyarakat, menunjukkan dampaknya pada pengembangan bangsa dan ekologi bumi.

C. Ciri-ciri Sains Teknologi Masyarakat

Menurut Yager (1996 dalam Fajar 2004), Program STM pada umumnya memiliki karakteristik/ciri-ciri sebagai berikut :

1. Identifikasi masalah-masalah setempat yang memiliki kepentingan dan dampak.

2. Penggunaan sumber daya setempat (manusia, benda, lingkungan) untuk mencari informasi yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah. 3. Keikutsertaan yang aktif dari siswa dalam mencari informasi yang dapat

diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari.

4. Perpanjangan belajar di luar sekolah dan sekolah

5. Fokus kepada dampak sains dan teknologi terhadap siswa

6. Suatu pandangan bahwa isi dari pada sains bukan hanya konsep-konsep saja yang harus dikuasai siswa dalam tes

(5)

7. Penekanan pada keterampilan proses dimana siswa dapat menggunakan dalam memecahkan masalah

8. Penekanan pada kesadaran karir yang berkaitan dengan sains dan teknologi

9. Kesempatan bagi siswa untuk berperan sebagai warga negara di mana ia mencoba untuk memecahkan isu-isu yang telah diidentifikasi

10. Identifikasi bagaimana sains dan teknologi berdampak di masa depan. 11. Kebebasan atau otonomi dalam proses belajar

D. Komponen-Komponen Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat

Di dalam pendekatan sains teknologi masyarakat terdapat komponen-komponen yang terlibat di dalamnya. Adapun komponen-komponen-komponen-komponen yang terdapat pada pendekatan STM sebagai berikut:

1. Strategi-strategi yang berada untuk memberikan pemahaman yang nyata mengenai pola-pola penalaran dan berfikir dari teman sebayanya, orang dewasa, dan para ahli.

2. Keterampilan-keterampilan dalam menguji validitas argumen dan contoh-contoh yang tampaknya terdengar seperti penalaran ilmiah yang membawa pada kesimpulan yang keliru.

3. Memotivasi siswa untuk mengeksplorasi emosi dan nilai-nilai dalam hubungan data dengan bukti-bukti khusus.

4. Penggunaan studi lapangan, pembicaraan tamu, media imformasi, filem dan kegiatan-kegiatan siswa, debat, berbain peran dan simulasi.

E. Perbedaan Sains Teknologi Masyarakat dengan Cara Biasa

Sains teknologi masyarakat memiliki perbedaan antara cara yang konvensional yang pada umumnya sering digunakan. National Science Teachers Association (NSTA) (dalam Nurhayati 2011) mengemukakan perbedaan antara peserta didik yang mengikuti STM dengan yang tidak, antara lain sebagai berikut.

CARA BIASA STS

Aplikasi Bahan Pelajaran

Peserta didik tidak melihat manfaat yang mereka pelajari

Peserta didik dapat menghubungkan yang mereka pelajari dengan kehidupan sehari-hari.

(6)

Peserta didik tidak dapat menghubungkan

sains yang dipelajari dengan teknologi masa

kini.

Peserta didik memperhatikan perkembangan teknologi dan melalui fakta

tersebut malihat manfaat dan relevansinya.

Kreativitas Peserta didik kurang memiliki kemampuan bertanya.

Peserta didik tidak efektif dalam mengidentifikasi sebab-akibat dari situasi tertentu.

Peserta didik lebih banyak bertanya, dan sering kali memberikan pertanyaan yang di luar dugaan guru.

Peserta didik terampil dalam mengidentifikasi kemungkinan penyebab dan efek hasil observasi dan kegiatan tertentu. Pengetahuan Pengetahuan diperlukan untuk

melaksanakan tes.

Pengetahuan hanya dipandang sebagai hasil belajar.

Retensi berlangsung cepat.

Peserta didik melihat pengetahuan sains sebagai sesuatu yang diperlukan.

Pengetahuan dipandang sebagai bekal untuk menyelesaikan masalah.

Peserta didik lebih lama melupakan informasi yang diperoleh, dan dapat

melaksanakan trsansfer belajar dengan baik.

Proses Peserta didik melihat proses sains sebagai keterampilan yang dimiliki ilmuwan. Peserta didik melihat proses

Peserta didik melihat proses sains sebagai ketrampilan yang dapat mereka gunakan.

(7)

sains sebagai sesuatu untuk dipraktekkan karena

merupakan syarat.

sains sebagai keterampilan yang perlu dikembangkan

untuk kebutuhan mereka sendiri. Sikap Peserta didik hanya memiliki

sedikit ide-ide.

Minat peserta didik terhadap sains menurun dengan menaiknya tingkat.

Sains menurunkan rasa ingin tahu.

Guru dianggap sebagai pemberi informasi.

Peserta didik melihat sains untuk dipelajari.

Peserta didik terus menerus memiliki ide-ide.

Minat peserta didik bertambah dari tingkat ke tingkat.

Peserta didik ingin tahu tentang dunia fisik.

Guru dianggap sebagai fasilitator.

Peserta didik melihat sains sebagai alat untuk

menyelesaikan masalah. F. Pola-pola Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat

Adapun beberapa pola kegiatan pembelajaran yang menggunakan pendekatan STM. Pola pola pendekatan STM menurut Nurhayati (2011) digambarkan sebagai berikut.

Pola (a)

Uji Coba Karya Teknologi Rancang dan Buat Karya

Teknologi Pengenalan/Pemahaman

Prinsip Sains

Perbaikan dan Penyempurnaan Isu Teknologi di Masyarakat Saran Perbaikan Lingkungan

(8)

Pola (b)

Pola (c)

G. Pentingnya Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat

Menurut Nilam (2013), alasan pentingnya STM digunakan sebagai salah satu pendekatan dalam pengajaran Biologi di sekolah adalah:

1. Untuk dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, sehingga siswa akan dapat terlibat secara aktif mengidentifikasi isu – isu sosial dan teknologi yang terdapat di sekitar lingkungan dan masyarakat.

2. Untuk memecahkan isu-isu sosial

3. Untuk membuat sains dapat dipahami oleh semua siswa.

4. Pengajaran sains dengan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat akan mendekatkan siswa kepada obyek yang dibahas.

5. Dapat memberikan pengetahuan dan pengertian kepada generasi muda yang mereka butuhkan dan memahami masalah-masalah sosial yang muncul sebagai akibat sains dan teknologi.

6. Pengajaran sains dengan pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat merupakan suatu konteks pengembangan pribadi dan sosial.

Menemukan Model Baru/ Mengusulkan

Karya Baru Memahami Prinsip Sains

yang Digunakan Mengkaji Produk

Teknologi

Mengusulkan Upaya Pemecahan Masalah Lingkungan sebagai

Dampak Teknologi Mengkaji Dampak Penggunaan Produk

Mengkaji Usulan Perbaikan Usulan

(9)

7. Dapat memberikan kepercayaan diri kepada generasi muda dan untuk berperan serta dalam teknologi

H. Manfaat Pendekatan SainsTeknologi Masyarakat

Adapun manfaat dari suatu pendekatan STM (Sains, Teknologi, Masyarakat) menurut Nilam (2013) yaitu:

1. Pendekatan STM efektif untuk penguasaan konsep dalam diri murid. 2. Dalam ranah penerapan/aplikasi murid-murid yang diberikan pendekatan

STM menunjukan kemampuan menerapkan konsep-konsep sains (IPA) dalam kehidupan sehari-hari.

3. Dalam ranah sikap, hasil penelitian menunjukan bahwa murid-murid yang diberikan pendekatan STM mempunyai sikap yang lebih positif terhadap pelajaran sains.

4. Dan siswa dapat menjadi pelajar yang bisa bersikap dan tau teknologi. 5. Serta untuk meningkatkan kemampuan menggunakan pengetahuan

didalam membuat keputusan. Dengan demikian individu tersebut dapat menghargai sains dan teknologi dalam masyarakat, dan mengerti keterbatasan-keterbatasannya.

6. Siswa menjadi lebih kreatif, hal ini akan terlihat dari banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan karena besarnya rasa ingin tahu mereka. Mereka juga menjadi lebih mudah dan terampil mengidentifikasi penyebab atau dampak penggunaan suatu teknologi I. Kekurangan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat

Dari manfaat yang telah kita ketahui, ternyata dalam pendekatan STM juga masih memiliki kekurangan. Menurut Nilam (2013) kekurangan tersebut adalah:

1. Dilihat pada guru yang belum menguasai sains teknologi sehingga guru susah untuk mentransfer materi pembelajaran dengan sains teknologi masyarakat

2. Selain itu peserta didik khusunya siswa yang berada di kelas rendah, belum mampu mengoperasikan sains teknologi yang sudah ada.

3. Fasililitas pendukung pada beberapa sekolah kurang atau hampir tidak ada itu.

(10)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Untuk membuat suasana pembelajaran yang aplikatif sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat maka perlu dilakukan perubahan pendekatan pembelajaran yang mengacu anak lebih berfikir kritis, kreatif logis dan berinisiatif. Salah satu pendekatan pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi dan kreatif siswa adalah dengan menerapkan pendekatan pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat.

Pendekatan sains teknologi masyarakat merupakan pendekatan pembelajaran yang pada dasarnya membahas penerapan sains dan teknologi dalam konteks kehidupan manusia sehari-hari. Namun, dari kelebihan dan manfaat yang telah kita ketahui, ternyata dalam pendekatan STM juga memiliki kekurangan yaitu guru yang belum menguasai sains teknologi sehingga guru susah untuk mentransfer materi pembelajaran dengan sains teknologi masyarakat. Selain itu peserta didik khusunya siswa yang berada di kelas rendah, belum mampu mengoperasikan sains teknologi yang sudah ada, serta fasililitas pendukung pada beberapa sekolah kurang atau hampir tidak ada.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Chaerunisa, Dera Karina. 2013. Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Linkungan (STML), Sikap terhadap Sains Kempampuan Berpikir Kreatif dan Prestasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Fajar, Arnie. (2004). Portofolio dalam Pembelajaran IPS. Rosda Karya. Bandung. Indiarti, dkk. 2012. Penerapan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA. PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Nilam, Bunga. 2013. Pendekatan STM (Sains, Teknologi, Masyarakat). Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Nurhayati. 2011. Strategi belajar Mengajar. Badan Penerbit Universitas Makassar. Makassar.

Ratri, Safitri Yosita. 2006. Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) untuk Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Universitas Negeri Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengamatan kemampuan berbahasa siswa pada siklus 1 telah mengalami peningkatan dari pratindakan walaupun belum mencapai persentase KKM yang telah ditentukan.

Perilaku melayani berarti pengabdian yang tulus terhadap bidang kerja dan yang paling utama adalah kebanggaan atas pekerjaan, sikap menggambarkan perusahaan, karena pelaku

Menjelaskan cara menyelesaikan soal cerita tentang penjumlahan atau pengurangan bilangan bulat Bersama siswa mendiskusikan cara penyelesaian soal cerita tentang penjumlahan

Pada tahap pertama ini kajian difokuskan pada kajian yang sifatnya linguistis antropologis untuk mengetahui : bentuk teks atau naskah yang memuat bentuk

underwear rules ini memiliki aturan sederhana dimana anak tidak boleh disentuh oleh orang lain pada bagian tubuhnya yang ditutupi pakaian dalam (underwear ) anak dan anak

Perancangan Islamic centre di Kabupaten Bone Bolango dengan pendekatan Ulil Albab adalah perancangan suatu wadah pusat kegiatan Islam yang mampu menampung kegiatan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada kelompok zig-zag run selama 18 kali pertemuan (3 kali pertemuan dalam seminggu) di sekolah sepakbola PERSADA Gresik