Perspektif: Customer Perspective
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Formula:
Tujuan: Definisi:
Hasil Survei
Stakeholders adalah K/L terkait, Lembaga Peneliti, Civitas Akademika, Pelaku usaha, Jurnalis, Masyarakat sebagai penerima manfaat.
Kebijakan Luar Negeri lndonesia adalah sikap dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan subyek hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional di berbagai bidang.
Strategi adalah rencana, metode atau serangkaian tindakan cermat oleh negara.
Rekomendasi adalah saran yang menagnjurkan, membenarkan, menguatkan, sebuah langkah kebijakan untuk mencapai kepentingan nasional dan organisasi. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari rekomendasi strategi kebijakan yang ikut membentuk keputusan organisasi atau individu.
Indeks ini menggunakan survei yang meliputi Konten kebijakan, Proses kebijakan, dan Manfaat Kebijakan yang dihasilkan Kementerian Luar Negeri. Indeks ini menggunakan skala 1-4, yaitu:
Skala 1: Tidak Berpengaruh Skala 2: Kurang Berpengaruh Skala 3: Berpengaruh Skala 4: Sangat Berpengaruh
IKU C.1 - Indeks Pengaruh Rekomendasi Strategi Kebijakan Luar Negeri terhadap Kebijakan Stakeholders
Kebijakan luar negeri adalah sikap dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan subyek hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional.
Dukungan adalah sokongan/bantuan.
Komitmen adalah (upaya) perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu. Tinggi adalah (mendukung) secara penuh.
Dukungan dan komitmen nasional atas kebijakan luar negeri yang tinggi
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( X ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum (X) Average
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
3 (skala 4) 3.16 3 (skala 4) 3 (skala 4) N/A
3 (skala 4) 3,09 3 (skala 4) 3 (skala 4) N/A
3 (skala 4) 3,08 3 (skala 4) 3 (skala 4) N/A
3 (skala 4) 3,20 3 (skala 4) 3 (skala 4) N/A
3 (skala 4) 3,23 3 (skala 4) 3 (skala 4) N/A
s.d TRIWULAN IV
Indeks
Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan
Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan
s.d TRIWULAN III
Periode Pelaporan 2020 2021 2022
TAHUNAN s.d TRIWULAN I s.d TRIWULAN II
( X ) Take Last Known Value Survei
IKU tersebut bertujuan untuk mengukur kinerja Kemenlu dengan menghitung indeks pengaruh rekomendasi strategi kebijakan luar negeri Indonesia terhadap kebijakan stakeholders
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Definisi:
Formula:
Tujuan:
Satuan Pengukuran :
Kebijakan Luar Negeri adalah sikap dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan subyek hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional.
Berkualitas adalah mempunyai mutu/taraf baik dan ditindaklanjuti oleh Pimpinan Kementerian Luar Negeri.
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA
BADAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
Business Process Perspective
Dukungan dan komitmen nasional atas kebijakan luar negeri dan kesepakatan internasional yang tinggi
Jumlah rekomendasi yang disampaikan
x 100% Jumlah rekomendasi yang diterima
IKU-1 Persentase rekomendasi kebijakan luar negeri yang berkualitas
Rekomendasi adalah : butir-butir saran/pemikiran hasil kajian yang disampaikan kepada Pimpinan Kemenlu sebagai masukan dalam penentuan kebijakan luar negeri.
Kebijakan Luar Negeri adalah sikap dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan subyek hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional.
Berkualitas adalah mempunyai mutu/taraf baik dan ditindaklanjuti oleh Pimpinan Kementerian Luar Negeri. Ruang Lingkup:
Ditindaklanjuti : rekomendasi yang mendapatkan tanggapan/arahan/disposisi dari Pimpinan Kemenlu baik yang ditujukan kepada jajaran di BPPK dan Satker Eselon 1 lainnya
Untuk mengetahui sejauh mana kualitas rekomendasi yang dihasilkan oleh Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan yang dapat digunakan dalam perumusan kebijakan luar negeri
Persentase
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :
( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :
2022
Target Realisasi Target Realisasi Target
95% 109,42 96% N/A N/A
20% 28,38 20% N/A N/A
40% 44,25 40% N/A N/A
75% 70,25 75% N/A N/A
95% 109,42 96% N/A N/A
( X ) Take Last Known Value Semua Eselon II di Lingkungan BPPK
Semua Eselon II di lingkungan BPPK, K/L terkait, Lembaga Think Tanks/Perguruan Tinggi, Media dan pemangku kepentingan dalam negeri dan luar negeri
Matriks Kompilasi Tanggapan Menlu, Wamenlu dan Eselon 1 (persetujuan/implementasi/instruksi lebih lanjut), Disposisi pimpinan terkait rekomendasi yang disampaikan BPPK, dan berita portal/media yang sesuai dengan rekomendasi, Instruksi Pimpinan Kemenlu via media digital, tanggapan/apresiasi dari K/L, institusi dan para pemangku kepentingan terkait
TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV Periode Pelaporan 2020 2021 TAHUNAN
Perspektif: Sasaran Strategis: Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama: Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( x ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( x ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab Unit/Pihak Penyedia Data : Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( x ) Cascading Peta ( ) Cascading Non
peta ( ) Non-Cascading
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA
BADAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
Learning and Growth
Tata Kelola Organisasi di Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan
Definisi:
Organisasi adalah kesatuan bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Tata Kelola merupakan rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu organisasi. Tata kelola juga
mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholders) yang terlibat dalam pengelolaan tujuan organisasi.
Laporan Hasil Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dari Kementerian PAN dan RB
IKU-1 Nilai Reformasi Birokrasi Kemenlu Definisi:
Nilai Reformasi Birokrasi adalah nilai yang diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atas upaya suatu organisasi pemerintah untuk melakukan
pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka mencapai good governance.
Nilai Reformasi Birokrasi mencakup hasil evaluasi capaian 8 program area perubahan RB baik pada komponen proses maupun hasil berdasarkan Lembar Kerja Evaluasi Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi.
Komponen 8 program area perubahan, yaitu: Perubahan pola pikir dan budaya kerja (Manajemen Perubahan);
Penataan Peraturan Perundang-undangan; Penguatan Organisasi; Penataan Tata Laksana; Manajemen SDM Aparatur; Penguatan Pengawasan; Penguatan Akuntabilitas Kinerja; dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
Nilai Reformasi Birokrasi mencakup penilaian terhadap dua komponen: Proses dan Hasil. Proses adalah seluruh upaya yang dilakukan oleh instansi pemerintah dalam menjalankan fungsinya, sedangkan Hasil adalah kinerja yang diperoleh dari komponen proses.
Hubungan sebab-akibat antara komponen proses dan hasil dapat mewujudkan proses perbaikan bagi instansi melalui inovasi dan pembelajaran, di mana proses perbaikan ini akan
meningkatkan kinerja instansi pemerintah secara berkelanjutan.
Komponen proses sangat menentukan keberhasilan tugas instansi, sedangkan komponen hasil berhubungan dengan kepuasan para pemangku kepentingan.
Formula:
Nilai Reformasi Birokrasi Kemenlu oleh KeMENPAN dan RB Tujuan:
untuk mengukur sejauh mana Kementerian Luar Negeri telah melakukan perubahan penyelenggaraan pemerintahan yang menciptakan kondisi good governance. Indeks
Seluruh Unit Organisasi Eselon I di Kemenlu Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan
Metode Cascading : ( x ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( x ) Raw data Polarisasi Indikator Kinerja : ( x ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( x ) Tahunan
Tabel Data :
2021 Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target
TAHUNAN 85 77,44 90 76,44 83 76.73 85 76.73 87
Indikator Kinerja Utama: Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( x ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( x ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab Unit/Pihak Penyedia Data : Sumber Data :
( x ) Take Last Known Value
Periode Pelaporan 2017 2018 2020
IKU-2 Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Definisi:
Nilai evaluasi AKIP adalah nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah
diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.
Sesuai dengan Permenpan No.12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP, penilaian evaluasi AKIP meliputi lima komponen dan bobot, yaitu: (1) perencanaan kinerja: 30%; (2) pengukuran kinerja: 25%; (3) pelaporan kinerja: 15%; (4) evaluasi internal: 10%; dan (5) capaian kinerja: 20%.
Klasifikasi Nilai evaluasi AKIP:
(1) AA (Skor > 90-100); Sangat Memuaskan (2) A (Skor > 80-90); Memuaskan (3) BB (Skor > 70-80); Sangat Baik (4) B (Skor > 60-70); Baik (5) CC (>50-60); Cukup (6) C (>30-50); Kurang (7) D (0-30); Sangat Kurang
Formula:
Nilai AKIP Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan oleh Inspektorat Jenderal Tujuan:
untuk mengukur sejauh mana Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan telah melakukan penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan berorientasi hasil.
2019
Nilai (kategori)
Bagian Tata Usaha, Perencanaan dan Organisasi Seluruh Satker Eselon II di Lingkungan BPPK Laporan Hasil Evaluasi AKIP dari Inspektorat Jenderal
Jenis Cascading IKU: (X) Cascading Peta ( ) Cascading Non
peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average (X) Take Last Jenis Konsolidasi Lokasi : ( x ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( x ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( x ) Tahunan
Tabel Data :
2021 Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target TAHUNAN 70,30 (BB) 70,25 70,30 (BB) 74,84 (BB) 77 (BB) 72,55 (BB) * 78 (BB) 74,99 (BB) 79 (BB)
Perspektif:
Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Definisi :
Sarana dan Prasarana:
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan.
Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Untuk lebih
memudahkan membedakan keduanya, Sarana lebih ditujukan untuk benda-benda yang bergerak seperti komputer dan mesin-mesin, sedangkan prasarana lebih ditujukan untuk benda-benda yang tidak bergerak seperti gedung.
Memadai: kuantitas dan kualitas terpenuhi dengan layak dan berfungsi untuk menunjang kegiatan perkantoran sehari-hari. Latar Belakang: Sebuah organisasi tentunya memiliki berbagai kebutuhan untuk dapat mendukung maupun membantu agar kegiatan di dalam organisasi
tersebut dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang ada. Kebutuhan akan sarana dan prasarana merupakan kebutuhan penting agar terlaksananya setiap kegiatan yang ada.
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA
BADAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
Internal Business Process
Sarana dan Prasarana Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan yang memadai
IKU-1 Persentase sarana dan prasarana Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan yang dipenuhi sesuai rencana
Definisi:
Sarana dan Prasarana: alat dan juga benda-benda yang bertujuan untuk menunjang kegiatan organisasi agar dapat mencapai maksud dan tujuan dari
organisasi tersebut. Yang dipenuhi sesuai rencana: Tepat waktu sesuai dengan RKA-K/L yang disahkan menjadi DIPA.
Formula:
Jumlah sarana dan prasarana yang dipenuhi sesuai dengan dokumen rencana (RKA-K/L)
Total sarana dan prasarana yang direncanakan dalam dokumen perencanaan pengadaan (RKA-K/L)
Tujuan:
Untuk mengetahui ketersediaan sarana dan prasarana Kemelu dan Perwakilan yang berjalan sesuai rencana.
L2
Satuan Pengukuran :
Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low
Tingkat Validitas IKU :
( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data :
Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta (X) Non-Cascading
Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak
Tabel Data :
2022
Target Realisasi Target Realisasi Target
100% N/A 100% N/A N/A
20% 13% 20% N/A N/A
30% 17% 30% N/A N/A
50% 100% 50% N/A N/A
100% 107% 100% N/A N/A
Laporan Pemenuhan sarana dan prasarana Persentase
Bagian Umum dan Kepegawaian, Bagian Keuangan
Bagian Umum dan Kepegawaian
( X ) Take Last Known Value
Periode Pelaporan 2020 2021 TAHUNAN TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV
Perspektif: Sasaran Strategis:
Deskripsi Sasaran Strategis:
Indikator Kinerja Utama:
Deskripsi Indikator Kinerja Utama:
Satuan Pengukuran :
IKU-1 Nilai Kinerja Anggaran di Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA
BADAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
Learning and Growth
Pengelolaan Anggaran Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan yang Optimal Definisi:
Pengelolaan anggaran adalah rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu (periode) di masa yang akan
datang.
Definisi:
Penilaian atas kinerja anggaran dilakukan oleh pihak luar di luar Kementerian Luar Negeri yaitu Direktorat Jenderal (Ditjen) Anggaran Kementerian Keuangan. Nilai kinerja anggaran terdiri dari dua perhitungan, yaitu nilai evaluasi kinerja anggaran dan nilai kinerja pelaksanaan anggaran. Bobot untuk variabel tersebut masing-masing sebesar 60% dan 40%.
Nilai evaluasi kinerja anggaran tercantum pada aplikasi Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Terpadu (SMART) Kementerian Keuangan. Sementara, nilai kinerja pelaksanaan anggaran merupakan nilai indikator kinerja atas pelaksanaan anggaran K/L yang tercantum pada sistem informasi Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan.
Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) terdiri dari 4 aspek pelaksanaan anggaran yaitu: Kesesuaian antara Perencanaan dan Pelaksanaan, Kepatuhan terhadap regulasi, Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan, Efisiensi pelaksanaan Kegiatan. 12 Indikator IKPA diantaranya: Revisi DIPA, Deviasi Halaman III DIPA, Pagu Minus, Retur SP2D, Penyerapan Anggaran, Penyelesaian Tagihan, Penyampaian Data Kontrak, Pengelolaan Uang Persediaan, Penyampaian LPJ Bendahara, Dispensasi SPM, Kesalahan SPM, Perencanaan Kas.
Sedangkan kriteria pada SMART merupakan pencapaian kinerja atas penggunaan anggaran yang tertuang dalam tusi kerja berupa keluaran dari kegiatan atau program, dan hasil dari program dengan kuantitas dan kualitas yang terukur.
Formula:
60% Nilai SMART + 40% Nilai IKPA Badan Pengkajian Tujuan:
60% Nilai SMART + 40% Nilai IKPA Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Nilai
Optimal berarti paling baik dan tertinggi.
Ruang lingkup: Anggaran yang Optimal dicapai dengan penyerapan anggaran yang maksimal serta terpenuhinya target-target kinerja yang telah ditetapkan. L3
Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate
Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity
Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :
Unit/Pihak Penyedia Data : Sumber Data :
Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading
Metode Cascading : ( X ) Direct ( X ) Indirect
Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average
Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data
Polarisasi Indikator Kinerja : (X) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize
Periode Pelaporan : ( ) Bulanan (X) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan
Konversi 120 : ( ) Ya
Tabel Data :
2023
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target
90 93 90,5 N/A N/A N/A N/A
40 13 40,0 N/A N/A N/A N/A
60 39 60,0 N/A N/A N/A N/A
75 49 75,0 N/A N/A N/A N/A
90 93 90,5 N/A N/A N/A N/A
2020 2021 2022
( ) Low
Bagian Keuangan Sekretariat BPPK
Kementerian Keuangan TAHUNAN TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV
Aplikasi SMART Kemenkeu dan Aplikasi SPAN Kemenkeu
( X ) Take Last Known Value
(X) Tidak