• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. signifikan antara kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dan kualitas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. signifikan antara kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dan kualitas"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang dilakukan penelitian, pernyataan masalah penelitian, pernyataan tujuan umum dan tujuan khusus penelitian, kerangka konseptual dan teoritikal dalam penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis dan manfaat penelitian.

1.1 Latar belakang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dan kualitas sumber dengan kejadian diare. Oleh karena itu diperlukan kesadaran untuk meningkatkan kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat serta peningkatan kualitas sumber air dalam pencegahan kejadian diare.(Afriani & Erin, 2008).

Upaya untuk mengoptimalkan kesehatan masyarakat memerlukan dukungan dan peran serta aktif masyarakat. Maka dari itu perlu diadakannya program pendidikan kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah telah merencanakan Visi Indonesia Sehat 2010. Visi Indonesia Sehat 2010 yang telah ditetapkan Departemen Kesehatan, merupakan visi yang ideal tentang gambaran masyarakat Indonesia di masa depan, yaitu: kehidupan rakyat Indonesia yang hidup dalam lingkungan yang sehat dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untukmenjangkau pelayanan kesehatan

(2)

2 yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan setinggi - tingginya di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Depkes RI, 2006)

Pewujudan visi dan misi Indonesia Sehat dapat tercapai dari adanya peran serta seluruh bagian masyarakat Indonesia yang tergabung dalam provinsi - provinsi yang ada. Indonesia memiliki 33 provinsi, dan salah satu provinsinya adalah Banten. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar di Provinsi Banten, kebiasaan penduduk di Provinsi Banten untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masih rendah, hanya sekitar 22 persen saja penduduk yang sudah ber-PHBS baik. Padahal, mencuci tangan dengan sabun, menggunakan peralatan memasak yang tidak berbahaya bagi kesehatan, dan memasak air hingga matang adalah salah satu unsur penerapan PHBS yang bisa dijalankan oleh masyarakat. Disebutkan juga pada Kabupaten Lebak dan Pandeglang, perilaku buang air besar (BAB) di jamban masih rendah. (Roy, 2010)

Perwujudan visi dan misi Indonesia Sehat 2010 didukung oleh visi dan misi kota Tangerang yaitu “Kemandirian Masyarakat Untuk Hidup Sehat”. (Dinkes-Kabtangerang, 2010)

Hal tersebut dapat tercapai dengan adanya kerjasama semua instansi yang terkait. Salah satu instansi yang berdiri khususnya di Kota Tangerang yaitu Universitas Pelita Harapan.

Universitas Pelita Harapan didirikan tahun 1994 oleh Yayasan Universitas Pelita Harapan (YUPH). Visi UPH adalah untuk menjadi

(3)

3 sumber daya pendidikan utama nasional dalam menerapkan prinsip - prinsip transformasi total yang memberdayakan para pemimpin masa depan untuk mengubah orang dengan cara yang seimbang dan terintegrasi, untuk meningkatkan pengetahuan dan teknologi; untuk mengembangkan karakter yang baik dan sikap dan memuliakan Allah. Misi UPH adalah untuk mempersiapkan para siswa dalam bidang masing - masing untuk menjadi profesional akademis mahir yang merespon etis dan strategis terhadap tantangan masa depan, yang mampu memecahkan masalah secara kreatif, yang dapat menangkap peluang secara proaktif untuk kepentingan organisasi mereka dan masyarakat, dan siapa yang bisa menyadari tujuan hidup mereka. Untuk mendukung staf akademik dan profesional dalam upaya perguruan tinggi mereka meningkatkan kualitas hidup mereka dan pelayanan kepada orang lain.(Tentang kami:UPH, 2009)

Untuk meningkatkan kualitas hidup mahasiswa, maka Universitas Pelita Harapan telah menyediakan fasilitas - fasilitas berstandar internasional yang mendukung hal tersebut, khususnya dalam hal menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat. Fasilitas - fasilitas tersebut antara lain fitness center, 3 lapangan basket, 1 kolam renang berukuran olympic, 1 kolam renang berukuran standar, lapangan sepak bola, lapangan futsal, dan juga klinik UPH. Hal itu juga ditunjukkan dari adanya beberapa peraturan seperti larangan - larangan seperti merokok, membawa minuman beralkohol, dan obat - obatan terlarang di lingkungan kampus. Fasilitas - fasilitas tersebut diperuntukkan bagi kesehatan seluruh mahasiswa UPH.

(4)

4 Di UPH terdapat banyak fakultas, salah satunya fakultas yang berhubungan erat dengan kesehatan adalah Fakultas Ilmu Keperawatan. Mahasiswa yang mempelajari ilmu kesehatan mempunyai potensi besar untuk berperan sebagai pembaharu perilaku kesehatan. Mahasiswa kesehatan maupun non kesehatan seringkali mempunyai gaya hidup yang tidak sehat.

Hasil penelitian Khoiriyah & Rofiatun (2008) dalam judul Studi Deskriptif Perilaku Hidup Sehat Mahasiswa Kesehatan dan non Kesehatan di Universitas Diponegoro Semarang menunjukkan bahwa kebiasaan merokok mahasiswa kesehatan mayoritas baik (95,1%) sedangkan mahasiswa non kesehatan sebagian besar baik (52,9%). Kebiasaan mengkonsumsi alkohol dan obat - obatan mahasiswa kesehatan mayoritas baik (89,7%) sedangkan mahasiswa non kesehatan sebagian besar baik (62,9%). Kebiasaan makan mahasiswa kesehatan hampir sebagian cukup baik (48,9%) sedangkan mahasiswa non kesehatan kurang baik (47,7%). Kebiasaan olahraga mahasiswa kesehatan frekuensi terbanyak kurang baik (38,6%) dan mahasiswa non kesehatan juga kurang baik (39,0%). Kebiasaan tidur mahasiswa kesehatan sebagian besar cukup baik (52,2%) sedangkan mahasiswa kesehatan juga cukup baik (43,0%) .

Didukung pula oleh Effendy (1997) peran perawat sebagai panutan yaitu, menunjukan perilaku atau contoh yang baik dalam bidang kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok masyarakat tentang bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat.

(5)

5 Oleh karena adanya kesenjangan fenomena yang terjadi itulah, peneliti telah melakukan pengumpulan data awal kepada 30 mahasiswa ilmu keperawatan Universitas Pelita Harapan. Alasan diambilnya tempat penelitian di Universitas Pelita Harapan Fakultas Keperawatan adalah karena penelitian ini sudah dapat dimasukan dalam kategori yang ditentukan oleh berbagai pertimbangan dalam penelitian: waktu, dana, tersedianya responden, fasilitas, dan alat. (Nursalam, 2003). Di dalam lampiran teradapat gambaran hasil data awal yang telah dilakukan peneliti. Dari studi awal yang dilakukan di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Pelita Harapan terhadap mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan pada bulan Agustus 2011, sebanyak 30 orang. Sebagian besar mahasiswa menyatakan selama berkuliah di Keperawatan UPH pernah menghisap rokok (40.0%). Sebanyak 46.7 % memberikan keterangan bahwa teman disekitarnya adalah perokok. Sebagian dari mahasiswa juga pernah meminum minuman beralkohol selama berkuliah di keperawatan UPH sebanyak 56.7 %. Mahasiswa yang berolahraga secara rutin hanya sedikit, yaitu hanya 13.3 % saja. Sebagian mahasiswa sudah pernah menggunakan fasilitas kesehatan UPH sebanyak 66.7 %. Untuk kebersihan diri seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah makan atau sesudah menggunakan toilet sudah cukup banyak yaitu 73.3 %, dan sebanyak 76.7 % selalu mandi dan gosok gigi 2 kali dalam sehari. Dan tidak ada mahasiswa yang pernah menggunakan napza atau obat-obatan terlarang.

(6)

6 Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti "Hubungan Antara Faktor Predisposisi Dengan Perilaku Hidup Sehat Mahasiswa Perawat Universitas Pelita Harapan di Tangerang"

1.2 Masalah Penelitian

Terjadi kesenjangan antara fakta yang terjadi dengan teori yang ada yaitu, peran perawat sebagai panutan yaitu, menunjukan perilaku atau contoh yang baik dalam bidang kesehatan masyarakat tentang bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat. Dalam hal ini mahasiswa banyak yang tidak olah raga teratur, meminum minuman beralkohol, dan merokok. Sehingga masalah penelitian ini adalah hubungan antara faktor predisposisi dengan perilaku hidup sehat di Universitas Pelita Harapan di Tangerang.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara faktor predisposisi dengan perilaku hidup sehat mahasiswa keperawatan Universitas Pelita Harapan di Tangerang. Tujuan khusus teridentifikasi:

1.) Menganalisa hubungan antara pengetahuan dengan perilaku hidup sehat mahasiswa keperawatan Universitas Pelita Harapan di Tangerang.

2.) Menganalisa hubungan antara keyakinan dengan perilaku hidup sehat mahasiswa keperawatan Universitas Pelita

(7)

7 Harapan di Tangerang.

3.) Menganalisa hubungan antara nilai-nilai dengan perilaku hidup sehat mahasiswa keperawatan Universitas Pelita Harapan di Tangerang.

4.) Menganalisa hubungan antara persepsi dengan perilaku hidup sehat mahasiswa keperawatan Universitas Pelita Harapan di Tangerang

1.4 Kerangka Teori Konseptual

keterangan: diteliti

tidak di teliti

Bagan: Faktor Determinan Perilaku Hidup Sehat (Notoatmojo, 2005) Faktor determinan: 1. Faktor-faktor pemungkin (enabling factors) 2.Faktor-faktor penguat (reinforcing factors) 3. Faktor predisposisi (predisposing factors) 3.1 Pengetahuan 3.2 Keyakinan 3.3 Nilai-nilai 3.4 Persepsi

Perilaku Hidup Sehat (- Tidak merokok

- Tidak minum minuman beralkohol

- Olah raga rutin

- Tidak menggunakan narkoba) Hubungan

(8)

8 Dari bagan di atas dapat dipaparkan mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku hidup sehat pada mahasiswa. Menurut Lawrence Green (1980) dalam Notoatmojo (2005) faktor-faktor tersebut dibagi menjadi faktor predisposisi, faktor pemampu, dan faktor penguat.

Dalam faktor predisposisi (predisposing factors) terdapat pengetahuan, keyakinan, nilai-nilai dan persepsi. Dalam faktor pemampu (enabling factors) terdapat sumber dan fasilitas, batas intern organisasi, batas intrapersonal, dan keahlian seseorang. Dalam faktor penguat (reinforcing factors) terdapat sikap dan perilaku petugas kesehatan dan dukungan positif.

Melalui teori Lawrence Green (1980) dalam Notoatmojo (2005) tersebut peneliti hendak melihat apakah pengetahuan, keyakinan, nilai-nilai dan persepsi berhubungan dengan perilaku hidup sehat pada mahasiswa keperawatan Universitas Pelita Harapan.

Yang akan diteliti oleh peneliti adalah hanya faktor predisposisi saja. Dimana di dalam faktor predisposisi terdapat pengetahuan, keyakinan, nilai-nilai dan persepsi pada perilaku sehat mahasiswa keperawatan Universitas Pelita Harapan.

Alasan peneliti hanya meneliti faktor predisposisi karena Universitas Pelita Harapan sudah menyediakan fasilitas kesehatan dan olah raga dengan sangat baik. Alasan kedua karena sebagai mahasiswa perawat sewajarnya saling mendukung sesamanya atau memberikan reinforcement yang baik untuk berperilaku sehat.

(9)

9 1.5 Pertanyaan Penelitan, Hipotesis dan Variabel Penelitian

Berdasarkan pernyataan masalah yang telah dipaparkan, maka pertanyaan penelitian “Hubungan Antara Faktor predisposisiDengan Perilaku Hidup Sehat Pada Mahasiswa Keperawatan Universitas Pelita Harapan di Tangerang” adalah:

1) Apakah ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku hidup sehat mahasiswa keperwatan Universitas Pelita Harapan di Tangerang?

2) Apakah ada hubungan antara keyakinan dengan perilaku hidup sehat mahasiswa keperwatan Universitas Pelita Harapan di Tangerang?

3) Apakah ada hubungan antara nilai-nilai dengan perilaku hidup sehat mahasiswa keperwatan Universitas Pelita Harapan di Tangerang?

4) Apakah ada hubungan antara persepsi dengan perilaku hidup sehat mahasiswa keperwatan Universitas Pelita Harapan di Tangerang?

Hipotesa yang dapat diangkat di awal penelitian ini yaitu:

1) Ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku hidup sehat mahasiswa keperawatan Universitas Pelita Harapan di Tangerang.

2) Ada hubungan antara keyakinan dengan perilaku hidup sehat mahasiswa keperawatan Universitas Pelita Harapan

(10)

10 di Tangerang.

3) Ada hubungan antara nilai-nilai dengan perilaku hidup sehat mahasiswa keperawatan Universitas Pelita Harapan di Tangerang.

4) Ada hubungan antara persepsi dengan perilaku hidup sehat mahasiswa keperawatan Universitas Pelita Harapan di Tangerang.

Penelitian ini menggunakan kuesioner yang disusun secara pribadi oleh peneliti dalam bentuk pertanyaan tertutup dan disebarkan pada responden yakni mahasiswa keperawatan Universitas Pelita Harapan di Tangerang. Penyusunan pertanyaan pada kuesioner dilandaskan pada faktor predisposisi (predisposing factors) yaitu, pengetahuan, nilai-nilai, keyakinan dan persepsi perilaku hidup sehat. Hasil akhir akan didapatkan ada atau tidak ada hubungan faktor - faktor tersebut dengan perilaku hidup sehat mahasiswa Universitas Pelita Harapan di Tangerang.

Definisi konseptual yang digunakan dalam penelitian ini adalah definisi konseptual menurut Green (1980), dalam buku Notoatmojo

Variabel bebas: 1. Pengetahuan 2. Keyakinan 3. Nilai-nilai 4. Persepsi Variabel terikat: - Perilaku Hidup Sehat

(11)

11 (2002). Faktor predisposisi yang menentukan terjadinya sebuah perilaku adalah pengetahuan, keyakinan, nilai - nilai dan persepsi. Pengetahuan adalah Tingkat pengetahuan seseorang. Keyakinan adalah kemampuan untuk mencapai tujuan. Nilai - nilai adalah prinsip yang dimiliki oleh setiap manusia. Persepsi adalah proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap rangsang yang diterima. Perilaku Hidup Sehat adalah perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan dalam hal ini tidak merokok, tidak meminum minuman beralkohol, olah raga teratur dan tidak menggunakan napza.

Definisi operasional dari penelitian ini disajikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 1.1 Definisi Operasional N o Jenis Variabel Variabel Definisi Operasional Skala Hasil Ukur 1. Variabel Bebas Pengetahuan Kemampuan mahasiswa keperawatan Universitas Pelita Harapan dalam mengetahui tentang definisi, pemahaman, dan pengertian perilaku sehat. Nominal Mampu > 50% Tidak Mampu < 50%

(12)

12 2. Variabel Bebas Keyakinan Mengetahui apa yang diyakini oleh mahasiswa keperawatan Universitas Pelita Harapan sehubungan dengan perilaku sehat Nominal Baik > 50% Tidak baik< 50% 3. Variabel Bebas Nilai-nilai Mengetahui nilai-nilai apa yang dipegang oleh mahasiswa keperawatan Universitas Pelita Harapan sehubungan dengan perilaku sehat Nominal Baik > 50% Tidak baik< 50% 4. Variabel Bebas Persepsi Mengetahui persepsi mahasiswa keperawatan Universitas Pelita Harapan sehubungan dengan perilaku sehat Nominal Baik > 50% Tidak baik< 50%

(13)

13 5. Variabel Terikat Perilaku hidup sehat Memperilhatka n perilaku hidup sehat mahasiwa keperawatan Universitas Pelita Harapan Nominal Baik > 50% Tidak baik< 50% 1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dibagi ke dua kategori, yakni manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1.6.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan di bidang keperawatan khususnya mengenai faktor yang berhubungan dengan perilaku hidup sehat.

1.6.2 Manfaat Praktis

Untuk Universitas Pelita Harapan di Tangerang, untuk pengembangan ilmu keperawatan dan untuk penelitian selanjutnya. 1) Dapat menjadi sumber data bagi Universitas Pelita Harapan di Tangerang, khususnya fakultas keperawatan, sehingga pihak universitas dapat mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan perilaku hidup sehat agar dapat dijadikan acuan untuk menghimbau mahasiswa dalam berperilaku hidup sehat.

(14)

14 2) Penelitian ini bermanfaat bagi khazanah ilmu keperawatan karena memperlihatkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku hidup sehat pada mahasiswa. Faktor predisposisi tersebut merupakan acuan untuk melihat faktor yang mempengaruhi perilaku hidup sehat mahasiswa. Sehingga bisa bersama-sama belajar berperilaku hidup sehat agar menjadi contoh bagi masyarakat.

3) Penelitian selanjutnya diharapkan kepada peneliti untuk meneliti tentang faktor - faktor lain yang besar kemungkinan memiliki hubungan terhadap perilaku hidup sehat pada mahasiswa.

Gambar

Tabel 1.1 Definisi Operasional  N o  Jenis  Variabel  Variabel   Definisi  Operasional  Skala   Hasil Ukur  1

Referensi

Dokumen terkait

Ketika Daulah Fatimiyah runtuh dan khalifah al-Adhid meninggal, diikuti dengan dinaikkannya kembali khalifah Daulah Abassiyah, maka Shalahuddin menolak untuk menjadi

Using the relocation of the Dallas Cowboys Stadium as a rich case of such a disruption, we investigate how combinations of strategic interpretation and spatial distance

Speech by the Deputy Prime Minister at the Opening Ceremony of the Kuala Lumpur - Singapore - Jesselton Section of SEACOM Cable Link at Dewan Tunku Abdul Rahman, Kuala Lumpur on

 Aspek Teknis; mencakup strategi dan usulan kegiatan pengembangan sektor sanitasi yang terdiri dari (a) layanan sub sektor air limbah domestik, (b) layanan sub sektor persampahan, dan

Tablica 1: Ocjene gostiju hotela Andrija Tablica 2: Segment gostiju hotela Andrija Tablica 3: Ukupne ocjene za hotel Andija Tablica 4: Ocjene gostiju hotela Ivan Tablica 5:

Raja baru itu menawarkan belanda ini kembali pada bantuan untuk melawan musuh- musuhnya dan kebebasan dari perdagangan untuk orang jawa selain jawa, dan untuk semua orang