• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURAT KETETAPAN No. 006/TAP SI/MPM KM IPB/X/2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SURAT KETETAPAN No. 006/TAP SI/MPM KM IPB/X/2013"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

SURAT KETETAPAN No. 006/TAP SI/MPM KM IPB/X/2013

Tentang

GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

AMANDEMEN 2013 Mengingat :

1. Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Tahun 2011.

2. TAP MPM KM IPB Nomor: 001/TAP SI/MPM KM IPB/2012 tentang Tata Kerja MPM KM IPB. Menimbang :

1. Perlu diadakannya kegiatan-kegiatan untuk mendinamiskan kehidupan kemahasiswaan di lingkungan Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

2. Telah hampir berakhirnya masa berlaku Garis-garis Besar Haluan Organisasi Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor 2010.

3. Perlu ditetapkannya Garis-garis Besar Haluan Organisasi Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Amandemen 2013 untuk digunakan sebagai suatu haluan organisasi Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor yang dapat memberikan arah bagi perkembangan Keluarga Mahasiswa IPB untuk mengoptimalkan fungsi Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor yang telah ditetapkan dalam Undang-undang Dasar Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Tahun 2011.

Memperhatikan :

1. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi Garis-garis Besar Haluan Organisasi Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor 2013 pada Rapat Panitia Khusus Kajian Konstitusi MPM KM IPB Periode 2012/2013.

2. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi Garis-garis Besar Haluan Organisasi Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor 2013 pada Rapat Koordinasi Anggota MPM KM IPB Periode 2012/2013.

3. Pendapat-pendapat yang berkembang dalam pembahasan materi Garis-garis Besar Haluan Organisasi Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor 2013 pada Sidang Istimewa MPM KM IPB 7 Oktober 2013.

Memutuskan :

MENETAPKAN

GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

AMANDEMEN 2013 Sebagaimana Terlampir Ditetapkan pada acara Sidang Istimewa

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Periode 2012/2013 Darmaga, 7 Oktober 2013

Pukul 21.25 WIB Pimpinan Sidang

TTD

Muh. Dimas Arifin NIM. G24090009

(2)

Lampiran

GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI (GBHO)

KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

AMANDEMEN 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN

1. Garis-garis Besar Haluan Organisasi Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (GBHO

KM IPB) adalah suatu haluan organisasi Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

sebagai pernyataan kehendak seluruh anggota KM IPB yang pada hakikatnya merupakan

suatu aspirasi seluruh mahasiswa IPB.

2. Pola pengembangan Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor di dalam pencapaian

tujuannya, dituangkan dalam haluan kerja organisasi yang menyeluruh dan berkesinambungan

serta disusun secara terencana, terarah, dan terevaluasi.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud ditetapkannya GBHO KM IPB adalah memberikan arah bagi pengembangan KM IPB

untuk mengoptimalkan fungsi KM IPB yang telah ditetapkan dalam UUD KM IPB Tahun 2011,

dengan tujuan membentuk mahasiswa yang bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa sebagai insan

akademis, pencipta, pengabdi, dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat yang adil dan

makmur.

C. LANDASAN

GBHO KM IPB ini disusun berdasarkan Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Institut

Pertanian Bogor Tahun 2011.

D. MODAL DASAR DAN FAKTOR PENUNJANG

1. Nilai dasar keyakinan beragama.

2. Nilai dasar keilmuan.

3. Sumberdaya manusia yang potensial.

4. Bakat, minat, dan kreativitas.

5. Kebebasan manusia yang bertanggung jawab dan keharmonisan hubungan seluruh mahasiswa,

lembaga, dan institusi.

6. Organisasi kelembagaan mahasiswa.

7. Sarana dan prasarana kampus Institut Pertanian Bogor.

BAB II

POLA DASAR PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN

A. TUJUAN PENGEMBANGAN

1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan mahasiswa Institut Pertanian Bogor kepada Tuhan

Yang Maha Esa.

2. Mengembangkan identitas, integritas, dan solidaritas mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

3. Menciptakan lembaga kemahasiswaan yang independen, aspiratif, dan profesional.

4. Menumbuhkan suasana keterbukaan antar mahasiswa, antara mahasiswa dengan lembaga

kemahasiswaan, mahasiswa dengan institusi, dan antara lembaga kemahasiswaan dengan

institusi.

5. Menumbuhkan suasana yang kondusif agar tercipta kader-kader mahasiswa yang memiliki

rasa tanggung jawab, kritis, sadar politik, professional serta berjiwa kepemimpinan dan

kewirausahaan.

6. Menumbuhkan kepedulian sosial mahasiswa terhadap masyarakat dan lingkungan.

7. Meningkatkan posisi tawar mahasiswa IPB, baik eksternal maupun internal.

8. Menjalin hubungan yang baik dengan lembaga kemahasiswaan ekstra kampus.

(3)

B. ASAS PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN

1. Asas keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

Segala usaha dan kegiatan pengembangan mahasiswa dilandasi atas dasar keimanan dan

ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Asas kecendekiaan

Pengembangan kemahasiswaan dijiwai oleh landasan ilmiah dengan tujuan memberikan

kesejahteraan lahir dan batin serta mendorong pemanfaatan dan penguasaan IPTEKS yang

dapat dipertanggungjawabkan.

3. Asas profesionalisme

Dalam perjalanannya, lembaga kemahasiswaan yang merupakan sarana pengembangan

kemahasiswaan dituntut untuk memiliki kemampuan yang handal, mantap, dan profesional.

4. Asas legalitas

Segala aktivitas pengembangan kemahasiswaan memiliki pengakuan yang berkedaulatan dari

seluruh komponen mahasiswa dan civitas akademika IPB.

5. Asas kekeluargaan dan usaha bersama

Segala bentuk kegiatan kemahasiswaan merupakan hasil usaha bersama yang dilandasi rasa

kekeluargaan.

6. Asas musyawarah untuk mufakat

Segala bentuk pengembangan kemahasiswaan diputuskan secara musyawarah mufakat dengan

mengedepankan kepentingan bersama.

7. Asas manfaat

Hendaknya kegiatan kemahasiswaan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk

mahasiswa IPB, masyarakat, dan lingkungan.

8. Asas kemandirian

Usaha pengembangan kemahasiswaan berlandaskan pada kepercayaan, kemampuan, dan

kekuatan sendiri.

9. Asas kesinambungan

Dalam merencanakan segala bentuk kegiatan pengembangan kemahasiswaan perlu didasari

atas peran lembaga-lembaga kemahasiswaan, baik di masa kini maupun akan datang.

10. Jujur dan adil

Dalam melakukan kegiatan pengembangan kemahasiswaan harus mengedepankan sikap jujur

dan adil di atas berbagai kepentingan.

11. Asas keterbukaan

Dalam melaksanakan kegiatan pengembangan kemahasiswaan harus mengedepankan nilai

transparansi dan keterbukaan yang bertanggung jawab, sehingga budaya saling mengevaluasi

akan terwujud.

12. Asas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat yang

bertanggungjawab

Segala kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat dalam proses

pengembangan kemahasiswaan ke arah yang lebih baik dan tidak bertentangan dengan

asas-asas sebelumnya.

BAB III

POLA UMUM PENGEMBANGAN ORGANISASI

Mengacu pada modal dasar dan faktor penunjang serta pola dasar pengembangan kemahasiswaan,

perlu dikembangkan KM IPB dengan Pola Umum Pengembangan Organisasi. Pada awalnya, Pola

Umum Pengembangan Organisasi ini berpola satu tahunan, dua tahunan, dan tiga tahunan, tetapi

berdasarkan amanat UUD KM IPB tahun 2011, Pola Umum Pengembangan Organisasi setelah tahun

kelimabelas adalah empat tahunan. Adapun Pola Umum Pengembangan Organisasi KM IPB sejak

tahun pertama hingga tahun kesembilanbelas adalah sebagai berikut :

I.

Tahun Pertama

Setiap mahasiswa dilibatkan dalam proses pengambilan kebijakan strategis di lembaga

kemahasiswaan sehingga tata kehidupan kemahasiswaan dalam KM didukung oleh segenap

mahasiswa.

II.

Tahun Kedua

KM IPB mampu mengembangkan kehidupan mahasiswa yang dinamis, kreatif, dan kritis

serta tanggap terhadap perkembangan yang menyangkut mahasiswa itu sendiri dan masyarakat

luas.

(4)

III. Tahun Ketiga

KM IPB memiliki kemandirian, kemapanan organisasi dan posisi tawar yang dapat diterima

di mata mahasiswa, institusi, dan masyarakat luas. Potensi ini akan digalang untuk mencapai

hasil-hasil yang optimal di bidang keilmuan dan kemahasiswaan yang akhirnya disumbangkan

kepada masyarakat luas.

IV.

Tahun Keempat

1. KM IPB memiliki posisi tawar di tataran pengambilan keputusan MWA, bukan hanya

sebatas salah satu unsur stakeholder di kampus IPB namun lebih menjadi moral force bagi

kebijakan institusi.

2. Menggulirkan wacana Revolusi Pertanian serta menindaklanjuti dalam bentuk pengabdian

masyarakat.

V.

Tahun Kelima

1. KM IPB mampu menumbuhkembangkan kehidupan kelembagaan mahasiswa yang lebih

dinamis dan aspiratif melalui sistem kepartaian mahasiswa.

2. Menindaklanjuti wacana Revolusi Pertanian dalam peningkatan kesadaran peran pertanian

dalam pembangunan.

VI.

Tahun Keenam

1. KM IPB mampu memperluas jaringan kerja ke dalam maupun ke luar negeri dan dapat

mempengaruhi kebijakan Perguruan Tinggi BHMN yang ada di Indonesia.

2. Mengevaluasi dan mengembangkan sistem baru pengaplikasian ilmu dan teknologi

pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

VII. Tahun Ketujuh

1. KM IPB mempunyai posisi tawar yang kuat dalam proses pengambilan keputusan di

kampus IPB.

2. KM IPB membuat konsep kelembagaan mahasiswa di era IPB BHMN dan sistem mayor

minor.

3. KM IPB melakukan kordinasi dengan Perguruan Tinggi BHMN terkait perubahan

kebijakan sistem pendidikan nasional.

VIII. Tahun Kedelapan

1. KM IPB melakukan reorganisasi tahap awal sebagai dampak proses penerapan sistem

mayor-minor, khususnya pembentukan departemen/fakultas baru dan direktorat program

diploma, serta secara khusus melakukan pengawasan penerapan sistem SPP di era mayor

minor.

2. KM IPB merealisasikan pendirian student center.

IX.

Tahun Kesembilan

1. KM IPB mengawasi dan mengawal proses pemilihan rektor dan meningkatkan peran serta

mahasiswa dalam pemilihan tersebut.

2. Mampu membangun hubungan kerja sama alumni, dan perguruan tinggi baik dalam dan

luar negeri.

X.

Tahun Kesepuluh

1. KM IPB melakukan pelatihan struktur kelembagaan mahasiswa dengan tujuan membentuk

kelembagaan yang efisien dan dapat dirasakan oleh semua mahasiswa IPB.(hubungan

dengan pihak ipb).

2. KM IPB mengawali dimulainya pendirian student center.

XI.

Tahun Kesebelas

1. KM IPB mengevaluasi satu tahun rektor IPB.

2. KM IPB membangun kerja sama dengan kelembagaan mahasiswa di tingkat nasional.

XII. Tahun Keduabelas

1. KM IPB mengevaluasi pengembangan kelembagaan mahasiswa yang lebih fokus kepada

bidang pertanian.

(5)

XIII. Tahun Ketigabelas

1. KM IPB mengawasi dan mengawal proses penetapan status IPB pasca pencabutan UU

BHP dan PP BHMN.(UU No. 9/2009 ttg BHP dan PP154/2001 ttg PT BHMN).

2. KM IPB mengevaluasi dan mengoptimalkan pola umum pengembangan Organisasi Tiga

Tahunan sejak tahun pertama hingga tahun keduabelas.

XIV. Tahun Keempatbelas

1. KM IPB mengevaluasi kinerja satu periode jabatan rektor IPB.

2. KM IPB mengawasi dan mengawal proses pemilihan rektor IPB dan mengoptimalkan

peran serta mahasiswa dalam pemilihan tersebut.

XV. Tahun Kelimabelas

KM IPB memiliki andil dalam isu pertanian yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

XVI. Tahun Keenambelas (2014)

1. KM IPB mengevaluasi satu tahun rektor IPB.

2. KM IPB mengevaluasi kinerja kelembagaan mahasiswa yang berfokus pada bidang

pertanian.

3. KM IPB meningkatkan posisi tawar di tataran pengambilan keputusan MWA, sehingga

menjadi pertimbangan bagi kebijakan institusi.

XVII. Tahun Ketujuhbelas (2015)

1. KM IPB meningkatkan posisi tawar dalam setiap proses pengambilan keputusan di

kampus IPB.

2.

KM IPB merealisasikan pendirian Gedung Kesenian Mahasiswa.

XVIII. Tahun Kedelapanbelas (2016)

KM IPB meningkatkan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian

dengan tujuan kesejahteraan masyarakat.

XIX. Tahun Kesembilanbelas (2017)

1. KM IPB meningkatkan peran serta mahasiswa dalam bidang pertanian dengan pengabdian

masyarakat secara menyeluruh.

2. KM IPB membina kerjasama dengan alumni dalam setiap bidang.

BAB IV

PENUTUP

GBHO ini berlaku dari tahun periode 2013/2014 sampai periode 2016/2017 dan apabila ada hal

yang belum diatur dan perlu diperbaiki, maka akan diputuskan oleh MPM KM IPB melalui

mekanisme Sidang Istimewa. Apabila dalam jangka waktu empat tahun terdapat hal-hal yang perlu

ditinjau ulang, maka dilakukan Sidang Istimewa. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkahi dan

meridhoi tindakan yang kita lakukan.

(6)

Lampiran Tanya Jawab: Ibnu:

Bisakah dilakukan revisi pada tahun tertentu? Aris:

GBHO berlaku hingga 2016/2017, Apabila dalam jangka waktu empat tahun terdapat hal-hal yang perlu ditinjau ulang, maka dilakukan Sidang Istimewa.

=====================================================================19.40 Diskusi Pembahasan Materi:

Nama Poin Pertanyaan / Pernyataan / Sikap

Ibnu Bab I Poin I Tidak berkesinambungan dengan Misi KM IPB poin 3.

Tiadakan kata “yang pada hakikatnya merupakan suatu aspirasi seluruh mahasiswa IPB”

Dilla Tiadakan kata “seluruh”

Ibnu Pengertian GBHO, pernyataan kehendak seluruh anggota KM IPB,

Ada dua frase yang berbeda, GBHO seyogyanya berkorelasi langsung dengan Misi KM IPB (lihat di UUD KM IPB Tahun 2011).

Keberatan apabila ada kata-kata “yang pada hakikatnya merupakan suatu aspirasi seluruh mahasiswa IPB”

Hario “...pada hakikatnya merupakan suatu aspirasi seluruh mahasiswa IPB”

Menegaskan bahwa GBHO ada atas aspirasi, jika redaksi tersebut dihapuskan ... Tetap. Tidak perlu dihapuskan.

Amir Sepakat Hario

tetap. Tidak perlu dihapuskan.

Ibnu Misi KM IPB:

...

3. Menyalurkan Aspirasi

Sudah dinyatakan di Misi KM IPB, ketika dimasukkan dalam redaksi GBHO, kurang sinkron.

Redaksi tersebut dihilangkan, namun tetap menjadi kehendak seluruh mahasiswa IPB, sudah terjelaskan dalam Misi KM IPB poin 3.

Istiqomah “Aspirasi” bagian dari “Haluan”

GBHO bagian dari aspirasi seluruh mahasiswa KM IPB, Sepakat tidak dihapuskan

Bab I A TETAP...19.55 Ibnu Bab II Maksud Kata “pencipta”

Hario Pencipta  Inovasi,

Belum ada  ada

19.57 Ibnu Bab II A

Poin 5

Maksud “agar tercipta kader-kader mahasiswa yang memiliki rasa tanggung jawab, kritis, sadar politik, professional serta berjiwa kepemimpinan dan kewirausahaan” Aris Kondusif  memiliki rasa tanggung jawab, kritis, sadar politik, professional serta

berjiwa kepemimpinan dan kewirausahaan Visi Misi IPB...

Ibnu Awal kepengurusan,

Konsensus yang ditetapkan pada “Pernyataan Sikap MPM KM IPB” Tidak ada politik masuk kampus,

(7)

Frase “..sadar politik..” Tidak perlu dimasukkan. Andhika Perjelas definisi Politik

Politik Kampus  BEM DPM atau ? Politik Indonesia? Kecenderungan ?

Aris Politik  politik di lingkungan kampus saja.

Mahasiswa  warga indonesia  perlu sadar politik, namun hanya lingkup mahasiswa.

Kesadaran politik Tidak Sama Dengan Keterlibatan dalam Politik Praktis Ibnu Cukup sebagai aturan turunan saja,

Penambahan poin dari UUD KM IPB Tahun 2011 dapat memunculkan distorsi. Sadar politik bagus, namun dalam UUD KM IPB Tahun 2011 tidak ada redaksi “sadar politik”

Pengembangan politik  terciptanya kader-kader ... sadar politik Ardita Perlu sadar politik, namun perlu dipersempit bahasa dalam GBHO,

Di luar kampus ada politik. Di dalam kampus ada politik.

Mahasiswa murni dari urusan politik luar. Idealisme mahasiswa. Perlu ada penyempitan makna.

“... sadar politik dalam wilayah kampus..” Dijelaskan maksud dari politik itu sendiri.

Hario Sadar: merasa, tahu.

Politik: pengetahuan mengenai ketatanegaraan ...

Tidak dicantumkan bahwa sadar politik merujuk pada partai politik. Pembatasan independent ada pada A2.

LK harus independent.

Kader: orang yang diharapkan dapat mewarisi ... Kader politik tidak merujuk pada kader partai politik. ::tidak perlu dihapuskan

Ibnu Poin tersebut sudah tercakup pada kata kritis. Kritis ...

Kader, sadar politik, sangat berorientasi.

Independent  tidak perlu memasukkan redaksi sadar politik, kader. UUD KM IPB tidak mencantumkan kader, sadar politik

Organisasi bukan politik mahasiswa. Cukup dengan kata KRITIS.

Dimas CITRA dari kata KADER dan SADAR POLITIK,

Menunjukan dengan sebuah partisan dari politik luar kampus. Kritis, semua mahasiswa juga kritis.

Sadar politik  benar-benar mengerti politik. Politik: bermakna luas.

Ibnu “Menumbuhkan suasana yang kondusif agar tercipta kader-kader mahasiswa yang memiliki rasa tanggung jawab, kritis, sadar politik, professional serta berjiwa kepemimpinan dan kewirausahaan”

Bermakna luas, namun dengan adanya .... Terciptanya orang-orang yang sadar politik.

(8)

KBBI,, Suasana Sadar Politik perlukah dikondisikan. Cukup dengan kata KRITIS.

Sumpah Jabatan.

Merujuk suasana yang dicipta: tercipta kader-kader yang sadar politik. Sebegitu pentingkah keberadaan redaksi „sadar politik‟.

Ditahun-tahun sebelumnya terdapat redaksi:

Memengaruhi kebijakan... mengawal pemilihan rektor...

Sadar politik akan membawa kita masuk ke dalam pengawasan dan pengawalan dalam .... dan memengaruhi kebijakan

Hario Kader. Kaderisasi.

Diharapkan bisa mewarisi kebaikan membuang keburukan. Ketatanegaraan,

Mungkin Politisasi Dana PKM, Dana Beasiswa.

Sadar politik  mahasiswa dalam kampus besar harus paham keadaan politik negeri.

Tidak harus spesifik disebutkan dalam UUD KM IPB Tahun 2011. UU BHP. Pemilihan Rektor.  ini politik.

Kaderisasi : tidak sama sekali mengarah pada kader partai politik. Huda Mempertahankan redaksi “sadar politik”

Mengaku independent, harus tahu batasan-batasannya. Jika tidak mengetahui hitam, bagaimana menyadari putih. Tidak mengetahui hitam, jika tidak belajar hitam.

Sadar politik  pembelajaran

Hario Dikti melarang masuknya politik praktis Ini cukup untuk dijadikan batasan. Ibnu Poin 3 dan

Poin 5

Tidak ada hubungannya. Independensi tidak mengikat.

Dikti. KBBI (penilaian objektif paling standar). Mahasiswa IPB, dasar UUD KM IPB Tahun 2011.

Ibnu UUD KM IPB Tahun 2011

Mukadimah Bab II

Politik  lingkup politik dalam kampus Kritis  politik luar kampus

Fungsi keterbukaan bangsa dan negara, ada pada Visi KM IPB. Pasal 5 UUD KM IPB: “ ... ”

Kesadaran politik sebagai langkah pembelajaran

Bukan langkah dalam membentuk politik praktis dalam kampus

Hario Pasal 5 UUD KM IPB,

Ketika politik hanya dibatasi dalam kampus, sebenarnya telah bertentangan dengan pasal 5 UUD KM IPB tahun 2011 tersebut, pasal tersebut terdapat redaksi “ berbangsa dan benegara”

Politik hanya lingkup kampus, Jaknas. Jakda. GBHK?? Faisal

FKH

Politik kmpus: menimbulkan penafsiran ambigu politik.

Terlalu sempit untuk menafsirkan politik pada partisan dan partai politik saja. Dayat Cenderung: mempertahankan redaksi awal.

(9)

Pernyataan saudara Ibnu lebih fokus pada kader dan politik,

Anggota kelembagaan di IPB seakan akan dikader menjadi partisan politik Sadar politik

... (?)

Tidak dicantumkan

Andhika Solusi:

kreatifkan dalam publikasi agar tidak terjadi salah paham dengan makna „politik‟

Amir Meluruskan:

“kader-kader mahasiswa”

Bukan “kader-kader partai politik “

Notulensi  akan dipublikasikan. BAB II A 20.39 BAB II B 20.40

Ibnu Bab III

XVI

“KM IPB mengevaluasi kinerja kelembagaan mahasiswa yang berfokus pada bidang pertanian”

Hanya pada LK dengan fokus pertanian atau ?

Aris Seluruh LK, tidak hanya lembaga yang fokus dari pertanian. Evaluasi semua LK dalam hal pertaniannya.

Markis “KM IPB mengevaluasi kinerja kelembagaan mahasiswa, yang berfokus pada bidang pertanian”

Untuk menghilangkan ambiguitas

Andhika Setuju dengan markis

Huda Penambahan „koma‟ menambah ambigu,

Ibnu Kinerja diganti menjadi „program‟

Pemaknaan langsung ke program. Yang  menerangkan frase sebelumnya Hario Sepakat dengan Ibnu untuk makna „yang‟

Rekomendasikan „KINERJA‟

Sejauh mana kepedulian LK terhadap pertanian. Program: program.

Ada mekanisme evaluasinya tersendiri.

Kepedulian lembaga kemahasiswaan pada pertanian. Fokus: kepedulian LK tehadap bidang pertanian. Amir Tidak setuju dirubah kata „kinerja‟

Sudah dicantumkan sebelunya pada tahun ke 12. Poin ini merupakan pengembangan dari poin tersebut.

Apakah pada 2014, semua LK yang tidak mempunyai fokus pertanian harus ada fokus pertaniannya, atau bagaimana?

Pandangan MPM, apakah LK KM IPB kini belum berfokus pada bidang pertanian?

Aris ...

Hario Sudahkah? Kita sendiri yang tahu. Usul: „yang‟  „agar lebih‟

Afif „agar lebih‟ : LK yang belum ada fokus ke pertanian, ... ? Ibnu ...Modal Dasar dan Faktor Penunjang...

Dapat mengembangkan lembaganya dengan minat dan bakat masing-masing kelembagaan.

Semua kelembagaan fokus pada pertanian, mempersempit Menilai berdasarkan DATA

Bertambah atau tidaknya belum dapat kita jawab sekarang. „agar lebih‟ : sebuah kebutuhan

Memaknai lebih jelas lagi dari frase ‘fokus pada bidang pertanian’ e.g.: Tenis pertanian?

Aris Mengevaluasi kinerja kita, tapi fokus evaluasinya pada bidang pertanian. Kepedulian, makna redaksi kata?

Hario Ada beberapa UKM yang fokusnya bukan pada pertanian.

Yang dievaluasi adalah lembaga kemahasiswaan yang berfokus pada bidang pertanian.

(10)

Arya XVII Poin 1

Pemborosan kata

„meningkatkan‟ dengan „yang lebih kuat‟ Aris Sepakat hilangkan kata „yang lebih kuat‟

Ibnu XVII

Poin 2

Latar belakang?

Hario “Meningkatkan peran serta mahasiswa dalam setiap proses pengambilan kebijakan strategis di lembaga kemahasiswaan KM IPB”

Banyak pihak yang merasa, MPM KM IPB selaku LK tertinggi tidak melibatkan mahasiswa dalam proses pengambilan kebijakan.

Representatif mahasiswa -> puas Bagaimana mengompakkan KM IPB.

Ibnu Kurang memperhatikan arah kebijakan dua tahun ke depan. Terlalu kecil irisannya untuk seluruh lembaga kemahasiswaan di IPB.

Tidak perlu fokuskan di dua tahun ke depan untuk poin 2.

Diletakkan pada tahun XVII. Harusnya tidak secara khusus di tahun tersebut. Ada ditiap tahunnya untuk ditingkatkan.

Meningkatkan peran serta mahasiswa dalam setiap proses pengambilan kebijakan strategis di lembaga kemahasiswaan KM IPB.

dihapuskan

Ibnu Wacana: akan diadakan pembangunan Gedung Kesenian Bersama di pelataran FMIPA.

Menurut lokakarya  pembangunan gedung kesenian menjadi suatu kebutuhan. Harapan: dapat dimasukkan pada poin tahun XVII

“mengawal pendirian Gedung Kesenian Mahasiswa”

Amir Mengingat pendirian gedung kesenian masih wacana, tidak perlu dicantumkan pada tahun XVII,,

Saran: poin tersebut dapat ditinjau kembali ketika sudah ada kepastian akan didirikannya gedung kesenian tersebut.

Kepastian pendirian gedung kesenian?

Dicantumkan atau tidak dicantumkan sekarang, dapat ditinjau ulang dalam perjalanannya

Hario Setuju pencantuman tersebut.

Lokakarya:

Akomodir aspirasi lembaga kemahasiswaan yang bergerak dalam bidang kesenian.

Arya Saran redaksi:

“KM IPB meningkatkan penerapan ilmu dan teknologi di bidang pertanian mahasiswa dengan tujuan kesejahteraan masyarakat”

Hario “KM IPB meningkatkan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian mahasiswa dengan tujuan kesejahteraan masyarakat”

OK

Sidang Umum per Empat Tahunan Setelah adanya UUD KM IPB Tahun 2011 Sidang umum hanya ada su 1 dan 2

Penetapan Peninjauan dan amandemen dilakukan Sidang Istimewa. Arya Peninjauan

Kembali Poin 18

“KM IPB meningkatkan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian mahasiswa dengan tujuan kesejahteraan masyarakat”

Hilangkan „mahasiswa‟ OK

Referensi

Dokumen terkait

Kendala menghasilkan karya tulis ilmiah banyak dihadapi guru karena sejak awal guru kurang melakukan pembiasaan untuk menuangkan ide atau gagasan mereka dalam

15 Peran dosen sangat besar diantaranya adalah pada saat mengajar, dosen berperan untuk mendorong, mengarahkan, dan menjadi fasilitator proses pembelajaran bagi

Pada tingkat yang paling dasar, sistem pembayaran adalah suatu cara yang disepakati untuk mentransfer suatu nilai (value) antara pembeli dan penual dalam suatu transaksi.

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: sekolah perlu melakukan penempatan ruang khusus untuk laboratorium biologi

1, karena titik tumpu berada dian 1, karena titik tumpu berada diantara titik beban tara titik beban dengan titik kuasa. dengan titik

3) Cakupan Layanan Rehabilitasi Sosial yang Diberikan oleh Petugas Rehabiitasi Sosial Terlatih Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan di dalam Unit

(1) Pelaksanaan kemitraan dengan pola perdagangan umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf d, dapat dilakukan dalam bentuk kerjasama pemasaran, penyediaan

Tujuan diadakannya media komunikasi pada korporasi atau organisasi dalam penyelenggaraan kegiatan komunikasi yaitu sebagai langkah aktif humas dalam suatu korporasi