• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Manajemen Performa Kinerja Dosen Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa FKG Unimus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan Manajemen Performa Kinerja Dosen Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa FKG Unimus"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

53

Hubungan Manajemen Performa Kinerja Dosen Terhadap Hasil Belajar

Mahasiswa FKG Unimus

Relationship between Lecturers Performance Management on the Learning Outcomes of FKG Unimus Students

Nur Khamilatusy Sholekhah

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Semarang

Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Semarang Penulis korespondensi. Email : drg.tusy@unimus.ac.id

Telepon : +6281227384765

ABSTRAK

Latar Belakang: Untuk meningkatkan mutu pendidikan, seorang pendidik diwajibkan memiliki keterampilan dasar yang baik sebagai penunjang pembelajaran.. Profesi dosen adalah pendidik profesional yang dituntut memiliki kinerja dalam bidang pengajaran dan pendidikan, penelitian serta melakukan pengabdian ke masyarakat secara luas dan mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh performa kinerja dosen terhadap hasil belajar mahasiswa FKG UNIMUS.

Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dimana kesimpulan ditarik melalui analisis statistik. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Gigi UNIMUS angkatan 2017 yang berjumlah 48 mahasiswa. Teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dalam penelitian menggunakan metode angket dan metode dokumentasi. Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan software SmartPLS versi 2.0.m3 yang dijalankan dengan media komputer.

Hasil: Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa performa kinerja dosen berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa karena nilai tstatistik lebih besar dari ttabel (tstatistik 14,55 > ttabel 1,66) pada taraf

signifikansi 5%.

Kesimpulan: terdapat hubungan performa dosen yang dinilai dari 3 dimensi yaitu monitoring umum, pengajaran, dan materi terhadap hasil belajar ujian tertulis mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Semarang di Blok Keterampilan Belajar dan Komunikasi tahun akademik 2017/2018.

Kata kunci : evaluasi kinerja, kinerja dosen, hasil belajar mahasiswa

ABSTRACT

Background: To improve the quality of education, an educator is required to have good basic skills to support learning.

The teaching profession is a professional educator who is required to have performance in the fields of teaching and education, research as well as conducting community service widely and deeply. This study aims to determine the effect of lecturers' performance on the learning outcomes of FKG UNIMUS students.

Method: This research uses quantitative descriptive research type in which the conclusions are drawn through

statistical analysis. The population and sample in this study were UNIMUS Dentistry Education Study Program students for the 2017 class of 48 students. Data collection techniques carried out in the study using a questionnaire and documentation methods. The data analysis method in this study uses SmartPLS software version 2.0.m3 which is run on computer media.

Results: Based on the results of the study, the results showed that the performance of lecturers had a positive and

significant effect on student learning outcomes because the tstatistic value was greater than ttable (tstatistics 14.55> ttable 1.66) at a significance level of 5%.

Conclusion: there is a relationship between lecturers' performance which is assessed from 3 dimensions, namely

general monitoring, teaching, and material on the results of the written examination of students of the Faculty of Dentistry at the University of Muhammadiyah Semarang in the Learning and Communication Skills Block for the academic year 2017/2018.

(2)

54

PENDAHULUAN

Peningkatan sumber daya manusia merupakan titikberat untuk meningkatkan mutu pendidikan, dimana dengan adanya peningkatan kualitas pendidikan maka juga diikuti dengan adanya peningkatan mutu atau kualitas sumber daya manusia.1 Kualitas sumber daya manusia termasuk indikator keberhasilan dunia pendidikan, karena peranan sumber daya manusia sangat penting untuk menjadi bangsa dan negara yang maju di tengah persaingan yang ketat di antara negara lain di dunia, maka sebagai persiapan adanya persaingan yang ketat dan melihat banyak negara yang sudah maju, nantinya hanya SDM yang memiliki pendidikan baik dan memiliki ilmu pengetahuan serta teknologi yang baik yang akan membawa negara selamat dalam persaingan ini.2

Dengan adanya suatu pendidikan diharapkan mampu mengubah perilaku seseorang, dari yang sebelumnya tidak paham menjadi paham tentang sesuatu hal.3 Pada saat ini kita masih menghadapi persoalan pendidikan dengan adanya krisis paradigma adanya kesenjangan atau ketidaksesuaian antara tujuan yang ingin dicapai dengan cara untuk mencapai tujuan tersebut.5 Pendidikan berasal dari Bahasa Yunani “paedagogie” yang artinya memberikan bimbingan kepada anak.6 Pada dasarnya pengertian pendidikan adalah suatu bantuan yang diberikan seorang pendidik terhadap anak didik dengan tujuan

untuk meningkatkan kualitas yang

berlangsung selama seumur hidup dengan menggunakan media alat, bahasa dan media lainnya.7

Pendidikan merupakan upaya untuk membantu seseorang supaya potensi-potensi yang dimiliki dalam dirinya dapat berkembang, oleh karena itu keberadaan seseorang tidak terlepas dari faktor lingkungan, dimana berlangsungnya proses pendidikan selamanya akan saling berikatan dengan lingkungan dan secara timbal balik akan saling mempengaruhi.6

Salah satu unsur penunjang keberhasilan peserta didik dalam suatu pembelajaran

adalah keaktifan, yang dibuktikan dengan adanya kesungguhan mahasiswa mengikuti pembelajaran.8 Seorang pendidik atau dosen

selama melakukan tugas mengajar,

seharusnya memiliki konsep implementasi kurikulum dengan menjadikan dirinya sebagai fasilitator dan tidak menganggap dirinya sebagai sumber belajar satu-satunya serta aktif di kelas, tetapi yang perlu ditekankan adalah keaktifan peserta didik bukan keaktifan dosen.9

Proses pembelajaran pada dasarnya harus bisa membuat keadaan yang nyaman dan menciptakan suatu keaktifan mahasiswa, supaya mahasiswa benar-benar dapat merasakan bahwa pembelajaran tersebut memiliki makna dan mahasiswa dapat benar-benar mengerti serta memahami apa yang ia pelajari.10 Adanya peningkatan keaktifan pada mahasiswa ketika proses belajar dan berlangsungnya proses mengajar dosen, tidak terlepas dari kinerja dosen dalam kegiatan pembelajaran, dimana terdapat peningkatan 8,77% keaktifan mahasiswa dikarenakan dosen dapat melakukan pengembangan kreatifitas mengajar dengan mengidentifikasi mahasiswa menurut gaya belajarnya sehingga terjadi hubungan yang interaktif antar anggota kelompok mahasiswa.11

Performa (performance) dapat diartikan sebagai suatu capaian seseorang atau kelompok selama bekerja dalam suatu organisasi, dimana dapat dinilai dari banyaknya jumlah maupun mutu capaian pekerjaan seseorang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi.12 Performa dosen adalah output kerja seorang dosen berdasarkan mutu kinerja dan jumlah kinerja yang dicapai oleh dosen dalam lingkup tanggung jawab yang diberikan kepadanya.13

Dosen professional selalu memiliki tanggung jsawab dalam pekerjaannya dengan didasari oleh keahlian mengajar dengan pemahaman yang mendalam, dalam akademik mempunyai pengetahuan terhadap teori-teori keilmuan serta dosen harus memiliki keterampilan yang baik untuk dapat mengaplikasikan dasar teori keilmuan

(3)

55 tersebut.14 Dosen yang mampu melakukan pengembangan diri dapat ditunjukkan dengan keaktifan dosen mengikuti pengetahuan yang selalu berkembang berkaitan dengan tugas dosen, disiplin dan aktif dalam kegiatan mengajar serta fokus menjalankan tugas sebagai dosen, sehingga dapat dijadikan sebagai penunjang kemampuan dosen dalam mengajar.15 Peran dosen sangat besar diantaranya adalah pada saat mengajar, dosen berperan untuk mendorong, mengarahkan, dan menjadi fasilitator proses pembelajaran bagi mahasiswa untuk mencapai tujuan belajar, untuk membantu belajar mahasiswa seorang dosen juga harus mampu mengetahui segala kondisi yang terjadi di dalam ruang perkuliahan, mahasiswa akan termotivasi untuk belajar apabila dosen memiliki kemampuan dalam mengajar yang baik sehingga tujuan belajar mahasiswa dapat dicapai dengan baik.16

Tingkat keaktifan mahasiswa terlihat masih sangat rendah selama kegiatan perkuliahan berlangsung, dimana salah satu alasan penyebab keaktifan mahasiswa rendah adalah kinerja dosen, sebagai contoh pada saat dosen menyampaikan materi kuliah dianggap cara penyampaiannya kurang menarik dan membosankan bagi mahasiswa, dosen memiliki sikap yang kurang baik, serta penampilan dosen yang tidak sesuai.17

Berdasarkan uraian diatas penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa kinerja dosen terhadap hasil belajar mahasiswa FKG

UNIMUS, sehingga dapat menambah

pengetahuan dosen untuk mampu

meningkatkan mutu pendidikan dengan performa dan keterampilan yang dimiliki, sebagai penunjang keaktifan belajar mahasiswa di dalam kelas sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa.14 Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul ”Hubungan Manajemen Performa Kinerja Dosen Dalam Proses Perkuliahan Terhadap Hasil Belajar

Mahasiswa FKG UNIMUS Blok

Keterampilan Belajar Dan Komunikasi Tahun Akademik 2017/2018”.

Dosen Profesional

Seseorang dikatakan professional apabila mempunyai dasar kemampuan dan perilaku yang sejalan dengan profesinya serta mampu melaksankan tugasnya sesuai dengan permintaan dalam profesi, sebagai orang yang professional mampu melaksanakan tugasnya berdasarkan profesionalisme.18 Sumber daya manusia yang profesional adalah SDM yang sudah memiliki keahlian, keterampilan atau kemampuan baik kemampuan teknik dan kemampuan konseptual berdasar proses pendidikan dan latihan yang sesuai dengan profesi dan keahliannya dalam memenuhi pelayanan yang sesuai dengan profesi dan keahliannya.19

Seorang professional sejati selalu memiliki kebiasaan diri untuk belajar dari pengalaman dan pendidikan, ia mengejar kesempurnaan, mempunyai standar yang tinggi melebihi ekspektasi masyarakat umum, sehingga membuat seorang professional dapat menunjukkan kinerja dan karya yang luar biasa serta dapat membuktikan bahwa seorang professional itu berkompeten dan memiliki keterampilan dan kemahiran yang tinggi.20

Profesi dosen adalah pendidik profesional yang memiliki tugas mengajarkan ilmu pengetahuan kepada mahasiswa, serta tidak hanya sekedar menyampaikan materi yang diajarkan ke mahasiswa tetapi perlu dengan memahami materi tersebut dengan luas dan mendalam.14

Seorang pendidik professional harus memiliki beberapa kompetensi yang terdiri dari pengetahuan (knowledge) yaitu

kemampuan kognitif, pemahaman

(understanding) yaitu kedalaman kognitif dan afektif, kemampuan (skill), nilai (value) dan sikap (attitude).18

Dosen professional secara spesifik mempunyai tugas yang didasari oleh keahlian di bidang pendidikan yang disertai pemahaman yang mendalam terhadap bidang ilmu, dan di komponen akademik memiliki pengetahuan dasar teori dan keterampilan kepndidikan yang dapat diimplementasikan dalam proses pembelajaran dimana hal itu

(4)

56 berkaitan dengan kinerja dosen, sehingga sepatutnya seorang dosen memiliki perilaku dan kemampuan yang memadai supaya dapat

mengembangkan kemampuan mahasiswa

secara utuh.14

Dosen Memiliki Beban Kerja

Banyaknya kuantitas atau jumlah dalam proses dan kegiatan yang harus diselesaikan oleh seorang pekerja dengan jangka waktu tertentu disebut dengan beban kerja, ketika seorang pekerja tidak selesai mengerjakan sejumlah pekerjaannya maka hal itu menjadi beban kerja, namun apabila seorang pekerja

berhasil menyelesaikan tugas dan

pekerjaannya serta mampu beradaptasi terhadap sejumlah tugas yang diberikan maka hal tersebut tidak menjadi suatu beban kerja.22

Beban kerja dosen meliputi beberapa tugas pokok yaitu merancang proses pembelajaran, proses pembelajaran yang perlu

dilaksanakan, mengevaluasi proses

pembelajaran, membimbing, sebagai peneliti,

melaksanakan tugas tambahan serta

melaksanakan pengabdian masyarakat, dengan ketentuan beban kerja dosen minimal 12 sks dan maksimal 16 sks.21 Beban kerja dosen di perguruan tinggi dilihat dari satuan Full Time Equivalent mencakup beberapa tugas antara lain bidang pendidikan dan penelitian sejumlah 9 sks (75%), bidang pengabdian masyarakat dan tugas penunjang sejumlah 3 sks (25%) dan kewajiban khusus bagi dosen professor sekuramg-kurangnya berjumlah 3 sks (<25%).23

Tingginya beban kerja yang dimiliki

seorang dosen dapat menyebabkan

berkurangnya kinerja dosen, hal ini dikarenakan beban kerja berhubungan terhadap kinerja dosen, adanya beban kerja yang tinggi dapat menyebabkan berkurangnya kesempatan dosen untuk menyiapkan materi,

mempersiapkan metode dan media

pembelajaran, padahal sebagai tenaga pendidik dosen selalu dituntut untuk memiliki kemmpuan dan kinerja yang baik sehingga nantinya dapat menciptakan lulusan mahasiswa yang berkualitas dan memiliki

capaian kompetensi yang unggul baik dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor.24

Hasil Belajar

Antara pendidik dengan mahasiswa terdapat interaksi secara sadar dan terencana dengan baik agar tercipta peningkatan kemampuan mahasiswa, dimana hal itu ditentukan dari hasil belajar.3 Untuk melihat tingkat kemampuan mahasiswa dapat dilihat dari hasil belajar, dimana adanya suatu hasil

belajar dapat mengukur penguasaan

kemampuan mahasiswa terhadap materi pembelajaran, selain itu adanya hasil belajar dapat menjadi suatu gambaran terjadinya perilaku yang berubah pada mahasiswa yang dapat diukur dan diamati dalam bentuk perubahan aspek kognitif, afejtif dan psikomotor dengan harapan dapat terjadi suatu peningkatan dan pengembangan diri mahasiswa ke arah yang lebih baik dari sebelumnya.25

Terjadinya proses perubahan ke arah lebih tahu, lebih bisa, adanya kemauan atau keiinginan dan tercipta suatu kebiasaan dapat dirumuskan sebagai hasil belajar.4 Hasil belajar merupakan gambaran kemampuan mahasiswa yang diperoleh sebagai hasil proses belajar dan sebagai konsekuensi penilaian proses belajar mahasiswa yang telah dicapai.26

Setiap mahasiswa dapat mendapatkan hasil belajar yang sama, bisa saja ada mahasiswa yang mendapatkan hasil belajar yang memuaskan dan ada yang tidak memuaskan, hal ini dapat disebabkan dari cara, metode dan model pembelajaran yang diberikan oleh dosen ketika melakukan pengajaran, sehingga seharusnya dosen dalam mengajar dapat memberikan cara, metode dan model pembelajaran yang semenarik mungkin agar mahasiswa tertarik dengan pelajaran yang diberikan dosen.25

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar mahasiswa antara lain faktor stimulus yaitu faktor yang berasal dari segi luar individu yang dapat merangsang untuk menciptakan adanya perubahan, faktor

(5)

57 metode mengajar dapat mempengaruhi

terhadap belajar mahasiswa untuk

menentukan pencapaian tujuan pengajaran serta faktor individual dimana dengan adanya pertumbuhan dan usia yang semakin bertambah maka akan semakin meningkat pula kematangan berbagai fungsi fisiologis mahasiswa.26

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang menarik kesimpulan melalui analisis statistik. Populasi yang digunakan adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Gigi UNIMUS angkatan 2017 yang berjumlah 48 mahasiswa. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa berjumlah 48 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan teknik pemilihan sampel total sampling yaitu mengambil sampel yang dari seluruh jumlah populasi dijadikan menjadi sampel dalam penelitian. Instrument penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner dan dokumentasi.

Daftar pertanyaan dalam kuesioner disusun terlebih dahulu kemudian sebelum di uji cobakan, kuesioner dilakukan uji validitas dan uji reliabilitasnya. Terdapat 3 penilaian kinerja dosen yang digunakan di dalam angket yaitu aspek monitoring umum terdiri

dari indikator penampilan, kedisiplinan dan sikap. Aspek pengajaran terdiri dari indikator gaya mengajar, tampilan materi pembelajaran, proses tanya jawab, cara penyampaian mengajar dan pembelajaran interaktif.

Aspek materi terdiri dari indikator kesesuaian bahan ajar dengan materi blok dan kesesuaian materi soal denga materi kuliah. Pengisian angket menggunakan skoring berupa angka 1/2/3/4. Angka 1 menunjukkan keterangan tidak setuju, angka 2 artinya kurang setuju, angka 3 artinya setuju dan angka 4 artinya sangat setuju. Analisis data statistik pada penelitian ini menggunakan PLS (Partial Least Square) yang merupakan analisis persamaan struktural (SEM) berbasis varian dengan menggunakan software SmartPLS versi 2.0.m3 yang dijalankan dengan media komputer.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Uji Validitas

Hasil uji dengan menggunakan SmartPLS 3 didapatkan hasil bahwa semua indikator pada variabel performa kinerja dosen (yang menggunakan 3 dimensi yaitu monitoring umum, pengajaran, dan materi) dan hasil belajar mahasiswa menghasilkan nilai factor loading di atas 0.5.

Tabel 1. Outer Loadings

Hasil Belajar Mahasiswa Performa Dosen

Materi Monitoring Umum Pengajaran Hasil 0,845387 Ma1 0,802727 Ma2 0,830038 Mo1 0,625510 Mo2 0,808178 Mo3 0,690908 Pe1 0,799873 Pe2 0,748685 Pe3 0,745888 Pe4 0,713559

(6)

58 Dapat disimpulkan bahwa semua indikator dalam variabel penelitian ini adalah valid sehingga dalam penelitian ini semua variabel dapat digunakan.

a. Discriminant Validity

Pada tabel 1 di atas dapat ditarik hasil bahwa hubungan konstruk performa kinerja

dosen (yang menggunakan 3 dimensi yaitu monitoring umum, pengajaran, dan materi) dan hasil belajar mahasiswa dengan masing-masing indikatornya memiliki nilai yang lebih tinggi di atas 0.5, sehingga konstruk dalam model ini memenuhi kriteria discriminant validity.

Tabel 2. Average Variance Extracted (AVE)

Average Variance Extracted (AVE) √𝐀𝐕𝐄

Hasil Belajar Mahasiswa 1,000000 1

Materi 0,666667 0,816

Monitoring Umum 0,507256 0,712

Pengajaran 0,566461 0,753

Performa Dosen 0,493164 0,702

b. Average Variance Extracted (AVE)

Pada table 2 di atas didapatkan hasil seluruh indikator dalam penelitian ini dinyatatakan valid, dikarenakan untuk semua konstruk yang terdapat pada model penelitian ini nilai √AVE nya di atas 0.5. Pada konstruk performa kinerja dosen memiliki nilai √AVE

yang paling rendah yaitu sebesar 0,702 dan pada konstruk hasil belajar mahasiswa memiliki nilai √AVE yang tertinggi yaitu sebesar 1.

Uji Reliabilitas

Untuk melihat reliabilitas suatu data maka dapat dilihat berdasarkan nilai composite reability dari indikator yang mengukur konstruk. Apabila didapatkan nilai composite

reability lebih dari 0,7, maka dapat

disimpulkan bahwa hasil composite reability tersebut memuaskan. Berikut adalah nilai composite reability dari output SmartPLS 3:

Tabel 3. Uji Reliabilitas

Composite reliability Hasil Belajar Mahasiswa 1,000000

Materi 0,799955

Monitoring Umum 0,753305

Pengajaran 0,839166

Performa Dosen 0,896587

c. Composite Reliability

Tabel 3 di atas dapat dijelaskan bahwa nilai composite reability untuk semua konstruk nilainya mencapai lebih dari 0.7,

dimana hal itu ditunjukkan dari model semua konstruk yang diestimasi sudah sesuai dengan kriteria reliabel sehingga dapat digunakan sebagai acuan penelitian selanjutnya.

(7)

59

Pengujian Model Struktural (Inner Model)

Antar variabel laten memiliki hubungan yang dapat digambarkan dari inner model dengan berdasarkan model struktur konstruk

loading factor sebagai output dari hubungan antara variabel performa kinerja dosen (yang menggunakan 3 dimensi yaitu monitoring umum, pengajaran, dan materi) dan hasil belajar mahasiswa ditunjukkan pada gambar dibawah ini:

Figure 1. Inner Model

Tabel 4. Nilai R-Square

R Square Performa Dosen

Hasil Belajar Mahasiswa 0,615863

Tabel 4 di atas menjelaskan bahwa konstruk untuk variable hasil belajar mahasiswa memiliki nilai R-square sebesar 0,615 yang berarti bahwa Performa Kinerja

Dosen mampu menjelaskan varians Hasil Belajar Mahasiswa sebesar 61,5% dan selebihnya (38,5%) dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Tabel 5. Path Coefficients

Original Sample Sample Mean Stand Deviation Standart Error T Statistics Performa Dosen→

Belajar Mahasiswa

0,784769 0,787483 0,053913 0,53913 14,556226

Tabel 5 di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan antara performa dosen dengan hasil belajar mahasiswa, hal ini dikarenakan hasil nilai tstatistik lebih besar dari ttabel (tstatistik 14,55 >

ttabel 1,66) pada taraf signifikansi 5%. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan dapat diterima, artinya bahwa performa kinerja dosen (yang di ukur menggunakan 3 dimensi yaitu monitoring umum, pengajaran, dan

(8)

60 materi) dapat meningkatkan secara positif dan signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa.

Pembahasan

Performa Dosen Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa

Penelitian ini didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh performa kinerja dosen terhadap hasil belajar mahasiswa di blok komunikasi dan keterampilan belajar. Dimana Performa Dosen yang di ukur menggunakan 3 dimensi yaitu monitoring umum, pengajaran, dan materi dapat meningkatkan secara positif dan signifikan terhadap hasil belajar

mahasiswa. Kemampuan dosen dalam

mengajar dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa, dimana semakin baik kompetensi atau kemampuan dosen maka semakin tinggi pula prestasi mahasiswa27. Dosen dalam menunjukkan kinerja dan keterampilan mengajar, harus memiliki pengaruh terhadap keaktifan belajar mahasiswa 28.

Profesi dosen adalah pendidik profesional yang memiliki tugas mengajarkan ilmu pengetahuan kepada mahasiswa, serta tidak hanya sekedar menyampaikan materi yang diajarkan ke mahasiswa tetapi perlu dengan memahami materi tersebut dengan luas dan mendalam14.

Pentingnya peran dosen dalam proses belajar mengajar yaitu dosen memiliki tugas untuk mengarahkan, memandu, dan sebagai

fasilitator bagi mahasiswa selama

pembelajaran, supaya tujuan belajar mahasiswa bisa tercapai, dimana dosen harus mampu membaca situasi dan kondisi dari segala sesuatu yang terjadi di dalam ruang perkuliahan supaya memudahkan mahasiswa untuk belajar, apabila dosen memiliki kemampuan dalam mengajar yang baik maka mahasiswa akan termotivasi untuk terus belajar untuk mencapai tujuan yang diharapkan16.

Dosen professional selalu memiliki tanggung jsawab dalam pekerjaannya dengan didasari oleh keahlian mengajar dengan

pemahaman yang mendalam, dalam akademik mempunyai pengetahuan terhadap teori-teori keilmuan serta dosen harus memiliki keterampilan yang baik untuk dapat mengaplikasikan dasar teori keilmuan tersebut14. Seorang pendidik atau dosen

selama melakukan tugas mengajar,

seharusnya memiliki konsep implementasi kurikulum dengan menjadikan dirinya sebagai fasilitator dan tidak menganggap dirinya sebagai sumber belajar satu-satunya serta aktif di kelas, tetapi yang perlu ditekankan adalah keaktifan peserta didik bukan keaktifan dosen9. Proses pembelajaran pada dasarnya dapat membuat suasana yang menyenangkan dan mampu meningkatkan keaktifan mahasiswa, sehingga mahasiswa benar-benar dapat merasakan proses pengajaran dari dosen yang bermakna dan benar-benar dapat dimengerti serta dipahami oleh peserta didik ketika ia belajar10.

Seorang dosen apabila memiliki beban kerja yang tinggi dapat menyebabkan berkurangnya kinerja dosen, hal ini dikarenakan beban kerja berhubungan terhadap kinerja dosen, adanya beban kerja yang tinggi dapat menyebabkan berkurangnya kesempatan dosen untuk menyiapkan materi,

mempersiapkan metode dan media

pembelajaran, padahal sebagai tenaga pendidik dosen didesak untuk memiliki kemampuan, kapasitas dan kinerja yang baik sehingga nantinya dapat menciptakan lulusan mahasiswa yang berkualitas dan memiliki capaian kompetensi yang unggul baik dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor24 .

Antara pendidik dengan mahasiswa terdapat interaksi secara sadar dan terencana dengan baik agar tercipta peningkatan kemampuan mahasiswa, dimana hal itu ditentukan dari hasil belajar3. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar mahasiswa antara lain faktor stimulus yaitu faktor yang berasal dari segi luar individu yang dapat merangsang untuk menciptakan adanya perubahan, faktor metode mengajar dapat mempengaruhi terhadap belajar mahasiswa untuk menentukan pencapaian tujuan pengajaran serta faktor individual

(9)

61 dimana dengan adanya pertumbuhan dan usia yang semakin bertambah maka akan semakin meningkat pula kematangan berbagai fungsi fisiologis mahasiswa26.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa performa kinerja dosen berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa dengan nilai tstatistik lebih besar dari ttabel (tstatistik 14,55 > ttabel 1,66) pada taraf signifikansi 5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan performa dosen yang dinilai dari 3 dimensi yaitu monitoring umum, pengajaran, dan materi terhadap hasil belajar ujian tertulis mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Semarang di Blok Keterampilan Belajar dan Komunikasi Tahun Akademik 2017/2018.

SARAN

1. Perlu penelitian lebih lanjut dengan membandingkan nilai hasil belajar mahasiswa dengan angkatan lainnya. 2. Perlu dilakukan penelitian untuk

pembelajaran blok lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Ali M. Kebijakan pendidikan

menengah dalam perspektif

governance di indonesia. Malang: UB Press; 2017.

2. Soedijarto. Landasan dan arah pendidikan nasional kita. Jakarta: Buku Kompas; 2008.

3. Afandi M, Chamalah E, Wardani OP. Model dan metode pembelajaran di sekolah. Semarang: Unissula Press; 2013.

4. Prayitno. Dasar teori dan praksis pendidikan. Jakarta: Grasindo; 2009. p.201.

5. Suardi M. Belajar dan pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish;2018.

6. Syafril, Zen Z. Dasar-dasar ilmu pendidikan. Jakarta: Kencana; 2017. 7. Herijulianti E, Indriani TS, Artini S.

Pendidikan kesehatan gigi. Jakarta: EGC; 2002.

8. Sinar. Metode active learning. Sleman: Deepublish; 2018.

9. Fathurrohman M. Belajar dan

pembelajaran modern. Yogyakarta: Garudhawaca; 2017.

10. Anas M. Mengenal metode

pembelajaran. Pasuruan: CV.Pustaka Hulwa; 2014.

11. Wibowo N. Upaya peningkatan keaktifan siswa melalui pembelajaran berdasarkan gaya belajar di smk negeri 1 saptosari. Jurnal ELINVO. 2016;1(2).

12. Abas E. Magnet kepemimpinan kepala madrasah terhadap kinerja guru. Jakarta: PT Elex Media Komputindo; 2017.

13. Kessi AMP. Motivasi, Kompetensi dan penguasaan informasi pada kepuasan kerja dan kinerja dosen. Surabaya: Jakad Media Publishing; 2019.

14. Toatubun FA, Rijal M. 2018.

Professionalitas dan mutu

pembelajaran. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia; 2018.p.57.

15. Pranitasari D. Keterikatan kerja dosen sebagai kunci keberhasilan perguruan tinggi. Sleman: Deepublish; 2019. 16. Syafa, Thalib SB, Muhiddin. Pengaruh

persepsi mahasiswa tentang gaya mengajar dosen dan motivasi terhadap hasil belajar biologi di universitas darussalam ambon. 2019; JP3.9(1). 17. Nugraheni F. Pengaruh kinerja dosen

terhadap motivasi belajar mahasiswa. Jurnal Sosial dan Budaya UMK. 2012;5(1):20-24.

18. Surya L, Kholik N. Manifesto modernisasi pendidikan islam.

Tasikmalaya: Edu Publisher;

2020.p.163.

19. Purnawanto B. 2010. Manajemem sdm berbasis proses. Jakarta:

(10)

62 Gramedia Widiasarana Indonesia; 2010

20. Andrias Harefa. Membangkitkan etos profesionalisme. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2004

21. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

22. Vanchapo AR. Beban kerja dan stres kerja. Pasuruan: Qiara Media; 2019.p.3.

23. Sunarni, Setyadin B. Analisis pelaksanaan beban kerja dosen (bkd).

Manajemen Pendidikan. 2016

Maret;25(1):47-56.

24. Susanti PD, Nita, Sastamidhyani J. Pengaruh beban kerja terhadap kinerja dosen sekolah tinggi ilmu kesehatan bali. Jurnal Riset Kesehatan Nasional. 2018 November;2(2).

25. Syahputra E. Snowball throwing tingkatkan minat dan hasil belajar.

Sukabumi: Haura Publishing;

2020.p.25.

26. Syafaruddin, Supiono, Burhanuddin. Guru, mari kita menulis penelitian tindakan kelas (ptk). Sleman: Deepublish; 2019.

27. Alam Y. Kompetensi dosen, motivasi belajar mahasiswa dan dampaknya terhadap prestasi mahasiswa dalam pembelajaran pengantar ekonomi.

Jurnal Manajemen dan Bisnis

Sriwijaya. 2018;16(1):23-30.

28. Winarsih DA. 2014. Pengaruh Kinerja Dosen dan Keterampilan Mengajar

Terhadap Keaktifan Belajar

Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Pada Mata Kuliah Pengetahuan

Hukum Perdata dan Dagang

Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2012. [Skripsi]. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta

Gambar

Tabel 1. Outer Loadings
Figure 1. Inner Model

Referensi

Dokumen terkait

Pada brand recognition (pengenalan merek) dengan bantuan pertanyaan dengan prosentase sebesar 53% mengenal objek wisata Candi Cetho dan telah menuliskannya pada

Dalam kasus ini, jika sebuah organisasi hendak menggunakan Windows Server 2003 Standard Edition, maka akan terlalu mahal (dalam beberapa kasus, justru sistem operasi yang

[r]

Dengan membaca, memahami dan mengikuti petunjuk-petunjuk yang dicantumkan dalam buku Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Pelatihan Jarak Jauh (DL) dan User Manual

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan hukum ini dengan judul PERTANGGUNGJAWABAN

Namun pada perkembangan selanjutnya, PDP tidak memiliki kekuatan yang berarti karena praktiknya pergerakan mereka hanya sebatas wacana politik di media lokal

mencapai tiga tujuan pembelajaran penting, yakni: prestasi akademik, penerimaan terhadap keragaman atau perbedaa n yang ada, dan pengembangan keterampilan”. Model

Halaman 1 RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN