• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad M Pengujian toleransi padi (Oryza sativa) terhadap salinitas pada fase perkecambahan. Skripsi. Fakultas Pertanian IPB.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA. Ahmad M Pengujian toleransi padi (Oryza sativa) terhadap salinitas pada fase perkecambahan. Skripsi. Fakultas Pertanian IPB."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad M. 2011. Pengujian toleransi padi (Oryza sativa) terhadap salinitas pada fase perkecambahan. Skripsi. Fakultas Pertanian IPB.

Badan Pusat Statistik. 2014. Konsumsi beras nasional 2014. http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/958. Diakses Januari 2015. Anonim. 2006. Panduan Budidaya Padi Hemat Air System of Rice Intensificaion.

DPU. Jakarta.

Anonim. 2007. Pedoman Teknis Pengembangan Usahatani Padi Sawah Metode System of Rice Intensification. Direktorat Jendral Pengelolaan Lahan dan Air. Departemen Pertanian. Jakarta

Arifin, B. 2007. Diagnosis Ekonomi Politik Pangan dan Pertanian. Jakarta: PTRaja Grafindo Persada.

Berkelaar, D. 2001. Sistem Intensifikasi Padi (The System of Rice Intensification-SRI): Sedikit dapat Memberi Banyak. Bulletin ECNO.

Bintoro, M. H. 1983. Pengaruh NaCl terhadap pertumbuhan beberapa kultivar tomat. Bul. Agron. XIV (1) : 13-29.

Dony A. 2011. Pengujian toleransi genotipe padi (Oryza sativa L) terhadap salinitas paa stadia perkecambahan. Skripsi. Fakultas Pertanian IPB. Budiyono S. 2006. Teknik mengendalikan keong mas pada tanaman padi. Jurnal

ilmu-ilmu pertanian, volume 2:2.

Distan TPH. 2007. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peningkatan Produktivitas Padi. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura. Propinsi Sulawesi Selatan.

FAO. 2005. 20 hal untuk diketahui tentang dampak air laut pada lahan di propinsi NAD. http://www.fao.org. Diakses pada bulan November 2014

Gardner, F. P, R. B. Pearce dan R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman. Budidaya. Rajawali. Jakarta.

Haryanti, S. M.Suryana dan Nurrahmad, 2006. Uji Daya Insektisida Ekstrak Etanol 70 % Biji Buah Mahkota Dewa Te-rhadap Ulat Grayak. Instar Dua. http://www.litbang.depkes.go.id/risbinkes . Diakses pada bulan November 2014

(2)

Martono, E. 1999. Perkembagan Fluktuasi. Dalam Efikasi. Dalam Jurnal Perlindungan Tanamn Indonesia. Vol 5. No 1. Hama dan Penyakit. Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta.

Manurung, S.O., dan M. Ismunadji. 1988. Morfologi dan Fisiologi Padi, hal 55- 103. Dalam M. Ismunadji, S. Partohardjono, M. Syam dan A. Widjono (Eds). Padi-Buku 1. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.

Natawigena, H. 1983. Dasar-dasar Perlindungan Tanaman. Trigenda Karya. Bandung. 202 hal.

Pitojo, S. 1996. Petunjuk Pengen-dalian dan Pemanfaatan Keong Mas PT Trubus Agriwidya, Ungaran.

Prihatman, K. 2000. Budidaya Padi, Pendayagunaan Dan Pemasyarakatan IlmuPengetahuan Dan Teknologi, Jakarta hal 3-7

Purwono dan H. Purnamawati. 2008. Budidaya 8 jenis tanaman Pangan Unggul. Penebar Swadaya. Depok. 139 hal.

Sitompul, S. M. dan Guritno. B. 1995. Pertumbuhan Tanaman. UGM Press. Yogyakarta.

Suntoro, 1994. Uji efikasi Beauveria bassiana terhadap pengendalian hama penggerek buah (Hypothenemus hampei), Tesis, Yogyakarta: Fakultas pasca sarjana UGM.

Suwarno dan S. Solahudin. 1983. Toleransi varietas padi terhadap salinitas pada fase perkecambahan. Bul. Agron. XIV (3) : 1-1

Syefi, F. 2013. Garam mematikan untuk siput tidak untuk ular. http://sains.me/1680/garam-mematikan-untuk-siput-tapi-tidak-untuk-ular.html/ Diakses pada Januari 2015

Tatang, G. 2012. Tanam padi metode SRI. http://epetani.pertanian.go.id. Diakses pada Januari 2015.

Yuniati, R. 2004. Penapisan galur kedelai Glycine max (l.) Merrill toleran terhadap NaCl untuk penanaman di lahan salin. Makara Sains 1: 21-24. Zauhari, M.R. Subroto, S.W.G. Amnan, M. Andayani, N. Sagala, T. Sukar.

Wijaya, E.S. 1994. Pedoman Perlindungan Tanaman Kentang. Direktorat Bina Perlindungan Tanaman. Jakarta.

(3)

LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Tata letak penelitian

Keterangan:

 A1 = Tanpa larutan garam

 A2 = Garam konsentrasi 2000 ppm  A3 = Garam konsentrasi 4000 ppm  A4 = Garam konsentrasi 6000 ppm  A5 = Garam konsentrasi 8000 ppm  A6 = Garam konsentrasi 10000 ppm

 A7 = Pestisida sintetis carbofuran dengan konsentrasi 3 %  k = keong

 t = tanaman

 1, 2, 3, 4, dan 5 adalah ulangan.

A7k

A1k

1

A5k

A5t

3

A3t

3

A3k

A6t

1

A2t

2

A2k

A3k

A5t

2

A6t

2

A1t

2

A2t1

A1k

A7t

2

A7k

A4t

1

A3t

1

A4t

3

A2k

A2k

A1t

1

A2k

A4k

A4k

A6k

A7t

1

A2t

1

A6k

A1k

A7k

A5k

A3t

2

A1t

3

A1k

A3k

A2k

A2t

1

A7t

3

A4k

A6k

A7k

A3k

A4t

2

A5t

1

A5k

A5k

A5k

(4)

Lampiran 2. Bagan alur pembuatan larutan garam

1. Kebutuhan garam per konsentrasi 1 ppm = 1 mg/liter 1 mg = 0,001 gram 1 ppm = 0,001 gram/liter a. Konsentrasi 0 ppm = 0 g / 1 liter air b. Konsentrasi 2000 ppm

= 2 g / 1 liter air = 1 kg/ha c. Konsentrasi 4000 ppm

= 4 g / 1 liter air = 2 kg/ha d. Konsentrasi 6000 ppm

= 6 g / 1 liter air = 3 kg/ha e. Konsentrasi 8000 ppm

= 8 g / 1 liter air = 4 kg/ha f. Konsentrasi 10000 ppm

= 10 g / 1 liter air = 5 kg/ha

2. Kebutuhan pestisida sintetis carbufuran dengan konsentrasi 3% = 1003 × 1000 g = 30 g dilarutkan dalam 1 liter air

Garam dapur

Ditimbang sesuai konsentrasi

perlakuan

Dilarutkan pada air 1 Liter

(5)

Lampiran 3. Perhitungan Volume Semprot Volume Semprot = 500 liter/Ha (Natawigena, 1983)

Jarak tanam = 25 cm × 25 cm = 625 cm2 =jarak tanamluas 1 ha Luas 1 Ha = 100.000.000 cm2

Jumlah rumpun =100.000.000 cm2 625 cm2 = 160.000 rumpun = dosis semprot jumlah tanaman/ha Volume semprot = 500 Lt 160.000 =500.000 160.000 = 3,12/pot

(6)

Lampiran 4. Perhitungan Kebutuhan Pupuk Dosis pupuk tanaman padi SRI (Tatang, 2012)

a) Pupuk pertama : 125 kg Urea + 100 kg SP-36 (7-15 HST) b) Pupuk kedua : 125 kg Urea (20-30 HST)

c) Pupuk ketiga : 100 kg ZA (40 HST)

Perhitungan kebutuhan pupuk per rumpun: Jarak tanam = 25 cm × 25 cm = 625 cm2 =jarak tanamluas 1 ha Luas 1 Ha = 100.000.000 cm2

Jumlah rumpun

= 100.000.000 cm2 625 cm2

= 160.000 rumpun

a) Pupuk pertama : 125 kg Urea + 100 kg SP-36

 Dosis urea 125 kg/ha = 125.000 g

= dosis urea/ha jumlah rumpun Kebutuhan urea = 125.000 g 160.000 = 0, 78 g/rumpun

 =jumlah rumpundosis SP36/haDosis SP-36 100 kg/ha = 100.000 g

(7)

= 0, 63 g/rumpun

b) Pupuk kedua : 125 kg Urea

 =jumlah rumpundosis urea/haDosis urea 100 kg/ha = 125.000 g Kebutuhan urea = 125.000 g 160.000 = 0,78 g/rumpun c) Pupuk ketiga : 100 kg ZA  Dosis ZA 100 kg/ha = 100.000 g = dosis ZA/ha jumlah rumpun Kebutuhan urea = 100.000 g 160.000 = 0, 63 g/rumpun

(8)
(9)

Lampiran 5. Sidik Ragam Variabel Pengamatan a. Sidik Ragam Perentase Mortalitas

Skor Db JK KT F Value Pr > F

Perlakuan 6 15588,57143 2598,09524 18,19 <.0001*

Eror 28 4000 142,85714

Total 34 19588,57143 Ket:

*

= berpengaruh (ada beda nyata) b. Sidik Ragam Tingkat Efikasi

Skor Db JK KT F Value Pr > F

Perlakuan 6 26090 4348,33333 18,25 <.0001*

Eror 28 6670 238,21429

Total 34 32760

Ket:

*

= berpengaruh (ada beda nyata) c. Sidik Ragam Kecepatan kematian

Skor Db JK KT F Value Pr > F

Perlakuan 6 366,9194286 61,1532381 89,71 <.0001*

Eror 28 19,088 0,6817143

Total 34 386,0074286 Ket:

*

= berpengaruh (ada beda nyata) d. Sidik Ragam Tinggi Tanaman

Skor Db JK KT F Value Pr > F

Perlakuan 6 35,3185619 5,88642698 0,53 0,7733ns Eror 14 154,1082667 11,0077333

Total 20 189,4268286

(10)

e. Sidik Ragam Jumlah Anakan

Skor Db JK KT F Value Pr > F

Perlakuan 6 17,21325714 2,86887619 1,07 0,425ns Eror 14 37,54086667 2,68149048

Total 20 54,75412381

Ket: ns = tidak berpengaruh (tidak berbeda nyata) f. Sidik Ragam Jumlah Daun

Skor Db JK KT F Value Pr > F

Perlakuan 6 176,0746286 29,3457714 1,49 0,2504ns Eror 14 275,0104667 19,6436048

Total 20 451,0850952

Ket: ns = tidak berpengaruh (tidak berbeda nyata) g. Sidik Ragam Bobot Segar Tanaman

Skor Db JK KT F Value Pr > F

Perlakuan 6 140,5957619 23,432627 0,43 0,2504ns Eror 14 762,7626667 54,4830476

Total 20 903,3584286

Ket: ns = tidak berpengaruh (tidak berbeda nyata) h. Sidik Ragam Bobot Kering Tanaman

Skor Db JK KT F Value Pr > F

Perlakuan 6 26,4080476 4,4013413 0,46 0,8278ns Eror 14 134,5317333 9,6094095

Total 20 160,939781

(11)

Lampiran 6. Dokumentasi Persiapan Penelitan

(a) (b)

(c) (d)

Gambar: (a) Pembibitan padi, (b) Penyiapan media tanam, (c) Layout penelitian, (d) Hama keong mas

(12)

Lampiran 7. Tahapan Pelaksanaan

(a) (b)

(c)

Gambar: (a) Penanaman padi, (b) Penginfeksian keong, (c) Penyemprotan larutan garam

(13)

Lampiran 8. Dokumentasi Pengamatan

(a) (b)

(a) (d)

Gambar: (a) Hama keong mas terinfeksi larutan garam, (b) Pengamatan warna daun, (c) Pengukuran tinggi tanaman, (d) Perhitungan jumlah anakan.

(14)

(e)

(f) (g)

Gambar: (e) Tanaman padi umur 30 hst, (f) Bobot segar tanaman, (g) Bobot kering tanaman.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil percobaan pendahuluan di laboratorium diperoleh empat metode uji yang berpotensi dapat membedakan varietas toleran dan peka terhadap salinitas. Berdasarkan

Hasil simulasi seleksi antara peubah bobot kering tajuk di laboratorium dengan persentase daun mati di rumah kaca menunjukkan bahwa penggunaan metode kertas merang dengan

Uji Daya Tanaman Padi ( Oryza sativa L.) dalam Sistem Legowo dengan Metode SRI (The System if Rice Intensification).. Skripsi Fakultas Pertanian

Dari penelitian yang telah dilakukan tentang komposisi dan struktur gulma pada fase vegetatif tanaman padi ( Oryza sativa ) di Nagari Singkarak, Kabupaten Solok,

Peningkatan salinitas menurunkan kecepatan perkecambahan, persentase kecambah normal, panjang hipokotil, panjang akar, bobot kering tajuk dan akar kacang tanah.. Semua varietas

Skripsi yang berjudul “Aplikasi Irigasi Defisit Pada Fase Pembungaan Tanaman Padi Gogo (Oryza sativa L.) Varietas Inpago 9” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Di antara panjang akar seminal, panjang tunas, panjang koleoptil, rasio panjang akar seminal:panjang tunas, persentase perkecambahan dan seed vigour index yang dievaluasi

Korelasi antara peubah persentase daun mati dengan panjang akar memiliki nilai yang berbeda nyata dan menghasilkan nilai koefisien korelasi paling tinggi (-0.918),