• Tidak ada hasil yang ditemukan

Microbial Biotechnology BIO-512 (ATW)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Microbial Biotechnology BIO-512 (ATW)"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

Microbial Biotechnology

BIO-512 (ATW)

Plant Growth Promoting Rhizobacteria

o Symbiotic PGPR (Rhizobia)

o Non-symbiotic PGPR

Microbial Insecticide (Bt)

Genetic Engineering of Plant

Therapeutic Agent and Vaccin

Molecular Diagnosis

(2)

Plant Growth-Promoting Rhizobacteria

(PGPR): Rhizobia

Dr. Aris Tri Wahyudi

Department of Biology FMIPA

Bogor Agricultural University

(3)

Biological N

2

-Fixation

~Approximately 80 % is free N

2

~It can not be used by microbes, directly

~It must be converted to N2-fixed:

Nitrogen Fixation

~Microbe : Symbiotic; Non-Symbiotic

~Enzyme: Nitrogenase

(4)

Biological Nitrogen Fixation

N2 (~80 %) N2 Fixation

NH

3 N-Compound Amino Acid Cell Activity To Plant

Symbiotic

Air

Carbohydrate

Non-Symbiotic

(5)
(6)

Root Nodule Bacterium : N2 Fixation

(7)

Nitrogen Fixation

N2+8H++8e-+16MgATP 2NH

3+H2+16 MgADP+16Pi

Nitrogenase

Symbiotic:

Bradyrhizobium

,

Rhizobium,

Azorhizobium,

etc

(8)

Symbiotic N

2

Fixing Bacteria:

(Form Root Nodule)

1. Azorhizobium

2. Bradyrhizobium

3. Rhizobium

Azorhizobium :

Form root nodule and stem nodule

Stem Nodule : Sesbania rostrata

(9)

Metabolism and Translocation

Hasil fiksasi N2 yaitu NH3, diekskresikan sel Rhizobium atau

Bradyrhizobium masuk ke bintil (nodul) NH3 dlm bintil diproses menjadi :

Temperate Tropik glutamin 11% 9%

Asparagin 81% 88% ureide Asam amino 8% 3%

ditranslokasikan ke tanaman bagian atas lewat xylem.

Bakteri bintil akar memperoleh sumber energi (karbohidrat) dari hasil fotosintesis tanaman (fotosintat) dari tanaman bagian atas ke akar lewat phloem.

(10)
(11)

Rhizobium

Tumbuh cepat (3-5 hari) diatas YMA, 2-4 mm diameter

Menghasilkan asam DNA : 59-64% G+C

Membentuk bintil pada pepolongan subtropis Waktu generasi ~ 4 jam

Bradyrhizobium

Tumbuh lambat (5-7 hari) di atas YMA, diameter < sama dgn 1 mm

Menghasilkan basa DNA : 61-65% G+C

Membentuk bintil pada pepolongan tropis Waktu generasi ~ > 8jam

(12)

Bradyrhizobium japonicum

Bacterial root nodule of

soybean

Gram negative

Fix N

2

molecular

Slow growing

(13)
(14)

Fig. Root Nodule Formation of Siratro by Bradyrhizobium japonicum

(15)

Fig. Physical map of the complete sequence of

(16)
(17)

Nitrogen (N

2

) Fixation

Nitrogenase:

1. Komponen I : Mo-Fe-protein = dinitrogenase

2. Komponen II : Fe-protein = dinitrogenase reduktase

Nitrogenase dikontrol oleh gen nif

K. pneumoniae : > 20 gen nif teridentifikasi

Gen-gen nif H D K

nif H---sintesis dinitrogenase reduktase nif D, nif K---sintesis dinitrogenase

Nitrogenase sensitif terhadap oksigen (O2)

Bakteri aerob : punya mekanisme khusus untuk mem-pertahankan O2 intraseluler tetap rendah

Bakteri anaerobik fakultatif :

Fiksasi N2 pada ada O2 atau tanpa O2 Bakteri anaerob : tanpa O2

(18)

Gen-gen nif pertama kali dipelajari pada K. pneumoniae ~dekat dengan E. coli

~model yang paling baik

Fe-protein : terdiri dari 2 unit (dimer) disandikan oleh gen nifH 60 kDa

Mo-Fe protein : tdr 4 subunit (tetradimer) : nifDK

Gen-gen nif terletak pada plasmid (Rhizobium) dan pada kromosom (Bradyrhizobium)

Penyusunan gen-gen nif sangat bervariasi :

R. meliloti : nif HDK berdampingan

B. japonicum : nif H terpisah dari nif DK+ 17 kb nif E, N, S, B terletak diantaranya K. pneumoniae: nif HDK berdampingan

Ekspresi gen nif dipengaruhi oleh faktor lingkungan:

(19)

Structure of Symbiotic Genes in

Bradyrhizobium japonicum

nodVW nifDKE N X nifS nifB fixA nifH fixBCX Nod-2

nodYABCSUIJ Orf123 nodZ fixR nifA fixA nodD D1 nolA ? 70 kb Lokus III II I Cluster I Cluster II

(20)
(21)
(22)

Nitrogenase Complex

„

Nitrogenase reductase is a 60 kDa homodimer

with a single 4Fe-4S cluster

„

Very oxygen-sensitive

„

Binds MgATP

„

4ATP required per pair of electrons transferred

„

Reduction of N

2

to 2NH

3

+ H

2

requires 4 pairs of

electrons, so

16 ATP are consumed per N

2

Two protein components: nitrogenase reductase

and nitrogenase

(23)

Why should nitrogenase

need ATP?

„

N

2

reduction to ammonia is

thermodyna-mically favorable

„

However, the activation barrier for breaking

the N-N triple bond is enormous

(24)
(25)

Symbiotic Genes in

Bradyrhizobium

Gene Species function

nifA B. japonicum transcriptional regulator of

B. sp (Parasponia) nif & fix expression

nifH B. japonicum structural gene for

dinitro-B. sp (cowpea) genase reductase B. sp (Parasponia)

nifDK B. japonicum structural genes for

dinitro-B. sp (cowpea) genase B. sp (Parasponia)

nifB B. japonicum Fe MoCo synthesis

B. sp (Parasponia)

nifE B. japonicum Fe MoCo synthesis

(26)

nifN Fe Moco synthesis

nifS B. japonicum Maturation of nitrogenase

fixA B. japonicum Electron transport to nitrogenase

fixBC B. japonicum Electron transport to nitrogenase

B. sp (Parasponia)

fixIJ B. japonicum Sequence similarity to family of two-component regulatory

proteins

fixR B. japonicum Function unknown : sequence similarity to dehydrogenases

Symbiotic Genes in

Bradyrhizobium

(Continued)

(27)
(28)

Hydrogen Uptake (HUP)

Penambatan N2 NH3, selalu dibebaskan H2 Gen hup+ (hidrogen uptake) menyandikan :

hidrogenase, meningkatkan fiksasi N2 simbiotik

Beberapa Alasan :

1. Oksidasi H2, memungkinkan pengambilan kembali ATP yang digunakan oleh nitrogenase

2. Oksidasi H2 mengurangi resiko penghambatan nitrogenase oleh H2

3. Penggunaan O2 untuk mengoksidasi H2 dapat melindungi nitrogenase terhadap O2. nitrogenase sensitif thd O2.

(29)

Energi

Komplek

Nitrogenase

ATP ADP Hidrogenase ATP Generation Electron Carrier H2 2NH3 N2 H+

Rhizobium leguminosarum

(30)
(31)

-Nodulation

A. Tahap-tahap pembentukan bintil akar

1. Pengenalan thd pasangan yg benar pd tanaman dan pelekatan bakteri ke rambut akar

2. Penyerbuan rambut akar oleh bakteri melalui pembentukan benang infeksi (infection threat)

3. Perjalanan bakteri ke akar utama lewat benang infeksi 4. Pembentukan bakteroid dlm sel tanaman

5. Pembelahan sel tanaman dan bakteri yg terus menerus, meng-hasilkan bintil akar dewasa

(32)

Akar tanaman pepolongan mengeluarkan bahan organik untuk menarik mikroorganisme di sekitar perakaran (termasuk BBA)

Pelekatan BBA dgn akar pepolongan tergantung dari makromolekul pd permukaan rambut akar yg berinteraksi dgn polisakarida BBA

makromolekul : lektin

polisakarida : 2-deoksiglukosa (R. trifolii)

Rambut akar selanjutnya melengkung, lalu bakteri masuk membentuk benang infeksi.

Sel-sel akar yg berdekatan menjadi terinfeksi BBA Sel yg terinfeksi, terangsang membelah (Sitokinin).

Bakteri dlm sel tanaman membelah, berganda, menggembung mem-bentuk sel yg tdk beraturan dan bercabang : bakteroid

Dikelilingi membran sel tanaman (peribacteroid membrane)

(33)

Root Nodule Formation

1. Pengenalan thd pasangan dan pelekatan bakteri ke rambut akar

2. Ekskresi nod faktor yang menyebabkan pelengkungan rambut-rambut akar

3. Penyerbuan rambut akar oleh bakteri dan pembentukan benang infeksi (infection threat)

4. Perjalanan bakteri ke akar utama

5. Pembentukan bakteroid dlm sel tanaman

6. Pembelahan sel tanaman dan bakteri yg terus menerus, menghasilkan bintil akar dewasa

(34)
(35)

Tanaman Dinodulasi Kec Tumbuh Pea R. leguminosarum cepat Bean R. phaseoli cepat Clover R. trifolii cepat Alfalfa R. meliloti cepat

Soybean B. japonicum lambat

Siratro B. japonicum lambat

Lupinus B. lupini lambat

Parasponia B. parasponiae lambat

(36)

B. Pembentukan bintil akar : nodulasi

1. Sintesis polisakarida

- B-1,2 glukan EPS --- proses infeksi

- Eksopolisakarida (EPS) --- perkembangan nodul - Lipopolisakarida (LPS) --- pembentukan nodul Mempunyai peranan penting utk nodulasi

R. meliloti mutan (B-1,2 glukan) dpt membentuk bintil tapi

tdk berisi bakteri (pseudonodul)

-Mutan Rhizobium EPS : tidak mampu membentuk nodul Mampu membentuk nodul, tapi tdk mampu menambat N2 -Efek mutasi, bergantung pada inang

-R. leguminosarum bv. phaseoli (EPS) : bintil normal

-R. leguminosarum bv. viciae (EPS) : tdk membentuk bintil -Mutan R. leguminosarum bv. phaseoli (LPS) :

(37)

2. Gen-gen untuk nodulasi (nod)

-Banyak dipelajari pd R. meliloti, R. leguminosarum bv. trifolii, R. leguminosarum bv. viciae

-Pada plasmid pSym : gen-gen nod berada pd fragmen 20 kb Transfer pSym ke spesies lain (resipien), resipien mampu membentuk bintil penambat N2

-Transfer pSym ke Agrobacterium menyebabkan nodul abnormal, fix

-Plasmid pSym pRL1JI dari R. leguminosarum bv. viciae

-Dua kelompok gen nod :

nod ABCIJ : nod umum

nod EFGH : penentu spektrum inang

(38)

Nodulation Genes in

Bradyrhizobium

Gene Species function

nodABC B. japonicum Synthesis of essential factor

B. sp (Parasponia) for hair curling & cell div.

nodD1 B. japonicum Positive transcriptional

re-B. sp (Parasponia) gulation for gene expression

nodD2 B. japonicum Unknown function: mutation

B. sp (Parasponia) caused nod

-nodI B. japonicum Unknown function: ATP

de-B. sp (Parasponia) pendent transport protein nodJ B. japonicum Unknown function:

Mem-B. sp (Parasponia) brane location

(39)

Nadulation Genes in

Bradyrhizobium

(Continued)

Gene Species Function

nodLMN B. sp (Parasponia) Host range determination

nodSU B. japonicum Unknown function

nodV B. japonicum Host range determination

nodW B. japonicum Transcriptional regulation

nodY B. japonicum Unknown function

(40)

Structure of Nodulation Genes

(41)

Model for Regulation of

B. japonicum

Nodulation Genes

Isoflavon

NodD1 Protein

nodA nodY nodD1

(42)

nodM nodL nodE nodF nodD nodA nodB nodC nodI nodJ

Structure of nod Genes of R. leguminosarum

bv. viciae Sym Plasmid pRL1JI

Represi Aktivasi

(43)
(44)

3. Regulasi ekspresi gen nod

a. R. leguminosarum bv. viciae

nod ABCIJ, nod FE, dan nod D ditumbuhkan pada media penumbuhan yang normal --- hanya nod D yg ditranskripsi Jika eksudat akar (pea) ditambahkan pd media, nodFE dan nod ABCIJ aktif terekspresi, berarti eksudat akar tanaman inang dan gen nod D diperlukan untuk mengaktivasi operon nod.

b. Flavonoid merupakan suatu inducer

Flavon luteolin, menginduksi ekspresi gen nod R. meliloti 7,4-dihidroksi flavon, menginduksi ekspresi gen nod

R. meliloti flavon dan flavanon mengaktivasi gen nod R. leguminosarum bv. viciae.

(45)

Biotechnological

Application

Produksi inokulan untuk Tanaman Legum

Biofertilizer

Bioremediasi: Bioakumulasi Logam Berat

Inokulan pada Tanah Marginal & Netral

Gambar

Fig. Root Nodule Formation of Siratro by  Bradyrhizobium japonicum
Fig. Physical map of the complete sequence of  Bradyrhizobium japonicum USDA110

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa Hak Asasi Manusia adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia secara kodrati, universal dan abadi sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa, meliputi hak untuk

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu 78 orang (96%) mengatakan bahwa siswa dapat belajar dengan tekun dengan kepatuhan terhadap

Relevansi penelitian ini dengan masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya adalah guna memberitahu pengguna jalan bahwa akan terjadi kemacetan pada pukul 09.10 dan pukul

Halaman ini digunakan untuk memanajemen data pendaftaran yang sudah , pada halaman ini terdapat menu edit, hapus, dan info dari pendaftar, dapat dilihat pada gambar 3.63

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang yang terjadi saat dahulu dan keadaan

Berdasarkan rangkuman di atas, simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.Perangkat pembelajaran yang berhasil dikembangkan adalah: (1) Buku Siswa, (2)

Penetapan kadar asetosal dengan spektrofotometri UV memberikan kemungkinan hasil pengukuran yang kurang tepat karena asetosal mudah terurai menjadi asam salisilat dan asam

Tugas akhir ini diharapkan dapat diaplikasikan sebagai pemantauan dan proteksi pada baterai lithium-ion tersusun seri, serta untuk proses ekualisasi jika kapasitas