• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADILAN TINGGI MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGADILAN TINGGI MEDAN"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara tindak pidana korupsi dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan seperti tersebut dibawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : AMINUDDIN, SH. MM.; Tempat lahir : Pematang Panjang;

Umur/tanggal lahir : 52 Tahun / 11 Januari 1964; Jenis kelamin : Laki-laki;

Kebangsaan : Indonesia;

Tempat tinggal : Jl. M. Yakub Lubis No. 15/17, Kel. Tembung, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang;

Agama : Islam; Pekerjaan : PNS; Pendidikan : S-2;

Terdakwa ditahan dalam perkara lain ;

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Tinggi Medan tersebut; Telah membaca :

1. Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan nomor : 109/Pen.Pid.Sus-TPK/2016/PT.MDN tanggal 8 April 2016 tentang Penetapan Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara nomor : 17/PID.SUS.TPK/2016/PT.MDN dalam tingkat banding;

2. Berkas perkara tindak pidana korupsi pada Pengadilan Negeri Medan Nomor : 80/Pid.Sus.TPK/2015/PN.Mdn dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara tersebut;

Menimbang, bahwa berdasarkan surat dakwaan Penuntut Umum Nomor : Register Perkara : PDS-09/N.2.10/Ft.2/06/2015 tanggal 30 Juni 2015, Terdakwa diajukan ke persidangan dengan dakwaan sebagai berikut :

KESATU : PRIMAIR:

Bahwa ia Terdakwa AMINUDDIN, SH. MM selaku Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2010 yang diangkat berdasar Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara No.

(2)

954/5493/K/TAHUN 2009 tanggal 29 Desember 2009, pada hari dan tanggal yang tidak dapat ditentukan secara pasti namun setidak-tidaknya antara bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Desember 2010 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2010, bertempat di Kantor Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara di Jl. Pangeran Dipenogoro No. 30, Medan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang berdasarkan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 46 tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 3 angka 1 Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 022/KMA/SK/II/2011 tanggal 7 Februari 2011 masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan yang berwenang memeriksa dan mengadilinya, secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara, yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

- Bahwa Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara mempunyai tugas untuk mengelola anggaran untuk kebutuhan Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara, Dana Tunjangan Tambahan Penghasilan (TPP), dan Biaya Penunjang Operasional Kepala Daerah (KDH) dan Wakil Kepala Daerah (WKDH) Propinsi Sumatera Utara yang dananya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (P-APBD) Propinsi Sumatera Utara.

- Bahwa besarnya anggaran untuk kebutuhan Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara, Dana Tunjangan Tambahan Penghasilan (TPP), dan Biaya Penunjang Operasional Kepala Daerah (KDH) dan Wakil Kepala Daerah (WKDH) Propinsi Sumatera Utara untuk Tahun Anggaran 2010 yang dikelola oleh Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara adalah:

a. Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 50.022.707.872,- (lima puluh milyar dua puluh dua juta tujuh ratus tujuh ribu delapan ratus tujuh puluh dua rupiah). b. Belanja Langsung sebesar Rp. 46.659.939.565,- (empat puluh enam milyar

enam ratus lima puluh sembilan juta sembilan ratus tiga puluh sembilan ribu lima ratus enam puluh lima rupiah) setelah P-APBD menjadi sebesar Rp. 55.809.506.115,- (lima puluh lima milyar delapan ratus sembilan juta lima ratus enam ribu seratus lima belas rupiah).

c. Biaya Operasional Kepala Daerah (KDH) dan Wakil Kepala Daerah (WKDH) sebesar Rp. 3.362.505.100,- (tiga milyar tiga ratus enam puluh dua juta lima ratus lima ribu seratus rupiah).

- Namun berdasar Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang dikeluarkan pada Tahun Anggaran 2010, jumlah anggaran untuk kebutuhan Belanja Tidak Langsung, Belanja Langsung dan Biaya Operasional Kepala Daerah (KDH) dan Wakil Kepala Daerah (WKDH) yang ditransfer dari rekening Bendahara Umum Pemerintah Propinsi Sumatera Utara ke rekening Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara yang kemudian ditransfer ke rekening Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara pada Bank Sumut dengan nomor rekening: 100.01.02.022510.3 adalah sebesar Rp. 63.542.042.080,- (enam puluh tiga milyar lima ratus empat puluh dua juta empat puluh dua ribu delapan puluh rupiah).

- Bahwa Belanja Tidak Langsung merupakan belanja atas beban APBD yang tidak terkait dengan produktifitas secara langsung yaitu gaji pegawai, sedangkan Belanja Langsung merupakan belanja atas beban APBD yang berkaitan dengan adanya kegiatan atau produktifitas seperti honor pegawai dan pengadaan barang dan jasa. - Bahwa kebutuhan untuk Belanja Tidak Langsung, Belanja Langsung dan Biaya

Operasional Kepala Daerah (KDH) dan Wakil Kepala Daerah (WKDH) yang dikeluarkan pada Tahun Anggaran 2010 sebesar Rp. 63.542.042.080,- (enam puluh tiga milyar lima ratus empat puluh dua juta empat puluh dua ribu delapan puluh rupiah) tersebut didalamnya sudah termasuk Pajak yang akan dikenakan terhadap setiap kegiatan dan pajak tersebut harus disetorkan ke Kas Negara.

(3)

- Bahwa pajak-pajak yang dikenakan untuk setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara adalah:

- PPh 21 adalah pajak atas penghasilan yang diterima atau yang diperoleh wajib pajak orang pribadi sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan, dalam hal ini adalah honor pelaksanaan kegiatan dan Tunjangan Penambahan Penghasilan PNS mulai dari golongan III (tiga) dan IV (empat).

- PPh 22 adalah pemotongan pajak penghasilan sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang dan jasa antara lain ATK, makan minum, snack, jasa service atau bengkel yang nilai nominalnya diatas Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah).

- PPh 23 adalah pemotongan pajak penghasilan sehubungan dengan pembayaran antara lain sewa gedung dan sewa mobil.

- PPn adalah pemotongan pajak terhadap transaksi pembelian barang atau perolehan jasa yang nilai nominalnya diatas Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) antara lain ATK, jasa service atau bengkel. Setiap kegiatan yang dilakukan pemotongan PPn maka melekat pemotongan PPh 22.

- Bahwa untuk melaksanakan penggunaan anggaran tersebut, pada tanggal 29 Desember 2009 terdakwa AMINUDDIN, SH. MM diangkat sebagai Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2010 berdasar Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 954/5493/K/TAHUN 2009 tanggal 29 Desember 2009 dengan tugas:

a. Menyelenggarakan penatausahaan terhadap seluruh pengeluaran dengan menggunakan bukti pengeluaran yang sah.

b. Menyiapkan laporan pertanggungjawaban pengeluaran kepada Bendahara Pengeluaran paling lambat tanggal 5 (lima) bulan berikutnya.

c. Melaksanakan fungsi sebagai kasir atau pembuat dokumen pengeluaran. - Bahwa selain melaksanakan tugas sebagaimana yang disebutkan dalam Surat

Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 954/5493/K/TAHUN 2009 tanggal 29 Desember 2009, sebagai Bendahara Pengeluaran Pembantu terdakwa AMINUDDIN, SH. MM juga bertugas sebagai wajib pungut pajak sebagaimana diatur dalam UU No.6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan UU No.16 tahun 2009, UU No.7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan UU No.36 tahun 2008, dan UU No.8 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah sebagaimana telah diubah dengan UU No.42 tahun 2009.

- Bahwa didalam mengelola keuangan pada Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara terdakwa AMINUDDIN, SH. MM selaku Bendahara Pengeluaran Pembantu dibantu oleh 6 (enam) orang staf sebagai pemegang kode rekening yaitu: saksi MULYADI, saksi RIZKA SIGNORITA SIREGAR, saksi KHADIJAH, saksi MASLIANA SIREGAR, saksi LISANUDDIN, saksi RUSIANTO, dan saksi PURWANTO.

- Bahwa mekanisme pendistribusian uang ke rekening Bendahara Pengeluaran Pembantu yaitu awalnya terdakwa AMINUDDIN, SH. MM selaku Bendahara Pengeluaran Pembantu Biro Umum mengajukan permintaan Surat Keputusan Otorisasi (SKO) kepada Kepala Biro Keuangan, Setelah SKO tersebut keluar kemudian terdakwa AMINUDDIN, SH. MM mengajukan Surat Permintaan Pencairan Dana (SPPD) kepada Bendahara Pengeluaran Sekretariat dengan melampirkan SKO tersebut, kemudian Bendahara Pengeluaran Sekretariat membuat Surat Permintaan Pembayaran (SPP), lalu SPP, SPPD dan SKO tersebut Bendahara Pengeluaran Sekretariat ajukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), kemudian SPP dan SPPD tersebut diverifikasi oleh PPK, kemudian PPK membuat Surat Permintaan Pembayaran (SPM) untuk ditandatangani oleh Kuasa Pengguna Anggaran (Kepala Biro Umum). Setelah ditandatangani oleh KPA, berkas tersebut kemudian diberi Nomor lalu diteruskan kepada Biro Keuangan. Di Biro Keuangan di

(4)

verifikasi oleh Bagian Anggaran untuk selanjutnya diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), kemudian SP2D tersebut dikirimkan ke Bendahara Pengeluaran Sekretariat untuk dicairkan, kemudian terdakwa AMINUDDIN, SH. MM meminta dana yang telah cair tersebut kepada Bendahara Pengeluaran Sekretariat kemudian Bendahara Pengeluaran Sekretariat mentransfernya ke Rekening Biro Umum yang dikelola terdakwa AMINUDDIN, SH. MM.

- Bahwa untuk menjalankan fungsinya, Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara melaksanakan berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak ketiga atau rekanan, dimana setelah kegiatan tersebut selesai maka pihak ketiga atau rekanan tersebut akan mengajukan pencairan dana yang telah ditampung dalam anggaran Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera melalui terdakwa AMINUDDIN, SH. MM dengan melampirkan dokumen antara lain:

- Pesanan yang ditandatangani Pejabat Pengadaan

- Surat Perintah Kerja yang ditandatangani Kuasa Pengguna Anggaran

- Berita Acara Pemeriksaan yang ditandatangani Rekanan, staf PPTK dan mengetahui PPTK

- Berita Acara Serah Terima yang ditandatangani Rekanan, staf PPTK dan diketahui Pengurus Barang

- Kwitansi Beban Sementara yang ditandatangani KPA, Bendahara Pengeluaran Pembantu dan Rekanan.

- Bahwa proses pencairan dana yang diajukan oleh rekanan adalah terdakwa AMINUDDIN, SH. MM melakukan pembayaran kepada rekanan yang jumlahnya berdasarkan Kwitansi Beban Sementara yang diserahkan oleh rekanan, dan saat itulah terdakwa AMINUDDIN, SH. MM melakukan pemotongan dan pemungutan pajak seperti yang tercantum dalam Kwitansi Beban Sementara tersebut dimana kemudian terdakwa AMINUDDIN, SH. MM meminta kepada stafnya yaitu saksi DAHLER SIREGAR untuk mencatatnya dalam Buku Kas Umum (BKU) berdasar Kwitansi Beban Sementara.

- Bahwa Buku Kas Umum terdiri atas dua jenis yaitu BKU Operasional yang digunakan unutuk mencatat Kwitansi Beban Sementara atas Operasional KDH dan WKDH yang bersumber dari APBD dan BKU Biro Umum yang digunakan unutuk mencatat Nomor Rekening Kegiatan yang bersumber dari APBD, uraian kegiatan yang tertulis dalam kwitansi, mencatat nilai nominal kwitansi, mencatat pajak-pajak atas kegiatan kwitansi yang terdiri dari PPh21, PPh22, PPh23, dan PPn.

- Bahwa cara perhitungan pemotongan pajak pada BKU tahun 2010 berdasar jenis pajaknya yaitu:

- PPh21: jumlah honor yang diterima Wajib Pajak x 15%

- PPh22: khusus untuk pengadaan makan minum jumlah honor x 1,5%, sedangkan yang dikenakan PPn dan PPh22: jumlah kwitansi kotor x 10/11 x 10%

- PPh23: jumlah kwitansi kotor x 6%

- PPn: jumlah kwitansi kotor x 10/11 x 10%

- Bahwa jumlah pajak yang telah dipungut oleh terdakwa AMINUDDIN, SH. MM dari rekanan sepanjang tahun 2010 adalah sebesar Rp. 2.569.143.799,- (dua milyar lima ratus enam puluh sembilan juta seratus empat puluh tiga ribu tujuh ratus sembilan puluh sembilan rupiah) yang terdiri dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp. 708.239.436,- (tujuh ratus delapan juta dua ratus tiga puluh sembilan ribu empat ratus tiga puluh enam rupiah), PPh21 sebesar Rp. 1.530.297.984,- (satu milyar lima ratus tiga puluh juta dua ratus sembilan puluh tujuh ribu sembilan ratus delapan puluh empat rupiah), PPh22 sebesar Rp. 255.812.759,- (dua ratus lima puluh lima juta delapan ratus dua belas ribu tujuh ratus lima puluh sembilan rupiah), dan PPh23 sebesar Rp. 74.793.620,- (tujuh puluh empat juta tujuh ratus sembilan puluh tiga ribu enam ratus dua puluh rupiah).

No. JENIS PAJAK JUMLAH 1. Pajak Pertambahan Nilai Rp. 708.239.436,-

(5)

2. PPh Pasal 21 Rp. 1.530.297.984,- 3. PPh Pasal 22 Rp. 255.812.759,- 4. PPh Pasal 23 Rp. 74.793.620,- Jumlah Rp. 2.569.143.799,-

- Bahwa setelah pajak dipungut seharusnya terdakwa segera menuliskannya dalam Buku Pembantu Pajak namun terdakwa tidak pernah membuat Buku Pembantu Pajak tersebut, kemudian terdakwa seharusnya segera menyetorkan pajak yang dipungut tersebut ke Kantor Pelayanan Pajak melalui Bank Sumut dengan disertai Bukti Surat Setor Pajak namun hal itu tidak pernah terdakwa lakukan dan pajak yang sudah terdakwa pungut terdakwa gunakan untuk keperluan lain yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

- Bahwa perbuatan terdakwa secara melawan hukum dengan tidak menyetorkan pajak yang telah dipungut dari rekanan ke Kantor Pajak sebesar Rp. 2.569.143.799,- (dua milyar lima ratus enam puluh sembilan juta seratus empat puluh tiga ribu tujuh ratus sembilan puluh sembilan rupiah) telah bertentangan dengan ketentuan sebagai berikut:

Peraturan Menteri Keuangan No.184/PMK.03/2007 tanggal 28 Desember 2007 tentang Penentuan Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran dan Penyetoran Pajak dan Tata Cara Pembayaran, Penyetoran dan Pelaporan Pajak, serta Tata Cara Pengangsuran dan Penundaan Pembayaran Pajak dengan ketentuan:

a. Pasal 2 ayat (5): PPH Pasal 21 yang dipotong oleh pemotong PPH harus disetorkan paling lama tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir.

b. Pasal 2 ayat (6): PPH Pasal 23 harus sudah disetorkan paling lama tanggal 10 (sepuluh) bulan setelah masa pajak berakhir.

c. Pasal 2 ayat (10): PPH Pasal 22 harus sudah disetorkan pada hari yang sama dengan pelaksanaan pembayaran atas penyerahan barang yang dibiayai dari Belanja Negara atau Belanja Daerah, dengan menggunakan Surat Setoran Pajak atas nama Rekanan dan ditandatangani oleh Bendahara.

d. Pasal 2 ayat (14): PPN harus disetorkan paling lama tanggal 7 (tujuh) bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir.

- Bahwa perbuatan melawan hukum sebagaimana diuraikan diatas dilakukan oleh Terdakwa AMINUDDIN, SH. MM, dilakukan dengan maksud hendak memperkaya diri Terdakwa sendiri atau setidak-tidaknya hendak memperkaya orang lain atau suatu korporasi berupa keuntungan materiil yang dapat berbentuk uang atau barang, baik barang bergerak atau tidak bergerak yang mempunyai nilai ekonomis atau fasilitas lainnya.

Bahwa perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 ayat (1) Jo. Pasal 18 UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah menjadi UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

SUBSIDAIR :

Bahwa ia Terdakwa AMINUDDIN, SH. MM selaku Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2010 yang diangkat berdasar Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 954/5493/K/TAHUN 2009 tanggal 29 Desember 2009, pada hari dan tanggal yang tidak dapat ditentukan secara pasti namun setidak-tidaknya antara bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Desember 2010 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2010, bertempat di Kantor Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara di Jl. Pangeran Dipenogoro No. 30, Medan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang berdasarkan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 46 tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 3 angka 1 Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 022/KMA/SK/II/2011 tanggal 7 Februari 2011 masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan yang

(6)

berwenang memeriksa dan mengadilinya, dengan tujuan untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau Kedudukan yang dapat merugikan Keuangan Negara atau Perekonomian Negara, yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

- Bahwa Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara mempunyai tugas untuk mengelola anggaran untuk kebutuhan Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara, Dana Tunjangan Tambahan Penghasilan (TPP), dan Biaya Penunjang Operasional Kepala Daerah (KDH) dan Wakil Kepala Daerah (WKDH) Propinsi Sumatera Utara yang dananya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (P-APBD) Propinsi Sumatera Utara.

- Bahwa besarnya anggaran untuk kebutuhan Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara, Dana Tunjangan Tambahan Penghasilan (TPP), dan Biaya Penunjang Operasional Kepala Daerah (KDH) dan Wakil Kepala Daerah (WKDH) Propinsi Sumatera Utara untuk Tahun Anggaran 2010 yang dikelola oleh Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara adalah:

a. Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 50.022.707.872,- (lima puluh milyar dua puluh dua juta tujuh ratus tujuh ribu delapan ratus tujuh puluh dua rupiah). b. Belanja Langsung sebesar Rp. 46.659.939.565,- (empat puluh enam milyar

enam ratus lima puluh sembilan juta sembilan ratus tiga puluh sembilan ribu lima ratus enam puluh lima rupiah) setelah P-APBD menjadi sebesar Rp. 55.809.506.115,- (lima puluh lima milyar delapan ratus sembilan juta lima ratus enam ribu seratus lima belas rupiah).

c. Biaya Operasional Kepala Daerah (KDH) dan Wakil Kepala Daerah (WKDH) sebesar Rp. 3.362.505.100,- (tiga milyar tiga ratus enam puluh dua juta lima ratus lima ribu seratus rupiah).

- Namun berdasar Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang dikeluarkan pada Tahun Anggaran 2010, jumlah anggaran untuk kebutuhan Belanja Tidak Langsung, Belanja Langsung dan Biaya Operasional Kepala Daerah (KDH) dan Wakil Kepala Daerah (WKDH) yang ditransfer dari rekening Bendahara Umum Pemerintah Propinsi Sumatera Utara ke rekening Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara yang kemudian ditransfer ke rekening Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara pada Bank Sumut dengan nomor rekening: 100.01.02.022510.3 adalah sebesar Rp. 63.542.042.080,- (enam puluh tiga milyar lima ratus empat puluh dua juta empat puluh dua ribu delapan puluh rupiah).

- Bahwa Belanja Tidak Langsung merupakan belanja atas beban APBD yang tidak terkait dengan produktifitas secara langsung yaitu gaji pegawai, sedangkan Belanja Langsung merupakan belanja atas beban APBD yang berkaitan dengan adanya kegiatan atau produktifitas seperti honor pegawai dan pengadaan barang dan jasa. - Bahwa kebutuhan untuk Belanja Tidak Langsung, Belanja Langsung dan Biaya

Operasional Kepala Daerah (KDH) dan Wakil Kepala Daerah (WKDH) yang dikeluarkan pada Tahun Anggaran 2010 sebesar Rp. 63.542.042.080,- (enam puluh tiga milyar lima ratus empat puluh dua juta empat puluh dua ribu delapan puluh rupiah) tersebut didalamnya sudah termasuk Pajak yang akan dikenakan terhadap setiap kegiatan dan pajak tersebut harus disetorkan ke Kas Negara.

- Bahwa pajak-pajak yang dikenakan untuk setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara adalah:

- PPh 21 adalah pajak atas penghasilan yang diterima atau yang diperoleh wajib pajak orang pribadi sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan, dalam hal ini adalah honor pelaksanaan kegiatan dan Tunjangan Penambahan Penghasilan PNS mulai dari golongan III (tiga) dan IV (empat).

- PPh 22 adalah pemotongan pajak penghasilan sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang dan jasa antara lain ATK, makan

(7)

minum, snack, jasa service atau bengkel yang nilai nominalnya diatas Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah).

- PPh 23 adalah pemotongan pajak penghasilan sehubungan dengan pembayaran antara lain sewa gedung dan sewa mobil.

- PPn adalah pemotongan pajak terhadap transaksi pembelian barang atau perolehan jasa yang nilai nominalnya diatas Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) antara lain ATK, jasa service atau bengkel. Setiap kegiatan yang dilakukan pemotongan PPn maka melekat pemotongan PPh 22.

- Bahwa untuk melaksanakan penggunaan anggaran tersebut, pada tanggal 29 Desember 2009 terdakwa AMINUDDIN, SH. MM diangkat sebagai Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2010 berdasar Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 954/5493/K/TAHUN 2009 tanggal 29 Desember 2009 dengan tugas:

a. Menyelenggarakan penatausahaan terhadap seluruh pengeluaran dengan menggunakan bukti pengeluaran yang sah.

b. Menyiapkan laporan pertanggungjawaban pengeluaran kepada Bendahara Pengeluaran paling lambat tanggal 5 (lima) bulan berikutnya.

c. Melaksanakan fungsi sebagai kasir atau pembuat dokumen pengeluaran. - Bahwa selain melaksanakan tugas sebagaimana yang disebutkan dalam Surat

Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 954/5493/K/TAHUN 2009 tanggal 29 Desember 2009, sebagai Bendahara Pengeluaran Pembantu terdakwa AMINUDDIN, SH. MM juga bertugas sebagai wajib pungut pajak sebagaimana diatur dalam UU No.6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan UU No.16 tahun 2009, UU No.7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan UU No.36 tahun 2008, dan UU No.8 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah sebagaimana telah diubah dengan UU No.42 tahun 2009.

- Bahwa didalam mengelola keuangan pada Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara terdakwa AMINUDDIN, SH. MM selaku Bendahara Pengeluaran Pembantu dibantu oleh 6 (enam) orang staf sebagai pemegang kode rekening yaitu: saksi MULYADI, saksi RIZKA SIGNORITA SIREGAR, saksi KHADIJAH, saksi MASLIANA SIREGAR, saksi LISANUDDIN, saksi RUSIANTO, dan saksi PURWANTO.

- Bahwa mekanisme pendistribusian uang ke rekening Bendahara Pengeluaran Pembantu yaitu awalnya terdakwa AMINUDDIN, SH. MM selaku Bendahara Pengeluaran Pembantu Biro Umum mengajukan permintaan Surat Keputusan Otorisasi (SKO) kepada Kepala Biro Keuangan, Setelah SKO tersebut keluar kemudian terdakwa AMINUDDIN, SH. MM mengajukan Surat Permintaan Pencairan Dana (SPPD) kepada Bendahara Pengeluaran Sekretariat dengan melampirkan SKO tersebut, kemudian Bendahara Pengeluaran Sekretariat membuat Surat Permintaan Pembayaran (SPP), lalu SPP, SPPD dan SKO tersebut Bendahara Pengeluaran Sekretariat ajukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), kemudian SPP dan SPPD tersebut diverifikasi oleh PPK, kemudian PPK membuat Surat Permintaan Pembayaran (SPM) untuk ditandatangani oleh Kuasa Pengguna Anggaran (Kepala Biro Umum). Setelah ditandatangani oleh KPA, berkas tersebut kemudian diberi Nomor lalu diteruskan kepada Biro Keuangan. Di Biro Keuangan di verifikasi oleh Bagian Anggaran untuk selanjutnya diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), kemudian SP2D tersebut dikirimkan ke Bendahara Pengeluaran Sekretariat untuk dicairkan, kemudian terdakwa AMINUDDIN, SH. MM meminta dana yang telah cair tersebut kepada Bendahara Pengeluaran Sekretariat kemudian Bendahara Pengeluaran Sekretariat mentransfernya ke Rekening Biro Umum yang dikelola terdakwa AMINUDDIN, SH. MM.

- Bahwa untuk menjalankan fungsinya, Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara melaksanakan berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak

(8)

ketiga atau rekanan, dimana setelah kegiatan tersebut selesai maka pihak ketiga atau rekanan tersebut akan mengajukan pencairan dana yang telah ditampung dalam anggaran Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera melalui terdakwa AMINUDDIN, SH. MM dengan melampirkan dokumen antara lain:

- Pesanan yang ditandatangani Pejabat Pengadaan

- Surat Perintah Kerja yang ditandatangani Kuasa Pengguna Anggaran

- Berita Acara Pemeriksaan yang ditandatangani Rekanan, staf PPTK dan mengetahui PPTK

- Berita Acara Serah Terima yang ditandatangani Rekanan, staf PPTK dan diketahui Pengurus Barang

- Kwitansi Beban Sementara yang ditandatangani KPA, Bendahara Pengeluaran Pembantu dan Rekanan.

- Bahwa proses pencairan dana yang diajukan oleh rekanan adalah terdakwa AMINUDDIN, SH. MM melakukan pembayaran kepada rekanan yang jumlahnya berdasarkan Kwitansi Beban Sementara yang diserahkan oleh rekanan, dan saat itulah terdakwa AMINUDDIN, SH. MM melakukan pemotongan dan pemungutan pajak seperti yang tercantum dalam Kwitansi Beban Sementara tersebut dimana kemudian terdakwa AMINUDDIN, SH. MM meminta kepada stafnya yaitu saksi DAHLER SIREGAR untuk mencatatnya dalam Buku Kas Umum (BKU) berdasar Kwitansi Beban Sementara.

- Bahwa Buku Kas Umum terdiri atas dua jenis yaitu BKU Operasional yang digunakan untuk mencatat Kwitansi Beban Sementara atas Operasional KDH dan WKDH yang bersumber dari APBD dan BKU Biro Umum yang digunakan unutuk mencatat Nomor Rekening Kegiatan yang bersumber dari APBD, uraian kegiatan yang tertulis dalam kwitansi, mencatat nilai nominal kwitansi, mencatat pajak-pajak atas kegiatan kwitansi yang terdiri dari PPh21, PPh22, PPh23, dan PPn.

- Bahwa cara perhitungan pemotongan pajak pada BKU tahun 2010 berdasar jenis pajaknya yaitu:

- PPh21: jumlah honor yang diterima Wajib Pajak x 15%

- PPh22: khusus untuk pengadaan makan minum jumlah honor x 1,5%, sedangkan yang dikenakan PPn dan PPh22: jumlah kwitansi kotor x 10/11 x 10%

- PPh23: jumlah kwitansi kotor x 6%

- PPn: jumlah kwitansi kotor x 10/11 x 10%

- Bahwa jumlah pajak yang telah dipungut oleh terdakwa AMINUDDIN, SH. MM dari rekanan sepanjang tahun 2010 adalah sebesar Rp. 2.569.143.799,- (dua milyar lima ratus enam puluh sembilan juta seratus empat puluh tiga ribu tujuh ratus sembilan puluh sembilan rupiah) yang terdiri dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp. 708.239.436,- (tujuh ratus delapan juta dua ratus tiga puluh sembilan ribu empat ratus tiga puluh enam rupiah), PPh21 sebesar Rp. 1.530.297.984,- (satu milyar lima ratus tiga puluh juta dua ratus sembilan puluh tujuh ribu sembilan ratus delapan puluh empat rupiah), PPh22 sebesar Rp. 255.812.759,- (dua ratus lima puluh lima juta delapan ratus dua belas ribu tujuh ratus lima puluh sembilan rupiah), dan PPh23 sebesar Rp. 74.793.620,- (tujuh puluh empat juta tujuh ratus sembilan puluh tiga ribu enam ratus dua puluh rupiah).

No. JENIS PAJAK JUMLAH 1. Pajak Pertambahan Nilai Rp. 708.239.436,- 2. PPh Pasal 21 Rp. 1.530.297.984,- 3. PPh Pasal 22 Rp. 255.812.759,- 4. PPh Pasal 23 Rp. 74.793.620,- Jumlah Rp. 2.569.143.799,-

- Bahwa setelah pajak dipungut seharusnya terdakwa segera menuliskannya dalam Buku Pembantu Pajak namun terdakwa tidak pernah membuat Buku Pembantu Pajak tersebut, kemudian terdakwa seharusnya segera menyetorkan pajak yang dipungut tersebut ke Kantor Pelayanan Pajak melalui Bank Sumut dengan disertai

(9)

Bukti Surat Setor Pajak namun hal itu tidak pernah terdakwa lakukan dan pajak yang sudah terdakwa pungut terdakwa gunakan untuk keperluan lain yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

- Bahwa Terdakwa AMINUDDIN, SH. MM telah menyelahgunakan kewenangannya selaku Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2010 berdasar Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 954/5493/K/TAHUN 2009 tanggal 29 Desember 2009, dengan tidak menyetorkan pajak yang telah dipungutnya ke Kas Negara sebesar Rp. 2.569.143.799,- (dua milyar lima ratus enam puluh sembilan juta seratus empat puluh tiga ribu tujuh ratus sembilan puluh sembilan rupiah) yang bertentangan dengan ketentuan sebagai berikut:

Peraturan Menteri Keuangan No.184/PMK.03/2007 tanggal 28 Desember 2007 tentang Penentuan Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran dan Penyetoran Pajak dan Tata Cara Pembayaran, Penyetoran dan Pelaporan Pajak, serta Tata Cara Pengangsuran dan Penundaan Pembayaran Pajak dengan ketentuan:

a. Pasal 2 ayat (5): PPH Pasal 21 yang dipotong oleh pemotong PPH harus disetorkan paling lama tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir.

b. Pasal 2 ayat (6): PPH Pasal 23 harus sudah disetorkan paling lama tanggal 10 (sepuluh) bulan setelah masa pajak berakhir.

c. Pasal 2 ayat (10): PPH Pasal 22 harus sudah disetorkan pada hari yang sama dengan pelaksanaan pembayaran atas penyerahan barang yang dibiayai dari Belanja Negara atau Belanja Daerah, dengan menggunakan Surat Setoran Pajak atas nama Rekanan dan ditandatangani oleh Bendahara.

d. Pasal 2 ayat (14): PPN harus disetorkan paling lama tanggal 7 (tujuh) bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir.

- Bahwa perbuatan menyalahgunakan kewenangannya sebagaimana diuraikan diatas dilakukan oleh Terdakwa AMINUDDIN, SH. MM, dilakukan dengan maksud hendak memperkaya diri Terdakwa sendiri atau setidak-tidaknya hendak memperkaya orang lain atau suatu korporasi berupa keuntungan materiil yang dapat berbentuk uang atau barang, baik barang bergerak atau tidak bergerak yang mempunyai nilai ekonomis atau fasilitas lainnya.

Bahwa perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 3 Jo. Pasal 18 UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah menjadi UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

ATAU KEDUA :

Bahwa ia Terdakwa AMINUDDIN, SH. MM selaku Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2010 yang diangkat berdasar Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 954/5493/K/TAHUN 2009 tanggal 29 Desember 2009, pada hari dan tanggal yang tidak dapat ditentukan secara pasti namun setidak-tidaknya antara bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Desember 2010 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2010, bertempat di Kantor Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara di Jl. Pangeran Dipenogoro No. 30, Medan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang berdasarkan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 46 tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 3 angka 1 Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 022/KMA/SK/II/2011 tanggal 7 Februari 2011 masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan yang berwenang memeriksa dan mengadilinya, selaku pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan menjalankan suatu jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu, dengan sengaja menggelapkan uang atau surat berharga yang disimpan karena jabatannya, atau membiarkan uang atau surat berharga tersebut diambil atau digelapkan oleh orang lain atau membantu dalam melakukan perbuatan tersebut, yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

(10)

- Bahwa Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara mempunyai tugas untuk mengelola anggaran untuk kebutuhan Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara, Dana Tunjangan Tambahan Penghasilan (TPP), dan Biaya Penunjang Operasional Kepala Daerah (KDH) dan Wakil Kepala Daerah (WKDH) Propinsi Sumatera Utara yang dananya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (P-APBD) Propinsi Sumatera Utara.

- Bahwa besarnya anggaran untuk kebutuhan Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara, Dana Tunjangan Tambahan Penghasilan (TPP), dan Biaya Penunjang Operasional Kepala Daerah (KDH) dan Wakil Kepala Daerah (WKDH) Propinsi Sumatera Utara untuk Tahun Anggaran 2010 yang dikelola oleh Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara adalah:

- Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 50.022.707.872,- (lima puluh milyar dua puluh dua juta tujuh ratus tujuh ribu delapan ratus tujuh puluh dua rupiah).

- Belanja Langsung sebesar Rp. 46.659.939.565,- (empat puluh enam milyar enam ratus lima puluh sembilan juta sembilan ratus tiga puluh sembilan ribu lima ratus enam puluh lima rupiah) setelah P-APBD menjadi sebesar Rp. 55.809.506.115,- (lima puluh lima milyar delapan ratus sembilan juta lima ratus enam ribu seratus lima belas rupiah).

- Biaya Operasional Kepala Daerah (KDH) dan Wakil Kepala Daerah (WKDH) sebesar Rp. 3.362.505.100,- (tiga milyar tiga ratus enam puluh dua juta lima ratus lima ribu seratus rupiah).

- Namun berdasar Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang dikeluarkan pada Tahun Anggaran 2010, jumlah anggaran untuk kebutuhan Belanja Tidak Langsung, Belanja Langsung dan Biaya Operasional Kepala Daerah (KDH) dan Wakil Kepala Daerah (WKDH) yang ditransfer dari rekening Bendahara Umum Pemerintah Propinsi Sumatera Utara ke rekening Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara yang kemudian ditransfer ke rekening Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara pada Bank Sumut dengan nomor rekening: 100.01.02.022510.3 adalah sebesar Rp. 63.542.042.080,- (enam puluh tiga milyar lima ratus empat puluh dua juta empat puluh dua ribu delapan puluh rupiah).

- Bahwa Belanja Tidak Langsung merupakan belanja atas beban APBD yang tidak terkait dengan produktifitas secara langsung yaitu gaji pegawai, sedangkan Belanja Langsung merupakan belanja atas beban APBD yang berkaitan dengan adanya kegiatan atau produktifitas seperti honor pegawai dan pengadaan barang dan jasa. - Bahwa kebutuhan untuk Belanja Tidak Langsung, Belanja Langsung dan Biaya

Operasional Kepala Daerah (KDH) dan Wakil Kepala Daerah (WKDH) yang dikeluarkan pada Tahun Anggaran 2010 sebesar Rp. 63.542.042.080,- (enam puluh tiga milyar lima ratus empat puluh dua juta empat puluh dua ribu delapan puluh rupiah) tersebut didalamnya sudah termasuk Pajak yang akan dikenakan terhadap setiap kegiatan dan pajak tersebut harus disetorkan ke Kas Negara.

- Bahwa pajak-pajak yang dikenakan untuk setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara adalah:

- PPh 21 adalah pajak atas penghasilan yang diterima atau yang diperoleh wajib pajak orang pribadi sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan, dalam hal ini adalah honor pelaksanaan kegiatan dan Tunjangan Penambahan Penghasilan PNS mulai dari golongan III (tiga) dan IV (empat).

- PPh 22 adalah pemotongan pajak penghasilan sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang dan jasa antara lain ATK, makan minum, snack, jasa service atau bengkel yang nilai nominalnya diatas Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah).

- PPh 23 adalah pemotongan pajak penghasilan sehubungan dengan pembayaran antara lain sewa gedung dan sewa mobil.

- PPn adalah pemotongan pajak terhadap transaksi pembelian barang atau perolehan jasa yang nilai nominalnya diatas Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah)

(11)

antara lain ATK, jasa service atau bengkel. Setiap kegiatan yang dilakukan pemotongan PPn maka melekat pemotongan PPh 22.

- Bahwa untuk melaksanakan penggunaan anggaran tersebut, pada tanggal 29 Desember 2009 terdakwa AMINUDDIN, SH. MM diangkat sebagai Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2010 berdasar Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 954/5493/K/TAHUN 2009 tanggal 29 Desember 2009 dengan tugas:

a. Menyelenggarakan penatausahaan terhadap seluruh pengeluaran dengan menggunakan bukti pengeluaran yang sah.

b. Menyiapkan laporan pertanggungjawaban pengeluaran kepada Bendahara Pengeluaran paling lambat tanggal 5 (lima) bulan berikutnya.

c. Melaksanakan fungsi sebagai kasir atau pembuat dokumen pengeluaran.

- Bahwa selain melaksanakan tugas sebagaimana yang disebutkan dalam Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 954/5493/K/TAHUN 2009 tanggal 29 Desember 2009, sebagai Bendahara Pengeluaran Pembantu terdakwa AMINUDDIN, SH. MM juga bertugas sebagai wajib pungut pajak sebagaimana diatur dalam UU No.6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan UU No.16 tahun 2009, UU No.7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan UU No.36 tahun 2008, dan UU No.8 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah sebagaimana telah diubah dengan UU No.42 tahun 2009.

- Bahwa didalam mengelola keuangan pada Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara terdakwa AMINUDDIN, SH. MM selaku Bendahara Pengeluaran Pembantu dibantu oleh 6 (enam) orang staf sebagai pemegang kode rekening yaitu: saksi MULYADI, saksi RIZKA SIGNORITA SIREGAR, saksi KHADIJAH, saksi MASLIANA SIREGAR, saksi LISANUDDIN, saksi RUSIANTO, dan saksi PURWANTO.

- Bahwa mekanisme pendistribusian uang ke rekening Bendahara Pengeluaran Pembantu yaitu awalnya terdakwa AMINUDDIN, SH. MM selaku Bendahara Pengeluaran Pembantu Biro Umum mengajukan permintaan Surat Keputusan Otorisasi (SKO) kepada Kepala Biro Keuangan, Setelah SKO tersebut keluar kemudian terdakwa AMINUDDIN, SH. MM mengajukan Surat Permintaan Pencairan Dana (SPPD) kepada Bendahara Pengeluaran Sekretariat dengan melampirkan SKO tersebut, kemudian Bendahara Pengeluaran Sekretariat membuat Surat Permintaan Pembayaran (SPP), lalu SPP, SPPD dan SKO tersebut Bendahara Pengeluaran Sekretariat ajukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), kemudian SPP dan SPPD tersebut diverifikasi oleh PPK, kemudian PPK membuat Surat Permintaan Pembayaran (SPM) untuk ditandatangani oleh Kuasa Pengguna Anggaran (Kepala Biro Umum). Setelah ditandatangani oleh KPA, berkas tersebut kemudian diberi Nomor lalu diteruskan kepada Biro Keuangan. Di Biro Keuangan di verifikasi oleh Bagian Anggaran untuk selanjutnya diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), kemudian SP2D tersebut dikirimkan ke Bendahara Pengeluaran Sekretariat untuk dicairkan, kemudian terdakwa AMINUDDIN, SH. MM meminta dana yang telah cair tersebut kepada Bendahara Pengeluaran Sekretariat kemudian Bendahara Pengeluaran Sekretariat mentransfernya ke Rekening Biro Umum yang dikelola terdakwa AMINUDDIN, SH. MM.

- Bahwa untuk menjalankan fungsinya, Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara melaksanakan berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak ketiga atau rekanan, dimana setelah kegiatan tersebut selesai maka pihak ketiga atau rekanan tersebut akan mengajukan pencairan dana yang telah ditampung dalam anggaran Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera melalui terdakwa AMINUDDIN, SH. MM dengan melampirkan dokumen antara lain:

- Pesanan yang ditandatangani Pejabat Pengadaan

- Surat Perintah Kerja yang ditandatangani Kuasa Pengguna Anggaran

(12)

- Berita Acara Pemeriksaan yang ditandatangani Rekanan, staf PPTK dan mengetahui PPTK

- Berita Acara Serah Terima yang ditandatangani Rekanan, staf PPTK dan diketahui Pengurus Barang

- Kwitansi Beban Sementara yang ditandatangani KPA, Bendahara Pengeluaran Pembantu dan Rekanan.

- Bahwa proses pencairan dana yang diajukan oleh rekanan adalah terdakwa AMINUDDIN, SH. MM melakukan pembayaran kepada rekanan yang jumlahnya berdasarkan Kwitansi Beban Sementara yang diserahkan oleh rekanan, dan saat itulah terdakwa AMINUDDIN, SH. MM melakukan pemotongan dan pemungutan pajak seperti yang tercantum dalam Kwitansi Beban Sementara tersebut dimana kemudian terdakwa AMINUDDIN, SH. MM meminta kepada stafnya yaitu saksi DAHLER SIREGAR untuk mencatatnya dalam Buku Kas Umum (BKU) berdasar Kwitansi Beban Sementara.

- Bahwa Buku Kas Umum terdiri atas dua jenis yaitu BKU Operasional yang digunakan unutuk mencatat Kwitansi Beban Sementara atas Operasional KDH dan WKDH yang bersumber dari APBD dan BKU Biro Umum yang digunakan unutuk mencatat Nomor Rekening Kegiatan yang bersumber dari APBD, uraian kegiatan yang tertulis dalam kwitansi, mencatat nilai nominal kwitansi, mencatat pajak-pajak atas kegiatan kwitansi yang terdiri dari PPh21, PPh22, PPh23, dan PPn.

- Bahwa cara perhitungan pemotongan pajak pada BKU tahun 2010 berdasar jenis pajaknya yaitu:

- PPh21: jumlah honor yang diterima Wajib Pajak x 15%

- PPh22: khusus untuk pengadaan makan minum jumlah honor x 1,5%, sedangkan yang dikenakan PPn dan PPh22: jumlah kwitansi kotor x 10/11 x 10%

- PPh23: jumlah kwitansi kotor x 6%

- PPn: jumlah kwitansi kotor x 10/11 x 10%;

- Bahwa jumlah pajak yang telah dipungut oleh terdakwa AMINUDDIN, SH. MM dari rekanan sepanjang tahun 2010 adalah sebesar Rp. 2.569.143.799,- (dua milyar lima ratus enam puluh sembilan juta seratus empat puluh tiga ribu tujuh ratus sembilan puluh sembilan rupiah) yang terdiri dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp. 708.239.436,- (tujuh ratus delapan juta dua ratus tiga puluh sembilan ribu empat ratus tiga puluh enam rupiah), PPh21 sebesar Rp. 1.530.297.984,- (satu milyar lima ratus tiga puluh juta dua ratus sembilan puluh tujuh ribu sembilan ratus delapan puluh empat rupiah), PPh22 sebesar Rp. 255.812.759,- (dua ratus lima puluh lima juta delapan ratus dua belas ribu tujuh ratus lima puluh sembilan rupiah), dan PPh23 sebesar Rp. 74.793.620,- (tujuh puluh empat juta tujuh ratus sembilan puluh tiga ribu enam ratus dua puluh rupiah).

No. JENIS PAJAK JUMLAH 1. Pajak Pertambahan Nilai Rp. 708.239.436,- 2. PPh Pasal 21 Rp. 1.530.297.984,- 3. PPh Pasal 22 Rp. 255.812.759,- 4. PPh Pasal 23 Rp. 74.793.620,- Jumlah Rp. 2.569.143.799,-

- Bahwa setelah pajak dipungut seharusnya terdakwa segera menuliskannya dalam Buku Pembantu Pajak namun terdakwa tidak pernah membuat Buku Pembantu Pajak tersebut, kemudian terdakwa seharusnya segera menyetorkan pajak yang dipungut tersebut ke Kantor Pelayanan Pajak melalui Bank Sumut dengan disertai Bukti Surat Setor Pajak namun hal itu tidak pernah terdakwa lakukan dan pajak yang sudah terdakwa pungut terdakwa gunakan untuk keperluan lain yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

- Bahwa perbuatan terdakwa dengan tidak menyetorkan pajak yang telah dipungut dari rekanan ke Kantor Pajak sebesar Rp. 2.569.143.799,- (dua milyar lima ratus

(13)

enam puluh sembilan juta seratus empat puluh tiga ribu tujuh ratus sembilan puluh sembilan rupiah) telah bertentangan dengan ketentuan sebagai berikut:

Peraturan Menteri Keuangan No.184/PMK.03/2007 tanggal 28 Desember 2007 tentang Penentuan Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran dan Penyetoran Pajak dan Tata Cara Pembayaran, Penyetoran dan Pelaporan Pajak, serta Tata Cara Pengangsuran dan Penundaan Pembayaran Pajak dengan ketentuan:

a. Pasal 2 ayat (5): PPH Pasal 21 yang dipotong oleh pemotong PPH harus disetorkan paling lama tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir.

b. Pasal 2 ayat (6): PPH Pasal 23 harus sudah disetorkan paling lama tanggal 10 (sepuluh) bulan setelah masa pajak berakhir.

c. Pasal 2 ayat (10): PPH Pasal 22 harus sudah disetorkan pada hari yang sama dengan pelaksanaan pembayaran atas penyerahan barang yang dibiayai dari Belanja Negara atau Belanja Daerah, dengan menggunakan Surat Setoran Pajak atas nama Rekanan dan ditandatangani oleh Bendahara.

d. Pasal 2 ayat (14): PPN harus disetorkan paling lama tanggal 7 (tujuh) bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir.

- Bahwa perbuatan Terdakwa AMINUDDIN, SH. MM dengan tidak menyetorkan pajak yang telah dipungut dari rekanan ke Kantor Pajak sebagaimana diuraikan diatas dilakukan dengan maksud hendak memperkaya diri Terdakwa sendiri atau setidak-tidaknya hendak memperkaya orang lain atau suatu korporasi berupa keuntungan materiil yang dapat berbentuk uang atau barang, baik barang bergerak atau tidak bergerak yang mempunyai nilai ekonomis atau fasilitas lainnya.

Bahwa perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 8 Jo. Pasal 18 UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah menjadi UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Menimbang, bahwa Terdakwa dituntut oleh Penuntut Umum sebagaimana dalam Surat Tuntutan yang dibacakan di persidangan tanggal 18 Januari 2016, yang pada pokoknya menuntut agar Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan:

1. Menyatakan Terdakwa AMINUDDIN, SH. MM terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 ayat (1) Jo. Pasal 18 Undang – Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah dirubah dengan Undang – Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang – Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana dalam Surat Dakwaan Kesatu Primair ;

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa AMINUDDIN, SH. MM berupa pidana penjara selama 5 (lima) tahun penjara ;

3. Membebankan Terdakwa AMINUDDIN, SH. MM membayar pidana denda sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) subsidair 6 (enam) bulan penjara ;

4. Membebankan Terdakwa AMINUDDIN, SH. MM untuk membayar uang pengganti sebesar Rp. 2.569.143.799,- (dua milyar lima ratus enam puluh sembilan juta seratus empat puluh tiga ribu tujuh ratus sembilan puluh sembilan rupiah), jika Terdakwa tidak membayar uang pengganti paling lama dalam waktu 1 (satu) bulan sesudah putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap, maka harta bendanya dapat disita oleh Jaksa dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut, dalam hal Terdakwa tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti, maka diganti dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun;

5. Menyatakan barang bukti berupa :

(14)

Nomor 1 s/d 532 dikembalikan kepada yang berhak ;

6. Menghukum Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah) ;

Menimbang, bahwa Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan telah memutus Perkara Nomor : 80/Pid.Sus.TPK/2015/PN.Mdn tanggal 9 April 2016, dengan amar yang berbunyi sebagai berikut :

1. Menyatakan Terdakwa AMINUDDIN, SH.MM tersebut diatas, tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana, sebagaimana didakwakan dalam Dakwaan Kesatu Primair ;

2. Membebaskan Terdakwa dari Dakwaan Kesatu Primair tersebut ;

3. Menyatakan Terdakwa AMINUDDIN, SH. MM tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan “Tindak Pidana Korupsi”, sebagaimana dalam Dakwaan Kesatu Subsidair ;

4. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 4 (empat) tahun denda sejumlah Rp. 100.000,00 (seratus juta rupiah) dengan ketentuan apabila pidana denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 3 ( tiga) bulan ;

5. Menghukum terdakwa untuk membayar uang pengganti sejumlah Rp. 2.569.143.799,00 (dua milyar lima ratus enam puluh sembilan juta seratus empat puluh tiga ribu tujuh ratus sembilan puluh sembilan rupiah) paling lama dalam waktu satu bulan sesudah putusan ini berkekuatan hukum tetap, jika tidak membayar maka harta bendanya disita dan dilelang oleh Jaksa untuk menutupi uang pengganti tersebut dengan ketentuan apabila terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi maka dipidana dengan pidana penjara selama 3 (tiga) tahun;

6. Menetapkan barang bukti berupa :

1. 5 (lima) lembar Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 954/5493/K/TAHUN 2009Tentang Penetapan Bendahara Penerimaan Pembantu dan Bendahara Pengeluaran Pembantu Di Lingkungan Satuan Kerja Perangkat Daerah Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara Dalam Rangka Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2010 atas nama AMINUDDIN NIP. 19640111199071001 (fotocopy sesuai asli);

2. 1 (satu) lembar Surat Perintah Tugas Nomor: ..../..../B.Umum tanggal 04 Januari 2010 yang ditandatangani An. Gubernur Sumatera Utara Sekretariat Daerah Provinsi Ub. Kepala Biro Umum yaitu RAJALI, S.Sos;

3. 4 (empat) lembar Daftar Nama-Nama Pemegang Kode Rekening Pada Bendahara Pengeluaran Pembantu Biro Umum Setdaprovsu Tahun Anggaran 2010 pada tanggal 04 Januari 2010 yang ditandatangani Bendahara Pengeluaran Pembantu Biro Umum Setdaprovsu yaitu AMINUDDIN dan diketahui Kepala Biro Umum Pengguna Anggaran/Kuasa Penguna Anggaran yaitu RAJALI, S.Sos; 4. 5 (lima) lembar Rekening Koran Bank Sumut Cabang Utama Medan Periode : 01

Januari 2010 s/d 31 31 Desember 2010 Nomor Rekening : 100 01.02.022510-3 Atas Nama Biro Umum SetdaProvsu Jl. P. Diponegoro No. 30 – Medan;

5. 7 (tujuh) lembar Rekening Koran Koran Koran Bank Sumut Cabang Utama Medan Periode : 01 Januari 2010 s/d 31 31 Desember 2010 Nomor Rekening : 100 01.02.001407-0 Atas Nama BLJ RTN PEGAWAI BEBAN APBD Jl. P. Diponegoro No. 30 – Medan;

6. 1 (satu) buah Buku Kas Umum (BKU) Tahun 2010 (Januari s/d April) Biro Umum Setda Provsu;

7. 1 (satu) buah Buku Kas Umum (BKU) Tahun 2010 (April s/d Agustus) Biro Umum Setda Provsu;

(15)

8. 1 (satu) buah Buku Kas Umum (BKU) Tahun 2010 (Agustus s/d September) Biro Umum Setda Provsu;

9. 1 (satu) buah Buku Kas Umum (BKU) Tahun 2010 (September s/d Nopember) Biro Umum Setda Provsu;

10. 1 (satu) buah Buku Kas Umum (BKU) Tahun 2010 (Desember) Biro Umum Setda Provsu;

11. 1 (satu) buah Buku Kas Umum (BKU) Tahun 2009 s/d 2010 KDH (Kepala Daerah) /WKDH (Wakil Kepala Daerah) Biro Umum Setda Provsu;

12. 6 (enam) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 07 April 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Nurfloris/Nurhasni;

13. 6 (enam) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 14 Juni 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Nurfloris/Nurhasni;

14. 6 (enam) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 09 Agustus 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Nurfloris/Nurhasni;

15. 9 (Sembilan) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 24 September 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Nurfloris/Nurhasni; 16. 3 (tiga) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 03 Desember

2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Nurfloris/Nurhasni;

17. 4 (empat) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 08 April 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan CV. Kadir Putra Mandiri;

18. 5 (lima) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 10 Juni 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan CV. Kadir Putra Mandiri;

19. 2 (dua) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 27 Juli 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan CV. Kadir Putra Mandiri;

20. 8 (delapan) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 24 September 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan CV. Kadir Putra Mandiri; 21. 2 (dua) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 04 Nopember

2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan CV. Kadir Putra Mandiri;

22. 1 (satu) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 11 Nopember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan CV. Kadir Putra Mandiri;

23. 4 (empat) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 02 Desember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan CV. Kadir Putra Mandiri;

24. 1 (satu) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 24 Desember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan CV. Kadir Putra Mandiri;

25. 1 (satu) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 27 Desember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan CV. Kadir Putra Mandiri;

26. 3 (tiga) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 10 Mei 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Putri Catering;

27. 3 (tiga) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 14 Juni 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Putri Catering;

28. 7 (tujuh) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 02 Agustus 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Putri Catering;

29. 6 (enam) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 10 Agustus 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Putri Catering;

30. 10 (sepuluh) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 10 Agustus 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Putri Catering;

31. 8 (delapan) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 16 September 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Putri Catering;

32. 40 (empat puluh) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 25 September 2010 Pengadaan Bunga Segar dari RekananPutri Catering;

33. 27 (dua tujuh) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 03 Nopember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Putri Catering;

34. 19 (Sembilan belas) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 04 Nopember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Putri Catering;

(16)

35. 12 (dua belas) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 02 Desember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Putri Catering;

36. 3 (tiga) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 03 Desember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Putri Catering;

37. 5 (lima) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 03 Desember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Putri Catering;

38. 6 (enam) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 03 Desember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Putri Catering;

39. 8 (delapan) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 07 Desember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Putri Catering;

40. 1 (satu) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 07 Desember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari RekananPutri Catering;

41. 5 (lima) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 21 Desember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari RekananPutri Catering;

42. 1 (satu) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 21 Desember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Putri Catering;

43. 1 (satu) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 22 Desember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Putri Catering;

44. 4 (empat) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 05 April 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Asri Bunga;

45. 4 (empat) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 04 Mei 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Asri Bunga;

46. 2 (dua) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 08 Juni 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Arsi Bunga;

47. 5 (lima) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 08 Juni 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Arsi Bunga;

48. 7 (tujuh) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 22 Juni 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Arsi Bunga;

49. 2 (dua) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 22 Juni 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Arsi Bunga;

50. 3 (tiga) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 04 Nopember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Arsi Bunga;

51. 5 (lima) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 12 Desember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Arsi Bunga;

52. 4 (empat) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 07 Juli 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan UD. Saudara Jaya;

53. 7 (tujuh) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 06 Desember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan SENI UKIR;

54. 1 (satu) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 02 Maret 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Total Art/Heu Waluyo;

55. 2 (dua) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 10 Nopember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Total Art/Heu Waluyo;

56. 2 (dua) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 02 Desember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Total Art/Heu Waluyo;

57. 1 (satu) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 09 Desember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Total Art/Heu Waluyo;

58. 6 (enam) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 25 Maret 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Wira Service;

59. 19 (Sembilan belas) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 10 Mei 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Wira Service;

60. 6 (enam) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 10 Mei 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Wira Service;

61. 5 (lima) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 12 Juli 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Wira Service;

(17)

62. 30 (tiga puluh) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 27 Juli 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Wira Service;

63. 20 (dua puluh) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 27 September 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Wira Service;

64. 13 (tiga belas) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 01 Nopember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Wira Service;

65. 17 (tujuh belas) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 10 Mei 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan CV. Nabila;

66. 1 (satu) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 10 Mei 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan CV. Nabila;

67. 2 (dua) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 22 Juni 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan CV. Nabila;

68. 21 (dua puluh satu) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 27 Juli 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan CV. Nabila;

69. 2 (dua) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 27 September 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan CV. Nabila;

70. 8 (delapan) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 01 Nopember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan CV. Nabila;

71. 2 (dua) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 01 Desember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan CV. Nabila;

72. 1 (satu) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 01 Desember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan CV. Nabila;

73. 3 (tiga) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 03 Desember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan CV. Nabila;

74. 16 (enam belas) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 07 April 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Perum Angkasa Pura II;

75. 6 (enam) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 10 Juni 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Perum Angkasa Pura II;

76. 6 (enam) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 10 Juni 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Perum Angkasa Pura II;

77. 7 (tujuh) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 14 Juli 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Perum Angkasa Pura II;

78. 10 (sepuluh) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 19 Juli 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Perum Angkasa Pura II;

79. 12 (dua belas) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 16 September 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Perum Angkasa Pura II; 80. 13 (tiga belas) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 02

Desember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Perum Angkasa Pura II; 81. 9 (sembilan) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 03

Desember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Perum Angkasa Pura II; 82. 6 (enam) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 26 Juli 2010

Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Perum Hj. Roni Siregar/ Suprino Hadi; 83. 6 (enam) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 24 September

2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Perum Hj. Roni Siregar/ Suprino Hadi;

84. 12 (dua belas) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 25 September 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Perum Hj. Roni Siregar/ Suprino Hadi;

85. 3 (tiga) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 25 Oktober 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Perum Hj. Roni Siregar/ Suprino Hadi;

86. 3 (tiga) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 22 November 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Perum Hj. Roni Siregar/ Suprino Hadi;

(18)

87. 7 (tujuh) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 21 Desember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Perum Hj. Roni Siregar/ Suprino Hadi;

88. 1 (satu) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 10 Maret 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Perum Maya Rental;

89. 3 (tiga) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 24 Maret 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Perum Maya Rental;

90. 2 (dua) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 25 Maret 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Perum Maya Rental;

91. 2 (dua) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 04 Mei 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Perum Maya Rental;

92. 3 (tiga) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 12 Agustus 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Perum Maya Rental;

93. 3 (tiga) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 19 Agustus 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Perum Maya Rental;

94. 3 (tiga) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 07 September 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Perum Maya Rental;

95. 7 (tujuh) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 10 November 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Perum Maya Rental;

96. 3 (tiga) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 24 Agustus 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Restauran Garuda;

97. 25 (dua lima) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 12 Agustus 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Restauran Garuda;

98. 16 (enam belas) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 12 Agustus 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Restauran Garuda;

99. 16 (enam belas) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 25 September 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Restauran Garuda; 100. 17 (tujuh belas) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 25

September 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Restauran Garuda; 101. 24 (dua empat) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 25

Nopember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Restauran Garuda; 102. 12 (dua belas) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 03

September 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Restauran Garuda; 103. 11 (sebelas) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 09

Desember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Restauran Garuda; 104. 2 (dua) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 12 Agustus

2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan UD. Sejahtera;

105. 3 (tiga) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 25 Oktober 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan UD. Sejahtera;

106. 10 (sepuluh) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 10 Mei 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Gapa Service;

107. 7 (tujuh) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 27 Juli 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Gapa Service;

108. 10 (sepuluh) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 27 September 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Gapa Service;

109. 2 (dua) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 01 November 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Gapa Service;

110. 5 (lima) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 10 Mei 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Balian Guru Workshop;

111. 12 (dua belas) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 25 September 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Balian Guru Workshop;

112. 18 (delapan belas) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 29 September Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Balian Guru Workshop;

(19)

113. 12 (dua belas) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 01 Nopember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Balian Guru Workshop; 114. 4 (empat) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 10 Mei

2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Modern Audio;

115. 4 (empat) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 10 Mei 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Modern Audio;

116. 4 (empat) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 19 Juli 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Modern Audio;

117. 7 (tujuh) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 27 September 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Modern Audio;

118. 3 (tiga) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 01 Nopember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Modern Audio;

119. 2 (dua) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 02 Agustus 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan GRAND ASTON CITY HALL; 120. 2 (dua) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 04 Juni 2010

Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan CV. MANDIRI MAKMUR;

121. 4 (empat) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 12 Juli 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan CV. MANDIRI MAKMUR;

122. 1 (satu) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 25 September 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Sari Catering;

123. 3 (tiga) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 10 Maret 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Apotek Varia;

124. 3 (tiga) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 12 Juli 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Apotek Varia;

125. 3 (tiga) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 25 Oktober 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Apotek Varia;

126. 3 (tiga) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 02 Desember 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan Apotek Varia;

127. 4 (empat) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 26 Maret 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan CV. Galung Tengah;

128. 1 (satu) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 14 Juli 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan CV. Galung Tengah;

129. 15 (lima belas) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 02 Agustus 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan CV. Galung Tengah; 130. 1 (satu) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 03

September 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan CV. Galung Tengah; 131. 4 (empat) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 29

September 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan CV. Galung Tengah; 132. 4 (empat) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 11

November 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan CV. Galung Tengah; 133. 4 (empat) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 23

November 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan CV. Galung Tengah; 134. 1 (satu) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 28 Maret

2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan CV. Ezra Jaya Kencana;

135. 3 (tiga) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 28 Maret 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan CV. Ezra Jaya Kencana;

136. 1 (satu) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 04 Mei 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan CV. Ezra Jaya Kencana;

137. 1 (satu) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 10 Mei 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan CV. Ezra Jaya Kencana;

138. 3 (tiga) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 01 Juni 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan CV. Ezra Jaya Kencana;

139. 1 (satu) Kwitansi (Tanda Pembayaran) Beban Sementara tanggal 08 Juni 2010 Pengadaan Bunga Segar dari Rekanan CV. Ezra Jaya Kencana;

Referensi

Dokumen terkait

Manakala, kepakaran ahli Jawatankuasa Syariah dalam bidang-bidang lain seperti analisis pengurusan risiko kewangan Islam, ekonomi Islam, tadbir urus institusi

Jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan permasalahan bangun datar berdasarkan kategori kesalahan menurut Watson adalah kesalahan data tidak

Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya.. Namun sayang, suatu ketika

Sehubungan dengan telah dilakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga serta evaluasi dokumen kualifikasi, maka sesuai dengan jadwal LPSE akan dilakukan

Berbeda dengan sesi sebelum nya, data D3 sesi 201503 ini diambilkan dari data dosen e ligibel D1/D2 pada PDDIKTI ses uai dengan kondisi terakhir.. Data D2 yang tidak masuk D3

Perilaku konsumen dan factor yang melatarbelakangi dapat dijadikan sebagai informasi dasar dalam pengambilan keputusan untuk menyusun strategi yang efektif dan efisien sehingga

Tugas Akhir yang disusun dengan judul “ AKTIVITAS PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPROMOSIKAN PRODUK HOTEL SYARIAH PHI SEMESTA SEMARANG” guna memenuhi salah satu syarat

semangat kerja adalah untuk meningkatkan produktivitas yang lebih baik. Sehingga instansi atau organisasi perlu menimbulkan semangat kerja karyawan. yang tinggi, akan