• Tidak ada hasil yang ditemukan

NOTULENSI Rapat Pembahasan Elaborasi Kriteria Pengolah PCBs Minyak Trafo Ruang Hotel Ibis Cawang, Jakarta Kamis, 10 Mei 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NOTULENSI Rapat Pembahasan Elaborasi Kriteria Pengolah PCBs Minyak Trafo Ruang Hotel Ibis Cawang, Jakarta Kamis, 10 Mei 2017"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

NOTULENSI

Rapat Pembahasan Elaborasi Kriteria Pengolah PCBs Minyak Trafo Ruang – Hotel Ibis Cawang, Jakarta – Kamis, 10 Mei 2017

1. Daftar peserta rapat : a. Sesditjen PSLB3

b. Direktur Pengelolaan B3 c. Perwakilan Biro Perencanaan d. Perwakilan Biro Umum

e. Perwakilan Biro Hukum f. Perwakilan Biro Keuangan

g. Perwakilan Direktorat Pengendalian Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan

h. Perwakilan Direktorat Pengelolaan B3

i. Perwakilan Sekretariat Direktorat Jenderal PSLB3

j. Perwakilan Direktorat Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara – Kementerian Keuangan)

2. Agenda pertemuan adalah pembahasan elaborasi kriteria pengolah PCBs minyak trafo.

3. Pertemuan dibuka dan dipimpin oleh Direktur Pengelolaan B3. Direktur Pengelolaan B3 menyampaikan bahwa Tim Teknis telah melakukan pemilihan nominator mitra untuk jasa pengolah PCBs. Pertemuan pada hari ini bertujuan untuk memastikan penentuan mitra KLHK yang akan mengelola limbah PCBs.

4. Kasubdit Penanganan B3 dari KLHK menyampaikan pemaparan mengenai Pemilihan Nominator Pengolah PCBs Mitra KLHK:

a. Fasilitas menjadi BMN Khusus KLHK dan dioperasikan oleh mitra KLHK dengan pola KSO (sesuai criteria dan lelang)

b. Penilaian teknis nominator mitra KLHK

c. Ada 6 perusahaan pengolah limbah B3 yang sudah memberikan respon diantaranya:

1) PT. Prasadha Pamuna 2) PT. Tenang Jaya 3) PT. Arah Environmental 4) PT. Universal Eco Pacific 5) PT. Desa Air Cargo Batam

6) PT. Teknotama Lingkungan Internusa d. Ada 4 kriteria pengolah PCBs minyak trafo

(2)

1) Kriteria administratife 2) Kesiapan lokasi 3) Kesesuaian teknis 4) Konsep kerja

Sampai saat ini belum ada perusahaan yang memberikan konsep kerjasama, perusahaan hanya mengumpulkan informasi kriteria administratif, kesiapan lokasi dan kesesuaian teknis.

Dari hasil pembobotan kesesuaian kriteria jasa pengelola limbah B3 didapatkan hasil bahwa PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri adalah salah satu nominator pengolah limbah yang memiliki izin lingkungan dan menyebutkan pengelolaan PCBs.

5. Direktur Pengelolaan B3 menyampaikan pendapat sebagai berikut:

a. Tim Teknis telah melakukan pembobotan kesesuaian kriteria untuk perusahaan yang telah memberikan informasi kriteria administratif, kesiapan lokasi dan kesesuaian teknis.

b. Sesuai kesepakatan KLHK dengan UNIDO pada tahun 2017 project pembangunan fasilitas pemusnahan PCBs harus segera dilakukan

c. Berdasarkan informasi yang masuk, semua nominator perusahaan pengolah limbah B3 telah memiliki izin lingkungan, selain izin lingkungan yang harus dipenuhi oleh perusahaan adalah izin operasional alat.

d. Dibutuhkan masukan dari Kementerian Keuangan apabila hibah menggunakan mekanisme KSP.

6. Ibu Tri Amertin (Biro Perencanaan) menyampaikan pendapat sebagai berikut: a. Hibah langsung ini merupakan kerjasama antara KLHK dengan UNIDO dan baru saja akan dimulai pada tahun 2017, maka sebagai antisipasi proses administrasi BAST harus segera dipersiapkan.

b. Diperlukan masukan dari DJKN – Kemenkeu untuk memberikan penjelasan mekanisme hibah langsung dari UNIDO.

7. Ibu Heni (Perwakilan DJKN) menyampaikan pendapat sebagai berikut:

a. Diperlukan informasi lokasi dari perusahaan pengolah limbah PCBs untuk kebutuhan mekanisme administrasi pencatatan BAST.

b. Berdasarkan PMK 246, apabila barang hibah milik KLHK dan untuk menunjang tusi KLHK serta untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, maka opsi hibah dilakukan dengan cara mekanisme PSP/Penetapan Status Penggunaan barang yang dioperasionalkan.

c. Untuk mekanisme PSP, prosedur yang dilakukan adalah barang akan ditempatkan dan dioperasionalkan oleh pihak lain. PNBP akan diterima oleh KLHK. Dilakukan perhitungan biaya yang dikeluarkan, biaya yang didapatkan, dan biaya operasional. Apabila ada sisa akan diberikan kepada kas negara.

(3)

d. Untuk opsi mekanisme PSP, apakah ada kemungkinan perusahaan sebagai sebagai mitra KLHK mau melakukan mekanisme tersebut karena akan diperhitungkan untuk keuntungan dan biaya pemeliharaan dll dibebankan kepada perusahaan.

e. Sebagai contoh kasus, di Kementerian ESDM ada project jaringan gas, project tersebut dilakukan sejak 2005. Dalam kerjasama tersebut menggunkan mekanisme PSP karena ESDM tidak memiliki sumber daya untuk mengelola. Kementerian ESDM membuat laporan keuangannya dan diaudit oleh Kemenkeu.

8. Bapak Widyo (Biro Keuangan) menyampaikan pendapat sebagai berikut: a. Untuk hibah langsung yang belum dicatatkan pada Bappenas, disarankan

nanti saat project akan berakhir harus dicatatkan.

b. Apakah ada MoU antara KLHK dan UNIDO tentang kegiatan yang akan dilaksanakan?

c. Perlu dilihat agreement yang ada untuk mengetahui klausul yang mengatur hibah.

d. Direktur Pengelolaan B3 menyatakan dalam agreement tidak ada pernyataan pembebasan bea masuk.

e. Dalam hibah tersebut terdapat komponen biaya jasa konsultan asing untuk memperkuat kebutuhan informasi yang dibutuhkan dalam penyiapan pembangunan fasilitas pemusnahan PCBs di Indonesia.

f. Barang hibah tersebut akan menjadi BMN KLHK.

9. Bu Widyastuti (Biro Hukum) menyampaikan pendapat sebagai berikut:

a. Rencana awal akan dikelola oleh koperasi namun terjadi pengalihan pengelola ke pihak swasta, oleh karena itu perlu dilihat ketentuan-ketentuan yang komprehensif yang mengatur hal tersebut.

b. Banyak perusahaan yang meminta untuk mengolah limbah PCBs, maka perlu dicermati izin yang terkait pemanfaatan bersama antara perusahaan swasta dengan KLHK.

c. Apakah memungkinkan apabila hibah diberikan kepada BUMN atau diteruskan langsung ke pemerintah daerah?

d. Apakah lelang akan diumumkan? Direktur PB3 menjelaskan proses lelang tidak akan diumumkan.

e. Untuk penunjukan 6 perusahaan ini prosesnya seperti apa? Selain itu penyusunan kriteria pengolah PCBs minyak trafo juga dilakukan oleh pihak internal KLHK. Apakah proses tersebut sudah transparan?

f. Apabila lelang dilakukan secara terbuka maka semua prosedur dan informasi akan lebih jelas.

g. Perlu kehati-hatian untuk mengelola proses penentuan mitra yang akan mengelola, karena transparansi merupakan hal yang penting dalam proses tersebut.

(4)

10. Bapak Susetyo Pramono (Biro Umum) menyampaikan pendapat sebagai berikut bahwa penetapan kriteria yang sudah dilakukan sebenarnya sudah merupakan proses lelang sehingga untuk kedepannya Biro Umum siap membantu proses hibah dengan mekanisme yang akan dilakukan.

11. Ibu Ester (Direktorat Pengendalian Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan) menyampaikan pendapat bahwa untuk data informasi perusahaan nominator pengolah PCBs yang sudah masuk ke KLHK sebagian besar sudah memiliki izin pengelolaan limbah B3. Terkait kegiatan pengelolaan PCBs ini, akan lebih baik jika ditambahkan izin pengangkutan, operasional dan pengolahan limbah PCBs. Untuk penambahan izin tersebut maka rencana kegiatan pemusnahan PCBs dapat masuk addendum Amdal atau perbaikan RKL/RPL (perubahan izin lingkungan) terhadap kegiatan dari pemenang tender (misalnya PT. PPLI).

12. Sesditjen PSLB3 menyampaikan pendapat sebagai berikut:

a. Bagaimanakah jika peralatan ini menjadi aset milik perusahaan, namun perusahaan tidak mau memasukkan dalam bisnis utama perusahaan? b. Sebenarnya UNIDO bisa memberikan secara langsung peralatan ini

kepada perusahaan tanpa melalui KLHK

c. Apakah ada kemungkinan UNIDO langsung memberikan peralatan kepada perusahaan swasta namun kriteria penentuan mitra berasal dari KLHK? d. Jika PT. PPLI tidak mau menerima barang dari KLHK, apa yang harus

dilakukan? 13. Diskusi:

a. Direktur Pengelolaan B3 memperkirakan pada tahun 2018 BAST baru bisa dilakukan. Terdapat kendala perizinan apabila lokasi lahan adalah milik KLHK.

b. Direktur Pengelolaan B3 menekankan bahwa hibah bertujuan untuk mendukung tusi KLHK dan sebagai kewajiban Indonesia untuk memenuhi komitmen internasional.

c. Bapak Widyo menjelaskan untuk pemanfaatan dan penggunaan BMN akan dikenakan biaya pemeliharaan.

d. Bu Widyastuti menyampaikan perlu didetailkan bahwa mekanisme yang akan digunakan apakah sewa menyewa atau pinjam pakai.

e. Direktur Pengelolaan B3 ingin memastikan dalam pertemuan kali ini akan ditentukan perusahaan yang akan mengelola limbah PCBs. Untuk nominator perusahaan yang akan dipilih mengarah ke PT. PPLI karena memiliki izin-izin yang menjadi kriteria KLHK dan secara spesifik menyebut PCBs.

f. Bu Artin menambahkan untuk langkah selanjutnya, KLHK sudah bisa menerima barang hibah tersebut. Kemudian dilakukan pencatatan BAST di depan sebelum dilaksanakannya project. Berdasarkan hasil diskusi

(5)

mekanisme yang akan digunakan adalah mekanisme PSP berdasarkan PMK 246 .

g. Pak Chandra menambahkan untuk pengurusan hibah langkah selanjutnya harus ada:

1) Pencatatan di simak BMN dengan membuat surat pengajuan usulan PSP dari Sekjen KLHK ke Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi – Kemenkeu.

2) Surat pernyataan dari mitra terkait biaya-biaya, kajian keekonomisan dan kesediaan mitra dan masukan kriteria

Akan lebih baik jika proses tersebut dilakukan dengan paralel agar bisa diproses cepat.

h. Bu Artin menjelaskan untuk proses pencatatat hibah tidak hanya sebatas BAST namun juga dicatatkan MPHL dan SPHLBJS.

i. Direktur Pengelolaan B3 menyatakan untuk proses penunjukan perusahaan yang masuk sudah merupakan lelang terbatas dan tertutup dengan koridor-koridor yang sudah sesuai. Kemudian dari informasi data perusahaan yang masuk dilakukan pembobotan oleh tim.

j. Pak Pramono menjelaskan bahwa lelang yang dilakukan saat ini adalah tidak biasa. Namun berdasarkan proses yang sudah dilakukan sudah memenuhi prosedur lelang walaupun tidak secara terbuka.

k. Bu Artin bertanya kepada pihak DJKN, barang belum ada namun sudah dilakukan proses pemilihan perusahaan. Apakah proses ini tidak masalah? Pihak DJKN merespon bahwa tidak apa-apa karena proses ini merupakan langkah antisipasi.

l. Pihak DJKN menegaskan apabila tujuan project untuk menunjang tusi KLHK dan memberikan pelayanan kepada masyarakat maka mekanisme hibah dengan PSP. Bu Heni mempertanyakan adakah target kepada perusahaan untuk mengelola limbah PCBs tersebut?

m. Kasubdit Penanganan B3 menjelaskan bahwa sudah ada komunikasi dengan UNIDO bahwa UNIDO tidak akan melakukan sendiri proses pemilihan mitra dan menyerahkan sepenuhnya kepada KLHK. Syarat yang diberikan dari UNIDO adalah Indonesia sesuai komitmen internasional akan memusnahkan PCBs sebanyak 3000 ton. Tidak ada fokus dalam target waktu, namun yang penting bisa memusnahkan limbah PCBs sebanyak 3000 ton. Berdasarkan hasil pertemuan kali ini sudah akan ditentukan mekanisme yang akan digunakan adalah PSP. Untuk proses penentuan perusahaan yang ditunjuk untuk mengolah limbah PCBs yang akhirnya terpilih PT. PPLI sudah dengan pembobotan kriteria secara transparan. Terkait mau atau tidaknya perusahaan mengikuti konsep PSP maka akan dilakukan pertemuan dengan pihak perusahaan. Apabila PT. PPLI tidak mau mengikuti maka akan turun kepada nominator nomor urut 2.

n. Bu Widyastuti menyampaikan agar proses hibah bisa dilakukan sesuai dengan alur yang ada. Dengan segala resiko dan konsekuensi yang ada,

(6)

maka perusahaan harus diinformasikan semua perhitungan dan info-info yang ada agar tidak memakan waktu dalam proses pelaksanaan project ini. o. Kasubdit Penanganan B3 menyatakan bahwa Direktur Pengelolaan B3 sudah bersurat kepada perusahaan jasa pengolah limbah B3 yang berisi permintaan poin-poin/informasi berkaitan pengolahan izin dan konsep sesuai kebutuhan KLHK untuk melakukan pengolahan limbah PCBs. Status terakhir perusahaan belum mengirimkan konsep keekonomiannya. Sebagai informasi Direktorat Pengelolaan B3 sudah melakukan penyusunan DED Keekonomian PCBs, namun justru menjadi kendala karena menjadi batasan/acuan untuk melakukan langkah selanjutnya. Perusahaan akan diinfokan konsep mekanisme PSP. Pada pertemuan selanjutnya akan diagendakan untuk mendengarkan dan mengkonfirmasi kembali komitmen dari perusahaan. Kasubdit penanganan B3 mengharapkan agar Pihak DJKN bisa mendetailkan level praktik mekanisme PSP seperti apa. Apabila dibutuhkan maka dilakukan addendum.

p. Pihak DJKN menanyakan bagaimanakah jika perusahaan ditawarkan mekanisme sewa? Apakah perusahaan bersedia? Direktur Pengelolaan B3 menjelaskan bahwa kedepannya fasilitas ini tidak hanya untuk pengolahan limbah PCBs, namun juga untuk limbah yang lain khususnya yang terdapat chlor, oleh karena itu diharapkan perusahaan mau untuk menerima peralatan ini.

q. Bu Artin menyampaikan sampai tahun 2018 biaya pemeliharaan akan ditanggung oleh mitra dan penanggungjawab project.

r. Direktur Pengelolaan B3 mengharapkan anggota tim mampu menjamin pelaksanaan project.

s. Sesditjen PSLB3 merekomendasikan agar peralatan ini dilakukan langsung oleh UNIDO kepada pihak swasta. Namun Pihak DJKN menanggapi bahwa hibah oleh pihak luar negeri tidak bisa diberikan langsung kepada pihak swasta.

t. Biro Keuangan menambahkan apabila hibah belum teregister bisa diberikan langsung kepada masyarakat, namun karena hibah sudah teregister maka hibah harus melalui pemerintah.

REKOMENDASI/ TINDAK LANJUT

1. Pada pertemuan tanggal 10 Mei 2017 dihasilkan usulan pihak swasta yang akan mengelola limbah PCBs adalah PT. PPLI dengan menggunakan mekanisme PSP yang dioperasionalkan pihak lain.

2. Akan dilakukan pertemuan antara KLHK dengan PT. PPLI pada hari Jumat, 12 Mei 2017 dengan agenda pembahasan tindak lanjut penawaran fasilitas pengolahan limbah PCBs.

3. KLHK akan melakukan pertemuan pada hari Senin, 15 Mei 2017 dengan agenda pembahasan konfirmasi kesediaan PT. PPLI sebagai mitra KLHK dalam pengolahan PCBs.

Referensi

Dokumen terkait

Yang perlu diperhatikan dalam permasalahan ini adalah ketika jaringan transmisi masuk ke dalam GI, maka tegangan sistem akan diturunkan dari tegangan tinggi untuk transmisi (150

Pengukuran rata-rata laju panas yang mengalir melalui bahan (plat seng, multiroof, asbes) dari lima kali pengambilan data adalah sebagai berikut :.. Grafik rata-rata

Kapal yang baik merupakan kapal yang memenuhi criteria standar dari jenis kapal itu sendiri, terutama pada saat pemilihan sistem penggerak atau propulsi kapal

Pada proses prapanen tanaman tebu RC, nilai energi paling besar terdapat pada nilai energi tidak langsung yang mencapai 38.022,97 MJ/ha atau sebanding dengan

Salah satu contohnya adalah pada analisa kadar protein terlarut (soluble protein). Protein terlarut dalam larutan tidak memiliki warna. Oleh karena itu, larutan ini

digunakan untuk ‘meningkatkan ruang’ guna mengejar kepentingan yang lebih besar dalam proses diplomasi internasional. Hal tersebut karena linkage memberikan tekanan

Peluang kerjasama lain yang juga akan digarap dalam kerjasama ekonomi Indonesia – Senegal tersebut, antara lain. meliputi bidang infrastruktur, industri, kesehatan dan sosial

Boole dan Kamaugh Map untuk menyerder hanaan rangkaian logika kombinasional  Inkuri 9-10 Mahasiswa memahami jenis-jenis rangkaian sekuensial serta perancanga nnya