• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Praktek Kerja Lapangan (Alternatif) Pada Jurusan TITL Di SMK Negeri 1 Sumatera Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Evaluasi Praktek Kerja Lapangan (Alternatif) Pada Jurusan TITL Di SMK Negeri 1 Sumatera Barat"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PATRIA ARTHA Technological Journal • Vol 5 No 1 April 2021 85 Department of Electrical Faculty of Engineering and Informatics Patria Artha University, Makassar ISSN: 2549-6131 | e-ISSN: 2549-614X

Evaluasi Praktek Kerja Lapangan (Alternatif) Pada Jurusan TITL

Di SMK Negeri 1 Sumatera Barat

Fadillah Husni1 , Ridwan2, Sukardi 3, Ambiyar 4

1,2,3,4 Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Universitas Negeri Padang Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Negeri Padang

fadillahhusnie@gmail.com,ridwanftunp@gmail.com Sukardiunp@ft.unp.ac.id, ambiyar@ymail.com

Abstract

This study aims to evaluate the implementation of PKL Alternatif at Vocational High School 1 West Sumatera, The evaluation of PKL Alternatif was seen from aspects of context, input, activities, output and outcome faced in the implementation of the PKL Alternatif. The research method used is a combination of Sequental Explanatory design methods, combining quantitative research method using quetionnaires /questionnaires and qualitative with interviews sequence, where data analysis technique use the percentage of respondent achievement levels (TCR test) for quantitative data and for qualitative data using techniques Miles and Huberman’s data analysis models are: data reduction, data display and conclussion/verification. The result showed that implementation PKL Alternatif at Vocational High School 1 West Sumatera of TITL Major as a whole included: Evaluation of context obtained a standard average score of 81,18% well. Evaluation of input obtained a standard average score of 78,30% enough. Evaluation of activities obtained a standard average score of 75,56% enough. Evaluation of output obtained a standard average score of 81,30% well. Evaluation of outcome obatained standard average score of 79,26% enough. Based on the findings of this study, it concluded that the PKL Alternatif program in 2020 at Vocational High School 1 West Sumatera TITL Major was still in the sufficient category, needing to be improved for each aspect.

Keywords: Covid19, Logic Model, PKL Alternative Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksananaan PKL Alternatif SMK Negeri 1 Sumatera Barat. Evaluasi PKL Alternatif tersebut dilihat dari aspek context, input, activities, output dan outcome yang dihadapi dalam pelaksanaan PKL Alternatif. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kombinasi desain Sequental Explanatory, menggabungkan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan angket/kuesioner dan kualitatif dengan wawancara secara berurutan, dimana teknik analisis data menggunakan persentase tingkat capaian responden (uji TCR) untuk data kuantitatif dan untuk data kualitatif menggunakan teknik analisis data Miles dan Huberman yaitu: data reduction, data display dan conclusion/verification. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan PKL Alternatif di SMK Negeri 1 Sumatera Barat Jurusan TITL secara keseluruhan meliputi: Evaluasi context memperoleh standar skor rata-rata 81,18% baik. Evaluasi input memperoleh standar skor rata-rata 78,02% cukup. Evaluasi activities memperoleh standar skor rata-rata 75,56% cukup. Evaluasi output memperoleh standar skor rata-rata 81,30% baik. Evaluasi outcome memeperoleh standar skor rata-rata 79,26% cukup. Berdasarkan temuan penelitian ini disimpulkan bahwa program PKL Alternatif pada Jurusan TITL di SMK Negeri 1 Sumatera Barat masih dalam kategori cukup. Keywords: Covid19, Logic Model, PKL Alternatif

(2)

PATRIA ARTHA Technological Journal • Vol 5 No 1 April 2021 86 PENDAHULUAN

Penyakit Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19 merupakan penyakit jenis baru yang belum pernah dikenali, dan masih melanda semua kota dan negara di dunia, gejala terinfeksi covid-19 antara lain gagal nafas atau sesak nafas, demam, batuk, sesak nafas dan indra penciuman. 30 Januari 2020 World Health Organisation (WHO) telah memberikan informasi darurat kesehatan masyarakat yang melandaseluruh dunia. Sehingga setiap kota dan negara mengeluarkan kebijakan untuk tetap dirumah menjalankan social

distancing dan physical distancing. Social distancing atau bisa diartikan sebagai

menjaga jarak individual suatu wilayah yang terinfeksi penyakit covid-19 untuk mencegah terkontaminasi dari kontak fisik dan keramaian, menurut sebuah artikel di Departemen Kesehatan Masyarakat [1], menjelaskan bahwa jarak sosial menciptakan jarak antara manusia untuk mencegah penyebaran penyakit. Physical

distancing bisa dijelaskan menjaga kontak

fisik agar virus covid-19 tidak menyebar, untuk mencegah atau memperlambat penyebaran penyakit akibat penularan. Tujuan dari kebijakan pembatasan ini bermaksud untuk mengurangi kontak fisik antara antara orang yang terinfeksi dan yang tidak terinfeksi, untuk meminimalkan penyebaran penyakit, virus, morbiditas, dan efek samping yang berujung pada kematian [2].

Kebijakan yang di ambil oleh pemerintah khususnya di bidang Pendidikan, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meminta kepada seluruh Sekolah Menengah untuk memberi kemudahan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam melakukan pembelajaran dari rumah, bekerja dari rumah, serta melakukan pembatasan sosial untuk memutus mata rantai penyebaran Corona virus Disease (Covid-19).

Penyesuaian kebijakan pendidikan di masa pandemi covid 19 ini pun mempengaruhi kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, ini dapat terlihat pada Surat Edaran Nomor 4 Tahun

2020, yang bedampak tidak dapat melaksanakan pembelajaran praktik dan praktik kerja lapangan bagi peserta didik Sekolah Mengengah Kejuruan (SMK). Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk peserta didik SMK kelas XI tahun pelajaran 2019/2020 untuk program 3 (tiga) tahun atau peserta didik SMK kelas XI dan XII untuk program 4 (empat) tahun dapat dilaksanakan oleh SMK.

Menindaklanjuti surat edaran tersebut, SMK Negeri 1 Sumatera Barat mengeluarkan Surat Edaran Kepala Sekolah Nomor 007/398/SMK-SB/2020 Tentang Pengumuman berbunyi: “peserta didik yang sama sekali belum melaksanakan PKL sebagai akibat penetapan masa Covid-19, maka sekolah dapat mengganti kegiatan PKL dengan tata cara proses pelaksanaan PKL Alternatif” PKL Alternatif yang berbentuk tugas berbasis Proyek/proyek dengan teknik pembagian kelompok dan akan diinstruksikan oleh guru pembiming.

Untuk itu ditetapkan beberapa kebijakan sebagai berikut: (1) Rentang pelaksaan PKL Alternatif selama 8 minggu pelaksanaan dimulai minggu ke tiga bulan Juli 2020 ( sesuai jadwal di SE tanggal 20 Juli 2020, bisa menyesuaikan dengan jadwal rapat persiapan, dan harus berakhir termasuk penyelesaian Laporan PKL pada minggu terakhir bulan September 2020). Sehingga PBM di kelas XII seluruh KK dan XII TITL dapat diikuti sesuai rentang jadwal SE ini., (2) bentuk project dalam bentuk pembuatan trainer, produk atau benda lain yang bermanfaat dalam situasi Covid-19.

Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan penerus untuk memasuki dunia kerja, termasuk pengembangan diri dalam hal sikap, kecerdasan, emosi, dan jiwa. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan tenaga kerja tingkat menengah yang dibutuhkan oleh dunia industri yang dapat meningkatkan hasil kualitas lulusannya, agar dapat digunakan dan dipercaya di industri. Siswa SMK harus

ditanamkan keterampilan dan

pengetahuan yang sesuai yang dapat digunakan dalam industri sebagai syarat untuk memasuki industri.

(3)

PATRIA ARTHA Technological Journal • Vol 5 No 1 April 2021 87 Sekolah Menengah Kejuruan menjadi

salah satu jenjang pendidikan formal pada tingkat sekolah menengah atas yang orientasi siswa SMK diarahkan dan dibimbing untuk bisa melakukan aktivitas praktek dalam belajar yang sejalan dengan tuntutan dunia kerja, dunia bisnis dan industri serta berwirausaha, walaupun tidak mengurangi kesempatan siswa SMK dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Proses pendidikan di SMK membutuhkan lulusan yang ulet, gigih dan berkopetensi di dunia kerja yang memahami sikap professional dalam bidang keahlian yang di harapkan dunia kerja dan dunia industri. Siswa SMK harus memiliki kompetensi keahlian dari kejuruan masing-masing program jurusan.

Lulusan SMK yang dapat

menumbuhkan tenaga kerja professional untuk membangun tenaga kerja professional sesuai dengan bidang keahliannya, siswa yang melakukan Praktik Kerja Industri harus mendapatkan pengalaman kerja dan bagaimana mengaplikasikan ilmu yang di dapatkan di sekolah menerapkan di industri serta pembelajaran dari ilmu yang ada diaindustri. Tujuan praktek kerja industri adalah: (1) menciptakan tenaga kerja dengan ketrampilan professional, tenaga kerja dengan tingkat pengetahuan, keterampilan dan etika professional tertentu untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja, (2) memperkuat hubungan dan interkoneksi antara sekolah dengan dunia industri dan dunia usaha, (3) meningkatkan efektifitas pendidikan dan pengembangan professional tenaga kerja (4) mengakui dan menghargai pengalaman professional dalam proses pendidikan [3].

Agar mampu menjalin hubungan dan kesesuaian antara dunia pendidikan sekolah dan dunia industri, SMK menerapkan program yang dikenal dengan istrilah Praktek Kerja Industri atau (Prakerin). Prakerin adalah program bermanfaat untuk siswa guna melatih kesiapan siswa baik softskill maupun hardskill untuk memasuki dunia kerja, dengan adanya prakerin maka akan dapat mengukur kemampuan siswa dalam bekerja dan kemudian melakukan penyesuaian antara kemampuan yang

diberikan oleh guru di sekolah dan kenyataan yang ada dilapangan. Salah satu manfaat prakerin bagi dunia industri adalah program yang membantu memenuhi lapangan kerja yang profesional sesuai bidang yang dibutuhkan industri, dan dapat menciptakan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri.

SMK Negeri 1 Sumatera Barat termasuk Sekolah Menengah Kejuruan kelompok teknologi dan teknik yang

bertanggung jawab untuk

menyelenggarakan program prakerin. Prakerin terintegrasi dalam kurikulum SMK Negeri 1 Sumatera Barat, agar menghasilkan lulusan berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan DU/DI. SMK Negeri 1 Sumatra Barat melaksanakan program prakerin setiap tahun ajaran yang dilaksanakan pada akhir semester genap atau awal semester ganjil. Namun pada pelaksanan prakerin tahun 2020 ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Dimana siswa SMK yang hendak melaksanakan prakerin tidak lagi di perusahaan-perusahaan yang memiliki kerja sama dengan sekolah. Prakerin di tahun 2020 tidak dilaksanakan di perusahaan melainkan di sekolah.

Dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan alternative permasalahan yang ditemui saat dilapangan terlambat dating alat dan bahan sehingga pelaksanaan PKL Alternatif tertunda, siswa sering terlambat datang kesekolah yang mengakibatkan proses pengerjaan alat tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, peserta didik masih belum terbiasa dengan Project Work maka dibutuhkan pengawasan lebih ekstra oleh pembimbing.

Selain beberapa hal di atas, pelaksanaan PKL Alternatif pada masa pandemi ini memerlukan evaluasi karena belum pernah dilakukan evaluasi sebelumnya. Evaluasi program merupakan sebuah sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis dan memakai informasi untuk menjawab pertanyaan dasar mengenai program [4]. Evaluasi program ini bertujuan untuk melihat sejauh mana PKL Alternatif telah dilaksanakan dan

(4)

PATRIA ARTHA Technological Journal • Vol 5 No 1 April 2021 88 hambatan apa saja yang ditemui selama

proses evaluasi.

Evaluasi program bisa dilakukan dengan banyak model, salah satu model yang bisa digunakan adalah Logic Model.

Logic Model merupakan model yang cocok

digunakan pada evaluasi ini karena memiliki tujuan utama untuk memperbaiki sebuah program. Sebagaimana Logic

Model memiliki lima komponen yaitu

context (kebutuhan yang dibutuhkan saat PKL Alternatif, tujuan PKL Alternatif dan misi PKL Alternatif), input (kesiapan peserta didik saat PKL Alternatif dan kompetensi guru pembimbing PKL Alternatif), activities (pelaksanaan, hambatan dari pengerjaan PKL Alternatif),

output (hasil siswa dari PKL Alternatif), outcome (dampak dari PKL Alternatif). KAJIAN TEORI

Pada Penelitian ini menggunakan logic

model. [5] Logic Model yaitu untuk

mendeskripsikan sesuatu yang berdasar teori perubahan dari sebuah itervensi, terhadap hasil dan kebijakan. Sedangkan [6] menyebutkan bahwa logic model adalah representasi gambaran dari sebuah proyek atau program. logic model merupakan sebuah visualisasi keterkaitan antara layanan yang diharapkan dan hasil yang diinginkankan.

Berdasarkan dari defenisi di atas logic

model adalah sebuah model yang

sistematis untuk mendeskripisikan perubahan yang terjadi, serta menjelaskan keterkaitan antara setiap komponen, biasanya ditandai dengan hubungan sebab-akibat. Seperti evaluasi program PKL Alternatif pengganti Prakerin di Dunia Industri menggunakan logic model, jika tujuan PKL Alternatif dirumuskan dengan baik pada tahapan context, maka akan mempengaruhi input yang di dalamnya terdapat aspek sumberdaya yang dibutuhkan untuk PKL Alternatif akan berjalan dengan baik, dan jika aktifitas atau proses PKL Alternatif berjalan dengan baik, maka output yang akan didapatkan secara logis akan baik.

Evaluasi logic model memiliki lima beberapa komponen yaitu: context, inputs, actvities, outputs, dan outcomes.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian evaluasi. Dalam hal ini peneliti mengevaluasi PKL Alternatif yang menggunakan logic model (context, input,

activities, output, outcome).

Sebagaimana dipaparkan sebelumnya terdapat lima komponen pada logic model yaitu context (tujuan, misi dan kebutuhan yang dibutuhkan saat pelaksanaan PKL Alternatif), input (peserta didik dilihat dari pemahaman dan pengetahuan yang diperoleh peserta didik saat pelaksanaan PKL Alternatif), activities (pelaksanaan, hambatan dari PKL Alternatif), output (hasil karya siswa dari pelaksanaan PKL Alternatif), outcome (dampak dari pelaksanaan PKL Alternatif). Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui gambaran dari pelaksanaan dan penilaian PKL Alternatif.

Penelitian ini menggunakan metode kombinasi (Mix methods). Menurut [8] metode penelitian kombinasi ialah suatu metode penelitian yang menggabungkan atau memadukan metode kuantitatif dan kualitatif untuk digunakan secara bersamaan dalam kegiatan penelitian.

Metode penelitian kombinasi

menggunakan penelitian sequential exploratory, yang dilakukan dengan cara

mengumpulkan dan menganalisis data kualitatif yang diperoleh dari dokumen, wawancara dan observasi objek penelitian, kemudian melakukan pengolahan kuantitatif melalui pengolahan statistik.

Responden penelitian evaluasi untuk pendekatan kuantitatif adalah siswa SMK Negeri 1 Sumatera Barat yang sedang duduk di kelas XII Jurusan TITL telah menerapkan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Alternatif dimasa pandemic Covid-19. Responden penelitian kualitatif adalah guru pembimbing PKL Alternatif dimasa pandemic Covid-19. Adapun responden yang terlibat dalam penelitian evaluasi seperti pada tabel 1 dibawah ini:

(5)

PATRIA ARTHA Technological Journal • Vol 5 No 1 April 2021 89 Tabel 1 Sumber Data Penelitian

No Responden Jumlah

1 Siswa Kelas XII 27 2 Guru Pembimbing PKL Alternatif 6 3 KPK Jurusan TITL 1

Total 34

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian secara umum evaluasi yang dilakukan terhadap PKL Alternatif dari aspek context, input,

activities, output dan outcome memiliki

perbedaan nilai rata-rata yang tidak begitu signifikan. Secara khusu peneliti melihat ada beberapa indikator dari tiap variabel yang memiliki nilai yang perlu diungkap secara mendalam sehingga dibutkan pembahasan dan analisis secara komprehensif tidak hanya sebatas data

kuantitatif, namun juga

mengkombinasikan dengan data kualitatif yang peneliti dapatkan selama penelitian.

Adapun pembahasan secara

komprehensif yang peneliti maksud ialah melakukan analisis mulai dari hasil pengolahaan data kuantitatif berupa hasil jawaban kuesioner, data kualitatif berupa hasil wawancara dengan beberapa informan yang berkaitan dengan pelaksanaan PKL Alternatif pada Jurusan TITL di SMK Negeri 1 Sumatera barata tahun 2020. Kombinasi dari kebenaran data-data jawaban kuesioner, wawancara dan dokumentasi digabungkan untuk saling memperkuat data satu sama lain ataupun sebaliknya sebagai pembanding ketercapaian tujuan pelaksanaan program yang diharapkan.

Pembahasan hasil penelitian yang peneliti rancang memiliki alur yaitu mendahulukan hasil pengolahan data kuantitatif, setelah itu dilanjutkan dengan konfirmasi data-data atau informasi dari data data kualitatif yang didapatkan melalui wawancara dengan beberapa informan yang berkaitan dengan pelaksanaan PKL Alternatif yaitu ketua program keahlian dan guru pembimbing.

Evaluasi PKL Alternatif pada jurusan TITL di SMK Negeri 1 Sumatera Barat menggunakan logic model yang terdiri dari 5 aspek yaitu: 1) aspek context, 2) aspek

input, 3) aspek activities, 4) aspek output,

5) aspek outcome.

1) Aspek context PKL Alternatif Jurusan TITL SMK Negeri 1 Sumatera Barat yang ditinjau dari kebutuhan, tujuan dan misi PKL Alternatif. Berdasarkan hasil analisis data penelitian kuantitatif dan kualitatif aspek context yang terdiri atas indikator kebutuhan, tujuan dan misi PKL Alternatif dalam kategori baik. Artinya Kebutuhan dari pelaksanaan PKL Alternatif sebagai pengganti PKL di Industri merupakan solusi tepat saat masa pandemic ini, tujuan dari PKL Alternatif pengganti PKL di Industri tercapai dengan baik dan misi dari PKL Alternatif untuk memberikan pengalaman baru kepada peserta didik tercapai dengan baik. Hal di atas didukung dengan hasil wawancara pada pendekatan kualitatif dengan ketua program keahlian dan guru pembimbing yaitu diantaranya: 1) merupakan tuntutan pemerintah sebagai pengganti PKL di Industri, 2) untuk mengaplikasikan ilmu yang didapa siswa di sekolah, 3) dan untuk memberikan pengalaman baru terhadap siswa.

2) Aspek input PKL Alternatif Jurusan TITL SMK Negeri 1 Sumatera Barat yang ditinjau dari kesiapan peserta didik dan kesiapa guru pembimbing. Berdasarkan hasil analisis data penelitian kuantitatif dan kualitatif aspek input yang terdiri dari atas indikator kesiapan peserta didik dan kesiapan guru pembimbing berada dalam kategori cukup/sedang. Artinya peserta didik yang mengikuti PKL Alternatif cukup memenuhi syarat dan peserta didik diberikan arahan oleh guru pembimbing. Adapun materi pembekalan adalah: 1) orientasi PKL Alternatif, 2) tugas dan kewajiban siswa selama pelaksanaan PKL Alternatif, 3) petunjuk pembuatan proposal PKL Alternatif, 4) dan pembinaan terhadap peserta didik. Adapun

(6)

PATRIA ARTHA Technological Journal • Vol 5 No 1 April 2021 90 petugas yang memberikan

pembekalan terdiri dari guru sekolah atau guru pembimbing. Selanjutnya guru pembimbing adalah guru yang sesuai dengan bidah keahlian siswa, sarana dan prasarana pendukung di sekolah menunjang terhadap PKL Alternatif yang dilakukan dan sarana prasarana di sekolah sudah mencukupi.

3) Aspek activities PKL Alternatif Jurusan TITL SMK Negeri 1 Sumatera Barat yang ditinjau dari pelaksanaan dan hambatan PKL Alternatif. Berdasarkan hasil analisis data penelitian kuantitatif dan kualitatif aspek activites yang terdiri atas indikator pelaksanaan dan hambatan PKL Alternatif

berada dalam kategori

cukup/sedang. Artinya untuk indikator pelaksanaan PKL Alternatif, siswa mendapatkan arahan dari guru pembimbing, siswa melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, dan mematuhi segala peraturan yang berlaku. Indikator hambatan PKL Alternatif berada dalam kategori cukup/sedang. Aritnya siswa cukup kewalahan dalam pelaksanaan pembuatan alat. Karena siswa baru dalam melaksanakan PKL Alternatif dan dibutuhkan arahan dan bimbingan dari guru pembimbing. 4) Aspek output PKL Alternatif

Jurusan TITL SMK Negeri 1 Sumatera Barat yang ditinjau dari penilaian/hasil PKL Alternatif. Berdasarkan hasil analisis data penelitian kuantitatif dan kualitatif aspek output yang terdiri atas indikator penilaian/hasil PKL Alternatif berada dalam kateogri

baik. Artinya nilai yang mereka

dapatkan baik dan memuaskan. Nilai ini diberikan oleh pihak sekolah. Nilai akhir adalah nilai dari alat yang telah dikerjakan oleh siswa dan ditambah dengan nilai keaktifan siswa dalam pelaksanaan PKL Alterntif.

5) Aspek outcome PKL Alternatif

Jurusan TITL SMK Negeri 1 Sumatera Barat yang ditinjau dari

dampak PKL Alternatif.

Berdasarkan hasil analisis data penelitian kuantitatif dan kualitatif aspek outcome yang terdiri atas indikator dampak PKL Alternatif

berada dalam kategori

cukup/sedang. Aritnya pengaruh

yang diberikan PKL Alternatif

cukup membuat siswa

meningkatkan keterampilan, kompetensi siswa dan memberikan pengalaman baru terhadap siswa. Berikut ini dijabarkan beberapa masalah PKL Alternatif yang perlu penganan pihak sekolah perhatikan diantaranya melalui PKL Alternatif siswa kurang mampu memupuk kedisiplinannya, siswa kurang siap dalam mengikuti PKL Alternatif, pembekalan kurang membantu siswa dalam melaksanakan PKL Alternatif, dan peserta didik kurang mendapatkan arahan dalam melaksakan PKL Alternatif. Selanjutnya, PKL Alternatif kurang dapat menyalurkan bakat siswa/i, siswa/i melaksanakan pembuatan alat kurang bertanggung jawab. Peserta didik kurang mematuhi segala peraturan yang berlaku di sekolah. Pelaksanaan PKL Alternatif kurang mampu dalam menambah keterampilan dan kompetensi siswa.

Berdasarkan uraian di atas serta hasil analisis kuantitatif dan kualitatif dapat disimpulkan bahwa efektivitas pelaksanaan PKL Alternatif berada pada kategori cukup/sedang yaitu 79,09, aritnya pelaksanaan PKL Alternatif perlu diperbaiki dari berbagai aspek. Sehingga tujuan PKL Alternatif sebagai pengganti PKL di Industri dapat terlaksana secara maksimal.

Gambar 1. TCR Evaluasi PKL Alternatif

70 75 80 85Context Input Activities Output Outcome

Chart Title

(7)

PATRIA ARTHA Technological Journal • Vol 5 No 1 April 2021 91 KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan, maka Penelitian evaluasi PKL Alternatif pada Jurusan TITL di SMK Negeri 1 Sumatera Barat dengan komponen

context, input, activities, output, outcome dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut, Komponen context memiliki predikat baik dengan rata-rata TCR 81,18%. Pada indikator kebutuhan, tujuan dan misi PKL Alternatif sudah mencapai kategori baik, yang artinya kebutuhan, tujuan dan misi yang di perlukan untuk pengganti PKL di Industri selama masa pandemi sudah sesuai dengan yang diharapkan. Komponen input memiliki predikat cukup dengan rata-rata TCR 78,02%. Beberapa indikator sudah memiliki kategori baik, sudah sesuai dengan yang di harapkan, hanya saja ada berapa indikator yang masih tergolong cukup dengan mempertimbangkan lagi kesiapan peserta didik dalam mengikuti PKL Alternatif. Komponen activities dalam evaluasi PKL Alternatif Jurusan TITL di SMK Negeri 1 Sumatera Barat tergolong cukup dengan TCR 75,37% dengan kategori cukup, yang artinya komponen activities yang telah dievalusi dan memperoleh hasil cukup perlu dilakukan perbaikan dan pengoptimalkan disetiap unsur

komponennya, dimana masalah

kedesiplinan siswa dalam mengikuti PKL Alternatif harus di perhatikan dan pemantauan siswa harus lebih ditingkatkan sehingga siswa bisas mengikuti seluruh kegiatan PKL Alternatif. Komponen output dalam evaluasi PKL Alternatif Jurusan TITL di SMK Negeri 1 Sumatera Barat tergolong kategori baik dengan TCR 81,30%. Komponen outcome dalam PKL Alternatif Jurusan TITL di SMK Negeri 1 Sumatera Barat tergolong cukup baik dengan TCR 79,26%, dampak dari PKL Alternatif Jurusan TITL di SMK Negeri 1 Sumatera Barat cukup memberikan pengaruh terhadap peserta didik dan perlu peningkatan sehingga keterampilan dan kompetensi siswa semakin meningkat. REFERENSI

[1] Yusup, D. K., Badriyah, M., Suyandi, D., & Asih, V. S. Pengaruh bencana Covid-19, pembatasan sosial, dan

sistem pemasaran online terhadap perubahan perilaku konsumen dalam

membeli produk retail.

Http://Digilib. Uinsgd. Ac. Id, 1(1), 1±10. 2020.

[2] Yunus, N. R., & Rezki, A. Kebijakan pemberlakuan lock down sebagai antisipasi penyebaran corona virus Covid-19. Salam: Jurnal Sosial dan

Budaya Syar-i, 7(3), 227-238. 2020.

[3] Wirawan, EVALUASI: Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi. Jakarta: Rajawali Pers. 2011.

[4] John Rogard Tabori dan John A. Hermann. Project Planning and Evaluation Guidebook: A Manual for Practitioners and Managers of Self-Sufficiency Demonstration Projects. Washington DC: Sosiological Practice Association. 2001.

[5] Joy A. Frechtling. The 2010

User-Friendly Handbook for Project Evaluation tt: Division of Research and Learning in Formal and Informal Settings National Science Foundation.

2010.

[6] Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitaif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2017.

Gambar

Gambar 1. TCR Evaluasi PKL Alternatif 70758085ContextInputActivitiesOutputOutcomeChart Title

Referensi

Dokumen terkait

Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai properti investasi sebelum dan sesudah penerapan PSAK 13 adopsi IFRS.. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara

kompetensi guru adalah rencana kegiatan pembinaan kompetensi guru yang akan dilaksanakan oleh guru sekolah dalam kurun waktu (satu periode) tertentu. Agar dapat

Jika amal saleh adalah berkaitan dengan perbuatan baik antara manusia, maka secara sederhana kita dapat melihatnya dalam beberapa contoh perbuatan baik yang

Dari uraian di atas, sudah jelas bahwa Reading Rainbow dan Wishbone menerapkan dua model adaptasi yang berbeda untuk meningkatkan kemelekan huruf dan mengembangkan minat

Seluruh Teman-teman Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang selalu mendukung dan memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan penyusunan tugas

[r]

Berdasarkan pengamatan pompa hydram dengan pemasangan alat pembagi tekan, getaran akibat palu air hilang dan air yang dipompakan mengalir secara kontinu karena

Banyak kejadian yang telah membuktikan bagaimana seseorang dapat dengan mudah melahirkan identitas baru di dunia maya yang tidak sesuai dengan