• Tidak ada hasil yang ditemukan

DUKUNGAN PROYEK SREGIP DALAM PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DUKUNGAN PROYEK SREGIP DALAM PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Disampaikan Oleh:

Depu0 Bidang Pengembangan Regional

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas

Dalam Acara Seminar Penutupan Program SREGIP

Jakarta, 18 Mei 2017

DUKUNGAN PROYEK SREGIP

DALAM PENCAPAIAN SASARAN

PEMBANGUNAN NASIONAL

(2)
(3)

POSISI INDONESIA SAAT INI

Anggota G20

àPrestise dan

Peluang Kerjasama.

ASEAN

à”Leading” dan motor

penggerak.

Masyarakat Ekonomi

ASEAN

àPusat produksi, pusat

pasar dan pusat wisata dunia.

  APEC

àPenyeimbang dan

pendorong kemajuan Asia PasiEik.

OKI

à Model negara demokrasi

.

Gerakan Non Blok

à Pendiri dan

Penjaga komitmen.

Slide - 3

(4)

TRANSFORMASI KEUNGGULAN

4

DAYA SAING BERBASIS FAKTOR INPUT DAYA SAING BERBASIS EFISIENSI DAYA SAING BERBASIS INOVASI • Sumber Daya Alam: Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Pertambangan • Pariwisata: Wisata Alam, Wisata Seni dan Budaya, Wisata Kuliner • SDM sehat, terdidik dan produktif • Infrastruktur dasar: jalan, air bersih, listrik, telekomunikasi dan informasi • Infrastruktur ekonomi: pasar, bank, pusat perdagangan • Infrastruktur pendidikan dan kesehatan • Jaringan transportasi darat, laut dan udara •  SDM terampil dan terdidik •  Pusat Inovasi, Riset dan Pengembangan Daerah •  Tenaga profesional •  Kerjasama: Pemda-Universitas dan Swasta Diadaptasi dari: The Global Competitiveness Report 2011-2012 (World Economic Forum)

Keunggulan

Komparatif

Keunggulan

Kompetitif

Keunggulan

Kompetitif

2020

2025

2013

Slide - 4

(5)

SKENARIO PEMBANGUNAN DAERAH

2015 - 2019

Slide - 5

Skenario pembangunan daerah disusun dengan tiga skenario:

1.  Skenario Normal (Business as Usual): Mempertahankan kinerja

pembangunan melalui kebijakan dan program pembangunan yang sudah ada;

2.  Skenario Moderat: Mendorong (akselerasi) percepatan pembangunan melalui

kebijakan dan program percepatan pembangunan

3.  Skenario Optimis: Melakukan transformasi (perubahan) dan akselerasi

(percepatan) pembangunan melalui kebijakan dan program pembenahan

sistem, manajemen, pengendalian dan evaluasi, pengembangan daya saing

daerah, serta peningkatan investasi.

(6)

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KETERKAITAN KOTA-DESA

DALAM RPJMN 2015-2019

(7)

7

AGENDA PEMBANGUNAN (NAWACITA)

q

Agenda pembangunan (Nawa Cita) yang tercantum dalam RPJMN 2015-2019 menegaskan

tentang penGngnya kebijakan, program dan kegiatan yang nyata dan terukur untuk

mendorong percepatan pembangunan daerah:

q 

Nawa Cita 3: Membangun Indonesia DARI PINGGIRAN dengan

MEMPERKUAT DAERAH-DAERAH DAN DESA

dalam kerangka Negara Kesatuan

q 

Nawa Cita 6: Meningkatkan

PRODUKTIVITAS RAKYAT

dan

DAYA SAING

di pasar

internasional;

q 

Nawa Cita 7:Mewujudkan

KEMANDIRIAN EKONOMI

dengan menggerakan

SEKTOR-SEKTOR STRATEGIS EKONOMI DOMESTIK

q 

Daya saing nasional ditentukan oleh daya saing daerahà Daya saing daerah ditentukan oleh

DESA dan KAWASAN PERDESAAN

yang

MAJU, PRODUKTIF, BERNILAI TAMBAH

dan

BERDAYA SAING TINGGI

;

q

Percepatan pembangunan desa, kawasan perdesaan, daerah terGnggal, transmigrasi dan

perbatasan hanya dapat dilakukan dengan memperkuat kerjasama dan kemitraan yang

solid dan berkelanjutan antara Kementerian/Lembaga dengan Pemer

i

ntah Provinsi,

(8)

KETERKAITAN ANTAR KAWASAN DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH

(9)

9

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA-KOTA

BERDASARKAN RPJMN 2015-2019

9

Arah Kebijakan: Menghubungkan keterkaitan fungsional antara pasar dan kawasan produksi, melalui: 1.  Perwujudan konektivitas antar kota sedang dan kota kecil, dan antar kota kecil dan desa sebagai tulang punggung (backbone) keterhubungan desa-kota 2.  Perwujudan keterkaitan antara kegiatan ekonomi hulu (upstream linkages) dan kegiatan ekonomi hilir (downstream linkages) desa-kota dengan pengembangan agribisnis (agrowisata dan agroindustri 3.  Peningkatan kapasitas tata kelola, kelembagaan, dan masyarakat dalam peningkatan keterkaitan kota-desa Arah Kebijakan : Memperkuat keterkaitan kota – desa serta membangun kota berkelanjutan dan berdaya saing berdasarkan karakter Eisik, potensi ekonomi dan budaya lokal, melalui: 1.  Perwujudan Sistem Perkotaan Nasional (SPN); 2.  Perwujudan Kota Layak Huni yang Aman dan Nyaman, melalui Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP); 3.  Perwujudan kota hijau yang berketahanan iklim dan bencana; 4.  Pengembangan Kota Cerdas dan daya saing kota; 5.  Peningkatan kapasitas tata kelola pembangunan perkotaan. Arah Kebijakan : Menguatkan desa dan masyarakat desa serta pengembangan pusat-pusat pertumbuhan di perdesaan , melalui : 1.  Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum sesuai dengan kondisi geograEis Desa 2.  Penanggulangan kemiskinan dan pengembangan usaha ekonomi masyarakat Desa 3.  Pembangunan SDM, peningkatan Keberdayaan, dan pembentukan Modal Sosial Budaya Masyarakat Desa 4.  Penguatan Pemerintahan Desa 5.  Pengelolaan SDA-LH Berkelanjutan, serta Penataan Ruang Kawasan Perdesaan 6.  Pengembangan ekonomi kawasan perdesaan.

(10)

SASARAN PENGEMBANGAN KETERKAITAN KOTA-DESA DALAM

(11)

11

TARGET RPJMN 2015-2019

Sasaran

Baseline

(2014)

2015

2016

2017

2018

2019

Pengurangan desa terGnggal menjadi desa

berkembang

--

500 desa

1.500

desa

3.000 desa 4.500 desa 5.000 desa

Peningkatan desa berkembang menjadi desa

mandiri

--

200 desa 600 desa 1.200 desa 1.800 desa 2.000 desa

Peningkatan Keterkaitan Desa-Kota dan

penguatan pusat pertumbuhan (*)

--

14 Kaw

28 Kaw

39 Kaw

39 Kaw

Pembangunan dan pengembangan kawasan

transmigrasi untuk percepatan desa

berkembang

14 Kaw/ 7

SP/2KPB

43 Kaw/

22 SP/

6 KPB

86 Kaw/ 43

SP/

12 KPB

130 Kaw/

65 SP/

18 KPB

144 Kaw/

72SP/

20KPB

PN PEMBANGUNAN DESA DAN KAWASAN PERDESAAN :

(*) Lokasi Intervensi SREGIP: Singbebas (Singkawang, Bengkayang, Sambas) : Provinsi Kalimantan Barat dan Kawasan

Pariwisata Praya Provinsi NTB

(12)
(13)

PERAN PROGRAM SREGIP DALAM MENDUKUNG PENCAPAIAN

(14)

14

Kerjasama Indonesia-Jerman melalui Proyek SREGIP

Nama Proyek

Jenis

Kerjasama

Nilai Hibah

Sustainable Regional Economic Growth and Investment

Programme (SREGIP)

Hibah bantuan teknis

4.400.000 Euro

Lokasi Intervensi

Provinsi Kalimantan Barat

(Pengembangan Karet dan

Lada)

NTB

(Pariwisata)

Februari 2015 – Juni 2017

Durasi

(15)

15

KETERKAITAN PROYEK SREGIP DENGAN PRIORITAS PEMBANGUNAN

DALAM RPJMN 2015-2019

Peningkatan Keterkaitan Kota-Desa

melalui Penguatan Pusat Pertumbuhan ekonomi kawasan

Sasaran Pembangunan Prioritas Pembangunan Pembangunan dan/atau Rehabilitasi sarana dan prasarana transportasi Pemb dan/atau Pemeliharaan sarana bisnis/pusat bisnis di kwsan ekonomi perdesaan Pemb dan/atau Rehabilitasi sentra produksi, sentra industri pengolahan hasil pertanian dan perikanan, serta desGnasi pariwisata Pengembangan pendidikan kejuruan utk meningkatkan inovasi dan kreaGfitas lokal Pengembangan Lembaga Keuangan di Daerah Menerapkan TIK untuk memfasilitasi perdagangan dan pertukaran informasi Pembangunan suplai energi untuk pemenuhan domesGk dan industri Peningkatan PTSP di daerah dan kemudahan investasi Penerapan teknologi dan inovasi utk meningkatkan nilai tambah dan daya saing Pengemb kerjasama antardesa, daerah, dan pemerintah-swasta Area Intervensi Utama SREGIP

Dukungan Kebijakan Peningkatan Kapasitas dan tata kelola Peningkatan kerjasama Pengembangan Inovasi dan Teknologi

Tujuan SREGIP

meningkatkan nilai tambah, inklusivitas dan keberlanjutan lingkungan pada Usaha Kecil dan Menengah , serta petani di daerah dan sektor yang dipilih

(16)

16

LINGKUP KERJA SREGIP

Pembangunan Berkelanjutan:

•  Pembangunan Wisata Hijau (Green Tourism development) •  Good agriculture prac4ce •  Inovasi dan Teknologi

Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah:

•  Kerjasama antar daerah, antar pemerintah dan swasta •  Penguatan/pembentukan forum stakeholder •  Regional promo4on dan Regional branding

Replikasi intervensi di luar wilayah pilot:

•  Proyek juga mendukung pembangunan pada lokasi lain di luar pilot (Kalbar dan NTB)

Pengembangan Investasi Daerah yang

Berkelanjutan:

•  Investment promo4on •  Kemudahan ijin usaha •  Penguatan PTSP

SREGIP

Outcome: meningkatkan nilai tambah, inklusivitas dan keberlanjutan lingkungan pada Usaha Kecil dan

Menengah , serta petani di daerah dan sektor yang dipilih

(17)

17

HIGHLIGHT DUKUNGAN PROYEK TERHADAP PEMBANGUNAN NASIONAL

Nusa Tenggara Barat

Sustainable Tourism Initiative

Fasilitasi kerjasama antara pihak swasta dan petani Fasilitasi Penyusunan Kebijakan dan Strategi terkait Karet Workshop di tingkat pusat dan daerah untuk pengembangan karet dan lada Pengembangan Kapasitas: Pelatihan bagi Petani Penguatan Stakeholder Forum di bidang Agribisnis

Pengembangan Inovasi

Pengembangan Desa Wisata Hijau

Promosi dan Pemasaran Pariwisata

Fasilitasi Serti]ikasi Destinasi Pariwisata

Berkelanjutan

Penguatan Forum Stakeholder bidang

Pariwisata

Kalimantan Barat

Sustainable Agribusiness

(18)

18

CATATAN PEMBELAJARAN

Pembangunan ekonomi lokal memerlukan komitmen yang kuat dari pemerintah pusat dan

daerah

Pengembangan sektor dan produk unggulan perlu melibatkan komunitas lokal, pemerintah

dan sektor swasta melalui forum stakeholder yang berkualitas

Penguatan kapasitas stakeholder di pusat dan daerah

Diperlukan internalisasi intervensi ke dalam sistem pembangunan pasca proyek selesai

untuk menjaga keberlanjutan pembangunan

Diperlukan replikasi intervensi di daerah / sektor lain yang lebih luas

(19)

19

Referensi

Dokumen terkait

Profil Pengawas Menurut Tingkatan Tugas Berdasarkan hasil penelitian yang dila- kukan peneliti terhadap responden dalam peneli- tian ini, diperoleh data tentang profil

Konversi kalimat di atas menjadi kalimat tidak langsung untuk teks anekdot monolog yang tepat adalah ….. Sang ayah menanyakan kepada anaknya bahwa mengapa anaknya

[(c) Suatu cip TLD dengan ketebalan 0.5 mm digunakan untuk menentukan dos terserap dalam air akibat suatu sumber gamma Co-60.. (i) Bolehkan teorem rongga Bragg-Gray cavity

Penelitian ini membahas mengenai “Keberlangsungan usaha industri kerajinan kuningan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati tahun 2007".

Penelitian dilakukan pada bulan April sampai bulan Mei 2011 bertujuan untuk memperoleh informasi tentang keragaman, jenis, struktur tegakan dan kandungan karbon pada hutan

Skripsi ini sangat berkaitan dengan penelitian yang akan dikaji oleh peneliti yaitu dalam perumusan masalah peneliti merumuskan bagaimana pengalaman spiritual haji

- Melindungi kepentingan negara dan warga negaranya di luar negeri.. 2) Propaganda : usaha sistimatis untuk mempengaruhi pikiran, emosi demi kepentinagn masyarakat

Hasil penelitian di rumah kaca menunjukkan bahwa galur DV/2984-330 toleran terhadap kekeringan hingga kadar air 30% dari kapasitas lapang, dan toleransi tersebut berkaitan