• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab pendahuluan ini diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penelitian dan perancangan yang digunakan dalam penyusunan Rumah Makan Sepuasnya (All You Can Eat) di Denpasar.

1.1. Latar Belakang

Bali merupakan salah satu tempat yang sangat diminati bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berkunjung atau sekedar mengisi liburan. Pulau Bali menawarkan berbagai macam pesona mulai dari keindahan alam, keseniaan, berbagai ragam budaya sampai dengan aneka jenis makanannya. Karena besarnya potensi tersebut menyebabkan terus meningkatnya industri pariwisata dan jumlah wisatawan yang berkunjung. Selain itu, Bali merupakan tempat untuk memperkenalkan suatu kebudayaan salah satunya dengan adanya wisata kuliner yang menyajikan aneka jenis makanan nasional maupun internasional.

Seiring dengan terus berkembanganya industri pariwisata di Bali dalam bidang makanan atau wisata kuliner, terutama di kota Denpasar yang merupakan Ibukota Propinsi Bali yang sekaligus menjadi pusat pemerintahan, pendidikan, dan perekonomian. Kebutuhan para wisatawan akan tempat untuk menikmati aneka jenis makanan sangatlah perlu diperhatikan. Selain karena makanan merupakan suatu kebutuhan utama, rumah makan atau

(2)

2

restoran dapat dijadikan suatu ajang daya tarik untuk memikat para wisatawan berkunjung ke Denpasar.

Rumah makan merupakan istilah umum untuk menyebut usaha yang menyajikan hidangan kepada masyarakat dan menyediakan tempat untuk menikmati hidangan tersebut serta menetapkan tarif tertentu untuk makanan dan pelayanannya. Meski pada umumnya rumah makan menyajikan makanan di tempat, tetapi ada juga beberapa yang menyediakan layanan take-out dining dan delivery service sebagai salah satu bentuk pelayanan kepada konsumennya. Rumah makan biasanya memiliki spesialisasi dalam jenis makanan yang dihidangkannya. Sebagai contoh yaitu rumah makan chinese food, rumah makan Padang, rumah makan cepat saji (fast food restaurant) dan sebagainya.

Di Indonesia, rumah makan juga biasa disebut dengan istilah restoran. Restoran merupakan kata resapan yang berasal dari bahasa Perancis yang diadaptasi oleh bahasa inggris restaurant yang berasal dari kata restaurer yang berarti memulihkan.(Wikipedia.org, Rumah Makan)

Menurut Marsum WA dengan bukunya yang berjudul Restoran dan Segala Permasalahannya, restoran merupakan suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersil, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamu baik berupa makan maupun minum.

Dengan banyaknya usaha rumah makan atau restoran di Denpasar, menyebabkan perlu dikembangkannya konsep-konsep baru yang ditujukan guna menarik minat pengunjung. Ini dibuktikan dengan data rumah makan di Denpasar Tahun 2012 yang menyebutkan jumlah usaha rumah makan dari Denpasar Selatan sebanyak 156 buah, Denpasar Timur sebanyak 82 buah, Denpasar Barat sebanyak 106 buah, Denpasar Utara sebanyak 37 buah. Sehingga total jumlah usaha rumah makan atau restoran di Denpasar tahun 2012 yaitu sebanyak 381 buah.

Dari sekian banyak rumah makan yang ada di Denpasar hanya sedikit yang menggunakan konsep-konsep yang menarik, misalnya menggunakan tipe penyajian secara

buffet atau prasmanan yang ditambah dengan konsep makan sepuasnya. Hal ini yang

menyebakan perlu di kembangkannya suatu konsep yang lebih menarik, yaitu dengan konsep makan sepuasnya atau all you can eat.

Konsep makan sepuasnya atau all you can eat merupakan suatu konsep rumah makan dimana konsumen dapat mencicipi semua hidangan yang disediakan hanya dengan sekali membayar. Rumah makan dengan konsep makan sepuasnya juga memiliki ketentuan yang berbeda dari konsep restoran pada umumnya yaitu konsumen hanya diperbolehkan makan ditempat saja atau dengan kata lain tidak boleh dibawa pulang. Rumah makan dengan konsep

(3)

3

makan sepuasnya seperti ini umumnya memiliki dua pilihan menu yaitu makan sepuasnya dan makan minum sepuasnya yang dimana memiliki tarif harga yang berbeda.

Menu masakan yang akan disediakan yaitu berasal dari beberapa menu dari Indonesia, Italia dan China. Makanan yang disediakan nantinya terdiri dari makanan pembuka atau (appetizer) berfungsi sebagai makanan pembangkit selera, makanan utama dan makanan penutup (dessert) merupakan makanan yang di hidangkan setelah makanan utama. Makanan Penutup biasa juga disebut makanan pencuci mulut. Makanan Penutup biasanya memiliki rasa manis namun kadang-kadang juga ada yang rasanya asin dan sebagainnya.

Dipilihnya menu masakan Indonesia, Italia dan China bertujuan untuk memperkenalkan pada wisatawan mancanegara akan cita rasa masakan Indonesia dan menu masakan Italia dan China dipilih karena merupakan menu masakan yang mendunia atau dapat diterima oleh lidah para wisatawan lokal maupun internasional. Adapun beberapa menu utama dari Indonesia yaitu sate, nasi goreng, soto, bakso serta menu sayuran. Kemudian dari menu Italia yaitu pizza, lasagna, aneka pasta dan menu China yaitu aneka dim sum, aneka lunpia dan aneka mie. Untuk menu makanan penutup yaitu salad buah, aneka es krim serta kue.

Dengan demikian pengadaan Rumah Makan Sepuasnya (All You Can Eat) di Denpasar ini diharapakan mampu menambah persaingan dalam bidang usaha rumah makan atau restoran di Denpasar. Selain untuk menambah persaingan dalam bidang usaha, Rumah Makan Sepuasnya (All You Can Eat) di Denpasar juga dapat memperkenalkan kepada para penikmat kuliner dengan adanya konsep-konsep rumah makan yang menarik yaitu salah satunya dengan konsep rumah makan sepuasnya atau all you can eat.

1.2. Rumusan Masalah

1. Menu makanan apa saja yang nantinya akan dihadirkan pada Rumah Makan Sepuasnya di Denpasar?

2. Bagaimana konsep perancangan sebuah rumah makan sepuasnya di Denpasar? 3. Fasilitas-fasilitas apa saja yang ada pada Rumah Makan Sepuasnya di Denpasar? 4. Hal apa saja yang menjadi ketentuan menghadirkan sebuah rumah makan

sepuasnya di Denpasar?

1.3. Tujuan

Adapun tujuannya adalah untuk menciptakan suatu konsep restoran yang menarik untuk para pengunjung, yaitu sebagai Rumah Makan Sepuasnya (All You Can Eat). Dimana

(4)

4

para konsumen dapat mencicipi aneka menu masakan Indonesia, Italia dan China dengan sepuas-puasnya hanya dengan sekali bayar.

1.4. Metode Penelitian dan Perancangan

Adapun beberapa metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dan menyimpulkan hasil data yang telah diperoleh yaitu metode pengumpulan data dan metode pembahasan.

1.4.1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan langkah-langkah atau cara yang digunakan untuk mengumpulkan data yang terdiri terdiri dari:

a. Observasi

Untuk mengetahui dan mendapatkan informasi tentang pemahaman proyek sejenis yaitu Rumah Makan Sepuasnya, dapat menggunakan metode observasi ini. Teknik pengumpulan data ini digunakan untuk pengamatan langsung di lapangan, dengan melakukan pencatatan dan menganalisisis permasalahan terkait tentang perkembangan restoran makan sepuasnya dan minat masyarakat pada bidang ini sebagai suatu perbandingan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

b. Diskusi

Metode diskusi ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang resep-resep cara mengolah menu masakan, cara mengelola rumah makan yang baik, hal-hal apa saja yang dapat menujang dan membuat para pengunjung tertarik, serta permasalahan dalam mengelola suatu rumah makan yang di lakukan dengan tanya jawab dengan nara sumber atau pemilik rumah makan.

c. Studi literatur

Selain dengan metode observasi serta diskusi untuk memperoleh data juga dapat di peroleh dari buku, literature maupun internet. Studi literatur digunakan untuk mencari standard ukuran dapur, macam-macam jenis restoran, sejarah dari rumah makan atau restoran, alat-alat serta furniture yang digunakan di rumah makan atau restoran, syarat umum pendirian restoran serta resep-resep makanan.

1.4.2. Metode Pembahasan

Metode pembahasan merupakan langkah-langkah yang digunakan untuk menyimpulkan hasil data yang telah diperoleh setelah menggunakan metode pengumpulan data. Metode pembahasan terdiri dari:

(5)

5

a. Kompilasi data

Menggunakan teknik pembahasan kompilasi data setelah mengumpulkan data-data yang sudah diperoleh dari hasil diskusi, observasi ke lapangan, serta dari literatur.

b. Klasifikasi data

Setelah dikumpulkan kemudian mengelompokkan dan menyeleksi data-data sesuai dengan spesifikasi dalam kegiatan analisa.

c. Analisa data

Dengan memilah masalah yang sudah diperoleh dengan cara studi lapangan, studi literatur, dan wawancara yang kemudian dicari solusinya.

d. Sintesa

Menggabungkan beberapa permasalahan yang ada dan saling terkait satu sama lainnya sehingga dapat menghasilkan keputusan dalam memecahkan masalah yang ada.

e. Komparatif

Membandingkan antara sarana dan fasilitas sejenis yang ada di Denpasar, guna menjadikan konsep Rumah Makan Sepuasnya yang lebih menarik.

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, sumber segala kebenaran, sang kekasih tercinta yang tidak terbatas pencahayaan cinta-Nya bagi hamba-Nya, Allah Subhana Wata‟ala

Melalui kegiatan observasi di kelas, mahasiswa praktikan dapat. a) Mengetahui situasi pembelajaran yang sedang berlangsung. b) Mengetahui kesiapan dan kemampuan siswa dalam

Dua hal yang dipelajari penulis dengan pendekatan kemosistematika dalam peng- amatan adalah: (1) ketetapan karakter pada kelompok besar tetumbuhan yang memiliki arti dalam

Penelitian ini berjudul Pola Komunikasi Masyarakat Kampung Bali, yang penelitiannya meliputi wawancara pada Masyarakat Suku Bali di Desa Cipta Dharma atau

Pemodelan penyelesaian permasalahan penjadwalan ujian Program Studi S1 Sistem Mayor-Minor IPB menggunakan ASP efektif dan efisien untuk data per fakultas dengan mata

Pendekatan dapat diartikan sebagai metode ilmiah yang memberikan tekanan utama pada penjelasan konsep dasar yang kemudian dipergunakan sebagai sarana

Audit, Bonus Audit, Pengalaman Audit, Kualitas Audit. Persaingan dalam bisnis jasa akuntan publik yang semakin ketat, keinginan menghimpun klien sebanyak mungkin dan harapan agar

Perbandingan distribusi severitas antara yang menggunakan KDE dengan yang menggunakan suatu model distribusi tertentu dilakukan untuk melihat secara visual, manakah dari