• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keyword : Kadar gula darah( KGD ), virgin coconut oil (VCO), DM tipe II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Keyword : Kadar gula darah( KGD ), virgin coconut oil (VCO), DM tipe II"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

287

PENGARUH PEMBERIAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) TERHADAP KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II DI POLIKLINIK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA

KOTA BANDA ACEH

INFLUENCE OF VIRGIN COCONUT OIL TREATMENT TOWARD BLOOD GLUCOSE INDEX ON THE TYPE II DIABETES MELLITUS IN OUTPATIENT UNIT POLYCLINIC OF RSU MEURAXA, BANDA ACEH

Silvia Wagustina dan Siti Zulfah* Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Email : alvizazul@yahoo.com

Abstrak: Virgin Coconut Oil VCO mengandung asam laurat (lauric acid) sebesar

(45-55)% yang terbukti dapat menanggulangi penyakit diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian VCO terhadap kadar gula darah( KGD ) penderita diabetes mellitus tipe II ( DM tipe II ) di Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Meuraxa Kota Banda Aceh. Penelitian ini bersifat quasy experiment untuk mengetahui perbedaan kadar gula darah pasien DM tipe II sebelum dan sesudah pemberian VCO. Penelitian ini dilakukan tanggal 8 s/d 30 Oktober 2014 dengan sampel berjumlah 20 orang, diambil dengan cara puposive sampling. Data primer dan sekunder yang dikumpulkan, kemudian dianalisa menggunakan uji T-Test Dependent menggunakan software. Mean KGD sebelum pemberian VCO adalah 289,25 mg/dl sedangkan mean KGD sesudah pemberian VCO adalah 269,75 mg/dl. Nilai mean penurunan KGD pada penderita DM tipe II adalah 19,5 mg/dl. Ada pengaruh yang bermakna pemberian VCO terhadap KGD penderita DM tipe II di Ruang Rawat jalan Rumah Sakit Umum Meuraxa Kota Banda Aceh. Pemberian VCO dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untu menurunkan KGD pada penderita DM tipe II.

Keyword : Kadar gula darah( KGD ), virgin coconut oil (VCO), DM tipe II

Abstract: Virgin Coconut Oil (VCO) Consist of Lauric Acid mostly 45 – 55 %. Since

1982 there were researches the VCO product has been clinically proved that lauric acid can overcome of Diabetes mellitus. This research Objectives such as to figure out the respond of VCO Treatment (Orally) against blood glucose index of diabetes mellitus patient in outpatient unit in BLUD RSUD Meuraxa – Banda Aceh. This research characterized with quasy experiment to figure out the difference of blood glucose index between pre and post intervention or treatment with VCO. This research had conducted from 8 to 30 October 2014 at Medical room of RSUD Meuraxa Banda Aceh. Sampling method is purposive sampling. Primary and secondary data was collected and analyzed with T-Test Dependent by using software. The average of blood glucose index pre treatment is 289,25 mg/dl and post treatment is 269,75 mg/dl. The average of decreasing is 19,5 mg/dl. There’s significant result from the VCO treatment with the Blood Glucose index on Type 2 diabetes mellitus patient that cares on outpatient unit in RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh. The VCO Treatment as alternative treatment for Type 2 diabetes mellitus patient to decrease blood glucose index to the type 2 diabetes mellitus patient.

(2)

PENDAHULUAN

Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit yang timbul karena suatu gangguan dari pankreas, yaitu organ tubuh yang bisa menghasilkan insulin dan sangat berperan dalam metabolisme glukosa bagi sel tubuh. Hal ini disebabkan tubuh kekurangan insulin yang mengakibatkan kelainan metabolisme. Insulin terbentuk di kelenjar pankreas dan berfungsi menyimpan kelebihan gula darah yang meningkat. Insulin yang tidak cukup tersedia untuk mengatasi kelebihan gula dalam darah akan menyebabkan terganggunya metabolisme karbohidrat, protein, lemak, air, dan elektrolit (Sudewo, 2004).1

Ketika makan, sistem pencernaan mengubah sebagian besar makanan menjadi glukosa yang dilepas ke dalam aliran darah. Hormon insulin yang disekresi oleh kelenjar pankreas menyalurkan gula ke sel-sel, sehingga dapat digunakan sebagai bahan bakar. Jika sel tidak mendapat pasokan gula secara adekuat, sel tersebut akan merana, mati, dan mengakibatkan degenerasi organ (Sukartin, 2005).2

Salah satu cara yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk

mengendalikan kadar gula darah pada penderita penyakit diabetes mellitus adalah dengan mengkonsumsi Virgin Coconut Oil (VCO). Kandungan MCFA (medium chain fatty acid) dalam VCO berupa asam laurat mampu merangsang produksi insulin, yaitu hormon pengangkut gula ke dalam sel-sel tubuh. VCO juga dapat menembus dinding usus tanpa bantuan enzim sehingga sel mampu menghasilkan energi lebih cepat (Alamsyah, 2005). Penelitian sejak tahun 1982 telah menghasilkan produk VCO yang telah dibuktikan secara ilmiah bahwa asam laurat dapat menanggulangi penyakit diabetes, kolesterol, hepatitis C, jantung koroner, prostat, osteoporosis (Tampan, 2011).3

Kandungan MCFA (medium chain fatty acid) dalam VCO, mampu merangsang produksi insulin, yaitu hormon pengangkut gula ke dalam sel-sel tubuh. Selain itu, VCO juga dapat menembus dinding usus tanpa bantuan enzim sehingga sel mampu menghasilkan energi lebih cepat. Beberapa penelitian klinis menyatakan bahwa minyak kelapa masih aman dikonsumsi 10 gram/kg berat badan. Orang dengan berat badan sekitar 70 kg dapat mengkonsumsi sekitar 5 sendok

(3)

makan. Namun, yang paling umum dosis yang digunakan 2-3 sendok makan per hari (Alamsyah, 2006).4

Selain itu, VCO juga dapat mengurangi berat badan bagi yang kegemukan. Peningkatan metabolisme tubuh ini juga merangsang timbulnya insulin dan membakar gula darah sehingga dapat menstabilkan kadar gula darah bagi penderita diabetes (Sukartin, 2006).2

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment dengan untuk mengetahui pengaruh kadar gula darah pasien diabetes mellitus tipe II sebelum dan sesudah pemberian VCO di Poliklinik Rawat Jalan Rumah Sakit Umum

Meuraxa Kota Banda Aceh. Penelitian ini

dilaksanakan pada tanggal 8 sampai dengan tanggal 30 Oktober 2014.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien diabetes melitus tipe II yang ada di Poliklinik rawat jalan di Rumah Sakit Umum Meuraxa

Kota Banda Aceh. Jumlah sampel pada

penelitian ini berjumlah 20 orang sebagai objek penelitian. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling dengan kriteria inklusi sebagai berikut:

1. Tidak membedakan jenis kelamin

2. Penderita dewasa ≥ 30 tahun - 65 tahun

3. Tidak mengalami komplikasi lainnya.

4. Tanpa membedakan jenis diet Data yang dikumpulkan terdiri dari data identitas sample, yang terdiri dari nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat dan pekerjaan penderita Diabetes Mellitus tipe II. Data ini dikumpulkan dengan teknik wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner. Data kadar gula darah pasien diperoleh dengan melakukan pemeriksaan kadar gula darah dengan menggunakan Accu Check. Kadar gula darah yang diperiksa adalah gula darah sewaktu. Pemeriksaan kadar gula darah dilakukan 2 kali, yaitu kadar gula darah awal (sebelum pemberian VCO) dan kadar gula darah akhir (setelah pemberian VCO). Data sekunder meliputi gambaran umum lokasi penelitian yang diperoleh dari profil Rumah Sakit Umum Meuraxa Kota Banda Aceh

Teknik Penelitian

1. Memilih subjek penelitian sesuai kriteria sampel

(4)

3. Pengukuran kadar gula darah awal sebelum pemberian VCO dengan menggunakan Accu Check. Kadar gula darah yang diukur adalah kadar gula darah sewaktu (adrandom).

4. Pemberian VCO kepada subjek penelitian sebanyak 30 ml/hari selama 7 hari (3 x sehari sebanyak 1 sendok makan).

5. Cara pemberian oral

6. Periksa kadar gula darah akhir (sesudah pemberian VCO selama 7 hari). Kadar gula darah yang diukur adalah kadar gula darah sewaktu (adrandom).

7. Menentukan pengaruh kadar gula darah sebelum dan sesudah diberikan VCO.

Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian VCO terhadap kadar gula darah pada penderita DM

Tipe II di poliklinik rawat jalan Rumah

Sakit Umum Meuraxa Kota Banda Aceh,

maka dilakukan uji statistik T-Test

Dependent menggunakan program

software dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05).

HASIL PENELITIAN

Karakteristik Objek Penelitian

Dari 20 Responden diketahui bahwa berdasarkan jenis kelamin

sebagian besar adalah perempuan yaitu sebanyak 11 orang (55,0%). l Berdasarkan umur, sebagian besar adalah golongan usia dewasa tua sebesar 70% (14 orang). Pekerjaan sebagian besar adalah PNS yaitu sebanyak 8 orang (30,0%). IRT yang menderita DM Tipe II sebanyak 7 orang (35%). Pendidikan sebagian besar sampel adalah pendidikan tinggi yaitu sebanyak 9 orang (45 %).

Kadar Gula Darah Pasien DM Tipe II

1. Rata-rata Kadar Gula Darah Penderita DM Tipe II di Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Meuraxa Kota Banda Aceh sebelum Diberikan VCO, berdasarkan hasil pemeriksaan rata-rata kadar gula darah adalah 289,29 mg/dl, dengan kadar gula darah minimal 210 mg/dl dan maksimal 360 mg/dl.

2. Rata-rata Kadar Gula Darah Penderita DM Tipe II di Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Meuraxa Kota Banda Aceh setelah diberikan VCO, berdasarkan hasil pemeriksaan rata-rata kadar gula darah adalah Rata-rata Kadar Gula Darah Penderita DM Tipe II di Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Meuraxa Kota Banda Aceh

(5)

sebelum Diberikan VCO, berdasarkan hasil pemeriksaan rata-rata kadar gula darah adalah

269,75mg/dl, dengan kadar gula darah minimal 210 mg/dl dan maksimal 330 mg/dl.

Pengaruh Pemberian VCO Terhadap Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Mellitus Tipe II

Tabel 1. Pengaruh Pemberian Virgin Coconut Oil (VCO) Terhadap Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Mellitus Tipe II di Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Meuraxa Kota Banda Aceh

Kadar gula darah

Mean SD Std. Error n t p Sebelum Sesudah 19.500 29,1 6,50 20 2,9 0.007

Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa rata-rata penurunan kadar gula darah setelah pemberian VCO pada penderita DM tipe II adalah 19,5 mg/dl, dengan standar deviasi 29,1.

Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji t-test dependent diperoleh p < 0,05 yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan pemberian VCO terhadap kadar gula darah penderita DM tipe II di Ruang Rawat jalan Rumah Sakit Umum Meuraxa Kota Banda Aceh.

PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang bermakna antara pemberian VCO terhadap kadar gula darah penderita DM tipe II di

Ruang Rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa Kota Banda Aceh.

Dari hasil penelitian juga terlihat bahwa usia dewasa muda juga merupakan usia yang rawan untuk terjadinya DM tipe II. Hal ini lebih terkait dengan adanya pola makan yang tidak seimbang, aktifitas yang rendah dan pola hidup yang tidak sehat. DM tipe II ini umumnya adalah DM yang tidak tergantung pada insulin dan biasa terjadi pada usia di atas 30 tahunan.

Selain mengatur pola makan dengan prinsip 3 J (jumlah, jenis, dan jadwal makan) dan meningkatkan aktifitas, maka VCO dapat sebagai salah satu alternatif dalam pengendalian kadar gula darah penderita DM tipe II

(6)

VCO merupakan minyak kelapa murni yang kaya akan asam lemak MCT yang telah terbukti secara empiris maupun ilmiah mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit (Alamsyah, 2005). Dalam penelitian ini VCO juga terbukti sangat efektif dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus secara signifikan dengan rata-rata penurunan sebesar 19,5 mg/dl.

Hal ini didukung oleh penelitian Yustisiari (2009), hasil penelitian ini juga memperlihatkan efektifitas VCO dalam menurunkan kadar gula darah. Penelitian ini dilakukan pada tikus putih jantan dengan dua kelompok uji untuk melihat perbedaan kadar gula darah pada tikus putih jantan, dari hasil uji Anova diketahui bahwa terdapat perbedaan kadar gula darah yang signifikan (p < 0,05) pada tikus putih jantan setelah pemberian VCO

Alamsyah (2005) mengatakan bahwa ada banyak hormon yang terlibat dalam mengatur kadar gula darah manusia, tetapi yang terpenting dan merupakan kuncinya adalah insulin. Ketika seseorang mengkonsumsi karbohidrat, tubuh akan memberi reaksi dengan memberikan sinyal kepada pankreas (kelenjar yang terletak di

belakang perut) yang berfungsi untuk mengeluarkan hormon insulin. Bila insulin tidak bekerja dengan baik, glukosa tidak akan masuk ke aliran darah (glukosa tidak masuk ke dalam sel), kadar gula darah akan meningkat, dan menyebabkan diabetes.

Kadar gula darah yang meningkat akibat tidak masuknya glukosa ke dalam sel bisa diatasi dengan mengkonsumsi VCO yang mengandung Medium Chain Triglyceride (MCT). MCT ini memiliki keuntungan karena tidak memerlukan insulin untuk dapat menembus dinding sel karena pada kondisi apapun MCT mudah diabsorpsi. Setelah mengkonsumsi VCO yang mengandung MCT sangat tinggi VCO akan mempengaruhi dan menstimulir terjadinya sekresi insulin oleh sel-sel pankreas, dengan demikian kadar gula darah yang menyebabkan diabetes akan mudah dikendalikan (Alamsyah, 2005).5

Hal yang hampir sama juga dikemukakan Sukartin (2006), yang mengatakan bahwa hormon insulin yang disekresi oleh kelenjar pankreas menyalurkan gula ke sel-sel, sehingga dapat digunakan sebagai bahan bakar. Jika sel tidak mendapat pasokan gula secara adekuat, seperti pada kasus

(7)

diabetes, sel tersebut akan merana, mati dan mengakibatkan degenerasi organ (Sukartin, 2005).2

Medium Chain Triglyceride

(MCT) yang terkandung di dalam VCO sangat membantu dalam mengedarkan energi ke seluruh tubuh, sehingga mengurangi resiko kesakitan akan penyakit diabetes. Selain itu MCT dapat menyuplai energi ke organ tubuh tanpa memberi efek samping pada insulin, bahkan membantu mengatur metabolisme, membakar lebih banyak kalori, sehingga mengatur kadar gula darah (Sukartin, 2006).2

Selain beberapa teori di atas, banyak penelitian yang dilakukan secara personal dan akademis tentang efektifitas VCO dalam menurunkan kadar gula darah. Menurut Masjhoer ahli farmakologi klinis Universitas Diponegoro (Jufri, 2009)6 menyebutkan asam laurat dan kaprilat pada minyak kelapa murni VCO merangsang sekresi insulin di sel-sel langerhans pankreas. Keampuhan VCO tak hanya sanggup mengontrol gula darah. Minyak perawan itu juga mampu mencegah timbulnya penyakit komplikasi diabetes. Tubuh yang mendapat asupan lemak jenuh rantai sedang-seperti VCO mampu mencegah kerusakan hati akibat

pemakaian alkohol dan stres oksidatif. Efek itu disebabkan kandungan asam linoleat VCO yang mencapai 1,3%. (Jufri, 2009).6

Berdasarkan uraian di atas, peneliti berasumsi bahwa khasiat VCO dalam mengontrol, mengendalikan serta menurunkan kadar gula darah sudah terbukti baik secara teoritis maupun secara klinis. Pada penelitian ini, VCO juga memberi bukti bahwa kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus mengalami penurunan. Namun tidak tertutup kemungkinan penurunan tersebut juga dipengaruhi oleh faktor lain, seperti faktor kepatuhan terhadap konsumsi obat yang diberikan di rumah sakit, faktor pola makan, serta aktifitas fisik. Oleh karena itu diperlukan penelitian lebih lanjut, yang lebih mendalam, dengan menambahkan variabel yang sesuai, agar didapat hasil yang lebih spesifik.

Secara statistik, terdapat pengaruh yang bermakna pemberian VCO terhadap kadar gula darah penderita DM tipe II. Dengan pemberian VCO sebanyak 30 ml selama 7 hari terjadi penurunan kadar gula darah sebesar 19,5 mg/dl, tetapi dengan pemberian tersebut belum dapat menurunkan kadar gula darah sampai taraf normal. Jika

(8)

pemberian VCO secara berkesinambungan kemungkinan besar akan dapat mengendalikan kadar gula darah penderita DM tipe II ini. Hal ini disebabkan oleh karena asam laurat yang terdapat dalam VCO tersebut dapat menstimulasi sekresi insulin dari sel-sel beta pankreas. Selain itu, asam laurat yang termasuk ke dalam kelompok mediun chain trigliserida (MCT) dapat menembus dinding usus tanpa bantuan enzim sehingga sel mampu menghasilkan energi lebih cepat.

KESIMPULAN

1. Rata-rata kadar gula darah sebelum pemberian VCO pada penderita diabetes mellitus adalah 289,25 mg/dl, dengan kadar gula darah minimal 210 mg/dl dan maksimal 360 mg/dl.

2. Rata-rata kadar gula darah sesudah pemberian VCO pada penderita diabetes mellitus adalah 269,75 mg/dl, dengan kadar gula darah minimal 170 mg/dl dan maksimal 360 mg/dl.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan pemberian VCO terhadap kadar gula darah penderita diabetes mellitus tipe II di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Meuraxa

Kota Banda Aceh. Perbedaan nilai mean (rata-rata) penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus adalah 19,5 mg/dl dengan standar deviasi 29,10.

SARAN

1. Pemberian VCO dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita DM tipe II

2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang lamanya waktu pemberian VCO yang efektif untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita DM tipe II.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh 2. Kepala Unit Penelitian Poltekkes

Kemenkes Aceh

3. Ketua Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Aceh

4. Direktur Rumah Sakit Umum Meuraxa Kota Banda Aceh

5. Dan Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Meuraxa Kota Banda Aceh yang telah ikut berpartisipasi aktif sebagai responden kegiatan penelitian ini.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

1. Sudewo, B. 2006. Tanaman Obat Populer Penggempur Aneka Penyakit, Agromedia Pustaka. Jakarta

2. Alamsyah, N., 2005. Virgin Coconut Oil Minyak Penakluk

Aneka Penyakit, PT

Agromedia Pustaka, Jakarta. 3. Sukartin, dkk., 2005. Gempur

Penyakit dengan VCO,

Agromedia Pustaka, Jakarta. 4. Tampan, R. 2011. Seminar Medikal

Praktek Profesi.

5. http://www.raden mas haryo anang tampan-vcoseminar

medichal.htm. (diakses tanggal 20 April 2011)

6. Alamsyah, N., 2005. Perpaduan Sang Penakluk Penyakit VCO + Minyak Buah Merah, PT Agromedia Pustaka, Jakarta. 7. Jufri, Zaki. Kamis, 27 Agustus

2009. Empat Mujarab

Penakluk si Manis.

http://zakijufri.blogspot.com/2 009/08/empat-mujarab-penakluk-si-manis.html

Referensi

Dokumen terkait

(1) Bidang Pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf c mempunyai tugas menyusun kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan melayani kebutuhan pelaksanaan

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana pengaruh audit manajemen terhadap kinerja manajerial pada

[r]

Kerapatan merupakan sifat fisis dari kayu yang merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi nilai kekuatan dari kayu itu sendiri, hal ini terlihat pada model hubungan

Dalam penelitian ini yang menjadi rumusan masalah adalah berapa % yield glukosa yang diperoleh pada proses hidrolisis termal, bagaimana pengaruh konsentrasi

Perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu pengujian dilakukan lebih dalam untuk mengetahui hubungan waktu encode dengan resolusi citra dan banyaknya karakter

[r]