• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL KOTA PEMATANGSIANTAR, SUMATERA UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PROFIL KOTA PEMATANGSIANTAR, SUMATERA UTARA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL KOTA PEMATANGSIANTAR, SUMATERA UTARA

2.1 Kondisi Geografis Kota Pematangsiantar

Kota Pematangsiantar merupakan wilayah yang berada di tengah-tengah Kabupaten Simalungun, yakni pada ketinggian 400-500 meter dpl (diatas permukaan laut), yang secara geografis terletak pada garis 2o 53’ 20”-3o 01’ 00” Lintang Utara dan 99o 1’ 00”-99o 6’ 35” Bujur Timur. Kota Pematangsiantar tergolong ke dalam daerah tropis dan daerah datar, beriklim sedang dengan suhu maksimum 30,4oC dan suhu minimum 21,10C. Selama tahun 2013, kelembapan udara rata-rata 85%. Rata-rata tertinggi pada bulan Januari dan Oktober, masing-masing mencapai 88%, sedangkan curah hujan rata-rata 314mm dimana curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember yang mencapai 560mm23.

Luas daratan Kota Pematangsiantar adalah 79.971 Km2, yang secara Administratif terdiri dari 8 Kecamatan, yaitu :

1. Kecamatan Siantar Marihat 2. Kecamatan Siantar Marimbun 3. Kecamatan Siantar Selatan 4. Kecamatan Siantar Barat 5. Kecamatan Siantar Utara 6. Kecamatan Siantar Timur 7. Kecamatan Siantar Martoba 23 Badan Pusat Statistik, 2014.

Pematangsiantar dalam angka 2014.

(2)

8. Kecamatan Siantar Sitalasari

Adapun luas daerah berdasarkan Kecamatan adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1:

Luas Daerah Berdasarkan Kecamatan

No Kecamatan Jumlah Kelurahan Luas Wilayah (Km2) Luas (%) 1 Siantar Marihat 7 7,825 9,78 2 Siantar Marimbun 6 18,006 22,52 3 Siantar Selatan 6 2,020 2,53 4 Siantar Barat 8 3,205 4,01 5 Siantar Utara 7 3,650 4,56 6 Siantar Timur 7 4,520 5,65 7 Siantar Martoba 7 18,022 22,54 8 Siantar Sitalasari 5 22,723 28,41 Jumlah 53 79,971 100,00

Sumber Data: Pematangsiantar Dalam Angka 2014.

Melihat hasil dari Tabel 2.1, bahwa Kecamatan Siantar Sitalasari merupakan kecamatan dengan ukuran wilayah yang paling luas dengan luas 22,723 Km2 atau dengan 28,41% luas wilayah Kota Pematangsiantar. Sedangkan kecamatan dengan ukuran wilayah yang paling kecil adalah Kecamatan Siantar Selatan dengan luas 2,020 Km2 atau sekitar 2,53% dari luas wilayah Kota Pematangsiantar.

2.2 Sejarah Kota Pematangsiantar

Pematangsiantar merupakan Daerah Kerajaan sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Pematangsiantar yang berkedudukan di Pulau Holing dan raja terakhir dari dinasti ini adalah keturunan marga Damanik yaitu

(3)

Tuan Sang Nawaluh Damanik yang memegang kekuasaan sebagai raja tahun 1906.

Di sekitar Pulau Holing kemudian berkembang menjadi perkampungan tempat tinggal penduduk diantaranya Kampung Suhi Haluan, Siantar Bayu, Suhi Kahean, Pantoan, Suhi Bah Bosar, dan Tomuan. Daerah-daerah tersebut kemudian menjadi daerah hukum Kota Pematangsiantar yaitu :

1. Pulau Holing menjadi Kampung Pematang 2. Siantar Bayu menjadi Kampung Pusat Kota

3. Suhi Kahean menjadi Kampung Sipinggol-pinggol, Kampung Melayu, Martoba, Sukadame, dan Bane

4. Suhi Bah Bosar menjadi Kampung Kristen, Karo, Tomuan, Pantoan, Toba dan Martimbang.

Setelah Belanda memasuki Daerah Sumatera Utara, Daerah Simalungun menjadi daerah kekuasaan Belanda sehingga pada tahun 1907 berakhirlah kekuasaan raja-raja. Kontroleur Belanda yang semula berkedudukan di Perdagangan, pada tahun 1907 dipindahkan ke Pematangsiantar. Sejak itu Pematangsiantar berkembang menjadi daerah yang banyak dikunjungi pendatang baru, Bangsa Cina mendiami kawasan Timbang Galung dan Kampung Melayu.

Pada tahun 1910 didirikan Badan Persiapan Kota Pematangsiantar. Kemudian pada tanggal 1 Juli 1917 berdasarkan Stad Blad No. 285 Pematangsiantar berubah menjadi Gemente yang mempunyai otonomi sendiri.

(4)

Sejak Januari 1939 berdasarkan Stad Blad No. 717 berubah menjadi Gemente yang mempunyai Dewan.

Pada zaman Jepang berubah menjai Siantar State dan Dewan dihapus. Setelah Proklamasi kemerdekaan Pematangsiantar kembali menjadi Daerah Otonomi. Berdasarkan Undang-undang No. 22/ 1948 Status Gemente menjadi Kota Kabupaten Simalungun dan Walikota dirangkap oleh Bupati Simalungun sampai tahun 1957.

Berdasarkan Undang-undang No. 1/ 1957 berubah menjadi Kota Praja Penuuh dan dengan keluarnya Undang-undang No. 18/ 1965 berubah menjadi Kota, dan dengan keluarnya Undang-undang No. 5/ 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah berubah menjadi Kota Daerah Tingkat II Pematangsiantar sampai sekarang. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 1981 Kota Daerah Tingkat II Pematangsiantar terbagi atas empat wilayah kecamatan yang terdiri atas 29 Desa/ Kelurahan dengan luas wilayah 12,48 Km2 yang peresmiannya dilaksanakan oleh Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 17 Maret 1982. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah :

1. Kecamatan Siantar Barat 2. Kecamatan Siantar Timur 3. Kecamatan Siantar Utara 4. Kecamatan Siantar Selatan

(5)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 1986 tanggal 10 Maret 1986 Kota Daerah Tingkat II Pematangsiantar diperluas menjadi 6 wilayah kecamatan, dimana 9 desa/ kelurahan dari wilayah Kabupaten Simalungun masuk menjadi wilayah Kota Pematangsiantar, sehingga Kota Pematangsiantar terdiri dari 38 desa/ kelurahan dengan luas wilayah menjadi 70,230 Km2. Kecamatan-kecamatan tersebut yaitu :

1. Kecamatan Siantar Barat 2. Kecamatan Siantar Timur 3. Kecamatan Siantar Utara 4. Kecamatan Siantar Selatan 5. Kecamatan Siantar Marihat, dan 6. Kecamatan Siantar Martoba

Selanjutnya, pada tanggal 23 Mei 1994 dikeluarkan kesepakatan bersama Penyesuaian Batas Wilayah Administrasi antara Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun. Adapun hasil kesepakatan tersebut adalah wilayah Kota Pematangsiantar menjadi seluas 79,9706 Km2. Pada tahun 1997 Wilayah Administrasi di Kota Pematangsiantar mengalami perubahan status sesuai dengan SK yang meliputi :

1. SK Gubsu No. 140. 050. K/ 97 tertanggal 13 Februari 1997 dan direalisasikan oleh SK Walikota KDH Tk II Kota Pematangsiantar No.

(6)

140/1961/Pem/97 tertanggal 15 April 1997 tentang: Pembentukan Lima Kelurahan Persiapan di Kec. Siantar Martoba

2. SK Gubsu No. 140/2610. K/95 tertanggal 4 Oktober 1995 serta direalisasikan oleh SK Walikota KDH TK II Kota Pematangsiantar No. 140/1961/Pem/97 tertanggal 2 Juli 1997 tentang Perubahan Status 9 (Sembilan) Desa menjadi Kelurahan.

Sehingga pada tahun 1997 wilayah administrasi Kota Pematangsiantar menjadi 43 Kelurahan. Pada tahun 2007, diterbitkan 5 Peraturan Daerah tentang pemekaran wilayah administrasi Kota Pematangsiantar yaitu :

1. Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kecamatan Siantar Sitalasari

2. Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kecamatan Siantar Marimbun

3. Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kelurahan Bah Sorma

4. Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kelurahan Tanjung Tongah, Naga Pitu dan Tanjung Pinggir

5. Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kelurahan Parhorasan Nauli, Sukamakmur, Marihat Jaya, Tong Marimbun, Mekar Nauli, dan Nagahuta Timur.

(7)

Dengan demikian jumlah Kecamatan di Kota Pematangsiantar ada sebanyak 8 (delapan) kecamatan dengan jumlah kelurahan sebanyak 53 (lima puluh tiga) Kelurahan.

Pada tabel berikut ini dicantumkan para pejabat Walikota KDH yang penuh memegang tampuk pimpinan di Kota Pematangsiantar sampai sekarang.

Tabel 2.2:

Nama Pejabat Walikota KDH TK. II Pematangsiantar Sejak Tahun 1956 Sampai Sekarang

NO Nama Masa Jabatan

1. O.K.H Salamuddin 1956-1957 2. Jamaluddin Tambunan 1957-1959 3. Rakoetta Sembiring 1960-1964

4. Abner Situmorang Juni 1964 - Agustus 1964

5. Pandak Tarigan 10 Agustus 1964 – 31 Agustus 1965 6. Zainuddun Hasan 31 Agustus 1965 – 17 Desember 1966 7. Tarif Siregar 1 Oktober 1965 – 7 Desember 1966 8. Drs. M. Pardede 28 Desember 1966 – 24 April 1967 9. Letkol Leurimba Saragih 25 April 1967 – 28 Juni 1974 10. Kol. Sanggup Ketaren 29 Juni 1974 – 29 Juni 1979 11. Kol. Drs. MJT. Sihotang 29 Juni 1979 – 29 Juni 1984 12. Drs. Jabanten Damanik 29 Juni9 1984 – 29 Juni 1989 13. Drs. Zulkufli Harahap 29 Juni 1989 – 29 Juni 1994 14. Drs. Abu Hanifah 29 Juni 1994 – 25 Mei 2000 15. Drs. Marim Purba 25 Mei 2000 – Januari 2005 16. Ir. R.E Siahaan Agustus 2005 – Oktober 2010 17. Hulman Sitorus, S.E Oktober 2010 – Sekarang

Sumber: www.pematangsiantarkota.go.id

2.3 Komposisi Penduduk Kota Pematangsiantar

Kota Pematangsiantar dihuni oleh masyarakat asli setempat dan pendatang, dengan total jumlah penduduk sebanyak 237.434 jiwa dengan kepadatan penduduk 2969 jiwa per km2. Penduduk perempuan di Kota Pematangsiantar lebih banyak dari penduduk laki-laki. Pada tahun 2013,

(8)

penduduk Kota Pematangsiantar yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 115.787 jiwa dan penduduk perempuan 121.647 jiwa. Dengan demikian sex ratio penduduk Kota Pematangsiantar sebesar 97,30.

Berikut adalah jumlah penduduk di Kota Pematangsiantar, berdasarkan masing-masing kecamatan:

Tabel 2.3:

Jumlah Penduduk Per Kecamatan Menurut Jenis Kelamin KECAMATAN LK (laki-laki) PR (perempuan) Jumlah/ Total Ratio Jenis Kelamin Siantar Marihat 9.012 9.262 18.274 97,30 Siantar Marimbun 7.259 7.687 14.946 94,43 Siantar Selatan 8.126 9.043 17.169 89,86 Siantar Barat 17.454 18.133 35.587 96,26 Siantar Utara 22.546 24.113 46.659 93,50 Siantar Timur 18.431 20.215 38.646 91,17 Siantar Martoba 19.428 19.403 38.831 100,13 Siantar Sitalasari 13.531 13.791 27.322 98,11 Total 115.787 121.647 237.434 95,18

Sumber Data: Kota Pematangsiantar Dalam Angka 2014.

Dari hasil Tabel 2.3 tentang jumlah penduduk per kecamatan adalah, bahwa sebagai ibukota Kota Pematangsiantar maka Kecamatan Siantar Utara merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk yang paling banyak dengan jumlah 22.546 orang laki-laki dan 24.113 orang perempuan. Diikuti dengan Kecamatan Siantar Martoba dengan jumlah penduduk sebanyak 19.428 orang laki-laki dan 19.403 orang perempuan.

(9)

Masyarakat Kota Pematangsiantar secara keseluruhan tersebar ke dalam 6 (enam) agama yaitu Kristen, Islam, Katolik, Budha, Hindu, Konghuchu dan sisanya merupakan pemeluk Aliran Kepercayaan lain. Mayoritas masyarakat di Kota Pematangsiantar adalah pemeluk agama Kristen dengan jumlah 153.234 jiwa dari total jumlah penduduk sebesar 333.812 jiwa.

Berikut adalah pembagian jumlah penduduk berdasarkan pemeluk agama:

Tabel 2.4:

Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

KECAMATAN ISLAM KRISTEN

PROTESTAN KATOLIK HINDU BUDDHA K Siantar Marihat 4.620 17.796 3.126 7 26 Siantar Marimbun 2.872 17.404 1.675 0 20 Siantar Selatan 3.100 16.803 1.741 22 2.722 Siantar Barat 37.242 6.680 507 82 5.449 Siantar Utara 27.543 28.019 3.101 86 6.351 Siantar Timur 13.569 32.015 3.647 156 2.218 Siantar Martoba 33.249 20.178 2.779 11 225 Siantar Sitalasari 21.946 14.339 2.387 4 70 Total 144.141 153.234 18.963 368 17.081

(10)

Pendidikan memiliki peran yang penting dalam meningkatkan pembangunan nasional. Hal ini didukung oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, agar sumber daya manusia yang dihasilkan dapat menjadi sumber untuk pembangunan negara baik di tingkat daerah maupun nasional, dan salah satu usaha pemerintah untuk memajukan pendidikan yaitu dengan mencanangkan program wajib belajar 9 tahun. Hal ini diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa setiap warga negara yang berusia 7 sampai dengan 15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Jika terjadi masalah karena hal biaya, pemerintah dianggap telah mengingkari amanat UU dan mengingkari tugas bangsa. Karena dalam ketetapan pemerintah, 20% dari APBN adalah dialokasikan untuk pendidikan.

(11)

Tabel dibawah ini menunjukkan tingkat pendidikan di Kota Pematangsiantar pada tahun 2015:

Tabel 2.5:

Tingkat Pendidikan Terakhir Penduduk Per Kecamatan

KECAMATAN PENDIDIKAN TERAKHIR Tidak Sekolah Tidak Tamat SD Tamat SD SMP SMA D1/D2 D3 S1 S2 S3 Siantar Marihat 4.126 2.097 2.630 3.534 10.236 143 842 1.925 71 2 Siantar Marimbun 3.263 1.991 1.991 2.989 9.100 131 708 1.856 97 10 Siantar Selatan 3.239 2.001 2.287 2.952 10.713 142 788 2.208 85 14 Siantar Barat 7.420 4.656 4.841 6.554 21.065 207 1.066 4.004 192 15 Siantar Utara 10.482 6.063 6.599 9.784 26.764 244 1.227 3.882 135 9 Siantar Timur 7.335 4.843 4.670 6.636 21.773 241 1.550 4.282 300 8 Siantar Martoba 9.614 5.765 7.755 9.016 20.935 246 886 2.212 201 11 Siantar Sitalasari 6.231 3.576 3.943 4.802 15.388 331 1.083 3.464 134 4 TOTAL 51.710 30.992 82.702 46.267 135.974 182.241 8.150 28.833 31.983 73

Sumber Data: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pematangsiantar.

Berdasarkan data tabel tentang pendidikan terakhir, terlihat bahwa masyarakat pada umumnya memiliki tingkat pendidikan Tamat D1/D2. Hal ini terlihat dari jumlah penduduk yang terbanyak terdapat pada Tamat D1/D2 dengan jumlah 182.241 jiwa. Sementara jumlah penduduk yang tidak bersekolah pada jumlah 51.710 jiwa dan jumlah ini tergolong cukup tinggi dibanding tingkat pendidikan lainnya.

(12)

2.4 Komposisi Pemerintahan Kota Pematangsiantar

Administrasi pemerintahan Kota Pematangsiantar pada tahun 2013 terdiri atas 8 Kecamatan dan 53 Kelurahan dengan tipe Swasembada.

Adapun Struktur Organisasi Pemerintah Kota Pematangsiantar tahun 2010-2015 dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 2.6:

Struktur Organisasi Pemerintahan Kota Pematangsiantar Periode 2010-2015 PIMPINAN DAERAH

Walikota Hulman Sitorus, S.E Wakil Walikota Drs. Koni Ismael Siregar SEKRETARIAT DAERAH

Sekretaris Daerah Drs. Donver Panggabean, M.Si SEKRETARIAT DPRD

Sekretaris DPRD Mahaddin Sitanggang, S.H. ASISTEN ADMINISTRASI

Pemerintahan dan Kesra Leonardo H. Simanjuntak, S.H., M.Hum Ekonomi dan Pembangunan Drs. M Akhir Harahap

Umum Baren Alijoyo Purba, S.H. STAF AHLI

Bidang Pembangunan Drs. Eddy Nuah Saragih Bidang Hukum dan Politik Drs. Midian Sianturi Bidang Kemasyarakatan dan SDM Chaidir Sitompul, S.H Bidang Ekonomi dan Keuangan Dra. Neslianita Sinaga Bidang Pemerintahan Drs. Pardamean Silaen M.Si. Inspektur Robert Dontes Simatupang, S.E.

(13)

KEPALA BADAN

Pelayanan Perizinan Terpadu Drs.Esron Sinaga, M.Si.

Bappeda Ir. Reinwart Simanjuntak, M.M. Kepegawaian, Pendidikan dan

Pelatihan

Pariaman Silaen, S.H.

Penganggulangan Bencana Daerah Drs. Daniel H. Siregar Kesbangpol Linmas Drs. Gunawan Purba Ketahanan Pangan Drs. Tuahman Saragih Penelitian Statistik Naik Lubis, S.H.

Pemberdayaan Masyarakat Jhon Pieter Sitorus, S.Sos., Penanaman Modal dan Promosi

Daerah

Agus Salam, S.E.

Lingkungan Hidup Drs. Jekson Gultom

Pemberdayaan Perempuan dan KB Drg. Rumondang Sinaga, MARS. KEPALA DINAS

Pendidikan Drs. Resman Panjaitan Kesehatan Dr. Ronald H. Saragih Bina Marga dan Pengairan Rufinus, S.T.

Pendapatan, Keuangan, dan Aset Daerah

Ir. Adiaksa Purba, M.M.

Tata Ruang, Perumahan, dan Permukiman

Drs. Lukas Barus

Sosial dan Tenaga Kerja Poltak Manurung, S.E. Perhubungan, Komunikasi, dan

Informatika

Posma Sitorus, S.H.

Kependudukan dan Catatan Sipil S. M. Ulinasari Girsang, S.H. Kebersihan Drs. Robert Samosir

Koperasi dan UKM Drs. Kalbiner Lumbantungkup, M.Si. Pemuda, Olah Raga, Budaya dan Dra. Fatimah Siregar

(14)

Pariwisata

Pertanian dan Peternakan Robert Pangaribuan, S.P., M.Si. Perindustrian dan Perdagangan Zainal Siahaan, S.E.

DIREKTUR

RSU dr. Djasamen Saragih dr. Ria Novida Telaumbanua, M.Kes. PDAM Tirtauli Badri Kalimantan, S.E., M.M.

PD Pasar Horas Jaya Drs. Setia Siagian, M.Si. PD Pembangunan dan Aneka

Usaha

Herowin Sinaga, Ap, M.Si.

KEPALA KANTOR

Satuan Polisi Pamong Praja Drs. Julham Situmorang, M.Si. Perpustakaan dan Arsip Daerah Soefie Saragih, S.STP

Pemadam Kebakaran Sugiarto, S.H. SEKRETARIAT KPU

Sekretaris KPU Drs. Hermanto Panjaitan, M.Si. KEPALA BAGIAN

Administrasi Pemerintahan Umum Josua Sihaloho, S.STP. Administrasi Kemasyarakatan Corry Purba, S.H. Humas dan Protokoler Jalatua Hasugian, M.H. Administrasi Perekonomian Andri, S.E.

Administrasi Pembangunan Drs. L. Pardamean Manurung Hukum dan Perundang-undangan Gilbert Ambarita, S.H. Organisasi dan Tata Laksana Robert Irianto, S.H. Keuangan dan Aset Jadimpan Pasaribu, S.H. Umum dan Perlengkapan Dra. Patresia Ruth Marbun Kesejahteraan Rakyat Drs. Sa'amsah

CAMAT

(15)

Siantar Selatan Hasudungan Hutahulu, S.H. Siantar Timur Ir. JPM. Sitanggang

Siantar Marihat Johannes Sihombing, S.STP. Siantar Martoba Rafidin Saragih, S.H.

Siantar Sitalasari Irwansyah Saragih, S.Sos., M.Si. Siantar Marimbun Fidelis Sembiring, S.STP.

Sumber: www.pematangsiantarkota.go.id

Sementara itu, anggota legislatif (DPRD) Kota Pematangsiantar adalah sebanyak 29 orang yang terdiri dari 16 partai.

Berikut adalah jumlah anggota legislatif Kota Pematangsiantar periode 2009-2014 berdasarkan partai dan jenis kelamin:

Tabel 2.7:

Jumlah Anggota DPRD Menurut Partai dan Jenis Kelamin Periode 2009-2014

Partai Politik Laki-laki Perempuan Total

Partai Hati Nurani Rakyat 2 0 2

Partai Amanat Nasional 2 1 3

Partai Perjuangan Indonesia Baru 1 0 1

Partai Pemuda Indonesia 2 0 2

Partai Demokrat 6 0 6

Partai Matahari Bangsa 1 0 1

Partai Golongan Karya 1 1 2

Partai PDI Perjuangan 2 0 2

Partai Damai Sejahtera 1 1 2

Partai Buruh 1 0 1

Partai Patriot 1 0 1

Partai Peduli Rakyat Nasional 1 0 1

Partai PKS 2 0 2

Partai PNBK 1 0 1

(16)

Partai Bintang Reformasi 1 0 1

Jumlah 26 3 29

Sumber Data: Sekretariat DPRD Kota Pematangsiantar.

Berdasarkan data tabel tentang susunan partai politik dan susunan anggota dewan perwakilan rakyat di Kota Pematangsiantar periode 2009-2014, terlihat bahwa kursi legislatif diwarnai oleh 16 partai politik yang dominan terdiri dari laki-laki berjumlah 26 orang. Sementara perempuan hanya berjumlah 3 orang yang berasal dari Partai Amanat Nasional, Partai Golongan Karya dan Partai Damai Sejahtera. Kursi terbanyak diisi oleh Partai Demokrat dengan jumlah 6 orang dan disusul oleh Partai Amanat Nasional yang berjumlah 3 orang.

Gambar

Tabel dibawah ini menunjukkan tingkat pendidikan di Kota Pematangsiantar pada  tahun 2015:

Referensi

Dokumen terkait

Bagi Perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan efektivitas dana pensiun dalam perusahaan melalui

Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan (Vidio yang dikirim). Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran

Jadi, yang dimaksud dengan pendidikan karakter peduli lingkungan yang dimaksud disini yaitu suatu usaha untuk menumbuhkembangkan watak atau moral peserta didik agar peduli

(4) Hasil uji determinasi (R 2 ) sebesar 0,351 arti dari koefisien ini adalah bahwa pengaruh yang diberikan oleh kombinasi variabel tingkat pendidikan dan motivasi orang

Implementasi dari model hybrid dalam penyimpanan data berjalan dengan lancar, baik secara online maupun offline, walaupun terkendala saat perakitan hardware karena

Hasil skala VACP dan SF-36 serta deskripsi diri mengenai persepsi dampak shift kerja terhadap kepuasan kerjanya kemudian dapat digunakan untuk mempetakan kondisi stress karyawan

Dalam hal penjualan kembali Unit Penyertaan REKSA DANA BNP PARIBAS INFRASTRUKTUR PLUS dilakukan oleh Pemegang Unit Penyertaan melalui media elektronik, maka Formulir

Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Time