• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI DAN PROFIL PERUSAHAAN. rencana keseluruhan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu memuaskan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI DAN PROFIL PERUSAHAAN. rencana keseluruhan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu memuaskan"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

5 2.1 Landasan Teori

Strategi Pemasaran bagi setiap perusahaan merupakan suatu rencana keseluruhan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu memuaskan kebutuhan pelanggan dengan baik. Strategi Pemasaranyang berhasil pada umumnya ditentukan oleh marketing mix salah satunya adalah distribusi. 2.1.1 Pengertian Strategi Distribusi

Keputusan mengenai saluran distribusi dalam pemasaran merupakan salah satu keputusan yang paling kritis yang dihadapi manajemen. Saluran yang dipilih akan mempengaruhi seluruh keputusan pemasaran yang lainnya. Dalam rangka untuk menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen maka perusahaan harus benar-benar memilih atau menyeleksi saluran distribusi yang akan digunakan, karena jika terdapat kesalahan dalam pemilihan saluran distribusi ini dapat menghambat usaha perusahaan dalam menyalurkan barang kepada konsumen.

Menurut Basu Swastha (1996 : 190) “Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran distribusi yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebuat dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai langsung”. Sedangkan menurut Philip Kotler (1996 : 167) “saluran distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan

(2)

semua kegiatan (fungsi) yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status kepemilikannya dari produksi ke konsumsi”.

2.1.2 Jenis-jenis saluran distribusi a. Distribusi Insentif

Distribusi insentif merupakan cara distribusi dimana barang yang dipasarkan itu diusahakan agar dapat menyebar seluas mungkinsehingga dapat secara intensif menjangkau semua lokasi dimana calon pembeli itu berada. Dalam distribusi insentif harus dipergunakan banyak sekali penyalur baik yang besar maupun yang kecil sehingga dapat menyebarkan barang-barang tersebut sedemikian rupa secara intensif kepada konsumen.

b. Distribusi Selektif

Distribusi selektif merupakan cara distribusi dimana barang-barang hanya disalurkan oleh beberapa penyalur saja yang terpilih atau selektif. Dalam distribusi ini jumlah penyalur sangat terbatas.

c. Distribusi eksklusif

Distribusi eksklusif merupakan bentuk penyaluran yang hanya menggunakan penyalur yang sangat terbatas jumlahnya, bahkan pada umumnya hanya ada satu penyalur tunggal untuk satu daerah tertentu. Bentuk distribusi eksklusif ini pada umumnya berjalan efektif untuk menyalurkan barang-barang mewah ataupun barang industri yang bersifat khusus.

(3)

Pada umumnya perusahaan menggunakan 2 macam saluran distribusi, yaitu saluran distribusi langsung dan saluran distribusi tidak langsung.

a. Saluran distribusi langsung

Saluran distribusi langsung yaitu produk yang di salurkan langsung kepada konsumen akhir tanpa melalui perantara. Dalam saluran distribusi ini pengusaha berusaha untuk menyalurkan barang-barang yang dibeli oleh konsumen secara langsung ke tempat tinggal konsumen.

b. Saluran distribusi tidak langsung

Saluran distribusi tidak langsung yaitu perusahaan dalam menyalurkan produknya kepada konsumen menggunakan pihak luar atau perantara. Cara penyaluran secara tidak langsung ini pada umumnya dilakukan oleh pengusaha lain yang bergerak dalam bidang perdagangan atau penyaluran suatu barang.

2.1.3 Lembaga-lembaga dalam saluran distribusi 1) Pedagang Perantara

Pedagang perantara (merchant middlemen) adalah pedagang besar maupun pedagang eceran yang membeli suatu barang atau jasa kemudian menjualnya kembali, antara lain :

(4)

a) Pedagang besar

Pedagang besar adalah sebuah unit usaha yang membeli dan menjual kembali barang-barang kepada pengecer dan pedagang lain atau kepada pemakai industri, pemakai lembaga, dan pemakai komersial yang tidak menjual dalam volume yang sama kepada konsumen akhir.

b) Pengecer

Pengecer adalah sebuah lembaga yang melakukan kegiatan usaha menjual barang kepada konsumen akhir untuk keperluan pribadi non bisnis.

2) Perantara Agen

Perantara agen (agent middleman) ini tidak mempunyai hak milik atas semua barang yang mereka tangani. Mereka dapat digolongan kedalam dua golongan, yaitu :

a) Agen penunjang, secara aktif ikut dalam pemindahan barang-barang dari produsen ke konsumen, seperti : agen pengangkutan, makelar, dls.

b) Agen pelengkap, tidak secara aktif ikut dalam pemindahan barang-barang tetapi mereka ikut memberikan bantuan untuk memperlanar pemindahan tersebut, misalnya : perusahaan asuransi, bank, dls.

(5)

3) Lembaga Pelayanan

Lembaga pelayanan (fasilitator) adalah lembaga-lembaga yang bebas. Contohnya adalah lembaga keuangan, biro perjalanan dan pengiriman barang, perusahaan pergudangan, agen periklanan yang membantu dalam penyaluran barang. Lembaga ini bersifat membantu penyaluran, akan tetapi mereka tidak mempunyai hak kepemilikan barang atau negosiasi pembelian dan penjualan suatu barang atau jasa tertentu.

2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan saluran distribusi Produsen harus memperhatikan berbagai macam faktor yang sangat berpengaruh dalam pemilihan saluran distribusi. Faktor-faktor tersebut antara lain :

a) Pertimbangan pasar

1) Konsumen atau pasar industri

Apabila pasarnya berupa pasar industri, maka pengecer jarang atau bahkan tidak pernah digunakan dalam saluran ini. Jika pasarnya berupa konsumen dan pasar industri, perusahaan akan menggunakan lebih dari satu saluran.

2) Jumlah pembeli potensial

Jika jumlah konsumen relatif kecil dalam pasarnya, maka perusahaan dapat mengadakan penjualan secara langsung kepada pemakai.

(6)

3) Konsentrasi pasar secara geografis

Untuk daerah konsentrasi yang mempunyai tingkat kepadatan yang tinggi maka perusahaan dapat menggunakan distributor industri.

4) Jumlah pemesanan

Volume penjualan dari sebuah perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap saluran yang dipakainya. Jika volume yang dibeli oleh pemakai industri begitu besar atau relatif kecil, maka perusahaan dapat menggunakan distributor industri.

5) Kebiasaan dalam pembelian

Kebiasaan membeli dari konsumen akhir dan pemakai industi sangat berpengaruuh pula terhadap kebijaksanaan dalam penyaluran.

b) Pertimbangan barang 1) Nilai unit

Jika nilai unit dari barang yang dijual relatif rendah maka produsen cenderung untuk menggunakan saluran distribusi yang panjang. Tetapi sebaliknya, jika nilai unitnya relatif tinggi maka saluran distribusinya pendek atau langsung.

(7)

2) Besar dan berat barang

Jika ongkos angkut terlalu besar dibandingkan dengan nilai barangnya sehingga terdapat beban yang berat bagi perusahaan, maka sebagian beban tersebut dapat dialihkan kepada perantara.

3) Mudah rusaknya barang

Jika barang yang dijual mudah rusak maka perusahaan tidak perlu menggunakan perantara. Jika ingin menggunakannya maka harus dipilih perantara yang memiliki fasilitas penyimpanan cukup baik.

4) Sifat teknis

Produsen harus mempunyai penjual yang dapat menerangkan berbagai masalah teknis penggunaan dan pemeliharaan barang tersebut.

5) Barang standart dan pesanan

Jika barang yang dijual berupa barang standart maka dipelihara sejumlah persediaan pada penyalur. Demikian pula sebaliknya, kalau barang yang dijual berdasarkan pesanan maka penyalur tidak perlu memelihara persediaan.

(8)

c) Pertimbangan perusahaan 1) Sumber pembelanjaan

Perusahaan yang tidak kuat kondisi keuangannya akan cenderung menggunakan saluran distribusi lebih panjang.

2) Pengalaman dan kemampuan manajemen

Perusahaan yang menjual barang baru atau ingin memasuki pasaran baru lebih suka menggunakan perantara karena pada umumnya perantara sudah mempunyai pengalaman, sehingga manajemen dapat mengambil pelajaran dari mereka.

3) Pengawasan saluran

Pengawasan akan lebih mudah dilakukan bilamana saluran distribusinya pendek.

4) Pelayanan yang diberikan oleh penjual

Jika produsen ingin memberikan pelayanan yang lebih baik seperti membangun etalase, mencarikan pembeli untuk perantara, maka akan banyak perantara yang bersedia menjadi penyalurnya.

(9)

2.1.5 Pengelolaan Saluran Distribusi

1. Saluran Distribusi Barang Konsumsi a) Produsen – Konsumen

Bentuk saluran distribusi yang paling pendek, yaitu tanpa menggunakan perantara. Produsen dapat menjual barang yang dihasilkannya melalui pos atau langsung mendatangi rumah konsumen (dari rumah ke rumah). Sehingga saluran ini disebut sebagai saluran distribusi langsung.

b) Produsen – Pengecer – Konsumen

Dalam saluran ini pedagang besar langsung melakukan pembelian pada produsen. Ada pula beberapa produsen yang mendirikan toko pengecer sehingga dapat secara langsung melayani konsumen.

c) Produsen – Pedagang besar – Pengecer – Konsumen

Saluran distribusi ini hanya digunakan oleh produsen, dan saluran ini dinamakan sebagai saluran distribusi tradisional. Dalam hal ini produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer.

d) Produsen – Agen –Pengecer – Konsumen

Dalam saluran ini produsen memilih agen (agen penjualan atau agen pabrik) sebagai penyalurnya. Sasaran penjualannya terutama ditunjukkan kepada para pengecer besar.

(10)

e) Produsen – Agen – Pedagang besar – Pengecer – Konsumen

Dalam saluran distribusi ini produsen sering menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil. Agen yang terlibat dalam saluran distribusi ini terutama agen besar.

2. Saluran Distribusi Barang Industri a) Produsen – Pemakai Industri

Saluran distribusi ini disebut dengan saluran distribusi langsung. Saluran distribusi langsung ini dipakai oleh produsen bilamana transaksi penjualan kepada pemakai industri relatif cukup besar.

b) Produsen – Distributor Industri – Pemakai Industri

Produsen barang-barang jenis perlengkapan operasi dan

accessory equipment kecil dapat menggunakan distributor industri

untuk mencapai pasarnya.

c) Produsen – Agen – Pemakai Industri

Biasanya saluran distribusi ini dapat digunakan oleh produsen yang tidak memiliki departemen pemasaran, dan juga perusahaan yang ingin memperkenalkan barang baru atau ingin memasuki pemasaran baru lebih suka menggunakan agen.

(11)

d) Produsen – Agen – Distributor Industri – Pemakai Industri

Saluran distribusi ini dapat digunakan oleh perusahaan dengan mempertimbangkan antara lain bahwa unit penjualannya terlalu kecil untuk dijual secara langsung.

2.2 Profil Perusahaan

2.2.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan

CV. Sinar Jaya Semarang adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan kertas packing mebel. Perusahaan ini di dirikan pada tahun 2002. Perusahaan ini di dirikan oleh Ibu Yoshua Prawiro , sebelum mendirikan CV. Sinar Jaya beliau mendirikan pabrik terdahulu di daerah Jepara yang diberi nama PT. Kekal Jaya Sentosa baru kemudian mendirikan gudang / market di Semarang yang diberi nama CV. Sinar Jaya Semarang.

CV. Sinar Jaya Semarang beralamatkan di jalan Elang Raya No.168, Rumpun Diponegoro Kelurahan Sambiroto Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Dengan letak yang strategis untuk memudahkan pengiriman dari supplier dan memudahkan untuk langsung datang dan melakukan transaksi jual beli dengan customer CV. Sinar Jaya Semarang. Untuk mendukung bisnis single face paper CV. Sinar Jaya Semarang bekerja sama dengan berbagai perusahaan yang menyediakan bahan baku untuk pembuatan single face paper seperti PT. Lohdjinawi Wijaya (LOYA) dan PT.Mitra Serasi. Dengan kerjasama tersebut

(12)

membuat CV. Sinar Jaya Semarang dapat mendistribusikan produk yang berkualitas dan mempunyai daya saing produk yang khususnya di bidang kertas packing mabel. Banyak Perusahaan yang telah order produk

single face paper dari CV. Sinar Jaya Semarang seperti PT. Nayati

Indonesia , PT. Inizio , PT . Devonshire , PT. Kongo , dls.

Hal ini membuktikan bahwa konsumen telah mengakui kualitas produk yang kita jual.

Adapun Visi dan Misi Perusahaan yaitu :

Visi Perusahaan :

Menjadikan produk single face paper dengan kualitas produk yang baik, memberikan pelayanan yang terbaik untuk customer serta memberikan kepuasaan yang lebih untuk pelanggan .

Misi Perusahaan :

1. Berusaha memberikan pelayanan sebaik – baiknya kepada konsumen / pelanggan .

2. Mampu menjamin kepuasan konsumen / pelanggan.

3. Tidak melakukan kecurangan – kecurangan yang dapat merugikan konsumen / pelanggan.

(13)

2.2.2. Struktur Organisasi dan deskripsi pekerjaan

Menurut Hani Handoko (2003 : 169) “ struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam suatu organisasi”.Pada sebuah perusahaan, pembuatan struktur organisasi perusahaan bukan hanya sekedar menggambarkan deskripsi terhadap wewenang dan tugas karyawan dalam sebuah organisasi tapi juga memberikan gambaran yang jelas terhadap kejelasan tanggung jawab, kejelasan kedudukan, dan kejelasan tugas.

Definisi lain struktur organisasi menurut Robbins dan Coulter (2007 : 169)“struktur organisasidapat diartikan sebagai kerangka kerja formal organisasi yang dengan kerangka kerja itu tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan”.

Bentuk struktur organisasi merupakan sebuah organisasi yang terdiri dari banyak sekali kegiatan dan sebuah pola hubungan yang semakin kompleks. Maka dari itu, perlu dibuat sebuah bagan yang menggambarkan tentang hubungan tersebut, termasuk hubungan masing – masing kegiatan atau fungsi. Bagan tersebut seringkali disebut dengan nama bagan organisasi atau struktur organisasi (definisi / pengertian struktur organisasi ). Yang menjadi dasar dari struktur organisasi ini adalah pembagian kekuasaan (authorit / otoritas) dan tanggung jawab

(14)

Berikut ini adalah macam – macam bentuk struktur organisasi menurut beberapa ahli :

1. Organisasi Garis

Organisasi garis diciptakan oleh Henry Fayol, seorang atasan (pimpinan) mepunyai beberapa bawahan sedangkan untuk tugas – tugas wewenang atau tanggung jawab menjadi beban masing – masing bagian.

Adapun kelebihan dan kekurangan dalam organisasi garis yaitu :

Kelebihan :

a. Ada kesatuan dalam pimpinan dan perintah.

b. Pimpinan dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan. c. Pimpinan dapat lebih cepat dalam memberi perintah. d. Biaya lebih hemat

Kekurangan :

a. Sering dapat birokrasi yang menghambat jalannya perusahaan. b. Tidak adanya spesialisasi tugas.

c. Kurangnya kerjasama antara masing – masing bagian / departement / divisi.

2. Organisasi Garis dan Staff

Organisasi garis dan staff diciptakan oleh Harrington Emerson yang artinya adalah kombinasi yang diambil dari keuntungan –

(15)

keuntungan adanya pengawasan ssecara langsung dan spesialisasi dalam perusahan, hubungan antara pimpinan dengan bawahan langsung seperti ini dinamakan hubungan garis dan staff.

Adapun kelebihan dan kekurangan dalam organisasi garis yaitu :

Kelebihan :

a. Pimpinan lebih leluasa memberi saran terhadap tugas khusu di luar bagian.

b. Staff dapat membantu untuk mengatasi berbagai persoalan. c. Staff dapat mendidik para petugas

d. Ada kesatuan dalam pimpinan sehingga menciptakan aliran kekuasaan dengan jelas.

Kekurangan :

a. Kadang – kadang staff tidak lagi memberi saran tetapi perintah. b. Dapat menimbulkan anggapan pada petugas untuk lebih peraya

kepada staff daripada atasan.

c. Staff dapat ikut disalahhkan apabila saran yang diberikam tidak memperoleh hasil.

3. Organisasi Fungsional

Organisasi Fungsional diciptakan oleh Frederick W. Taylor, masing- masing manajer adalah seseorang spesialis atau ahli sedangkan masing-masing bawahan / pekerja mempunyai beberapa pimpinan.

(16)

Adapun kelebihan dan kekurangan dalam organisasi garis yaitu :

Kelebihan :

a. Masing – masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya.

b. Tugas para manajer lebih ringan.

Kekurangan :

a. Membingungkan para pekerja karena tidak ada kesatuan dalam pimpinan dan perintah.

b. Tidak ada hubungan garis secara langsung dengan atasan.

c. Kesulitan – kesulitan yang timbul tidak dapat secara cepat diatasi. d. Kurangnya koordinasi sering menimbulkan perselisihan di antara

para manajer.

Dari beberapa petunjuk struktur organisasi di atas. Struktur organisasi yang digunakan CV. Sinar Jaya Semarang adalah bentuk organisasi garis dimana seorang atasan ( pimpinan ) mempunyai beberapa bawahan sedangkan untuk tugas – tugas , wewenang atau tanggung jawab menjadi beban masing – masing bagian. Gambar dari merupakan struktur organisasi CV. Sinar Jaya Semarang dapat dilihat pada gambar 2.1.

(17)

Struktur Organisasi

CV. Sinar Jaya Semarang

Gambar 2.1

(Sumber : Perusahaan CV.Sinar Jaya Semarang)

Berikut ini adalah bagian, sub bagian dan aktifitasnya dalam perusahaan CV. Sinar Jaya Semarang, antara lain :

1. Direktur

a. Memimpin jalannya perusahaan dengan bijaksana

b. Membawahi semua karyawan – karyawannya untuk bekerja sesuai job descriptionnya masing – masing.

c. Memimpin jalannya meeting rutin perusahaan.

DIREKTUR

PIMPINAN

ADMIN

KEUANGAN

ADMIN

GUDANG

MARKETING DAN

PENAGIHAN

SOPIR

(18)

2. Pimpinan

a. Memotivasi bawahan untuk dapat bekerja dengan giat dan tekun. b. Membina bawahan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien. c. Menciptakan iklim kerja yang baik dan harmonis.

d. Menyusun fungsi manajemen secara baik.

e. Menjadi penggerak yang baik dan dapat menjadi sumber kreatifitas.

f. Menjadi wakil dalam membina hubungan dengan pihak luar. 3. Administrasi Keuangan

a. Membuat perencanaan keuangan, mulai dari perencanaan peminjaman, penerimaan, pengeluaran, dan pembayaran.

b. Menyusun laporan keuangan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.

c. Mengelola uang kas, mulai dari membuk rekenin, menentukan setoran, mengatur kas, menangani pembayaran atas kewajiban dan membuat catatan transaksi kas.

d. Mengelola kredit dengan mengatur tagihan – tagihan.

e. Bekerja sama dalam menyusun kebijakan administrasi keuangan dengan bagian lain yang terkait sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

4. Adminitrasi Gudang

a. Mencatat manual Surat Jalan yang keluar

(19)

c. Mengecek keluar dan masuknya barang yang ada di gudang. d. Membuat Surat Jalan untuk pengiriman barang.

e. Mengecek barang yang akan dikirim. f. Membuat invoice barang yang dikirim.

g. Membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan. h. Stock Opname harian, mingguan, dan bulanan. 5. Marketing dan penagihan

a. Memasarkan barang yang dijual. b. Mencapai target.

c. Memastikan keputusan pelanggan. d. Rekap data penjualan.

e. Membuat pasar baru.

f. Menggambil tagihan kepada pelanggan yang sudah masuk tanggal jatuh tempo

6. Sopir

a. Bertanggung jawab mengenai pengiriman barang.

b. Membuat laporan harian mengenai kegiatan saat pengiriman.

2.2.3 Bidang Kegiatan Perusahaan

Bidang Kegiatan Perusahaan CV. Sinar Jaya Semarang bergerak di bidang pendistribusian single face paper yang biasanya digunakan untuk

finishing barang-barang mebel yang ada di sebuah perusahaan mebel

Referensi

Dokumen terkait

[r]

observasi terhadap aktivitas guru dalam proses pembelajran siklus pertama mencapa skor rata (79,7) dan tergolong cukup baik. 2) Sebagian siswa belum terbiasa menerapkan

mutans diduga menyebabkan rekrutmen dan aktivasi netrofil untuk memproduksi proteinase yang menyebabkan kerusakan kolagen vaskular.. Penelitian ini

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala kemudahan, pertolongan, serta anugerah yang tidak terhingga kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan thesis yang

atau laki-laki dengan tingkat pendidikan akhir DIPLOMA I-III dan universitas.. untuk mencari pekerjaan di

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran

pengalaman karyawan yang dipersyaratkan dengan kemampuan karyawan saat ini. 12 Menurut Robin dalam upaya menentukan kebutuhan pelatihan, terdapat beberapa hal yang harus

Adapun tujuan penulis dalam penelitian ilmiah ini adalah untuk menganalisis perhitungan pajak penghasilan pasal 21 untuk pegawai tetap yang diterapkan perusahaan apakah sudah