Hukum Adat WARIS
Ter haar:
• “Hukum Adat Waris meliputi
peraturan-peraturan hukum yang bersangkutan
dengan proses yang sangat
mengesankan serta yang selalu akan
terus berjalan tentang
penerusan dan
U n iv e rs ita s A ir la n g g a D e p a rt e m e n
terus berjalan tentang
penerusan dan
pengoperan kekayaan materiil dan
immateriil dari suatu generasi ke
generasi berikutnya
.”
A ir la n g g a Fa ku lta s H u ku m D e p a rt e m e n D a sa r Ilm u H u ku mSoepomo:
• “Hukum Adat Waris memuat peraturan-peraturan yg mengatur proses meneruskan serta mengoperkan
barang-barang harta benda dan barang-barang yg tidak berwujud benda (immateriele goederen) dari suatu
angkatan manusia (generasi) kepada keturunannya.”
U n iv e rs ita s A ir la n g g a D e p a rt e m e n
angkatan manusia (generasi) kepada keturunannya.”
• Proses tersebut tidak secara mendadak akibat meninggalnya orang tua.
• Meninggalnya bapak&/ibu adalah peristiwa penting, tp tdk mempengaruhi secara radikal proses penerusan
dan pengoperan harta benda dan hanrta bukan benda tersebut. A ir la n g g a Fa ku lta s H u ku m D e p a rt e m e n D a sa r Ilm u H u ku m
Soerojo w:
• “Hukum Adat Waris meliputi norma-norma
hukum yang menetapkan
harta kekayaan
baik
yang
materiil maupun yang immateriil
yang
manakah
yang dapat
diserahkan kepada
U n iv e rs ita s A ir la n g g a D e p a rt e m e n
manakah
yang dapat
diserahkan kepada
keturunannya
serta yang sekaligus juga
mengatur saat, cara, dan proses
peralihannya
.”
A ir la n g g a Fa ku lta s H u ku m D e p a rt e m e n D a sa r Ilm u H u ku mSehingga:
• Harta warisan meliputi: - harta / benda materiil
- harta immateriil (cth: gelar)
• Pewarisan proses pengoperan / penerusan(harta) kepada keturunan U n iv e rs ita s A ir la n g g a D e p a rt e m e n kepada keturunan
• Prosesnya tidak berlangsung scr mendadak (bisa
dimulai sejak orang tua masih hidup kemudian lebih disebut sbg HIBAH)
• Sangat berkait dengan sifat kekeluargaan /
genealogisnya (apakah patrilineal, matrilineal, atau parental) A ir la n g g a Fa ku lta s H u ku m D e p a rt e m e n D a sa r Ilm u H u ku m
Unsur-unsur warisan:
1. Pewaris
2. Ahli waris
3. Harta warisan / harta penginggalan
U n iv e rs ita s A ir la n g g a D e p a rt e m e n A ir la n g g a Fa ku lta s H u ku m D e p a rt e m e n D a sa r Ilm u H u ku m
3 sistem kewarisan:
1. Sistem kewarisan INDIVIDUAL
Harta warisan dpt dibagi-bagi di antara ahli waris. Cth: Masy Jawa, Sunda, dan Madura
2. Sistem kewarisan KOLEKTIF
Harta warisan tidak dibagi, melainkan diwaris secara bersama-sama. U n iv e rs ita s A ir la n g g a D e p a rt e m e n sama.
berkaitan dengan harta pusaka.
Cth: masy Minangkabau (matrilineal), Minahasa (parental) 3. Sistem kewarisan MAYORAT
Harta warisan (baik keseluruhan maupun sebag. besar) hanya diteruskan oleh seorang anak saja (biasanya anak tertua)
Cth: Masy Bali dan Tanah Semendo Sumsel (patrilineal), Masy Dayak di Kalbar (parental)
A ir la n g g a Fa ku lta s H u ku m D e p a rt e m e n D a sa r Ilm u H u ku m
Harta peninggalan yg tdk dpt
dibagi-bagi
• Tjd karena kemungkinan alasan:
1. Karena sifatnya yg memang tdk utk dibagi harta pusaka
2. Karena kedudukannya terikat kpd suatu tempat /
jabatan tertentu. Cth: barang keraton, tanah bengkok
U n iv e rs ita s A ir la n g g a D e p a rt e m e n
jabatan tertentu. Cth: barang keraton, tanah bengkok 3. Karena pembagiannya utk sementara ditunda ahli
waris masih belum cakap mengurus harta
4. Karena ahli warisnya hny satu orang sistem kewarisan mayorat
5. Karena belum bebas dari kekuasaan persekutuan. Cth: hak perseorangan yg masih dikuasai hak ulayat (hak
ulayat masih kuat)
A ir la n g g a Fa ku lta s H u ku m D e p a rt e m e n D a sa r Ilm u H u ku m
Harta pusaka di minangkabau
• Dibagi menjadi:
1. Harta Pusaka Tinggi
Harta yang telah turun-temurun dlm bbrp keturunan, atau harta dari nenek moyang yg membangun nagari Dikuasai persekutuan, mll Penghulu Andiko
2. Harta Pusaka Rendah
Dikuasai oleh keluarga
U n iv e rs ita s A ir la n g g a D e p a rt e m e n
Dikuasai oleh keluarga
• Pada dasarnya, di Minangkabau harta waris tidak dibagi-bagi proses pewarisan bukan dari individu ke individu, ttp dari keluarga ke keluarga. Kecuali atas kasus gadang menyimpang (pembelahan harta pusaka akibat adanya pemecahan kerabat yg sudah terlalu besar)
• Peristiwa kematian tidak mengurangi harta, melainkan malah menambah harta keluarga
A ir la n g g a Fa ku lta s H u ku m D e p a rt e m e n D a sa r Ilm u H u ku m
Hibah
• Harus dilihat berdasarkan sifat genealogisnya a. Hibah pd masy PARENTAL
Hibah adl bagian dari proses pewarisan (yg
dilakukan sbl si orang tua / pewaris meninggal) b. Hibah pd masy MATRILINEAL
Hibah pada dasarnya tidak dikenal, shg mrp
bentuk penyimpangan (koreksi) atas ketentuan
U n iv e rs ita s A ir la n g g a D e p a rt e m e n
Hibah pada dasarnya tidak dikenal, shg mrp bentuk penyimpangan (koreksi) atas ketentuan adat.
Cth: Dilakukan oleh ayah kepada anak-anaknya pd masy Minangkabau.
c. Hibah pd masy PATRILINEAL
Pemberian (sebagian kecil) harta kepada anak perempuan
Bukan bagian dari waris
A ir la n g g a Fa ku lta s H u ku m D e p a rt e m e n D a sa r Ilm u H u ku m
Hibah wasiat
• Suatu pesan terakhir (wekasan atau welingan) dari orang tua menjelang akhir hayatnya perihal pembagian harta peninggalan
• Tidak boleh bertenteangan dg ketentuan materiil hukum adat waris • Bertujuan: U n iv e rs ita s A ir la n g g a D e p a rt e m e n • Bertujuan:
1. Agar para ahli waris dapat membagi harta peninggalan secara layak menurut ukuran si pewaris, atau
2. Mencegah perselisihan di antara ahli waris dlm melakukan pembagian harta waris, atau
3. Untuk menetapkan sifat / status dari harta peninggalan (mana yg harta pusaka shg tdk bisa dibagi dan mana harta yang bisa dibagi)
A ir la n g g a Fa ku lta s H u ku m D e p a rt e m e n D a sa r Ilm u H u ku m
Harta peninggalan
Harus dilihat status, sifat, dan jenis harta peinggalan
ybs:
•
Apakah termasuk harta yg bisa dibagi-bagi atau
tidak (cth: harta pusaka
tdk bisa dibagi)
U n iv e rs ita s A ir la n g g a D e p a rt e m e n
tidak (cth: harta pusaka
tdk bisa dibagi)
•
Apakah dikenal pembagian harta perkawinan
atau tidak (berdasarkan ketentuan pasal 35 UU
No. 1 Th 1974, maka terhadap semua gol.
penduduk diadakan pembagian harta
perkawinan)
A ir la n g g a Fa ku lta s H u ku m D e p a rt e m e n D a sa r Ilm u H u ku mPasal 35 uu no. 1 th 74
•
Harta perkawinan dibedakan mjd:
1. Harta Bersama / Gono-Gini
2. Harta Asal / Harta Bawaan
U n iv e rs ita s A ir la n g g a D e p a rt e m e n
•
Prinsip pasal 35 UU No. 1 Th 74 ini pada
hakekatnya mengacu pada ketentuan materiil
hukum adat waris ttg harta peninggalan pada
masyarakat Jawa.
A ir la n g g a Fa ku lta s H u ku m D e p a rt e m e n D a sa r Ilm u H u ku mKonsekuensi dari adanya pembagian
harta perkawinan
Prinsip dasarnya:
• Harta Asal Kembali ke Asal
• Harta bersama berada dalam kekuasaan
bersama
U n iv e rs ita s A ir la n g g a D e p a rt e m e nbersama
A ir la n g g a Fa ku lta s H u ku m D e p a rt e m e n D a sa r Ilm u H u ku mKedudukan ahli waris
• Berdasarkan definisi dari waris menurut hukum adat, maka ahli waris = keturunan (keturunan yang lebih dekat ke bawah menutup kedudukan keturunan lainnya yang lebih jauh. Diperkuat oleh Kep. MA No. 351 K/Sip/1958)
• Harus dilihat susunan kekeluargaan (genealogi) nya. 1. Matrilineal.
Anak-anak adalah ahli waris dari ibunya saja, dan bukan
U n iv e rs ita s A ir la n g g a D e p a rt e m e n
Anak-anak adalah ahli waris dari ibunya saja, dan bukan merupakan ahli waris dari ayahnya. Harta pencarian
seorang suami jatuh kepada saudara-saudara kandungnya 2. Patrilineal.
Anak perempuan bukan ahli waris. 3. Parental.
Anak adalah ahli waris dari kedua orang tuanya.
A ir la n g g a Fa ku lta s H u ku m D e p a rt e m e n D a sa r Ilm u H u ku m
Penggantian waris
• Seorang cucu dapat menggantikan kedudukan
orang tuanya yang telah meninggal terlebih
dahulu sebagai ahli waris dari
kakek-neneknya.
U n iv e rs ita s A ir la n g g a D e p a rt e m e nDasar hukum: Kep. MA No. 351 K/Sip/1958
• Kep. MA No. 141 K/Sip/1959:
Dimungkinkan penggantian waris dalam
garis ke atas dengan pertimbangan rasa
keadilan dari masyarakat y.b.s.
A ir la n g g a Fa ku lta s H u ku m D e p a rt e m e n D a sa r Ilm u H u ku m
Kedudukan anak luar kawin
• Pada umumnya (terutama untuk keluarga
Jawa)
hanya berkedudukan ahli waris dari
ibu (&kerabatnya)
U n iv e rs ita s A ir la n g g a D e p a rt e m e n A ir la n g g a Fa ku lta s H u ku m D e p a rt e m e n D a sa r Ilm u H u ku mKedudukan anak angkat
• Dilihat tujuan pengangkatan anak y.b.s masyarakatnya 1. Berkedudukan sebagai ahli waris jika kedudukan
anak angkat tsb sbg pengganti anak kandung (ex: utk meneruskan garis keturunan pada masy Batak)
2. Bukan sbg ahli waris jk kedudukan anak angkat tsb tidak utk menggantikan kedudukan anak kandung
U n iv e rs ita s A ir la n g g a D e p a rt e m e n
2. Bukan sbg ahli waris jk kedudukan anak angkat tsb tidak utk menggantikan kedudukan anak kandung
(hny sebatas bertujuan menafkahi anak ybs. Ex: masy. Jawa).
Khusus untuk poin 2. ini, dalam perkembangannya tdp yurisprudensi yang menyatakan bahwa anak angkat berkedudukan sbg ahli waris hanya sebatas harta gono-gini (harta bersama) orang tua angkatnya.
A ir la n g g a Fa ku lta s H u ku m D e p a rt e m e n D a sa r Ilm u H u ku m
Kedudukan anak tiri
• Anak tiri hanya berkedudukan sebagai ahli
waris dari orang tua kandung, sedangkan
dalam hub.nya dengan orang tua tiri tidak
berkedudukan sbg ahli waris.
U n iv e rs ita s A ir la n g g a D e p a rt e m e n
berkedudukan sbg ahli waris.
Airla n g g a Fa ku lta s H u ku m D e p a rt e m e n D a sa r Ilm u H u ku m
Kedudukan janda
• Pada masyarakat MATRILINEAL:
Janda bukan ahli waris suami, karena suami tidak satu kerabat dengan istri.
• Pada masyarakat PATRILINEAL:
Janda bukan ahli waris karena tetap berada di
U n iv e rs ita s A ir la n g g a D e p a rt e m e n
Janda bukan ahli waris karena tetap berada di kerabat suami.
• Pada masyarakat PARENTAL:
idem matrilineal. Namun dalam perkembangannya
tdp yurisprudensi (putusan MA) yang menetapkan bahwa janda berkedudukan sbg ahli waris sebatas
harta gono-gini. A ir la n g g a Fa ku lta s H u ku m D e p a rt e m e n D a sa r Ilm u H u ku m
Contoh kasus (kel. Jawa)
Pada tahun 1972, Mardianto kawin dengan Indahwati. Dalam perkawinannya dikaruniai 2 (dua) orang anak: Santo dan Neny. Santo tlh meninggal dan meninggalkan 3 (tiga) org anak: Dony, Dina, dan Danar yg sekarang tinggal bersama ibunya, Susanti. Sebelum kawin dg Mardianto, Indahwati mempunyai tabungan BNI sebesar Rp.200 juta, dan mendapat perhiasan emas senilai Rp.40 juta dari ibunya. Pada tahun 1976, Mardianto menerima warisan dari ayahnya berupa 2 (dua) hektar tanah sawah senilai Rp.300 juta. Selama perkawinan, mereka membeli sebuah rumah seharga Rp.700 juta dan 1 (satu) mobil Honda seharga Rp.240 juta. Tahun1988, Indahwati meninggal dunia, 2 (dua)
U n iv e rs ita s A ir la n g g a D e p a rt e m e n
seharga Rp.240 juta. Tahun1988, Indahwati meninggal dunia, 2 (dua) tahun kemudian Mardianto kawin lagi dengan seorang janda bernama Sartika dengan membawa 2 (dua) orang anak yaitu Dessy dan Aryo. Selama perkawinan mereka, Mardianto dan Sartika dikaruniai 2 (dua) orang anak: Yanto dan Yanti. Dalam perkawinan mereka, Mardianto dan Sartika menempati rumah Sartika dari perkawinannya yang pertama seharga Rp.400 juta. Sebelum kawin dengan suami pertamanya Sartika membeli sebuah mobil seharga Rp.160 juta. Selama perkawinan dengan Mardianto, Sartika berhasil membeli sebuah mobil seharga Rp.280 juta. Tahun 2000, Maridianto meninggal dunia. 1 (satu) tahun kemudian Sartika juga meninggal dunia. Akibat kematian Sartika, semua ahli waris sepakat untuk membagi harta peninggalan.
A ir la n g g a Fa ku lta s H u ku m D e p a rt e m e n D a sa r Ilm u H u ku m
• Pertanyaan:
1. Harta apa sajakah yang ada pada
perkawinan tersebut? Rincilah dg tepat!
2. Bagaimanakah penyelesaian kasus di
atas? Siapakah ahli warisnya?
Berapakah bagian masing-masing?
U n iv e rs ita s A ir la n g g a D e p a rt e m e n A ir la n g g a Fa ku lta s H u ku m D e p a rt e m e n D a sa r Ilm u H u ku m
• Gambar:
U n iv e rs ita s A ir la n g g a D e p a rt e m e n Mardianto Indahwati Sartika Perkawinan I (1972) Perkawinan II (1990) Perkawinan sebelumnyaDessy Aryo Yanto Yanti Neny Santo Susanti
Danar Dina Doni † (2001) † (2000) † (1998) † A ir la n g g a Fa ku lta s H u ku m D e p a rt e m e n D a sa r Ilm u H u ku m Danar Dina Doni
• Jawab:
1. a. Harta asal Indahwati:
(1) Tabungan BNI Rp. 200 juta (2) Perhiasan emas Rp. 40 juta Rp. 240 juta b. Harta asal Mardianto:
warisan sawah 2ha Rp. 300 juta c. Harta gono-gini I:
(1) Rumah Rp. 700 juta (2) 1 mobil Honda Rp. 240 juta
U n iv e rs ita s A ir la n g g a D e p a rt e m e n
(2) 1 mobil Honda Rp. 240 juta Rp. 940 juta d. Harta asal Sartika:
1 mobil Rp. 160 juta e. Harta gono-gini II:
1 mobil Rp. 280 juta
f. Harta gono-gini perkaw. Sartika sblnya: rumah Rp. 400 juta A ir la n g g a Fa ku lta s H u ku m D e p a rt e m e n D a sa r Ilm u H u ku m
2. Pembagian warisnya:
a. Harta asal Indahwati Neny dan Santo @1/2. Santo meninggal digantikan Dony, Dina,
Danar @1/2 : 3 = 1/6
b. Harta asal Mardiyanto Neny, Santo, Yanto, dan Yanti @1/4
Santo meninggal digantikan Dony, Dina, Danar @1/4 : 3 = 1/12
c. Harta gono-gini I Neny dan Santo @1/2
U n iv e rs ita s A ir la n g g a D e p a rt e m e n † †
c. Harta gono-gini I Neny dan Santo @1/2 Santo meninggal digantikan Dony, Dina, Danar @1/2 : 3 = 1/6
d. Harta gono-gini II Yanto dan Yanti @1/2 e. Harta asal Sartika Dessy, Aryo, Yanto, Yanti
@1/4
f. Harta gono-gini Sartika pada perkaw. Sebelumnya Dessy dan Aryo @1/2
A ir la n g g a Fa ku lta s H u ku m D e p a rt e m e n D a sa r Ilm u H u ku m † †
Bagian masing-masing ahli waris: a. Neny:
½ H.A Indahwati + ¼ H.A Mardianto + ½ H.GG I = ½ x 240 juta + ¼ x 300 juta + ½ x 940 juta
= 120 juta + 75 juta + 450 juta = 665 juta b. Santo = Neny = 665 juta
Santo meninggal digantikan Dony, Dina, Danar = 1/3 x 665 juta.
c. Yanto:
¼ H.A Sartika + ½ H.GG II + ¼ H.A Mardianto = ¼ x 160 juta + ½ x 280 juta + ¼ 300 juta
U n iv e rs ita s A ir la n g g a D e p a rt e m e n
= ¼ x 160 juta + ½ x 280 juta + ¼ 300 juta = 40 juta + 140 juta + 75 juta = 255 juta d. Yanti = Yanto = 255 juta
e. Dessy:
¼ x H.A Sartika + ½ H.GG Sartika dg perkw. sblmnya = ¼ x 160 juta + ½ x 400 juta
= 40 juta + 200 juta = 240 juta f. Aryo = Dessy = 240 juta
A ir la n g g a Fa ku lta s H u ku m D e p a rt e m e n D a sa r Ilm u H u ku m