• Tidak ada hasil yang ditemukan

(TL), S.A. (TELKOMCEL)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "(TL), S.A. (TELKOMCEL)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

1.1.1 Sejarah Telekomunikasi Indonesia International (TL), S.A. (TELKOMCEL)

TELKOMCEL adalah salah satu perusahaan operator telekomunikasi seluler di Timor-Leste yang diselenggarakan oleh Telkom Indonesia International (TL). S.A. (TELKOMCEL) Timor-Leste, yang merupakan salah satu anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (PT. TELKOM INDONESIA) dan bagian dari Telkom Group. TELKOMCEL didirikan pada tanggal 17 September 2012. TELKOMCEL memperoleh lisensi spektrum radio dari pemerintah Timor-Leste pada tanggal 22 Oktober 2012 untuk menyediakan layanan seluler di seluruh Distrik di Timor-Leste dan jaringan internet 3G. Pada tahun pertama, layanan TELKOMCEL telah mampu menjangkau 92,46% dari seluruh wilayah Timor-Leste dimana ini melewati batas target yang ditetapkan Pemerintah Timor-Leste (menjangkau 85% dari seluruh wilayah Timor-Leste) dan mendekati 94% populasi yang semestinya dicapai dalam waktu 3 tahun. Dalam industri telekomunikasi, peran dari TELKOMCEL adalah mengelola dan mengembangkan bisnis yang berfokus pada portofolio Mobile, Wholesale &

International dan Corporate dan dikelompokkan berdasarkan layanan sebagai

berikut:

1. Layanan Personal: TELKOMCEL menyediakan layanan jasa telekomunikasi seluler yang ditujukan bagi pelanggan ritel melalui beberapa produk, sebagai berikut:

a. Layanan Pra Bayar: Merupakan layanan telekomunikasi yang mencakup panggilan, pesan (SMS & MMS) dan broadband, yang menggunakan sistem pembayaran sebelum penggunaan layanan melalui pembelian pulsa. Layanan ini mempunyai fitur-fitur antara lain: pengalihan panggilan, pembatasan panggilan, Calling Line Identification Presentation (CLIP),

(2)

2 b. penagihan Layanan Paska Bayar: Merupakan layanan telekomunikasi yang mencakup panggilan, pesan (SMS & MMS) dan broadband, yang menggunakan sistem pembayaran setelah penggunaan layanan melalui penagihan bulanan. Layanan ini mempunyai fitur-fitur antara lain: pengalihan panggilan, pembatasan panggilan, Calling Line Identification

Presentation (CLIP), Calling Line Identification Restriction (CLIR) serta

SMS Group.

c. 3G Internet Rapido: Layanan akses jaringan internet TELKOMCEL didukung oleh teknologi 3G High Speed Download Packet Access (HSDPA) mutakhir yang dapat melakukan transfer data hingga 32 MBps pada frekuensi 850 MHz. Keunggulan layanan ini adalah cakupan area jangkauan yang luas, menjangkau hingga tiga kali lipat dibandingkan frekuensi 2.1 GHz.

2. Layanan Enterprise Sales:

a. VPN IP: Virtual Private Network (VPN) merupakan teknologi jaringan untuk menciptakan jejaring dunia yang aman, layanan personal langsung melalui Multi-Protocol Label Switching (MPLS).

b. Dedicated Internet Access: TELKOMCEL juga menyediakan layanan internet, yang membedakannya dari pengguna internet lainnya di Timor-Leste. Layanan yang ditawarkan bersifat khusus dan simetris.

c. 3G Corporate: Layanan 3G Corporate TELKOMCEL merupakan layanan paket internet melalui akses jaringan 3G atau HSDPA yang secara khusus dirancang untuk perusahaan kecil dan menengah.

d. Mobile VPN: Layanan Mobile VPN merupakan layanan konektivitas menggunakan mobile data berbasis GPRS/EDGE dan 3G yang memungkinkan pelanggan korporasi untuk mengadakan akses nirkabel ke jaringan perusahaan. Layanan ini ditujukan khusus bagi para pelanggan yang membutuhkan jaringan data dengan tingkat mobilitas tinggi.

e. GPS Tracking: Layanan GPS Tracking merupakan layanan yang digunakan untuk melakukan pelacakan terhadap pergerakan dan mobilisasi yang

(3)

3 Transponder: Layanan transponder merupakan layanan penyewaan satelit yang digunakan untuk keperluan penyiaran per-televisi.

3. Layanan Wholesale & International: Layanan wholesale & international TELKOMCEL didukung oleh bergabungnya TELKOMCEL dalam komunitas telekomunikasi Bridge Alliance:

a. Wholesale Services: Layanan Wholesale Services hadir dalam layanan suara (Voice) dan pesan singkat (Short Message Service - SMS) internasional. Segmen wholesale services TELKOMCEL didukung oleh sistem jaringan terintegrasi serta kerja sama dengan mitra strategis guna memenuhi kebutuhan pelanggan.

b. Wholesale Data: TELKOMCEL menyediakan layanan data berkapasitas besar untuk menghadirkan layanan wholesale data yang cepat, berkualitas dan handal. Layanan wholesale data juga didukung oleh fitur IP Transit yang dirancang khusus untuk menyediakan dukungan jangkauan internasional bagi baik bagi pelanggan individu maupun enterprise. Layanan IP Transit sangat sesuai bagi penyedia jasa internet ataupun operator lainnya yang memiliki nomor Autonomous System (AS) serta memiliki kompetensi dan perangkat keras untuk mengoperasikan BPGv4

routing secara dinamis.

c. Roaming Services: TELKOMCEL menyediakan layanan roaming services sebagai dukungan komunikasi internasional dengan dukungan terhadap layanan panggilan, teks dan data.

1.1.2 Visi dan Misi

Sesuai dengan anggaran dasar perusahaan, seluruh kebijakan, strategi serta pelaksanaan kegiatan usaha dan operasional TELKOMCEL didasarkan pada implementasi visi, misi dan tata nilai perusahaan. Berikut adalah visi dan misi dari TELKOMCEL Timor-Leste:

Visi TELKOMCEL Timor-Leste adalah: “To Be a Leading Broadband

(4)

4 Misi TELKOMCEL Timor-Leste adalah:

1. “We Provide the Latest Innovative Mobile Services and Solution with Superior

Quality and Competitive Price”.

2. “We Strive to Maximize Stakeholder Value”.

3. “We Will Be a Role Model Business Leader in The Country and Community”. 1.1.3 Logo Perusahaan

Berikut adalah Logo perusahaan TELKOMCEL Timor-Leste:

Gambar 1.1 Logo Perusahaan TELKOMCEL Timor-Leste (Sumber: Sub Unit Corporate Affair TELKOMCEL)

1.1.4 Struktur Organisasi

TELKOMCEL Timor-Leste memiliki struktur organisasi yang efisien dan saling bersinergi antar komponen unit kerja. Struktur organisasi TELKOMCEL Timor-Leste dapat dilihat pada halaman berikutnya:

(5)

5 Gambar 1.2 Struktur Organisasi TELKOMCEL Timor-Leste

(Sumber: Unit Finance & Human Capital – TELKOMCEL tahun 2018)

1.2 Latar Belakang Penelitian

Tuntutan perkembangan pembangunan yang semakin cepat dan kompleks dalam dunia telekomunikasi khususnya dalam era globalisasi sekarang ini banyak menuntut perubahan yang sangat mendasar diberbagai bidang kehidupan dan sebagai dampak globalisasi tersebut, dapat terlihat adanya perubahan dalam sistem dan tatanan perekonomian global yang mendorong iklim ekonomi yang makin kompetitif serta perkembangan ilmu dan teknologi yang begitu pesat, yang berarti perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk seluruh karyawan TELKOMCEL Timor-Leste.

Kondisi tersebut merupakan tantangan untuk meningkatkan peran sumber daya manusia (SDM) khususnya karyawan TELKOMCEL Timor-Leste agar mampu memanfaatkan berbagai peluang dan menjawab semua tantangan serta mengatasi kendala dalam suasana kehidupan bangsa yang berubah dengan cepat. Hal ini sesuai dengan visi dari TELKOMCEL yaitu “To Be a Leading Broadband

(6)

6 telekomunikasi yang menitik beratkan portofolio bisnis pada mobile data. TELKOMCEL senantiasa berusaha mempertahankan posisinya melalui pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan langkah-langkah bisnis strategis dalam ekstensifikasi dan intensifikasi pasar dengan cara yang tepat TELKOMCEL berusaha melayani seluruh pelanggan yang dikelola sesuai karakteristik pelanggan, baik peluang maupun kontribusi pendapatan yang diterima dari pelanggan tersebut.

Adapun sumber daya manusia (SDM) merupakan satu- satunya sumber daya yang memiliki rasio, rasa, dan karsa yang berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam pencapaian tujuan karena sebagai penggerak dari semua sumber daya yang di miliki organisasi. Oleh karena itu, investasi pada manusia merupakan investasi yang paling penting bagi organisasi, tujuannya adalah untuk mencapai keberhasilan perusahaan. Penelitian Imawati dan Amalia (2011:37) mengatakan bahwa: “Keberhasilan organisasi sangat ditopang oleh keadaan dan kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya. Salah satu indikator dari permasalahan tersebut adalah kinerja”. Oleh karena itu sumber daya manusia harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi. Sinergi antara perusahaan dengan karyawan harus tercipta dan selalu ditingkatkan sehingga tercipta hubungan harmonis antara perusahaan dan karyawan.

Berdasarkan laporan performansi perusahaan tahun 2016 dimana terjadi perubahan yang sangat signifikan pada pencapaian revenue dan EBITDA pada semester kedua tahun 2016, dimana mulai bulan Mei 2016 TELKOMCEL Timor-Leste untuk pertama kalinya mecatatkan EBITDA positif (untung) dan terus berlanjut sampai bulan Desember tahun 2016, kemudian trend positif tersebut berlanjut hingga pada bulan November tahun 2017, akan tetapi pada bulan Desember tahun 2017 TELKOMCEL Timor-Leste kembali mendapat goncangan dengan mencatatkan EBITDA negatif dan selanjutnya kembali meranjak naik

(rebound) padan bulan Januari 2018 sampai dengan saat ini. Hal ini

mengindikasikan bahwa adanya fluktuasi performasi perusahaan TELKOMCEL Timor-Leste yang cukup tinggi terhadap hasil kinerja karyawan secara keseluruhan. Fluktuasi hasil kinerja tersebut dapat dilihat dari grafik performansi

(7)

7

revenue & EBITDA TELKOMCEL Timor-Leste dari tahun 2016 sampai dengan

tahun 2018 berikut ini:

Gambar 1.3 Grafik Performansi Revenue & EBITDA TELKOMCEL Tahun 2016 - 2018

(Sumber: Dashboard TELKOMCEL tahun 2016 -2018)

Pada grafik tersebut dapat terlihat bahwa kenaikan signifikan terjadi pada bulan Mei 2016 dan terus berlanjut sampai dengan bulan Desember 2016, kemudian pada tahun 2017 mengalami fluktuatif perfomansi dan akhirnya kembali

rebound (untung) padan bulan Januari 2018 sampai saat ini. Hal ini menjadi

momentum untuk TELKOMCEL agar terus mencatatkan keuntungan tiap bulannya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Thurbin dalam Haerani dan Puruhanan (2014:185) bahwa: “manfaat finansial dari kinerja organisasi sering dikaitkan dengan keberhasilan organisasi”. Dengan kata lain, kinerja karyawan yang baik akan mendorong keberhasilan perusahaan. Pencapaian EBITDA positif ini sangatlah didorong oleh kinerja dan produktivitas karyawan sehingga TELKOMCEL dituntut harus terus meningkatkan kinerja dengan mendorong faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja untuk keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang.

(8)

8 Pada laporan tahunan untuk kinerja tahun 2017 yang telah dipublikasikan oleh TELKOMCEL, dari beberapa segmen operasi menyajikan kompilasi kinerja penjualan sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini.

Tabel 1. 1 Kompilasi Kinerja Operasi per Segmen

(Sumber: Dashboard TELKOMCEL 2017)

Sesuai dengan kompilasi kinerja operasi per segment di atas, terlihat TELKOMCEL sebagai salah satu operator telekomunikasi dari tiga (3) operator berbeda negara yaitu Portugal, Vietnam dan Indonesia yang beroperasi di Timor-Leste tentunya menitikberatkan portofolio bisnisnya pada tiga (3) segment besar yaitu meliputi segment Personal Sales (Mobile), segment Enterprise Sales &

segment Wholesale. Sejalan dengan visi dan misi dari TELKOMCEL berikut profil

portofolio revenue dari segment Personal Sales dan segment Enterprise yang dihasilkan pada tahun 2016 sampai dengan 2017.

SEGMENT GROWTH (2016 - 2017) PERSONAL SALES -0.22% DATA 12.27% SMS -32.75% VAS -18.14% VOICE -25.97% ENTERPRISE SALES 16.66% DEDICATED 26.70% MOBILE -11.78% NEW BUSINESS -65.69% WHOLESALE -14.75% DOMESTIC INTERCONNECT -12.91% INTERNATIONAL INTERCONNECT -8.23% ROAMING -36.45% HUBBING -37.20%

(9)

9 Gambar 1.4 Grafik Portofolio revenue mobile TELKOMCEL tahun 2016 - 2017

(Sumber: Dashboard Performance TELKOMCEL)

Pendapatan yang dibukukan oleh Enterprise Sales didapatkan dari layanan operasi Enterprise yang digunakan oleh 286 pelanggan korporasi yang dikelola oleh team marketing and sales TELKOMCEL Timor-Leste. Secara umum menampilkan kinerja penjualan dengan pertumbuhan yang positif dan memberikan dampak pada kinerja keuangan yang sangat baik.

Gambar 1.5 Grafik perbandingan revenue tahun 2016 - 2017 (Sumber: Dashboard Performance TELKOMCEL)

Dari seluruh breakdown data performansi revenue dan EBITDA TELKOMCEL periode tahun 2016-2018 dalam penjelasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja karyawan di perusahan TELKOMCEL

4,308,365 1,662,604 367,052 192,179 5,433,446 1,415,175 85,117 122,697 -1,000,000 2,000,000 3,000,000 4,000,000 5,000,000 6,000,000

DATA VOICE VAS SMS

2016 (USD) 2017 (USD) 39.47%37.82% 38.28% 42.89% 22.71% 18.83% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% % 2016 % 2017

(10)

10 Timor-Leste tetap menunjukan trend performance dan growth ke arah yang positif sesuai dengan grafik perbandingan growth revenue dan EBITDA perusahaan TELKOMCEL Timor-Leste di bawah ini:

Gambar 1.6

Grafik perbandingan trend growth revenue & EBITDA TELKOMCEL (Sumber: Dashboard Performance TELKOMCEL)

Disamping data perbandingan trend growth revenue & EBITDA pada Ganbar 1.6 diatas, dalam penelitian ini penulis juga melakukan wawancara dengan

Vice President Finance & Human Capital (FHC) TELKOMCEL Timor-Leste

(Bapak Dedy Edwar Ambarita) terkait bagaimana produktivitas kerja karyawan dan strategy pengelolahan sumber daya manusia (SDM) di perusahaan TELKOMCEL Timor-Leste dalam rangka menghadapi persaingan yang sangat ketat di bisang telekomunkasi, mengingat saat ini di Timor-Leste telah beroperasi empat (4) operator besar yaitu TimorTelecom, Telemor, Cheslink dan TELKOMCEL sendiri. Beliau menyapaikan bahwa dengan adanya persaingan yang ketat tersebut pasti menuntut manajemen perusahaan untuk menghasilkan kinerja terbaik, diantaranya melalui peningkatan pada produktivitas kerja karyawan. Pentingnya produktivitas kerja karyawan bagi perusahaan adalah bisa menjadi bahan evaluasi untuk melakukan perbaikan secara berkala bagi seluruh karyawan di perusahaan. Dampak dari perusahaan yang memiliki produktivitas kerja rendah akan mengakibatkan turunnya jumlah pelanggan karena rendahnya kualitas pelayanan. Beliau juga

(11)

11 menjelaskan bahwa TELKOMCEL Timor-Leste serius dan focus pada pembenahaan dan peningkatan sumber daya manusia (SDM) untuk menyediakan talent-talent masa depan yang terus dilakukan assessment terhadap kinerja dan produktivitasnya. Penilaian kinerja karyawan tersebut dilakukan melalui penilaian

corporate dengan menilai pencapaian sasaran kerja individu (SKI), penilain dari

pimpinan, penilaian peer to peer dengan melihat penghargaan yang dicapai oleh karywan pada saat mengikuti pelatihan, ketercapaian target, keterampilan, sikap, kehadiran dan perhitungan revenue employee setiap tahunya yang memang masih belum maksimal dan terus menjadi focus kami kedepanya.

Produktivitas kerja karyawan yang menjadi focus managemen TELKOMCEL dapat dinilai dari realisasi pencapaian revenue employee perusahaan TELKOMCEL tiap tahunya. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti, berikut tingkat pencapaian produktivitas revenue karyawan TELKOMCEL Timor-Leste periode tahun 2016 dan 2018:

Tabel 1. 2

Persentase Revenue Employee TELKOMCEL Timor-Leste Tahun 2016 – 2018

Tabel 1.2 diatas menunjukkan bahwa produktivitas kerja karyawan TELKOMCEL Timor-Leste dinilai berdasarkan revenue employee pada periode tahun 2016 dan 2018 menunjukan adanya tingkat penurunan. Pada tahun 2016

growth revenue employee sebesar -1,88%, kemudian pada tahun 2017 growth revenue employee naik ke angka -1,54% dan pada tahun 2018 produktivitas

karyawan yang dinilai dari revenue karyawan turun ke angka 9,76%, hal ini terjadi karena di saat melakukan strategy pengelolaan SDM, management TELKOMCEL juga dituntut untuk menjaga keseimbangan beban karyawan perusahaan, sehingga dengan adanya pelatihan, benchmark dan kegiatan akselerasi capacity building

(12)

12 lainya diharapkan setiap karyawan dapat berkontribusi lebih baik lagi untuk kemajuan perusahaan. Idealnya revenue per karyawan harus bernilai positif karena seorang karyawan wajib menjalankan dengan baik seluruh pekerjaannya. Jika

revenue per karyawan di TELKOMCEL Timor-Leste masih negatif maka hasil

kinerja karyawan akan tidak produktif, sehingga penting untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja di TELKOMCEL Timor-Leste.

Kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individu dan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda, salah satu definisi kepuasan kerja yang dikutip oleh Moh. As'ad dalam buku "Psikologi lndustri"(2000:104) Joseph Tiffin, kepuasan kerja adalah sikap karyawan terhadap pekerjaan, kesempatan berkarir, situasi kerja, kerjasama diantara pimpinan dan sesama karyawan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja antara lain: faktor kepuasan finansial, faktor kepuasan fisik, faktor kepuasan sosial, dan faktor kepuasan psikologi. Dari hasil penelitian yang dilakukan William M. Mercer, Inc. Dalam surveynya pada tahun 1998 terhadap 206 perusahaan menengah dan besar yang memiliki tingkat perputaran karyawan yang tinggi menemukan bahwa kompensasi adalah alasan paling umum untuk ketidakpuasan. Namun begitu, di beberapa perusahaan dengan perputaran karyawan yang rendah 40% responden merasakan bahwa faktor - faktor emosional (kepuasan kerja, hubungan baik dengan manager dan karyawan lain) benar - benar memotivasi mereka tetap tinggal di perusahaan tersebut, sedangkan 21% responden lainnya menunjukan faktor – faktor finansial lah yang memotivasi mereka untuk tetap tinggal di perusahaan tersebut.

Berikut data persentase Employee Satisfaction Index (ESI) Karyawan TELKOMCEL Timor-Leste pada tahun 2016 dan tahun 2017 dimana data persentase Employee Satisfaction Index (ESI) ini diambil dari data karwayan pada unit Finance & Human Capital untuk seluruh karyawan TELKOMCEL Timor-Leste pada tahun 2016 dan 2017 dengan details range kategori index ESI pada halaman berikut:

(13)

13 Tabel 1. 3

Kategori Range Employee Satisfaction Index (ESI) TELKOMCEL

(Sumber: Unit Kerja Finance & Human Capital TELKOMCEL 2016 – 2017)

Pada data Employee Satisfaction Index (ESI) ini terdapat lima (5) dimensi yag digunakan yaitu dimensi Company Practise, Opportunities, People, Quality of

Life, Reward dan Work. Detail data persentase Employee Satisfaction Index (ESI)

di perusahaan Telekomunikasi Indonesia International (TL), S.A. - TELKOMCEL Timor-Leste dapat dilihat pada berikut ini:

Tabel 1. 4

Data Persentase Employee Satisfaction Index (ESI) di TELKOMCEL

(Sumber: Unit Kerja Finance & Human Capital TELKOMCEL 2016 – 2017)

Adapun penjelasan detail dari masing-masing dimensi data Employee

Satisfaction Index (ESI) adalah sebagai berikut:

1. Dimensi Company practice meliputi: performasi perusahaan sesuai dengan target yang telah ditentukan dan nilai-nilai dalam budaya perusahaan mampu

(14)

14 memotivasi karyawan dalam bekerja serta mampu menunjukan arah kebijakan perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

2. Dimensi Opportunites meliputi: program pelatihan dan Certification yang diberikan perusahaan sesuai dengan kebutuhan pengembangan kompetensi. 3. Dimensi People meliputi: karyawan selalu berusaha memberikan pelayanan

yang berorientasikan pada kepuasan customer dan seluruh personil tim berkontribusi aktif dalam pencapaian target kerja.

4. Dimensi Quality of Life meliputi: kegiatan di luar pekerjaan (olahraga,

ibadah, & employee gathering) yang diselenggarakan perusahaan dapat

menyeimbangkan kualitas hidup saya.

5. Dimensi Reward meliputi: gaji bulanan (THP) saya cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga dan pemberian variabel pay (bonus) sudah mengapresiasi kinerja aktual.

6. Dimensi Work meliputi: gaji bulanan cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga.

Dari hasil data persentase Employee Satisfaction Index (ESI) TELKOMCEL pada Tabel 1.3 sebelumnya, menunjukan adanya kenaikan persentase rata-rata Employee Satisfaction Index (ESI) sebesar 4.87% dari tahun 2016 dan tahun 2017 mengalami petumbuhan dari total rata-rata 72.69% di tahun 2016 menjadi 77.56% di tahun 2017. Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat

Employee Satisfaction Index (ESI) pada karyawan TELKOMCEL Timor-Leste

tergolong puas (Satisfied).

Motivasi kerja pada suatu organisasi atau perusahaan bertujuan untuk mendorong semangat memberikan semua kemampuan dan ketrampilan demi terwujudnya suatu organisasi. Pimpinan yang mengarahkan melalui motivasi akan menciptakan kondisi dimana karyawan merasa mendapat inspirasi untuk bekerja keras. Karyawan yang mempunyai motivasi tinggi sangat penting jika hasil-hasil kinerja yang tinggi ingin dicapai secara konsisten.

(15)

15 Pimpinan akan melakukan pendekatan kepemimpinan yang mencerminkan suatu kesadaran bahwa produktivitas melalui karyawan merupakan bagian utama dan tidak dapat digantikan untuk mencapai tujuan organisasi. Pemberian motivasi dari para pekerja akan saling berbeda sesuai dengan tingkat pendidikan dan kondisi ekonominya. Orang yang semakin terdidik dan semakin independen secara ekonomi, maka sumber motivasinya akan berbeda, tidak lagi semata-mata ditentukan oleh sarana motivasi tetapi juga dipengaruhi oleh faktor kebutuhan. Memotivasi bawahan dilakukan dengan memberikan tanggung jawab dan kesempatan yang luas bagi karyawan untuk mengambil keputusan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Motivasi menjadi sangat penting karena dengan motivasi diharapkan setiap karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi (Hasibuan, 1996: 92). Motivasi akan memberikan inspirasi, dorongan, semangat kerja bagi karyawan sehingga terjalin hubungan kerja yang baik antara karyawan dan pimpinan sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara maksimal. Bagitu juga motivasi berkaitan erat dengan usaha, kepuasan pekerja dan performance pekerjaan (Gomes, 1995: 178). Motivasi sangat penting dalam meningkatkan semangat kerja dan produktivitas karyawan. Tugas pimpinan adalah memberikan motivasi atau dorongan kepada karyawan agar bisa bekerja sesuai dengan yang diharapkan oleh organisasi.

Peningkatkan semangat kerja karyawan sendiri dapat dikaji dari data tingkat kehadiran karyawan TELKOMCEL pada tahun 2016 - 2017 dimana data presensi ini diambil dari aplikasi presensi seluruh karyawan TELKOMCEL Timor-Leste pada tahun 2016 dan 2017. Berikut adalah perbandingan tipe kehadiran dari seluruh karyawan TELKOMCEL dalam dua (2) tahun dibandingkan dengan total seluruh presensi karyawan TELKOMCEL pada tahun 2016 dan 2017.

(16)

16 Tabel 1. 5

Data Persentase Presensi TELKOMCEL tahun 2016 – 2017

(Sumber: Unit Kerja Finance & Human Capital TELKOMCEL 2016 - 2017)

Dari hasil data presentase presensi TELKOMCEL pada Tabel 1.4 di atas, dapat dilihat bawha persentase ketidakhadiran karyawan TELKOMCEL Timor-Leste mengalami perubahan setiap tahun. Pada tahun 2016 diketahui presentase keterlambatan sebesar 15,32%, sedangkan tahun 2017 turun menjadi 9,81%. Untuk rata-rata tingkat ketidakhadiran ditahun 2016 sebesar 0,93% sedangkan untuk tahun 2017 sebesar 0,87%, yang lebih menarik lagi adalah presentasi tingkat kehadiran karyawan TELKOMCEL yang tepat waktu yaitu pada tahun 2016 sebesar 83,75% mengalami kenaikan pada tahun 2017 menjadi 89,32%. Dengan demikian maka dapat diindikasikan bahwa motivasi dan semangat kerja karyawan TELKOMCEL Timor-Leste tergolong cukup tinggi.

Dari uraian diatas dengan adanya fenomena yang mengindikasikan terus naiknya produktivitas kerja karyawan TELKOMCEL Timor-Leste yang digambarkan oleh pencapaian performansi tahunan (revenue) dan EBITDA yang terus naik dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2018, walaupun secara monthly masih menunjukan trend performansi produktifitas kerja karyawan yang sangat fluktuasi. Meskipun data kepuasan kerja dan motivasi kerja karyawan TELKOMCEL Timor-Leste berada di level yang cukup baik namun perlu tetap dilakukan peningkatan performasi produktivitas kerja karyawan secara berkelanjutan ke arah yang positif. Sehubungan dengan hal tersebut, maka kepuasan yang merupakan tingkat rasa puas karyawan yang tinggi akan memiliki

(17)

17 sikap yang positif terhadap pekerjaannya, juga dengan motivasi yang merupakan sarana pendorong bagi karyawan untuk dapat bekerja lebih baik lagi diharaokan dapat memberikan pengaruh yang signifikan untuk peningkatan produktivitas kerja karyawan, oleh karena itu berdasarkan latar belakang dan uraian diatas dan juga mengingat bahwa belum pernah dilakukannya penelitian terkait pengaruh kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada perusahaan TELKOMCEL Timor-Leste, maka dari itu peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan TELKOMCEL Timor - Leste”

1.3 Perumusan Masalah

Dengan adanya fluktuatif produktivitas kinerja dan performansi TELKOMCEL Timor-Leste yang mulai membukukan keuntungan sejak tahun 2016 dan mengalami kerugian di tahun 2017 dan kemudian kembali mengalami kenaikan di tahun 2018 akan tetapi peningkatan revenue dan EBITDA positif tidak diikuti oleh peningkatan produktivitas karyawan melalui pencapaian nilai revenue karyawan tiap tahunnya dan bahkan pencapaian revenue per karyawan masih negatif sehingga masih sangat perlu untuk ditingkatkan. Oleh sebab itu maka perlu dilakukannya penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi fenomena tersebut, baik dari faktor internal maupun eksternal yang secara keseluruhan turut dipengaruhi oleh tingkat kepuasan kerja dan motivasi kerja karyawan sehingga performansi dan produktifitas kerja dari seluruh karyawan TELKOMCEL bisa dijaga pertumbuhannya dan terus meningkat diperiode yang akan datang.

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah penulis paparkan, berikut adalah perumusan masalah yang timbul di lingkungan TELKOMCEL Timor-Leste yang meliputi performansi revenue karyawan TELKOMCEL Timor-Leste yang secara keseluruhan masih negatif dari tahun 2016 sampai tahun 2018 sehingga secara tidak langsung dapat mempengaruhi performansi keuangan (EBITDA) TELKOMCEL yang mengalami pertumbuhan signifikan dari tahun 2016 ke tahun 2017 serta upaya perusahaan TELKOMCEL untuk melihat pengaruh kepuasan

(18)

18 kerja dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan TELKOMCEL baik secara parsial maupun secara simultan, yang mengakibatkan terjadinya fenomena performasi sebagai upaya penciptaan nilai kinerja finansial dan

operasional yang lebih baik tiap tahunnya untuk mempertahankan dan

meningkatkan performansi positif TELKOMCEL Timor-Leste. Oleh karena itu sepatutnya diperlukan formulasi yang tepat untuk mengontrol dan mengukur pengaruh kepuasan dan motivasi kerja untuk mempengaruhi produktivitas kerja seluruh karyawan di perusahaan TELKOMCEL Timor-Leste.

1.4 Pertanyaan Penelitian

Mengacu pada uraian rumusan masalah diatas, berikut pertanyaan penelitian

yang penulis ajukan, sebagai bahasan dan untuk dijawab pada penelitian ini: 1. Seberapa tinggi tingkat kepuasan kerja karyawan di TELKOMCEL

Timor-Leste.

2. Seberapa tinggi tingkat motivasi kerja karyawan di TELKOMCEL Timor-Leste.

3. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja karyawan secara parsial terhadap produktivitas kerja karyawan di TELKOMCEL Timor-Leste.

4. Bagaimana pengaruh motivasi kerja karyawan secara parsial terhadap produktivitas kerja karyawan di TELKOMCEL Timor-Leste.

5. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja dan motivasi kerja karyawan secara simultan terhadap produktivitas kerja karyawan di TELKOMCEL Timor-Leste.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian perumusan masalah dan pertanyaan penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisa tingkat kepuasan kerja karyawan TELKOMCEL Timor-Leste.

(19)

19 2. Untuk mengetahui dan menganalisa tingkat motivasi kerja karyawan

TELKOMCEL Timor-Leste.

3. Untuk menguji dan menganalisa bagaimana pengaruh kepuasan kerja secara parsial terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan.

4. Untuk menguji dan menganalisa bagaimana pengaruh motivasi kerja secara parsial terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan.

5. Untuk menguji dan menganalisa bagaimana pengaruh kepuasan kerja dan motivasi kerja secara simultan terhadap produktivitas kerja karyawan di perusahaan TELKOMCEL Timor-Leste.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian terkait pengaruh kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan TELKOMCEL Timor-Leste ini diharapkan memiliki kegunaan, baik secara teoritis maupun secara praktis.

a. Aspek Teoritis

Adapun kegunaan secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk: 1. Untuk memperhitungkan lebih jauh tingkat pengaruh kepuasan kerja dan

motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan, karena pencapaian tujuan organisasi hanya dimungkinkan dengan produktivitas kinerja karyawan yang optimal akibat kepuasan kerja karyawan yang terpenuhi sehingga dapat menimbulkan dan meningkatkan motivasi kerja karyawan dalam melaksanakan perannya untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan. 2. Sebagai salah satu informasi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian

lebih lanjut mengenai pengaruh kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.

3. Sebagai bahan referensi, acuan dan tambahan pengetahuan bagi penelitian selanjutnya.

b. Aspek Praktisi

Selanjutnya untuk kegunaan secara Praktisi, penelitian ini diharapkan dapat bermamfaat untuk:

(20)

20 1. Memberikan kegunaan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja

karyawan, serta pemamfaatan sumber daya manusia secara produktif, efektif dan efisien dalam memenuhi dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya untuk karyawan TELKOMCEL Timor-Leste.

2. Sebagai informasi yang berkaitan dengan pengaruh kepuasan kerja dan motivasi kerja karyawan sebagai variabel yang mempengaruhi peningkatan produktivitas kerja karyawan.

3. Sebagai bahan evaluasi dalam menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam peningkatan produktivitas kerja karyawan.

4. Menunjukkan bagaimana pengaruh kepuasan kerja dan motivasi kerja baik secara parsial maupun secara simultan terhadap produktivitas kerja karyawan, sehingga perusahaan TELKOMCEL dapat mengambil keputusan guna mempercepat pencapaian target performansi melalui peningkatan produkvifitas kerja karyawan yang lebih baik kedepannya.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

Penulis meyakini bahwa hasil dari penelitian akan bermanfaat pada pengembangan keilmuan atau referensi di bidang sumber daya manusia, memperkaya penelitian terkait pengaruh kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada objek studi di perusahaan TELKOMCEL yang beroperasi dikota Dili, Timor-Leste.

Selain itu, penelitian ini juga dapat memperkaya variabel kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja yang dapat di tinjau dari aspek keilmuan non-financial. Pada akhir penelitian, akan diketahui hasil-nya, apakah terdapat pengaruhnya pada produktivitas kerja karyawan melalui implementasi kepuasan kerja dan motivasi kerja, sehingga dapat memudahkan perusahaan TELKOMCEL Timor-Leste untuk menyusun strategi dalam upaya meningkatkan performansinya.

(21)

21 1.8 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran penulisan dalam penelitian ini, berikut ini merupakan sistematika penulisan yang berisi informasi umum yang akan dibahas pada setiap babnya.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan gambaran awal dari apa yang akan dilakukan dalam penelitian yaitu perusahaan TELKOMCEL. Bab ini menjelaskan beberapa hal, yaitu gambaran umum objek penelitian, latar belakang pentingnya dilakukan penelitian, perumusan masalah yang ada di TELKOMCEL, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menyajikan hasil dari kajian pustaka terkait dengan topik dan variabel penelitian yang akan dijadikan acuan dari penyusunan kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis. Bab ini menguraikan secara rinci tentang beberapa hal, yaitu tinjauan pustaka penelitian dengan menggunakan teori-teori yang berhubungan dengan pengaruh faktor-faktor motivasi kerja, kepuasan kerja dan hasil kinerja, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Bab ini mengurai secara rinci, yaitu jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, skala pengukuran, skala instrumen, tahapan pengumpulan data, populasi dan sampel, serta teknik pengumpulan dan analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan hasil dari penelitian yang kemudian dibahas oleh peneliti secara kronologis dan sistematis sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian. Bab ini menguraikan secara rinci beberapa hal termasuk experimen

(22)

22 data-data yang telah dikumpulkan dari hasil penyebaran kuesioner dan diolah lebih lanjut, kemudian hasil tersebut di intepretasikan guna mendapatkan solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil penelitian yang dibahas dalam penelitian ini dengan cara diuraikan butir demi butir secara padat dan berisikan saran pemecahan masalah yang ditujukan bagi perusahaan terkait dengan permasalahan yang diambil dan saran kepada para pembaca penelitian tersebut mapun kepada penelitian berikutnya.

Gambar

Gambar 1.3 Grafik Performansi Revenue & EBITDA TELKOMCEL   Tahun 2016 - 2018
Tabel 1. 1 Kompilasi Kinerja Operasi per Segmen
Gambar 1.5 Grafik perbandingan revenue tahun 2016 - 2017

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menunjukan bahwa karyawan operator alat berat CV Haragon Surabaya kurang mempunyai motivasi kerja yang baik, karena sikap karyawan dalam bekerja tidak

12 Karyawan memiliki pengetahuan, skill, dan sikap kerja yang baik sesuai pekerjaannya bisa menjawab pertanyaan anggota dan memberikan informasi kepada anggota dengan

Dengan sistem penilaian kinerja yang baik, maka karyawan akan puas terhadap hasil penilaian kinerjanya, sehingga bisa meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja.. Bila

Selain itu, kompensasi yang sesuai dengan keinginan karyawan atas pekerjaannya dapat memacu semangat karyawan untuk bekerja lebih baik dari waktu ke waktu, sehingga

Motivasi merupakan suatu faktor pendorong bagi karyawan untuk bekerja lebih baik dan ia dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain seperti faktor internal yang berasal dari proses

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada perusahaanuntuk mengetahui persepsi positif atau negatif karyawan mengenai pekerjaannya, frekuensi

Hal ini menunjukan bahwa karyawan operator alat berat CV Haragon Surabaya kurang mempunyai motivasi kerja yang baik, karena sikap karyawan dalam bekerja tidak

Hal ini menunjukan bahwa karyawan operator alat berat CV Haragon Surabaya kurang mempunyai motivasi kerja yang baik, karena sikap karyawan dalam bekerja tidak