• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT. SUMI INDO KABEL Tbk N E R A C A 30 JUNI 2006 DAN 2005 ( Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ( BELUM DIAUDIT )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT. SUMI INDO KABEL Tbk N E R A C A 30 JUNI 2006 DAN 2005 ( Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ( BELUM DIAUDIT )"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

A K T I V A 30 Juni 2006 30 Juni 2005 KEWAJIBAN DAN EKUITAS 30 Juni 2006 30 Juni 2005

AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN LANCAR

Kas dan setara kas 2c,3 44,344,353,968 22,110,480,229 Hutang

Piutang Usaha 8

Usaha Pihak ketiga 9,191,306,368 8,703,103,340

Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2e,10 201,571,471,833 118,093,331,777

ragu-ragu sebesar Rp 1.070.495.656 pada Juni Lain-lain 11,081,993,386 6,770,070,394

2006 dan Rp. 1.034.321.682 pada Juni 2005 2d,4 144,883,144,686 83,345,856,016 Hutang letters of credit 217,899,000 208,343,850

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2e,4,10 123,360,596,681 85,898,766,506 Hutang pajak 2l,9 8,640,304,915 3,877,062,266

Lain-lain Biaya masih harus dibayar 2e,10 2,171,225,433 2,394,326,221

Pihak Ketiga 109,919,438 144,862,413 Uang muka pelanggan 2e,10 6,303,855,875 876,197,012

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2e,10 18,720,000 18,720,000 Hutang dividen 5,793,988,644 15,446,719

Persediaan 2f,5 111,701,406,745 65,106,516,690

Uang muka pemasok 31,616,681 335,697,524

Biaya dibayar di muka 2g 534,900,552 734,930,003 JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 244,972,045,454 140,937,881,579

Pajak dibayar di muka 6,22 5,132,141,365 12,195,385,007

JUMLAH AKTIVA LANCAR 430,116,800,116 269,891,214,388 KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Penyisihan beban jasa karyawan 2m,16 5,491,303,000 3,269,421,000

AKTIVA TIDAK LANCAR

Aktiva pajak tangguhan 2l,9 3,376,970,300 2,360,883,531 JUMLAH KEWAJIBAN 250,463,348,454 144,207,302,579

Penyertaan saham 2h 11,670,731,524 11,670,731,524

Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan

sebesar Rp 103.381.925.013 pada Juni 2006 dan EKUITAS

Rp 107.946.389.350 pada Juni 2005 2i,7 162,181,560,308 182,282,301,012 Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham

Pinjaman karyawan 330,034,052 1,105,823,875 Modal dasar - 321 juta saham

Lain - lain 1,484,376,648 2,126,790,001 Modal ditempatkan dan disetor penuh -

306 juta saham 11 306,000,000,000 306,000,000,000

Tambahan modal disetor - bersih 2b 1,576,787,460 1,576,787,460

JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR 179,043,672,832 199,546,529,943 Saldo laba 2b 51,120,337,034 17,653,654,292

JUMLAH EKUITAS 358,697,124,494 325,230,441,752

JUMLAH AKTIVA 609,160,472,948 469,437,744,331 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 609,160,472,948 469,437,744,331

Tangerang, 31 Juli 2006 PT. Sumi Indo Kabel Tbk

(2)
(3)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 30 Juni 2006 30 Juni 2005

PENJUALAN BERSIH 2e,2j,10,13,20 847,180,909,103 627,185,228,638

BEBAN POKOK PENJUALAN 2e,2j,10,14 786,873,901,112 595,456,330,397

LABA KOTOR 60,307,007,991 31,728,898,241

BEBAN USAHA 2e,2j,2m

10,15,16

Penjualan 8,651,397,801 8,076,368,131

Umum dan Administrasi 6,919,468,894 6,889,022,712

Jumlah Beban Usaha 15,570,866,695 14,965,390,843

LABA USAHA 44,736,141,296 16,763,507,398

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Laba (rugi) selisih kurs-bersih 2k (4,260,264,723) 629,039,626 Penghasilan bunga 201,371,202 210,447,909 Rugi pelepasan aktiva tetap 2i,7 (2,023,732,975) (1,717,454,445)

Beban keuangan (184,439,560) (208,896,366)

Lain-lain bersih 2e,10,17 1,241,762,437 (1,916,549,327)

Beban Lain-lain Bersih (5,025,303,619) (3,003,412,603)

LABA SEBELUM BEBAN

(MANFAAT) PAJAK 39,710,837,677 13,760,094,795

BEBAN (MANFAAT) PAJAK 2l,9

Kini 12,980,283,500 5,263,172,300

Tangguhan 12,635,186 64,424,543

Beban Pajak 12,992,918,686 5,327,596,843

LABA BERSIH 26,717,918,991 8,432,497,952

(4)

Catatan Modal Saham Tambahan Modal Saldo Laba Jumlah Ekuitas Disetor-Bersih

Saldo 1 Januari 2004 306,000,000,000 1,576,787,460 1,780,138,786 309,356,926,246

Dividen yang tidak terbayarkan

kepada pemegang saham - - 102,122,700 102,122,700 Laba bersih tahun 2004 - - 7,338,894,854 7,338,894,854

Saldo 31 Desember 2004 306,000,000,000 1,576,787,460 9,221,156,340 316,797,943,800

Laba bersih Juni 2005 - - 8,432,497,952 8,432,497,952

Saldo 30 Juni 2005 306,000,000,000 1,576,787,460 17,653,654,292 325,230,441,752

Dividen kas - - (2,142,000,000) (2,142,000,000)

Laba bersih tahun 2005 - - 15,316,763,751 15,316,763,751

Saldo 31 Desember 2005 306,000,000,000 1,576,787,460 30,828,418,043 338,405,205,503

Dividen kas 12 (6,426,000,000) (6,426,000,000)

Laba bersih Juni 2006 - - 26,717,918,991 26,717,918,991

(5)

(Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

Catatan 30 Juni 2006 30 Juni 2005

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 816,465,790,900 606,918,665,562 Pembayaran kas kepada

pemasok dan karyawan (739,558,299,335) (572,879,697,870)

Pembayaran kas untuk beban

pabrikasi dan beban usaha (30,260,781,721) (15,450,921,842) Kas diperoleh dari

aktivitas operasi 46,646,709,844 18,588,045,850

Pembayaran pajak (25,616,304,834) (11,124,381,936)

Penerimaan :

Pengembalian pajak penghasilan 6 1,641,591,935

-Penghasilan bunga 201,371,202 210,447,909

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas

Operasi 22,873,368,147 7,674,111,823

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Hasil Penjualan aktiva tetap 15,454,545 9,090,909 Perolehan aktiva tetap (2,520,449,520) (15,734,754,514)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas

Investasi (2,504,994,975) (15,725,663,605)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Pembayaran dividen kas - -Pengaruh penjabaran kurs mata uang

asing atas kas dan setara kas (1,767,836,621) 629,039,626

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH

KAS DAN SETARA KAS 18,600,536,551 (7,422,512,156)

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 25,743,817,417 29,532,992,385

KAS DAN SETARA KAS AKHIR

(6)

30 June 2006 Dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. U M U M

a. Pendirian Perusahaan

PT Sumi Indo Kabel Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 23 Juli 1981 berdasarkan akta notaris Chusu Nuduri Atmadiredja No. 121, wakil notaris di Tangerang, dengan nama PT Industri Kawat Indonesia. Perusahaan mengubah namanya menjadi PT IKI Indah Kabel Indonesia berdasarkan akta notaris Lieke Lianadevi Tukgali, S.H. No. 67 tanggal 19 Maret 1982. Akta pendirian dan perubahannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/289/18 tanggal 30 April 1982 serta didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tangerang dengan No. 23/PN/TNG/1982 tanggal 24 Mei 1982.

Permohonan Perusahaan untuk mengubah status Perusahaan menjadi perusahaan patungan Penanaman Modal Asing sesuai dengan Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 Tahun 1967 (yang telah diubah dengan Undang-undang No. 11 Tahun 1970) disetujui oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal berdasarkan Surat No. 49/V/PMA/1994 tanggal 3 November 1994, yang diubah dengan Surat No. 35/III/PMA/1995 tanggal 30 Januari 1995.

Berdasarkan akta notaris Amrul Partomuan Pohan, S.H. No. 12 tanggal 4 Desember 1998, Perusahaan mengubah namanya menjadi PT Sumi Indo Kabel Tbk. Akta ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-2138.HT.01.04.TH.99 tanggal 29 Januari 1999.

Ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan adalah memproduksi kawat enamel, kabel listrik dan telekomunikasi, serta kawat tembaga. Perusahaan beserta pabriknya berlokasi di Desa Pasir Jaya, Tangerang. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1981. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di pasar lokal dan ekspor, dengan proporsi antara penjualan lokal dan ekspor Juni 2006 masing-masing sebesar 34% dan 66%.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 21 Januari 1991, Perusahaan melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 3.500.000 saham melalui Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Setelah pencatatan saham sebanyak 1.500.000 dan 17.500.000 saham masing-masing pada tanggal 21 Januari 1991 dan 1 September 1992, pembagian 13.500.000 saham bonus pada tanggal 1 Juli 1993 dan Penawaran Umum Terbatas Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I sebanyak 270.000.000 saham pada tanggal 9 April 1998, jumlah saham Perusahaan yang dicatatkan di BEJ dan BES meningkat menjadi 306.000.000 saham.

(7)

1. U M U M (lanjutan)

c. Karyawan, Komisaris dan Direksi

Berdasarkan rapat umum tahunan pemegang saham yang diselenggarakan pada tanggal 29 Mei 2006, yang diaktakan dengan akta notaris Dr. A. Partomuan Pohan, S.H. LLM No. 43 tanggal 29 Mei 2006, susunan anggota dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2006 adalah sebagai berikut :

Komisaris Direksi

1. Uraj Sjaiful Hamid - Presiden Komisaris 1. Kojiro Ishise - Presiden Direktur

2. Hiroyuki Takenaka - Komisaris 2. Sulim Herman Limbono - Direktur

3. Hirokazu Sugawara - Komisaris 3. Shigeru Tanaka - Direktur

4. Husin Chandra - Komisaris Independen 4. Andri Adhitya Hamid - Direktur

5. Fathurin Zen - Komisaris Independen 5. Nobuyuki Ito - Direktur

6. Hitoshi Osumi - Direktur

Jumlah kompensasi yang diterima dewan komisaris dan direksi Perusahaan sebesar Rp2.130.724.280 dan Rp 1.617.061.497 masing-masing pada Juni 2006 dan 2005.

Pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, Perusahaan memiliki masing-masing 477 dan 481 karyawan tetap (tidak diaudit).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan terlampir disusun sesuai dengan prinsip akuntansi dan praktek yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan, peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh BAPEPAM bagi perusahaan manufaktur yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat.

Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih dan aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali. Laporan keuangan disusun atas dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas.

Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah mata uang Rupiah.

b. Kuasi-Reorganisasi

Dalam rangka memperbaiki struktur keuangan dan agar Perusahaan dapat melakukan pembagian dividen tanpa terbebani akumulasi defisit, pada tanggal 1 Januari 2000, Perusahaan menerapkan

(8)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. Kuasi-Reorganisasi (lanjutan)

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 51, “Akuntansi Reorganisasi”. Kuasi-reorganisasi dilakukan dengan metode Kuasi-reorganisasi akuntansi. Dengan metode ini, seluruh aktiva dan kewajiban dinilai kembali berdasarkan nilai wajarnya dan defisit dan selisih penilaian kembali aktiva dan kewajiban dieliminasi keakun tambahan modal disetor. Dengan penerapan kuasi reorganisasi, defisit dan selisih penilaian kembali pada tanggal 1 Januari 2000 masing-masing sebesar Rp.59.535.075.643 dan Rp.64.287.612.773 dieliminasi ke akun tambahan modal disetor. Nilai wajar aktiva dan kewajiban Perusahaan dalam rangka kuasi-reorganisasi ditentukan berdasarkan nilai pasar. Bila nilai pasar tidak tersedia, estimasi nilai wajar didasarkan pada informasi terbaik yang tersedia. Estimasi nilai wajar dilakukan dengan mempertimbangkan harga aktiva sejenis dan teknik penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik aktiva dan kewajiban yang bersangkutan.

c. Setara Kas

Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.

d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.

e. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

f. Persediaan

Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted average method).

Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan fisik persediaan pada akhir tahun.

g. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

(9)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h. Penyertaan Saham

Penyertaan saham Perusahaan pada PT Karya Sumiden Indonesia (KSI), dengan persentase pemilikan sebesar 4,49%, disajikan sebesar biaya perolehan (cost method). Ruang lingkup kegiatan usaha KSI adalah memproduksi kawat tembaga.

i. Aktiva Tetap

Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali tanah dan aktiva tetap tertentu yang dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:

Tahun

Bangunan 20

Prasarana 20

Mesin dan peralatan 15 - 23

Peralatan dan perabot kantor 5

Kendaraan 5

Tanah tidak disusutkan.

Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah” biaya yang berhubungan dengan proses pembaruan hak hukum atas tanah, meliputi biaya legal audit, biaya notaris, pajak dan biaya lainnya, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode hak atas tanah.

PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aktiva” mensyaratkan perusahaan melakukan penelaahan nilai aktiva yang dapat dipulihkan apabila terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aktiva tersebut mungkin tidak dapat dipulihkan kembali. Penurunan nilai aktiva, jika ada, dibebankan pada operasi tahun berjalan.

j. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat barang diserahkan kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya.

(10)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang terakhir yang diumumkan oleh Bank Indonesia untuk tahun berjalan. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.

Pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut :

30 Juni 2006 30 Juni 2005

Dolar AS (AS$) 9.300,00 9.713,00

Yen Jepang (JPY¥) 80,96 87,99

l. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas beda temporer antara dasar komersial dan fiskal untuk aktiva dan kewajiban pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak pada masa mendatang, seperti akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sebesar jumlah yang kemungkinan dapat direalisasi.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diperkirakan akan berlaku pada periode pada saat aktiva dipulihkan atau kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang berlaku atau yang sesungguhnya berlaku pada tanggal neraca.

Perubahan atas kewajiban pajak diakui pada saat ketetapan pemeriksaan diterima atau, jika perusahaan mengajukan keberatan, ketika hasil dari keberatan tersebut telah ditetapkan.

m. Penyisihan beban Jasa Karyawan

Perusahaan mengakui penyisihan imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13“).

Efektif tanggal 1 Januari 2005, Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) ,“Imbalan Kerja“ dan merubah metode akutansi sebelumnya untuk imbalan kerja menjadi metode yang diharuskan pada standar ini.

Dalam PSAK No. 24 (Revisi 2004). biaya penyisihan imbalan kerja karyawan ditentukan menggunakan metode “projected unit credit actuarial valuation”. Keuntungan dan kerugian actuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian actuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian tersebut diakui dengan metode garis lurus sepanjang prakiraan rata-rata sisa umur kerja para karyawan. Selanjutnya,

(11)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

m. Penyisihan beban Jasa Karyawan (lanjutan)

biaya jasa lalu yang timbul dari penerapan program imbalan pasti atau perubahan imbalan terutang pada imbalan pasti yang sudah ada, diharuskan untuk diamortisasi selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested.

n. Pelaporan Segmen

Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”, segment usaha menyajikan informasi produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain. Segmen geografis menyajikan informasi produk atau jasa pada wilayah ekonomi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada wilayah ekonomi lain.

o. Laba Per Saham Dasar

Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan. Laba bersih pada Juni 2006 dan 2005, masing-masing adalah sebesar Rp 26.717.918.991 dan Rp 8.432.497.952 Jumlah rata-rata tertimbang saham adalah 306 juta saham untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005.

p. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan di dalamnya. Karena terdapat risiko ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil sebenarnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin akan didasarkan atas jumlah-jumlah yang berbeda dari estimasi tersebut.

3. KAS DAN SETARA KAS

Kas dan setara kas terdiri dari :

30 Juni 2006 30 Juni 2005

Kas

Dolar AS (AS$ 4,345 pada 30 Juni 2006

dan AS$ 765 pada 30 Juni 2005) 40,408,500 7,430,445

Rupiah 88,021 6,537,034

(12)

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

30 Juni 2006 30 Juni 2005

Bank Pihak ketiga

PT Bank Central Asia Tbk

Rekening Dolar AS (AS$ 868,167 pada 30 Juni 2006 dan AS$ 136,956

pada 30 Juni 2005) 8,073,953,751 1,330,253,045

Rekening Rupiah 16,939,445,793 960,402,661

The Bank of Tokyo-Mitsubishi Ltd, Jakarta Rekening Dolar AS (AS$ 544,210

pada 30 Juni 2006 dan AS$ 652

pada 30 Juni 2005) 5,061,154,767 6,331,613

Rekening Rupiah 797,273,333 809,598,830

PT. Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Rekening Dolar AS (AS$ 591,630

pada 30 Juni 2006 dan AS$ 327,809

pada 30 Juni 2005) 5,502,157,047 3,184,012,217

Rekening Rupiah 4,823,589,597 2,366,045,838

Rekening Yen Jepang

(JPY586,948 pada 30 Juni 2006

dan JPY 819,453 pada 30 Juni 2005) 47,518,254 72,102,686 PT Bank Mizuho Indonesia

Rekening Dolar AS (AS$ 247,244 pada pada 30 Juni 2006 dan AS$ 416,764

pada 30 Juni 2005) 2,299,373,106 4,048,023,973

Rekening Rupiah 12,254,413 33,610,409

PT Bank Mandiri (Persero)Tbk

Rekening Rupiah 747,137,386 201,131,478

Sub Jumlah 44,303,857,447 13,011,512,750

Deposito berjangka-Pihak ketiga PT Bank Central Asia Tbk

Rupiah - 9,085,000,000

Sub Jumlah - 9,085,000,000

Jumlah 44,344,353,968 22,110,480,229

Deposito berjangka dalam Rupiah memperoleh bunga berkisar antara 9,00% sampai dengan 12,75% per tahun pada 30 Juni 2006 dan antara 5,00% sampai dengan 7,00% per tahun pada 30 Juni 2005 .

(13)

4. PIUTANG USAHA

Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut:

30 Juni 2006 30 Juni 2005

Pihak ketiga

PT. Ewindo 36,054,148,793 17,104,827,663

Mitsubishi Heavy Industries 19,449,824,421 1,990,308,119 PT Autocomp System Indonesia 16,155,320,718 3,796,364,416 BUT JGC Corp.-PT. KBR Indonesia Joint 10,413,183,818 -Marubeni Corporation 6,941,964,496

-CTEP FZCO 5,944,050,360

-Fuji Electric Systems 5,254,323,300 -PT Kinden Indonesia 4,708,849,286 236,157,544 Sanko Singapore 4,454,700,000

-PT Taiyo Sinar Raya 4,215,056,352 9,142,685,833

PT Indowire Prima Industrindo 3,394,932,651 2,269,479,609

Kobe Steel 3,240,967,230

-PT Inti Karya Persada Tehnik 2,781,652,489 -CTCI Corporation 2,680,793,913 -PT Saipem Indonesia 2,332,165,746 -PT Thies Contractors Indonesia 1,692,360,853 -PT Bimonjavah Adijaya 1,691,558,162 526,801,438 PT Trias Indra Saputra 1,401,954,719 -Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN) 1,374,464,084 1,938,132,269 Hyundai Corporation 1,214,104,212

-JGC Corporation 883,353,804 9,048,421,971

PT Deltacomindo Mitra Sejati 620,551,780 1,435,797,359 Chiyoda Keiso Co Ltd 466,822,800 12,781,283,279 Toshiba Plant Kensetsu Co Ltd - 2,983,758,616 Marubeni Metal Corporation - 2,861,028,741 Mitsubishi Corporation - 1,760,401,816 PT Voksel Electric Tbk - 1,745,568,000 Black & Veatch International - 1,525,219,740 PT Jembo Cable Company Tbk - 1,041,755,000 Jurong Engineering Limited - 1,021,025,557 Lain-lain (masing-masing

dibawah Rp. 1 Miliar) 8,586,536,355 45,710,983,912

Sub-jumlah 145,953,640,342 84,380,177,698

Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu 1,070,495,656 1,034,321,682

(14)

4. PIUTANG USAHA (lanjutan)

30 Juni 2006 30 Juni 2005

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (catatan 10)

Sumitomo Electric Industries Ltd

Jepang 118,459,745,100 53,673,134,691

J.Power Systems Corp.,Jepang 3,491,182,800 4,924,301,597 Hokkaido Electric Industries Ltd.,

Jepang 529,560,600 401,084,737

Sumitomo Electric Industries

Wire & Cable 426,944,400 -PT. Sumiden Serasi Wire Product 425,224,272 -PT. Karya Sumiden Indonesia 27,939,509

PT. Sumitomo Electric Wintec Indonesia - 26,475,315,330 Toyokuni Electric Cable Co.,Ltd Jepang - 299,945,210 Sumitomo Electric Hongkong - 94,410,360 Sumitomo Dansetsu Co., Ltd - 30,574,581

Sub-jumlah 123,360,596,681 85,898,766,506

268,243,741,367

169,244,622,522

Ringkasan piutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut :

30 Juni 2006 30 Juni 2005

Pihak ketiga

Dolar AS 134,076,213,415 73,215,671,654

Rupiah 11,877,426,927 11,164,506,044

Sub Jumlah 145,953,640,342 84,380,177,698

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Dolar AS 123,332,657,172 85,898,766,506

Rupiah 27,939,509

-Sub Jumlah 123,360,596,681 85,898,766,506

(15)

4. PIUTANG USAHA (lanjutan)

Rincian umur piutang usaha pihak ketiga dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut :

30 Juni 2006 30 Juni 2005

1 bulan atau kurang 131,756,289,221 41,256,528,029

> 1 bulan - 3 bulan 5,095,179,450 36,396,139,923

> 3 bulan - 6 bulan 4,411,542,563 2,382,912,184

> 6 bulan - 1 tahun 2,319,658,287 2,312,860,196

> 1 tahun 2,370,970,821 2,031,737,366

Jumlah 84,380,177,698145,953,640,342

Rincian umur piutang usaha pihak yang mempunyai hubungan istimewa dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut :

30 Juni 2006 30 Juni 2005

1 bulan atau kurang 123,360,596,681 58,622,475,819

> 1 bulan - 3 bulan - 27,276,290,687

Jumlah 85,898,766,506123,360,596,681

Penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 1.070.495.656 pada 30 Juni 2006 dan Rp. 1.034.321.682 pada 30 Juni 2005.

Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu yang dibentuk cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.

5. PERSEDIAAN

Persediaan terdiri dari:

30 Juni 2006 30 Juni 2005

Barang jadi 41.023.430.475 22.131.311.997

Barang dalam proses 51.615.924.337 19.798.113.999

Bahan baku 10.362.060.392 15.207.747.132

Suku cadang 7.454.698.485 6.365.393.558

Barang Dalam Perjalanan 1.245.293.056 1.603.950.004

Jumlah 111.701.406.745 65.106.516.690

(16)

5. PERSEDIAAN (lanjutan)

Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko kerugian lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 30.400.000.000. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian terhadap risiko-risiko tersebut.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak diperlukan pembentukan penyisihan persediaan usang.

6. PAJAK DIBAYAR DI MUKA

Akun ini terdiri dari:

30 Juni 2006 30 Juni 2005

Pajak pertambahan nilai - bersih 5.132.141.365 9.026.265.947 Pembayaran ke Kantor Pajak

Sehubungan dengan pemeriksaan

pajak pertambahan nilai - 3.169.119.060

Jumlah 5.132.141.365 12.195.385.007

Rincian ketetapan pajak atas pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai ( “PPN”) adalah sebagai berikut :

Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) tanggal 26 Maret 2004, Direktur Jenderal Pajak mengoreksi penghasilan kena pajak Perusahaan tahun pajak 2002 dari Rp. 11.842.943.856 menjadi Rp. 12.317.648.785 dan menyetujui tagihan restitusi pajak penghasilan tahun pajak 2002 sebesar Rp 2.419.136.080 dan telah diterima oleh perusahaan pada bulan April 2004.

Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) tanggal 31 Maret 2004, Perusahaan ditetapkan kurang bayar pajak penghasilan pasal 23,26 dan PPN tahun pajak 2002 beserta dendanya sebesar Rp. 225.308.722 yang telah dibayar pada bulan April 2004.

Berdasarkan SKPKB tanggal 11 Agustus 2004, perusahaan juga ditetapkan kurang bayar PPN periode pajak Januari – November 2003 beserta dendanya dengan jumlah sebesar Rp. 55.855.930 yang telah dibayar pada bulan November 2004.

Berdasarkan SKPLB tanggal 11 Agustus 2004, Direktur Jenderal Pajak juga menyetujui tagihan restitusi PPN periode pajak Desember 2003 dengan jumlah sebesar Rp. 5.163.774.216. Pada tanggal 2 September 2004, Kantor Pajak mengkompensasikan tagihan restitusi PPN periode pajak Desember 2003 tersebut dengan sebagian kurang bayar PPN untuk tahun pajak 1998 (Catatan 22).

(17)

6. PAJAK DIBAYAR DI MUKA (lanjutan)

Berdasarkan SKPLB tanggal 8 Maret 2005, Direktur Jenderal Pajak menyetujui tagihan restiusi PPN periode pajak Januari – Juni 2004 dengan jumlah sebesar Rp. 2.447.982.855. Pada tanggal 22 Maret 2005, Kantor Pajak mengkompensasikan sebagian dari tagihan restitusi PPN periode pajak Januari – Juni 2004 sebesar Rp. 45.356.738 dengan sebagian kurang bayar PPN untuk tahun pajak 1998 (Catatan 22). Perusahaan telah menerima sisa tagihan restitusi PPN pada bulan Maret 2005.

Berdasarkan SKPLB tanggal 28 Maret 2005, Direktur Jenderal Pajak mengoreksi rugi fiskal Perusahaan tahun pajak 2003 dari Rp. 9.889.138.122 menjadi Rp.7.226.932.320 (Catatan 9) dan menyetujui tagihan restitusi pajak penghasilan tahun pajak 2003 sebesar Rp3.942.191.128.

Berdasarkan SKPKB tanggal 28 Maret 2005 Perusahaan juga ditetapkan kurang bayar pajak penghasilan pasal 23, 26 dan PPN tahun pajak 2003 beserta dendanya sebesar Rp.327.815.875 yang disetujui untuk dikompensasikan dengan tagihan restitusi pajak penghasilan tahun pajak 2003 pada bulan April 2005. Perusahaan telah menerima sisa tagihan restitusi pajak penghasilan pada bulan April 2005.

Berdasarkan SKPLB tanggal 11 Agustus 2005, Direktur Jenderal Pajak menyetujui tagihan restitusi PPN periode pajak Juli – Desember 2004 dengan jumlah sebesar Rp.993.434.698. Perusahaan telah menerima tagihan restitusi PPN ini pada bulan September 2005.

Perbedaan antara taksiran tagihan restitusi pajak yang dicatat dan jumlah yang disetujui oleh kantor pajak dibebankan pada usaha tahun berjalan.

7. AKTIVA TETAP

Rincian aktiva tetap adalah sebagai berikut:

30 Juni 2006 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Nilai Tercatat Pemilikan Langsung

Hak atas tanah 16.143.300.000 - - 16.143.300.000 Bangunan 25.208.476.246 341.090.053 - 25.549.566.299 Prasarana 10.947.561.678 231.585.692 - 11.179.147.370 Mesin dan peralatan 204.959.788.338 1.933.264.548 3.252.236.786 203.640.816.100 Peralatan dan perabot kantor 3.068.884.233 69.501.150 - 3.138.385.383 Kendaraan 5.912.270.169 - - 5.912.270.169

Jumlah Nilai Tercatat 266.240.280.664 2.575.441.443 3.252.236.786 265.563.485.321

Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung

Bangunan 9.149.590.949 686.616.558 - 9.836.207.507 Prasarana 4.890.323.731 291.065.660 - 5.181.389.391 Mesin dan peralatan 76.670.426.276 6.557.697.953 1.213.049.266 82.015.074.963 Peralatan dan perabot kantor 1.458.616.123 302.609.344 - 1.761.225.467 Kendaraan 4.218.398.990 369.628.695 - 4.588.027.685

Jumlah Akumulasi Penyusutan 96.387.356.069 8.207.618.210 1.213.049.266 103.381.925.013

(18)

7. AKTIVA TETAP (lanjutan)

30 Juni 2005 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Nilai Tercatat Pemilikan Langsung

Hak atas tanah 16.143.300.000 - - 16.143.300.000 Bangunan 23.117.886.587 1.805.975.449 - 24.923.862.036 Prasarana 13.169.892.540 363.503.492 - 13.533.396.032 Mesin dan peralatan 213.006.869.762 12.775.115.122 2.879.337.336 222.902.647.548 Peralatan dan perabot kantor 6.485.193.732 585.790.270 - 7.070.984.002 Kendaraan 5.654.500.744 - - 5.654.500.744

Jumlah Nilai Tercatat 277.577.643.365 15.530.384.333 2.879.337.336 290.228.690.362

Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung

Bangunan 8.164.990.204 647.380.083 - 8.812.370.287 Prasarana 5.695.330.610 379.502.654 - 6.074.833.264 Mesin dan peralatan 77.788.532.510 6.738.730.727 1.208.989.916 83.318.273.321 Peralatan dan perabot kantor 5.136.354.097 260.007.190 - 5.396.361.287 Kendaraan 3.958.401.969 386.149.222 - 4.344.551.191

Jumlah Akumulasi Penyusutan 100.743.609.390 8.411.769.876 1.208.989.916 107.946.389.350

Nilai Buku 176.834.033.975 182.282.301.012

Pengurangan aktiva tetap merupakan penjualan aktiva dengan rincian sebagai berikut :

30 Juni 2006 30 Juni 2005 Nilai buku 2.039.187.520 1.726.545.354 Harga Jual 15.454.545 9.090.909 Jumlah (2.023.732.975) (1.717.454.445)

Penyusutan yang dibebankan pada operasi sebesar Rp 8.207.618.210 Dan Rp. 8.411.769.876 masing-masing pada Juni 2006 dan 2005.

Aktiva tetap, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko kerugian lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp. 156.400.000.000. Manajemen perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian terhadap risiko-risiko tersebut.

Perusahaan memiliki sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) atas tanah yang dimiliki sebagai berikut:

Nomor HGB Tanggal Berakhir HGB

HGB No. 17/Tangerang, Banten 18 Mei 2006

HGB No. 250/Tangerang, Banten 18 Mei 2006

(19)

7. AKTIVA TETAP (lanjutan)

Manajemen berkeyakinan bahwa HGB tersebut di atas dapat diperpanjang pada saat masa berlakunya berakhir. Sampai dengan tanggal 30 Juni 2006, Perusahaan sedang dalam proses memperpanjang HGB No. 17 dan HGB No. 250.

Berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan, seperti yang disyaratkan dalam PSAK No. 48, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aktiva perusahaan.

8. HUTANG USAHA

Rincian hutang usaha adalah sebagai berikut:

30 Juni 2006 30 Juni 2005

Pihak ketiga

PT Riken Asahi Plastic Indonesia 4.859.182.575 2.413.235.839

PT Bojong Westplast 1.062.478.500 1.019.865.000

PT Walsin Lippo Industries 694.015.290 -

Hanil Steel Corporation, Korea 472.440.000 534.758.928

TOA E&I, Singapore 339.264.000 -

Sumitomo Shoji Plastic - 1.010.292.061

PT Tembaga Mulia Semanan - 668.409.711

PT. Inter Aneka Lestari - 362.780.550

PT. Nugratama Dayamitra - 305.668.110

Lain-lain (masing-masing di bawah

Rp 300 juta) 1.763.926.003 2.388.093.141

Sub-jumlah 9.191.306.368 8.703.103.340

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 10)

PT Karya Sumiden Indonesia 200.646.786.504 117.577.063.390

Sumitomo Electric Optical Fiber & Cable, China 804.372.345 - Sumitomo Electric Industries Ltd.,Jepang 100.254.000 69.203.182

PT Sumiden Serasi Wire product 20.058.984 447.065.205

Sub-jumlah 201.571.471.833 118.093.331.777

Jumlah 210.762.778.201 126.796.435.117

(20)

8. HUTANG USAHA (lanjutan)

Rincian umur hutang usaha pihak ketiga dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:

30 Juni 2006 30 Juni 2005

Kurang dari 1 bulan 9.087.498.768 8.363.818.492

> 1 bulan - 3 bulan 103.807.600 227.186.165 > 3 bulan - 6 bulan - 16.966.183 > 6 bulan - 1 tahun - 95.132.500 Jumlah 9.191.306.368 8.703.103.340

Rincian umur hutang usaha pihak yang mempunyai hubungan istimewa dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:

30 Juni 2006 30 Juni 2005

Kurang dari 1 bulan 173.544.267.363 91.032.347.995

> 1 bulan - 3 bulan 28.027.204.470 27.060.983.782

Jumlah 201.571.471.833 118.093.331.777

Ringkasan hutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut:

30 Juni 2006 30 Juni 2005 Pihak ketiga Dolar AS 8.419.614.849 7.833.352.284 Rupiah 771.691.519 838.418.245 Yen Jepang - 31.332.811 Sub-jumlah 9.191.306.368 8.703.103.340

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Dolar AS 201.571.471.833 118.093.331.777

Jumlah 210.762.778.201 126.796.435.117

(21)

9. HUTANG PAJAK

Hutang pajak terdiri dari:

30 Juni 2006 30 Juni 2005 Pajak penghasilan Pasal 21 460.742.548 301.003.081 Pasal 23 96.948.545 58.798.440 Pasal 25 467.958.429 - Pasal 26 619.014.366 6.807.075 Pasal 4 (2) - final 1.122.848 8.645.370 Pasal 29 6.994.518.179 3.501.808.300 Jumlah 8.640.304.915 3.877.062.266

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban (manfaat) pajak, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi, dan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

30 Juni 2006 30 Juni 2005

Laba sebelum beban (manfaat) pajak

sesuai dengan laporan laba rugi 39.710.837.677 13.760.094.795 Beda temporer

Penyusutan aktiva tetap (42.117.290) (214.748.478)

Beda tetap

Gaji dan kesejahteraan karyawan 2.142.952.350 1.423.838.085

Pajak - 1.129.347.675

Jamuan dan representasi 245.204.048 251.237.851

Sumbangan 117.384.930 86.326.549

Lain-lain 1.151.683.509 1.166.144.644

Taksiran penghasilan kena pajak 43.325.945.224 17.602.241.121

(22)

9. HUTANG PAJAK (lanjutan)

Perhitungan beban pajak kini dan taksiran tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

30 Juni 2006 30 Juni 2005

Taksiran penghasilan kena pajak (dibulatkan) 43.325.945.000 17.602.241.000

Beban pajak kini 12.980.283.500 5.263.172.300

Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka:

Pasal 22 349.550.551 331.587.833

Pasal 23 6.672.000 6.800.880

Pasal 25 5.618.542.770 1.403.875.287

Fiskal luar negeri 11.000.000 19.100.000

Jumlah 5.985.765.321 1.761.364.000

Taksiran hutang pajak penghasilan 6.994.518.179 3.501.808.300

Beban (manfaat) pajak tangguhan atas beda temporer untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, dengan menggunakan tarif pajak maksimum 30%, adalah sebagai berikut:

30 Juni 2006 30 Juni 2005

Aktiva tetap 12.635.186 64.424.543

Taksiran beban (manfaat) pajak

tangguhan 12.635.186 64.424.543

Bersih 12.635.186 64.424.543

Rincian aktiva pajak tangguhan adalah sebagai berikut:

30 Juni 2006 30 Juni 2005

Gaji dan kesejahteraan karyawan 1.663.329.914 996.765.314

Aktiva tetap 1.602.675.786 1.253.153.617

Penyisihan piutang ragu-ragu 110.964.600 110.964.600

Jumlah 3.376.970.300 2.360.883.531

(23)

9. HUTANG PAJAK (lanjutan)

Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku dengan laba sebelum beban (manfaat) pajak dan beban pajak sesuai laporan laba rugi untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

30 Juni 2006 30 Juni 2005

Laba sebelum beban (manfaat) pajak 39.710.837.677 13.760.094.795

Beban pajak berdasarkan tarif pajak

yang berlaku 11.895.751.235 4.110.528.439

Pengaruh pajak atas beda tetap

Gaji dan kesejahteraan karyawan 642.885.705 427.151.426

Pajak - 338.804.302

Jamuan dan representasi 73.561.214 75.371.355

Sumbangan 35.215.479 25.897.965

Lain-lain 345.505.053 349.843.356

Beban Pajak 12.992.918.686 5.327.596.843

10.SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang terdiri dari penjualan produk, pembelian bahan baku dan barang dalam proses, uang muka, penyediaan jasa manajemen dan jasa teknis serta royalty yang dilaksanakan pada tingkat harga dan persyaratan yang norma.

Rincian transaksi signifikan dan saldo akun dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (afiliasi) adalah sebagai berikut:

(24)

10.SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

Persentase dari Jumlah Aktiva/ Kewajiban/Pendapatan atau Jumlah Beban yang bersangkutan (%)

30 Juni 2006 30 Juni 2005 30 Juni 2006 30 Juni 2005

Piutang usaha Sumitomo Electric

Industries Ltd., Jepang 118,459,745,100 53,673,134,691 19.45 11.43 J.Power System Corp.,

Jepang 3,491,182,800 4,924,301,597 0.57 1.04 Hokkaido Electric Industries

Ltd., Jepang 529,560,600 401,084,737 0.09 0.08 Sumitomo Electric Industries Wire&Cable 426,944,400 - 0.07

PT Sumiden Serasi Wire Product 425,224,272 0.07 -PT Karya Sumiden Indonesia 27,939,509 0.00 -PT Sumitomo Electric Wintec

Indonesia - 26,475,315,330 - 5.63 Toyokuni Electric Cables Co.,

Ltd., Jepang - 299,945,210 - 0.06 Sumitomo Electric Hongkong - 94,410,360 - 0.02 Sumitomo Densetsu Co., Ltd - 30,574,581 - 0.00

Jumlah 123,360,596,681 85,898,766,506 20.25 18.26

Piutang lain-lain

PT Karya Sumiden Indonesia 18,720,000 18,720,000 0,00 0.00

Hutang usaha

PT Karya Sumiden Indonesia 200,646,786,504 117,577,063,390 80.11 81.53 Sumitomo Electric Optical

Fiber & Cable, China 804,372,345 - 0.32 -Sumitomo Electric

Industries Ltd., Jepang 100,254,000 69,203,182 0.04 0.04 PT Sumiden Serasi Wire Product 20,058,984 447,065,205 0.01 0.31 Jumlah 201,571,471,833 118,093,331,777 80.48 81.88

Biaya masih harus dibayar : Komisi

Sumitomo Electric

Industries Ltd., Jepang 320,050,000 287,780,000 0.13 0.19

Uang muka pelanggan

Sumitomo Densetsu 4,611,999,084 - 1.84 -Co.,Ltd., Jepang

Penjualan Sumitomo Electric

Industries Ltd., Jepang 458,094,513,364 284,857,073,023 54.07 45.41 PT Sumitomo Electric Wintec

Indonesia 23,518,247,527 95,473,592,265 2.78 15.22 J.Power System Corp.,

Jepang 18,332,283,384 9,039,425,809 2.16 1.44 PT Karya Sumiden Indonesia 15,403,681,196 16,784,246,574 1.82 2.67 Toyokuni Electric Cables Co.,

Ltd., Jepang 4,075,673,721 7,140,574,043 0.48 1.13 Hokkaido Electric Industries

Ltd., Jepang 1,548,915,580 461,916,000 0.18 0.07 PT Sumiden Serasi Wire Product 521,110,343 198,880,189 0.06 0.03 Sumitomo Electric Industries

(25)

-10.SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

Persentase dari Jumlah Aktiva/ Kewajiban/Pendapatan atau Jumlah Beban yang bersangkutan (%)

30 Juni 2006 30 Juni 2005 30 Juni 2006 30 Juni 2005

Sumitomo Electric Thailand 175,352,045 - 0.02 -Sumitomo Electric Asia Hongkong 45,050,850 92,291,400 0.01 0.01 Sumitomo Dansetsu Japan - 30,574,582 - 0.00

Jumlah 522,506,180,610 414,078,573,885 61.67 65.98

Pembelian

PT Karya Sumiden Indonesia 718,520,385,895 506,940,301,762 92.50 89.57 Sumitomo Electric Optical

Fiber & Cable, China 758,964,229 - 0.10 -Industries Ltd., Jepang 325,937,761 190,997,980 0.04 0.03 Jumlah 719,605,287,885 507,131,299,742 92.64 89.60 Beban komisi Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang 591,800,000 566,830,000 33.42 40.26 Sumitomo Electric Industries Philippines 34,031,250 - 1.92 -Jumlah 625,831,250 566,830,000 35.34 40.26 Jasa manajemen

PT Karya Sumiden Indonesia 108,000,000 108,000,000 100.00 100.00

Pada tanggal 13 Maret 1998, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jasa Manajemen dengan PT Karya Sumiden Indonesia (KSI) dimana Perusahaan akan memberikan jasa manajemen kepada KSI, antara lain dalam bidang keuangan dan akuntansi, pembelian, personalia dan administrasi serta penggunaan fasilitas lainnya. Perjanjian ini berlaku mulai tanggal 1 Maret 1998 dan dapat dihentikan oleh kedua belah pihak dengan persetujuan tertulis. Penghasilan sehubungan dengan perjanjian ini sebesar Rp 108.000.000 Masing-masing pada Juni 2006 dan 2005 dan disajikan sebagai bagian “Penghasilan (Beban) lain-lain – Lain-lain-bersih” pada laporan laba rugi (Catatan 17). Saldo piutang yang timbul dari transaksi ini masing-masing sebesar Rp18.720.000 pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005.

Mulai tahun 1996, Perusahaan mengadakan perjanjian lisensi dengan Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang (SEI) meliputi kabel telepon dan kabel serat optik. Berdasarkan perjanjian lisensi tersebut, SEI menyediakan jasa “know-how” antara lain manufaktur, informasi teknik, tenaga ahli, teknik-teknik dan informasi lainnya sehubungan dengan produksi dan penjualan kabel telepon dan kabel serat optik. Sebagai imbalannya, Perusahaan harus membayar royalti kepada SEI sebesar 1,0% dan 1,5% masing-masing dari nilai penjualan bersih kabel telepon dan kabel serat optik. Perjanjian lisensi tersebut secara otomatis diperpanjang setiap tahun kecuali apabila salah satu pihak mengakhiri perjanjian tersebut. Pada Juni 2006 dan 2005 tidak adanya beban tersebut diatas.

Perusahaan mempunyai perjanjian bantuan teknis dengan SEI dimana Perusahaan setuju untuk menggunakan bantuan teknis dari SEI, setiap saat diperlukan, untuk kegiatan operasi Perusahaan. Perjanjian ini berlaku selama lima (5) tahun yang berakhir pada tahun 1999 dan secara otomatis diperpanjang setiap tahun, kecuali apabila salah satu pihak mengakhiri perjanjian tersebut. Perusahaan setuju untuk membayar imbalan seperti yang ditentukan dalam perjanjian. Pada Juni 006

(26)

10.SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

dan 2005, Perusahaan tidak menggunakan jasa bantuan teknis tersebut, sehingga tidak ada jasa bantuan teknis yang dibebankan pada usaha di periode tersebut.

Pada tanggal 1 September 2003, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jasa dengan Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang (SEI) dimana SEI akan memberikan jasa sehingga produk Perusahaan dapat dengan sukses diterima dan dibeli oleh pelanggan di negara lain selain Jepang. Berdasarkan perjanjian pemberian jasa tersebut, SEI menyediakan jasa antara lain mencari pesanan penjualan, melakukan komunikasi dengan pelanggan mengenai masalah teknis atau bisnis yang berkaitan dengan produk-produk Perusahaan dan memberikan laporan ke Perusahaan mengenai situasi terakhir pasar dan promosi penjualan. Sebagai imbalannya, Perusahaan harus membayar komisi kepada SEI sebesar US$ 11,500 bersih setelah pajak per bulan.

Beban sehubungan dengan perjanjian ini sebesar Rp. 591.800.000 dan Rp. 566.830.000 masing-masing pada Juni 2006 dan 2005 dan disajikan sebagai “Beban Penjualan” pada laporan laba rugi. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu (1) satu tahun dan secara otomatis diperpanjang setiap tahun.

Hubungan dan sifat transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hubungan Sifat transaksi

Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang Pemegang Saham Penjualan, pembelian bahan baku,

beban royalti, beban komisi penjualan dan jasa bantuan teknis

Sumitomo Electric International Pte. Ltd., Dalam satu Pembelian bahan baku dan beban

Singapura kepemilikan komisi

Toyokuni Electric Cable Co., Ltd., Jepang Dalam satu Penjualan Kepemilikan

Hokkaido Electric Industries Ltd., Jepang Dalam satu Penjualan kepemilikan

PT Karya Sumiden Indonesia Dalam satu Penjualan,Pembelian bahan baku,

kepemilikan uang muka, beban antar perusahaan dan jasa manajemen

Sumitomo Electric (Thailand) Dalam satu Penjualan

Ltd.,Thailand kepemilikan

PT Sumitomo Electric Wintec Indonesia Dalam satu Penjualan

kepemilikan

Sumitomo Electric Wire & Cable Inc., Dalam satu Penjualan

(27)

10.SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hubungan Sifat transaksi

PT Sumiden Serasi Wire Product Dalam satu Penjualan kepemilikan

J. Power System Corp. Jepang Dalam satu Penjualan

kepemilikan

Sumitomo Electric Asia. Ltd., Dalam satu Penjualan

Hongkong kepemilikan

Sumitomo Densetsu Co., Ltd., Dalam satu Penjualan

Jepang Kepemilikan

Sumitomo Electric Wiring Systems Dalam satu Penjualan

Thailand,.Ltd Kepemilikan

Sumitomo Electric Industries Dalam Satu Beban komisi

Philippines Kepemilikan penjualan

11. MODAL SAHAM

Rincian pemegang saham dan pemilikannya pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

30 Juni 2006

Jumlah Saham

Ditempatkan Persentase

Pemegang Saham dan Disetor Penuh Pemilikan Jumlah

Pengurus

Sulim Herman Limbono (Direktur) 265.000 0,09% 265.000.000 Kojiro Ishise (Presiden Direktur) 10.000 0,00 10.000.000 Bukan pengurus

Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang 269.458.300 88,06 269.458.300.000 Sumitomo Corporation, Jepang 15.300.000 5,00 15.300.000.000 Masyarakat (masing-masing dengan

pemilikan kurang dari 5%) 20.966.700 6,85 20.966.700.000

Jumlah 306.000.000 100,00% 306.000.000.000

(28)

11. MODAL SAHAM (lanjutan)

30 Juni 2005

Jumlah Saham

Ditempatkan Persentase

Pemegang Saham dan Disetor Penuh Pemilikan Jumlah

Pengurus

Sulim Herman Limbono (Direktur) 265.000 0,09% 265.000.000 Bukan pengurus

Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang 269.458.300 88,06 269.458.300.000 Sumitomo Corporation, Jepang 15.300.000 5,00 15.300.000.000 Masyarakat (masing-masing dengan

pemilikan kurang dari 5%) 20.976.700 6,85 20.976.700.000

Jumlah 306.000.000 100,00% 306.000.000.000

12. DIVIDEN KAS

Sesuai dengan keputusan rapat umum tahunan pemegang saham yang diselenggarakan pada tanggal 29 Mei 2006 dan diaktakan oleh notaris Dr. A.Partomuan Pohan, S.H., LLM. No. 43 tanggal 29 Mei 2006, para pemegang saham memutuskan pembayaran dividen kas sebesar Rp.6.426.000.000 (Rp 21 per saham) atau sama dengan 27,05% dari laba bersih Perusahaan selama tahun buku 2005.

13. PENJUALAN BERSIH

Rincian penjualan bersih menurut jenis produk adalah sebagai berikut:

30 Juni 2006 30 Juni 2005

Kabel 638.269.184.785 408.016.069.034

Batangan dan kawat tembaga 192.233.913.622 201.327.642.789

Lain-lain 16.677.810.696 17.841.516.815

Jumlah 847.180.909.103 627.185.228.638

Penjualan lokal dan ekspor Perusahaan masing-masing sebesar Rp 288.882.003.247 dan Rp 558.298.905.856 pada Juni 2006 dan masing-masing sebesar Rp 278.420.225.025 dan Rp 348.765.003.613 pada Juni 2005 (Catatan 20).

(29)

13. PENJUALAN BERSIH (lanjutan)

Penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing sebesar Rp 522.506.180.610 dan Rp 414.078.573.885 atau 61,68% dan 65,98% dari penjualan bersih untuk

Juni 2006 dan 2005.

Rincian pelanggan dengan nilai jual bersih melebihi 10% dari penjualan bersih Perusahaan adalah sebagai berikut:

Jumlah Persentase dari Jumlah Penjualan Bersih

30 Juni 2006 30 Juni 2005 30 Juni 2006 30 Juni 2005

Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang 458,094,513,364 284,857,073,023 54.07 45.41 PT Sumitomo Electric Wintec Indonesia 23,518,247,527 95,473,592,265 2.78 15.22

Jumlah 481,612,760,891 380,330,665,288 56.85 60.63

14. BEBAN POKOK PENJUALAN

Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:

30 Juni 2006 30 Juni 2005

Pemakaian bahan baku 776.720.312.553 561.849.456.177

Upah buruh langsung 5.460.230.264 5.034.769.610

Beban pabrikasi 25.312.362.671 23.287.300.206

Jumlah Beban Produksi 807.492.905.488 590.171.525.993

Barang dalam proses

Awal tahun 53.173.872.533 29.878.836.041

Pembelian 758.964.228 -

Pemakaian sendiri (458.770.496) (831.693.332)

Akhir Juni (51.615.924.337) (19.798.113.999)

Beban Pokok Produksi 809.351.047.416 599.420.554.703

Barang jadi Awal tahun 18.264.774.654 18.194.758.101 Pembelian 475.254.147 136.970.356 Pemakaian sendiri (193.744.630) (164.640.766) Akhir Juni (41.023.430.475) (22.131.311.997)

Beban Pokok Penjualan 786.873.901.112 595.456.330.397

(30)

14. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)

Pembelian di atas 10% dari nilai penjualan bersih Perusahaan berasal dari PT Karya Sumiden Indonesia sebesar Rp 718.520.385.895 dan Rp 506.940.301.762 masing-masing pada Juni 2006 dan 2005 atau 84,81% dan 80,82% dari nilai penjualan bersih masing-masing pada Juni 2006 dan 2005.

15. BEBAN USAHA

Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:

30 Juni 2006 30 Juni 2005

Penjualan

Transportasi 4.799.595.636 5.089.496.593

Komisi penjualan(Catatan 10) 1.770.942.111 1.407.628.111

Gaji dan kesejahteraan karyawan 895.833.382 704.923.212

Sewa 317.551.221 314.856.923

Asuransi 238.520.425 277.985.092

Pos danTelekomunikasi 183.389.652 155.585.059

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 100 juta) 445.565.374 125.893.141

Sub-jumlah 8.651.397.801 8.076.368.131

Umum dan Administrasi

Gaji dan kesejahteraan karyawan 3.994.008.774 3.832.392.693

Telekomunikasi 618.481.163 605.101.986

Sewa 360.622.308 552.265.552

Jasa tenaga ahli 243.052.470 116.467.490

Transportasi 243.851.003 327.800.954

Jamuan dan representasi 182.779.192 206.512.880

Iklan dan publikasi 134.986.500 148.568.000

Pemeliharaan dan perbaikan 89.826.448 114.833.462

Iuran keanggotaan 139.745.000 145.581.499

Perjalanan Dinas 43.761.314 61.422.806

Lain-lain (masing-masing di bawah

Rp 100 juta) 868.354.722 778.075.390 Sub-jumlah 6.919.468.894 6.889.022.712 Jumlah 15.570.866.695 14.965.390.843

(31)

16. BEBAN JASA KARYAWAN

Seperti dijelaskan pada Catatan 2m, efektif mulai tangal 1 Januari 2005, Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”. Karena selisih antara penyisihan beban jasa karyawan pada tanggal 31 Desember 2004 dan kesejahteraan karyawan yang berhubungan untuk tahun tersebut yang dihitung berdasarkan kebijakan akuntansi sebelumnya dan yang dihitung berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) dianggap tidak material, selisih ini dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan, sebagai bagian dari beban jasa kini.

Perusahaan mencatat beban penyisihan jasa karyawan yang disajikan sebagai bagian dari beban gaji dan kesejahteraan karyawan dalam laporan laba rugi. Penyisihan tersebut ditentukan berdasarkan penilaian aktuaria pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004 yang dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen, berdasarkan laporannya masing-masing tanggal 20 Februari 2006 dan 16 Februari 2005 dengan menerapkan metode “Projected Unit Credit ” dengan menggunakan asumsi sebagai berikut:

2005 2004

Tingkat diskonto per tahun 13,00% 11,00%

Tingkat kenaikan gaji per tahun 11,00% 9,00%

Tingkat kematian CSO 1980 CSO 1980

Usia pensiun (tahun) 55 55

Pada tahun 2005 dan 2004, prinsipal asumsi lain adalah sebagai berikut :

Tingkat perputaran karyawan per tahun adalah 10% pada umur 20 tahun dan berkurang secara linear menjadi 2% pada umur 45 dan seterusnya. Tingkat kecacatan adalan 10% dari tingkat kematian. Beban penyisihan untuk jasa karyawan berdasarkan perhitungan aktuaris independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2005 dan 2004 adalah sebagai berikut :

2005 2004

Beban jasa kini 1,625,452,000 342,583,000

Beban bunga 549,813,000 449,649,000

Amortisasi biaya jasa lalu 46,617,000 404,851,000 Pembayaran beban pemutusan

hubungan kerja 310,529,800 529,567,802

Jumlah 2,532,411,800 1,726,650,802

Posisi dari penyisihan beban jasa karyawan berkaitan dengan Undang-undang tenaga kerja No. 13/2003 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2005 dan 2004 adalah sebagai berikut :

(32)

16. BEBAN JASA KARYAWAN (lanjutan)

2005 2004

Nilai kini kewajiban 6,365,992,000 5,023,713,000 Nilai wajar aktiva -

-Posisi pendanaan 6,365,992,000 5,023,713,000

Biaya jasa lalu yang belum

diakui dan menjadi hak (386,454,000) (1,212,496,000) Kerugian aktuarial yang belum diakui (488,235,000) (541,796,000)

Jumlah 5,491,303,000 3,269,421,000

Mutasi dari penyisihan beban jasa karyawan berkaitan dengan Undang-undang tenaga kerja No. 13/2003 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2005 dan 2004 adalah sebagai berikut :

2005 2004

Saldo awal tahun 3,269,421,000 2,072,338,000

Beban penyisihan jasa karyawan

tahun berjalan 2,532,411,800 1,726,650,802

Pembayaran beban pemutusan

hubungan kerja (310,529,800) (529,567,802)

Saldo akhir tahun 5,491,303,000 3,269,421,000

Akrual sehubungan dengan penyisihan ini sebesar Rp 5.491.303.000 dan Rp 3.269.421.000 masing-masing pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 dan disajikan pada akun “Penyisihan beban jasa karyawan” pada neraca.

17. BEBAN LAIN-LAIN - Bersih

Rincian beban lain-lain - bersih adalah sebagai berikut:

30 Juni 2006 30 Juni 2005

Jasa manajemen (catatan 10) 108.000.000 108.000.000

Penghapusan persediaan (652.515.126) (996.334.097) Pajak - (1.129.347.675) Lain-lain - bersih 1.786.277.564 101.132.445 Bersih 1.241.762.438 (1.916.549.327)

(33)

18. PERJANJIAN PENTING DAN IKATAN

a. Perusahaan membuat ikatan dengan pemasok untuk pembelian bahan baku dan suku cadang mesin yang akan dipenuhi pada berbagai tanggal dalam Juni 2006. Rincian dari kontrak ini untuk tiap-tiap pemasok adalah sebagai berikut:

Pemasok Nilai Kontrak

PT Walsin Lippo AS$ 184,900.00

PT Riken Asahi Plastic Indonesia 172,582.40

Hanil Steel, Korea 166,800.00

Suhhae Industrial Co., Ltd., Korea 118,500.00

Sumitomo Shoji Plastics 74,766.00

PT Bojong Westplast Indonesia 73,555.00

Hanwha, Korea 29,700.00

Roksan Industrial Co., Ltd 26,125.00

Mitsui Hi Polymer, Japan 24,420.00

Scapa Tapes Ltd, Malaysia 16,560.00

TOA, Singapore 15,200.00 Buil, Korea 12,060.00 Shenyang, China 6,800.00 PT Ekstrindo Laminasi 7,000.00 Jumlah AS$ 928,968.40

PT Mentari Cipta Persada Rp 380.479.400,00

b. Pada tanggal 30 Juni 2006, Perusahaan mempunyai fasilitas letters of credit dari bank-bank tertentu yang belum dipakai sebesar AS$ 952,150.

c. Pada tanggal 30 Juni 2006, Perusahaan mempunyai fasilitas bank garansi yang belum dipakai dari bank-bank tertentu sebesar AS$ 350,591.

(34)

19. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING

Aktiva dan kewajiban moneter Perusahaan dalam mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2006 adalah sebagai berikut:

Mata Uang Asing Rupiah

Aktiva

Kas dan setara kas AS$ 2,255,598 20.977.047.171

JPY 586,948 47.518.254 Piutang Usaha AS$ 27,678,373 257.408.870.587 Kewajiban Hutang Usaha (AS$ 22,579,687) ( 209.991.086.682) Lain-lain (AS$ 52,781) ( 490.863.300) (JPY 512,200) ( 41.466.790)

Uang muka pelanggan (AS$ 674,351) ( 6.271.461.975)

Mata uang asing bersih - aktiva AS$ 6,627,152 61.632.505.801

JPY 74,748 6.051.464

Setara dengan Rupiah berdasarkan kurs

pada tanggal neraca 61.638.557.265

Pada tanggal 30 Juni 2006, kurs tengah dan/atau kurs transaksi yang diumumkan oleh Bank Indonesia adalah Rp 9.300 untuk AS$ 1, Rp 80.96 untuk JPY 1.

20. INFORMASI SEGMEN USAHA

Perusahaan menentukan segmen usaha menurut jenis produk sebagai segmen primer dan segmen usaha menurut jenis geografi sebagai segmen sekunder

Informasi mengenai segmen usaha Perusahaan adalah sebagai berikut: Informasi menurut jenis geografi

Penjualan bersih 30 Juni 2006 30 Juni 2005

Ekspor 558.298.905.856 348.765.003.613 Lokal 288.882.003.247 278.420.225.025 Jumlah 847.180.909.103 627.185.228.638

(35)

20. INFORMASI SEGMEN USAHA

Informasi menurut jenis produk

30 Juni 2006

Batangan dan

Kabel Kawat Tembaga Lain-lain Jumlah

Penjualan bersih 638,269,184,785 192,233,913,622 16,677,810,696 847,180,909,103

Beban pokok penjualan 580,283,000,529 190,522,250,801 16,068,649,782 786,873,901,112

Laba kotor 57,986,184,256 1,711,662,821 609,160,914 60,307,007,991

Beban usaha yang tidak dapat dialokasi 15,570,866,695

Laba usaha 44,736,141,296

Beban lain-lain bersih (5,025,303,619)

Beban pajak 12,992,918,686

Laba bersih 26,717,918,991

Aktiva tetap - bersih 146,038,260,308 146,038,260,308

Aktiva yang tidak dapat dialokasi 463,122,212,640

jumlah aktiva 609,160,472,948

kewajiban yang tidak dapat dialokasi 250,463,348,454

Beban penyusutan 8,207,618,210 8,207,618,210

30 Juni 2005

Batangan dan

Kabel Kawat Tembaga Lain-lain Jumlah

Penjualan bersih 408,016,069,034 201,327,642,789 17,841,516,815 627,185,228,638

Beban pokok penjualan 378,307,546,319 199,153,799,809 17,994,984,269 595,456,330,397

Laba kotor 29,708,522,715 2,173,842,980 (153,467,454) 31,728,898,241

Beban usaha yang tidak dapat dialokasi 14,965,390,843

Laba usaha 16,763,507,398

Beban lain-lain bersih (3,003,412,603)

Beban pajak 5,327,596,843

(36)

20. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)

30 Juni 2005

Batangan dan

Kabel Kawat Tembaga Lain-lain Jumlah

Aktiva tetap - bersih 166,139,001,012 166,139,001,012

Aktiva yang tidak dapat dialokasi 303,298,743,319

jumlah aktiva 469,437,744,331

kewajiban yang tidak dapat dialokasi 144,207,302,579

Beban penyusutan 8,411,769,876 8,411,769,876

21. KONDISI EKONOMI

Kegiatan usaha perusahaan mungkin dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di Indonesia yang dapat mengakibatkan labilnya kurs mata uang dan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara negatif. Pemulihan kondisi ekonomi tergantung pada beberapa faktor seperti kebijakan fiskal dan moneter yang telah diambil oleh pemerintah, suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan.

22. KONTINJENSI

Pada tanggal 28 September 2005, Pengadilan Pajak telah menyetujui permohonan banding perusahaan atas kurang bayar PPN untuk tahun pajak 1998 dan perusahaan telah menerima pengembalian sebesar Rp. 6.292.881.306,- pada bulan Januari 2006.

Pada tanggal 7 November 2005, Perusahaan menyampaikan surat keberatan kepada Kantor Pajak atas denda pajak untuk tahun pajak 1998 dan 1999 sebesar Rp. 2.040.011.970 dan meminta untuk menghapuskan denda pajak tersebut. Kantor Pajak menolak surat keberatan perusahaan melalui suratnya tertanggal 26 Desember 2005. Denda tersebut berkaitan dengan penerbitan STP atas PPN untuk tahun pajak 1998 dari Dirjen Pajak.

Selanjutnya, pada tanggal 19 Januari 2006, Perusahaan menyampaikan surat permohonan banding kepada Pengadilan Pajak atas Surat Keputusan Kantor Pajak tangal 26 Desember 2005 dan meminta untuk menghapuskan denda pajak untuk tahun pajak 1998 dan 1999 tersebut.

Sampai dengan tanggal 30 Juni 2006, hasil permohonan banding Perusahaan kepada Pengadilan Pajak belum diputuskan.

23. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

Manajemen perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan terlampir yang diselesaikan pada tanggal 31 Juli 2006.

Referensi

Dokumen terkait

lebih), untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standart yang ditetapkan.

Sebagai ujung dari bahasan pada bagian ini, perlu ditambahkan bahwa digital games merupa- kan sebuah teknologi immersive yang dapat membantu pendidikan untuk

Teknik ketiga adalah mencari makna yang tersembunyi dari keseluruhan konsep-konsep yang diperoleh dari istilah-istilah tersebut. Pada tahapan ini, penulis menggunakan

 Mengidentifikasi informasi pada teks ulasan tentang kualitas karya (film, cerpen, puisi, novel, karya seni daerah) yang dibaca atau diperdengarkan. Menelaah struktur dan

PMT pendidikan tinggi adalah cara mengelola lembaga pendidikan berdasarkan filosofi bahwa peningkatan mutu harus diadakan dan dilakukan oleh semua unsur lembaga sejak dini

Kajian yang komprehensif untuk membahas aspek-aspek tersebut menjadi permasalahan yang akan dicari jawabannya melalui penelitian ini yakni bagaimana pengaruh

'DODP SHPEHODMDUDQ 32*,/ GDQ 3%/ WHUGDSDW VLQWDN GLVNXVL NHORPSRN GLPDQD VLQWDNLQLVDQJDWGLHQJDUXKLROHKNHPDPSXDQ YHUEDO 0HQXUXW WHRUL EHODMDU 9\JRWVN\ SHPEHQWXNDQ SHQJHWDKXDQ