• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI MAGETAN PROVINSI JAWA TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI MAGETAN PROVINSI JAWA TIMUR"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI MAGETAN PROVINSI JAWA TIMUR

KEPUTUSAN BUPATI MAGETAN NOMOR 188/56/Kept./403.013/2020

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM PENILAIAN KELAYAKAN PENYERTAAN MODAL DAERAH

BUPATI MAGETAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi daerah dan mengembangkan dunia usaha di daerah serta sebagai upaya Pemerintah Daerah dalam menggali sumber pendapatan asli Daerah, untuk meningkatkan kontribusi terhadap pendapatan asli Daerah, Pemerintah Daerah dapat melakukan penyertaan modal Daerah yang dilakukan secara seksama dan disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah;

b. bahwa sesuai ketentuan Pasal 9 Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 7 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyertaan Modal Daerah, sebelum menetapkan rencana penyertaan modal daerah, Pemerintah Daerah melakukan pengkajian mengenai kelayakan atas penyertaan modal yang dilakukan oleh Tim Penilai Kelayakan Penyertaan Modal Daerah dengan berpedoman kepada peraturan perundang-undangan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud pada huruf a dan b, maka perlu menetapkan Keputusan Bupati tentang Pembentukan Tim Penilai Kelayakan Penyertaan Modal Daerah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

(2)

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang

Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724);

6. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756); 7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang

Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 212, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5355);

8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4738);

(3)

10. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4812) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 124, tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 5261);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 305, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6173); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322); 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 157);

(4)

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 547);

17. Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Dtelah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Tahun 2008 Nomor 8) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Magetan Tahun 2014 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Magetan Nomor 40);

18. Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 7 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyertaan Modal Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Magetan Tahun 2012 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Magetan Nomor 18);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

KESATU : Membentuk Tim Penilai Kelayakan Penyertaan Modal Daerah dengan susunan anggota sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

KEDUA : Tim Penilai Kelayakan Penyertaan Modal Daerah sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU mempunyai tugas sebagai berikut:

a. menyiapkan bahan pembahasan dalam rangka penilaian/ pengkajian kelayakan penyertaan modal Pemerintah Daerah;

b. melakukan koordinasi dengan stakeholder yang terkait dalam pelaksanaan penilaian/pengkajian kelayakan penyertaan modal Pemerintah Daerah; dan

c. melaksanakan penilaian/pengkajian kelayakan penyertaan modal Pemerintah Daerah;

(5)

KETIGA : Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA, Tim Penilai Kelayakan Penyertaan Modal Daerah dibantu oleh Sekretariat Tim Penilai Kelayakan Penyertaan Modal Daerah.

KEEMPAT : Tim Penilai Kelayakan Penyertaan Modal sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU diberi honorarium sesuai dengan beban tugas dan tanggung jawabnya, yang besarannya berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Bagian Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Magetan Tahun Anggaran yang sedang berjalan.

KELIMA : Segala biaya yang timbul sebagai akibat pelaksanaan Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Magetan Tahun Anggaran yang sedang berjalan.

KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Magetan

pada tanggal 5 Februari 2020

BUPATI MAGETAN, TTD

(6)

LAMPIRAN : KEPUTUSAN BUPATI MAGETAN

NOMOR : 188/56/Kept./403.013/2020 TANGGAL : 5 Februari 2020

SUSUNAN ANGGOTA TIM PENILAI KELAYAKAN PENYERTAAN MODAL DAERAH

NO JABATAN DALAM

TIM JABATAN DALAM DINAS KETERANGAN

1 2 3 4 1. 2. 3. 4. 5. Penasehat Penanggung Jawab Ketua Wakil Ketua Sekretaris Bupati Wakil Bupati Sekretaris Daerah

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah

Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah

6. Anggota 1. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah 2. Kepala Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

3. Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah

4. Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah

5. Kepala Subbagian Bina Produksi pada Bagian Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah

6. Kepala Subbagian Bina Sarana Perekonomian pada Bagian Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah

(7)

NO JABATAN DALAM

TIM JABATAN DALAM DINAS KETERANGAN

1 2 3 4

7. Kepala Subbagian Perundang-Undangan pada Bagian Hukum Sekretariat Daerah

8. Unsur OPD/Instansi yang terkait dengan penyertaan modal daerah.

9. 6 (enam) Orang Staf pada Bagian Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah

1. Saiful Priyo Utomo, S.P.; 2. Erfan Ari Wibowo, S.E.; 3. Yeny Yustiarini, S.E.; 4. Suhadi, S.E.;

5. Diah Rini W S, S.E.;dan 6. Subiyanto.

BUPATI MAGETAN, TTD

S U P R A W O T O

Referensi

Dokumen terkait

Rekapitulasi pencapaian faktor-faktor prasyarat penerapan VE pada pembangunan infrastruktur di NAD untuk seluruh kelompok sampel tampak pada tabel berikut: Tabel VI-13

Melalui pengamatan Video Pembelajarn dengan Powerpoint, diskusi kelompok dan penugasan, yang menuntun peserta didik untuk mengamati dan membaca permasalahan

Memandangkan kajian ini bertumpu kepada analisis ayat-ayat amsal al-Qur'an dalam kemahiran komunikasi pengajaran dan pembelajaran, tidak salah rasanya jika saya bahaskan jua

Deis dan Giroux (dalam Alim, 2007:4) melakukan penelitian tentang empat hal yang dianggap mempunyai hubungan dengan kualitas audit yaitu (1) lama waktu auditor

Sistem akan menampilkan perhitungan dari metode-metode MRP yang telah dipilih oleh Bagian Produksi sebelumnya, berikut biaya pesan dan biaya simpan dari masing-masing MRP, dan

Berdasarkan hasil wawancara dengan seorang koordinator sebuah LSM didapatkan informasi bahwa ada kemungkinan faktor penyesuaian diri memiliki hubungan yang signifikan

14 kelurahan Penjaringan, kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara tercatat atas nama PT Karya Makmur Kreasi prima (KMKP), Anak Perusahaan. Satu bidang tanah dan bangunan

Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa parameter dengan bobot relatif tinggi atau terbesar adalah lahan yang bersertifikat dimana bobot yang didapat dalam persentasi