25
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Dalam penelitian ini diteliti menggunakan rancangan eksperimen (Two-group posttest only design). Menurut Newman dalam Endang Mulyatiningsih, (2011:89) penulis memilih desain two-group posttest only karena kedua sekolah tersebut mempunyai kemampuan yang setara. Untuk lebih jelas lihat pada Tabel 3.1 teknik penelitian yang digunakan, peneliti membuat rancangan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian
R
X1 OX1
X2 OX2
Desain Penelitian Newman dalam Endang Mulyatiningsih (2011:89) Keterangan :
R : Random assignment
X1 : Perlakuan (metode inquiri)/uji coba. X2 : Perlakuan (metode konvensional). O1 : Pengukuran hasil eksperimen. O2 : Pengukuran hasil Kontrol. Pengaruh perlakuan OX1: OX2
Alasan penulis memilih two group possttest onlyadalah karena kedua sekolah tersebut mempunyai kemampuan yang setara, sehingga dipilih satu sekolah untuk diberi perlakuan dengan menggunakan metode inquiri. Penelitian ini dilaksanakan dengan membandingkan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol yaitu kelas ekspermien yang menggunakan metode inquiri dengan kelas kontrol yang hanya
meggunakan metode konvensional. Selanjudnya kedua kelas dievaluasi untuk melihat perubahan atau peningkatan hasil belajar setelah diterapkan metode inquiri dalam pembelajaran dengan yang belum menggunakan metode inquiri yang hanya nggunakan metode pembelajaran konvensional.
Jenis penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelas eksperimental satu atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan hasilnya satu atau lebih kelas pembanding yang tidak dikenai kondisi perlakuan. Selanjudnya kedua kelas dievaluasi untuk melihat perubahan atau peningkatan yang terjadi terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada kelas setelah mendapat perlakuan yang menggunakan metode pembelajaran inquiri dengan yang belum menggunakan metode pembelajaran inquiri. Model eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu 1. Memberikan soal homogenitas untuk mengukur kesetaraan variabel terikat
sebelum treatmen atau perlakuan dilakukan (homogenitas).
2. Memberi perlakuan eksperimen dengan menggunakan metode pembelajaran inquiri pada mata pelajaran IPA kelas IV SD N 2 Kajengan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora.
3. Memberi soal post test untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan pembelajaran selesai.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional 3.2.1 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah kelas IV SD Negeri 2 Kajengan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora yang menggunakan metode pembelajaran Inquiri.
Variabel terikatnya adalah variabel yang tergantung pada variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah kelas IV SD Negeri 1 Kajengan Kecamatnan Todanan Kabupaten Blora yang menggunaka metode konvensional. Hal ini yang diukur dalam pembelajaran setelah diberikan treatmen sehingga hasil
belajar siswa kelompok kontrol dan variabel bebasnya adalah hasil belajar siswa kelompok eksperimen.
3.2.2 Definisi Oprasional
Definisi oprasioal dalam penelitian ini adalah untuk mempermudah antara kedua variabel dalam penelitian yaitu variabel bebas atau Indepnden Variabele dan variabel terikat atau Dependen Variabele. Dimana untuk pembelajaran yang di gunakan pada kelas eksperimen yaitu kelas IV SD Negeri 2 Kajengan yang dalam pembelajarannya digunakan treatmen menggunakan metode pembelajaran inquiri dengan mata pelajaran IPA materi perubahan lingngan fisik dan pengaruh terhadap daratan.
Sedangkan definisi oprasioal variabel terikat dalam penelitian memberikan perlakuan pada kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional atau dikatakan sebuah metode yang biasa digunakan dalam pembelajaran pada kelas IV tersebut. Dimana untuk pembelajaran yang digunakan pada kelas kontrol yaitu kelas IV SD Negeri 1 Kajengan yang dalam pembelajarannya tidak digunakan treatmen menggunakan metode pembelajaran konvensional dengan mata pelajaran IPA materi perunahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan. Dalam perlakuan tersebut hanya diberikan pada kelas eksperimen merupakan vaiabel bebas yang akan mempengaruhi variabel terikat.
Hasil belajar siswa pada kedua sekolah yang dijadikan sebagai kelas eksperimen yaitu SD Negeri 2 Kajengan yang di beri perlakuan menggunakan metode inquiri dan sebagai kelas kontrol yaitu SD Negeri 1 Kajengan menggunakan metode pembelajaran konvensional. Hasil belajar kedua sekolah tersebut akan dibandingkan apakah ada perbedaan yang menjadi metode tesebut lebih baik. Dengan demikian penerapan metode pembelajaran yang berbeda akan menghasilhn hasil belajar yang berbeda. Dalam hasil belajar ini akan berpengaruh pada kelas eksperimen yang diberi treatment.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Kajengan, dan SD Negeri 2 kajengan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2011/2012. Dalam penelitian ini kelas IV SD N 2 Kajengan sebagai kelas
eksperimen dan kelas IV SD N 1 Kajengan sebagai kelas kontrol. Kelas IV SDN 2 Kajengan sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 21 yang terdiri laki – laki 11 dan perempuan 10. Kelas IV SDN 1 Kajengan sebagai kelas konrol dengan jumlah siswa 23 yang terdiri laki-laki 10 dan perempuan 13. Lebih jelasnya bisa dilihat di Tabel 3.2.
Tabel 3.2
Jumlah Siswa Dalam Penelitian di Kecamatan Todanan Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2011/2012
Sekolah Kelas Jenis kelamin Jumlah siswa
Laki-laki Perempuan
SD N 2 Kajengan Eksperimen 11 10 21
SD N 1 Kajengan Kontrol 10 13 23
Jumlah 44
Total seluruh subjek dari kedua sekolah yang diteliti berjumlah 44 siswa yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dalam satu gugus brigjen katamso. Siswa kelas IV SD Negeri 1 Kajengan merupakan kelas kontrol dan siswa kelas IV SD Negeri 2 Kajengan merupakan kelas eksperimen. Sesuai dengan desain yang dipilih, maka dilakukan uji kesetaraan untuk mengetahui perbedaan antara kedua kelas tersebut. Uji kesetaraan ini guna mengetahui kemampuan awal siswa. Dua kelas penelitian ini sebelumnya diberikan tes hasil belajar. Analisis uji kesetaraan ini dilakukan dengan menggunakan uji t-test. Syarat sebelum melakukan uji t-test yaitu sebagai berikut:
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelas berdistribusi normal atau tidak. Untuk menganalisis data nilai dari siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang menggunakan perlakuan metede inquiri dan metode konvensional. Dalam penelitian ini untuk uji normalitas dilakuakan uji kolmogorov –Smirov dengan bantuan menggunakan program SPSS 16.0 (statistical product and service solution). Kriterianya sebagai berikut : Nilai Sig (2 tailed) > nilai taraf signifikansi yaitu 0.05, maka subjek penelitian berdistribusi
normal. (Duwi Priyanto, 2010:71-73). Untuk lebih jelasnya bisa di lihat di tabel sebagai berikut.
Tabel 3.3
Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol SDN Kajengan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2011/2012
Berdasarkan Tabel 3.3 di atas bahwa hasil uji kesetaraan dengan bantun program SPSS 16.0 (statistical product and service solution). Dari hasil output di atas pada kolom Kolmogrov-Smirnov bahwa dapat di ketahui skor signifikansi kelas eksperimen sebesar 0,200, dan skor signifikan kelas kontrol sebesar 0,115. Karena signifikansi untuk seluruh variabel lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa skor kelas eksperimen dan skor kelas kontrol adalah berdistribusi normal. Gambaran visual kenormalan penyebaran data karakteristik kelas eksperimen dan kelas kontrol dilihat pada gambar Grafik 3.1 dan gambar Grafik 3.2 sebagai berikut.
Gambar 3.1. Persebaran Kenormalan Kesetaraan Kelas Eksperimen
Berdasarkan Tabel 3.1 di atas bahwa tingkat persebaran kenormalan kesetaran merata sehingga kelas eksperimen di katakana normal. Karena dari rentang kenormalan tersebut kelas eksperimen sudah bagus. Dilihat dari skor minimal 45 sampaidengan skor maksimal 75 sehingga dalam pembelajaran siswa tersebut tingkat kemampuan siswa sama. Dalam tingkat kesetaraan skor dalam pembelajaran sebelom di beri perlakuan.
Gambar 3.2. Persebaran Kenormalan Kesetaraan Kelas Kontrol
Berdasarkan Tabel 3.2 bahwa tingkat persebaran kenormalan kesetaran pada kelas kontrol merata sehingga kelas kontrol di katakana normal. Karena dari rentang kenormalan tersebut kelas kontrol sudah bagus. Dilihat dari skor minimal 40 sampaidengan skor maksimal 80 sehingga dalam pembelajaran siswa tersebut tingkat kemampuan siswa sama. Dalam tingkat kesetaraan skor dalam pembelajaran sebelom di beri perlakuan.
Jadi kesimpulannya dari kedua sekolah tersebut yaitu SD Negeri 1 Kajengan dan SD Negeri 2 Kajengan sebelum diberi treatmen sekolah tersebut setara atau biasa di katakan sama. Maka dari itu dalam penelitian ini seorang penulis mengambil sekolah yang tingkat kesetaraannya sama.
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varians populasi data adalah sama atau tidak. Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka
dapat dikatakan bahwa varians dari dua atau lebih kelompok data adalah sama. Untuk pengujian uji homogenitas dibantu menggunakan program SPSS 16.0 (statistical product and service solution).
Uji kesamaan dua varian digunakan untuk menguji apakah kedua data tersebut homogen yaitu dengan membandingkan kedua variansnya. Adapaun langkah-langkah dalam pengujian hipotesisnya adalah:
1. Dipilih lavel of significance yaitu 5% (α = 0,05);
2. Kriteria pengujian hipotesis: Ho diterima apabila nilai sig lebih dari 0,05; 3. Kesimpulan:
Jika nilai Sig lebih dari 0.05 maka Ho diterima jika signifikansi > 0,05, apabila Ha ditolak jika signifikansi < 0,05 maka data memiliki varians yang homogen. (Duwi Priyatno, 2010: 76-80). Dari perhitungan diperoleh nilai Sig lebih dari 0.05, maka Ho diterima. Artinya varians dua kelas eksperimen dan kelas kontrol sama.
Tabel 3.4
Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol SDN Kajengan Kecamatan Todanan Kabupeten Blora Tahun Ajaran 2011/2012
Berdasarkan Tabel 3.4 di atas diketahui F hitung levene test sebesar 0,806 dengan probabilitas Sig 0,374 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua kelas homogen. Dengan demikian analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variance assumed. Dari tabel 3.4 terlihat bahwa t-hitung sebesar 1.390 dengan probabilitas Sig.(2-tailed) 0,172, maka dapat disimpulkan bahwa tidak perbedaan antara rata-rata skor antara kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas kontrol. Jadi kedua kelas homogen, atau dengan kata lain kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama.
Setelah dilaksanakan uji homogenitas yang menunjukkan bahwa kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama maka kelas IV SD Negeri 1 Kajengan dan kelas IV SD Negeri 2 Kajengan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora maka kedua kelas tersebut dapat digunakan dalam penelitian.
3.4 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 3.4.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Kajengan dan SD Negeri 2 Kajengan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora. Alasan mengambil tempat penelitian ini adalah sekolah ini mempunyai prestasi yang cukup baik akan tetapi proses pembelajaran masih menggunakan metode pembelajaran konvensional.
3.4.2 Waktu Penelitian
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai dengan bulan April 2012 dan dilakukan secara bertahap dalam penelitian. Adapun tahapan yang meliputi yaitu (a). Tahap persiapan ini mencakup judul pembuatan proposal, pembuatan instrumen, permohonan izin, serta surve disekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian. (b). Tahap pelaksanaan, mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan disekolah yang meliputi uji coba instrumen dan pengumpulan pengambilan data. (c). Tahap penyusunan ini yaitu tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan laporan dan persiapan ujian.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data tentang hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan teknik observasi dan tes untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa selama proses pembelajaran, yang dijadikan peneliti sebagai data yang akan diolah.
Teknik observasi diberikan selama proses belajar mengajar untuk memperoleh data tentang pencapaian pengajaran di dalam kelas. Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar itu berhasil yang dilakukan akhir kegiatan dengan memberikan sejumlah soal tes pilihan ganda.
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data 3.5.2.1 Lembar Soal Tes
Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah tes. Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pemberian perlakuan. Jenis tes yang digunakan tes formatif berupa pilihan ganda. Untuk menjamin bahwa instrumen berupa tes pilihan ganda yang akan digunakan merupakan instrumen yang baik, maka tes disusun mengikuti langkah-langkah penyusunan soal. Langkah yang dimaksud adalah : 1) penyusunan kisi-kisi, 2) uji coba instrumen, 3) uji validitas dan reliabilitas.
Kisi-kisi disusun berdasarkan SK dan KD yang ditetapkan yaitu Mendiskripsikan penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya, matahari, dan glombang air laut ) KD satu yaitu Mendiskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, gelombang air laut) dan KD dua yaitu Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir dan longsor). Adapun kisi-kisi Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa soal tes. Jenis tes yang digunakan tes formatif berupa soal pilihan ganda yang terdiri dari soal uji kesetaraan bisa dilihat di Tabel 3.5. dan soal uji post tes biasa dilihat Tabel 3.6. berikut adalah kisi-kisi soal tes untuk mengukur hasil belajar:
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Instrument Uji Kesetaraaan Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Kecamatan Todanan Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2011/2012
SK KD Indicator No item
8. memahami berbagai bentuk energy dan cara penggunaannyadalam kehidupan sehari-hari.
8.1.Mendiskripsi kan energi panas da bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya - Menuliskan kembali macam-macam sumber energy panas yang ada di lingkungan sekitar. 1,2,3,5,6,7 -Mendemonstrasikan perambatan panas (konduksi, konveksi, dan radiasi). 8,9,10, - Menyebutkan pengertian bunyi, frekuensi, dan amplitude. 4,11,13, 14,15,16, 17,18,19 - Mendemonstrasikan perambatan bunyi pada benda padat, cair, dan gas.
12,20,21, 22,23,24,
25
Kisi-kisi uji kesetaraan ini dibuat untuk diteliti dan dibuat untuk soal tes pilihan ganda yang disusun berdasarkan SK, KD, dan Indikator. Soal yang berjumlah 25 pilihan ganda untuk diuji cobakan kepada sekolah lain yaitu kelas IV SD Cokrowati untuk mengetahui tingakat kevaliditan soal tersebut. Cara untuk menguji tingkat kevalidtan dengan cara menggunakan bantuan SPSS 16.0 (statistical product and service solution). Setelah mengetahui tingkat kevalidtan soal tersebut untuk diujikan kepada dua sekolah yang digunakan dalam penelitian. Akan tetapi kedua sekolah tersebut belom dikasih treatmen sehingga mengetahui tingkat kesetaraan kedua sekolah yaitu Kelas IV SD Negeri 1 kajengan sebagai kelas kontrol dan Kelas IV SD Negeri 2 Kajengan sebagai kelas eksperimen.
Tabel 3.6
Kisi-Kisi Instrument Uji Post Test Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Kecamatan Todanan Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2011/2012
SK KD Indikator Nomer Item
10. Mendiskripsik an penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya, matahari, dan glombang air laut ) 10.1 Mendiskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan , cahaya matahari, gelombang air laut)
1). Menjelaskan terjadinya hujan, angin, gelombang air laut 1,2,3,4,5,6, 7,8,9,30 10.2. Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir dan longsor)
2). Menjelaskan akibat yang
ditimbulkannya oleh hujan, angin, cahaya matahari, dan gelombang laut 23,24,25,26,11,12 , 13,14,15,16 1). Menjelaskan pengertian erosi, abrasi, banjir, dan longsor.
10,17,27,28
2). Menjelaskan pengaruh erosi, abrasi, banjir, dan longsor terhadap daratan.
18,19,20,21,22,29
Kisi-kisi uji post test ini dibuat untuk diteliti dan dibuat untuk soal tes pilihan ganda yang disusun berdasarkan SK, KD, dan Indikator. Soal yang berjumlah 30 pilihan ganda untuk diuji cobakan kepada sekolah lain yaitu kelas IV SD Cokrowati untuk mengetahui tingakat kevaliditan soal post test. Cara untuk menguji tingkat kevalidtan dengan cara menggunakan bantuan SPSS 16.0 (statistical product and service solution). Setelah mengetahui tingkat kevalidtan soal tersebut untuk diujikan kepada dua sekolah yang digunakan dalam penelitian. Uji post test yang sudah mengetahui soal yang valid untuk digunakan pada saat nanti kedua sekolah tersebut sudah dikasih treatmen untuk menguji kedua sekolah yaitu kelas IV SD Negeri 1 Kajengan sebagai kelas kontrol yang hanya menggunakan metode pembelajaran konvensional dan Kelas IV SD Negeri 2
Kajengan sebagi kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran inquiri.
3.5.2.2 Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui tindakan guru dalam penerapan metode pembelajaran inquiri di kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan lembar observasi, data yang diperoleh digunakan untuk mengetahui pelaksanaan penerapan metode pembelajaran inquiri dan metode pembelajaran konvensional. Adapaun kisi-kisi observasi guru pada kelas yang menggunakan metode inquiri bisa dilihat pada Tabel 3.6. dan observasi guru pada kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional bisa dilihat pada Tabel 3.7. Kisi-kisi tersebut untuk mengukur bagaimana kelas yang menggunakan pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran inquiri dan dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional. Hal ini guru sudah menyampaikan tentang observasi yang terdiri dari tahapan pembelajaran dan aspek yang diamati sudah tercapai atau belom tercapai. Lihat pada tebel kisi-kisi observas proses pembelajaran guru sebagai berikut.
Tabel 3.7
Kisi-Kisi Observasi Proses Pembelajaran Menggunakan Metode Inquiri Pada Kelas Eksperimen
Tahap
pembelajaran Aspek yang diamati Item
Tahap persiapan
Menentukan indikator yang akan dilaksanakan
dalam pembelajaran 1
Merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan
dalam pembelajaran 2
Kesesuaian Rencana dengan kegiatan
pembelajaran 3
Menentukan alokasi waktu kegiatan pembelajaran 4 Mempersiapkan perlengkapan belajar yang sesuai 5 Kegiatan awal
Tahap pelaksanaan
Membuka pelajaran dengan memberi salam
6
Melakukan absensi kehadiran siswa 7
Melaksanakn apersepsi pembelajaran seputar
materi pembelajaran 8
Apersepsi yang dilaksanakan sesuai dengan
materi 9
Memberi motivasi kepada siswa 10
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 11 Kegiatan Inti
Memperkenalkan materi pembelajaran kepada
siswa mengenai materi perubahan fisik bumi 12 Guru mengulas kembali materi yang sudah di
berikan 13
Melibatkan peserta didik aktif bertanya dan
mengungkapkan pendapat saat pembelajaran 14 Guru menunjukkan gambar akibat yang di
timbulkan oleh hujan, angin, cahaya matahari da
glombang laut 15
Guru menunjuk salah satu siswa untuk
menjelaskan kemali 16
Siswa di bentuk dalam kelompok 17
Guru melakukan pemantapan melalui evaluasi 18 Kegiatan Akhir
Penutup Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 19 Melakukan kesimpulan bersama-sama tentang
Memberi kesempatan untuk menanyakan materi
yang belum dipahami 21
Berdasarkan Tabel 3.7. Kisi-kisi observasi guru ini berjumlah 21 item yang digunakan untuk mengetahui bagaimana cara pembelajaran seorang guru dengan menggunakan metode inquiri. Observer sudah menyiapkan langkah-langkah pembelajaran yang menggunakan metode inquiri untuk dipelajari sebelom melakukan treatmen. Setelah dipelajari untuk melakukan treatmen guru akan dinilai seorang observer dalam penelitian. Dalam penilain seorang guru sudah melakukan langkah-langkah tersebut atau belom, lebih jelasnya lihat pada bab 4, yaitu gambaran umum penelitian.
Tabel 3.8
Kisi-Kisi Observasi Proses Pembelajaran Menggunakan Metode Konvensioal Pada Kelas Kontrol
Tahap pembelajara
n Aspek yang diamati Item
Tahap persiapan
Menentukan indikator yang akan dilaksanakan dalam
pembelajaran 1
Merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan
dalam pembelajaran 2
Kesesuaian Rencana dengan kegiatan pembelajaran 3 Menentukan alokasi waktu kegiatan pembelajaran 4 Mempersiapkan perlengkapan belajar yang sesuai 5 Kegiatan awal
Tahap pelaksanaan
Membuka pelajaran dengan memberi salam
6
Melakukan absensi kehadiran siswa 7
Melaksanakn apersepsi pembelajaran seputar materi
pembelajaran 8
Apersepsi yang dilaksanakan sesuai dengan materi 9
Memberi motivasi kepada siswa 10
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 11 Kegiatan Inti
Guru bercerita tentang perubahan fisik bumi 12 Guru mengulas kembali materi yang sudah di berikan 13 Melibatkan peserta didik aktif bertanya dan mengungkapkan pendapatnya pada saat pembelajaran 14 Guru menunjukkan gambar akibat yang di timbulkan oleh hujan, angin, cahaya matahari da glombang laut 15 Guru menunjuk salah satu siswa untuk menjelaskan
kemali 16
Memberi kesempatan untuk menanyakan materi yang
belum dipahami 17
Penutup Melakukan kesimpulan bersama-sama tentang materi yang telah dipelajari
Guru melakukan pemantapan melalui evaluasi 19 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 20 Berdasarkan Tabel 3.8. Kisi-kisi observasi guru ini berjumlah 20 item yang digunakan untuk mengetahui bagaimana cara pembelajaran seorang guru dengan menggunakan metode konvensional. Akan tetapi seorang observer sudah menyampaikan langkah-langkah yang akan disampaikan oleh seorang guru dalam pembelajaran yang menggunakan metode konvensional. Oleh karena itu dalam pemblajara ini seorang guru sudah terbiasa menggunakan pembelajaran konvensional akan tetapi langgkah-langkah tersebut banyak yang sudah tersampaikan, lebih jelasnya lihat pada bab 4, yaitu gambaran umum pelaksanaan penelitian.
Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual sebelum dan setelah pembelajaran dengan menggunaan metode inquiri. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas IV SD Negeri Cokrowati Kecaatan Todanan Kabupaten Blora. Tahapan uji validitas ini dilakukan dengan bantun program SPSS 16.0 for windows (statistikal product and service soltion).
Uji validitas sering digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam kuisioner atau skala, apakah item-item pada kuisioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang diukur. Uji validitas yang digunakan adalah uji validitas item.
Menurut Azwar, dalam buku Duwi Priyantno (2010:90-97) semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Tetapi Azwar mengatakan bahwa bila jumlah item belum mencapai kita bisa menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 tetapi menurunkan batas kriteria di bawah 0,20 sangat tidak disarankan. Untuk mengetahui instrument valid atau tidak maka dapat dilihat kriteria penafsiran untuk pembahasan ini dilakukan uji signifkansi koefisien korelasi dengan kriteria
menggunakan r kritis pada taraf signifikansi 0,05. Untuk mengetahui validitas instrumen soal di sajikan pada tabel-tabel di bawah ini:
Tabel 3.9
Validitas Instrument Soal Homogenitas
No Indikator Butir soal
Hasil uji validitas Valid Tidak valid 1. Menuliskan kembali
macam-macam sumber energy panas yang ada di lingkungan sekitar.
1,2,3,5,6,7 1,2,3,5,6,7 2. Mendemonstrasikan
perambatan panas
(konduksi, konveksi, dan radiasi).
8,9,10, 8,9,10, 3. Menyebutkan pengertian
bunyi, frekuensi, dan amplitude. 4,11,13, 14,15,16, 17,18,19 4,11,13, 14,15,16, 17,18,19 4. Mendemonstrasikan
perambatan bunyi pada benda padat, cair, dan gas. 12,20,21, 22,23,24, 25 12, 21, 22, 25 20, 23, 24
Berdasarkan Tabel 3.9. dapat diketahui bahwa dari 25 soal pilihan ganda yang diujikan terdapat 22 soal yang valid dan 3 soal yang tidak valid yaitu soal nomor 20,23, dan 24. Sedangkan soal uji kesetaraan yang layak digunakan berjumlah 22 soal dan yang digunakan dalam penelitian hannya berjumlah 20 soal. Akan tetapi soal di pilih untuk di ambil untuk tidak digunakan ada dua karena soal tersebut lebih sedikit dari tingkat kevalidtan.
Tabel 3.10
Validitas Instrument Soal Post Test
No Indikator Butir soal
Hasil uji validitas Valid Tidak valid 1. Menjelaskan
terjadinya hujan, angin, gelombang air laut
1,2,3,4,5,6,7,8,9,30, 2,3,4,5,6,7,8,9
1, 3, 30 2. Menjelaskan akibat
yang ditimbulkannya oleh hujan, angin, cahaya matahari, dan gelombang laut
23,24,25,26,11,12,
13,14,15,16 11,12,13,23,25,26, 14, 15, 16, 24 3. Menjelaskan
pengertian erosi, abrasi, banjir, dan longsor.
10,17,27,28 10,17,27,28
4. Menjelaskan pengaruh erosi, abrasi, banjir, dan longsor terhadap daratan.
18,19,20,21,22,29 18,20,21,29 22, 19
Berdasarkan Tabel 3.10. dapat diketahui bahwa dari 30 soal pilihan ganda yang diujikan terdapat 21 soal yang valid dan 9 soal yang tidak valid yaitu soal nomor 1,3,14,15,16,19,22,24, dan 30. Sedangkan soal post-test yang layak digunakan berjumlah 21 soal, akan tetapi yang digunakan untuk penelitian menggunakan soal post test, untuk pengujian kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu 20 soal. Akan tetapi soal di pilih untuk di ambil untuk tidak digunakan ada satu, karena soal tersebut lebih sedikit dari tingkat kevalidtan.
Jumlah responden yang digunakan untuk menliti uji instrument berjumlah 30 siswa. Nilai corrected item-total correlation (r) pada r tabel untuk jumlah responden tersebut yakni 0,361 dengan taraf signifikan 5%. Nilai tersebut lalu dicocokkannya dengan corrected item-total correlation (r) yang muncul pada Output SPSS. Nilai yang ≤ 0,361 menyatakan bahwa soal tersebut tidak valid. Sementara nilai yang ≥ 0,361 menyatakan bahwa soal tersebut valid. Hasil uji intrumen validitas dan hasilnya dapat dilihat pada lampiran.
Uji reabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran dengan menggunakan metode inquiri dan yang tidak menggunakan metode inquiri. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu SDN Cokrowati Kecamatan Todanan Kabupaten Blora.
Uji reliabelitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Uji reliabelitas digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Bivariate Pearson. Kriteria pengujian biasanya menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument digunakan pedoman yang dikemukakan oleh Sekaran dalam Duwi Priyatno, (2010:92) sebagai berikut:
a ≤ 0,6 : Tidak dapat diterima 0,6 < a ≤ 0,7 : Dapat diterima 0,7 < a ≤ 0,8 : Reliabilitas baik
a > 0,8 : Reliabelitas memuaskan
Uji reliabelitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha. Hasi uji reliabilitas bias dilihat pada Tabel 3.11 dan Tabel 3.12.
Tabel 3.11
Hasil Analisis Uji Reliabilitas Soal Homogenitas Pilihan Ganda
Berdasarkan Tabel 3.11. diketahui reliabilitas statistik untuk uji reliabilitas soal uji kesetaraan mepunyai skor Cronbach's Alpha sebesar 0,914 ≥ 0,6 berarti
reliabilitas dapat diterima. Lebih jelasnaya hasil perhitungan reliabilitas uji kesetaraan dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 3.12
Hasil Analisis Uji Reliabilitas Soal Post Test Pilihan Ganda
Berdasarkan Tabel 3.12. uji reliabilitas untuk post test soal pilihan ganda skor Cronbach's Alpha adalah 0,932≥ 06 berarti reliabilitas bagus. Lebih jelsnya hasil perhitungan reliabilitas soal post test dapat dilihat pada lampiran.
3.6 Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul dari hasil pre test dan post test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan pengujian perbedaan rata-rata. Untuk menguji perbedaan rata-rata di pakai uji t yang di lakukan dengan bantuan SPSS 16.0. Uji t digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan metode pembelajaran inquiri terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Untuk menguji signifikansi perbedaan mean antara kelas eksperimen dan kelas kontrol analisis data digunakan adalah uji t-test. Agar kesimpulan yang diambil tidak menyimpang maka syarat dari uji t-test adalah uji validitas, uji reliabelitas, uji homogenitas, dan uji normalitas.
Data dikumpulkan melalui tes hasil belajar untuk mengetahui apakah ada pengaruh pembelajaran dengan metode inquiri pada pebelajaran IPA. Dan tes hasil belajar dianalisis dengan Independent-Sample T Tes menggunaka bantuan program SPSS versi 16.0.
Independent-sample t-tes digunakan untuk menguji signifikansi beda rata-rata dua kelas. Tes ini juga digunakan untuk menguji pengaruh variable independen terhadap variable dependen (Trihendradi,2009:136).
Langkah analisis menurut Duwi Priyatno, (2010: 34):
Analyze Compare – Means Independent Sample T Test. Prosedur Pengujian:
Pengujian yang dilakuka sebelum analisis Independent Sample T Test yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas dilakukan menggunakan Kolmogorov-Smirnov kriteria nilai sig (2 tailed) > nilai taraf signfikansi yaitu 0,05 maka subyek penelitian berdistribusi normal. Uji homogenitas yaitu untuk mengetahui apakah varian sama atau berbeda, jika varian sama maka uji t menggunakan Equal Variance Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan EqualVarance Not Assumed (diasumsikan varian berbeda).
1. Uji asumsi varian (homogenitas)
Langkah-langkah uji Levene’ssebagai berikut:
a. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternative.
Ho = Kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varian yang sama. Ha = Kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varian yang berbeda. b. Pengambilan keputusan
Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima (varian sama). Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak (varian berbeda). 2. Uji sampel bebas (Independen Sample T Test).
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
a. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternative.
Ho = Tidak ada pengaruh hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang di beri pembelajaran dengan meode inquiri dan metode konvensional.
Ha = Ada pengruh hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diberi pembelajaran dengan metode inquiri dan metode konvensional.
b. Dengan ketentuan: