21 3.1 Jenis dan Tempat Penelitian
3.1.1. Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Jenis penelitian ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2014:114). Oleh karena itu, dalam penelitian ini menerapkan perlakuan yang berbeda antara kelas eksperimen maupun kelas kontrol. 3.1.2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini di SD Negeri 2 Danyang yang beralamatkan di Jalan Kapten Rusdiat, Kelurahan Danyang Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan.
1.2. Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1.Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2007), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya atau dengan kata lain sekumpulan orang atau objek yang diamati. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 2 Danyang Kecamatan Purwodadi. Siswa kelas 5 SD Negeri 2 Danyang ini sejumlah 53 siswa yang dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas 5A sebanyak 26 siswa, dan kelas 5B sebanyak 27 siswa.
3.2.2. Sampel Penelitian
untuk penelitian. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel ditetapkan menggunakan tehnik sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2010:124), sampling jenuh adalah tehnik penentuan sampel bila semua anggota pupolasi digunakan sebagai sampel. Pada penelitian ini sampelnya adalah kelas 5A SD Negeri 2 Danyang sebanyak 26 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas 5B SD Negeri 2 Danyang sebanyak 27 siswa sebagai kelas kontrol.
3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.3.1. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2010:61-62), variabel bebas sering disebut dengan variabel independen yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat), sedangkan variabel dependen yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini ada 2 variabel yang digunakan, yaitu:
1. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat dan yang menjadi variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah model pembelajaran berbasis masalah dan motivasi belajar siswa.
2. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas dan yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah Hasil belajar matematika.
3.3.2. Definisi Operasional Variabel
1. Model PBM
Model pembelajaran adalah titik tolak atau sudut pandang guru terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sangat masih umum di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Model PBM adalah konsep belajar, dimana siswa dituntut untuk melakukan pemecahan masalah-masalah yang disajikan dengan cara menggali informasi sebanyak-banyaknya, kemudian dianalisis dan dicari solusi dari permasalahan yang ada. Saat pembelajaran nantinya variabel X1 atau model PBM ini berlaku
sebagai suatu tindakan atau treatment yang akan diberikan guru dalam kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran matematika dimana nantinya sebelum diberi
treatment ini siswa terlebih dahulu akan diberi pre-test untuk menguji pemahaman siswa sebelum pembelajaran. Baru setelah itu nantinya di dalam pembelajaran siswa akan diberi treatment atau perlakuan dengan menggunakan model PBM. Indikator dalam model pembelajaran pada penelitian ini adalah penerapan dua pendekatan pembelajaran yang berbeda pada dua kelas dimana dalam pelaksanaan penelitian ini terdapat 2 kelas yang tingkatannya sama, kelas tersebut adalah kelas eksperimen dan kelas kontrol.
2. Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah daya penggerak di dalam atau di luar diri siswa yang dapat menimbulkan aktivitas atau kegiatan belajar, sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam penelitian ini, motivasi adalah sebagai variabel X2
penelitian ini adalah jumlah skor dari angket motivasi belajar matematika siswa. Jadi peneliti dapat mengetahui tingkat motivasi belajar siswa melalui berapa banyak skor yang diperoleh siswa dari hasil pengisian angket.
3. Hasil belajar matematika
Hasil belajar matematika adalah hasil yang dicapai atau yang dapat dikerjakan setelah siswa belajar, yang diperoleh dengan beberapa usaha yang berupa latihan maupun pengalaman. Variabel Y ini nantinya sebagai acuan untuk melakukan penilaian berdasarkan hasil dari kegiatan pembelajaran dengan metode PBM. Hasil belajar yang akan dinilai adalah berupa nilai kuantitatif yang diperoleh siswa dari hasil mengerjakan soal post-test yang diberikan oleh guru baik di kelas ekperimen maupun kelas kontrol. Penilaian hasil belajar dalam penelitian ini dibatasi pada penilaian kognitif siswa. Indikator dalam hasil belajar dari penelitian ini adalah nilai tes siwa yang diperoleh setelah proses pembelajaran berakhir.
3.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik dan alat yang digunakan dalam penelitian ini yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti adalah sebagai berikut:
1. Observasi
instrumen observasi mempunyai keterbatasan dalam menggali informasi yang berupa pendapat atau persepsi dari subjek yang diteliti.
2. Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam hal ini siswa. Angket ini menggunakan angket langsung, artinya pertanyaan yang diberikan kepada responden secara langsung dan disertai kemungkinan jawaban sehingga responden dalam menjawab tinggal memilih dengan memberi tanda silang pada alternatif jawaban yang tersedia.
3. Teknik Tes
Metode tes merupakan teknik pengumpulan data untuk mengetahui kemampuan subjek penelitian yang dilakukan dengan cara mengukurnya menggunakan teknik tertentu, seperti teknik tertulis. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar matematika. Jenis tes yang digunakan adalah tes tertulis yang berbentuk isian yang terdiri daripre-testdanpost-test.
4. Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan mengambil dari dokumen-dokumen yang telah ada. Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa, dan kemampuan siswa selama proses pembelajaran dilakukan. Data yang diperoleh digunakan untuk menguji keseimbangan.
3.4.2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa instrumen angket untuk mengetahui jenis motivasi belajar siswa dan instrumen tes untuk mengetahui kemampuan subjek penelitian yang dilakukan.
1. Lembar observasi
dan kejadian yang terjadi pada keadaan sebenarnya saat proses belajar mengajar berlangsung. Adapun kisi-kisinya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Observasi Guru dengan Model PBM
Tahap
Aspek yang Diamati Hasil Pengamatan Deskripsi
Ya Tidak
Awal 1. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
2. Mengajukan pertanyaan tentang masalah yang berhubungan dengan perbandingan dan skala.
Inti 1. Membagi kelas menjadi
5-6 kelompok
kemudian memberikan masalah kepada tiap
kelompok untuk
didiskusikan dalam kelompok.
2. Membimbing
penyelidikan individu maupun kelompok. 3. Berkeliling untuk
mengamati,
Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa
No. Aktivitas Hasil Pengamatan Skor Penilaian
Ya Tidak 1 2 3 4
1. Siswa melakukan kegiatan matematis (kegiatan yang
terkait dengan
pembelajaran matematika), seperti menghitung, mengamati, mencatat, membuat kesimpulan, dan seterusnya.
2. Siswa berinteraksi satu sma lain:
a. Saling bertanya.
membantu siswa yang memerlukan.
4. Memberi penguatan terhadap jawaban siswa.
5. Membantu siswa
membuat kesimpulan. Penutup 1. Mengadakan refleksi
b. Saling menjelaskan. c. Saling bekerjasama. d. Saling berdiskusi, dan
lain-lain.
3. Siswa mengembangkan komunikasi:
a. Berpikir kritis b. Memformulasikan
gagasan (tertulis). c. Menyampaikan
gagasan (lisan). d. Mempresentasikan
hasil karya.
e. Memberi tanggapan. 4. Siswa dapat kesempatan
untuk refleksi. Jumlah skor
Prosentase keaktifan siswa
2. Angket Motivasi Belajar
Tahap penyusunan angket
4.1. Menjabarkan komponen-komponen motivasi belajar ke dalam indikator; 4.2. Menyusun kisi-kisi pembuatan instrumen motivasi belajar matematika siswa: 4.3. Menjabarkan indikator ke dalam butir angket;
4.4. Memberikan skor pada setiap butir, prosedur pemberian skor berdasarkan tingkat motivasi belajar siswa.
1) Kalimat positif
Jawaban “Tidak” mendapatkan skor 0 2) Kalimat negatif
Jawaban “Tidak” mendapatkan skor 1 Jawaban “Ya” mendapatkan skor 0
Kisi-kisi angket motivasi belajar
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar
lingkungan belajar yang kondusif.
Jumlah 15 15 15
Tahap uji coba instrumen angket motivasi belajar
Setelah diujicobakan, butir yang tidak baik tidak digunakan dalam angket ini. Untuk menguji baik atau tidaknya butir angket dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas.
3. Tes
Tujuannya untuk mengukur hasil belajar matematika siswa. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah isian untuk pre-test dan post-test. Langkah-langkah membuat soal tes yaitu a) membuat kisi-kisi soal tes; b) menyusun soal tes; c) mengadakan uji coba; dan d) menganalisis hasil uji coba.
Kisi-kisi soal tes untuk mengukur hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Pre-test
SK/KD MateriPokok Indikator No. item BentukSoal
Menggunakan
1. Menentukan hasil perkalian berbagai bentuk pecahan
2. Menetukan hasil pembagian berbagai
Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal Post-test
SK/KD MateriPokok Indikator No. item BentukSoal
Menggunakan
1. Menjelaskan arti perbandingan
2. Melakukan operasi
hitung dengan
1, 2, 3, 4, 5
11, 12, 13, 14, 15
Menggunakan yang berkaitan dengan masalah sehari-hari 4. Menjelaskan arti skala 5. Melakukan operasi
hitung
Uji coba instrumen penilaian dan angket motivasi belajar dilakukan peneliti di kelas 5 SD Negeri Danyang 01 yang memiliki responden sebanyak 30 siswa.
3.5. Validitas dan Reliabilitas Instrumen 3.5.1. Validitas Instrumen Penelitian
Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Sugiyono (2014:173) menjelaskan bahwa valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas dilakukan dengan bantuan SPSS V.20 for windows dengan cara
analyze-scale-reliability analysis. Dasar pengambilan keputusan item yang valid berdasarkan kriteria Sugiyono (2012:173) bahwa suatu item instrument penelitian dianggap valid jika memiliki koefisiencorrected item to total correlation≥ 0,3.
Dalam penelitian ini, uji validitas instrumen digunakan untuk variabel X2yaitu
motivasi dengan tingkat motivasi yakni tinggi atau rendah. Selain itu, uji validitas juga digunakan untuk menguji variabel Y (dependent) yaitu hasil belajar yang diukur menggunakan tes.
3.5.1.1. Hasil Uji Validitas SoalPre-test
15 soal untuk mengetahui kemampuan awal siswa baik di kelas kontrol maupun eksperimen.
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Soal Pre-test
SK/KD MateriPokok Indikator No. item BentukSoal Menggunakan
1. Menentukan hasil perkalian berbagai bentuk pecahan 2. Menetukan hasil
pembagian berbagai
Keterangan * : Butir soal yang tidak valid
3.5.1.2. Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Belajar
Untuk angket motivasi belajar, dari 30 poin angket motivasi belajar dan responden berjumlah 38 siswa diperoleh 21 poin yang valid dengan ketentuan r kritis > 0,3. 21 butir poin yang valid yaitu butir 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 14, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 27, 28, dan 29. Sedangkan yang tidak valid 9 butir poin yaitu 3, 9, 13, 15, 16, 31, 22, 26, dan 30. Berdasarkan penjelasan di atas maka jumlah item yang digunakan untuk mengetahui motivasi siswa sebanyak 21 karena poin tersebut sudah mencapai indikator.
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Belajar Aspek
Positif KalimatNegatif
Motivasi Intrinsik
Adaya hasrat dan
keinginan untuk berhasil. 1, 2, 3*, 5 4 4 Adanya dorongan dan
kebutuhan dalam belajar. 8, 9*, 11 6, 7, 10 5 Adanya harapan dan
cita-cita masa depan. 12 13*, 14, 15* 2
Motivasi Ekstrinsik
Adanya penghargaan
dalam belajar. 17, 18 16,* 19 3
menarik dalam belajar. Adanya lingkungan
belajar yang kondusif. 26*, 28, 29 27, 30* 3
Jumlah 15 15 21
Keterangan * : Butir soal yang tidak valid
3.5.1.3 Hasil Uji Validitas SoalPost-test
Dari hasil uji soal berjumlah 25 butir soal dan responden 30 siswa, diperoleh 22 soal yang valid dan yang akan digunakan 20 soal sebagai soal post-test untuk mengetahui hasil belajar siswa baik di kelas kontrol maupun eksperimen.
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Soal Post-test
SK/KD MateriPokok Indikator No. item BentukSoal
Menggunakan
1. Menjelaskan arti perbandingan 2. Melakukan operasi
hitung dengan yang berkaitan dengan masalah sehari-hari 4. Menjelaskan arti skala 5. Melakukan operasi
hitung
Keterangan * : Butir soal yang tidak valid
3.5.2. Reliabilitas Instrumen
suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas. Salah satu koefisien reliabilitas yang paling sering digunakan adalah Alpha Cronbach.
Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan program komputer SPSS 16 for windowsdengan caraAnalyze – Scale – Reliability Analysis.
Dalam penelitian ini, uji reliabilitas instrumen digunakan untuk variabel X2
yaitu motivasi dengan tingkat motivasi yakni tinggi atau rendah. Selain itu, uji reliabilitas juga digunakan untuk menguji variabel Y (dependent) yaitu hasil belajar yang diukur menggunakan tes.
3.5.2.1. Hasil Uji Reliabilitas SoalPre-test
Instrumen pretes hasil belajar siswa yang digunakan dalam uji coba ini berjumlah 20 item. Reliabilitas dari 16 soal valid tersebut mempunyai nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,895 yang artinya nilai realiabilitasnya kuat.
Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Soal Pre-test
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items ,895 16
3.5.2.2. Hasil Uji Reliabilitas Angket Motivasi Belajar
Instrumen angket motivasi belajar yang digunakan dalam uji coba ini berjumlah 30 item. Reliabilitas dari 21 soal valid tersebut mempunyai nilai
Cronbach’s Alphasebesar 0,921 yang artinya nilai reliabilitasnya sangat kuat. Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Angket Motivasi Belajar
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
3.5.2.3. Hasil Uji Reliabilitas SoalPost-test
Instrumen pretes hasil belajar siswa yang digunakan dalam uji coba ini berjumlah 25 item. Reliabilitas dari 22 soal valid tersebut mempunyai nilai
Cronbach’s Alphasebesar 0,944 yang artinya nilai reliabilitasnya sangat kuat. Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Soal Post-test
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,944 22
3.6. Uji Prasyarat
3.6.1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan apakah kelompok data memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Uji normalitas data menggunakan uji Shapiro-Wilk atau Kolmogorov-Smirnov tergantung dari jumlah sampelnya. Kriteria pengambilan keputusan pengujian hipotesis berikut
H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
dapat dilihat dari nilai signifikansinya. Jika nilai signifikansi data lebih besar daripada 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak. Sebaliknya, jika nilai signifikansi
data lebih kecil daripada 0,05 maka H0ditolak dan H1diterima.
Jika diketahui data tidak berdistribusi normal, maka digunakan perhitungan menggunakan uji Mann-Whitney U yang merupakan salah satu uji statistika non parametrik yang digunakan untuk menguji perbedaan rerata nilai pre-test maupun
3.6.2. Uji Homogenitas Data Pre-test dan Post-test
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah variansi data kelas eksperimen dan kelas kontrol bernilai sama atau bersifat homogen atau tidak. Hal ini sangat penting dilakukan, karena dalam uji Anava yang dibandingkan adalah nilai rerata dari k-populasi sehingga syarat homogenitas data wajib dipenuhi.
Selain sebagai syarat uji Anava, uji homogenitas data dapat digunakan untuk mengetahui keseimbangan dua kelompok data. Sebelum memilih dua kelas, yaitu satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol, dilakukan dulu uji homogenitas. Data yang digunakan untuk menguji homogenitas subyek penelitian ini dengan cara melakukan pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pre-test dilakukan untuk mengukur kemampuan awal dari kedua kelas.
Uji homogenitas menggunakan uji Levene test dan ketentuan probabilitas jika signifikasi > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya kedua kelas tersebut
memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua kelas tersebut homogen. Sebaliknya, jika signifikasi < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya kedua
kelas tersebut memiliki variance tak sama atau dengan kata lain kedua kelas tersebut heterogen.
3.7. Uji ANOVA
Tabel 3.12 Desain Data Uji Anova
Motivasi Belajar Total
Tinggi (B1) Rendah (B2)
Model
Pembelajaran PBM (AKonvensional (A1) 2) AA12BB11 AA21BB22 AA12
Total B1 B2
Adapun rumusan hipotesisnya adalah Hipotesis 1
Untuk mengetahui Pengaruh Model PBM terhadap Hasil Belajar Matematika bagi Siswa Kelas 5 SDN 02 Danyang, Kecamatan Purwodadi, Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015 maka dirumuskan hipotesis 1 sebagai berikut
H0A : Tidak terdapat pengaruh Model PBM terhadap hasil belajar matematika
siswa kelas 5 SD Negeri 2 Danyang, Kecamatan Purwodadi semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.
H1A : Terdapat pengaruh Model PBM terhadap hasil belajar matematika siswa
kelas 5 SD Negeri 2 Danyang, Kecamatan Purwodadi semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.
Hipotesis 2
Untuk mengetahui Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika bagi Siswa Kelas 5 SDN 02 Danyang, Kecamatan Purwodadi, Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015 maka dirumuskan hipotesis 2 sebagai berikut
H0B : Tidak terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar
matematika siswa kelas 5 SD Negeri 2 Danyang, Kecamatan Purwodadi semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.
H1B : Terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika
Hipotesis 3
Untuk mengetahui interaksi efek antara Model PBM dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika bagi Siswa Kelas 5 SDN 02 Danyang, Kecamatan Purwodadi, Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015 maka dirumuskan hipotesis 3 sebagai berikut
H0AB : Tidak terdapat interaksi antara Model PBM dan motivasi belajar terhadap
hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri 2 Danyang, Kecamatan Purwodadi semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.
H1AB : Terdapat interaksi efek antara Model PBM dan motivasi belajar terhadap