39 4.1. Prosedur Penelitian
Penelitian eksperimen dengan desain kuasi dilakukan dari bulan Februari sampai dengan April 2015. Sebelum dilakukan penelitian terhadap masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi terhadap kedua kelas tersebut. Observasi tersebut dilakukan untuk mendapatkan data siswa masing-masing kelompok kelas. Hasil observasi yang dilakukan didapat di kelas eksperimen yaitu siswa kelas 5A SD Negeri 2 Danyang ada 26 siswa, sedangkan di kelas kontrol yaitu siswa kelas 5B SD Negeri 2 Danyang terdapat 27 siswa.
Langkah awal yang dilakukan peneliti yaitu melakukan uji coba soal pre-test, angket motivasi belajar dan soalpost-testuntuk validitas dan reliabilitas di SD Negeri 1 Danyang. Uji soalpre-test dan angket motivasi dilaksanakan pada tanggal 5 Maret 2015, sedangkan uji soal post-test dilakukan pada tanggal 7 Maret 2015. Hasil soal yang valid nantinya akan diberikan sebagai pre-test dan post-test, karena indikator dari materi pecahan sebagai perbandingan dan skala terpenuhi. Hasil poin angket motivasi belajar yang valid akan digunakan sebagai instrumen yang diberikan bersamaan denganpre-testuntuk mengetahui motivasi siswa.
Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti sebelum melaksanakan treatment
peneliti. Waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran ini adalah dua kali pertemuan untuk masing-masing kelompok (4 jam pelajaran). Sehingga jumlah untuk kelas eksperimen dan kontrol adalah 4 kali pertemuan (8 jam pelajaran).
4.2. Kondisi Awal
Untuk mengetahui keseimbangan kemampuan awal dari kedua kelas dapat digunakan uji normalitas dan uji homogenitas data dimana kedua uji ini dapat dilanjutkan ke uji beda rerata untuk data nilai awal.
4.2.1. Uji Normalitas
4.2.1.1. Hasil Uji Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel telah berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas didapat dari hasil pre-test siswa dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai Awal Kelas Eksperimen
N 26
Normal Parametersa Mean 69.5000
Std. Deviation 33.44877
Most Extreme Differences Absolute .277
Positive .181
Negative -.277
Kolmogorov-Smirnov Z 1.413
Asymp. Sig. (2-tailed) .037
a. Test distribution is Normal.
Uji normalitas hasil pre-test kelas eksperimen dapat dilihat dari tabel
hasil uji normalitas sebagai berikut
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen setelah transformasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai Awal Kelas Eksperimen
N 23
Normal Parametersa Mean 77.3913
Std. Deviation 26.57192
Most Extreme Differences Absolute .278
Positive .197
Negative -.278
Kolmogorov-Smirnov Z 1.334
Asymp. Sig. (2-tailed) .057
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan tabel perhitungan normalitas diatas diperoleh nilai signifikansinya sebesar 0,057 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai awal siswa di kelas eksperimen berdistribusi normal.
4.2.1.2. HasilUji Normalitas Pre-test Kelas Kontrol
Hasil perhitungan uji normalitas data kelas kontrol sebagai berikut Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Pre-test Kelas Kontrol
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai Awal Kelas Kontrol
N 27
Normal Parametersa Mean 65.0000
Std. Deviation 32.12835
Most Extreme Differences Absolute .191
Positive .138
Negative -.191
Kolmogorov-Smirnov Z .995
Asymp. Sig. (2-tailed) .275
a. Test distribution is Normal.
4.2.2. Hasil Uji Homogenitas Data Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Untuk uji homogenitas, yang dilakukan adalah uji homogenitas nilai pretest
kelas eksperimen vs nilai pretest kelas kontrol. Adapun hasil perhitungan uji homogenitas adalah
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Data Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Test of Homogeneity of Variances
Nilai Awal
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.842 1 48 .181
Berdasarkan tabel perhitungan homogenitas diatas diperoleh nilai signifikansinya sebesar 0,181 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data nilai awal kelas eksperimen dan kelas kontrol bersifat homogen atau variansi data nilai awal kelas eksperimen sama dengan variansi data nilai awal kelas kontrol.
Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas data nilai pretest maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut dalam kondisi seimbang. Untuk memperkuat hasil tersebut dapat dilihat pada uji beda rerata sebagai berikut
Tabel 4.5 Hasil Statistika Deskriptif Statistics
Nilai Awal Kelas
Eksperimen Nilai Awal KelasKontrol
N Valid 23 27
Missing 30 26
Mean 77.3913 65.0000
Std. Error of Mean 5.54063 6.18310
50 87.0000 73.0000
75 100.0000 87.0000
Tabel 4.6 Hasil Uji Beda Rerata NilaiPre-test
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t Df (2-tailed)Sig. DifferenceMean DifferenceStd. Error
95% Confidence
assumed 1.842 .181 1.470 48 .148 12.39130 8.43054 -4.55943 29.34204 Equal
variances not assumed
1.493 47.967 .142 12.39130 8.30237 -4.30202 29.08463
Berdasarkan hasil uji beda rerata diatas diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,148 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan H0diterima dan H1ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan nilai rerata kelas eksperimen dan nilai rerata kelas kontrol. Hal ini tampak dari hasil statistika dekriptifnya dimana nilai rerata kelas eksperimen sebesar 77,39 dan nilai rerata kelas kontrol sebesar 65. Tampak kedua nilai rerata tersebut selisihnya tidak besar sehingga dapat dinyatakan tidak ada perbedaan nilai rerata kelas eksperimen dan kelas kontrol. Oleh karena itu, dapat diberi perlakuan yang berbeda. Untuk kelas eksperimen diberi perlakuan berupa Model PBM dan untuk kelas kontrol diberi perlakuan berupa Model Pembelajaran Konvensional.
4.3. Hasil Uji Data Post-test
4.3.1. Randomisasi
Sampel penelitian dilakukan secara simple random sampling dan diperoleh sampel Kelas V SDN 02 Danyang Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. Kelas V ini terdiri dari dua kelas sehingga digunakan teknik pengambilan sampel jenuh atau semua populasi digunakan sebagai sampel.
4.3.2. Independensi
Hasil perhitungan uji independensi data dapat digunakan uji Durbin-Watson sebagai berikut
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Independensi Data dapat digunakan Uji Durbin-Watson
Model R R Square Adjusted RSquare Std. Error of theEstimate Durbin-Watson
1 .400a .160 .124 15.10433 1.703
a. Predictors: (Constant), KodeKls, KodeMB b. Dependent Variable: Nilai Akhir
Berdasarkan hasil perhitungan independensi diatas diperoleh nilai signifikansi DW sebesar 1,703 dimana nilai berada dalam interval 1,65 DW 2,35 sehingga dapat disimpulkan bahwa antar variabel memenuhi sifat independensi.
4.3.3. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini terdiri dari uji normalitas baris dan uji normalitas kolom.
4.3.3.1. Uji Normalitas Baris
Uji Normalitas baris meliputi uji normalitas kelompok data di kelas eksperimen dan di kelas kontrol.
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Data Post-test Kelas Eksperimen One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai Akhir Kelas Eksperimen
N 23
Std. Deviation 10.30657
Most Extreme Differences Absolute .253
Positive .250
Negative -.253
Kolmogorov-Smirnov Z 1.216
Asymp. Sig. (2-tailed) .104
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan tabel perhitungan normalitas diatas diperoleh nilai signifikansinya sebesar 0,104 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai akhir siswa di kelas eksperimen berdistribusi normal.
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Data Post-test Kelas Kontrol One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai Akhir Kelas Kontrol
N 27
Normal Parametersa Mean 80.9259
Std. Deviation 18.18902
Most Extreme Differences Absolute .220
Positive .147
Negative -.220
Kolmogorov-Smirnov Z 1.145
Asymp. Sig. (2-tailed) .145
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan tabel perhitungan normalitas diatas diperoleh nilai signifikansinya sebesar 0,145 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai akhir siswa di kelas kontrol berdistribusi normal.
4.3.3.2. Uji Normalitas Kolom
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Kelompok Data Siswa yang Mempunyai
Normal Parametersa Mean 87.3077
Std. Deviation 16.33716
Most Extreme Differences Absolute .219
Positive .219
Negative -.213
Kolmogorov-Smirnov Z 1.365
Asymp. Sig. (2-tailed) .048
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan tabel perhitungan normalitas diatas diperoleh nilai signifikansinya sebesar 0,048 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai akhir siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi tidak berdistribusi normal. Oleh karena itu diperlukan transformasi data atau menghilangkan data terpencil. Setelah dihilangkan 1 data terendah maka diperoleh hasil uji normalitas sebagai berikut
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai Motivasi Belajar Tinggi
N 38
Normal Parametersa Mean 89.0789
Std. Deviation 12.18413
Most Extreme Differences Absolute .213
Positive .185
Negative -.213
Kolmogorov-Smirnov Z 1.312
Asymp. Sig. (2-tailed) .064
a. Test distribution is Normal.
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Post-test Kelas Eksperimen One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai Akhir Kelas Eksperimen
N 22
Normal Parametersa Mean 92.7273
Std. Deviation 10.43429
Most Extreme Differences Absolute .261
Positive .243
Negative -.261
Kolmogorov-Smirnov Z 1.222
Asymp. Sig. (2-tailed) .101
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan tabel perhitungan normalitas diatas diperoleh nilai signifikansinya mengalami penurunan dari 0,104 menjadi 0,101 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai akhir siswa di kelas eksperimen tetap berdistribusi normal.
Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Kelompok Data Siswa yang mempunyai Motivasi Belajar Rendah
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai Motivasi Belajar Rendah
N 11
Normal Parametersa Mean 83.6364
Std. Deviation 15.82576
Most Extreme Differences Absolute .293
Positive .151
Negative -.293
Kolmogorov-Smirnov Z .970
Asymp. Sig. (2-tailed) .303
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan tabel perhitungan normalitas diatas diperoleh nilai signifikansinya sebesar 0,303 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai akhir siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah berdistribusi normal.
4.2.4. Hasil Uji Homogenitas Post-test
Uji post-test pada penelitian ini adalah dilakukannya uji homogenitas data
mempunyai motivasi belajar tinggi dan siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah. Uji homogenitas menggunakan teknikexplorepada SPSS 20.0
4.3.4.1. Hasil Uji HomogenitasPost-testKelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Berikut disajikan tabel uji homogenitas nilaipost-testkelas kontrol dan eksperimen.
Tabel 4.14 Hasil Uji Homogenitas Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Test of Homogeneity of Variances
Nilai Akhir
Levene Statistic df1 df2 Sig.
3.296 1 47 .076
Berdasarkan tabel perhitungan homogenitas diatas diperoleh nilai signifikansinya sebesar 0,076 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data nilai akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol bersifat homogen atau variansi data nilai akhir kelas eksperimen sama dengan variansi data pretest kelas kontrol.
4.3.4.2. Hasil Uji HomogenitasPost-testMotivasi Tinggi dan Motivasi Rendah
Berikut disajikan tabel uji homogenitas data kelompok siswa motivasi tinggi dan motivasi rendah.
Tabel 4.15 Hasil Uji HomogenitasPost-testMotivasi Tinggi dan Motivasi Rendah Test of Homogeneity of Variances
Nilai Akhir
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.124 1 47 .726
4.4. Hasil Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan mengambil nilai post-test siswa dari kelas eksperimen yang dalam pembelajaran diberikan perlakuan dengan Model PBM dan kelas kontrol yang diberikan perlakuan pembelajaran dengan konvensional. Adapun hasil uji anava dapat dilihat dalam tabel-tabel berikut ini
Tabel 4.16 Jumlah Data untuk masing-masing Kelompok Between-Subjects Factors
Value Label N
KodeMB 1 Motivasi Belajar Tinggi 38 2 Motivasi Belajar Rendah 11
KodeKls 1 Kelas Eksperimen 22
2 Kelas Kontrol 27
Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa terdapat 38 siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi dan 11 siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah. Selain itu, terdapat 22 siswa yang berada di kelas eksperimen dan 27 siswa yang berada di kelas kontrol. Untuk hasil perhitungan statistika deskriptif sebagai berikut
Tabel 4.17 Statistika Deskriptif untuk masing-masing Kelompok Descriptive Statistics
Dependent Variable:Nilai Akhir
KodeMB KodeKls Mean Std. Deviation N
Motivasi Belajar Tinggi Kelas Eksperimen 94.6875 8.84473 16
Kelas Kontrol 81.3636 18.46372 22
Total 86.9737 16.42096 38
Motivasi Belajar Rendah Kelas Eksperimen 87.5000 13.32291 6
Kelas Kontrol 79.0000 18.84144 5
Total 83.6364 15.82576 11
Total Kelas Eksperimen 92.7273 10.43429 22
Kelas Kontrol 80.9259 18.18902 27
Total 86.2245 16.18676 49
control sebesar 80,9259; nilai rerata siswa yang berada di kelas eksperimen dan mempunyai motivasi belajar tinggi sebesar 94,6875; nilai rerata siswa yang berada di kelas eksperimen dan mempunyai motivasi belajar rendah sebesar 87,5; nilai rerata siswa yang berada di kelas kontrol dan mempunyai motivasi belajar tinggi sebesar 81,3636; serta nilai rerata siswa yang berada di kelas kontrol dan mempunyai motivasi belajar rendah sebesar 79,00. Tampak bahwa nilai rerata siswa yang berada di kelas eksperimen lebih baik daripada nilai rerata siswa yang berada di kelas control baik siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi maupun siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah. Selain itu, nilai rerata siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi lebih baik daripada nilai rerata siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah baik yang berada di kelas eksperimen maupun di kelas control. Untuk memperkuat analisis ini, dilakukan uji beda rerata secara bersama-sama sebagai berikut
Tabel 4.18 Hasil Uji Anava Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable:Nilai Akhir
Source Type III Sum ofSquares df Mean Square F Sig. Partial EtaSquared
Corrected Model 1936.502a 3 645.501 2.730 .055 .154
Intercept 247231.430 1 247231.430 1.046E3 .000 .959
KodeMB 192.204 1 192.204 .813 .372 .018
KodeKls 1003.497 1 1003.497 4.244 .045 .086
KodeMB * KodeKls 49.028 1 49.028 .207 .651 .005
Error 10640.028 45 236.445
Total 376875.000 49
Corrected Total 12576.531 48
a. R Squared = .154 (Adjusted R Squared = .098)
4.4.1. Hasil Uji Hipotesis 1
H0A : Tidak terdapat pengaruh Model PBM terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri 2 Danyang, Kecamatan Purwodadi semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.
H1A : Terdapat pengaruh Model PBM terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri 2 Danyang, Kecamatan Purwodadi semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.
Berdasarkan tabel perhitungan uji Anava diperolehFhitungsebesar 4,244 dengan nilai signifikansi sebesar 0,045 < 0,05 sehingga dapat diputuskan bahwa H0A ditolak dan H1A diterima. Artinya, terdapat pengaruh Model PBM terhadap hasil belajar matematika Siswa Kelas V SDN 02 Danyang Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. Hal ini tampak dari nilai rerata siswa yang diberi Model PMB sebesar 92,7273 dan nilai rerata siswa yang diberi Model Pembelajaran Konvensional sebesar 80,9259.
4.4.2. Uji Hipotesis 2
Hipotesis 2 bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika bagi Siswa Kelas 5 SDN 02 Danyang, Kecamatan Purwodadi, Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015 maka dirumuskan hipotesis 2 sebagai berikut
H0B : Tidak terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri 2 Danyang, Kecamatan Purwodadi semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.
H1B : Terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri 2 Danyang, Kecamatan Purwodadi semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.
Grobogan. Hal ini tampak dari nilai rerata kelompok siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi sebesar 86,9737 dan nilai rerata kelompok siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah sebesar 83,6364 dimana ketiga nilai rerata tersebut mempunyai selisih yang sedikit sehingga dapat dikatakan tidak ada perbedaan nilai rerata siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi, sedang maupun rendah.
4.4.3. Uji Hipotesis 3
Hipotesis 3 bertujuan untuk mengetahui interaksi efek antara Model PBM dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika bagi Siswa Kelas 5 SDN 02 Danyang, Kecamatan Purwodadi, Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015 maka dirumuskan hipotesis 3 sebagai berikut
H0AB : Tidak terdapat interaksi antara Model PBM dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri 2 Danyang, Kecamatan Purwodadi semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.
H1AB : Terdapat interaksi efek antara Model PBM dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri 2 Danyang, Kecamatan Purwodadi semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.
Berdasarkan table perhitungan uji Anava diperoleh Fhitung sebesar 0,207 dengan nilai signifikansi sebesar 0,651 > 0,05 sehingga dapat diputuskan bahwa H0AB diterima dan H1AB ditolak. Artinya, tidak terdapat interaksi efek Model PBM dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika Siswa Kelas V SDN 02 Danyang Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan.
4.5. Pembahasan
Berdasarkan uji hipotesis pertama diperoleh kesimpulan terdapat perbedaan nilai rerata kelas yang diberi Model PBM dan kelas yang diberi Model Pembelajaran Konvensional dimana nilai rerata kelas eksperimen lebih baik daripada nilai rerata kelas kontrol. Dengan kata lain, terdapat pengaruh Model PBM terhadap hasil belajar matematika Siswa Kelas V SDN 02 Danyang Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan.
Hasil hipotesis kedua adalah tidak terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap terhadap hasil belajar matematika Siswa Kelas V SDN 02 Danyang Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. Hal ini tampak dari nilai rerata kelompok siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi sebesar 86,9737 dan nilai rerata kelompok siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah sebesar 83,6364. Tampak kedua nilai rerata tersebut selisihnya cukup kecil sehingga dapat dikatakan bahwa kedua nilai rerata tersebut tidak berbeda. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan nilai rerata siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi dan nilai rerata siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah meskipun nilai rerata siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi lebih baik daripada nilai rerata siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah. Dengan kata lain, tidak terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika Siswa Kelas V SDN 02 Danyang Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan.
1) Nilai rerata siswa yang berada di kelas eksperimen lebih baik daripada nilai rerata siswa yang berada di kelas control baik siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi maupun siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah.
2) Nilai rerata siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi lebih baik daripada nilai rerata siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah baik yang berada di kelas eksperimen maupun di kelas control.
Diagram 4.1 Nilai Rerata ditinjau dari Motivasi Belajar dan Model Pembelajaran Pembelajaran dengan Model PBM menekankan bahwa bagaimana seharusnya pembelajaran dikemas dengan model tersebut dimana siswa dalam model pembelajaran ini adalah sebagai memeran utama, siswa dituntut untuk bisa mencari solusi atas masalah yang diberikan oleh guru. Jadi, dalam pembelajaran ini guru berperan sebagai fasilitator. Begitu juga dengan pembelajaran konvensional, meskipun guru hanya dipandang sebagai pusat pembelajaran, namun jika cara guru menyampaikan materi dengan jelas dan dikaitkan dengan contoh dalam kehidupan nyata siswa, maka pembelajaran konvensional juga akan bermakna.