• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 362012068 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 362012068 BAB III"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

Menurut Narbuko (2007:3), metodologi merupakan jalan yang ditempuh untuk mencapai pemahaman. Jalan untuk mencapai pemahaman tersebut ditetapkan secara bertanggung jawab secara ilmiah dan data yang dicari untuk membangun atau memperoleh pemahaman yang luas melalui syarat ketelitian, ini berarti harus dapat dipercaya kebenarannya. Metode berasal dari kata Yunani (methodos). Secara sederhana metode adalah suatu cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. (Ardial, 2014: 244). Metode penelitian muncul karena terjadi perubahan paradigma dalam memandang suatu realitas, fenomena atau gejala. Dalam paradigma ini realitas sosial dipandang sebagai sesuatu yang utuh, kompleks, dinamis, dan penuh makna. Paradigma yang demikian disebut paradigma postpositivisme. Paradigma sebelumnya disebut paradigma positivisme, dimana dalam memandang gejala, lebih bersifat tunggal, statis, dan konkrit. Paradigma postpositivisme mengembangkan metode penelitian kualitatif (Sugiyono, 2013:1).

Para peneliti dapat memilih berjenis-jenis metode dalam melaksanakan penelitiannya. Sudah terang, metode yang dipilih berhubungan erat dengan prosedur, alat, serta desain penelitian yang digunakan. Desain penelitian harus sesuai dengan metode penelitian yang dipilih. Prosedur serta alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok dengan metode penelitian yang digunakan. (Nazir M, 2011: 44).

3.1. Pendekatan Dan Jenis Penelitian : 3.1.1. Pendekatan penelitian

(2)

responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell, 1998: 15). Bodgan dan Taylor (Moleong,1998:3) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dan perilaku dari orang-orang yang diamati. (Ardial, 2014: 249). Dalam pemahaman penelitian kualitatif, realitas itu, realitas alam sekalipun, dikonstruksi secara sosial, yakni berdasarkan kesepakatan bersama. Hasil konstruksi itu dipengaruhi sifat hubungan antara peneliti dengan yang diteliti, serta kendala-kendala situasional di antara keduannya. (Mulyana, 2008: 4).

3.1.2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian : Deskriptif. Menurut Moleong (2010:11), penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto dokumen pribadi, catatan/memo. Menutut Suryabrata (1988:19), tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat perencanaan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Kita tidak puas bila hanya mengetahui apa masalahnya secara eksploratif, tetapi ingin mengetahui juga bagaimana peristiwa tersebut terjadi. Penelitian deskriptif lebih luas karena kita meneliti tidak hanya masalahnya sendiri, tetapi juga variabel-variabel lain yang berhubungan dengan masalah itu. (Gulo, 2005: 19).

3.2. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini pemilihan lokasi peneliti adalah di Jogja, karena letak Dagadu adalah di Jogja dan untuk pencarian data orijinalitasnya di Jogja.

3.3. Unit Amatan Dan Analisis : 3.3.1. Unit Amatan

Unit amatan yang akan diteliti oleh peneliti ialah PT. Aseli Dagadu Djokdja dari pihak internal yaitu Markting Communication, Manager Marketing dan dari pihak eksternal yaitu konsumen.

(3)

Analisis yang digunakan oleh peneliti ialah strategi komunikasi PT.Aseli Dagadu Djokdja dalam kebertahanan eksistensinya di kota Jogja.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian, dilakukan dengan metode tertentu sesuai dengan tujuannya. Ada beberapa metode yang telah kita kenal anatara lain, wawancara, observasi. Metode yang dipilih untuk setiap variabel tergantung pada berbagai faktor terutama jenis data dan ciri responden. Metode pengumpulan data tergantung pada karateristik data variabel, maka metode yang dipergunakan tidak selalu sama setiap variabel. Suatu variabel juga dapat mempergunakan dua metode atau lebih, yang pertama adalah metode utama, dan yang lain untuk kontrol silang. (Gulo,2005: 115).

3.4.1 Jenis Data

3.4.1.1. Jenis Data Primer

Menurut Ardial (2014:359-360), data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian. Dalam penelitian, terdapat jenis data yaitu data primer, menurut Nawawi (1983:97) data primer adalah data autentik atau data langsung dari tangan pertama tentang masalah yang diungkapkan.

3.4.1.2. Jenis Data Sekunder

Menurut Ardial (2014:359-360), data sekunder adalah data yang berasal dari data primer yang telah diperoleh lebih lanjut menjadi bentuk-bentuk seperti tabel, grafik, diagram, gambar, dan sebagainya sehingga menjadi lebih informatif bagi pihak lain. Dengan demikian, data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber data yang kedua dari data yang kita butuhkan.

(4)

a. Wawancara : Menurut Moleong (2010:186), wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak pewawancara yaitu yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Menurut Ardial (2014:372-373), wawancara adalah salah satu dari sekian teknik pengumpulan data yang pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung dengan yang diwawancarai, dan dapat juga secara tidak langusng. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil. Menurut Esterberg (2002), wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. (Sugiyono, 2013:72). Menurut Susan Stainback (1988), wawancara berarti peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. (Sugiyono, 2013:72). Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan pihak PT. Aseli Dagadu Djokdja yang terdiri dari pihak internal yaitu -Markting Communication, Manager Marketing dan dari pihak eksternal yaitu konsumen.

(5)

Menurut Meleong (2010:248), analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, memilih dan memilahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan pola dan memutuskan apa yang akan diceritakan kepada orang lain. Menurut Miles dan Huberman, (1992) Tahapan analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Menurut PH.D Pawito (2008: 101), analisis data dalam penelitian kualitatif pada dasarnya dikembangkan dengan maksud hendak memberikan makna terhadap data, menafsirkan , atau menstransformasikan data ke dalam bentuk-bentuk narasi yang kemudian mengarah pada temuan yang bernuansakan proposisi-proposisi ilmiah yang akhirnya sampai pada kesimpulan-kesimpulan final.

1. Reduksi Data

Menurut Miles dan Huberman, (1992:16), reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemutusan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data “kasar” yang muncul di catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung secara terus-menerus selama proyek yang berorientasi kualitatif berlangsung. Reduksi data merupakan salah satu analisis yang menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. Menurut Sugiyono (2013: 92-93), reduksi data merupakan data yang diperoleh dari lapangan jumlanya cukup banyak, untuk itu maka kita perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang yang penting, dicari tema dan pola yang terdapat pada data tersebut. Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan, keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi.

2. Penyajian Data

(6)

3. Verifikasi/Penarikan Kesimpulan

Referensi

Dokumen terkait

Mata pelanggan adalah alat indera pertama yang digunakan dalam menilai pelayanan rumah makan/ restoran. Oleh karena itu, dipastikan para pramusaji harus enak

Tergambarkan dalam tiga prosa karya Oka Rusmini yang menjadi bahan penelitian ini, hegemoni yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki status sosial tertentu

BANK berhak dengan ketentuan dan syarat-syarat yang dianggap baik oleh BANK untuk menjual dan/atau mengalihkan sebagian atau seluruh hak tagih BANK, baik pokok maupun bunga,

Sebagai perbandingan bangunan fasilitas cottage, ada beberapa kawasan wisata dengan fasilitas akomodasinya yang memanfaatkan lingkungan sekitarnya sehingga fasilitas wisata

Metro sebagai ruang terbuka publik Metode deskriptif 7 Desti Rahmiati , Bambang Setioko, Gagoek Hardiman, 2013, Universitas Bandar Lampung Pengaruh Perubahan Fungsi

Pada penelitian ini penulis memilih 2 (dua) model fitur seleksi untuk meningkatkan hasil akurasi penelitian, yaitu Particle Swarm Optimization (PSO) dan Genetic

Kontribusi dari penambahan jumlah wajib pajak orang pribadi baru hasil kegiatan ekstensifikasi pada penerimaan pajak penghasilan orang pribadi KPP Pratama Kepanjen yaitu

• Dari hasil pada Tabel Node 1.1, dapat diketahui bahwa atribut dengan Gain tertinggi adalah OUTLOOK yaitu.