• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 462008060 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 462008060 BAB III"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3. 1 Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif untuk memandu peneliti dalam mengeksplorasi dan memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam (Sugiyono, 2008). Metode penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan kesatuan–kesatuan variabel yang ingin

diteliti. Metode ini digunakan agar penulis dapat memusatkan perhatian dan analisa pada masalah–masalah yang ada pada saat penelitian yang bersifat aktual, serta mengambarkan fakta–fakta tentang variabel–variabel dari

masalah yang diteliti.

3. 2 Riset Partisipan

Adapun dalam penelitian ini peneliti mendapatkan 4 partisipan yang siap untuk menjadi partisipan dalam penelitian ini. Dan yang menjadi karakteristik riset partisipan dalam penelitian ini adalah:

a. Ibu yang berada di wilayah Distrik Kebar yang sudah pernah menggunakan dukun tidak terlatih sebagai penolong persalinan

(2)

c. Bisa berkomunikasi dengan baik d. Bersedia menjadi pemberi informasi

3. 3 Teknik Dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, yang dilakukan secara langsung melalui tatap muka atau tanya jawab kepada responden. Menurut Esterberg (dalam Sugiono, 2005: 232) wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat di konstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2000: 75).

(3)

3. 4 Teknik Analisa Data

Analisis data menurut Bogdan (dalam Moleong, 2010:248) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Bogdan (dalam Sugiyono, 2008: 244) mendefinisikan analisis data mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain, sehingga mudah dipahami, dan temuannya dapat di informasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Miles and Huberman (dalam Sugiyono, 2008:246), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam anallisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.

a. Data reduction (Reduksi data)

(4)

gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan (Sugiyono, 2008: 247)

b. Data display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif, panyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Miles and Huberman (dalam Sugiyono: 249), menyatakan yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan menyajikan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

c. Conclusion drawing/verification

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti masih jelas, dapat berupa hubungan kasual atau interaktif, hipotesis atau teori (Sugiyono, 2008: 253).

3. 5 Teknik Keabsahan Data

(5)

reabilitas. Keabsahan data memiliki kriteria yang salah satunya adalah derajat kepercayaan kredibilitas yang pada dasarnya menggatikan validitas internal penelitian non kualitatif. Untuk memeriksa kriteria ini, salah satunya adalah dengan bentuk triangulasi. Menurut Moloeng (2010:330), triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Selanjutnya Denzin (Moleong, 2010: 330), membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori.

Dalam penelitian triangulasi yang sering digunakan yaitu triangulasi sumber. Menurut Patton (Moleong, 2010: 330), Triangulasi sumber yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan jalan:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara,

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi,

(6)

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berbeda, orang pemerintahan.

Triangulasi merupakan cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbadaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan.

Dalam penelitian ini, triangulasi yang digunakan yaitu menggunakan triangulasi sumber, yaitu dengan cara membandingkan data hasil wawancara dengan data yang diperoleh dari pengamatan selama wawancara. Pembandingan ini adalah untuk melihat kesesuaian satu sama lain sehingga didapat keabsahan data. Setelah itu data yang diperoleh secara individu dibandingkan satu sama lain dari tiap subjek yang ada dan disimpulkan.

3. 6 Etika Penelitian

(7)

1. Informed Consent

Informed consent merupakan lembaran persetujuan yang diberikan

kepada responden yang memenuhi kriteria dan bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian yang sebelumnya telah diberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian.Apabila responden bersedia, maka hal yang harus dilakukan responden adalah menandatangani lembar persetujuan penelitian. Sedangkan jika responden tidak bersedia maka peneliti harus menghargai hak dari responden.

2. Anominity

Anominity adalah kerahasiaan identitas responden penelitian yang

harus dijaga oleh peneliti dan hanya digunakan semata-mata untuk kepentingan penelitian.

3. Kerahasiaan

Referensi

Dokumen terkait

4< ◆ ◆ Kagcbkbtj ugtuh Kagcbkbtj ugtuh kagcjlagtjejhbsj lbg kagcjlagtjejhbsj lbg karukushbg kbsbibo karukushbg kbsbibo tagtbgc fdyah 0 ljkagsj tagtbgc fdyah 0 ljkagsj ◆

Diantara variabel NPL, CKPN atas kredit, IRR, PDN, LDR, IPR, BOPO, FBIR dan GCG yang memiliki pengaruh paling dominan adalah variabel LDR dengan pengaruh sebesar 9,06

Kerja sama merupakan hal terpenting dalam keberlangsungan usaha koperasi. KUD Bahagia memiliki beberapa unit usaha baik dalam penjualan jasa maupun barang, hal ini

keadaan sehat sejahtera secara fsik, mental dan sosial yang utuh, tidak hanya terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala hal yang terkait dengan sistem, fungsi,

52 Dokumentasi bentuk Soft file KJKS Insan Sejahtera.. masalah, dapat berjalan dengan baik sesuai prosedur, maka BMT Insan Sejahtera harus memiliki tata cara pembayaran

Dalam penelitian lapangan ini digunakan dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan kuisoner, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari daftar pertanyaaan secara tertulis

Dalam teori struktur modal penggunaan hutang memiliki beberapa keuntungan bagi perusahaan diantaranya bunga hutang dapat mengurangi pajak perusahaan; hutang memiliki

kesan yang baik pada khalayaknya yang merupakan salah satu bentuk pengertian antara organisasi dan publiknya sehingga pada hakikatnya kegiatan public relations dilakukan untuk