iii
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATI F
INKUIRI PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP
KELAS XI SMA NEGERI 1 LINTONGNIHUTA
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
S KRIPS I
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Memperoleh Gelar S arjana Pendidikan
Oleh :
Rimma D Nababan
NIM. 308131082
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
xi
PERNYAT AAN KEAS LIAN TULIS AN Saya yang bertanda tanga di bawah ini :
Nama : Rimma D Nababan
Nim : 308131082
Jurusan : Pendidikan Geografi
Fakultas : Ilmu sosial
M enyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
benar-benar merupakan hasil karya sendiri atau bukan merupakan pengambilalihan
tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau hasil pikiran
saya sendiri. Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan hasil
ciplakan/plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
M edan, Agustus 2012
Saya Yang M embuat Pernyataan,
Rimma D.Nababan
ABSTRAK
Rimma D Nababan, NIM. 308131082. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Inkuiri Pada Materi Lingkungan Hidup Kelas XI SMA Negeri 1 Lintongnihuta Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi, jurusan Pendidikan Geografi. Fakultas Ilmu Sosial Universitas negeri Medan Tahun 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Keaktifan belajar siswa pada materi lingkungan hidup dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif inkuiri, (2) Ketuntasan hasil belajar siswa pada materi lingkungan hidup dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif inkuiri di SMA Negeri 1 Lintongnihuta Tahun pelajaran 2011/2012.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subjek penelitian kelas XI IPS 1 yang berjumlah 39 orang. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah komunikasi tidak langsung dan teknik analisa data adalah analisis deskriptif.
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang M aha Esa atas berkat dan rahmat-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Penerapan M odel Pembelajaran Kooperatif Inkuiri Pada M ateri Lingkungan Hidup Kelas XI SM A Negeri 1 Lintongnihuta Tahun Pelajaran 2011/2012”. Penulisan skripsi ini dibuat sebagai suatu kewajiban dalam memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri M edan.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan, materi dan pengalaman penulis, dengan tidak mengurangi rasa hormat penulis mengharapakan saran dan kritik maupun sumbangan pemikiran dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini.
Dalam kesempatan ini penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan karena didampingi oleh orang-orang yang telah turut membantu secara akademik dan dukungan moral sampai dengan skripsi ini selesai. Oleh karena itu saya mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik M .Si selaku rektor Universitas Negeri M edan
2. Bapak Drs. Restu, M S selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri M edan
vii
4. Terkhusus kepada Ibu Dra. Tumiar Sidauruk, M .Si selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah bersedia memberi waktu, tenaga, pemikiran dan membimbing penulis dengan penuh kesabaran untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Dra. Elfayetti, M .P selaku dosen Pembimbing Akademik dan sekaligus penguji ahli, serta semua Bapak/Ibu Dosen di jurusan Pendidikan Geografi. 6. Bapak Siagian yang dengan murah hati dan dengan sabar memberikan
nasehat, saran buat penulis.
7. Bapak kepala sekolah SM A Negeri 1 Lintongnihuta, Bapak/Ibu administrasi SM A Negeri 1 Lintongnihuta, dan seluruh Bapak/Ibu staff pengajar di SM A Negeri 1 Lingtongnihuta khusunya bapak H. Sianturi yang telah membantu saya, dan memberi saran, mengajari saya dengan penuh kesabaran untuk menyelesaikan skripsi ini.
8. Teristimewa kepada kedua orangtua saya tercinta dan tersayang Ayahanda Hotlan A. Nababan dan Ibunda Hinsa Purba yang telah memberikan kasih sayang yang melimpah, doa, dukungan moral dan material sehingga saya dapat menyelesaikan studi saya di Universitas Negeri M edan,
9. Adik-adik saya Sabar Juita Nababan (Jui) , Sanro Nababan, M aranata S. Nababan (Atha), Dorasi J. Nababan (Dora), Sri Rosa Nababan (ocha), dan sipudan kami Goklas M . Nababan (Ogu) yang selalu memberi semangat, dukungan, doa, senyuman dalam menyelesaikan skripsi ini.
viii
membantu, memotivasi, dan mengingatkan saya untuk menyelesaikan skripsi ini.
11. Seluruh siswa/I SM A Negeri 1 Lintongnihuta khususnya kelas XI IPS 1 yang telah mendukung lancarnya proses penelitian saya.
12. Kepada seseorang Golden Tua Simarmata yang dengan sabar membantu saya untuk menyelesaikan skripsi ini, memberi semangat, doa dan dukungan.
13. Kepada abang saya Arnot Sianturi, M arhos Sitinjak yang membantu saya dalam penelitian, dan selalu memberi semangat, doa, dan dukungan dan kepada pariban saya Riduan Hutasoit yang berkorban banyak untuk membantu saya.
14. Kepada sahabat saya (Borpang_group 7447) ada M ariana M anurung, Carnova H Sembiring, Helen Festi Pasaribu yang telah mengingatkan, membantu, memotivasi saya mulai dari perkuliahan hingga saya dapat menyelesaikan studi saya.
15. Kepada Ibu M urni N. Silalahi pimpinan saya di Yayasan Pendidikan Kristen M urni victory yang telah memberi perhatian dan doa kepada saya dan juga kepada semua M s/Sr di M V.
ix
Silaban, Yunita Sihotang, Edi sipayung, Nova Siahaan, Sahat Siahaan, Gumpal panjaitan, Retno, Nia, Cindy, Asmarani, Diah, Santi, Lestari, Zumi Ginting) yang telah mengingatkan, memberi motivasi, semangat kepada saya.
Hanya ucapan Terima Kasih dan Doa yang dapat penulis ucapkan. Kiranya Tuhan melimpahkan Rahmat dan KaruniaNya kepada kita semua. Harapan penulis, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya buat mahasiswa/I di jurusan pendidikan Geografi. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.
M edan, Agustus 2012
Penulis,
ix DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBIING……….. .. i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN………. .. ii
KATA PENGANTAR………. .. iiii
BAB III METODE PENELITIAN……… 39
A. Lokasi Penelitian………... 39
B. Populasi dan Sampel……….. 39
C. Variable Penelitian dan Defenisi Operasional……… 39
D. Jenis Penelitian………... 41
x
F. Teknik Pengumpulan Data………. 46
G. Teknik Analisa Data……….. 49
BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN……….... 52
A. Kondisi Fisik……….. 52
B. Kondisi Nonfisik……… 55
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 63
A. Hasil Penelitian……….. 63
B. Pembahasan ……….. 76
BAB VI KESMPULAN DAN SARAN………. 79
A. Kesimpulan……… 79
B. Saran………... 80
DAFTAR PUSTAKA………... 81
xi
DAFTAR TABEL
No. Uraian Hal
1. Kemampuan yang dikembangkan dalam proses inkuiri………… 12
2. Kegiatan pada siklus I……… 44
3. Kegitan pada Siklus II………... 45
4. Spesifikasi Soal………. 46
5. Kriteria Penilaian Keaktifan Siswa……… 49
6. Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Lintongnihuta………. 53
7. Fasilitas Belajar Geografi……….. 54
8. Tenaga Edukatif SMA Negeri 1 Lintongnihuta……… 58
9. Data Guru/Pegawai SMA Negeri 1 Lintongnihuta………... 58
10.Jumlah Siswa SMA Negeri 1 Lintongnihuta……… 59
11.Frekuensi Nilai Free Test (Prasiklus)……… 63
12.Keaktifan Siswa pada Siklus I……….. 70
13.Persentase Keaktifan Siswa Sikulus I………... 70
14.Perolehan Nilai Siswa pada Siklus I………. 71
15.Keaktifan Siswa pada Siklus II………. 73
16.Persentase Keaktifan Siswa Sikulus II……….. 73
xii
DAFTAR SKEMA
No. Uraian Hal
1. Kerangka Berfikir………. 38
2. Variabel Penelitian……… 39
3. Alur Penelitian Tindakan Kelas……… 42
4. Sturkur Organisasi Sekolah……….. 61
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Uraian Hal
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran……….. 83
2. Instrumen Penelitian Sebelum Validitas……… 91
3. Kunci Jawaban Instrumen Sebelum Validitas………... 99
4. Lembar Kegiatan Siswa………. 100
5. Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa……….. 102
6. Validitas Test………. 104
7. Perhitungan Uji Validitas Test………... 105
8. Perhitungan Reliabilitas Test………. 108
9. Insturmen Penelitian Setelah Validitas……… 110
10.Kunci Jawaban Instrumen Setelah Validitas………. 116
11.Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus I...………. 117
12.Kriteria Penilaian Keaktifan Siswa……….. 133
13.Penjumlahan Hasil Observasi Observer I,II Keaktifan Siswa Siklus I……….. 135
14.Penjumlahan Hasil Observasi Observer I,II Keaktifan Siswa Siklus II……….… 137
15.Perhitungan Hasil Observasi Keaktifan Siswa………. 139
16. Tabel Free Test (Prasiklus)………. 140
17.Perolehan Nilai Siklus I………... 142
xiv
DAFTAR GAMBAR
No. Uraian Hal
1. Gambar Persentase Hasil Belajar Prasiklus……… 64
2. Guru Menyampaikan Materi……….. 66
3. Siswa Mengajukan Hipotesis………. 67
4. Guru Menjelaskan Penyusunan Laporan……… 68
5. Guru Membimbing Siswa Merangkum Pelajaran……….. 69
6. Tingkat Keaktifan Siswa Siklus I………... 71
7. Gambar Pesentase Hasil Belajar Siklus I……… 72
8. Tingkat Keaktifan Siswa Siklus II………. 74
9. Peningkatan Keaktifan Hasil Belajar Siswa……….. 74
10. Gambar Persentase Hasil Belajar Siklus II……… 75
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah adalah suatu lembaga yang merupakan tempat dimana kegiatan
pembelajaran yang bernilai edukatif dilakukan. Hal ini disebabkan karena
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah diarahkan untuk mencapai
tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
Pembelajaran merupakan usaha-usaha yang dilakukan guru untuk
menghidupkan, merangsang, mengarahkan, dan mempercepat perubahan perilaku
belajar, baik ranah kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), psikomotorik
(keterampilan). Guru merupakan ujung tombak dalam proses pembalajaran sebab
guru dapat mempengaruhi perubahan perilaku belajar siswa secara langsung
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan maksimal, apabila
pembelajaran direncanakan dengan baik dan matang. Dalam Sanjaya (2010:101)
ada beberapa kriteria pemilihan model pembelajaran pada umumnya bertolak dari
“pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan dan kompetensi yang ingin
dicapai,pertimbangan dari sudut siswa dan pertimbangan-pertimbangan lainnya”,
sehingga hal tersebut menjadi bagian yang harus diperhatikan dan dipahami oleh
stiap guru dalam memilih kegiatan pembelajaran yang paling efektif dan efisien
untuk menciptakan pengalaman belajar yang baik, dan dapat menyediakan
2
Guru menciptakan pembelajaran yang berupaya untuk mengarahkan anak
didik kedalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar
yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Guru hendaknya memperhatikan
kondisi individu anak karena merekalah yang akan belajar. Anak didik merupakan
individu yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang
tidak sama dengan orang lain dan dalam hal ini guru dituntut untuk
memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak tersebut, sehingga
pembelajaran benar-benar dapat merubah kondisi anak dari yang tidak tahu
menjadi tahu, dari yang tidak paham menjadi paham serta dari berperilaku kurang
baik menjadi baik. Kondisi seperti inilah yang pada umumnya terjadi pada
pembelajaran konvensional (model yang biasa dipake guru pada saat proses
belajar mengajar di kelas). Konsekuensi dari pendekatan pmbelajaran seperti ini
adalah terjadinya kesenjangan yang nyata antara anak yang cerdas dalam
pencapaian tujuan pembelajaran. Kondisi seperti ini mengakibatkan tidak
diperolehnya ketuntasan dalam belajar, sehingga sistem belajar tuntas terabaikan.
Hal ini membuktikan terjadinya kegagalan dalam proses pembelajaran di sekolah.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa
diantaranya dapat berasal dari dalam diri siswa itu sendiri atau yang sering disebut
faktor internal dan ada juga yang berasal dari luar siswa yaitu faktor eksternal.
Faktor dari dalam siswa yaitu kemampuan, intelegensi, sikap dan minat. Faktor
yang berasal dari luar diri siswa yaitu lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat
dan salah satunya yang berasal dari guru misalnya pemilihan model dan model
3
ketika pelajaran itu disampaikan oleh guru. Salah satu tolak ukur yang dapat
digunakan untuk melihat lemahnya proses pembelajaran yang berlangsung adalah
melalui hasil belajar yang diperoleh siswa.
Sejalan dengan hal yang telah diuraikan, guru masih tergantung pada
pembelajaran konvensional yang menganggap peserta didik sebagai bejana
kosong yang harus diisi mengakibatkan peran guru hanya sebagai pemberi
sekelompok materi tanpa memperhatikan kondisi proses belajar siswanya. Dalam
proses pembelajaran yang demikian siswa juga kurang didorong untuk
mengembangkan kemampuan berpikirnya. Dan proses pembelajaran yang terjadi
dalam kelas hanya diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghapal setiap
materi yang diajarkan dan otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun
berbagai materi pelajaran tersebut tanpa dituntut untuk memahami dan
menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya, ketika anak lulus
dari sekolah mereka pintar secara teoritis akan tetapi miskin aplikasi. Kondisi ini
juga sering terjadi di SMA Negeri 1 Lintongnihuta. Berdasarkan observasi dan
wawancara yang telah dilakukan penulis kepada Bapak H. Sianturi di SMA
Negeri 1 Lintongnihuta di kelas XI, diperoleh bahwa hasil geografi siswa masih
kurang maksimal, termasuk di dalamya materi lingkungan hidup. Hal ini terlihat
dari hasil nilai ulangan siswa dimana dalam satu kelas 45% siswa tidak memenuhi
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu nilai 65. Dari hasil nilai ulangan ini
dapat dikatakan bahwa hasil belajar tersebut belum maksimal dan masih dibawah
standar yang diharapkan dan perlu adanya perbaikan termasuk di dalamnya adalah
4
Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh pembelajaran lebih
ditekankan pada pengumpulan pengetahuan tanpa mempertimbangkan
keterampilan proses dan pembentukan sikap dalam pembelajaran, kurangnya
kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan bernalarnya melalui
diskusi kelompok serta sasaran belajar ditentukan oleh guru sehingga
pembelajaran menjadi kurang bermakna bagi siswa.
Berdasarkan perkembangan proses pembelajaran yang saat ini sedang
diupayakan yaitu pembelajaran yang berpusat pada siswa, maka guru harus dapat
mempersiapkan model pembelajaran yang paling sesuai untuk semua situasi
belajar. Model pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu rencana yang
disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Model
pembelajaran yang tepat di dalam proses belajar mengajar dapat mengahasilkan
hasil belajar yang maksimal.
Model pembelajaran inkuiri adalah merupakan model pembelajaran yang
melatih siswa menemukan masalah, mengumpulkan, mengorganisasi data serta
memecahkan masalah berdasarkan petunjuk-petunjuk yang diberikan guru
sehingga siswa menemukan konsep-konsep yang telah ditentukan guru. Guru
berperan sebagai fasiliator atau pembimbing siswa untuk belajar. Cara
pembelajaran inkuiri adalah suatu model yang berusaha memaksimalkan kadar
cara belajar yang berpusat pada siswa sehingga yang aktif pada proses belajar
adalah siswa. Pada hakekatnya model inkuiri merupakan suatu proses yang
bermula dari merumuskan masalah, mengembangkan hipotesis, dan menarik
5
tertentu yang diyakini oleh siswa. Masalah-masalah lingkungan yang ada di
kecamatan Lintongnihuta adalah kerusakan lingkungan yang berupa kerusakan
hutan, pencemaran limbah padat, pencemaran limbah air, pencemaran limbah
udara, pencemaran tanah, Sehubungan dengan uraian tersebut, maka peniliti ingin
menerapkan model kooperatif inkuiri pada materi lingkungan hidup kelas XI
SMA Negeri 1 Lintongnihuta tahun pelajaran 2011/2012.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah
yang dapat pada proses pembelajaran geografi adalah 1) Model pembelajaran
yang di terapkan guru kurang bervariasi, 2) Hasil belajar siswa pada materi
hakikat geografi yang masih rendah, 3) Siswa kurang antusias dalam belajar
khususnya materi belajar geografi, 4) Pembelajaran yang berlangsung selama ini
lebih berpusat pada guru dan kurang berorientasi pada siswa sehingga aktivitas
belajar siswa masih rendah
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas, maka ruang
lingkup masalah yang akan diteliti adalah : masalah peningkatan keaktifan belajar
dan pencapaian ketuntasan hasil belajar siswa pada materi hakikat geografi di
6
D. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Apakah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif inkuiri dapat
meningkatkan keaktifan belajar siswa pada materi lingkungan hidup di kelas
XI IPS 1 SMA Negeri 1 Lintongnihuta?
2. Apakah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif inkuiri dapat
meningkatkan hasil belajar pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS 1
SMA Negeri 1 Lintongnihuta?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Peningkatan keaktifan siswa dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif inkuiri pada materi lingkungan hidup di kelas XI IPS 1 SMA Negeri
1 Lintongnihuta?
2. Peningkatan hasil belajar siswa dengan kooperatif inkuiri pada materi
lingkungan hidup di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Lintongnihuta?
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Sebagai sumbangan teoritis bagi pengembangan pendidikan khususnya dalam
hal model pemblajaran pada materi pelajaran geografi
2. Bahan masukan bagi guru/pengajar dalam pemilihan model pembelajaran pada
7
3. Sebagai pertimbangan bagi peneliti selanjutnya dengan topik penelitian yang
sama namun pada tempat dan waktu yang berbeda
79 BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan :
1. Keaktifan belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Lintongnihuta dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif inkuiri pada penelitian ini terus
meningkat pada setiap siklusnya. Dimana nilai rata-rata keaktifan siswa pada
siklus I adalah 46,11 dan pada siklus II adalah 82,43.
2. Ketuntasan hasil belajar siswa pada sub materi kerusakan lingkungan hidup
pada penelitian ini menunjukkan peningkatan setiap siklusnya. Hal ini dapat
dilihat dari persentase ketuntasan pada prasiklus, siklus I, siklus II yaitu pada
prasiklus siswa yang tuntas hanya 25,64% , siklus I mencapai 35,92 %,
80
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh diatas maka penulis memberi
beberapa saran sebagai berikut :
1. Model pembelajaran kooperatif inkuiri dapat meningkatkan keaktifan
belajar siswa dimana nilai rata-rata keaktifan siswa pada siklus I adalah
46,11 dan pada siklus II adalah 82,43 namun pada aspek bertanya siswa
masih kurang berani dalam bertanya untuk itu kepada guru geografi
khususnya supaya lebih memperhatikan mental dan keberanian siswa.
2. Model pembelajaran kooperatif inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dimana persentase ketuntasan belajar siswa pada setipa siklusnya
mengalami peningkatan yaitu persentase ketuntasan pada prasiklus, siklus
I, siklus II yaitu pada prasiklus siswa yang tuntas hanya 25,64% , siklus I
mencapai 35,92 %, kemudian pada siklus 2 meningkat menjadi 92,30 %
secara klasikal namun masih ada 7,70 % yang belum tuntas untuk itu
kepada guru geografi diharapkan untuk menggunakan model pembelajaran
81
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimin.2009. Dasar-Dasar Evalusi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Ayu Weni Susan Zendrato, 2011. Penerapan Model Pembelajaran Pemrosesan
Informasi Dalam Mata Pelajaran Geografi Pada Kelas XI SMA NEGERI
15 MEDAN. Skripsi. Medan : FIS
Ekawarna. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: GP. Press
Gulo. 2008. Model Belajar-Mengajar. Jakarta:Grasindo
Harmanto, Gatot. 2007. Bank Test Untuk Geografi SMA. Bandung : Yrama Widya
Jihad, Asep.2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo
Kock, Heinz. 1979. Saya Guru yang Baik?. Yogyakarta : Kanisius
Sanjaya, Wina. 2010. Model pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan.
Jakarta: Kencana
Sardiman. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Grafindo
Persada
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka
Cipta.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung. Remaja Rosdakarya.
Sugiyono.2004. Model Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Suprijono. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem.Surabaya :
Pustaka Pelajar.
82
Yunita. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri dengan Media LKS untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Pokok Larutan
Penyangga Dan Hidrolisis Garam Siswa Kelas XI IPS”. Skripsi,
Universitas Negeri Medan.