KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
dan karuniaNya yang telah memberikan kesehatan dan nikmatNya kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.Skripsi berjudul “ Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan
MasalahMatematika Siswa SMP Melalui Strategi pembelajaran Genius Learning
Melalui Pendekatan SAVI ( Somatic, Auditori, Visual, Intelektual)”. Disusun
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Drs. M. Manullang, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal rencana
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Ibu Dra. Nerli Khairani, M.Si, Bapak Prof. Dr. Bornok
Sinaga, M.Pd, dan Prof. Dr. Sahat Saragih, M.Pd selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku dosen
pembimbing akademik yang sudah membantu penulis. Bapak Prof. Dr. Ibnu
Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan, Drs. Motlan, Msc., Ph.D
selaku Dekan FMIPA UNIMED, Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd selaku ketua
Jurusan Matematika, Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku ketua Program Studi
Pendidikan Matematika, dan seluruh Bapak, Ibu Dosen beserta Staf Pegawai
Jurusan Matematika FMIPA UNIMED,
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Kepala Sekolah SMP
Negeri 9 Binjai Bapak Ruswanto, S.Pd, Bapak Erwinsyah, S.Pd sebagai guru
bidang studi matematika dan seluruh Bapak/ Ibu guru beserta Staf Pegawai yang
telah membantu penulis selama melaksanakan penelitian.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua penulis
Ayahanda Drs. Sucipta Surbakti dan Ibunda B. Sembiring tercinta yang selalu
yang tak ternilai selama pendidikan sampai selesainya skripsi ini. Tidak lupa pula
penulis ucapkan terima kasih kepada Kakanda Haris Budi Harja, Amd dan adinda
tersayang Pramudi Harinta Surbakti, S.Pd. Terima kasih kepada yang terkasih
karena Allah SWT Abangku Didi Handoko, ST yang selalu mendampingi dan
memberikan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini, beserta seluruh keluargaku
yang tercinta yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.
Buat ketiga sahabat penulis Elly, Fatimah, dan Nuras, seluruh teman-teman
seperjuangan angkatan 2005 khususnya kelas Ekstensi A ( Fandi, Zikriatul,
Mama, Juang, Nina, Lia, Tutut, Hendra, Adri, Anta). Teman-teman Smansa Evi,
Erika, mahdalena.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan baik dari
segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang sifatnya membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Penulis
berharap isi skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.
Medan, Agustus 2012 Penulis,
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GRAFIK ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 5
1.3 Pembatasan Masalah 5
1.4 Rumusan Masalah 6
1.5 Tujuan Penelitian 6
1.6 Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8
2.1 Kerangka Teoritis 8
2.1.1 Belajar dan Pembelajaran Matematika 8
2.1.2 Strategi Pembelajaran 9
2.1.3 Masalah Dalam Matematika 10
2.1.4 Pemecahan Masalah Matematika 12 2.1.5 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika 13
2.1.6 Genius Learning 16
2.1.7 Genius Learning Melalui Pendekatan SAVI 26 2.1.8 Unsur-Unsur Pendekatan SAVI 27 2.1.9 Pembelajaran Strategi Genius Learning Melalui
Pendekatan SAVI Yang Meningkatkan Kemampuan
Pemecahan Masalah Siswa 30
2.1.10 Teori Belajar Pendukung Strategi Pembelajaran
Genius Learning Melalui Pendekatan SAVI 33
2.1.11 Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung 36
2.2 Kerangka Konseptual 43
2.3 Hipotesis Tindakan 45
BAB III METODE PENELITIAN 46
3.1 Jenis Penelitian 46
3.2 Lokasi Penelitian 46
3.3 Subjek dan Objek Penelitian 46
3.3.1 Subjek Penelitian 46
3.4 Prosedur Penelitian 47
3.5 Teknik Pengumpulan Data. 51
3.6 Teknik Analisis Data 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 58
4.1 Hasil Penelitian Pada Siklus I 58
4.1.1 Hasil Tes Kemampuan Awal 57
4.1.2 Alternatif Pemecahan Masalah I 61
4.1.3 Pelaksanaan Tindakan I 61
4.1.4 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 69
4.1.5 Deskripsi Hasil Observasi 70
4.1.6 Hasil Refleksi I 74
4.2 Hasil Penelitian Pada Siklus II 75
4.2.1 Permasalahan II 75
4.2.2 Alternatif Pemecahan Masalah II 75
4.2.3 Pelaksanaan Tindakan II 76
4.2.4 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 81
4.2.5 Deskripsi Hasil Observasi 82
4.2.6 Hasil Refleksi I 87
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 88
4.4 Diskusi Hasil Penelitian 90
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 93
5.1 Kesimpulan 93
5.2 Saran 94
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pemasukan informasi untuk masing-masing gaya belajar 21
Tabel 4.1 Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Memecahkan
Masalah Pada Tes Kemampuan Awal 58
Tabel 4.2 Kesalahan Siswa Pada Tes Awal 60
Tabel 4.3 Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Memecahkan
Masalah Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 69
Tabel 4.4 Deskripsi Hasil Observasi Guru Melakukan Pembelajaran
Pada Siklus I 70
Tabel 4.5 Deskripsi Hasil Observasi Siswa Melakukan Pembelajaran
Pada Siklus I 72
Tabel 4.6 Kesalahan Siswa Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 72
Tabel 4.7 Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Memecahkan
Masalah Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 81
Tabel 4.8 Deskripsi Hasil Observasi Guru Melakukan Pembelajaran
Pada Siklus II 82
Tabel 4.9 Deskripsi Hasil Observasi Siswa Melakukan Pembelajaran
Pada Siklus II 84
Tabel 4.10 Kesalahan Siswa Pada Tes Kemampuan Pemecahan
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bangun ruang sisi lengkung sukses pembelajaran
Genius Learning (Gunawan, 2004 : 11) 17
Gambar 2.2 Beberapa bentuk bangun ruang sisi lengkung
(tabung) yang dapat dijumpai di sekitar kita 35
Gambar 2.3 Tabung 35
Gambar 2.4 Jari – jari tabung 35
Gambar 2.5 Luas tabung 36
Gambar 2.6 Volume tabung 37
Gambar 2.7 Beberapa bentuk bangun ruang sisi lengkung
(Kerucut) yang dapat dijumpai di sekitar kita 37
Gambar 2.8 Kerucut 38
Gambar 2.9 Jaring-jaring kerucut 38
Gambar 2.10 Luas sisi kerucut 39
Gambar 2.11 Volume kerucut 40
Gambar 2.12 Beberapa bentuk bangun ruang sisi lengkung
(bola) yang dapat dijumpai di sekitar kita 40
Gambar 2.13 Kerangka bola 40
Gambar 2.14 Luas permukaan bola 41
Gambar 2.15 Volume bola 42
Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian 50
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP I) 97
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP II) 112
Lampiran 3 : Lembar Aktifitas Siswa I (SIKLUS I) 125
Lembar Aktifitas Siswa II (SIKLUS I)
Lampiran 4 : Lembar Aktifitas Siswa III (SIKLUS II) 129
Lembar Aktifitas Siswa IV (SIKLUS II)
Lampiran 5 : Lembar Validasi Soal 132
Lampiran 6 : Lembar Validasi Soal 139
Lampiran 7 : Lembar Validasi Soal 145
Lampiran 8 : Tes Kemampuan Awal (Pretes) 151
Lampiran 9 : Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I (TPKM I) 152
Lampiran 10 : Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II (TPKM II) 153
Lampiran 11 : Penyelasaian Tes Kemampuan awal (pretes) 154
Lampiran 12 : Penyelasaian Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I (TPKM I)158
Lampiran 13 : Penyelasaian Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 162
Lampiran 14 : Pedoman Penskoran Nilai Matematika 166
Lampiran 15 : Daftar Nilai Tes Kemampuan Awal 167
Lampiran 16 : Daftar Nilai Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I (TPKM I) 173
Lampiran 17 : Daftar Nilai Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah II (TPKM II) 178
Lampiran 18 : Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 182
Lampiran 19 : Lembar Observasi Siswa Siklus I 186
Lampiran 20 : Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 190
Lampiran 21 : Lembar Observasi Siswa Siklus II 194
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan keharusan bagi
bangsa Indonesia apalagi pada era globalisasi yang menuntut kesiapan setiap
bangsa untuk bersaing secara bebas. Pada era globalisasi hanya bangsa-bangsa
yang berkualitas tinggi yang mampu bersaing atau berkompetisi di pasar bebas.
Kualitas sumber daya manusia yang rendah tidak terlepas dari rendahnya kualitas
pendidikan. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam rangka menghasilkan
sumber daya manusia seutuhnya baik secara individu dan masyarakat.
Pendidikan satu upaya pemerintah untuk menghasilkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Proses pelaksanaan dalam bidang pendidikan
mengalami perubahan secara bertahap. Pendidikan secara keseluruhan mencakup
banyak unsur, salah satu diantaranya adalah matematika. Matematika merupakan
salah satu ilmu pengetahuan yang mendasar yang dapat menumbuhkan
kemampuan penalaran siswa dan sangat diperlukan dalam perkembangan ilmu
dan teknologi. Seperti yang diungkapkan oleh Cornelius (dalam Abdurrahman,
1999:253) bahwa tujuan pembelajaran matematika adalah sebagai berikut :
Lima alasan perlunya belajar matematika, karena matematika merupakan (1) sarana berfikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola–pola hubungan dan generalisasi pengalaman, 4) sarana untuk mengembangkan kreativitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.
Berdasarkan kutipan disimpulkan bahwa dengan belajar matematika
diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berfikir, bernalar,
mengkomunikasikan gagasannya serta dapat mengembangkan aktifitas kreatif dan
mampu dalam memecahkan masalah. ini menunjukkan bahwa matematika
memiliki manfaat dalam mengembangkan kemampuan siswa sehingga perlu
Namun pada kenyataannya, pendidikan matematika masih
memprihatinkan dilihat dari rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa. Hal ini
sesuai dengan data dari UNESCO, http://zainuriewordpress.com:
Data UNESCO menunjukkan, peringkat matematika Indonesia berada di deretan 34 dari 38 negara. Sejauh ini, Indonesia masih belum mampu lepas dari deretan penghuni papan bawah……. Sementara itu, menurut peneliti Trends in Intenational Mathematics and Science Study (TIMMS) yang sudah agak lawas yaitu tahun 1999, matematika Indonesia berada di peringkat ke-34 dari 38 negara. Padahal jam pembelajaran di Indonsia adalah 169 jam rata-rata setiap tahun sedangkan Malaysia 120 jam dan Singapura hanya 112 jam. Tetapi kenyataannya tingkat prestasi Indonesia masih berada jauh dibawah negara tersebut.
Dari kenyataan tersebut secara jelas menyatakan bahwa pendidikan
matematika di Indonesia masih mengecewakan dan belum sesuai yang diharapkan
untuk mampu bersaing pada era globalisasi. Rendahnya mutu pendidikan
merupakan tanggung jawab semua pihak untuk menanggulanginya baik dari
pemerintah maupun dari pihak yang berhubungan langsung dalam proses belajar
mengajar untuk itu dipelukan suatu usaha yang mampu meningkatkan mutu
pendidikan.
Selanjutnya disebuah media Jakarta menyebutkan bahwa terungkap dari penelitian yang dilakukan The Third International Mathematic And Science Study Repeat (TIMSSR) hasil nilai matematika pada ujian nasional di Indonesia pada semua tingkat dan semua jenjang pendidikan selalu terpaku pada nilai rendah. Dan Indonesia berada pada urutan 34 dari 38 negara untuk prestasi siswa SMP di bidang matematika
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=8612
Dari kutipan-kutipan di atas menunjukkan bahwa pendidikan di
Indonesia masuh rendah. Hal disebabkan karena kurangnya kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa karena menurut (Tim MKBKM 2001:83)
“ Bahwa pemecahan masalah matematika merupakan salah satu kegiatan
matematik yang dianggap penting baik oleh para guru maupun siswa
di semua tingkatan mulai dari SD sampai SMU. Akan tetapi hal
tersebut masih dianggap sebagai bagian yang paling sulit dalam
matematika baik siswa dalam mempelajarinya maupun bagi guru yang
Sedangkan berdasarkan hasil belajar matematika, Lenner (dalam
Abdurrahman, 2003:253) mengemukakan bahwa :
“Kurikulum bidang studi matematika hendaknya mencakup tiga
elemen,(1) konsep, (2) keterampilan, dan (3) pemecahan masalah”.
Dari pernyataan di atas,salah satu aspek yang ditekankan dalam kurikulum
adalah meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Pemecahan masalah
merupakan bagian dari kurikulum matematika yang samgat penting karena dalam
proses pembelajaran maupun penyelesaiannya, siswa dimungkinkan memperoleh
pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki
untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin.
Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Salah
satunya adalah kurangnya minat siswa menerima pelajaran yang diberikan oleh
guru khususnya bidang studi matematika. Dari hasil pengalaman penulis ketika
melaksanakan PPL_T di SMA Negeri 4 Asahan tahun 2008 banyak siswa yang
mengatakan bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit untuk
dimengerti dan membosankan serta tidak menarik karena hanya merupakan
konsep-konsep, teori lalu contoh soal dan tidak ada aplikasi dalam kehidupan
sehari-hari. Sehingga mengakibatkan rendahnya hasil pembelajaran matematika.
Hal ini senada dengan pernyatan Abdurrahman (1999 : 252) yang menyatakan
bahwa “Dari berbagai bidang studi yang diajarkan disekolah, matematika
merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa, baik yang
tidak berkesulitan belajar dan lebih lagi bagi siswa yang berkesulitan belajar”.
Bangun ruang sisi lengkung merupakan pokok bahasan matematika yang
tidak asing lagi bagi siswa karena bagian-bagiannya telah dipelajari sebelumnya.
Akan tetapi prestasi siswa masih rendah pada pokok bahasan bangun ruang sisi
lengkung. Hal ini diketahui hasil wawancara yang dilakukan peneliti di SMP
Negeri 9 Binjai. Menurut guru matematika SMP Negeri 9 Binjai Bapak Mansor
Saragih, S.Pd, bahwa :
pertanyaan yang diajukan oleh guru. Siswa hanya menghapal rumus-rumus tanpa menguasai konsep. Siswa hanya aktif pada saat guru menjelaskan contoh soal kepada siswa, akan tetapi pada saat guru memberikan soal latihan siswa kurang aktif dalam memberikan pemecahan masalah. Sehingga untuk menunjukan hasil kerja siswa, guru harus menunjuk nama siswa yang akan mengerjakan kedepan kelas”.
Dari beberapa uraian di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa
banyaknya siswa yang tidak mampu menyelesaikan soal dikarenakan proses
pembelajaran yang kurang bermakna sehingga menyebabkan rendahnya
kemampuan siswa memecahkan masalah matematika, maka perlu adanya suatu
tindakan untuk melatih dan mengembangkan kemampuan pemecahan masalah
siswa meningkatkan pembelajaran matematika. Peneliti masih melihat bahwa
pembelajaran yang digunakan guru masih bersifat konvensional yang masih
dipergunakan dalam proses belajar mengajar. Strategi konvensional yang
dipelajari tidak mampu menolongnya dari masalah karena siswa hanya dapat
memecahkan masalah apabila informasi yang dimiliki dapat secara langsung
Menyadari hal tersebut perlu adanya suatu pembaharuan dalam
pembelajaran untuk memungkinkan siswa dapat mempelajari matematika lebih
mudah, lebih bermakna, efektif, kreatif, dan menyenangkan. Sehingga siswa
mampu memecahkan masalah dalam menyelesaikan soal matematika. Salah
satunya menggunakan strategi Genius Learning melalui pendekatan SAVI
(Somatic, Auditory, Visual, Intelektual).
Menurut Gunawan (2006 : 2)
Strategi Genius Learning adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan pendekatan praktis dalam upaya meningkatkan hasil proses pembelajaran, upaya peningkatan ini dicapai dengan menggunakan pengetahuan yang berasal dari berbagai disiplin ilmu seperti pengetahuan otak, cara kerja memori, motivasi, konsep diri, kepribadian, perasaan, pikiran, gaya belajar, kecerdasan jamak, dan teknik lainnya.
Pembelajaran SAVI merupakan singkatan dari kata Somatic (belajar
dengan bergerak dan berbuat), Auditory (belajar dengan berbicara dan
mendengarkan), Visual (belajar dengan mengamati dan menggambarkan), dan
yang dinyatakan Meier (2002 : 91) “Menggabungkan gerakan fisik dengan
aktifitas intelektual dan penggunaan semua indra dapat berpengaruh besar pada
pembelajaran”. Sehingga dengan pembelajaran SAVI siswa dapat bergerak bebas
dan dapat mengaplikasikan suatu gagasan yang kreatif.
Berdasarkan latar belakang itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul : Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP Melalui Strategi Pembelajaran Genius learning Melalui Pendekatan SAVI ( Somatic, Auditori, Visual, Intelektual )
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :
1. Siswa kurang mampu menerapkan konsep dalam memecahkan masalah
matematika.
2. Banyak siswa memandang matematika sebagai bidang studi paling sulit .
3. Guru kurang melibatkan siswa secara aktif selama kegiatan belajar
mengajar.
4. Rendahnya hasil belajar siswa pada pokok bahasan bagun ruang sisi
lengkung
1.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, untuk lebih mengarahkan
penelitian ini sehingga terfokus dan spesifik. Maka masalah penelitian ini dibatasi.
Yang selanjutnya dinyatakan sebagai upaya meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran
genius learning melalui pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual)
1.4. Rumusan Masalah
Dengan pembatasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah penerapan strategi pembelajaran genius learning melalui
pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual) dapat
meningkatkan kemampuan siswa memecahkan masalah matematika pada
pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung di kelas IX SMP Negeri 9
Binjai tahun ajaran 2011/2012?
2. Bagaimana tingkat kemampuan siswa memecahkan masalah dengan
penerapan strategi pembelajaran genius learning melalui pendekatan SAVI
(Somatic, Auditory, Visual, Intelektual) pada pokok bahasan bangun ruang
sisi lengkung di kelas IX SMP Negeri 9 Binjai tahun ajaran 2011/2012?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memecahkan masalah
matematika dengan menerapkan strategi pembelajaran genius learning
melalui pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual) dapat
meningkat .
2. Untuk menentukan tingkat pencapaian kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran genius
learning melalui pendekatan SAVI(Somatic, Auditory, Visual, Intelektual)
pada pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung di kelas IX SMP Negeri 9
Binjai tahun ajaran 2011/2012.
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam memilih strategi pembelajaran
mtematika upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa.
2. Bagi siswa, mambah pengalaman belajar siswa terkait pemecahan masalah
pembelajaran genius learning melalui pendekatan SAVI (Somatic,
Auditory, Visual, Intelektual).
3. Bagi sekolah, menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan
penerapan strategi pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa .
4. Bagi peneliti, Sebagai wawasan bagi peneliti maupun pembaca lainnya
sebagai calon guru tentang strategi pembelajaran genius learning melalui
pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual).
5.1 Kesimpulan Berdasarkan ha
simpulan sebagai beri
1. Penerapan strateg
(Somatik, Auditor
lengkung di kela
kemampuan sisw
peningkatan diper
2. Tingkat kemampu
dengan skor
rata-telah mencapai ting
pada siklus II, ting
dengan skor
rata-sebanyak 35 oran
dikatakan kelas t
memiliki tingkat ke
3. Berdasarkan has
pengelolaan pem
menerapkan strate
(Somatik, Auditor
rata-rata pada keg
awal pembelajaran,
melaksanakan ke
kemampuan pene
dengan nilai
rata-akhir 3.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
n hasil analisis data dan hasil observasi dapat di
berikut :
tegi pembelajaran genius learning melalui pe
uditori, Visual, Intelektual) pada materi bang
elas IX SMP Negeri 9 Kota Binjai dapat
iswa dalam memecahkan masalah matem
peroleh setelah siklus II dilaksanakan.
puan siswa memecahkan masalah pada siklus
-rata kelas 37,2 dengan 30 siswa atau 75% da
tingkat ketuntasan belajar. Selanjutnya pelaks
tingkat kemampuan siswa memecahkan masala
-rata kelas 40,45 dengan mencapai tingkat ke
orang atau 87,5% dari seluruh siswa. Dengan
s tersebut telah tuntas belajar, terdapat 80%
t kemampuan pemecahan masalah sedang.
asil observasi yang dilakukan oleh obser
mbelajaran yang dilaksanakan guru pada s
ategi pembelajaran genius learning melalui pe
tori, Visual, Intelektual) termasuk kategori kura
egiatan awal 3, kegiatan inti 2,43 dan kegiatan a
ran, guru belum mampu secara maksimal dalam
kegiatan belajar mengajar. Tetapi pada sikl
neliti mengelola pembelajaran termasuk kateg
-rata pada kegiatan awal 3, kegiatan inti 3,21
t diambil beberapa
pendekatan SAVI
angun ruang sisi
pat meningkatkan
tematika, dimana
us I adalah sedang
dari seluruh siswa
aksanaan tindakan
alah adalah tinggi
ketuntasan belajar
n demikian dapat
80% siswa yang
observer, diperoleh
siklus I dengan
pendekatan SAVI
kurang dengan nilai
n akhir 2,67. Pada
lam mengelola dan
siklus II, tingkat
tegori cukup baik
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan penelitian, bahwa saran (rekomendasi) yang
diajukan adalah :
1. Kepada guru matematika khususnya guru matematika SMP Negeri 9 Bnjai,
disarankan memperhatikan kemampuan pemecahan masalah dan melibatkan
peran akitf siswa dalam proses belajar mengajar karena pembelajaran ini lebih
inovatif. Untuk itu disarankan hendaknya guru matematika dapat menerapkan
strategi pembelajaran genius learning melalui pendekatan SAVI (Somatik,
Auditori, Visual, Intelektual).
2. Kepada siswa SMP Negeri 9 Binjai disarankan lebih berani dalam
menyampaikan pendapat atau ide-ide dalam berdiskusi dan siswa akan lebih
efektif karena guru lebih melibatkan siswa dalam pembelajaran.
3. Kepada kepala SMP Negeri 9 Binjai, agar dapat mengkoordinasikan
guru-guru untuk menerapkan model pembelajaran yang relevan dan inovatif untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Sehingga
penerapan strategi pembelajaran genius learning melalui pendekatan SAVI
(Somatik, Auditori, Visual, Intelektual) sebagai salah satunya.
4. Kepada peneliti lanjutan agar hasil dan perangkat penelitian ini dapat
dijadikan pertimbangan untuk menerapkan strategi pembelajaran genius
learning melalui pendekatan SAVI (Somatik, Auditori, Visual, Intelektual)
belajar pada pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung ataupun pokok
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono, (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, PT. Asdi Maha Satya, Jakarta.
Arikunto, S. (2007), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
, (2008), Penelitian Tindakan Kelas, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Derek dan Sue,(2005), Improving Learning Profesional Practice In Secondary Schools. PT. Gramedia, jakarta
Dimyati dan Mujiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Gunawan. W. Adi, (2006), Genius Learning Strategi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Hamzah, (2008), Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Efektif, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Hudojo, H. (1988) Mengajar Belajar Matematika, Dekdikbut, Jakarta.
Kartini dkk, (2003), Matematika 3 untuk kelas 3 SLTP, PT. Intan Pariwara, klaten.
Kunandar, (2007), Guru Profesional (Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Sukses dalam Sertifikasi Guru), Rajawali Press, Jakarta.
Margono, s, (2005), Metode Penelitian Pendidikan, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Meier, Davi, (2003), The Accelerated Learning, Kaifa, Bandung.
Muslich, Mansnur, (2008), KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, Bumi Aksara, Jakarta.
Pakar Matematika, (2009), Prestasi Pendidikan Matematika Indonesia, http://zainurie.wordpress.com
Purwanto, Ngalim, (2007), Psikologi Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Siswono, Syamsul, (2004), Matematika SMP Untuk Kelas VIII, PT. Gelora Aksara Pratama, Jakarta.