UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING DAN MENGGUNAKAN
ALAT PERAGA PADA MATERI TABUNG DAN KERUCUT DI KELAS VIII SMP KARYA SEDAR SIBIRU-BIRU
TAHUN AJARAN 2012/2013
Oleh:
Joni Posta Perangin-Angin NIM. 408311024
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kasihatas
segala kasih dan berkat-Nya yang berlimpah sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Skripsi ini berjudul “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan Penerapan Metode Penemuan Terbimbing dan Menggunakan Alat Peraga
Pada Materi Tabung dan Kerucut di Kelas VIII SMP Karya Sedar Sibiru-biru T.A
2012/2013 ”.
Dalam penyelesaian skripsi ini penulis banyak menerima bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak. Melalui kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak, Drs.W.L. Sihombing,
M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan
bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal rencana penelitian hingga
selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan
kepada Bapak Drs.Yasifati Hia, M.Si, Bapak Prof, Dr.P. Siagian, M.Pd dan Bapak
Drs.M. Panjaitan, M.Pd sebagai dosen penguji / pemberi saran yang telah
memberikan masukan dan saran-saran yang sangat bermanfaat mulai dari rencana
penelitian hingga sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Bapak Drs.W. Rajagukguk, M.Pd selaku Dosen
Pembimbing Akademik, Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku Ketua Jurusan
Matematika, Bapak Drs. Zul Amri, M.Pd sebagi Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai Jurusan
Matematika FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu penulis. Ucapan
terima kasih juga kepada Bapak Kepala Sekolah dan Guru bidang studi
Matematika di SMP Swasta Karya Sedar Sibiru-biru yang telah memberikan izin,
dan untuk mengadakan penelitian dan membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Istri saya tercinta
SRY YANTI PURBA yang selalu menemani dan jg memotivasi saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Dan juga yang teristimewa Ayahanda tercinta
mengasuh, membesarkan, dan mendidik penulis hingga dapat menyelesaikan S-1.
Dan Mertua saya (Aner Panden Purba) dan (Sohma br. Sinaga) yang turut
mendukung dan memotivasi saya dalam mengerjakan Skripsi ini, Serta Kakak
Muliana , Ertin Fitria, Abang Irwanta , Fernando, silih Insan, Andi, lae Anri, Lae
Candika dan Keponakan Nurhayati, Elsa Bina, Cori, mano hara, fani dan
Irma,serta seluruh keluarga besar yang sudah berdoa dan memberikan dukungan
semangat kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED.
Tidak lupa penulis terima kasih atas saran, motivasi dan kenangan masa
kuliah yang tidak terlupakan kepada teman-teman terdekatku khususnya “LENKBAND COMMUNITY FC” meliputi Antonius Simbolon, S.Pd, Boin Napit, S.Pd, Christian P. Manik, S.Pd, Dedi, Deyos Simorangkir, S.Pd, Didik
Napitupulu, Dr. Frans Siagian, Inra Hasibuan, Ricki M. Butar-butar, S.Pd, Juli
Manroe, Reza Lubis, S.Pd, Richard, Swandy Simanjorang, Zakaria Nasution,
S.Pd, dan teman-teman seperjuangan di Jurusan Matematika stambuk 2008.
Ucapan terima kasih kepada Irma, Yeni, Marni dan Frans yang telah menjadi
sahabat setia yang memberikan motivasi dan kepercayaan diri. Ucapan terima
kasih kepada MENWA SATYA NAGARA UNIMED yang senantiasa memberi
didikan dan pendirian yang kuat serta mendoakan dan memotivasi penulis untuk
selalu sukses.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini, semoga isi skripsi ini
bermanfaat bagi dunia pendidikan.
Medan, 3 September 2013
Penulis
Joni Posta Perangin-angin
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJARMATEMATIKA SISWA DENGAN PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING
DAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA MATERI TABUNG DAN KERUCUT DI KELAS VIII
SMP KARYA SEDAR SIBIRU-BIRU T.A 2012/2013
JONI POSTA PERANGIN-ANGIN (408311024) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Karya Sedar Sibiru-biru dengan penerapan metode penemuan terbimbing dan menggunakan alat peraga dalam mempelajari materi tabung dan kerucut Tahun Ajaran 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Karya Sedar Sibiru-biru yang berjumlah 28 orang siswa, yang terdiri dari 17 orang siswa laki-laki dan 11 orang siswa perempuan sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi tabung dan kerucut melalui pembelajaran metode penemuan terbimbing dengan alat bantu alat peraga. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data adalah tes dan lembar observasi dan wawancara. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran metode penemuan terbimbing yang disertai alat peraga, lembar observasi digunakan untuk melihat proses pembelajaran dan keaktifan siswa selama proses penerapan pembelajaran metode penemuan terbimbing yang disertai alat peraga dan wawancara digunakan untuk mengetahui apa saja kesulitan belajar siswa.
Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dari siklus I dengan pemberian tes awal yang bertujuan untuk mengetahui letak kesulitan siswa dalam mempelajari tabung dan kerucut. Setelah ditemukannya permasalahan, maka dilanjutkan dengan pemberian alternatif pemecahan (perencanaan), pelaksanaan tindakan, observasi, analisis data, dan refleksif.
Hasil yang diperoleh berdasarkan paparan data terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebelum diberi tindakan rata-rata tes awal siswa adalah 45,17 dengan ketuntasan klasikal 32,14%. Setelah diberi tindakan I dengan menerapkan pembelajaran metode penemuan terbimbing yang disertai alat peraga nilai rata-rata tes hasil belajar I menjadi 67,32 dengan ketuntasan klasikal 71,43% ini berarti terjadi peningkatan 39,29% dari tes awal. Kemudian setelah diberikan tindakan II diperoleh rata-rata nilai tes hasil belajar II 76,43 dengan ketuntasan klasikal 89,29% ini menunjukkan terjadi peningkatan sebesar 17,86% dari tes hasil belajar I.
DAFTAR ISI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8
2.1.Kerangka Teoretis 8
2.1.1. Hakekat Belajar 8
2.1.1.1.Pengertian Belajar 8
2.1.1.2.Factor-faktor yang mempengaruhibelajar 9
2.1.1.3.Prinsip-prinsip Belajar 11
2.1.2. Pengertian Hasil Belajar 11
2.1.3. Hakekat Matematika 12
2.1.4. Pemelajaran Matematika 13
2.1.5. Kesulitan Belajar Matematika 14
2.1.6. Pengertian hasil belajar matematika 17
2.1.8. Metode mengajar 21
2.1.8.1.Metode ceramah 21
2.1.8.2.Metode PenemuanTerbimbing 24
2.1.9. Alat Peraga 30
2.1.10.Alat Peraga Dalam Pengajaran Matematika 31
2.1.11.Efektivitas Pembelajaran 33
2.1.12.Tinjauan Tentang Materi Bangun Ruang 36
2.1.11.1. Tabung 36
3.4.Jenis Dan Pendekatan Penelitian 45
4.1.4.Deskripsi Hasil Penelitian 56
4.1.5. Refleksi I 60
4.2 Siklus II 62
4.2.1. Tahap Perencanaan Tindakan II 62
4.2.2. Pelaksanaan Tindakan II 62
4.2.3.Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II 64
4.2.4. Refleksi II 68
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 69
BAB V. Kesimpulan dan Saran 71
5.1. Kesimpulan 71
5.2. Saran 72
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Gambar Tabung 36
Gambar 2.2 Gambar Tabung Dan Rangkaian Nya 36
Gambar 2.3 Gambar Kerucut 38
Gambar 2.4 Gambar Kerucut dan Rangkaianya 38
Gambar 2.5 Gambar Tabung dan Kerucut 40
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I(Siklus I) 75
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ii (Siklus I) 78
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III (Siklus II) 81
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IV (Siklus II) 83
Lampiran 13. Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar I 103
Lampiran 14. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I 106
Lampiran 15. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar II 107
Lampiran 16. Soal Tes Hasil Belajar II 108
Lampiran 17. Penyelesaian dan Kriteria Tes Hasil Belajar II 109
Lampiran 18. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar II 113
Lampiran 19. Validasi Tes Belajar I 115
Lampiran 20. Validasi Tes Belajar II 118
Lampiran 21. Lembar Observasi Proses Pembelajaran 121
Lampiran 29. Hasil Wawancara 136
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif, yaitu suatu
kegiatan yang mencerminkan adanya interaksi yang terjadi antara guru dan siswa
yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum
pengajaran dilakukan. Dalam proses belajar mengajar, peranan guru adalah
menciptakan serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan dalam suatu situasi
tertentu dan yang berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan
perkembangan siswa yang menjadi tujuannya.
Pada umumnya tujuan guru dalam proses belajar mengajar adalah
bagaimana agar bahan pelajaran yang disampaikan dapat dikuasai oleh siswa
secara tuntas. Hal ini merupakan masalah yang cukup sulit yang dirasakan oleh
guru. Kesulitan itu dikarenakan siswa tidak hanya sebagai individu dengan segala
keunikannya, tetapi juga sebagai makhluk sosial dengan kepribadian yang berbeda
–beda. Hal ini sejalan dengan pernyataan Suryabrata (2004 : 77) : “anak – anak didik itu berlainan kepribadiannya”. Karakter siswa yang berbeda – beda
didasarkan pada tiga aspek yaitu intelektual, psikologis, dan biologis. Ketiga
aspek ini mengakibatkan sikap dan tingkah laku siswa bervariasi, sesuai dengan
pernyataan Djamarah (2007 : 1) bahwa :
“Aspek intelektual, psikologis, dan biologis yang terdapat pada diri peserta didik diakui sebagai akar permasalahan yang melahirkan bervariasinya sikap dan
tingkah laku siswa di sekolah”.
Karakter siswa yang berbeda – beda menjadi acuan bahwa setiap siswa
memiliki kemampuan dasar, bakat, dan kesempatan belajar yang berbeda – beda.
Kebanyakan guru menyampaikan pelajaran tidak memperhatikan perbedaan yang
dimiliki siswa, karena pada umumnya tujuan utama guru adalah materi pelajaran
dapat dituntaskan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Sehingga
penguasaan siswa khususnya pelajaran matematika masih rendah. Hal ini sejalan
dengan yang dikatakan Noor (2007) mengatakan bahwa :Prestasi matematika
Singapura. Prestasi Indonesia 411, Malaysia prestasinya 508, dan Singapura 605.
Bila nilai tersebut dikelompokkan, nilai 400-474 termasuk rendah, 475-549
termasuk menengah, 550-624 termasuk tinggi, dan 625 termasuk tingkat
lanjut.Nilai tersebut merupakan hasil analisis pelaksanaan Trends in International
Mathematics and Science Study yang dilakukan Frederick KS Leung dari The
University of Hong Kong.
Prestasi matematika siswa yang rendah menggambarkan mutu pendidikan
yang masih rendah yang tampak dari lulusan di berbagai jenjang pendidikan
formal. Hal ini tercermin dalam pernyataan Djamarah dan Zain (2002 : 9) yang
menyatakan bahwa :
Untuk menghasilkan lulusan yang mampu bersaing melawan bangsa – bangsa lain dan bekerja sama secara sederajat dengan mereka. Masalah mutu pendidikan kita masih relatif rendah. Keluhan masih rendahnya mutu pendidikan masih kita dengar di sekolah – sekolah. Rendahnya mutu pendidikan tampak dari lulusan dihampir semua jenjang pendidikan formal.
Materi kajian matematika yang abstrak tentunya selalu menuntut pola pikir
yang deduktif dan konsisten, hal ini telah membuat matematika menjadi salah satu
mata pelajaran yang sukar untuk dipelajari. Demikian hal ini juga dapat dilihat
ketika peneliti melakukan observasi kesalah satu sekolah di sibiru-biru, terlihat
banyak sekali siswa yang tidak berminat dalam mempelajari matematika. Hal ini
dapat dilihat dari hasil nilai ulangan harian siswa kelas VIII SMP Karya sedar
Sibiru-biru sebelumnya pada sub pokok bahasan tabung dan kerucut. Dari hasil
wawancara dengan salah satu guru matematika di sekolah menyatakan bahwa
hasil belajar siswa SMP kls VIII masih tergolong rendah. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai ulangan harian siswa terkhusus pada materi tabung dan kerucut. Nilai
rata-rata yang diperoleh hanya mencapai 56 atau berada pada kategori rendah,
sedangkan ketuntasan belajar adalah 65%. Dan hasil wawancara dengan seorang
guru bidang studi matematika SMP karya Sedar Sibiru-biru ibu Muliana Br
Bangun mengatakan: Adapun beberapa kesulitan yang dialami siswa dalam
Menghitung unsur-unsur tabung jika volumenya diketahui
Menghitung unsur-unsur kerucut jika volumenya diketahui
Menghitung luas permukaan tabung jika volumenya diketahui
Menghitung luas permukaan kerucut jika volumenya diketahui
Salah satu yang menyebabkan rendahnya kemampuan matematika dari
siswa tersebut dikarenakan banyaknya siswa yang tidak memahami
konsep-konsep matematika yang diajarkan oleh guru. Seperti dalam Ruseffendi (1993:3)
yang mengatakan bahwa : “Kelemahan dari pengajaran matematika tradisional itu adalah terlalu memaksa siswa untuk menghapal tetapi tidak untuk mengerti”. Ini
mungkin terjadi karena guru terlalu mendominasi peserta didik dalam mengajar,
sehingga keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran sangat kurang,
yang mengakibatkan siswa banyak menghapal dan menyebabkan pemahaman
materi sangat minim. Padahal dalam pembelajaran matematika siswa dituntut
selalu berperan aktif agar dapat memahami konsep matematika itu dengan mudah.
Menurut Ahmad Asyhadi (www.lpmpkalteng.net) :
“ Masih banyak guru yang melakukan proses belajar mengajar sangat
monoton. Metode yang kerap mereka gunakan adalah metode ceramah atau pemberian satu arah secara verbal saja dengan media papan tulis dan kapur/spidol.Hal itu disebabkan oleh beberapa kemungkinan, yaitu:
1.Sekolah sudah mempunyai alat peraga tetapi belum memanfaatkannya secara optimal.
2.Sekolah sama sekali belum memiliki alat peraga.
3.Sekolah telah memiliki alat peraga namun belum memadai tempat, kualitas maupun kuantitasnya. Oleh karena itu seringkali pembelajaran
matematika menjadi tidak menarik dan membosankan”.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
kesulitan-kesulitan siswa, dalam hal ini untuk mengkonkritkan hal yang abstrak tersebut
adalah dengan menggunakan alat peraga. Ahmad Asyhadi (www.lpmpkalteng.net)
mengatakan :
“Untuk dapat menanamkan secara baik pemahaman konsep-konsep matematika diperlukan kekonkritan karena konsep-konsep pelajaran matematika itu memiliki sifat yang abstrak, maka diperlukan benda-benda yang menjadi perantara atau alat peraga yang berfungsi untuk mengkonkritkan, sehingga fakta-faktanya menjadi jelas dan mudah
Agar pemahaman konsep matematika berkembang, maka siswa perlu
dilibatkan secara aktif dalam proses belajar mengajar. Suatu keyakinan bahwa
anak belajar melalui dunia nyata dan dengan memanipulasikan benda-benda nyata
sebagai perantaranya. Bruner (dalam Tim Laboratorium Jurusan Matematika
2006: 1) mengatakan bahwa:
“Bagi anak yang berumur antara 7 s.d 17 tahun, untuk mendapat daya
tangkap dan daya serapnya yang meliputi ingatan, pemahaman dan penerapan masih memerlukan mata dan tangan. Mata berfungsi untuk mengamati, sedang tangan berfungsi untuk meraba. Dengan demikian dalam pendidikan matematika dituntut adanya benda-benda konkrit yang merupakan model dari ide-ide matematika”.
Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar pada siswa baik yang
berasal dari dalam diri siswa maupun yang dari luar. Seperti yang dikatakan
Hudojo (1988:6) bahwa :
“Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar matematika adalah
peserta didik, pengajar, sarana, dan penilaian”. Faktor-faktor ini saling terkait dimana faktor guru dan peserta didik menjadi hal yang sangat berpengaruh dalam proses belajar. Salah satunya yang ditekankan penulis adalah metode mengajar yang digunakan guru.
Dalam proses belajar mengajar, penggunaan metode yang baik adalah
metode apa yang sesuai dengan pokok bahasan yang dipelajari oleh anak didik
tersebut, sebab dapat terjadi suatu metode cocok untuk pokok bahasan tersebut,
tetapi tidak cocok untuk pokok bahasan lainnya. Seperti yang diungkapkan oleh
Djamarah (2006:3) bahwa : “Dengan demikian bahwa menggunakan metode yang baik adalah metode yang sesuai dengan pokok bahasan yang dipelajari oleh
anak/peserta didik”.
Dari berbagai jenis metode pembelajaran, salah satu upaya untuk
meningkatkan hasil belajar matematika siswa adalah metode penemuan
terbimbing. Dengan penerapan metode penemuan terbimbing ini para siswa
diajarkan untuk menggunakan ide konsep dan keterampilan yang sudah mereka
pelajari untuk menemukan pengetahuan baru dengan pengetahuan guru sebagai
pembelajaran dan dengan bimbingan guru diarahkan untuk menemukan suatu
pencapaian yang dituju. Dalam metode penemuan terbimbing ini, siswa
diharapkan dapat berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah dari bahan
yang sedang dipelajarinya. B. Suryosubroto (1997: 163) mengatakan:
“Penggunaan metode mengajar yang sesuai merupakan upaya untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi yang salah satunya dengan menggunakan metode penemuan, karena metode penemuan ini melibatkan siswa dalam belajar, berfikir dan mengingat
lebih lama”.
Dengan menggunakan metode penemuan terbimbing ini, para siswa
diarahkan untuk menggunakan ide, konsep, dan keterampilan yang sudah mereka
pelajari untuk menemukan pengetahuan baru dengan bantuan guru sebagai
fasilitator, sebagai hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan.
Seperti yang diungkapkan oleh Suryosubroto (1997:191) bahwa : “Dengan
menemukan sendiri, menyelidiki sendiri maka hasil yang diperoleh akan setia dan
tahan lama dalam ingatan, tak mudah dilupakan anak”. Dengan penemuan yang
dilakukan sendiri oleh siswa atas bantuan guru, diharapkan dapat memperbaiki
kesalahan dan kesulitan siswa dalam mempelajari materi pelajaran, khususnya
pada pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung yaitu pada tabung dan kerucut.
Berkenaan dengan hal tersebut diatas penulis tertarik untuk meningkatkan
hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan metode penemuan
terbimbing dan disertai alat peraga. Dengan mencoba melakukan penelitian
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, beberapa masalah yang dapat
di identifikasikan dalam penelitian ini adalah:
1. Hasil belajar matematika siswa masih rendah.
2. Hasil belajar matematika siswa SMP kelas VIII masih rendah, khususnya
pada materi tabung dan kerucut.
3. Siswa lebih banyak pasif selama berlangsungnya proses pembelajaran,
4. Siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari pokok bahasan tabung dan
kerucut,
5. Siswa mengalami kesulitan dalam menentukan unsur-unsur tabung dan
kerucut jika volumenya diketahui.
1.3.Pembatasan Masalah
Melihat luasnya cakupan masalah-masalah yang teridentifikasi, maka
perlu adanya pembatasan masalah agar masalah dalam penelitian ini lebih jelas
dan terarah. Dalam penelitian ini masalah yang timbul dibatasi pada penerapan
pembelajaran metode penemuan terbimbing dan menggunakan alat peraga sebagai
upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi tabung dan
kerucut di kelas VIII SMP Karya Sedar sibiru-biru.
1.4.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah dikemukakan
maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Apakah dengan menerapkan pembelajaran metode penemuan terbimbing dan menggunakan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa
pada materi tabung dan kerucut di kelas VIII SMP Karya Sedar Sibiru-biru
1.5.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah pembelajaran metode penemuan terbimbing dan
menggunakan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa
pada materi tabung dan kerucut di kelas VIII SMP Karya Sedar Sibiru-biru
Tahun Ajaran 2012/2013.
1.6. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini dapat
bermanfaat untuk :
1. Bagi guru, memberikan informasi dalam memperluas pengetahuan
mengenai pengajaran metode penemuan terbimbing dalam membantu
siswa dalam memahami konsep tabung dan kerucut,
2. Bagi siswa, melalui pengajaran penemuan terbimbing diharapkan terbina
sikap belajar yang positif dan kreatif sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar matematika siswa pada pokok bahasan tabung dan kerucut,
3. Menjadi bahan masukan dan dimanfaatkan oleh praktisi pendidikan dalam
menentukan alternatif metode dalam proses belajar mengajar,
4. Bagi sekolah, sebagai informasi dalam rangka perbaikan pengajaran pada
sekolah tempat dilaksanakannya penelitian ini khususnya dan sekolah lain
pada umumnya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika
belajar siswa.
5. Bagi peneliti, menambah wawasan dan pengetahuan sebagai calon
75
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam penelitian ini setelah dilakukan analisis data adalah
sebagai berikut:
Hasil belajar matematika siswa SMP Karya Sedar Sibiru-biru kelas VIII
tahun ajaran 2012/2013 dapat meningkat dengan menerapkan pembelajaran
metode penemuan terbimbing. Pada tes awal yang diberikan kepada siswa
persentasi hasil belajar secara klasikal hanya 32,14 % dengan nilai rata-rata 43,17
setelah diberikan tindakan Pada siklus I persentase hasil belajar siswa secara
klasikal meningkat menjadi 71,43% dengan nilai rata-rata kelas 67,32
peningkatan hasil belajar dari tes awal ke siklus I mencapai 39,29%. Ilihat dari
syarat ketuntasan klasikal siswa bahwa pada siklus I belum mencapai ketuntasan
klasikal, sehingga masih perlu dilaksanakan perbaikan pada siklus I yang
dilanjutkan pada siklus ke dua.
Di akhir siklus II hasil belajar siswa secara klasikal 89,29% dengan nilai
rata-rata siswa 76,43. Peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus
I dan siklus II adalah 17,86%. Berasarkan nilai ketuntasan klasikal siswa maka
ketuntasan klasikal paa siklus ke II ini sudah mencapai syarat ketuntasan klasikal
sehingga pekerjaan berhenti. Jadi dapat disimpulkan berarti melalui penggunaan
metode penemuan terbimbing yang disertai alat peraga dapat meningkatkan hasil
belajar matematika siswa SMP Karya Sedar Sibiru-biru Tahun Ajaran
76
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti memberikan beberapa saran
yaitu:
1. Kepada guru matematika, dalam mengajarkan materi tabung dan kerucut
hendaknya guru dapat melakukan pengajaran dengan menggunakan metode
penemuan terbimbing yang disertai alat peraga sebagai alternatif untuk
mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa dalam mempelajari materi tabung
dan kerucut, sehingga siswa lebih aktif dan mengetahui apa yang harus
dilakukan untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.
2. Kepada siswa, diharapkan untuk lebih aktif, berpikir kritis dan bekerjasama
agar diperoleh hasil belajar yang lebih baik.
3. Kepada peneliti yang berminat melakukan penelitian dengan objek yang sama
dengan penelitian ini, disarankan untuk mengembangkan penelitian ini dengan
kemampuan penguasaan kelas yang lebih baik dan dapat memodifikasi objek
77
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., (1999), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah., (2006), Strategi Belajar Mengajar , Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan, (2007), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA UNIMED.
Hudojo, Herman., (1988), Mengajar Belajar Matematika, Penerbit Depdikbud Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta.
Roestiyah., (2001), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, Nana., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Suryosubroto, B., (1997), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Asyhadi, Ahmad, (2007), Pengenalan Laboratorium Matematika di Sekolah; tersedia pada http//www.indomedia.com, diakses 28 Februari 2008.
Djamarah, Saiful Bakri, (2002), Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Faturrahman, Pupuh dan Sutikno, M. Sobri, (2007), Strategi Belajar Mengajar, Refika Aditama, Bandung.
Hudojo, Herman, (1990), Strategi Belajar Mengajar Matematika, IKIP Malang, Malang.
Lubis, Asrin, (2006), Strategi Belajar Mengajar Matematika,Unimed, Medan.
Purba, Edward, Simanjuntak, Nasrun, Rajab,M., Yusnadi, M., dan Rosdiana, (2005), Belajar dan Pembelajaran, Unimed, Medan.
Sanjaya,Wina,(2006), Strategi Pembelajaran, Prenada Mdia Group, jakarta. Suryosubroto, B., (2003), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Rineka Cipta,
78
Tim Laboratorium Matematika, (2006), Alat Peraga Pendidikan Matematika, FMIPA Unimed, Medan.
Noor, firmansyah., (2007), http://www.groups.yahoo.com/group/pakguru online/message/594