·•
KATAPENGANTAR.
Puji dan syulrur peoulis ucapkan kcbadirat Tubao Maha Esa, 'karena berkat dan ridbo-Nya meoyertai peoulis dapat meoyelesailtao tesis ini. Selain itu banyak bantnan, bimbiagan ser1a motivasi yang penulis terima dari betbagai pibak dalam
peoyelesaiao tesit ini. Dalam hal ini peoulis deogm bJdi yang tulus dan i'khJas, meoyampailcan penghargaan dan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof.Dr.RAbdul Muin Sib.-_ M.Pd.selaku pembimbing I dengan ikhlas memberiltao bimbingan yang efektif dan memotivasi sehingga menambah wawasan penulis, dati mula.i penulisao judul sampai selesainya tesis ini.
2 Bapak Dr. Sabat Siagian, M.Pd.. selaku pembimhing U yang memberikan motivasi dan solusi dalam penyelesaiao tesis ini.
3. BapMt Prof.Dr.Hanm Sitompul dan Bapak Prof.Dr.Abdul Hamid
K.
MPd. berikunya Bapak Dr.Mara Bangun Harabap,M.Si. setalru nara sumbeT, Ielah mcmberi korebi, masultao berupa usulan demi perbaikan untuk peoyempomaao tesis ini.4. Bapalc Badaruddin Tarigan. S.Pd. selaku 'kcpala SMA Negeri I Lubukpakam yang telab memeberi iziD dan motivasi demi ke lmcaran penelitian tesis ini. S. Bapak Kamaluddin Siregar, S.Pd. dan Sofiao Rudolf Lwnbantobing,
S.Pd. yang membantu peoulis dalam memberiltao pcriakum ketika pe:nelitim
berlangsur!g
Sllllpai diperoleb data yangtcrdapat dalam penelitian ini.
6. lbu Nini Sri Wahyuni, S.Psi, M.Pd. ahli psikologi cbpat membaotu untuk menemulcan siswa yang memiliki kreativitas tioggi dan memiliki kreativitas
n::udab, sehingga dengan mudah dilcelompokbn sesuai dengan mlllivitas yang dimiliki masing-masing sisw:a.
7. Teman-teman mahasiswa PPs UNIMED yang memberi bantuan serta
saran-saran demi perbailtan tulisan ini.
Pcoutis juga mengucapbn terimakasih dan peugbargaan setinggi-tingginya. kep11da Bapak I ibu dosen clan star pegawai Pasca Saojana Universitas
Negeri Medan (UNIMED) yang membaotu mengarahlcan sehingga mcoambab wawasan pcnulis scrta tennasuk administrasi untuk pelaksanaaf1 pcnclitian dalam pcnulisan tesis ini
Pada kcsempatan ini penulis juga mc:t~gncapk terimalcasih sctinggi-tingginya lcepada scmua keluarga, istri tercinta Nwhaidab SimaojUDtalc dan putri tersayang Dessy Marito Sitorus atas doa n:stu dan motivasi sampaj mcoyelesatlcan studi . . IDJ.
Pcnulis bedunp semoga tulisan ini benoanfaat dan ditcrusbn penulis berilrutnya scrta dengan hati tctbub meoerima kritik dan saran dari para
pembaca demi kcsempumaan tulisan ini. Akbimya peoulis mcmoboo kcpada Tuhan Yang Maba Pembcri dan Pengasih, scmoga jasa dan amal baik Bapak I Ibu mcndapat betlcat-Nya
IV
Medan.
23 Agustus 2008 pcoulisABSTRAK
James. Peogaruh Stntegi Pembelajaraa dan Kreativitas Terhadap Basil Belajar Fisika Siswa SMA Negeri 1 Lubukpakam. Tesis. Program Studi Teknologi PencJjcJjkaJI Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan (UNlMED) 2008.
Penelitian
ini
bertujuan untuk mendeskripsikan secara empiris : (1) pengamh strategi pembelajaran konstruktivis terhadap basil belajar fisika, (2) pengamh kreativitas yang dimiliki siswa terhadap basil belajar fisika dan (3) interaksi antara strategi pembelajaran dan kreativitas siswa terhadap basil belajar fisika.Metode yang digtmakan dalam penelitian adalah eksperimen semu dengan desain faktorial
2
x 2. Populasi yang dapat dijangkau dalam penelitianini
adalah seluruh kelas XI IPA SMA Negeri 1 Lubukpakam pada. semester genap tahun pelajaran 2007/2008, terdiri dari 5 kelas dengan jumlah 214 orang. Dengan teknik acak (kluster random sampling) diperoleh sampel penelitian beljumlah 80 orang terdiri dari 40 orang kelasXI
IPA-2 yang diajar dengan strategi konvensional dan 40 orang kelas XI IPA-3 yang diajar dengan strategi konstruktivis.
lnstnunen penelitian terdiri dari tes basil belajar dan tes kreativiuis. Tes basil belajar diujikan ke kelas
XII
IP A-1 dengan jumlah 52 butir dan setelah dianalisis oleh validisator diperoleh 36 butir yang valid. Kemudian tes kreativitas diujikan ke kelas sampel diperoleh basil yaitu kelompok kelas XI IPA-3 beljumlah 40 orang siswa terdiri dari 15 orang memiliki kreativitils tinggi dan 25 orang memiliki kreativitas rendah. Sedangkan kelompok kelas XI IPA-2 beljumlah 40 orang siswa terdiri dari 16 orang memiliki kreativitas tinggi dan 24 orang memiliki kreativitas rendah.Teknik analisis data dilakulcan dengan cara meoeotukan distribusi frekuensi data. Melalui perhitungan dasar statistika diperoleh nilai rata-rata simpangan baku, median dan modus. Kemudian uji nonnalitas dengan teknik Lilliefors, uji homogenitas dengan teknik Bartlett. Selanjutnya untuk uji bipotesis digunakan analisis varians (ANA VA) 2 x 2 dan akhimya dengan uji lanjut Scheffe.
Hasil penelitian diperoleh : (1) siswa yang diajar deogan strategi konstruktivis memperoleh basil belajar fisika Jebih tinggi dari siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran konvensional. (2) siswa yang memiliki kreativitas tinggi memperoleh basil belajar fisika lebih tinggi dari siswa yang memiliki kreativitas rendah, dan (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan kreativitas siswa dalam mempengamhi basil belajar fisika
Hasil penelitian
ini
menyarankan bahwa karakteristik siswa khususnya kreativitas yang dimilikinya perlu diperhitungkan ketika mengaplikasikan strategi pembelajaran, karena strategi pembelajaran konstruktivis lebih tepat diaplikasikan kepada siswa yang memiliki kreativitas tinggi dan strategi pembelajaran konvensional lebih tepatdiaplikasikan
kepadasiswa
yang
memilildkreativitas rendah.
Penelitianini
masih perludikembangkan lebib lanjut yang lebih luas, disarankan pada penelitian yang lain untuk melakukan penelitian di daerab yang lain dengan kondisi yang berbeda sehingga diperoleh basil penelitian ini dapat mencerm.inkan kondisi yang lebih umum.
ABSTRACT
James. Tbe Efl'ed of lutrucdonal Strategy and Creativity on the Ac:bievement of Pbysic:a at SMA Negeri 1 Lnbukpakam. Educatioual Tecbnology, Graduate Program of
UNIMED 2008.
This research was aimed to desc:ribe empirically : (1) the effed of c:onstructivist instrucitonal strategy on the achievement of physics (2) the effect of
students'
creativity on the achievement of physics,and
(3)the
interaction betweenthe
instructional strategy and the students' creativity on the achievement of physics.The method applied
in
the researchwas
quasi experiment with factorial 2 x 2 design. The population of the researchwas
all eleventh classes (class XI) of science program of SMA Negeri 1 Lul>nkpakam on the even semester of 200712008 educational year which consisted of five classes which bad 214 students alltosether.
By using cluster random sampling. the subject of the research was chosen. It consisted of 80 students of class Xl-2 and Xl-3. Each class consisted of 40 students. Class XI-2 was taught by applying conventional instructional strategy!. Class XI-3was
taught by applying constructivitst instructional strategy.The instruments of data collection
were
the achievement test and creativity test. The achievement test consisted of 52 items and was tested to thestudent
of class Xl-1. After being tested, therewere
valid 36 items left. The creativity tes was tested on the samples of the research. ID class Xl-3, itwas
obtained that 15 students of 40had
high creativity and 25 studentshad
low creativity. ID class Xl-2, it was obtained that 16 students of 40had
high creativity and 24 studentshad
low creativity.The data were then analyzed statistically by determining data frequency distribution. By statistical basic calculation, mean, standard deviation, median and modus were
obtained.
Next, llji ~was
done by using Lilliefors technique and 11}1llomognrltas done by using Barlett technique. Furthermore, the hypothesis
was
tested byusing ANA VA 2 x 2 and finally it was tested by using
Scbeffe.
The result of the data analysis showed that : (I) the students who were taught by applying constructivism instruc:tional strategy got higer achievements of physics
than
the ones who were taught by applying the conventional instructional strategy, (2) The students whohad
high creativity got higer achievementsthan
the ones whohad
low creativity, and (3) therewas
an interaction between the instructional strategy and the students' creativity on the students' achievement of physics.Based on the findings, it can be suggested that the students • characteristic especially the creativity of the students should be considered when instructional strategy was applied because constructivist instructional strategy is more appropriate to be applied for the students who bad high creativity. Where as conventional instructional strategy is more appropriate to be applied for the ones who had low creativity. This research can be
developed
by
other researcher
by
conducting a kind of research
in
other place
with
DAFTARISI
Halaman
ABSTRAK •···•···•···
KATA PENGANTAR ...
mDAFTAR lSI ...
vDAFT ART ABEL ... ...
viiiDAFT AR LAMPIRAN ...
ix
DAFTAR GAMBAR ...•...
XBAD I PENDAHULUAN ... I
A.
Latar BelakangMasalah . . ... ... .. . . .. . ... ... ... ... . . . ... .. . .. I
B. ldentifikasi Masalah ...•...
S C. Batasan Masalah ... SD. Rumusan
Masalah ...6
E.
Tujuan Penelitian ... .... ...7
F. Manfaat Penelitian ... ... 7
BAD
UKERANGKA TEORJ, KERANGKA BERFOOR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS ... 9
A. Kerangka Teori ... 9
I. Haldk.at dan Hasil Belajiar Fisika ... 9
2. Hakikat Sttategi PembeJajaran ...••... 16
a. Halcikat Strategi Pembelajaran Konstruktivisme ... 19
b. Hakikat Strategi Pembelajaran Konvensiooal ... 29
3. Hakikat Kreativitas . .. . .•.. ... .... ... .. . ... .. ... . .. .. ... 32
4. Hasil Penelitian Yang Relevan ... ,... 38
B.
Kerangka Berfikir ... .... .•...39
I. Perbedaan Strategi Pembelajaran Terbadap Hasil Be.lajar
Fisika Siswa SMA
Negeri I Lubukpakam ... ...39
2. Perbedaan Kzealivitas Tnbadap Hasil Belajar Fisilca
Siswa SMA Negeri I Lubuk Pakam •••••••.••.•.•..•..•.•... 43
3. lnteraksi Antara Strategi
Pembelajaran
DenganKreativitas
TerhadapHasil
Belajar Fisilca Siswa SMA Negeri I Lubuk Pakam ... 44C. Hipotesis Peoelitian ... 47
BAB
m
METODOLOGI PENELITIAN ... 48A. Tempat
Dan
Waktu Penelitian ... 48B. Populasi, Sampel dan Subjelc Penelitian ... 48
C.
Metode dan Rancangan Peoelitian ... 48D. Variabel Penelitian dan
Defenisi
Operasiooal... SOE.
Teknik dan lnstrumen PengumpulanData...
52
F. Prosedur dan Pelaksanaan Perlalcuan ... 58
I. Prosedur Pelalcsanaan ... 58
2. Materi Perlakuan ... 58
3. Pelaksanaan Pelalruan ...
59
4. Pengonttolan Perlalcuan .. ... ... ... ... 61
G . Analisis
Data .... .... .... .. ... ... .. .... ... ... .. .... .... . .. ...
64BAB
IV BASIL PENELITIAN ... ... 66A. Deslaipsi
Data
basil Penelitian ... 66B. Uji Persyaratan Analisis .... ... 73
C. Uji Hipotesis ... 78
D. Pembahasan Hasil Penelitian ...
85E. Keterbatasan Penelitian ... ... .... ... .... .. .. ... 93
DAB V KESIMPVLAN, IMPLIKASI
DANSARAN ... 95
A. Kesimpulan ···-··· 95
B.
lmpl.ik.asi •••••.•...•••.•.•...•...96
C. Saran ···-··· 97
DAFT AR
PUST AKA... 99
LAMP
fRANRENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)INSTRUMEN TES IIASIL BELAJAR
•
DAFTARTABEL
Tabel Halaman
L Sintaks Strategj Pembelajaran Konstruktivis ... 28
2. Sintaks Strategj Pembelajaran Koovensional ... 31
3. Perbedaan Strategj Pembelajaran Koostruktivis dan Konvensional ... 42
4. Rancangan Penelitian Menggunakan Raocangan Faktorial2
x
2 ... 505.
Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Fisika (Sebelum Diuji). ... 526. Kisi-Kisi Tes hasil Belajar Fisika (Yang Valid).. ...
55
1. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Diajar Dengan Strategj Pembelajaran Kostruktivis ... 66
8. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Diajar Dengan Strategj Pembelajaran Koovensional ... 67
9. Distrtibusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Fisika Siswa Memilik.i Kreativitas Tinggj Yang Diajar Deogan Strategj Pembelajaran Konstrukti vis .. ... ... .. . ... ...•... .. . . .... ...
69
10. Distribusi Frelcuensi S~or Hasil Be1ajar Fisika Siswa Memilik.i Kreativitas Tinggj Yang Diajar Dengan Strategj Pembelajaran Konvensional ... 70
II . Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Fisika Siswa Memilik.i Kreativitas Rendah Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Konstrulrtivis ···-··· 71
12. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Fisika Siswa Memilik.i Kreativitas Rendah Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Konvensional ... ... 12
13. Data Induk Hasil Belajar Fisika ... 73
14. Rangkuman Hasil Uji normalitas dengan uji Liliefors ... 74
15. Raoglruman Hasil Uji Homogenitas Xelompok Strategi Pembelajaran ... 76
16. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Kelompok Kreativitas ... 11
17. Rangkwnan Hasil Uji Homogenitas Kelompok Strategi Pembelajaran dan Kreativitas ... ... 11
18. Ringkasan Hasil ANA VA Faktorial :2 x 2 Hasil Belajar Fisika ... 78
19. Rangkuman Hasil Uji Lanjut Scheffe ... 83
[image:8.607.66.537.71.691.2]DAFI'AR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
I
lnslrumellTes Hasi1 Belajar (Sebelum Diuji) ... 103
2
Validitas Tes Hasil Belajar ...•... 114
3
Tes
Krativitas Sisw.l ... 1394 Strategi
Pembelajaran ...
1495
Data Hasil Tes Kreativitas Siswa .... ... 206
6 Data Skor Hasil Belajar Fisika ... 209
7 Prosedur Perbitungan
Statistik.
Dasar ...213
8 Prosedur Perbitungan Uji Nonnalitas
Data
DengllllTeknik Lilliefors ... 220
9 Prosedur Perbitungan
Homogenitas Varians
Sampel Dengan T elmikBartlet .. .. . ... .... .... .. ... ... ... 226
I 0 Perhitungan ANA VA
Dua
Jalur Desain Faktorial 2 x2 ... 232II Prosedur Perhitungan
UjiLanjut Scheffe ... 237
12 Tabel
Kooversi ... ...
24113
Surat Keterangan ... 248
14
Riwayat
Hidup ...254
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
I. Proses Pembentukan Kompetensi Baru Berbasis Paradigma Konstrulctivis ( Mujiman 2007: 27).. ... 21 2. Histogram Distribusi Frelruensi Skor Hasil Belajar Fisika Siswa Yang
Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Konstrulctivis ... 67 3. Histogram Distribusi Frekuensi Skor Hasil Bel ajar Fisika Siswa Yang
Diajar Dengan Strntegi Pembelajaran Konvensional... ... 68 4. Histogram Distribusi. Frekuensi Skor Hasil Belajar Fisika Siswa
Memililci Kreativitas Tinggi Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Konstrulctivis ... 69
5.
Histogram
Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Fisika SiswaMemili.lri Kreativitas lmggi Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Konvensional ... 70 6. Histogram Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Fisika Siswa
Memililci Kreativitas Rendah Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Kontrulctivis ... ... ... ... .. ... .. ... ... ... .... ... .... .... 72 7. Histogram Distribusi Frelruensi Skor Hasil Belajar Fisika Siswa
Memiliki Kreativitas Rendah Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Konvensional ... 73 8. Interaksi Strategi Pembelajaran dan Kreativitas Siswa... 82
A. Laaar Belauq Mualall
BABI
PENDAHULUAN
Ditinjau dari sistan pendidikan, keduduk.an siswa di sekolah merupakan sub
sistem yang perlu diperhatikan dalam men<:apai hasil belajar yang diharapkan selcaligus meocapai tujuan pendidikan nasional. Untuk mcncapaJ basil belajar yang diharapkan depla dilalcsanakllll melalu.i peningkatan kualicas pendidikan. Dalam mcningbthn kualitas pendidilcan, pemerintah melaksllllakllll berbagai upaya. antara lain mengadakan berbagai bcntuk pelatiban peningkatbn kompetensi guru, mcnyediakan sarana dan
prasarana
yang cukup termasuk media pembelajarllll, merevisi lcurikulum dan manajemcn scltolah. Tetapi sampais..r
ini kenyalaan yangterlibat bahwa kualitas pendidikan masih n:ndah.
Prawinldilaga dan Siregar (2004) mcnyatakan, sebahagian bcsar siswa tidak dapat menghubungk.an apa yang dipelajarinya dcngan pemanfaatan pengetahuan tencbul dikemudian hari. Kemudian basil srudi alchir Balnt.ng Dikbud menund Widodo (dalam Plllljaitan, 2006) ballwa, daya scrap siswa sccara umum reratanya
masih rendah.
Dalam kegiatan pembelajaran, ada batasan ketercapaian basil belajar pali11g minimal yang harus diperoleh siswa disebut Stander Kc:tuntasan Belajar Minimal. 8erdasarbn Stander Pendidikan Nasional, nilai basil belajar fisika paling minimal
adalah
75.
Bila ditinjau seem Nasiooal lcemudian ketingk.at
Provinsi bebk;lnDenpn demilciaD dapal dinyalakan nilai mala pe~aran fisib khususnya di SMA matanya masib di bawab standar.
Demilcian juga balnya rata-rata nilai mata pelajaran fisika di SMA Negeri I Lubukpalram lebih kccil dari 7S atau masih rendab, sebingga nilai mata pelajaran
fisika di SMA Negeri I Lubukpakam masib perlu ditingkatkan. Oitambah lagi dari hasil pengamatan pada studi pendahuluan bahwa dalam proses pembelajaran guru-guru fisika di SMA Negeri I Lubukpakam cendenmg menggunakan Slratcgi pembelajvm koovensiooal yakni guru mengajar dengan meojelaskan, memberi eontob penyelesaian soal yang penyelesaiannya dikerjakau guru, memberi tugas dan melakukan penilaian. Jadi proses pembelajaran masih berpusat pada guru atau guru lebih aktif dari siswa, sehingga membuat siswa kurang aktif karena siswa banya
dapal memahami pembelajaran sesuai dengan peojelasan yang diperoleh dari guru saja. Akhimya siswa lrurang dapat mengembengkan pengetahuannya. Hal inl sesuai dengan pernyataan R.aka Jooi ( 1993) yang mengemukakan, bahwa proses pengajaran telah dikebiri menjadi peroleban informasi dengan sistem tagihan yana mengutamakan basil belajar jangka pendek, semenlllnl pembentukan kemampuan berpildr dan kemampuan pemecaban masalah masib culrup jaub teningpl penanganannya.
Sebagaimana peran guru dalam proses pembelajaran, guru memotivui dan membimbing siswa dalam memanfaatlwl belajamya untuk mencapai hasil bel~ar
yang diharapkan. Guru bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadl di kelas
dalam
membentu pertembangan
si.swa, temyatasebagian
guru
kurang tcrmotivasiterlladap tupsnya sehingga kurang tepet menggunakan strategi atau mdOdc yang
digunakm ketika menyampaikan materi pelajaran dalam berbagai kegiatao
pcmbelajaran. Dllri keterangan di etas, jelaslab kCUftlll8kiola tidlk tm:apai basil belajar yang diharapkan atau rcndahnya basil belajar ymg dipcroleb siswa. Masalab ini tlmbul sesuai dengan basil pcnclitian Radikum (1989) mcnyatalcan bahwa kegiatan pembelajaran di Indonesia kutang efektif, kutang efisien dan kutang mengpirabkan.
Untuk meningkatkan basil belajar yang optimal, banyak faktor yang
mc:m.pengarubi dan mengbaruskan semua pibak yang terlibat dalam pendidikan. Menurut Syab (1995) ada tiga faktor yang r:nepenp1lhi basil belajar, yaitu: (I) faktor internal (faktor dalam diri siswa) yakni jasmani atau kondisi fisiologis dan robani atau kondisi psikologis seperti intelegensi, sibp, babt, minat, motivasi dan kreativitas, (2) fak.tor ekstemal (faktor di luat diri siswa) yakni kondisi lingkungan siswa, dan (3) faktor pendeblan pembelajaran (llfiPiocb to le:aming), yaitu jenis upaya be !ajar siswa yang meliputi strategi dan metode pembelajaran siSWL
Ketiga faktor di
aw
barus dipabami dengan balk oleb sanua pibak yang terlibat dalam dunia pendidikan. Faktor internal dan eksterna1 siswa serta faktor pendekatan yang digunak.an guru dalam proses pembelajaran tentu mcoingka•kan lcualitas basil belajar slswa. Karena itu ketiga faktor ini sangat perlu dipcrbatikan dalam meningkatkan kualitas basil belajar.Baoyak komponen yang sating berinteraksi dalam prose.s pembelajaran, salab satu di antaranya adalab siswa. Dengan mengenal lwakteristik siswa ak.an dapat memudabkan guru untuk memenubi kebutuban siswa, yakni dalam mendesain pembelajaran yang digunllkan sebagai pendckatan pembelajaran. Sctelab menpnalisis materi pelajaran dan mengenal kank1eristik siswaoya. guru abn lebih mudah memilih pendekatan dengan menyesuaikan metode, media dan komponen
.•
lainnya dalam mendesain sttategi pembelajuan. Strategi pembelajaran yang tepat
atau sesuai a.kan mendukung proses pembelajuan efektif dan efisien, serta berpengaruh terbadap peningbtao basil belajar siswa.
Melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajamya bahwa, proses pembelajaran pada haldkatnya dapat meogembangkan kreativitas siswa. Namun dalam pelaksanaaonya seringkali 8)llU tidak menyadari, bahwa masih banyak kegiatao pembelajaran yang dilaksanakan Jrurang memperflatikan faktor kreativitas, bahkan ada juga justru meogbambat kreativitas siswa. Dalam proses pembelajaran sedang berlangsung terkadang seorang guru keliru, misalnya dalam menyelesaikan soal-soal guru cendrung memaksakao caranya untuk mengatasi masalah siswa. Hal inl dapat menimbulkan ketidakpuasan belajar siswa, padahal bila diberi kepercayaao kepada siswa untuk menyelesaikannya mungkin ada gagasan baru ditimbulkan siswa yang unik dan diterima· siswa lainnya. Dalam kondisi yang demikian, kreativitas siswa terl!ambat atau tidak dapat berkembang
secara oonnal.
Apa yang diungkapkao di alas dapat dilihat dalam proses pembelajaran di kelas, ada guru yang lebih menekankan pada aspek kogniti~ misalnya taopa memperflatikan karakteristik siswanya. Sebagian besar berpusat pada pemahaman bahan pengetahuan dan ingatan. Dalam situasi demikian, biasanya siswa dituntut untuk menerima apa saja yang dianggap penting oleh 8)llU dan menghafillkannya.
Berdasarkan basiJ penelitian Seels dan Richey (1994) mengkaji hubungan karaltteristik siswa dengan basil belajar dapat digunakan untuk keperluan
menuK:~~~g pembelajaran.
Dengan
mcngetabuikarakteristik siswa;
guru
Jcbih mudahmaanc:ang strategi pembelajaran. Bila strategi pembelajaran yang digunakan sesuai
dengan
karakteristik siswa, a.kan mempermudah siswa untuk belajar scbingga dapatmeningbtk.an basil belajar siswa. Jadi basil belajar siswa juga dipeogaruhi oleb faktor berada di dalam diri siswa yaitu kreativitas siswa.
8. ldeaftfDrasi MMallllt
Berdasarbn uralan latllr belakang masalah, dapat diidentitikasi masalah penelitian ini yaitu: Apekah penggunaan stralegi pembelajaran yang berbeda akan membcrikan pengaruh yang berbeda terbadap basil belajar fisika? Stralegi pembelajaran 111-ub yang paling efektif dan efisieo dalam menpjarican mata pelajaran fisika? Apabh dengan menggunakan stralegi pembelajaran konstrukti vis akan meningkatkan basil belaju flsika siswa? Apakah kreativitas siswa
IIUICIIIpengaruhi basil belajar 6sib ? Sejauh mana peopruh krealivitas siswa
terbadap basil belajar flsika? Apekah siswa yang memiliki krealivitas tinggi bila diajar dengao stralegi pembelajaran konstruktivis akan memperoleh basil belajar flsika yang tinggi atau sebeliknya? Apeltah siswa yang memilllcl krealivitas reodah bile diajar dengao stralegi pembe)ajaran konvensional akan memperoleb basil belajar tinggi atau scbalilcnya? Apakah m.inat belajar siswa berpeogaruh basil belajar flsika? Apakah gaya belajar siswa akan mempengaruhi basil belajar fiSika? Media
ape yang tepat digunakan dalam pembelajann flsika?
C. Pe•bat.saa Maulalt
Berdasarkan pennasalahan yang tellh diidentifikasi, menunjukkan banyak masalah
yang
dap!ICdikaji
yang berbubungandcngan basil
bclajar fisikadi SMA
Negeri I Lubukplkam. PembelajaAD merupakan suatu proses 11tau sistem yang komponen-komponennya terdiri alaS lcarakteristik siswa, strategi atau metode
pembelajaran yang di8lm•ken lliJI'U, IIIID8jcmen. sarana ~ dan sebagainya. Untuk memperolcb basil bclajar yng diharaplcan maka kompooen-komponen siste:m
tidak botch luput dari perhatian guru.
Karcoa kctcrbemsan kcmampuan. wa1ctu dan dana, malta peoelitiao ini diarahkan kcpada pcogarub sttategi pembclajat84 tcrbadap basil bclajar 6sika di SMA Negcri I Lubukpakaro ditinjau dari segi lwakteristik siswa. Penelitian ini
haoya meogkaji bcbcnlpa falrtor yang diduga saogat mempengruhi basil bclajar fisika di SMA Negeri I Lubukpabm yaitu stralegi pcmbclajarao dan kreativitas
bclajar siswa yang dapat meoeotubn Jrualitas pembclajaran fisika.
Agar lebih mempcmmdah pcoafsinm faktor-faktor yang dimaksud dalam peoelitian i.oi, pcrtu diberibo """-" sebel!l'i berilrut: (I} basil bela jar 6sika dibewi pada ranah kognilif yang ditujukao uotuk kcbs XI lP A. (2) stratcgi
pcmbclajata4 dibelasi pada stratcgi pcmbelajaran kootruktivis dan strategi pembclajarao konveosiooal yang dikerobaogkao dalam bcntulc program reocana pclaksanaan pembclajaran bcnlasarbn Jrurikulum KTSP kclas XI IP A. dan
(3) tiogkallacativitas siswa deogen mcmbcdakao siswa memiliki lacativitas tinggi dan siswa meoriJilci laeativitas rcnd.h.
D. R.IIID-D Masalall
Be:nlasaJbo pembatasm mesalab maka rumusao masalah dalam pcoelitiao ioi adalah sebagai berilrut:
I. Apalcah siswa yang diajar
demsan
strategi pembelajaran koostnlktivis akao n.cmpcrolcb basil bclajar 6sib yang lcbih tioggi dari siswa yang diajar deogm strategi pcmbelajaran konvcnsiooal?2. Apakab siswa yang mcmiliki k:n:ativitas tinggi akan memperoleb basil belajar
fisilta yang lebih tinggi dari siswa yang memiliki Jaeativitas rendah ?
3. Apakab terdapat in1mlksi antara strategi pembelajaran dengan kreativitas siswa
terhadap basil belajar fisilta ?
E Tujuaa PeaeHtiaa
Tujuan penelitian inl adalah sebagai berilrut:
I. Untuk mengetahui siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran konstruktivis akan memperoleb basil belajar tisilta lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran konvenslooal . .
2. Untuk mengetahui siswa yang memiliki kreativitas tinggi akan memperoleh basil belajar fisilta lebih tinggi dari siswa yang memiliki kreativitas rendah.
3. Untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dengan Jaeativitas dalam mempengaruhi hasil belajar tisika.
F. Maafaat PeDdltiaa
Hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi masukan bagi tenaga pendidik khususnya guru fisika, baik yang 'bersifat teoritis maupun praktis. Secara teoritis meoambah khasanah pengetahuao khususnya teori-teori belajar dengan strategi pembelajaran serta bubungannya dengan lwakteristik siswa, sebagai:
I. Infonnasi bagi guru untuk memperluas wawasan pengetahuan mengenai strategi pembelajaran koostruktivis.
2. lnformasi bagi guru untuk mengetahui pengaruh kreativitas siswa temadap basil belajar fisika.
Secara praktis merupalcan informasi tentang pengarub strategi pembelajaran konstruktivis untuk memudahbn siswa belajar, yang berguna:
I. Bagi guru mata pelajaran fasika dapet mengembangltan atau mene•apltan
altematif sttatcgi pembelajaran yang Jebih sesuai dengan kreativitas siswa. 2. Sebegai informasi dan referensi dalam bidang penelitian yang relevan, begi
peneliti selanjutnya.
A. Kaimpulan
BABV
KESIMPULAN,IMPLIKASI DAN SARAN
Bmlasarlum basil pengujian bipotesis, daJam penelilian ID1 dapat
disimpu1kan sebagai benlcut :
I. Siswa yang dilljar dengan sttategi pembelajaran konsmlklivis memperoleh basil belajar fisib lebih tinggi dari siswa yang diajar deogan ~ sttategi pembelajamn konvensional.
2. Siswa yang memiliki .kreativitas tinggi memperoleh basil belajar fisika lebih tinggi dati siswa yang memtiOO lcreativiW rendah.
3. Terdapet inler.lksi anlara strategi pembelajaran denpn beat.ivitas siswa dalam mempengaruhi basil bela jar fisilca siswa.
8. Has~l belajar fisib kelompok siswa yang memiliki krearivitas tinggi, siswa
yang diajar denpn strategi pembelajaran konstruktivis lcbib tinggi dari basil belajar fisilca siswa yang diajar deqgan sttalegi pembelajran koovensional. Denpn demikian pengguoaan strategi pembelajuan konstruktivis lebih lcpat
bagi siswa yang mem.ilil<i kreativitas tinggi dibandingkan dengan peoggunaan sttategi pembelajaran konveosional.
b. basil belajar tisilca kelompok siswa yang mcmiliki krabviW rendah, siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran koova:~sionallebib tioggi dari basil belajar
fisika siswa
yang diajardengan
strategi pembelajcmkonstruktivis.
Deugan derDikian Slnllegi pembelajaran kooveo.sional lebih tepat digunakan
bagi siswa yang memiliki la'eativitas rendah dibandinglam dengan strategi pembelajanm konstruktivis.
a
lmplikasiPembelajaran fisika yang materi menglllldung !Uta, konsep, prinsip dan ~ sehingga diharapkan ketc:riibaum mental serta fisilcnya, sehingga siswa dapat mengkonstruksi pengc:tahuannya melalaui diri sendiri atau melalui sosiokullural lingkungan bet.jamya. Untult mcnciptabn simasi belajar yang c:feklif,cfisisc:n dan menyenaogkan. Pcmbelajaran konstruktivis dapat dikakatan , bahwa guru tidak hanya mcmberikan peogctahuan semata tctapi mcmberikao Jcemudahan belajar siswa, kebcbasan a1au kesemps~a~~ Jcepada SISWB IUituk
maletl)ukan, berikutnya meucrapkan ide-ide mereka scndiri tmtult belajar.
Dalam mct1gemban tugasnya dengan baik, para guru hendakanya menguasai berbagai strategi pembelajaran anran lain strategi pembelajar1111 konstruktivis dan strategi koovensional yang akan digunabn dalam proses pembclajaran. Selain itu. guru jnga baros mcmpematikan kataktcristik si&wa sepcrti kreativitas siswa. Dengan menguasai berbagai macam stratcgi pembelajaran, guru dapat mcogctahui kc:lc:bihan dan kc:lc:mahan masing-masing strategi pcmbelajlllllll. Selanjutnya deogan mcugctahui Jcaralcteristik, dcngan mudah dapat meoentubn stlatc:gi pc:mbelajaran mana yang sesuai digunakan dalam proses pembelajaran.
Untuk memperoleb basil belajar .fisika yang liDggi, bendalcoya dalam menyampaikan matc:ri pembclajanm, gmu dapat menenpbn strategi pembelajarao kOilSIJ\Ilai vi& yan.g sesuai dcngan laativitas tinggi dan strategi pembelajaran koovcnsional untuk siswa yang memi'lilci .kreativitas rendah. Temuan penclitian
menunjukkan pada siswa yang memililci laeativitas tinggi yang diajar deogan sl>mgi pembelajar.m konsll'Uktivis memperoleh basil
beJa.i-
fisika lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan sttategi ltonveosional, sebaliknya siswa yang memililci kreativitas reodah yang diajar dengan stratcgi pemhelajaran konvcnsional mcmperolch basil bclajar lebih tiuggi dari siswa yang diajar deogan strategi lcOIISiruktivis.C. Saran
Berduatbn implikasi pada babaspn scbclwnnya. dapat disampaibn saran sehapi bcrilrut :
l. Untuk peoingkatan bast1 bclaja:r tisika, gnru beodaknya memperbatikan pootcnsi"i)Oteosi a wal yang ada pada diri siswa. Salah satu potensi yang ada
yaitu tingkat kreativitas yang berbcda pada sctiap siswa. Agar lebih mudah mengelompokkan pembclajaran sesuai dengan kanllcteristilmya, bendalmya diadakan pengisian anglcet atau tes lccpr1badiBD lainnya untuk mengenal siswa yang akan bclajar.
2. Penclitian ini masih perlu dtkcmbangkan Jebih lanjut yang Jebih luas,disanmlcan pG& penelili yang lain untuk mela.Jrukan penelitian didaenh yang lain dengan lcondisi yang berbbeda sehingga diperolcb basil peneliti1m ini dapat
meocenninkan ltoodisi yang lebih umum.
Saran-saran
yang dikemukaltanpada pemanfaalan
basilpenelitian
ini.
dapatdikcmulcan sebagai berikut:
l. Uotuk mengupayalam pcniogbtan basil belajar tw1ca di SMA Ncgeri l Lubukpak11111 dapat dilalrubn dtmg~n cosialjsasi slratcgi kepada guru-guru kcmudian OlCIICT'8pkan strategi pembelajaran yang scsuai antara lain adalah strategi pembelajaran konstrukt:ivi.s dan strategi pembelajaran konvensional. 2 . Strategi Pembelajaran dan karakteristik siswa merupakan sustu komponen yang
dapat mempengaruhi basil belajar. Olcb karena itu gwu scbagai perancaog
pembelajaran perfu mempertimbangbo karalcteristilc siswa dalam mcrancang
proses pembelajaran. Stratcgi pembelajaran konstruktivis reruji lebih tcpat ditaapbu pada siswa yang memiliki laeativitas tinggi dan stratcgi pembelajarm konvcnsional lebih tcpat ditcrapbn pada siswa yang memiJilcj laeativitas rcndab..
DAFT All PUSTAKA
AECT. 1997. The Definition of Educotfona/ Tecnology. Washington, D.C : Association for Educational Communications and Tecnology.
Anggraeni,W. I999. Studi Faktor- Faktor Yang Mempeng.arub.i ~stasi Belajar Fisib Kelas I SMU Ncgeri Tanggul Jcmbcr Tahun Ajaran 199811999.Malmg. Skripsi. FPMIPA IKJP Malmg.
Arikunto, S. 2002. Pro.redur Penelrlian (Suotu Pendekatan Praku k). Jalwta: Adi Malwtya.
Ary, D. Jacob, L. C & Razavieh, A. Pengontar Penelition. Terjemahan Oleh Arief Furthan. 200.S. Surabaya: Pustaka Pclajar.
Bean, R.l 995. (.ora Mengemlxmgkon Krt!alivitas Anak .Jakarta Rincka Cipta.
Bloom, B, S. 1982. Human Characterlslfc and School learning. New York: Me
Graw-HiU Broh Company.
~ . J. l996. T1te Cultural of £ducorron. London : Harvard Univercily ~ss . Brooks, J.O. and Martin 0, Broob.. 1993. The Case for Consructivist Classrooms.
Alexander. VA : Association for Supcrvition and Curriculum Development. Bud.ining.sib, A, C. 200.S. Be/ajar Dan Pembelajaran. Jakar1a: Rineka Cipta
CaiculaTri Jaya.S.2003. Maioan Pcnd.idibn scbagai Media Ebprcsi Kcnmnp, an Krcatif Anak.
Tests.
PPs Scni Rupa ITB Bandung.Dahar, R. W. 1998. Tcori-Teori Be/ajar. BandWtg: Er1angga.
Degcng, I. N. S. 1991. Karakteristi/c Be/ajar Mahasiswa Bcrbagai Perguruan Tinggi
di lnt.Wnesla. Dcpdikbud. Di.rjen Dikti. Proyck Peogcmbangan Pusat Fasilitas Bersama antar Universitas (IUC).
----Dcpdikoas DUjen Dikdasmen. 2003. Pedoman Khusus Pengembangan SilabJU dan PtnellonMata Pelajamn Fisiko. Jakar1a
Dick. Wand Carey, L Carey, J.O. 2001 .The Systematic Design of /ntruction. New Y o.-k : Longxnan.
Djamarah, S.B. 1994. PreJtasl Be/ajar
Da11
Kompetemi Guru.Surabaya : Usaha
Na.siooal.
Foster Bob. 2003, Fisika SMU Kelas I, Jakarta; Erlangga
•
Gagne.. R..M. and Le&lie J.B, 1978. Principlec uf lnstructlonol Design. New York : Holt, R.ioedlart aod WmtoiL
Gagne, R.M 1977. The Condirtonlng of learning. New York: Holt. Rinerhart. Gagnon, W, G and Collay, M. 2001. Designing for Learning, Six Element in
Constructivist Closf"'Om.f. California : Corwin Press, Inc.
Grcdler, M. E. B. 1986. Be/ajar Jan Membe.lajarkon. Jakarta : Rajawali Grafindo Persada.
Guilford.
J . P .. 1981. 1bree Faces of Intellect "Dalam W.B. Barbe & J.S. Renzulli(Ed). Psychology and Education of the Gifted New York : Irvington
Harsanto, R. 2005. Melotih Anok Berpikir Ano/11/s, Kritis don Kreotif. Jakarta : Gasindo
ffassonbab, Z.l. 2007. Mengasoh Pildran Kreatif don Krill$. Bandung : Nuansa
Holiday & Resnick, 1978. Fisib. Terjcmahan oleh Pantur Silaban- Erwin Sucipto. 1998 Jakana; Erlaogga
Kemp, J .E.198S. Proses Permconoan Pmgajorrm. Baodung : ITB Ba~>dung
Kaoginan M. 1996. Fisib SMU Kelas 3, Jabrta; Erlangp
Mudji:man, H. 2006. Be.lojor Mottdiri. Surakarta : lembaga Pengembangan Pcudidibn UNS
Mulayadi dan Ninawati. 2007 " Hubungm Amara Krcativitas lotclegeosi dan Prestasi Akadmeik " Bekasi: Tesis PPs Univcrsitu Sebelas Maret
Mulyasa, E. 2007. Menciptokon pemhelojomn Kreotif don Menyenangkon. Bandung : PT. Rcmaja Rosda K.uya
Monmdar, U. 1995. Pengembangon Kreotivltos Anok &rboko. Jakarta : Rineka Cipta.
MIBlandar, U. 2007. Mengembangkon &Hat Don Kreotivltos Anok Sekoloh. Jakarta: Gramedia.
Nasution, S. 2004. Metode Re.uorch (Pene/ition 1/miah). Jakarta : 8umi Jakarta..
Nugrobo Jolco, ZOOS, Evaluasi Mandiri Fisa'b SMA. Jakarta;
Ertanw
Olivier. A. 1999. Comtructivist Learning Theory in Human. Parow- East : Ebony BrooksCC.
•
PwJ9aUtaa, B. 2006. KDI'Oberisllk PWdajar don KoniTilnlsilf)'O Terhadop HtUII Be/ajar. Mcdan : Poda
Petty. G. 1997. Creativity. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Piirto, J. 1992. Those Wbo Create. Dayton, Ohio: Ohio Pcycbologi Press.
P.awil~ S dan Siregar E. 2004. Mozoik Te!cnolgf Pendidikan. Jakarta :
Preoada Cipta.
Pumama. 2006 "Peogaruh Pembelajaran dan Kreativitas Terbadap Prcstasi Belajar Bahasa Arab" Surakarta : Tens PPs Universitas Sebdas Maret
Radilcum. 1990. Pengembangan Sistem ln.•truk.nonol do1om Sudjan<'O, S. (F.D). Beberopo Pengembangon Sumher Be/ajar. Jakarta : Madyatama Sarana Pcrbsa.
Rake Joni, T. 1993. Peningkatan Mutu Pendldlkan Mela/Jd Pemhelajaran Aktlf dan
8ennokna. Jakarta : Konsorium llmu Pendidik.an, Dikti
Rcigcluth, C M. 1983. lnstrvctWnol Design Theories and Motkls. An Overview of Their Curnct Status. London : Laurence Erlbaums Assosiates.
Roestiyah. 2001. Slrotegi BelajarMengojor. Jalau1ar : Rioeb C.ipta
Rogc:n, C. 1932. "Towards a Theory of Creativity" DaJam P .E. Vennos (Ed.),
Creativity. MidJesex: PinguiD Broolcs.
Romiszowsky, A.J. 1981. DesignitrK Instructional System. London: Rogan Page Ruwmto Bambang. 2006, Fisib SMA Kelas XI. Yogyakarta; Yudhistira.
Sanjaya. W. 2005. Pembelajaron Dalam Jmplementasi Kurikulum Btrbasl Kompetenn. Rawamangun Jakarta : Kencana Preoada Media Group.
Sanjaya, W. 2007. Slrotegl Pembelajaron DerorlenttUi Stondar Proses Pendtdikan.
Jakarta : Prenada Media Group
Seels, B.S. dan Richey, RC. 1994. Definition and
Domains
of The Fild. Washingtoo AECTSetijadi. 1986. Deflnisi Tdnologt Pendidikan. Jakarta : Rajawali.
Sibocnbing. I.E. 2004 " Pcoproh Metodc Pembelajaran dan Kreativitas Terbadap Hasil Belajar SiswL Medan ": Tesis PPs UNIMED.
Slameto. 2003. Be/ajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Asdi Mahasatya.
•
•
•
Slavin, E.R. 1994. Educational Psycology : The.ory and Practice. Toronto : Allyn aDd .Bacon.
Snclbccker, G.R I 974. Leomi~Jg Theory, Jrutructlonal Theory : and P4)!COt!ducatlonaf Design. New Yotk : McGraw-HilL
Sudjaoa. 1992. Metoda SratlsliM.L Bandung : Tarsito
Sugiyanla. (2005). Peudekatan Komflik Kognetif DaJam Pembelajanm Fisilca. Yogyakarta: Tem Wldiyaiswan LPMP DIY.
Sulami 2006 " Pcriledun Peogarub Metode lnquiry~Di8covecy dan
Konvemional
Tem.dap Prestaii Belajar IP A " Sunskarta : Tesis PPs Universitas Scbelas
Maret.
Sup.man, A 1987. Detal" .ln.rtrub:lonol. Jakarta : P2T UT Direktorat Jcndentl Pc:ndidikan Tinggi, Departemen Peodidikan Dan Kebudayaan.
Supriadi, D. 1995. KreoJivita.r, KelnJayaan dan Perh!ml>ongan JPTEK. Bandung : CV. Alpa Beta
Syab Darwyan dltk. 2007. Pengontar Statistik Pendidikml. Jakarta : Gaung Persada Pres
Syab, Mubibbin. 199S. Pslkclogi Pendidikcn dengan Pendekatan Terbaru. Bandung
: Ra.da Karya .
----Tahllll 2003. Kurlfculum Berbosis Kompeten:d (KBK). Mata Pelajanm Fis.ika SMA Jakarta : Departauco Pendidikan Nnional
Trianto. 2007. Model Pembelajoron Terpadu dalam Teart dan Prakuk. Surabaya : Perpustaban Nasional.
Tuc:tuwn, B.W. 1978. Conducting &lucational Reutm:Jt. New York : Hourcourt Brace Javanovich, Publishers
U~ 2002. Pendewtan Konstrufrtivis. Jakarta: Departemm Pendidikan Nuional Uno, H.B. 2007. Tcori Motivasi &. Pcngulrunumya. Jabr1a: Bumi Aksara.
U - , H. dan Akbar, P. S. 1995. Penganlor StalisiiM.L Jakarta: Buana Aksara. Walpole, R.E. 1992. Pmgcmtar Statistlfc:a. Jakarta : Gl81•"'1tia Pustab Utama
Wibuan, I Putu Elca.. 2003 "lmplemeutasi Model Belajar Koostruktivis Dahllll Pembelaj8111ll F'ISika Uotuk Meogubab Mislconscpsi Siswa Ditinjau Dari Penalalarao Formal Siswa»Tesi.J PPs !KIP Negeri Singaraja.
Zayadi, A dan Majid, A 2004. Tadzkirah. Jalcarta : Raja Grafindo Penada