1
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung secara sadar, terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia atau masyarakat suatu bangsa. Hal ini berarti bahwa pembangunan senantiasa beranjak dari suatu keadaan atau kondisi kehidupan yang kurang baik menuju suatu kehidupan yang lebih baik dalam rangka mencapai tujuan nasional suatu bangsa (Siagian,1985).
Pembangunan yang baik dan merata dapat meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang seringkali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riil per kapita. Jadi tujuan pembangunan ekonomi disamping untuk menaikkan pendapatan nasional riil juga untuk meningkatkan produktivitasnya. Umumnya tingkat output pada suatu saat tertentu ditentukan oleh tersedianya atau digunakannya baik sumber daya alam maupun sumberdaya manusia, tingkat teknologi, keadaan pasar dan kerangka kehidupan ekonomi (sistem perekonomian) serta sikap dari output itu sendiri (Suparmoko, 1992).
masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat. Dengan adanya sistem otonomi daerah maka pemerintah daerah akan lebih tanggap terhadap kebutuhan masyarakatnya sendiri. Proses politik dalam masyarakat dengan skala kecil akan cepat dan efisien daripada dalam masyarakat yang luas. Dengan pemerintahan yang lebih dekat dengan masyarakatnya akan lebih sedikit kekurangan atau kesalahan yang akan dibuat dalam mekanisme pengambilan keputusan. Dengan sistem otonomi daerah, masyarakat dapat menyediakan jaasa pelayanan yang berbeda-beda dengan tingkatan yang berbeda pula yang sesuai dengan prefensi masyarakat yang bersangkutan, penduduk akan bebas berpindah tempat tinggal ke daerah yang sesuai dengan keinginannya (Suparmoko dan Irawan, 2003).
sumber-sumber keuangan telah banyak bergeser ke daerah baik melalui perluasan basis pajak maupun dana perimbangan. Hal ini sejalan dengan makna desentralisasi fiskal yang mengandung pengertian bahwa kepada daerah diberikan (Haryanto,2006) :
1. Kewenangan untuk memanfaatkan sumber keuangan sendiri yang berasal dari pendapatan asli daerah (PAD) yang sumber utamanya adalah pajak daerah dan retribusi daerah dengan tetap mendasarkan batas kewajaran.
2. Didukung dengan perimbangan keuangan antara pusat dan daerah.
Dalam rangka otonomi, daerah diberi kewenangan untuk dapat mengisi sumber dana yang ada sesuai dengan potensi dan keadaan daerah masing-masing sehingga nantinya dapat meningkatkan pendapatan daerahnya untuk kepentingan pembiayaan rumah tangganya sendiri. Pendapatan asli daerah sebagai salah satu sumber pendapatan daerah, merupakan sumber pendapatan yang dapat diperoleh dengan memanfaatkan serta mengelola sumber-sumber keuangan daerah sendiri (Arsyad,1992).
penerimaan pajak bumi dan bangunan, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan, penerimaan dari sumber daya alam, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus (Sukirno,1999).
B. Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dikemukakan adalah seberapa besar pengaruh produk domestik regional bruto (PDRB), pengeluaran pemerintah (PP), jumlah penduduk (JP), laju inflasi (INF), dan krisis ekonomi (KE) terhadap pendapatan asli daerah (PAD) di kota surakarta tahun 1991-2012.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis produk domestik regional bruto (PDRB), pengeluaran pemerintah (PP), jumlah penduduk (JP), laju inflasi (INF) dan krisis ekonomi (KE) berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah di kota surakarta tahun 1991-2012.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain adalah: 1. Bagi badan perencanaan daerah kota surakarta, sebagai bahan
pertimbangan dalam membuat perencanaan pendapatan asli daerah yang akan dilakukan pemerintah daerah kota surakarta.
2. Bagi dinas pendapatan daerah kota surakarta, sebagai bahan masukan dan acuan pengambilan kebijakan dalam upaya meningkatkan pendapatan daerah khususnya pendapatan asli daerah di kota surakarta.
E. Metode Penelitian
Guna menganalisis pengaruh pengeluaran pemerintah, produk domestik regional bruto,jumlah penduduk, krisis ekonomi, dan laju inflasi terhadap pendapatan asli daerah dengan menggunakan metode ordinary least squares (OLS), model regresi linier berganda maka formulasinya sebagai
berikut:
lnPAD = β 0+β 1 lnPP+β 2 lnPDRB+β 3 lnJP+β 4KE+β 5 INF+Ut
Keterangan :
lnPAD : Pendapatan Asli Daerah (Jutaan rupiah per tahun) lnPP : Pengeluaran Pemerintah (Jutaan rupiah per tahun)
lnPDRB : Produk Domestik Regional Bruto (Jutaan rupiah per tahun)
lnJP : Jumlah Penduduk (Jutaan rupiah per tahun) KE : Krisis Ekonomi (Sebagai variabel dummy)
D = 0, sebelum krisis (Tahun 1991-1998) D = 1, sesudah krisis (Tahun 1999-2012) INF : Laju Inflasi (Persen per tahun)
Β 0 : Konstanta
β 1,β 2,β 3,β 4,β 5 : Koefisien Regresi
F. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran yang menyeluruh dan memudahkan dalam pemahaman skripsi, maka disusunlah sistematika penulisan dalam penelitian sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dikemukakan landasan teori yang digunakan sebagai bahan pendukung atau mendasari penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang deskripsi data penelitian, analisis hasil penelitian, pengujian kriteria analisis, pengujian asumsi klasik, dan interpretasi ekonomi.
BAB V PENUTUP