ii
HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN INTERAKSI
TEMAN SEBAYA DENGAN STRES BELAJAR
T E S I S
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat guna Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Ilmu Psikologi
Agus Murtana S 300 110 023
PROGRAM MAGISTER PSIKOLOGI
SEKOLAH PASCASARJANA
vi MOTTO
“Tiap-tiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban akan apa yang dipimpinnya”
(H.R. Bukhori Muslim)
Jadikanlah sabar dan Sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah SWT bersama orang-orang yang sabar”
(Q. S. Al Baqarah : 153).
“Si pesimis menemukan kesulitan dalam setiap kesempatan; orang yang optimis menemukan kesempatan
vii
PERSEMBAHAN
Dengan segenap cinta dan doa karya ini penulis persembahkan untuk :
? K eluarga penulis tercinta
? Almamater U M S
viii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang senantiasa melimpahkan segala petunjuk, rahmat, serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis berhasil menyelesaikan penyusunan tesis ini.
Stres belajar merupakan salah satu masalah yang menyebabkan siswa kehilangan semangat dan motivasi untuk bersekolah, tidak konsentrasi saat pelajaran, sering membolos sehingga prestasi belajar menurun. Namun fenomena stress belajar masih jarang menjadi perhatian para peneliti, maka berdasarkan analisis kebutuhan penelitian (research need analysis) stres belajar pada siswa di SMA merupakan salah satu masalah cukup penting untuk diungkap dan dikaitkan dengan harga diri dan interaksi teman sebaya sebagai variabel prediktornya.
ix
sekolah tersebut, serta siswa-siswi SMA Negeri I Cawas yang telah bersedia menjadi responden penelitian
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada keluarga tercinta yang tiada henti- hentinya memberi dorongan moril dan materiil serta mendoakan untuk kelancaran dan kesuksesan penulis. Tidak lupa Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu, semoga Allah memberikan kenikmatan atas budi baik yang dengan ikhlas membantu kelancaran penyelesaian studi penulis.
Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih terdapat kekurangan, ibarat
kata tiada gading yang tak retak. Kritikan dan saran penulis harapkan untuk dapat
meningkatkan kualitas tesis ini sekaligus meningkatkan kematangan penulis dalam
memahami fenomena perilaku manusia. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi upaya
peningkatan kualitas sumber daya manusia kshusunya dalam pendidikan serta berguna
bagi kita semua.
Surakarta,
2014
x
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii
xi
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi stres belajar ... 12
3. Dampak stres belajar ... 17
4. Aspek-aspek interaksi kelompok teman sebaya... 28
xii
2. Pelaksanaan pengumpulan data penelitian ... 50
xiii
Tabel 11. Susunan aitemskala interaksi teman sebaya untuk penelitian 48 Tabel 12. Susunan aitemskala stres belajar untuk penelitian ... 49
Tabel 13. Jumlah populasi penelitian ... 50
Tabel 14. Hasil uji normalitas ... 52
Tabel 15. Hasil uji linieritas ... 52
Tabel 16. Sumbangan efektif dan sumbangan relatif ... 55
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran A.validitas dan Reliabilitas Skala ... 76
Lampiran B.Uji Asumsi Normalitas dan Lineritas... 84
Lampiran C. Hasil Analisis Data ... 91
Lampiran D. Alat ukur ... 101
xv ABSTRAKSI
HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN STRES BELAJAR
Tujuan penelitian mengetahui: 1) Hubungan antara harga diri dan interaksi teman sebaya dengan stres belajar; 2) Sumbangan atau peran harga diri daninteraksi teman sebaya terhadap stres belajar; 3) Tingkat harga diri, interaksi teman sebaya dan stress belajar. Subjek penelitian yaitu siswa-siswi kelas XI salah satu SMA di Kecamatan Cawas sebanyak 140 siswa. Pengumpulan data menggunakan skala harga diri, skala interaksi teman sebaya dan skala stress belajar. Teknik analisis data menggunakan regresi dua prediktor. Kesimpulan penelitian menyatakan ada hubungan yang sangat signifikan antara harga diri dan interaksi teman sebaya dengan stres belajar. Implikasi dari penelitian ini bahwa guru dapat meminimalkan stres belajar siswa dengan mengoptimalkan harga diri dan interaksi teman sebaya, yaitu dengan mengembangkan pola pembelajaran lebih aktif, kreatif, efektif menyenangkan yang mendorong kreativitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan, prakarsa, dan terobosan baru dalam pemecahan masalah belajar.