• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Celebrity Endorser "Agnes Monica" terhadap Minat Beli Produk Minyak Angin Aromatherapy Freshcare.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Celebrity Endorser "Agnes Monica" terhadap Minat Beli Produk Minyak Angin Aromatherapy Freshcare."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

Advertising is one of the promotional tools in marketing. One of the goals of an advertisement is made to establish consumer purchase interest for a product. One of the factors that affect a person's interest to make a purchase is to wear celebrity endorser. Celebrity endorsers in advertising acts as the person who talked about the products of a company, which will influence consumer attitudes and behavior directed at the product supports. Celebrities can function effectively, when a brand trying to maintain and strengthen its competitive position. Celebrities are quite often appear to be more trusted by the consumer at the time he appeared to support the products offered by the company. To measure the effect of the celebrity endorser, this research tries to identify the three components that can affect the credibility of celebrities as endorsers. As these components are expertise, trustworthiness, and attractiveness. Samples were taken by using purposive sampling method. Methods of data analysis using the test instrument (validity, reliability), and multiple linear regression method. The results showed that all variables used affect the buying interest. The variables that have significant influence is variable expertise.

(2)

ABSTRAK

Iklan adalah salah satu alat promosi dalam pemasaran. Salah satu tujuan dari dibuatnya suatu iklan adalah untuk membentuk minat beli konsumen akan suatu produk. Salah satu faktor yang memengaruhi minat seseorang untuk melakukan pembelian adalah dengan memakai celebrity endorser. Celebrity endorser dalam iklan berperan sebagai orang yang berbicara tentang produk dari suatu perusahaan, yang nantinya akan memengaruhi sikap dan perilaku konsumen yang ditujukan pada produk yang didukungnya. Selebriti dapat berfungsi secara efektif, ketika sebuah merek berusaha menjaga dan menguatkan posisi kompetitif. Selebriti yang cukup sering muncul akan lebih dipercaya oleh para konsumen pada saat ia tampil untuk mendukung produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Untuk mengukur pengaruh celebrity endorser tersebut, maka penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi tiga komponen yang dapat memengaruhi kredibilitas selebritis sebagai

endorser. Adapun komponen-komponen tersebut yaitu expertise, trustworthiness, dan attractiveness. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Metode

analisis data menggunakan uji instrument (validitas, reliabilitas), dan metode regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel yang digunakan berpengaruh terhadap minat beli. Adapun variabel yang memiliki pengaruh signifikan adalah variabel expertise.

Kata-kata kunci: Minat beli, Celebrity endorser, Expertise, Trustworthiness, dan

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN MENGADAKAN PENELITIAN TIDAK MENGGUNAKAN PERUSAHAAN ... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iv

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 9

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Manfaat Penelitian ... 10

2.1 Landasan Teori ... 11

2.1.1 Iklan ... 11

2.1.2 Celebrity Endorser ... 11

2.1.3. Source Credibility Scale ... 12

2.2. Minat Beli ... 16

2.2.1. Faktor yang Membentuk Minat Beli ... 17

2.3. Kerangka Pemikiran ... 18

(4)

BAB III METODE PENELITIAN ... 20

3.1 Subyek Penelitian ... 20

3.2 Jenis Penelitian ... 20

3.3 Definisi Operasional Variabel ... 20

3.4 Populasi dan Sampel ... 25

3.5 Teknik Pengambilan Sampel ... 27

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 28

3.7 Analisis Data ... 30

3.7.1 Validitas ... 30

3.7.2 Reliabilitas ... 31

3.8 Teknik Pengolahan Data ... 31

3.9 Kriteria Pengujian Hipotesis ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33

4.1. Gambaran Umum Responden ... 33

4.2. Tanggapan Konsumen Terhadap Celebrity Endorser Pada Iklan Minyak Angin Aromatherapy FreshCare Berdasarkan Attractiveness, Trustworthiness, Expertise, dan Minat Beli ... 36

4.2.1. Tanggapan Responden Terhadap Attractiveness Yang Disampaikan Celebrity Endorser (Agnes Monica) ... 37

4.2.2 Tanggapan Responden Terhadap Trustworthiness Yang Disampaikan Celebrity Endorser (Agnes Monica) ... 40

4.2.3 Tanggapan Responden Terhadap Expertise Yang Disampaikan Celebrity Endorser (Agnes Monica) ... 43

4.2.4 Tanggapan Responden Mengenai Minat Beli Produk Minyak Angin Aromatherapy FreshCare ... 45

4.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 48

4.3.1 Hasil Pengujian Validitas ... 48

4.3.2 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 50

4.4 Hasil Pengujian Hipotesis ... 52

(5)

4.4.2 Hipotesis 2, Hipotesis 3, dan Hipotesis 4 (Pengujian Secara Parsial)... 54

4.5 Analisa Akhir ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

5.1 Kesimpulan ... 59

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 60

5.3 Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61

(6)

DAFTAR GAMBAR

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel I Operasional Variabel ... 21

Tabel II Skala Likert ... 29

Tabel III Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 33

Tabel IV Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 34

Tabel V Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan ... 35

Tabel VI Skala Likert ... 36

Tabel VII Tanggapan Responden Terhadap Attractiveness ... 37

Tabel VIII Tanggapan Responden Terhadap Trustworthiness ... 40

Tabel IX Tanggapan Responden Terhadap Expertise ... 43

Tabel X Tanggapan Responden Mengenai Minat ... 46

Tabel XI Uji Validitas Akhir ... 49

Tabel XII Hasil Uji Reliabilitas ... 51

Tabel XIII Uji Signifikan F (ANOVA) secara simultan ... 52

Tabel XIV Model Summary Source Credibility... 53

Tabel XV Model Summary Source Credibility ... 54

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini, persaingan setiap perusahaan baik perusahaan besar, perusahaan sedang berkembang maupun perusahaan kecil sangat ketat dan tinggi. Hal ini dikarenakan banyaknya produk baru berupa barang atau jasa yang bermunculan setiap waktunya dari setiap perusahaan sedangkan jumlah konsumen yang ada justru semakin berkurang. Hal ini dikarenakan semakin jelinya konsumen–konsumen yang ada dalam membeli suatu produk. Oleh karena itu, saat ini perusahaan–perusahaan yang ada gencar dalam mencari perhatian dari para konsumen dan dituntut untuk menjadi lebih kreatif lagi dalam menempatkan strategi yang akan digunakan perusahaan guna menarik perhatian konsumen dan memengaruhi minat beli konsumen terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Sehingga, promosi dari tiap perusahaan yang ada menjadi semakin penting karena persepsi konsumen terhadap produk adalah lebih penting daripada kenyataan yang melekat pada produk itu sendiri (Ishak, 1996).

(9)

membedakan iklan dengan pengumuman biasa yaitu, iklan lebih diarahkan untuk membujuk seseorang untuk membeli produk. Selain itu, iklan merupakan pesan-pesan penjulan yang paling persuasif yang diarahkan kepada calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya semurah-murahnya (Jefkins, 2004). Serta iklan adalah sebagai bentuk komunikasi nonpersonal yang menjual pesan-pesan persuasif dari sponsor yang jelas untuk memengaruhi orang membeli produk dengan membayar sejumlah biaya untuk media (Kriyantono, 2008).

Salah satu tujuan khusus dari suatu iklan adalah membentuk minat akan produk. Dimana minat masyarakat akan suatu produk tersebut akan menjadi salah satu variabel yang akan diuji. Menurut Shimp (2003), minat dijabarkan sebagai suatu ungkapan kecenderungan tentang kegiatan yang sering dilakukan setiap hari sehingga kegiatan itu disukai.

(10)

terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Dalam proses dari pengambilan keputusan pembelian, konsumen diharapkan dapat memilih dan menentukan pilihannya dengan berbagai pilihan alternatif, berbagai macam pertimbangan baik yang berasal dari dalam maupun dari luar konsumen sebelum menemukan pilihan konsumen.

Pada masa ini, setiap konsumen menjadi sangat selektif terhadap produk-produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang akan mereka gunakan atau konsumsi dalam kehidupan sehari-harinya. Hal ini dikarenakan semakin berkembangnya arus informasi serta ditunjang dengan semakin berkembangnya teknologi di sekitar masyarakat yang mengakibatkan semakin cepat informasi yang diinginkan masyarakat akan produk dan jasa yang beredar di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengkomunikasikan produk perusahaan secara tepat serta mampu memberikan informasi tentang produknya dengan baik kepada setiap konsumen. Sehingga nantinya para konsumen akan memberi tanggapan positif terhadap produk perusahaan. Oleh karena itu, iklan menjadi alat yang semakin kuat untuk memenuhi keingintahuan konsumen akan manfaat dan guna produk bagi para konsumen.

(11)

kelompok anutan yang didefinisikan sebagai suatu kelompok orang yang memengaruhi sikap, pendapat, norma, dan perilaku konsumen.

Selain faktor-faktor tersebut di atas, masih ada faktor lain yang dapat memengaruhi minat sesorang untuk melakukan suatu pembelian, yaitu celebrity endorser. Dimana

celebrity endorser dalam iklan berperan sebagai orang yang berbicara tentang produk dari

suatu perusahaan, yang nantinya akan memengaruhi sikap dan perilaku konsumen yang ditujukan pada produk yang didukungnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penjualan produk meningkat akibat penggunaan selebritas sebagai model iklan (celebrity endorser), sikap dan persepsi konsumen bertambah ketika selebritas mendukung produk tersebut (Shimp, 2003). Hal ini dikarenakan selebriti dapat berfungsi secara efektif, ketika sebuah merek berusaha menjaga dan menguatkan posisi kompetitif. Selebriti yang cukup sering muncul akan lebih dipercaya oleh para konsumen pada saat ia tampil untuk mendukung produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

Ohanian (1990) telah mengumpulkan beberapa literatur terdahulu yang bersumber pada pengaruh dan mengusulkan tiga komponen yang memengaruhi kredibilitas selebritis sebagai endoser yaitu expertise, trustworthiness, dan attractiveness. Expertise secara luas dapat diartikan sebagai persepsi seseorang tentang pengetahuan yang dimilikinya, kemampuan atau pengalaman dan dengan demikian dianggap dapat menyediakan informasi yang akurat (Hovland, Jannis and Kelley 1953). Trustworthiness mengarah kepada kepercayaan penonton (konsumen) terhadap kemampuan pembawa pesan dalam menyediakan informasi dengan tidak biasa dan dengan cara yang baik. Selain itu

attractiveness juga terkait dengan seberapa menarik secara fisik atau seberapa

(12)

pesan iklan (endorser) dipersepsikan sebagai seseorang yang berpengetahuan, jujur dan secara fisik menarik atau menyenangkan dan dianggap dapat dipercaya dan juga dapat menyebabkan sikap yang positif dan respons perilaku dari konsumen (Ohanian, 1990). Berdasarkan tiga komponen yang memengaruhi kredibilitas selebriti sebagai endoser,

trustworthiness dan attractivenes dari selebriti endorser tidak memiliki pengaruh

signifikan secara menyeluruh terhadap minat untuk membeli produk dan jasa yang didukung oleh selebriti. Namun, sumber karakteristik ini dapat memainkan peran penting dalam menarik perhatian dan dukungan baik, untuk memenuhi persyaratan dari iklan yang berhasil. Begitu perhatian telah diperoleh, karakteristik sumber lain bisa ikut bermain dan memiliki dampak yang lebih persuasif pada penonton. Karakteristik sumber dengan dampak terbesar pada minat konsumen untuk membeli adalah expertise (O’Mahony dan Meenaghan, 1998).

Penjelasan mengenai pengaruh celebrity endorser terhadap minat beli yang disampaikan di atas, membuat penulis tertarik untuk mengambil contoh celebrity endorser Agnes Monica (Agnez Mo) pada produk FreshCare. FreshCare merupakan salah satu produk minyak angin aromatherapy yang didesain dalam bentuk roll on.

(13)

kualitas standar, mulai dari bahan awal, tempat dan alat sampai pelatihan dan kebersihan dari pekerja, juga telah melewati produk uji. FreshCare diluncurkan pada pertengahan tahun 2010. Slogan FreshCare adalah HANGATNYA BIKIN FRESH! yang mengidentifikasikan bahwa FreshCare adalah aromatherapy yang menyegarkan dan sama sekali tidak menyengat, sehingga orang tua, anak muda bahkan anak-anakpun bisa menyenanginya. FreshCare hadir dengan kemasan botol roll on yang lebih modern seperti layaknya botol minyak wangi. Sesuai dengan namanya FreshCare tampil dengan

aromatherapy yang menyegarkan untuk meringankan sakit kepala, meredakan perut

kembung, masuk angin, mabuk perjalanan, meringankan gejala flu dan lain-lain

(http://ultrasakti.com/index.php?option=com_content&view=category&id=39:freshcare&It

emid=87&layout=blog&lang=id, tanggal akses 6 September 2014).

Untuk lebih memberikan suatu pilihan yang spesial bagi para konsumen, maka bulan Juli 2011 dikeluarkan varian baru dari FreshCare, yaitu

(

www.wildalingling.blogspot.com/2013/12/minyak-angin-aromatherapy-fress-care.html?m=1, tanggal akses 6 September 2014):

1. FreshCare Green Tea, dengan aroma Green Tea yang segar merupakan konsep

aromatherapy yang menyegarkan dan ditujukan untuk Anda yang menyukai aroma

teh hijau. FreshCare Green Tea dapat memberikan ketenangan pikiran sehingga cocok untuk digunakan sehabis beraktifitas yang padat dan melepaskan kepenatan.

(14)

Memiliki karakter mengembalikan keseimbangan tubuh dan merelaksasi sehingga dapat digunakan sebelum istirahat.

3. FreshCare Splash Fruity, dengan aroma fruity (buah-buahan) memberikan karakter menyegarkan dan energik sehingga cocok untuk digunakan sebelum memulai aktivitas.

Selain ketiga varian tersebut, PT Ultra Sakti juga mengeluarkan varian baru, yaitu

(http://ultrasakti.com/index.php?option=com_content&view=category&id=39:freshcare&It

emid=87&layout=blog&lang=id, tanggal akses 6 September 2014):

1. FreshCare Citrus, merupakan minyak angin modern dengan formula khusus mengandung aromatherapy Citrus yang menyegarkan.

2. FreshCare Hot, dimana FreshCare Hot ini memberikan rasa panas yang menyegarkan tubuh. FreshCare Hot merupakan varian baru dari FreshCare minyak angin aromatherapy yang lebih panas sehingga lebih pas untuk orang yang suka panas, cocok digunakan setelah melakukan aktivitas berat, seperti olahraga, kerja harian yang berat.

3. FreshCare Sandalwood, FreshCare minyak angin aromatherapy Sandalwood diformulasikan secara khusus bagi pecinta aromatherapy yang menenangkan, meningkatkan konsentrasi dan meningkatkan keseimbangan tubuh

(15)

FreshCare tidak hanya minyak telon biasa tetapi juga sebagai baby oil sehingga sangat cocok untuk pijat bayi.

Untuk melengkapi varian yang sudah ada sekaligus menjawab keinginan

konsumen, FreshCare pun menambah dua varian baru lagi, yaitu (www.freshcare.co.id, tanggal akses 6 September 2014):

1. FreshCare Sport, dimana target pasarnya adalah laki-laki.

2. FreshCare Teen, sesuai dengan namanya FreshCare Teen menargetkan pasar remaja. FreshCare Teen juga tersedia dalam tiga (3) pilihan aroma, yaitu Happy Cherry, Bubble Gum, dan Passion Fruit. FreshCare Teen ini diluncurkan pertama kali pada April 2013.

(16)

kalangan masyarakat. Namun, meskipun selebritis tersebut populer sebagai bintang iklan, pengiklan dan peneliti pasar tidak setuju bahwa celebrity endorser merupakan sumber yang paling efektif dalam memengaruhi konsumen untuk membeli produk atau jasa (O’Mahony dan Meenaghan, 1998). Untuk memeriksa fenomena terjadinya gap tersebut, maka dilakukan studi untuk menguji “Pengaruh celebrity endorser (Agnes Monica) terhadap minat beli produk minyak angin aromatherapy FreshCare”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

Apakah terdapat pengaruh celebrity endorser (Agnes Monica) terhadap minat beli minyak angin aromatherapy FreshCare?

1.3 Tujuan Penelitian

(17)

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

a. Bagi Praktisi Bisnis

Agar pengambil kebijakan pemasaran perusahaan dan para praktisi bisnis periklanan dapat memperhitungkan efektifitas dari penggunaan celebrity endorser.

b. Bagi Kalangan Akademisi

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan referensi bagi penelitian–penelitian berikutnya dengan topik penelitian sejenis.

c. Bagi Penulis

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dibahas pada Bab IV, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan dari pembahasan mengenai pengaruh positif celebrity endorser

(attractiveness, trustworthiness, dan expertise) terhadap minat beli. Secara rinci hasil

penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

• Nilai signifikan (α) pada attractiveness yang diperoleh dari analisis regresi sebesar

0.500, yang berarti Ho diterima karena nilai signifikansi (α) dari faktor persepsi nilainya > 0.01 sehingga dapat disimpulkan bahwa attractiveness tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli di lingkungan sekitar Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

• Nilai signifikansi (α) pada trustworthiness yang diperoleh dari analisis regresi sebesar

0.450, yang berarti Ho diterima karena nilai nilai signifikansi (α) dari faktor persepsi nilainya > 0.01 sehingga dapat disimpulkan bahwa trustworthiness tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli di lingkungan sekitar Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

• Nilai signifikansi (α) pada expertise yang diperoleh dari analisis regresi sebesar 0.000,

(19)

< 0.01 sehingga dapat disimpulkan bahwa expertise berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli di lingkungan sekitar Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Besarnya pengaruh celebrity endorser terhadap minat beli adalah sebesar 13,1 % dan sisanya 86,9 % dipengaruhi oleh faktor lain. Pengaruh yang diberikan celebrity

endorser terhadap minat beli terlihat kecil yaitu sebesar 13,1 %.

5.2 Keterbatasan Penelitian

• Penelitian ini hanya dilakukan di lingkungan sekitar Universitas Kristen Maranatha.

• Penelitian ini tidak mengidentifikasi faktor- faktor lain yang memengaruhi minat beli.

Penelitian ini hanya dilakukan pada produk minyak angin aromatherapy FreshCare.

5.3 Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

• Penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilakukan diberbagai tempat lainnya, seperti: sekolah, tempat perbelanjaan, maupun universitas lain.

(20)
(21)

DAFTAR PUSTAKA

Atkin, Charles dan Martin Block, 1983, “Effectiveness of Celebrity Endorsers, ”Journal of Advertising Research, 23 (Feb/Mar), 57-61.

Belch, George.E & Michael A. Belch (2004). Advertising and Promotion (International

Edition). New Jersey: Prentice Hall Inc.

Crities, John O, 1969, Vocational Psychology, New York: McGraw-Hill Book Company. Gohzali, Iman (2005). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS, edisi tiga,

Semarang: Universitas Diponogoro.

Guilford, J.P. (1969). Personality. New York: Mc. Graw Hill Book Company.

Gurajati, Damodar. 2003. Basic Econometrics. New York : McGraw-Hill, Inc.

Hair, J.F (1998). Multivare Data Analisis (4th ed). New Jersey : Prentise Hall, International,Inc.

Hovland, C. I., Janis, I. L., & Kelley, H. H. (1953). Communication and persuasion:

Psychological studies of opinion change. New Haven, CT: Yale University Press.

Ishak, Asmai. (1996). “Pentingnya Kepuasan Konsumen dan Implementasi Strategi

Pemasarannya,”Jurnal Siasat Bisnis (JSB), vol 3 (1), Nopember, 28-33.

Jogiyanto, H.M (2007). Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. Yogyakarta: BPFEE.

Jefkins, Frank. (2004). Public relations. (5th ed). Jakarta: Erlangga.

Kaikati, Jack G (1987), “Don’t Discount Off-Price Retailer”, Harvard Business Review, Mei-Juni.

(22)

Kasali, Rhenald. (1992), Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Erlangga, Gelora Aksara Pratama.

Kotler, Philip. 2001. “Manajemen Pemasaran”. Edisi Millenium, Jilid Kedua. PT.Prenhalindo. Jakarta.

Kotler and Keller, 2001, Marketing, Prentice-Hall Inc, USA.

Koentjaraningrat. 1991. Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : Gramedia.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu, (1998), Perilaku Konsumen, Bandung: PT. Eresco. Nunnally, Jum C, Jr. (1997). Introduction to Psychological Measurement. New York:

McGraw-Hill Book Company.

O’Mahony, Sheila and Meenaghan, Tony. (1997/1998) The Impact of Celebrity Endorsement on Consumers Journal Irish Marketing Review,10,2 ABI/INFORM Global, page.15.

Ohanian, Roobina (1990). Construction and Validation of Scale to Measure Celebrity journal of Advertising,19,3 ABI/INFORM Global, page.39. Celebrity Endorser Perceived Expertise, Trustworthiness, and Attractiveness Journal of Advertising Volume 19, Number 3 ABI/INFORM Global, page.38-52.

Peter, J Paul., and Olson. 2000. Consumer Behavior : Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Terjemahan Damos Sihambing. Jakarta : Jilid 1. Edisi 4, Erlangga. Royan, Frans M. 2005. Marketing Celebrity. PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Shimp, T. (2003). Periklanan Promosi. Jilid 1, Jakarta, Erlangga.

(23)

Sugiyono (2005), Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : Alphabeta.

Sekaran, Uma (2003). Research Menthod for Bussiness A Skill-Building Approach, 4th ed, New York: John Wiley and Sons,inc.

Suyanto, M. 2007. Strategic Management Global Most Admired Companies. Yogyakarta:

CV ANDI Offset.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. ANDI. Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy. (2005). Marketing Scale, Bayu Media Publishing, Yogyakarta.

Manjawati, Arina. (2007). Pengaruh Selebriti Pendukung (Celebrity Endorser) Luna Maya Terhadap Keputusan Pembelian Sabun Lux (Studi Kasus pada Mahasiswa S-1 Ekstensi Manajemen Universitas Sumatera Utara). Skripsi Mahasiswa S-1 Ekstensi

Manajemen Universitas Sumatera Utara.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/O7EO1542.pdf. tanggal akses 6

September 2014.

Yanno. (2010). Pengaruh celebrity endorser (Dian Sastrowardoyo) terhadap minat beli produk sabun mandi Lux (Studi kasus pada Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha). Skripsi Mahasiswa S-1 Manajemen Universitas Kristen Maranatha.

www.pendidikanekonomi.com/2013/02/selebriti-sebagai-endorser-produk-dalam.html?m=1 Diakses pada tanggal 6 September 2014

www.wildalingling.blogspot.com/2013/12/minyak-angin-aromatherapy-fress-care.html?m=1. Diakses pada tanggal 6 September 2014

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Agnez_Mo. Diakses pada tanggal 6 September 2014

www.vemale.com/brand/18177-freshcare-aromanya-bikin-fresh.html. Diakses pada

Referensi

Dokumen terkait

deformasi Gunung Merapi yang terekam pada pengamatan dalam rentang waktu 27 Februari. sampai dengan 30

[r]

Sampel data hasil keluaran FFT yang akan dijadikan data input untuk proses training diambil data sampel pertama pada percobaan yang ke-3 dari sampel halitosis dan

a) Agar individu dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain. b) Dapat belajar bagaimana membagi tanggung jawab. c) Dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam

the program (for information exchange, confrontation, and entertainment ).” (Ilie, 2001, p. The questions the talk show host asks may cause discomfort to the guest. However,

[r]

Produk modul tematik ini memuat beberapa komponen/bagian yakni : komponen pendahuluan berupa halaman sampul (cover), kata pengantar, panduan untuk pendamping,

Ragi yang paling sering digunakan pada fermentasi glukosa menjadi etanol adalah Saccharomyces cerevisiae karena jenis ini mampu menghasilkan produk yang cukup