ABSTRAK
Latar belakang: Ekstraksi gigi merupakan prosedur pembedahan. Perdarahan setelah pencabutan gigi merupakan komplikasi yang sering terjadi. Notoginseng merupakan akar kering dari Panax Notoginseng (Burk) F.H. Chen. Notoginseng memiliki manfaat untuk mengurangi inflamasi dan menghentikan perdarahan. Tujuan: Mengetahui pengaruh Panax notoginseng (Notoginseng) terhadap waktu perdarahan pada ekor mencit (Mus musculus). Metode: Penelitian ini menggunakan 24 ekor mencit (Mus musculus) jantan dan dibagi dalam 4 kelompok. Kelompok satu sebagai kontrol negatif (akuades), kelompok kedua Panax notoginseng cair 25%, kelompok ketiga Panax notoginseng cair 50% dan kelompok keempat serbuk Panax notoginseng. Ekor mencit dipotong pada diameter 1 mm dengan menggunakan pisau bedah dan diberi bahan uji secara topikal. Waktu perdarahan dihitung dengan menggunakan kertas saring setiap 30 detik hingga perdarahan berhenti. Data dianalisis dengan menggunakan metode ANOVA satu arah kemudian dilanjutkan uji Tukey HSD. Hasil : Waktu perdarahan rata-rata setelah pemberian akuades, Panax notoginseng 25%, Panax notoginseng 50% dan serbuk Panax notoginseng adalah 435, 240, 215 dan 245 detik. Simpulan: Panax notoginseng memperpendek waktu perdarahan. Efek hemostatik yang paling kuat dimiliki oleh Panax notoginseng cair 50% walaupun tidak terbukti secara statistik.
ABSTRACT
Background. Tooth extraction is a surgical procedur. Bleeding post tooth extraction is a common complication. Notoginseng is the dried root of Panax notoginseng (Burk) F.H. Chen. Notoginseng had benefit for reduce inflammation and stops bleeding. Purpose: The aim of the study was to find out an effect of the Panax notoginseng (Notoginseng) on bleeding time in mice tail (Mus musculus). Method: The subjects used in this study were twenty four male mice (Mus musculus) and subject were divided into four groups. First group as negative control (aquadest), second group liquid of Panax Notoginseng 25%, third group liquid of Panax Notoginseng 50% and fourth group powder of Panax Notoginseng. Mice’s tail were cut in a 1 mm diameter by using a scalpel and then applied with test material topically. Then bleeding time was measure with filter paper every 30 seconds until the bleeding stopped. Data were analyzed using one way ANOVA then continued with Tukey HSD test. Result: The average bleeding time after applied aquades, Panax Notoginseng 25%, Panax Notoginseng 50%, and Panax notoginseng powder is 435, 240, 215, and 245 seconds. Conclusion: Panax notoginseng shorten the bleeding time. The most powerful hemostatic agents was liquid of Panax Notoginseng 50% although not statistically evidently.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………...………i
LEMBAR PERSETUJUAN………..……ii
SURAT PERNYATAAN………..…iii
ABSTRAK……….iv
ABTRACT..………..…v
PRAKATA……….vi
DAFTAR ISI..………ix
DAFTAR TABEL…...………xiii
DAFTAR GAMBAR…….………..xiv
DAFTAR LAMPIRAN…..………..xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………...………1
1.2 Identifikasi Masalah………...…………3
1.3 Maksud dan Tujuan ………..……….3
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah………...……4
1.4.1 Manfaat Akademis……….…….4
1.4.2 Manfaat Praktis………...…4
1.5 Kerangka Pemikiran ………..4
1.7 Metodologi……….6
1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian……….7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hemostasis………...8
2.1.1 Mekanisme Hemostasis dan Pembekuan Darah………...11
2.2 Waktu Perdarahan………15
2.3 Mencit (Mus musculus)……….…...16
2.4 Ginseng ………...17
2.4.1 Jenis-Jenis Ginseng………...19
2.4.2 Kandungan Ginseng……….22
2.5 Notoginseng ………23
2.5.1 Kandungan Kimiawi Ginseng………..…24
2.5.2 Farmakologi Notoginseng………25
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian………27
3.1.1 Bahan Penelitian………...27
3.1.2 Alat Penelitian………..27
3.2 Metode Penelitian……….29
3.2.1 Desain Penelitian………..29
3.2.3 Definisi Operasional……….30
3.2.4 Besar Sampel Penelitian………...31
3.3 Prosedur Penelitian………...31
3.3.1 Pengumpulan Bahan………..………...31
3.3.2 Kriteria Sampel………...……..32
3.3.3 Persiapan Hewan Coba………...…..32
3.3.4 Prosedur Kerja Penelitian………..……...32
3.3.5 Persiapan Bahan Uji………...33
3.3.6 Persiapan Hewan Coba Saat Penelitian………..…..33
3.3.7 Pelaksanaan Penelitian………..………...34
3.4 Metode Analisis………...35
3.5 Hipotesis Statistik……….36
3.6 Kriteria Uji………...36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian………37
4.2 Pembahasan………..40
4.3 Uji Hipotesis……….44
4.3.1 Hipotesis 1………44
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan………..46
5.2 Saran……….46
DAFTAR PUSTAKA………...47
LAMPIRAN………..50
DAFTAR TABEL
No Tabel
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Teks
Faktor-faktor Pembekuan Darah…….………
Komponen dan Kandungan Kimia dalam Ginseng..……...
Waktu Perdarahan Luka Potong Ekor Mencit Setelah
Perlakuan (detik)………
Perbedaan Rata-rata Waktu Perdarahan pada Kelompok
Perlakuan dengan Metode One Way ANOVA………...
Uji Beda Rata-rata dengan Metode Tukey HSD………
Halaman
14
22
37
38
DAFTAR GAMBAR
No Gambar
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 3.1
Gambar 3.2
Gambar 3.3
Gambar 4.1
Teks
Tanaman Panax notoginseng Burk…..………..……..
Ginsenoside Rg1………..………… Ginsenoside Rb1………..……… Serbuk Notoginseng ...……….
Povidone iodine 10% dan Alkohol 70% ………. Alur Penelitian………..………...
Diagram Batang Rata-rata Waktu Perdarahan pada
Ekor Mencit Setelah Perlakuan………..…...
Halaman
23
24
24
28
28
35
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Teks
Dokumentasi Penelitian……….………..
Komisi Etik Penelitian………..
Statistik………...…...
Halaman
50
52
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktek seorang dokter gigi sering melibatkan prosedur yang menyebabkan
perdarahan, salah satunya adalah ekstraksi gigi. Ekstraksi gigi merupakan prosedur
pembedahan, yang dilakukan menggunakan tang cabut, elevator atau pendekatan
transalveolar. Ekstraksi gigi kadang-kadang dapat menimbulkan komplikasi.1
Hemostasis yang buruk (dalam mengontrol perdarahan) merupakan salah satu
komplikasi bedah yang paling umum dan menyebabkan kehilangan darah yang dapat
menjadi penyebab terjadinya syok hipovolemik. Luka kecil dapat menjadi media
pertumbuhan yang sangat baik bagi mikroorganisme sehingga dapat menyebabkan
infeksi.2
Perdarahan setelah pencabutan gigi merupakan salah satu komplikasi yang sering
terjadi. Penyebab perdarahan dapat bersifat lokal atau umum. Perdarahan lebih serius
disebabkan oleh kondisi lokal yang berhubungan dengan pencabutan gigi pada
jaringan yang mengalami radang (jaringan hiperemia selama inflamasi). Injuri pada
jaringan yang luas (pembuluh darah, daerah tulang yang lebih besar) menyebabkan
perdarahan pasca-ekstraksi. Perdarahan paling serius setelah ekstraksi gigi
2
Notoginseng merupakan akar kering dari Panax Notoginseng (Burk) F.H. Chen atau P.pseudoginseng dari keluarga Araliaceae. Tumbuh di Guangxi dan Yunnan
provinsi di Cina. Tumbuhan ini memiliki manfaat untuk mengurangi pembengkakan
dan inflamasi, mengurangi nyeri, dan menghentikan perdarahan. Sekarang ini Panax
notoginseng banyak digunakan untuk mengobati luka dan kerusakan jaringan lunak, dan sebagai agen hemostatik yang efektif untuk perdarahan eksternal dan internal.
Panax notoginseng juga telah digunakan untuk mengobati penyakit jantung koroner dan angina pectoris.4
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tao Yong dan Liang Ying pada tahun
2010 dibuktikan terdapat pengaruh Panax notoginseng dengan diameter yang
berbeda dalam proses menghentikan perdarahan dalam proses pembekuan darah,
didalam penelitian ini menunjukkan bahwa serbuk Panax notoginseng dengan serbuk
ukuran kecil memiliki efek lebih besar daripada serbuk yang besar.5
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Jia Yi dan Li Xiao-hui pada tahun 2005 di
Cina dibuktikan terdapat pengaruh inflamasi dan efek Panax notoginseng saponins
(PNS) pada pembentukan sel foam, dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
inflamasi dapat mempercepat pembentukan sel foam melalui inflamasi sitokin tetapi
PNS dapat mengurangi pembentukan dengan inhibisi inflamasi.6
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. C. Michael White Pharm D, Mr.
Chengde Fan M.S, Dr. Jessica Song Pharm.D, Dr. James P. Tsikouris Pharm.D, dan
3
menunjukkan alkohol dari ekstrak Notoginseng mempersingkat waktu perdarahan dan
memberikan efek hemostatik yang lebih baik daripada tidak ada perawatan,
pengobatan placebo, dan ekstrak lipofilik.7
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin mengetahui pengaruh
Notoginseng terhadap waktu perdarahan pada ekor mencit (Mus musculus).
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah penelitian ini adalah
1. Apakah serbuk Notoginseng berefek memperpendek waktu perdarahan pada
mencit.
2. Apakah perbedaan konsentrasi serbuk Notoginseng berpengaruh pada
pemendekan waktu perdarahan pada mencit.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang bahan alam
khususnya Notoginseng sebagai obat-obatan yang dapat mempengaruhi waktu
perdarahan.
Tujuan penelitian adalah untuk:
1. Menilai efek serbuk Notoginseng terhadap waktu perdarahan pada mencit.
4
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah
1.4.1 Manfaat Akademik
Manfaat akademis karya tulis ini adalah diharapkan dapat menambah dan mengembangkan pengetahuan mengenai efek hemostatik Notoginseng.
1.4.2 Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari karya tulis ilmiah ini adalah diharapkan dapat memberikan
masukan dan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat bahwa Notoginseng dapat
memperpendek waktu perdarahan.
1.5 Kerangka Pemikiran
Hemostasis adalah suatu proses kompleks yang mencegah atau membatasi kehilangan darah dari ruang intravaskular, menyusun kerangka kerja fibrin untuk
memperbaiki jaringan dan akhirnya mengenyahkan fibrin bila tidak dibutuhkan lagi.
Empat fase yang berpartisipasi dalam proses ini antara lain: konstriksi vaskular,
hemostasis primer, koagulasi dan fibrinolisis.8
Panax notoginseng Burk. F.H. Chen (Araliaceae) (Sanqi atau Tianqi dalam bahasa Cina) adalah ramuan yang sangat berharga dan penting dalam pengobatan tradisional
5
memiliki banyak aktivitas farmakologis seperti efek anti-inflamasi dan anti-tumor,
dan keseimbangan fungsional dari sistem imun.9
Radix notoginseng di Cina digunakan untuk meningkatkan sirkulasi darah, menghilangkan stasis darah, menginduksi pembekuan darah, mengurangi
pembengkakan, kelelahan dan rasa sakit. Radix notoginseng dilaporkan bermanfaat
untuk penyakit jantung koroner, penyakit serebral vaskuler, kanker, diabetes melitus
serta meningkatan belajar dan daya ingat dalam studi eksperimental. Efek terapeutik
ini dikaitkan dengan bahan aktif, yaitu saponin, flavonoid dan polisakarida. Total
saponins Radix Notoginseng (TSRN) dianggap sebagai bahan aktif utama, dan merupakan campuran lebih dari 20 jenis saponin dammarane, termasuk ginsenosida
Rg1, Rg2, Rb1, Rb2, Rb3, Rc, Rd, Re, Rh, F2 dan notoginsenoside R1, R2, R3, R4,
R6, Fa, Fc, Fe, dan lain-lain.10
Pada kukusan akar Notoginseng diisolasi ginsenosida Rg1, Re, Rb1, Rd dan
notoginsenoside R1. Pengukusan Notoginseng meningkatkan ginsenosida Rh1, Rg2,
Rg3, Rh2, dan 20R ginsenosida Rg2. Ginsenosida Rh2 bertindak sebagai anti-tumor,
anti-inflamasi, anti-gatal, anti-alergi, hepatoprotektif, hipoglikemik, dan efek
hipolipidemik pada tikus. Ginsenosida Rh2 efektif menghambat diferensiasi adiposit
melalui hambatan PPAR-γ dan meningkatkan sensitivitas insulin. Sedangkan
ginsenosida Rh1 bertindak sebagai anti-inflamasi, anti-alergi, efek anti-dermatitis
secara in vitro dan in vivo.11
6
terhadap infarksi serebral dan iskemia dengan menghambat apoptosis dan ekspresi
caspase-1 dan caspase-3; efek terapeutik terhadap aterosklerosis dengan menurunkan
tingkat serum lipid dan mengatur ekspresi dari diferensiasi sel vaskular antigen 40
dan matriks metalloproteinase 9. Dalam beberapa tahun terakhir, meningkatkan
perhatian terhadap aktivitas lain dari PNS: aktivitas neuroprotektif didasarkan pada
efek perlindungan yang kuat terhadap kerusakan blood-brain barrier; efek
anti-hiperglikemia dan anti-obesitas dengan menurunkan kadar glukosa darah puasa dan
meningkatkan toleransi glukosa; efek anti-platelet and anti-koagulan; anti-inflamasi
in vitro properti melalui memblokir sinyal NF-κB dalam makrofag; aktivitas anti -depresi yang dapat dimediasi oleh modulasi neurotransmiter monoamin otak dan
konsentrasi intraseluler Ca2+.12
1.6 Hipotesis
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik hipotesis sebagai berikut: 1. Serbuk Notoginseng memperpendek waktu perdarahan pada mencit.
2. Terdapat perbedaan waktu perdarahan pada mencit yang diberikan serbuk
Notoginseng dalam konsentrasi yang berbeda.
1.7 Metodologi
7
satuan detik. Data dianalisis dengan menggunakan statistik metode ANOVA dengan
α=0,05. Tingkat kemaknaan dinilai berdasarkan nilai p<0,05.
1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Maranatha.
46 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian Panax notoginseng
(Notoginseng) dapat memperpendek waktu perdarahan pada luka potong ekor mencit. Panax notoginseng cair 50% lebih efektif dalam memperpendek waktu perdarahan
pada luka potong ekor mencit dibandingkan dengan konsentrasi 25% walaupun tidak
terbukti secara statistik.
5.2 Saran
1. Dilakukan penelitian mengenai besarnya kandungan saponin dalam Panax
notoginseng (Notoginseng).
2. Dilakukan penelitian uji toksisitas mengenai efek pemberian Panax
47
DAFTAR PUSTAKA
1. Pedlar J, John W.Frame. Oral and Maxillofacial Surgery. 2ed. Philadelphia: Churchill Living Stone Elsevier; 2007
2. Wray D, Stenhouse D, Lee D, Clark AJE. Textbook of General and Oral Surgery.1st. Philadelphia: Churchill Living Stone; 2003:36
3. Dostalova T, Seydlova M . Dentistry and Oral Diseases for medical students. 1st. Praha: Grada; 2010:78-9
4. Hou, Joseph P. The Healing Power of Chinese Recipes. 1st. New York: The Haworth Press; 2005
5. Yong T, Ying L. Comparative Study of Effects of Panax notoginseng (Burk).F.H. Chen Ponders with Different Diameters on Stopping Bleeding and Blood Coagulating. 2010;6(5)
6. Jia Yi, hui LX. Role of inflammation in and effects of saponin of Panax Notoginseng on formation of foam cells. Journal of Third Military Medical University. 2005-10
7. White CM, Fan C, Song J, Tsikouris JP, Chow M. An Evaluation of the Hemostatic Effects of Hydrophilic, Alcohol, and Lipophilic Extracts of Notoginseng. Pharmacotherapy. 2001 Jul;21(7):773-7
8. Schwartz, Seymour I. Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah. 6ed. Jakarta:EGC; 2000:25-6
9. Park SC, Jeong TY, Cho CK, Lee YW, Yoo HS. Antitumor Effects of Water Extracts of Panax notoginseng on NCI-H460 Tumor Regression Model. The jurnal of Korean Oriental Medicine. 2010. vol 31. No.3 (8-16)
48
11.Kim DH. Chemical Diversity of Panax ginseng, Panax quinquifolium, and Panax notoginseng. J. Ginseng Res. Vol. 36, No. 1, 1-15 (2012)
12.Feng H, Chen W, Zhu C. Pharmacokinetics study of bio-adhesive tablet of Panax notoginseng saponins. International Archives of Medicine 2011, 4(1):18
13.Jones H NC, Wickramasinghe SN. Catatan Kuliah Hematologi. 5 ed. Jakarta: EGC; 1994:172-76
14.Robbins, Cotran, Mitchell, Kumar, Abbas, Fausto. Buku Saku Dasar Patologis Penyakit. 7 ed. Jakarta:EGC; 2008:81
15.Guyton, Arthur C. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. 3 ed. Jakarta: EGC; 1990:73
16.Waterbury, Larry. Buku Saku Hematologi. 3 ed. Jakarta: EGC; 1998:117-18
17.Hoffbrand AV, Pettit JE. Kapita Selekta Haematologi. 2 ed. Jakarta: EGC; 1996:205-06
18.Sloane, Ethel. Anatomi dan Fisiologi untuk pemula. 1st. Jakarta: EGC; 2003:224-25
19.Muliani H. Pertumbuhan Mencit (Mus musculus L) Setelah Pemberian Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas). BIOMA. Desember 2011. Vol.13, No.2, Hal. 73-9
20.Subagja, Prasetya H. Ajaibnya Madu, Sari Kurma, Ginseng, Susu Unta dan Jintan Hitam. 1st. Jogjakarta: FlashBooks; 2013:163-70
21.Cai J, Yu X, Liu JJ, Abul KM, Ekramoddoullah. Protein profile analyses of healthy and root rot disease infected Pseudo-ginseng (Panax pseudo-ginseng var. Notoginseng) roots. Cai et al. protein profiles of pseudo-ginseng 2001
22.Wijayakusuma H. Atasi Kanker dengan Tumbuhan Obat. 1st. Jakarta: Puspa Swara;2004
23.Katzung, Bertram G. Farmakologi Dasar dan Klinik .1st. Jakarta: Salemba Medika; 2004:588
49
25.Liang W, Leung PC, Yew DT. Panax notoginseng: A Double-Edged Sword in Haemostasis. Altern Integ Med 2013, 2:9.
26.Gao B, Huang L, Liu H, Wu H, Zhang E, et al. Platelet P2Y12 receptor involved in the hemostatic effect of notoginsenoside Ft1, a saponin isolated from Panax notoginseng. Br J Pharmacol [serial online] 2014 Jan; 171(1):214-23.
Available from URL: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24117220
27.Harrison. Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam. 13 ed. Jakarta: EGC; 1999: 364
28.Fan C, Song J, White CM. A Comparision of The Hemostatic Effects of Notoginseng and Yun Nan Bai Yao to placebo control. J Herb Pharmacother. 2005;5(2):1-5 Available from URL: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16260405