• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Efektivitas Penggunaan Dental Floss Dengan dan Tanpa Holder terhadap Pengendalian Plak Interdental.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbedaan Efektivitas Penggunaan Dental Floss Dengan dan Tanpa Holder terhadap Pengendalian Plak Interdental."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

v ABSTRAK

PERBEDAAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN DENTAL FLOSS DENGAN DAN TANPA HOLDER TERHADAP PENGENDALIAN PLAK

INTERDENTAL

Pengendalian plak merupakan hal primer yang dilakukan dalam mencegah terjadinya penyakit periodontal, yang dapat dilakukan dengan cara mekanis dan kimiawi. Menyikat gigi saja tidak efektif untuk menghilangkan plak pada permukaan interproksimal, sehingga diperlukan dental floss. Dental floss tersedia dalam sediaan holder dan non holder.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara penggunaan dental floss dengan dan tanpa holder terhadap pengendalian plak interdental.

Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental kuasi analisis komparatif dengan pre-post test design. Pengujian statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Mann Whitney dan Wilcoxon, dengan jumlah subjek penelitian adalah 32 orang.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan efektifitas penggunaaan dental floss dengan dan tanpa holder terhadap pengendalian plak interdental, dengan p > 0,05.

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada efektifitas penggunaaan dental floss dengan dan tanpa holder terhadap pengendalian plak interdental.

Disarankan untuk penelitian lebih lanjut yaitu menggunakan metode penelitian lain seperti metode eksperimental klinis, supaya dapat mengontrol perlakuan dari naracoba.

(2)

vi ABSTRACT

THE DIFFERENCE IN EFFECTIVENESS OF DENTAL FLOSS USAGE WITH AND WITHOUT HOLDER TOWARD INTERDENTAL PLAQUE

CONTROL

Plaque control is a primary method to prevent occurance of the periodontal disease, this method can be done in two ways; mechanical and chemical methods. Brushing teeth is not effective against plaque in interproximal area, dental floss is needed to remove interproximal plaque. Dental floss product is available in both with holder and non holder.

Objective of this study was to determined the differences in effectiveness of dental floss usage with and without holder toward interdental plaque control. Method used in this study was quasi experimental comparative analyze with pre-test/post-test design. Statistical tests used in this study were Mann Whitney and Wilcoxon tests, with 32 research subjects.

Result show that there were no significant difference in effectiveness of dental floss usage with and without holder towards interdental plaque control with p > 0.05.

Conclusion based on the research, there were no significant difference in effectiveness of dental floss usage with and without holder toward interdental plaque control.

Recomendation for further research needs to do research with different method such as clinical experimental method in order to control the treatment of subject.

(3)

x DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ………. ii

SURAT PERNYATAAN………... iii

LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN……… iv

ABSTRAK……….. v

ABSTRACT………. vi

KATA PENGANTAR……… vii

DAFTAR ISI………... x

DAFTAR TABEL………... xiv

DAFTAR GAMBAR……….. xv

DAFTAR DIAGRAM……… xvi

DAFTAR LAMPIRAN……….. xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang……….….. 1

1.2 Identifikasi Masalah……….………. 3

1.3 Tujuan Penelitian……….. 3

1.4 Manfaat Penelitian………. 3

1.4.1 Manfaat Akademis………….……….…… 3

1.4.2 Manfaat Praktis………….……….……… 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian……….. 4

(4)

xi

1.5.2 Hipotesis Penelitian….………….………. 6

1.6 Metode Penelitian……….……….……… 7

2.6 Lokasi dan Waktu Penelitian...……… 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Interdental Papilla………. 8

2.2 Pembentukan Biofilm……….………... 8

2.2.1 Struktur Biofilm……….. 8

2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi antara mikroba biofilm dengan respon tubuh………... 10

2.3 Pendahuluan Dental Plaque………... 14

2.3.1 Struktur Dental Plaque………….……….. 19

2.4 Plak Gigi………..……….. 20

2.5 Agen Disklosing……….………... 22

2.6 Interdental Cleaning……….. 25

2.6.1 Dental Floss………... 25

2.6.1.1 Tipe Dental Floss………. 28

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian………...………... 35

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian……….……... 35

(5)

xii

3.3.1 Populasi Penelitian……….. 35

3.3.2 Sampel Penelitian………….……….. 35

3.4 Variabel Penelitian…….………..……….. 37

3.5 Definisi Operasional……….………. 38

3.6 Alat dan Bahan Penelitian……….. 38

3.6.1 Alat Penelitian.……… 38

3.6.2 Bahan Penelitian.……… 39

3.7 Prosedur Penelitian…….……….……….. 39

3.8 Analisis Data……….………. 41

3.9 Uji Hipotesis…….………..………... 41

3.10 Aspek Penelitian...………..………... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian………...………... 42

4.1.1 Karateristik Responden………... 42

4.1.2 Hasil Uji Normalitas Data Skor Indeks Plak Interproksimal pada Pengguna Dental Floss Holder dan Dental Floss Tanpa Holder……… 43

4.1.3 Hasil Uji Wilcoxon pada Penggunaan Dental Floss Holder dan Dental Floss Tanpa Holder……… 45

(6)

xiii

4.2 Pembahasan……….……... 47

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan…………..………...………... 50

5.2 Saran………..……….……... 50

DAFTAR PUSTAKA………...………... 51

LAMPIRAN…..……….……... 54

(7)

xiv

DAFTAR TABEL

No. Teks Hal.

Tabel 2.1 Spesies Bakteri yang Terdapat dalam Plak Gigi………... 17 Tabel 2.2 Alat Interdental yang Direkomendasikan Berdasarkan Tipe

Embrasur……… 27

Tabel 4.1 Karateristik Responden Pengguna Dental Floss Berdasarkan Jenis Kelamin pada Pasien Klinik Terpadu RSGM Maranatha 42 Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data Skor Indeks Plak Interproksimal

pada Kedua Kelompok Perlakuan..………... 43 Tabel 4.3 Hasil Uji Wilcoxon yang Mengukur Signifikansi Sebelum dan

Sesudah Penggunaan Dental Floss Holder dan Dental Floss

Non Holder…….………... 45 Tabel 4.4 Hasil Uji Mann-Whitney yang Membandingkan Penurunan

(8)

xv

DAFTAR GAMBAR

No. Teks. Hal.

(9)

xvi

DAFTAR DIAGRAM

No. Teks. Hal.

(10)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Teks. Hal.

(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit periodontal merupakan penyakit yang terjadi pada umat manusia yang meluas ke seluruh dunia.1 Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, prevalensi jaringan periodontal yang tidak sehat sebesar 95,21% atau 687.715 orang dari jumlah responden sebanyak 722.329 orang.2 Akumulasi plak yang diabaikan merupakan faktor kunci terjadinya penyakit periodontal karena seiring berjalannya waktu maka akan timbul penyakit periodontal.3,4 Menurut American Dental Association, dental plaque merupakan suatu kesatuan yang memiliki

variabel yang tinggi yang berasal dari kolonisasi dan pertumbuhan mikroorganisme dari permukaan gigi dan jaringan lunak oral dan terdiri banyak spesies mikrobial dan diikat oleh matriks ekstraselular.5

Faktor risiko yang lebih berpengaruh pada penyakit periodontal seperti merokok dan oral hygiene yang buruk.4 Hanya terdapat sedikit perbedaan prevalensi penyakit periodontal pada populasi negara miskin atau berkembang terhadap negara kaya, prevalensi penyakit periodontal pada tahun 1988 sampai 1994 di Amerika menunjukan bahwa sekitar 80% pada orang dewasa usia 45 tahun dan meningkat seiring bertambahnya usia.6

(12)

2

mencapai tujuan rongga mulut yang sehat.4 Pengendalian plak pada jaringan periodontal harus dilakukan secara periodik untuk menghilangkan plak supragingiva yang baru terbentuk.6 Pengendalian plak dapat dilakukan dengan cara mekanis dan kimiawi. Sikat gigi efektif menghilangkan plak yang terdapat pada permukaan bukal dan lingual namun secara umum tidak efektif pada permukaan interproksimal.7 Hasil penelitian status oral hygiene menggunakan indeks API (Aproximal Plaque Index) menunjukkan terdapat penurunan deposit plak proksimal secara signifikan yaitu sebanyak 58,1% pada subjek yang menggunakan sikat gigi dan dental floss dibanding kelompok subjek yang hanya menggunakan sikat gigi saja.8

Penghilangan plak pada interproksimal dipertimbangkan sebagai hal yang penting karena penyakit periodontal lebih sering terjadi pada daerah interpoksimal dibanding aspek fasial. Dalam menjaga kesehatan gingiva dan mencegah penyakit periodontal maka diperlukan pengendalian plak pada bagian interdental, salah satunya yang paling sering digunakan yaitu dental floss.3,4,5,8,9 Berbagai kemasan dental floss tersedia di pasaran diantaranya dental floss tanpa holder dan dental

floss holder. Masyarakat pada umumnya belum mengetahui tentang dental floss.

(13)

3

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka identifikasi masalah pada penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan efektifitas penggunaan dental floss dengan dan tanpa holder terhadap pengendalian plak interdental.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara penggunaan dental floss dengan dan tanpa holder terhadap pengendalian plak interdental.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Manfaat akademis dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penggunaan dental floss dengan dan tanpa holder terhadap pengendalian plak interdental dan sebagai informasi ilmiah apabila akan dilakukan penelitian lebih lanjut.

1.4.2 Manfaat Praktis

(14)

4

sumber informasi yang bermanfaat untuk masyarakat dalam memilih jenis dental floss yang baik.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian 1.5.1 Kerangka Pemikiran

Pengendalian plak dapat dilakukan dengan cara mekanis dan kimiawi. Pengendalian plak secara mekanis yaitu dengan cara menyikat gigi yaitu konvensional dan elektrik, pasta gigi dan interproximal cleaning aids, sedangkan pengendalian plak secara kimiawi yaitu dengan cara berkumur dan aplikasi

gel.3,11,12 Supaya dapat tercapai oral hygiene yang baik, individu harus dapat

melakukan pengendalian plak secara sendiri, pasien harus mengerti bahwa pengendalian plak lebih efektif dilakukan dalam waktu yang lama dibanding dilakukan dengan sering dan waktu yang cepat.13

Pengendalian plak secara mekanik salah satunya yaitu dengan cara menyikat gigi yang mampu membersihkan plak supragingiva pada seluruh permukaan semua gigi dan juga dibantu dengan dental floss untuk membersihkan plak terutama pada margin gingival dan daerah interdental yang sulit dijangkau oleh sikat gigi regular merupakan gabungan yang paling efisien. Dental Floss digunakan ketika interdental papilla mengisi penuh ruangan embrasure. Bila interdental papilla tidak mengisi penuh ruangan embrasure, juga terdapat

(15)

5

menggosok gigi.3,4,6,8,14 Penerapan dental floss sulit untuk dilakukan dan memerlukan waktu yang lama untuk menguasai teknik penggunaan dental floss, tidak seperti penerapan sikat gigi karena hanya sebagian kecil orang yang dapat menggunakan dental floss dengan baik.4

Penggunaan dental floss memerlukan waktu yang lama dalam aplikasinya dibanding tusuk gigi namun dapat menjaga bentuk papilla dan tidak melukai jaringan bila pemakaiannya benar.15 Floss diikat pada jari kemudian dieratkan antara ibu jari dengan ibu jari atau jari telunjuk lain dan masuk dengan hati-hati melalui kontak interproksimal. Floss digerakan ke atas dan ke bawah pada permukaan proksimal setiap gigi dari titik kontak hingga ke margin gingival secara hati-hati.7,16 Floss harus berkontak dengan permukaan proksimal dari setiap line angle yang ada agar pembersihan dapat efektif, juga harus meliputi seluruh

proksimal gigi tidak hanya diselip ke daerah kontak apikal.17 Terjadi penurunan bertahap dari usia 40 sampai 45 tahun, mengalami kerusakan representasi motor, perubahan dari sistem neuromuskuler dan pengurangan kapasitas visual, keseimbangan dan peningkatan kekakuan untuk artikulasi.18

Floss biasanya terbuat dari bahan nilon atau plastic monofilament juga

mempunyai jenis waxed atau unwaxed, tebal atau tipis dan juga terdapat floss yang menggunakan perasa.16 Floss digunakan pada kasus dimana ruang interproksimal masih terisi penuh oleh dental floss.19 Jika pasien mengalami kesulitan dalam flossing, maka dental floss holder dapat digunakan.10

Floss holder

(16)

6

memiliki beberapa kesulitan yaitu sulit digunakan terutama pada daerah posterior, dan harus memiliki keterampilan tangan yang baik.15 Dental floss holder diciptakan untuk mempermudah kebiasaan flossing dan juga dapat membantu flossing orang lain yang tidak memiliki keterampilan.2,11 Menurut penelitian yang

dilakukan Gordon dalam perbandingan terhadap flossing manual didapatkan hasil bahwa tidak ada perbedaan yang ditemukan dalam hal menghilangkan plak atau penurunan dari gingivitis.20

Diagram 1.1 Pengendalian Plak Secara Mekanis

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Terdapat perbedaan efektifitas penggunaaan dental floss dengan dan tanpa holder terhadap pengendalian plak interdental

Pengendalian plak secara mekanis

Sikat dan pasta gigi Interproximal Cleaning Aids

(17)

7

1.6 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental kuasi analisis komparatif dengan pre-post test design.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

(18)

50 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan pada penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan efektifitas penggunaaan dental floss dengan dan tanpa holder terhadap pengendalian plak interdental.

5.2 Saran

(19)

51

DAFTAR PUSTAKA

1. Tampubolon, Nurmala Situmorang. 2005. Dampak Karies Gigi dan Penyakit Periodontal Terhadap Kualitas Hidup.

2. Notohartojo IT. & Sihombing M. 2015. Faktor Risiko Pada Penyakit Jaringan Periodontal Gigi Di Indonsesia (RISKESDAS 2013).

3. Heasman P. Master Dentistry: Restorative Dentistry, Paediatric Dentistry and Orthodontics. Second edition. Churchill livingstone; 2008 : 9, 17-24; 34-8, 165-71.

4. Cappelli, David P, Mobley CC. Prevention in Clinical Oral Health Care. Mosby Inc; 2008: 14-24, 56-62, 213-25.

5. Muthu, Sivakumar N. Pediatric Dentistry: Principles & Practice. First edition. ElSevier; 2009: 196-202.

6. Burt, Eklund. Dentistry, Dental Practice, and the Community. 5th edition. Philadelphia, Pennsylvania; W. B. Saunders Co; 2005: 203-7, 259-77, 393-9.

7. Puranaik, Manjunath, Hiremath. Textbook of Preventive and Community Dentistry. 2nd edition. El-sevier; 2009: 417-9.

8. Avram, Badea. Efficacy of using dental floss to improve oral hygiene and gingival status. University of Medicine and Pharmacy. Romania. OHDMBSC Journal; 2006: Vol V.No.4. 3-6.

9. Wolf HF, Hassell TM. Color Atlas of Dental Hygiene Periodontology. 1st edition. Thieme Inc; 2006: 231-3.

10.Anderson PC, Pendleton AE. The Dental Assistant. 7th edition. Albany, New York; Delmar; 2001: 98.

11.Norman OH, Godoy FG. Primary Preventive Dentistry. 6th edition. Stamford, Connecticut; Appleton & Lange; 2004: 145-54.

12.Murray JJ, Nunn JH. The Prevention of Oral Disease. 4th edition. New York; Oxford University Press Inc; 2003: 136-9.

13.Noble, Suzanne. Clinical Textbook of Dental Hygiene and Therapy. 2nd Edition. Wiley-Blackwell; 2012: 113-5.

(20)

52

15.Marya CM. A Textbook of Public Health Dentistry. 1st edition. Jaypee Brothers Medical Pub; 2011: 286-300.

16.Newman, Takei, Klokkevold, Carranza. Carranza’s Clinical Periodontology. 11th ed. Philadelphia-London; W.B. Saunders Co; 2012: 457-9.

17.Reddy, Shantipriya. Essentials of Clinical Periodontology and Periodontics. 2nd edition. Jaypee Brothers Medical Publishers; 2008: 282-9 18.Lobo A. Physical Activity and Health in The Ederly. 1st edition. Portugal;

Bentham Science Publishers; 2010 : 33.

19.Kidd, Edwina AM. Essential of Dental Caries. 3rd edition. OUP Oxford; 2005: 74-5.

20.Niklaus P.Lang, Jan Lindhe. Clinical Periodontology and Implant Dentistry. Edition 6th. John Wiley & Sons Ltd; 2015; vol 2: 692

21.Hull R. The Manual of Dental Assisting. 4th edition. Marrickville, Australia; Elsevier; 2005: 270-1.

22.Nakano MM, Zuber P. Strict and Facultative Anaerobs: Medical and Environmental Aspects. CRC Press; 2004 :Chapter 5: 109-11.

23.Nagoba BS, Nagoba BR. Microbiology for Dental Student. 1st edition. BIPHO; 2007: Chapter 7: 59-63.

24.Fejerskov O, Kidd E. Dental Caries The Disease and Its Clinical Management. 2nd edition. Blackwell Munksgaard; 2008: 216.

25.Darby ML, Walsh M. Dental Hygiene Theory and Practice. 4th edition. Missouri, St. Louis; Elsevier; 2015: 286-7; 406-12.

26.Robinson D & Bird D. Essentials of Dental Assisting. 5th edition. Elsevier; 2012 : 265.

27.Surber C, Elsner P, Farage MA. Topical Applications and The Mucosa. Basel, Switzerland; Karger; 2011: 110-1.

(21)

53

29.American Dental Association. Fast-Track Training : The Basics for Dental Staff. Chicago, American Dental Association; 2007: 128.

30.Chambrone L. Evidence-Based Periodontal and Peri Implant Plastic Surgery. 1st edition. Switzerland; Springer Cham Heidelberg; 2015 : 32 31.Jacob ST. Viva Voce in Periodontics. 1st Edition. Jaypee Brothers Medical

Publisher; 2008: 99.

32.Wolf HE, Rateitschak KH, Hassell TM. Color Atlas of Dental Medicine Periodontology. 3rd revised and expanded edition. Stuttgart, Germany; Georg Thieme Vertag; 2005: 71-3.

33.Barnes CM, Russell M, Reinhardt A, Payne JB, Lyle DM. Comparison of Irrigation of Floss as an Adjunct to Tooth Brushing: Effecton Bleeding, Gingivitis, and Supragingival Plaque. Journal of Clinical Dentistry 2005: vol 16 no 3:71-7.

34.Limeback H. Comprehensive Preventive Dentistry.1st Edition. Iowa; Wiley-Blackwell ltd; 2012: 135

35.Nehring WM. Core Curriculum for Specializing in Intellectual and Developmental Disability. Mississauga, Canada; Jones and Bartlett Publishers Inc; 2005: 370.

36.Casamassimo, Fields, McTigue, Nowak. Pediatric Dentistry: Infancy Through Adolescence. 5th Edition.Missouri; Elsevier Saunders; 2013: 289. 37.Darby LM & Walsh MM. Procedures Manual to Accompany Dental

Gambar

Tabel 2.1 Spesies Bakteri yang Terdapat dalam Plak Gigi……………...
Gambar 2.2 Tipe Embrasur……………………………………………...

Referensi

Dokumen terkait

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini univariat dan bivariat dengan uji t-test.Tingkat nyeri dismenorhea sebelum diberi Neptune krill oil pada siswi kelas X

Namun, sasaran berbagai program pemberdayaan masyarakat sekitar Kelurahan Tanjung Mas yang mayoritas bermatapencaharian sebagai nelayan seringkali bersikap apatis dan

Dalam hubungan dengan harta pencarian untuk dijadikan harta warisan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tidak dapat ditempuh suatu cara yang pasti modal dalam

Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi (relaksasi,musik,bermain,kompres dan napas dalam), 8. Dukung istirahat tidur untuk mengurangi nyeri. Evaluasi ketidakefektifan

When in the second half of the last century success was achieved in dissolving wood by mechanical and chemical means, a new and rich source of raw material was opened up, making

Tertangkap tangan adalah tertangkapnya seseorsang pada waktu sedang melakukan tindak pidana atau dengan segera sesudah beberapa saat tindak pidana itu dilakukan atau sesaat

Berdasarkan angka ini diperoleh bahwa tidak terdapat perbedaan capaian dan peningkatan kemandirian belajar matematika antara mahasiswa yang diajar dengan pendekatan

digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh peserta didik sendiri. Dengan melihat portofolionya peserta didik dapat mengetahui kemampuan, keterampilan,