• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Kuratif Minyak Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.) Terhadap Clinical Score Pada Mencit Model Kolitis Ulserativa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Kuratif Minyak Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.) Terhadap Clinical Score Pada Mencit Model Kolitis Ulserativa."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

EFEK KURATIF MINYAK BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam.) TERHADAP CLINICAL SCORE PADA

MENCIT MODEL KOLITIS ULSERATIVA

Demas Christiawan Santoso, 2011.Pembimbing I : Sijani Prahastuti, dr., M.Kes Pembimbing II : Lusiana Darsono, dr., M.Kes

Kolitis Ulserativa (KU) adalah keadaan yang ditandai dengan inflamasi kronis pada kolon, berupa kerusakan pada mukosa dan ulserasi rektum yang menyebar ke arah proksimal dengan gejala klinik penurunan berat badan, diare dan perdarahan rektum. Dextran Sulphate Sodium (DSS) secara oral dapat menginduksi terjadinya KU pada mencit dengan gambaran klinik yang sama pada manusia. Buah Merah banyak digunakan oleh masyarakat Papua dan dipercaya dapat memberikan efek antiinflamasi karena kandungan antioksidannya seperti β-karoten, tokoferol, β-kriptosantin, vitamin C, omega-3 dan omega-9.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian minyak buah merah terhadap penurunan berat badan, derajat diare, dan derajat perdarahan rektum pada mencit jantan yang diinduksi DSS 2,5% (w/v). Penelitian dilakukan pada mencit jantan galur Balb/C jantan berumur 8 minggu, dibagi dalam 5 kelompok (n=5). Kelompok kontrol negatif hanya diberi akuabides, kelompok kontrol positif diinduksi kolitis dengan DSS selama 7 hari diikuti dengan akuabides, kelompok BM1, BM2, BM3 diinduksi kolitis (DSS 2,5% (w/v)) selama 7 hari dan dilanjutkan pemberian minyak buah merah dengan dosis berturut-turut 0,05 mL, 0,1 mL, dan 0,2 mL selama 10 hari. Parameter penelitian yang diamati adalah derajat penurunan berat badan, diare, dan perdarahan rektum. Data dianalisis menggunakan uji statistik Kruskal-Wallis dan Mann Whitney U (α= 0,05).

Hasil penelitian menunjukkan pada hari ke-18 kelompok buah merah BM1, BM2, BM3 terjadi perbaikan derajat diare dan perdarahan rektum. Demikian pula dengan derajat penurunan berat badan pada hari ke-18 mengalami perbaikan yang sangat signifikan pada kelompok buah merah BM3.

Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa minyak buah merah dapat menurunkan derajat penurunan berat badan, derajat diare, dan perdarahan rektum pada mencit model Kolitis Ulserativa.

(2)

v ABSTRACT

The Curative Effect of Red Fruit Oil (Pandanus conoideus Lam.) Towards Clinical Score in Colitis Mice Model

Demas Christiawan Santoso, 2011. 1th Supervisor : Sijani Prahastuti, dr., M.Kes 2nd Supervisor : Lusiana Darsono, dr., M.Kes

Ulcerative Colitis (UC) is a condition marked by chronic inflammation of the colon, such as damage to the rectal mucosa and ulceration which spread proximally with clinical manifestation of weight loss, diarrhea and rectal bleeding. Dextran Sulphate Sodium (DSS), administered orally can UC in mice which has the same clinical manifestation in human. Red fruits are widely used by Papua’s people and are believed to reduce inflammation as the amounts of antioxidant such as β-carotene, tocopherol, β-crypthoxantine, vitamin C, omega-3 and omega-9 .

The aim of this study was to determine the effect of red fruit oil towards weight loss, diarrhea, and rectal bleeding scoring in colitis mice model induced by DSS. The study was conducted to 8 week old Balb/C which were divided into five groups (n = 5). Negative group was given aquabidest, positive group was induced colitis with DSS 2,5% (w/v) for 7 days and given aquabidest , red fruit groups, BM1, BM2, BM3 were induced colitis similar to positive group and were given red fruit oil 0,05 mL, 0,1 mL and 0,2 mL for 10 days. The observed parameter were weight loss, diarrhea and rectal bleeding and analyzed by Kruskal-Wallis and Mann Whitney U.

This result showed the level of diarrhea and rectal bleeding on the 18th day were decrease in all red fruit groups. The level of weight loss was decrease very significantly in 0,2 mL red fruit group.

As conclusion, red fruit oil reduced the level of weight loss, diarrhea, and rectal bleeding in colitis mice model.

(3)

vi DAFTAR ISI

Judul Dalam... (i)

Lembar Persetujuan... (ii)

Surat Pernyataan... (iii)

Abstrak ... (iv)

Abstract... (v)

Kata Pengantar... (vi)

Daftar Isi ... (viii)

Daftar Tabel... (xi)

Daftar Gambar ... (xii)

Daftar Lampiran ... (xiii)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.4 Manfaat Penelitian... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 4

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 4

1.5.2 Hipotesis Penelitian... 5

1.6 Metodologi ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Saluran Pencernaan ... 7

2.2 Histologi Kolon ... 9

2.3 Fisiologi Kolon... 10

2.4 Vaskularisasi Kolon ... 11

2.5 Fisiologi Defekasi ... 12

2.6 Diare ... 13

(4)

vii

2.8 Inflammatory Bowel Disease (IBD) ... 15

2.8.1 Definisi ... 15

2.8.2 Epidemiologi ... 16

2.8.3 Etiologi ... 16

2.8.4 Patogenesis ... 17

2.8.5 Gejala Klinik ... 19

2.8.6 Pemeriksaan Penunjang... 21

2.8.7 Penatalaksanaan... 21

2.9 Radikal Bebas dan Antioksidan ... 22

2.9.1 Radikal Bebas... 22

2.9.2 Antioksidan ... 23

2.9 Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.)... 25

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat, Bahan, Subjek Penelitian... 29

3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 29

3.1.2 Subjek Penelitian... 30

3.2 Metode Penelitian... 30

3.2.1 Disain Penelitian... 30

3.2.2 Variabel Penelitian ... 30

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel... 30

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 31

3.2.3 Besar Sampel Penelitian... 32

3.2.4 Prosedur Kerja... 32

3.2.4.1 Pengumpulan Bahan... 32

3.2.4.2 Persiapan Bahan Uji ... 32

3.2.4.3 Persiapan Hewan Coba... 33

3.2.4.4 Sterilisasi Alat ... 33

3.2.4.5 Prosedur Penelitian... 34

3.2.4.6 Cara Pemeriksaan ... 34

(5)

viii

3.2.5.1 Hipotesis Penelitian... 36

3.2.5.2 Kriteria Uji ... 36

3.2.6 Lokasi dan Waktu Penelitian... 36

3.2.6 Aspek Etik Penelitian ... 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian... 38

4.2 Pembahasan ... 50

4.3 Uji hipotesis... 51

4.2.1 Hipotesis I ... 51

4.2.2 Hipotesis II ... 52

4.2.3 HipotesisIII... 52

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 54

5.2 Saran... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 55

(6)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Kolitis Ulserativa dan Crohn’s Disease... 20 Tabel 2.2 Kandungan Buah Merah... 27 Tabel 4.1 Nilai median derajat penurunan berat badan pada berbagai

perlakuan... 38 Tabel 4.2 Perbandingan derajat penurunan berta badan berdasarkan uji

Statistik Kruskal Wallis-H...40 Tabel 4.3 Hasil uji beda Mann Whitney-U terhadap derajat penurunan berat bada hari ke-8...40 Tabel 4.4 Hasil uji beda Mann Whitney-U terhadap derajat penurunan berat bada hari ke-18...41 Tabel 4.5 Nilai median derajat berat diare pada berbagai perlakuan ... 42 Tabel 4.6 Perbandingan derajat berat diare berdasarkan uji statistik

Kruskal Wallis-H...44 Tabel 4.7 Hasil uji beda Mann Whitney-U terhadap derajat berat diare

hari ke-8...44 Tabel 4.8 Hasil uji beda Mann Whitney-U terhadap derajat berat diare hari ke-18...45 Tabel 4.9 Nilai median derajat perdarahan rektum pada berbagai

perlakuan...46 Tabel 4.10 Perbandingan derajat perdarahan rektum berdasarkan uji statistik Kruskal Wallis-H...47 Tabel 4.11 Hasil uji beda Mann Whitney-U terhadap derajat perdarahan

rektum hari ke-8...48 Tabel 4.12 Hasil uji beda Mann Whitney-U terhadap derajat perdarahan

(7)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi Saluran Pencernaan ... 7

Gambar 2.2 Anatomi Kolon ... 9

Gambar 2.3 Histologi Kolon ... 10

Gambar 2.4 Senyawa Dextran Sulphate Sodium... 14

Gambar 2.5 Perbandingan pola penyebaran antara Kolitis Ulserativa dan Crohn’s Disease... 15

Gambar 2.6 Patogenesis Inflammatory Bowel Disease... 18

Gambar 2.7 Peranan Stres Oksidatif dan Inflamasi ... 23

Gambar 2.8 Cara kerja antioksidan dalam menghambat kerusakan sel akibat radikal bebas ... 24

Gambar 2.9 Keseimbangan Stres Oksidatif dengan Sistem Pertahanan……25

Gambar 2.10 Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.) ... 26

Gambar 4.1 Grafik perbandingan nilai median derajat penurunan berat mencit pada berbagai kelompok perlakuan ... 39

Gambar 4.2 Grafik perbandigan nilai median derajat berat diare mencit pada berbagai kelompok perlakuan... 42

(8)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Homogenitas Uji Statistik One Way Anova ... 60

Lampiran 2. Data Skoring Derajat Penurunan Berat Badan ... 61

Lampiran 3. Data Skoring Derajat Berat Diare... 62

Lampiran 4. Data Skoring Derajat Perdarahan Rektum... 63

Lampiran 5. Tabel Uji Statistik Kruskal Wallis-H... 64

Lampiran 6. Tabel Uji Statistik Mann Whitney-U... 65

Lampiran 7. Perhitungan Dosis ... 67

(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kolitis Ulserativa (KU) termasuk dalam golongan penyakit Inflammatory Bowel Disease (IBD) merupakan penyakit inflamasi kronis pada kolon yang ditandai dengan kerusakan mukosa berupa ulserasi disebabkan oleh kegagalan regulasi sistem imun, kerentanan genetik, dan rangsangan flora normal di saluran cerna. Inflamasi yang berlangsung kronik ini dapat berkembang menjadi suatu keganasan, yaitu karsinoma kolon (Clevers, 2006; Kumar et al., 2005). KU biasanya terjadi pada rektum dan kolon bagian distal yang dapat menyebar ke arah proksimal sehingga menyebabkan kerusakan seluruh kolon (Kasper et al., 2008). Gejala klinik KU merupakan suatu reaksi berulang yang ditandai oleh adanya nyeri abdominal, diare disertai darah dan lendir yang dapat bertahan selama beberapa bulan sampai beberapa tahun. KU juga dapat mengakibatkan kerusakan DNA pada sel mukosa, yang jika terjadi secara berulang dapat menyebabkan displasia epitel dan berkembang menjadi suatu keganasan (Popivanova et al., 2008).

Penyakit KU cenderung mengenai usia muda umur sekitar 25-30 tahun dan tidak ada perbedaan yang bermakna antara perempuan dan laki-laki. Orang kulit putih lebih banyak terkena dibanding kulit hitam. Angka kejadian KU dengan prevalensi tertinggi adalah Amerika Utara, Eropa Utara, yaitu 100-200 kasus per 100.000 penduduk. Sedangkan Asia dan Afrika memiliki prevalensi KU terendah. IBD cenderung mengenai kelompok sosial ekonomi tinggi, bukan perokok, pemakai kontrasepsi oral dan diet rendah serat (Dharmika Djojoningrat, 2006; Cho, 2008).

(10)

2

Menurut penelitian, pemberian Dextran Sulphate Sodium (DSS) dapat menyebabkan KU. Pemberian DSS secara oral pada mencit menimbulkan inflamasi akut seperti penyakit KU pada manusia dan terjadi infiltrasi sel inflamasi pada mukosa, seperti makrofag, neutrofil, dan eosinofil sehingga terjadi abses kripta, lalu erosi bahkan ulserasi mukosa (Stevceva et al., 2001).

Salah satu penyebab KU adalah radikal bebas. Radikal bebas sekelompok bahan kimia baik atom maupun molekul yang memiliki elektron tidak berpasangan di lapisan luarnya. Radikal bebas dapat menimbulkan stres oksidatif yang pada akhirnya dapat memperparah reaksi inflamasi yang terjadi (Sjamsul Arief, 2007).

Senyawa antioksidan merupakan penangkal radikal bebas. Tubuh manusia sebenarnya dapat menghasilkan antioksidan endogen secara alami, namun seringkali jumlahnya terbatas untuk menangkal radikal bebas yang berlebihan (Rani Saurisari, 2006). Oleh karena itu, diperlukan senyawa antioksidan eksogen yang salah satu sumbernya adalah buah merah (Pandanus conoideus Lam).

Buah merah merupakan tanaman tradisional Papua, yang sebagian besar tumbuh di sepanjang lereng pegunungan Jaya Wijaya. Buah merah digunakan oleh masyarakat Papua sebagai sumber pangan sehari-hari dan dipercaya mengandung zat-zat alami yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan proses metabolisme. Buah merah merupakan salah satu sumber senyawa antioksidan eksogen yang dapat mengatasi dan mencegah berbagi macam penyakit, seperti kanker, hipertensi, dan infeksi paru-paru karena mengandung antioksidan, seperti β-karoten, β-kriptosantin, α-tokoferol, vitamin C, asam linoleat, asam linolenat dan dekanoat (I Made Budi, 2005; Surono et al., 2008).

(11)

3

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, identifikasi masalah penelitian ini adalah  Apakah minyak buah merah menurunkan derajat penurunan berat badan

pada mencit model kolitis ulserativa.

 Apakah minyak buah merah menurunkan derajat diare pada mencit model kolitis ulserativa.

 Apakah minyak buah merah menurunkan derajat perdarahan rektum pada mencit model kolitis ulserativa.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas buah merah dalam memperbaiki reaksi inflamasi pada kolon.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian minyak buah merah terhadap derajat penurunan berat badan, diare dan perdarahan rektum pada mencit model KU.

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat akademik adalah memperluas wawasan pembaca mengenai tanaman obat asli Indonesia yang sering dikonsumsi, khususnya buah merah dalam memperbaiki KU.

(12)

4

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Kolitis Ulserativa (KU) adalah keadaan yang ditandai dengan inflamasi kronis pada kolon, berupa kerusakan pada mukosa dan ulserasi rektum yang menyebar secara proksimal sehingga menyebabkan kerusakan seluruh kolon (Kumar et al., 2005). Gejala klinik KU berupa diare yang disertai darah dan lendir dengan berbagai derajat keparahan dan dapat juga disertai dengan gejala-gejala ekstraintestinal (Peppercorn, 2007).

Dextran Sulfate Sodium (DSS) merupakan bahan kimia yang sering digunakan untuk menginduksi kolitis pada hewan coba (Berndt et al., 2007). DSS yang diberikan secara oral dapat menginduksi terjadinya KU pada mencit dengan gambaran klinik yang sama dengan manusia (Ling et al., 1998). Mekanisme inflamasi yang terjadi akibat pemberian DSS disebabkan karena efek toksik langsung DSS terhadap epitel kolon yang akan mengawali terjadinya aktivasi makrofag kolon (Tlaskalova et al., 2005). Gambaran kolitis ditandai oleh infiltrasi neutrofil kemudian diikuti dengan adanya ulserasi yang pada akhirnya dapat memberikan gejala klinik berupa penurunan berat badan, diare dan perdarahan rektum (Berndt et al., 2007).

Beberapa penelitian membuktikan bahwa kegagalan respon imun bawaan berperan dalam patogenesis terjadinya IBD dan limfosit juga terlibat dalam perkembangan kolitis yang diinduksi DSS (Ohkawara et al., 2005; Kim et al., 2006)

(13)

5

menghadapi senyawa radikal bebas, akan tetapi jumlahnya terbatas. Bila radikal bebas dalam tubuh berlebihan, dibutuhkan senyawa antioksidan eksogen (Rani Sauriasari, 2006).

Salah satu sumber senyawa antioksidan eksogen adalah buah merah. Telah diketahui bahwa buah merah mengandung komposisi gizi yang lengkap dan

bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan tersebut antara lain β-karoten, α-tokoferol, vitamin C, vitamin B1, asam dekanoat, asam linolenat dan linoleat,

omega-3 dan omega-9. Kandungan rata-rata zat-zat antioksidan di dalam buah merah termasuk tinggi, yaitu total karotenoid 12.000 ppm, β-karoten 700 ppm, dan α-tokoferol 11.000 ppm (I Made Budi, 2005). Konsumsi β-karoten dapat memperbanyak sel imun, seperti limfosit T dan sel natural killer (NK) (Kazi et al., 2006). Buah merah juga mengandung β- kriptosantin yang memiliki fungsi

menyerupai β-karoten yang dipercaya dapat menangkal radikal bebas yang merusak sel dan DNA, sehingga dapat menekan proses inflamasi yang terjadi (Surono et al., 2008). Oleh karena itu, buah merah dipercaya dapat memperbaiki gejala klinik kolitis yang terjadi seperti, penurunan berat badan, diare dan perdarahan rektum.

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah

 Minyak buah merah menurunkan derajat penurunan berat badan pada mencit model kolitis ulserativa.

 Minyak buah merah menurunkan derajat diare pada mencit model kolitis ulserativa.

(14)

6

1.6Metodologi

Metode penelitian yang digunakan adalah prospektif eksperimental laboratorium sungguhan bersifat komparatif dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Clinical score diukur berdasarkan derajat penurunan berat badan, diare dan perdarahan rektum. Analisis statistik dengan menggunakan uji Kruskal Wallis-H dengan α = 0,05 dan akan dilanjutkan dengan uji beda median Mann

(15)

54

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Minyak buah merah menurunkan derajat penurunan berat badan pada mencit

model kolitis ulserativa.

2. Minyak buah merah menurunkan derajat beratnya diare pada mencit model

kolitis ulserativa.

3. Minyak buah merah menurunkan derajat perdarahan rektum pada mecit

model kolitis ulserativa.

5.2 Saran

1. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek toksik yang

terkandung dalam buah merah.

2. Mengembangkan penelitian uji klinis untuk menerapkan penggunaan buah

(16)

 

 

55 

DAFTAR PUSTAKA

Bai S.K, Lee S.J, Na H.J, Ha K.S, Han J.A, Lee H, et al. 2005. β-carotene inhibits inflammatory gene expression in lipopolysaccharide-stimulated macrophages

by suppressing redox-based NF-κB activation. Experiment Mol Med.

37(4):322-34.

Berndt B.E, Zhang M, Chen G.H, Huffnagle G.B, Kao J.Y. 2007. The role of dendritic cells in the development of acute dextran sulfate sodium colitis. The Journal of Immunology. 179:6255-62.

Burstein E and Fearon E.R. 2008. Colitis and Cancer: A Tale of Inflammatory Cells and Their Cytokines. The Journal of Clinical Investigation. 118(2):464-67.

Bouma G and Strober W. 2005. The immunological and genetic basis of inflammatory bowel disease. Nat Rev Immunol. 3(7):521-33.

Cho J.H. 2008. The genetic and immunopathogenesis of inflammatory bowel disease. Nature Reviews Immunology. 460.

Clevers H. 2006. Colon cancer-understanding how NSAIDs work. N Eng J Med.

345:7.

Dharmika Djojoniningrat. 2006. Inflammatory Bowel Disease: Alur diagnosis dan pengobatannya di Indonesia. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Jakarta: EGC. p. 384-388.

Drake R.L, Vogl W, Mitchell A.W.M. 2005. Gray’s Anatomy For Student. Philadelphia: Elsevier. p. 272.

Fendy R. Paimin. 2005. Buah Merah. http://www.buah-merah.info/bm-news.php. Diunduh 25 Oktober 2011.

Ganong W.F. 2005. Review of Medical Physiology. 22 ed. USA: McGraw-Hill Companies.p. 491-508.

Gommeaux J, Cano C, Garcia S, Gironella M, Pietri S, Culcasi M, et al. 2007. Colitis and colitis-associated cancer are exacerbated in mice deficient for tumor protein 53-induced nuclear protein1. Mol Cell Biol. 27(6):2215-28.

Guyton A.C and Hall J.E. 2001. Physiology of gastrointestinal. Textbook of Medical Physiology. 10th ed, WB Sounders Company. p. 987-1012.

(17)

 

 

56 

I Made Budi. 2005. Buah Merah. http://www.buah-merah.info/bm-news.php. Diunduh 21 Januari 2011.

_____________. 2005. Khasiat Buah Merah.

http://www.trubus-online.com/Khasiat Buah Merah. Diunduh 21 Januari 2011.

Kasper D.L, Fauci A.S, Longo D.L, Braunwald E, Hauser S.I, Jameson J.L, et al. 2008. Inflammatory bowel disease. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17th ed. USA: McGraw-Hill Companies. p. 289.

Katakura K, Lee J, Rachmilewitz D, Li G, Eckmann L, Raz E. 2005. Toll-like receptor 9-induced type I IFN protects mice from experimental colitis.

JCI.115(3): 695-702.

Kazi N, Radvan R, Oldham T, Keshavaezian A, Frommel T, Libertin C, et al. 2006. Immunomodulatory effect of beta-caroten on T lymphocyte subsets in patient with resected colonic polyps and cancer. Nutr Cancer. 28(2):140-5.

Kemas Ali Hanafiah. 2000. Rancangan Percobaan Aplikatif: aplikasi kondisional bidang pertanaman, perternakan, perikatan, industri, dan hayati. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.p.10-12.

Khalid H.S, Umar Z, Josia G. 2004. Diare akut disebabkan bakteri.

http://library.usu.ac.id/download/fk/penydalam-umar5.pdf. Diunduh 10

Oktober 2011.

Kierszenbaum A.L. 2007. Histology and cell biology. 2nd ed. Canada: Elsevier Mosby p. 464-82.

Kim T.W, Seo J.N, Suh Y.H, Park H.J, Kim J.H, Kim J.Y, et al. 2006. Involvement of Lymphocytes in Dextran Sulphate Sodium-Induced Experimental Colitis. World Journal of Gastroenterology. 12(2):302-305.

Kumar V, Abbas A.K, Fausto N. 2005. The Gastrointestinal Tract. In : Kumar V., Abbas A.K., Fausto N.. Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease. 7th ed, Philadelphia, USA : Elsevier-Saunders.p. 846-851.

__________________________. 2005. Cellular adaptation, cell injury and cell death. In: Kumar V, Abbas AK, Fausto N. Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease. 7th ed, Philadelphia, USA: Elsevier-Saunders. p. 17.

(18)

 

 

57 

Ling Q and Wu X. 1998. Experimental colitis induced by dextran sulfate sodium.

National Institute of Health. 23(4):359-60, 364.

Mahler M, Bristol I.J, Leiter E.H, Workman A.E, Birkenmeier E.H, Elson, et al.1998. Differential susceptibility of inbred mouse strains to dextran sulfate sodium- induced colitis. Am. J. Physiol. 274:G544-G551.

Martins N.B and Peppercorn M.A. 2004. Inflammatory Bowel Disease. Am J Manag Care. 10:544-52.

Moore K.L and Daley A.F. 2006. Clinically oriented anatomy, 5th ed. Lippincott Williams & Wilkins. p. 271-81, 193-98.

Ohkawara T, Takeda H, Nishiwara J, Miyashita K, Nihiwaki M, Ishiguro Y, et al. 2005. Macrophage migration inhibitory factor contributes to the development of acute dextran sulphate sodium-induced colitis in Toll- like receptor 4 knockout mice. Clin Exp Immunol. 141:412-21.

Ong A.S.H, Niki E, Packer L. 1995. Nutrition, Lipids, and Disease. p.1-7.

ISBN:0935315640. Illnois: AOCS Champaign Pr.

Ovalle W.K and Nahirney P.C. 2008. Netter’s Essential Histology. Philadelphia, USA: Elsevier-Saunders. p. 304-5.

Peppercorn M.A. 2007. Patient information : Ulserative Colitis.

http://www.update.com/patients/content/topic.do;jsessionid. Diunduh 16

Januari 2011.

Petersen E.W. 2001. Effect of Vitamin supplementation on Cytokine Response and on Muscle Damage after Strenuous Excercise. The American Physiological Society. 280: 1570-75.

Podolsky D.K. 2002. Inflammatory bowel disease. N Eng J Med. 347(6): 417-20.

Popivanova B.K, Kitamura K, Wu Y, Kondo T, Kagaya T, Kaneko K, et al.

2008. Blocking TNF- α in Mice Reduces Colorectal Carcinogenesis

Associated with Chronic Colitis. JCI. 118 (2): 560-70.

Rani H.A. 2002. Masalah dalam penatalaksanaan diare akut pada orang dewasa. In: Setiati S, Alwi I, Kasjmir YI. Current Diagnosis and Treatment in Internal Medicine 2002. Jakarta:Pusat Informasi Penerbitan Bagian Penyakit Dalam FK UI. p. 49-56.

(19)

 

 

58 

Rathore G.S, Suthar M, Pareek A, Gupta R.N. 2011. Nutritional antioxidants: A battle for better health. J Nat Pharm. 2(1):2-14.

Sachar D.B and Walfish A.E. 2007. Ulcerative Colitis.

http://www.merck.com/mmpe/sec02/ch018c.html. Diunduh 8 Juli 2011.

Sharoni Y, Danilenko M, Dubi N, Ben-Dor A, Levy J. 2004. Carotenoids and transcription. Arch. Biochem. Biophys. 430: 89-91.

Sjamsul Arief. 2007. Radikal Bebas. www.pediatrik.com. Diunduh 20 September 2011.

Sloane E. 2003. Anatomi dan Fisiologi. Terjemahan James Veldman. Jakarta: EGC. p.281.

Snell R.S. 2006. Rongga Abdomen. In: Huriawati , Enny L, Joko S, Susilawati, Tiara M, Jonathan, Rini C. Edisi 6. p. 208-209.

Stevceva L, Pavli P, Husband A, Ramsay A, Doe W.F. 2001. Dextran Sulphate Sodium-Induced Colitis is Ameliorated in Interleukin 4 Deficient Mice. Genes & immunity. 2: 306-319.

Surh Y.J, Kundu J.K, Na K.H, Lee J.S. 2005. Redox-Sensitive Transciption Factors as Prime Targets for Chemoprevention with Anti-Inflammatory and Antioxidative Phytochemicals. The Journal of Nutrition. 135: 2993-3001.

Surono I.S, Nishigaki T, Endaryanto A, Waspodo P. 2008. Indonesian Biodiversities, from Microbes to Herbal Plants as Potential Functional Foods.

Journal of Faculty of Agriculture Shinshu University. 44(1): 23-7.

Tlaskalova-Hogenova H, Tuckova L, Stepankova R, Hudcovic T, Palova-Jelinkova L. 2005. Involvement of innate immunity in the development of inflammatory and autoimmune diseases. Ann. NY Acad. Sci. 1051:787-98.

http://www.digestive.niddk.nih.gov. 2008. Ulcerative Colitis. Diunduh 27 September 2011.

http://www.freepatentsonline.com. 2008. Dextran Sulphate Sodium Salt. Diunduh 20 Juni 2008.

http://www.mayoclinic.com/health/ulcerativecolitis/DS00598/DSECTION=lifesty le- and-home-remedies. Ulcerative Colitis. Diunduh 8 Oktober 2011.

http//:medicine.med.miami.edu. 2009. Anatomy Digestive System. Diunduh 5 Oktober 2011.

(20)

 

 

59 

http://www.phytochemicals.info/phytochemicals/beta-cryptoxanthin.php. Diunduh 5 November 2011.

Referensi

Dokumen terkait

Saaty dari Wharton School of Business pada tahun 1970-an untuk mengorganisasikan informasi dan judgement dalam memilih alternatif yang paling disukai (Saaty,

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka diperlukan penelitian untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat menyebabkan tamu tidak puas dengan pelayanan yang

[r]

Hasil penelitian ini juga didukung dengan hasil penelitian-penelitiansebelumnya, yaitu penelitian Thompson & Gullone (2008) yang menyebutkan bahwa empati berkorelasi

Bagi penulis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang lebih mengenai konsep financial distress dan mengetahui metode mana yang paling efektif

Hal ini dapat diartikan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara interaksi teman sebaya dengan penyesuaian diri pada siswa, semakin tinggi interaksi

Variasi nilai MAR yang diperoleh pada tiap-tiap limbah cair rumah sakit disebabkan oleh banyak faktor, antara lain keberadaan pasien kolera pada rumah

[r]