PERANCANGAN KAMPANYE MENGENAI
POLA HIDUP YANG KURANG SEHAT PADA
MAHASISWA RANTAU DI KOTA BANDUNG
Rifki Soetedjo1
Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Kristen Maranatha, Bandung 40164 Email: rifkisoe89@gmail.com
Abstraksi
Jumlah mahasiswa rantau di Kota Bandung meningkat setiap tahunnya dikarenakan banyaknya universitas terkemuka di Kota Bandung. Mahasiswa rantau harus beradaptasi terhadap lingkungan barunya, oleh karena itu banyak mahasiswa rantau yang mempunyai pola hidup yang kurang sehat. Selain itu juga mahasiswa rantau mempunyai pola hidup yang kurang sehat karena kurangnya manajemen waktu dan manajemen keuangan. Contoh gaya hidup kurang sehat pada mahasiswa rantau adalah makan tidak teratur dan makan makanan yang tidak sehat serta tidak pernah berolahraga.
Berdasarkan fakta diatas, penulis menggunakan beberapa teori yang didapat dari internet, buku, wawancara, survey untuk memecahkan masalah diatas. Penulis merancang kampanye mengenai kampanye kesehatan untuk mahasiswa dengan disponsori oleh Universitas Kristen Maranatha.
Kampanye ini diharapkan dapat mengubah gaya hidup mahasiswa yang kurang sehat menjadi lebih sehat dengan media situs dan jejaring sosial sebagai media utamanya. Kampanye ini bertujuan untuk memotivasi para mahasiswa yang menjalani pola hidup kurang sehat karena menimbulkan banyak efek negatif.
SETTLED FOREIGNER UNHEALTHY
LIFESTYLE IN BANDUNG CAMPAIGN
Rifki Soetedjo1
Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Kristen Maranatha, Bandung 40164 Email: damninnocent@live.com
Abstract
Number of overseas students in the city of Bandung is increasing every year due to many top universities in Bandung. Overseas students must adapt to the new environment so that many overseas students who have an unhealthy lifestyle. Overseas students have an unhealthy lifestyle due to lack of funding and bad time management. Examples of less healthy lifestyle is to eat unhealthy food, irregular eating, irregular breaks and never exercise.
Based on the above issues, the author uses some theories obtained via the internet, books, interviews, surveys to solve the problems above. Therefore, the authors conducted a campaign for student health Bandung, sponsored by Maranatha Christian University
The campaign is expected to change the lifestyle of students who have unhealthy to healthier lifestyle by website and social networking as mainstream media. The campaign aims to motivate the students themselves that an unhealthy lifestyle caused much harm.
DAFTAR ISI
COVER DALAM i
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS v
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN vi
ABSTRAKSI vii
ABSTRACT viii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR GAMBAR xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
1.2.1 Identifikasi Masalah 3
1.2.2 Rumusan Masalah 4
1.2.3 Batasan Masalah 5
1.3 Tujuan Perancangan 5
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 6
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Desain Komunikasi Visual 11
2.2 Mahasiswa Rantau Kota Bandung 12
2.3 Kampanye 16
2.3.1 Tujuan Kampanye 17
2.3.2 Kriteria Kampanye 17
2.3.3 Proses Mendesain Kampanye 18
2.3.4 Jenis Kampanye 18
2.3.5 Faktor Penunjang Keberhasilan Kampanye 19
2.4 Fotografi 19
BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH
1.1Data dan Fakta 21
3.1.1 Bahaya Merokok 22
3.1.2 Bahaya Alkohol Berlebihan 23
3.1.3 Bahaya Mie Instan 24
3.1.4 Bahaya Malas Berolahraga 25
3.2 Cara Menanggulangi Pola Hidup Kurang Sehat 26
3.2.1 Manajemen Waktu 27
3.2.2 Manajemen Keuangan 28
3.2.3 Mempunyai Disiplin yang Tinggi 29
3.3 Lembaga yang Terkait
3.3.1 Dinas Kesehatan Kota Bandung 30
3.4 Sponsor 31
3.5 Hasil Kuesioner 32
3.6 Hasil Wawancara 32
3.6.1 Hasil Wawancara Denny Santoso 33
3.6.2 Hasil Wawancara Erwind David 34
3.6.3 Hasil Wawancara Ade Rai 35
3.6.4 Hasil Wawancara Ria Wardhani 36
3.7 Analisis Hasil Survey 37
3.7.1 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis 38
3.8 Analisis Terhadap Permasalah Berdasarkan Data dan Fakta 41
3.8.1 Analisis STP 42
3.8.2 SWOT 43
BAB IV PEMECAHAN MASALAH
4.1 Konsep Komunikasi 45
4.1.2 Konsep Media 46
4.2 Hasil Karya 47
4.2.1 Logo Kampanye 47
4.2.2 Media Utama (Website) 50
4.2.3 Media Utama (Facebook) 54
4.2.4 Media Utama (Instagram) 56
4.3 Media Penunjang 58
4.3.1 Ambient Media 58
4.3.2 Poster 60
4.3.3 Baliho 64
4.3.4 Spanduk 64
4.3.5 Umbul-Umbul 65
4.3.6 Gimmick 66
4.3.7 Stationery 70
4.4 Keobjektifan Karya 73
4.4.1 Kekuatan dan Kelemahan Karya 73
4.4.2 Prospek Hasil Karya 74
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan 75
DAFTAR PUSTAKA xvii DAFTAR ISTILAH xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Logo Dinas Kesehatan 30
Gambar 2 Logo Universitas Kristen Maranatha 31
Gambar 3 Logo Kampanye “Healthy School” 38
Gambar 4 Kampanye Makan Sehat HSC 39
Gambar 5 Kampanye HSC 39
Gambar 6 Kampanye HSC 40
Gambar 7 Kampanye HSC 40
Gambar 8 Logo Kampanye 47
Gambar 9 Detail Logo 49
Gambar 10 Layout Home 50
Gambar 11 Layout About Us 51
Gambar 12 Layout Events 51
Gambar 13 Layout Event 52
Gambar 14 Layout Tips and Tricks 52
Gambar 15 Layout Contact Us 53
Gambar 16 Facebook Fanpage 54
Gambar 17 Iklan pada Facebook 54
Gambar 18 Aplikasi Iklan Facebook 55
Gambar 20 Poster Instagram Seri 2 57
Gambar 21 Aplikasi Poster Instagram Seri 1 57
Gambar 22 Aplikasi Poster Instagram Seri 2 58
Gambar 23 Ambient Media pada Lift Kampus 59
Gambar 24 Ambient Media pada Tangga Kampus 59
Gambar 25 Poster seri 1 60
Gambar 26 Poster seri 2 61
Gambar 27 Poster seri 3 62
Gambar 28 Poster seri 4 63
Gambar 29 Baliho 64
Gambar 30 Spanduk 64
Gambar 31 Umbul-Umbul 65
Gambar 32 X-Banner 66
Gambar 33 Baju Tampak Depan 67
Gambar 34 Baju Tampak Belakang 67
Gambar 35 Topi 68
Gambar 36 Handuk 68
Gambar 37 Stiker 69
Gambar 38 Pin 69
Gambar 39 Bag 70
Gambar 41 Kartu Nama 71
Gambar 42 Kop Surat 71
Gambar 43 Name Tag 72
Gambar 44 CD 72
DAFTAR ISTILAH
Website : Laman untuk menginformasikan dengan media internet
Tagline : Slogan dalam kalimat
Logo : huruf atau lambing yang mengandung makna.
San-serif : jenis huruf yang sederhana, tidak memiliki kaki atau garis
lebih pada setiap hurufnya.
Home : halaman induk dalam sebuah laman.
About Us :halaman yang menunjukkan informasi mengenai suatu
kompani dalam sebuah laman.
Events :Acara yang diadakan suatu organisasi atau perkumpulan\
Campaign :Kampanye
Instagram :Suatu situs jejaring sosial khusus foto
Facebook :Suatu situs jejaring sosial
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Budaya hidup sehat merupakan sebuah konsep kehidupan dengan mengutamakan
berbagai kegiatan hidup yang berbasis pada langkah-langkah sehat. Jika tubuh kita
sehat, maka segala kegiatan dalam hidup kita dapat kita laksanakan dengan baik. Hal
tersebut dapat tercapai jika pengertian budaya hidup sehat sudah melekat dan
menjadi bagian penting dalam diri kita.
Para mahasiswa yang datang dari berbagai daerah ke kota-kota besar, dihadapkan
pada suatu kenyataan bahwa mereka telah memasuki suatu kondisi baik sosial,
budaya maupun kondisi geografis yang benar-benar berbeda dan baru jika
dibandingkan dengan daerah mereka berasal. Kondisi yang seperti ini memaksa para
mahasiswa tersebut untuk mengembangkan perubahan sikap, tingkah laku, kebiasaan
yang baru. Kondisi sosial yang seperti ini juga pada kenyataannya berpengaruh pada
tingkat perilaku kesehatan para mahasiswa tersebut.
Para mahasiswa rantau yang datang untuk menuntut ilmu di kota-kota besar dari
berbagai daerah pada umumnya mempunyai pola hidup yang kurang sehat
dibandingkan dengan saat mereka berada di daerah asal mereka karena pengaruh dari
beberapa faktor, hal ini bukan hanya ditentukan oleh faktor biologis tapi juga
ditentukan oleh perilaku mereka. Perilaku sehat merupakan elemen yang paling
penting bagi kesehatan dan keberadaan manusia. Gaya hidup yang kurang sehat
memiliki banyak dampak buruk terhadap kesehatan mereka baik pada usia sekarang
maupun pada masa yang akan datang.
Perilaku gaya hidup tidak sehat yang sering dijumpai pada mahasiswa itu sendiri
meliputi merokok, mengkonsumsi alkohol yang berlebihan, pola makan tidak sehat,
pola istirahat yang tidak teratur, serta malas berolahraga, dan lain-lain. Hal-hal
tersebut mempunyai banyak dampak negatif bagi para mahasiswa itu sendiri.
Sebaliknya dengan meningkatkan perilaku gaya hidup sehat akan memberikan
banyak manfaat bagi para mahasiswa tersebut.
Para mahasiswa rantau yang memiliki pola hidup kurang sehat sering dijumpai
pada mahasiswa dan mahasiswi yang kos. Hal tersebut disebabkan oleh banyak
faktor yang sebenarnya dapat diatasi dengan mudah dan murah. Kerugian menjalani
pola hidup tidak sehat sangat banyak seperti badan lemas, mudah sakit, tidak bisa
mengerjakan pekerjaan secara optimal. Sedangkan keuntungan yang didapat apabila
kita menjalani pola hidup sehat adalah tubuh dan otak lebih fresh sehingga dapat
rutin berolahraga maka akan mempunyai tubuh yang lebih sehat dan bentuk tubuh
yang lebih ideal.
Para mahasiswa rantau yang kurang paham mengenai pola hidup sehat, harus
diberi pengertian lebih lanjut mengenai dampak dan pentingnya pola hidup sehat
sehingga para mahasiswa rantau semakin paham kerugian yang mereka terima jika
menjalani pola hidup tidak sehat seperti yang sering mereka lakukan pada saat
sekarang ini.
Oleh sebab itu, pendidikan mengenai pola hidup sehat bagi para mahasiswa
rantau sangatlah penting dalam meningkatkan kualitas mahasiswa. Pendidikan
mengenai pola hidup sehat mahasiswa akan memberikan kontribusi yang lebih pada
universitas itu sendiri baik secara langsung maupun tidak langsung.
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
Berdasarkan fenomena dan gejala yang telah diuraikan latar belakang masalah di
atas, berikut ini akan dipaparkan dan dikemukakan identifikasi permasalahan yang
muncul dari fenomena di atas. Rumusan masalah yang akan ditelaah dan dipecahkan
dalam penelitian dan ruang-ruang lingkup kajian yang digunakan sebagai tolok ukur
dalam pembahasan masalah.
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan cuplikan data yang diperoleh di lapangan, dari fenomena-fenomena
dipecahkan dan dicarikan solusinya karena jika tidak diselesaikan dapat mengurangi
kualitas mahasiswa, yaitu sebagai berikut.
1) Mahasiswa sering melupakan pentingnya gaya hidup sehat.
2) Perlu adanya informasi edukatif mengenai gaya hidup sehat untuk mahasiswa.
3) Ilmu yang didapat di sekolah sangatlah tidak memadai.
4) Keuangan anak kos sangatlah terbatas.
5) Manajemen waktu yang kurang terkoordinasi.
6) Mahasiswa sering terbawa lingkungan sekitarnya.
7) Perlu adanya motivasi dari dalam diri sendiri untuk memulai gaya hidup sehat
pada setiap mahasiswa rantau.
1.2.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan permasalahan yang telah diidentifikasikan dan diregister di atas, berikut ini akan dirumuskan pokok-pokok persoalan yang akan dibahas, dipecahkan,
dan dijawab dalam penelitian, yaitu sebagai berikut.
1) Upaya apa saja yang dapat ditempuh untuk menginformasikan para mahasiswa
rantau mengenai pentingnya pola hidup sehat?
2) Bagaimana langkah-langkah yang efektif untuk mengomunikasikan dan
memvisualisasikan program pendidikan mengenai pentingnya pola hidup sehat
bagi mahasiswa rantau?
3) Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap perilaku pola hidup kurang
1.2.3 Batasan Masalah
Adapun batasan-batasan masalah pada laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Areal lingkup mencakup mahasiswa rantau Kota Bandung dan sekitarnya
2. Yang akan dikerjakan adalah berupa kampanye untuk menyampaikan
pentingnya pola hidup yang sehat pada mahasiswa rantau
3. Segementasi target utama yang dituju adalah pria dan wanita berusia 18-25
tahun, mahasiswa rantau, tinggal di Kota Bandung dan sekitarnya.
1.3 Tujuan Perancangan
Sesuai dengan pokok-pokok persoalan yang dirumuskan dalam rumusan masalah
yang telah ditegaskan di atas berikut ini akan dipaparkan garis-garis besar hasil
pokok yang ingin diperoleh setelah permasalahan dibahas, dijawab, dan dipecahkan,
yaitu sebagai berikut :
1) mendeskripsikan upaya-upaya yang paling tepat yang dapat ditempuh untuk
memberikan edukasi mengenai pola hidup sehat yang benar untuk meningkatkan
kualitas para mahasiswa dan universitas itu sendiri.
2) menjabarkan langkah-langkah yang paling tepat yang dapat ditempuh agar para
mahasiswa rantau dapat mengerti kerugian dan keuntungan dari pola hidup
mereka.
3) mendesain dan merancang media kampanye yang komunikasi, kreatif, inovatif,
dan efektif untuk mengomunikasikan dan menyosialisasikan mengenai
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Dalam pelaksanaan suatu penelitian atau penyusunan suatu laporan akademik
yang dilakukan melalui penelitian dan pengamatan langsung dalam pembuatan dan
pelaksanaan sebuah karya desain diperlukan data yang memadai sebagai dasar
pemikiran dan arahan konsep. Pengumpulan data dapat dilakukan melalui survei
literatur atau studi perpustakaan dan melalui pengambilan data di lapangan.
Berdasarkan informasi bahan penulisan dan jenis data yang hendak dikumpulkan,
dalam penelitian ini dikategorikan dua kelompok data, yaitu sebagai berikut.
1) Data Primer
Data primer ialah data informasi aktual gejala konkret dan fenomena autentik
yang diusahakan dicari, diperoleh, dan dicatat untuk pertama kali oleh peneliti
sebagai pihak pertama penerima data melalui penelitian dan pengamatan
langsung di lapangan terhadap objek yang diteliti. Jadi, setiap data primer bersifat
faktual, objektif (apa adanya), konkret atau nyata, dan tidak diintervensi oleh
pendapat pribadi yang bersifat subjektif. Kedudukan penulis atau peneliti disebut
sebagai orang pertama karena peneliti yang menemukan data tersebut secara
langsung di lapangan.
2) Data Sekunder
Data sekunder ialah data atau informasi yang bukan diusahakan sendiri oleh
peneliti, melainkan oleh pihak lain sehingga informasi atau keterangan itu telah
terekam, tersedia, teregister, dan terdokumentasikan. Data tersebut dapat dikutip
dan dimanfaatkan oleh pihak yang memerlukannya. Data sekunder tersedia
pelajaran, buku teks, jurnal ilmiah, skripsi, tesis, laporan penelitian, ensiklopedia
glosarium, majalah, surat kabar, situs internet, atau dokumen resmi yang
diterbitkan lembaga pemerintahan atau swasta. Dalam pengumpulan data
sekunder peneliti berkedudukan sebagai orang kedua, ketiga, dan seterusnya
karena peneliti telah menggunakan keterangan informasi atau kerangka pikir
yang ditemukan atau diusahakan oleh pihak lain.
1.4.1 Sumber Data Primer
Dalam penelitian ini digunakan data primer berupa hasil observasi di Kota
Bandung yang dilakukan pada tanggal 20 Februari 2013 selama 5 jam dari pukul
09.00 sampai 14.00, hasil wawancara terhadap beberapa mahasiswa rantau yang
merupakan data representatif, yaitu data yang mewakili kelompok atau golongannya.
Peneliti mewawancara beberapa kelompok, yaitu kelompok mahasiswa rantau,
poliklinik, ahli psikologis, pakar nutrisi, dokter umum, dan ahli desain komunikasi
visual. Dalam penelitian ini digunakan juga data primer berupa hasil kuesioner atau
angket yang didistribusikan kepada 20 mahasiswa rantau yang mewakili
golongannya.
Dalam penelitian ini digunakan data primer berupa hasil eksperimen atau uji coba
dalam pembuatan atau pendesainan website bergaya modern dan futuristik namun
tetap fungsional. Untuk mendapatkan data primer peneliti melakukan wawancara
terhadap narasumber. Langkah pertama, peneliti menyiapkan daftar atau pedoman
pertanyaan secara tertulis yang akan ditanyakan secara langsung kepada informan
Akan tetapi, pedoman tersebut bukanlah pedoman yang kaku karena jika ada
jawaban yang menarik dari informan atau narasumber, pertanyaan dapat
dikembangkan (tidak menutup kemungkinan munculnya pertanyaan-pertanyaan
baru).
1.4.2 Sumber Data Sekunder
Dalam penelitian ini digunakan data sekunder berupa studi kepustakaan buku
yang berjudul “Gaya hidup sehat” yang ditulis oleh Ainun Hidayah, “Mahasiswa
Rantau” yang ditulis oleh Santoso, “Tinjauan Desain Grafis” yang ditulis oleh
Adityawan, buku sejenis yang pernah dibuat sebelumnya, internet, majalah, koran
mengenai hal yang terkait.
Alasan pemilihan buku Metode “Gaya Hidup Sehat” yang ditulis Ainun Hidayah
karena buku tersebut mengulas tentang hal-hal yang berkaitan dengan pola hidup
sehat yang baik dan benar.
Buku “Tinjauan Desain Grafis” yang ditulis oleh Adityawan dipilih sebagai data
sekunder dalam penelitian ini karena buku tersebut mengulas tinjauan desain yang
adalah aktivitas dasar bagi setiap desainer.
Sumber data sekunder yang telah dipaparkan diatas berkaitan erat dengan
permasalahan yang akan dibahas yaitu memberi informasi edukatif tentang
1.4.3 Teknik Pengumpulan Data
Wawancara adalah bahan penulisan yang diperoleh dengan cara mengumpulkan
bahan atau informasi dengan menanyakan langsung kepada informan, para
ahli/pakar, dan narasumber. Teknik pengalaman ialah pengetahuan yang diperoleh
dari persepsi indrawi. Observasi adalah bahan yang diperoleh dengan cara
melakukan pengamatan secara cermat terhadap objek penelitian. Teknik kuesioner
ialah bahan penulisan diperoleh dengan cara mendistribusikan daftar pertanyaan
secara tertulis kepada informan yang disebut responden dan akan dijawab secara
tertulis pula oleh responden.
Untuk memperoleh data sekunder digunakan langkah-langkah dengan
pengumpulan studi kepustakaan di perpustakaan pusat Universitas Maranatha.
Pernalaran menurut prosesnya, pernalaran dapat dibedakan menjadi pernalaran
induktif dan pernalaran deduktif. Pernalaran ilmiah meurpakan sintesis antara kedua
jenis nalar di atas. Secara formal, induktif dapat diartikan sebagai proses pernalaran
untuk sampai kepada prinsip, atau sikap yang bersifat umum didasarkan pada
pengamatan yang bersifat khusus.
1.5 Skema Penelitian
Dalam penelitian ini dilakukan tahap-tahap atau langkah-langkah yang runtun,
terstruktur, sistematis, kronologis, dan berkesinambungan mulai dari awal sampai
dengan akhir penelitian, yaitu dihasilkannya karya yang akan dikomunikasikan
kepada audiens yang ditentukan. Berikut akan ditampilkan bagan / skema / alur
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pola hidup mahasiswa, terutama mahasiswa rantau yang tinggal jauh dari orang
tuanya cenderung kurang sehat. Kepedulian mahasiswa akan kesehetan juga masih
memprihatinkan dilihat dari banyaknya jumlah mahasiswa yang jarang berolahraga,
makan tidak teratur maupun tidak sehat.
Karena permasalahan diatas maka penulis melakukan perancangan kampanye
mengenai pola hidup sehat untuk mahasiswa. Kampanye ini diharapkan dapat
menjangkau mahasiswa dan dapat menyampaikan pesan dengan optimal. Website
sebagai media utama juga menciptakan kemudahan bagi mahasiswa untuk
mendapatkan tips-tips mengenai pola hidup sehat yang sangat mudah dan simpel.
Selain itu strategi komunikasi yang disesuaikan dengan karakteristik mahasiswa
mayoritas diharapkan dapat menjangkau mahasiswa sendiri.
Strategi perancangan ini menggunakan media yang variatif dan menarik juga akan
kurang sehat yang mereka jalani selama ini. Karena faktor kesehatan merupakan
faktor yang penting bagi kehidupan setiap orang. Dengan memiliki tubuh yang sehat,
setiap orang dapat melaksanakan aktivitas dengan optimal.
Dengan melakukan strategi kampanye yang terarah dan penggunaan media
komunikasi visual yang komunikatif serta efektif, kampanye ini diharapkan memberi
motivasi bagi kalangan mahasiswa untuk memulai pola hidup yang sehat serta
memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kesehatan mereka.
Demikianlah kesimpulan yang diperoleh penulis selama melakukan penelitian dan
perancangan. Semoga hasil penulisan serta perancangan dapat berguna di masa yang
akan datang.
5.2 Saran
Saran dari penulis untuk mahasiswa di Kota Bandung adalah seharusnya
mahasiswa sudah mulai bisa berpikir jauh kedepan tentang masa depannya. Dengan
menjaga kesehatan sejak dini, mahasiswa akan terhindar dari berbagai macam
penyakit. Seharusnya mahasiswa juga sudah berpikir independen dan tahu mana
yang baik dan yang buruk. Selain itu mahasiswa juga diharapkan dapat peduli
terhadap kesehatan diri sendiri terlebih dahulu dan membawa manfaat dan dampak
DAFTAR PUSTAKA
Kusrianto. (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo
Safanayong. (2006). Desain Komunikasi Visual Terpadu. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo
Kompas, (2012). The Lancet Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Venus. (2004). Manajemen Kampanye. New York, Prentice-Hall
Sardi, Irawan. (2004). Manajemen, Desain dan Pengembangan Situs Web dan Adobe
Photoshop 7.0. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Sukmini. (2009). Karakteristik Remaja Indonesia. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Rosida, (2007). Teknik Penulisan untuk Mahasiswa, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama
Kurniawan, Rudy (2001). Kiat-Kiat Pola Hidup Sehat Praktis, Yogyakarta: C.V
Andi Offset