EFEK EKSTRAK ETANOL HERBA PEGAGAN
(Centella asiatica L.)
TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA (WRS)
LAKI-LAKI DEWASA
Mikha Elkana, 2010, Pembimbing I : Pinandojo Djojosoewarno, drs, dr.,AIF Pembimbing II : Rosnaeni, dra, Apt
Waktu reaksi cepat sangat dibutuhkan untuk menanggapi berbagai aksi, salah satunya dengan menggunakan obat tradisional yaitu herba pegagan (Centella asiatica L.). Tujuan penelitian untuk menilai efek ekstrak etanol herba pegagan terhadap waktu reaksi sederhana (WRS) pada laki-laki dewasa.
Penelitian bersifat eksperimental sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), desain pra-postes terhadap 30 subjek penelitan (SP). Data yang diukur adalah WRS (detik) terhadap cahaya merah, kuning, hijau, dan biru menggunakan chronoskop sebelum dan sesudah perlakuan selama 60 menit dengan interval 15 menit. Analisis data menggunakan uji t berpasangan, dengan α = 0.05. Kemaknaan berdasarkan nilai p<0.05, menggunakan perangkat lunak komputer. Hasil penelitian rerata WRS sebelum/sesudah meminum ekstrak etanol herba pegagan selama pengamatan 60 menit terhadap warna merah, kuning, hijau, dan biru berturut-turut adalah 0.146/0.089; 0.149/0.093; 0.142/0.096; 0.147/0.092 detik, menunjukkan penurunan WRS yang perbedaannya sangat signifikan (p<0.01).
Simpulan ekstrak etanol herba pegagan memperpendek WRS pada laki-laki dewasa.
v
ABSTRACT
THE EFFECT OF PEGAGAN HERBA ETHANOL EXTRACT
(Centella asiatica L.)
ON SIMPLE REACTION TIME OF ADULT MALE
Mikha Elkana, 2010, 1st Tutor: Pinandojo Djojosoewarno, drs, dr.,AIF 2nd Tutor: Rosnaeni, dra, Apt
A short time reaction is needed to respond to an action. One of traditional medicine which can be used to reduce time reaction is herba pegagan (Centella asiatica L.). The objective of this research is to find out the effect of pegagan herba ethanol extract on simple reaction time of adult male.
The research uses real experimental method, Random Completed design, using the pre-test and post-test method for 30 subject of research. The variable measured is the simple reaction time for red, yellow, green and blue lights. The data was recorded by using kronoskop before and after test in 60 minutes with 15 minutes interval. The data was then analysed using the paired "t" test with α = 0.05. Signification based on p<0.05 using a computer program.
The reduction in simple reaction time of the subjects before/after drinking pegagan herba ethanol extract in 60 minutes, simple for the red, yellow, green and blue lights were 0.146/0.089; 0.149/0.093; 0.142/0.096; 0.147/0.092 seconds respectively with highly significant differences (p <0.01 ).
Conclusion: Pegagan herba ethanol extract reduces the simple reaction time of adult males.
DAFTAR ISI
JUDUL ...i
LEMBAR PERSETUJUAN...ii
SURAT PERNYATAAN...iii
ABSTRAK ...iv
ABSTRACT ...v
KATA PENGANTAR ...vi
DAFTAR ISI ...viii
DAFTAR TABEL ...xi
DAFTAR GAMBAR ...xii
DAFTAR LAMPIRAN ...xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1
1.2 Identifikasi Masalah ...2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ...2
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ...3
1.4.1 Manfaat akademis ...3
1.4.2 Manfaat praktis ...3
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ...3
1.5.1 Kerangka Pemikiran ...3
1.5.2 Hipotesis Penelitian ...4
1.6 Metodologi Penelitian ...4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Waktu Reaksi ...5
2.1.1 Pengertian Waktu Reaksi ...5
2.1.2 Faktor yang memengaruhi Waktu Reaksi ...5
ix
2.3 Formatio reticularis...16
2.4 Pegagan ...17
2.4.1 Taksonomi Pegagan ...19
2.4.2 Kandungan kimia herba Pegagan ...19
2.2.3 Khasiat dan Efek samping Pegagan ...20
2.5 Hubungan Pegagan terhadap WRS ...20
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan, Alat, Subjek, Lokasi, dan Waktu Penelitian ...21
3.1.1 Bahan dan Alat Penelitian ...21
3.5 Aspek etik penelitian ...25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dan pembahasan Penelitian ...26
4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ...29
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ...31
5.2 Saran ...31
Inform consent ...34
Lampiran ...35
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Rerata WRS Pada Laki-laki Dewasa Untuk Warna
Merah, Kuning, Hijau, dan Biru Selama Pengamatan 60
Menit ... 26
Tabel 4.2 Hasil Uji t Berpasangan dari Rerata WRS Pada
Laki-laki Dewasa Untuk Warna Merah, Kuning, Hijau, dan
Biru Untuk Waktu 15 Menit ... 27
Tabel 4.3 Hasil Uji t Berpasangan dari Rerata WRS Pada
Laki-laki Dewasa Untuk Warna Merah, Kuning, Hijau, dan
Biru Untuk Waktu 30 Menit ... 27
Tabel 4.4 Hasil Uji t Berpasangan dari Rerata WRS Pada
Laki-laki Dewasa Untuk Warna Merah, Kuning, Hijau, dan
Biru Untuk Waktu 45 Menit ... 27
Tabel 4.5 Hasil Uji t Berpasangan dari Rerata WRS Pada
Laki-laki Dewasa Untuk Warna Merah, Kuning, Hijau, dan
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hubungan intensitas stimulus dengan waktu reaksi ... 6
Gambar 2.2 Hubungan tingkat kewaspadaan dengan waktu reaksi ... 7
Gambar 2.3 Proses pengolahan cahaya ... 16
Gambar 2.4 Formatio Reticularis ... 17
Gambar 2.5 Tanaman pegagan ... 18
Gambar 2.6 Daun pegagan ... 18
Gambar 2.7 Hubungan Pegagan terhadap WRS ... 20
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Komisi Etik Penelitian ... 34
Lampiran 2. Surat pernyataan persetujuan untuk ikut serta dalam penelitian
(informed consent)... 35
Lampiran 3. Lembar kerja penelitian ... 36
Lampiran 4. Data hasil penelitian ... 37
Lampiran 5. Data hasil pengolahan SPSS WRS sebelum dan sesudah perlakuan
untuk warna merah ... 41
Lampiran 6. Data hasil pengolahan SPSS WRS sebelum dan sesudah perlakuan
untuk warna kuning ... 42
Lampiran 7. Data hasil pengolahan SPSS WRS sebelum dan sesudah perlakuan
untuk warna hijau ... 43
Lampiran 8. Data hasil pengolahan SPSS WRS sebelum dan sesudah perlakuan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Aktivitas dalam kehidupan sehari – hari di zaman modern, dituntut serba cepat,
tepat dan butuh konsentrasi untuk menanggapi berbagai aksi. Konsentrasi sangat
berpengaruh terhadap aktivitas dan produktivitas kerja. Dengan demikian reaksi
yang cepat dan tepat akan memengaruhi terhadap kualitas hidup seseorang.
Reaksi untuk menanggapi aksi disebut waktu reaksi, yang responnya dapat cepat
atau lambat.
Waktu reaksi adalah waktu yang diperlukan seseorang untuk menjawab suatu
rangsangan secara sadar dan terkendali dihitung mulai saat rangsang diberikan
(Houssay, 1955). Waktu reaksi dibagi menjadi dua macam, yaitu Waktu Reaksi
Sederhana (WRS) dan Waktu Reaksi Majemuk (WRM). Waktu reaksi
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain umur, jenis kelamin, latihan,
kelelahan, mengonsumsi alkohol, mengonsumsi obat-obatan, dan lain-lain
(Kosinski, 2012). Perangsangan pada sistem saraf pusat (SSP) diduga akan
mempercepat waktu reaksi. Obat-obat yang memengaruhi SSP dapat berasal dari
alami, kimia dan sintetik. Bahan alami yang memengaruhi SSP berasal dari herbal
antara lain: teh/Camelia sinensis L., pala/Myristica fragrans Houtt, kopi/Coffea
arabica L. dan pegagan/Centella asiatica L. (Iwasaki, 1995).
Pegagan secara empiris sudah dikenal sebagai obat tradisional sejak dahulu,
bagian tanaman yang paling banyak digunakan sebagai bahan obat adalah seluruh
bagian tanaman yang disebut herba pegagan (Centellae herba). Herba pegagan di
masyarakat luas digunakan sebagai obat batuk, masuk angin, mimisan,
penyembuh luka dan disentri (Iwasaki, 1995). Dengan kemajuan teknologi dan
pengetahuan, banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui manfaat
lain dari pegagan. Hasil penelitian menunjukan bahwa herba pegagan, diketahui
berpengaruh untuk meningkatkan memori, anti-inflamasi, penyembuh luka
2
Penelitian lain menunjukan bahwa pegagan memengaruhi pada SSP, kelainan
kulit, gangguan pencernaan (Subathra, et al., 2005), dan anti-oksidan (Zainol, et
al., 2003). Penelitian obat tradisional mengalami perkembangan yang cukup
pesat, demikian pula perkembangan bentuk sediaan obat tradisional mengalami
perubahan. Obat tradisional dahulu diolah dan dikonsumsi dengan cara sederhana,
misalkan dibuat dengan cara menyeduh dan merebus simplisia yang akan
digunakan. Saat ini penggunaan obat tradisional lebih praktis dalam bentuk kapsul
dengan kandungan ekstrak dari simplisia yang digunakan. Pegagan yang
digunakan dalam penelitian ini sebagai obat tradisional produksi PT.B, dipasarkan
dalam bentuk kapsul dengan kandungan ekstrak etanol herba pegagan.
Keuntungannya pemakaian lebih praktis, dosis yang digunakan lebih akurat, dan
distribusi obat lebih luas.
Penelitian tentang efek ekstrak etanol herba pegagan terhadap kewaspadaan,
memori, dan ketelitian sudah pernah dilakukan sebelumnya dengan hasil yang
siignifikan, tetapi penelitian ekstrak etanol herba pegagan terhadap WRS belum
pernah dilakukan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis bermaksud untuk meneliti efek
ekstrak etanol herba pegagan terhadap WRS pada laki-laki dewasa.
1.2 Identifikasi Masalah
Apakah ekstrak etanol herba pegagan berefek memperpendek WRS laki-laki
dewasa.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud penelitian untuk mengetahui herbal yang memengaruhi susunan saraf
pusat (SSP).
Tujuan penelitian untuk menilai efek ekstrak etanol herba pegagan terhadap
3
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah
1.4.1 Manfaat akademis
Menambah wawasan pengetahuan dalam bidang Farmakologi, tumbuhan obat,
dan Fisiologi SSP yang memengaruhi SSP khususnya terhadap WRS.
1.4.2 Manfaat praktis
Apabila penelitian ini terbukti dapat memberikan informasi pada masyarakat
bahwa herba pegagan dapat memperpendek WRS sehingga dapat diaplikasikan
dalam aktivitas sehari-hari yang memerlukan konsentrasi.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Obat – obat yang memengaruhi SSP, efeknya dapat merangsang atau
menginhibisi formatio reticularis. Obat yang berefek merangsang bekerja dengan
cara menginhibisi Glutamic Acid Dekarboksilase (GAD) dan Gama Aminobutyric
Acid Transaminase (GABA), akibat terinhibisisnya GABA maka kewaspadaan
akan meningkat (R.Awad, 2007).
Herba pegagan antara lain mengandung senyawa triterpenoid dan flavanoid.
Flavonoid berefek menginhibisi GAD dan GABA pada SSP, sehingga
memengaruhi kewaspadaan dan konsentrasi. Dengan demikian karena herba
pegagan mengandung triterpenoid dan flavonoid seperti mekanisme yang sudah
diterangkan di atas, mengakibatkan WRS memendek (R.Awad, 2007).
Penelitian B. Sathya dan R. Uthaya Ganga, dari Govt. Siddha Medical College,
Palayamkottai, India, menjelaskan bahwa triterpenoid yang terkandung dalam
pegagan, dapat merevitalisasi pembuluh darah, sehingga peredaran darah ke otak
menjadi lancar, memberikan efek menenangkan dan meningkatkan fungsi mental
menjadi lebih baik. Dengan demikian dapat meningkatkan daya ingat, konsentrasi
4
1.5.2 Hipotesis Penelitian
Ekstrak etanol herba pegagan berefek memperpendek WRS laki-laki dewasa.
1.6 Metodologi Penelitian
Penelitian ini bersifat eksperimental sungguhan dengan Rancangan Acak
Lengkap (RAL), desain pra dan postes terhadap 30 subjek penelitan (SP). Data
yang diukur adalah WRS (detik) terhadap cahaya merah, kuning, hijau, dan biru
menggunakan chronoskop sebelum dan sesudah perlakuan selama 60’ dengan
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Ekstrak etanol herba pegagan berefek memperpendek waktu reaksi sederhana
(WRS) laki-laki dewasa.
5.2 Saran
Penelitian “Efek Ekstrak etanol herba pegagan Terhadap Waktu Reaksi Sederhana Laki-laki Dewasa” perlu dilanjutkan :
- Menggunakan stimulus lain.
- Lama pengamatan penelitian dilakukan lebih lama.
- Menggunakan subjek penelitian dengan umur ≥ 50 tahun.
Ekstrak etanol herba pegagan memperpendek WRS laki-laki dewasa sehingga
dapat dikonsumsi bagi individu yang membutuhkan reaksi cepat dalam kehidupan
45
RIWAYAT HIDUP
Nama : Mikha Elkana
NRP : 1010065
Tempat Tanggal Lahir : Cirebon, 7 Juli 1992
Agama : Kristen
Alamat : Taman Kopo Indah II ruko 1-b nomor 6
Riwayat Pendidikan :
1996-1998 TKK Permata Balita, Bandung
1998-2004 SDK Taman Holis Indah BPK Penabur, Bandung
2004-2007 SMPK Taman Holis Indah BPK Penabur, Bandung
2007-2010 SMAK 2 BPK Penabur, Bandung
2010-sekarang Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha,
EFEK EKSTRAK ETHANOL HERBA PEGAGAN (Centella asiatica L.) TERHADAP
WAKTU REAKSI SEDERHANA (WRS) LAKI-LAKI DEWASA
Mikha Elkana1, Pinandojo Djojosoewarno2, Rosnaeni3
1. Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung
2. Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran, Universitas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung 3. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran, Universitas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
Jl. Prof. Drg. Surya Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia
ABSTRAK
Waktu reaksi cepat sangat dibutuhkan untuk menanggapi berbagai aksi, salah satunya dengan menggunakan obat tradisional yaitu herba pegagan (Centella asiatica L.). Tujuan penelitian untuk menilai efek ekstrak etanol herba pegagan terhadap waktu reaksi sederhana (WRS) pada laki-laki dewasa.
Penelitian bersifat eksperimental sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), desain pra-postes terhadap 30 subjek penelitan (SP). Data yang diukur adalah WRS (detik) terhadap cahaya merah, kuning, hijau, dan biru menggunakan chronoskop sebelum dan sesudah perlakuan selama 60 menit dengan interval 15 menit. Analisis data menggunakan uji t berpasangan, dengan α = 0.05. Kemaknaan berdasarkan nilai p<0.05, menggunakan perangkat lunak komputer.
Hasil penelitian rerata WRS sebelum/sesudah meminum ekstrak etanol herba pegagan selama pengamatan 60 menit terhadap warna merah, kuning, hijau, dan biru berturut-turut adalah 0.146/0.089; 0.149/0.093; 0.142/0.096; 0.147/0.092 detik, menunjukkan penurunan WRS yang perbedaannya sangat signifikan (p<0,01).
Simpulan ekstrak etanol herba pegagan memperpendek WRS pada laki-laki dewasa.
Kata kunci : herba pegagan, waktu reaksi sederhana laki-laki dewasa
ABSTRACT
A short time reaction is needed to respond to an action. One of traditional medicine which can
be used to reduce time reaction is herba pegagan (Centella asiatica L.). The objective of this
research is to find out the effect of pegagan herba ethanol extract on simple reaction time of adult male.
The research uses real experimental method, Random Completed design, using the pre-test and post-test method for 30 subject of research. The variable measured is the simple reaction time for red, yellow, green and blue lights. The data was recorded by using kronoskop before and after test in 60 minutes with 15 minutes interval. The data was then analysed using the paired "t" test with α = 0.05. Signification based on p<0.05 using a computer program.
The reduction in simple reaction time of the subjects before/after drinking pegagan herba ethanol extract in 60 minutes, simple for the red, yellow, green and blue lights were 0.146/0.089; 0.149/0.093; 0.142/0.096; 0.147/0.092 seconds respectively with highly significant differences (p <0.01 ).
Conclusion: Pegagan herba ethanol extract reduces the simple reaction time of adult males.
PENDAHULUAN
Aktivitas dalam kehidupan sehari–hari dituntut serba cepat, tepat dan butuh konsentrasi untuk menanggapi berbagai aksi. Konsentrasi sangat berpengaruh terhadap aktivitas dan produktivitas kerja. Dengan demikian reaksi yang cepat dan tepat akan memengaruhi terhadap kualitas hidup seseorang. Reaksi untuk menanggapi aksi disebut waktu reaksi, yang responnya dapat cepat atau lambat. Waktu reaksi adalah waktu yang diperlukan seseorang untuk menjawab suatu rangsangan secara sadar dan terkendali dihitung mulai saat rangsang
diberikan(1). Perangsangan pada sistem saraf pusat (SSP) diduga akan
mempercepat waktu reaksi. Obat-obat yang memengaruhi SSP dapat berasal dari alami, kimia dan sintetik. Bahan alami yang memengaruhi SSP berasal dari herbal antara lain: teh/Camelia sinensis L., pala/Myristica fragrans Houtt, kopi/Coffea arabica L. dan pegagan/Centella asiatica L.(2).
Pegagan secara empiris sudah dikenal sebagai obat tradisional sejak dahulu, bagian tanaman yang paling banyak digunakan sebagai bahan obat adalah seluruh bagian tanaman yang disebut herba pegagan (Centellae herba). Hasil penelitian membuktikan bahwa herba pegagan, diketahui berpengaruh untuk
meningkatkan memori, anti-inflamasi, penyembuh luka(3).
Penelitian tentang efek ekstrak etanol herba pegagan terhadap kewaspadaan, memori, dan ketelitian sudah pernah dilakukan sebelumnya dengan hasil yang siignifikan, tetapi penelitian ekstrak etanol herba pegagan terhadap WRS belum pernah dilakukan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis bermaksud untuk meneliti efek ekstrak etanol herba pegagan terhadap WRS pada laki-laki dewasa.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian untuk menilai efek ekstrak herba pegagan terhadap WRS laki-laki dewasa.
METODE
Penelitian ini bersifat eksperimental sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), desain pra dan postes terhadap 30 subjek penelitan (SP). Data yang diukur adalah WRS (detik) terhadap cahaya merah, kuning, hijau, dan biru
menggunakan chronoskop sebelum dan sesudah perlakuan selama 60’ dengan
interval 15’. Analisis data menggunakan uji t berpasangan, dengan α = 0.05. Penelitian dilakukan dari Desember 2012 sampai Oktober 2013 di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian adalah chronoscop, air mineral 250ml, kapsul ekstrak etanol herba pegagan, timer.
Prosedur Pengukuran WRS
1. Subjek penelitian beristirahat selama 10 menit dan meminum air mineral 250ml sebelum diberi perlakuan.
2. Ukur WRS secara berturut – turut untuk cahaya merah, kuning, hijau, dan biru
masing-masing sebanyak 5 kali, lalu masing-masing diambil reratanya.
3. Subjek penelitian meminum ekstrak herba pegagan dalam bentuk kapsul sebanyak 2 buah dengan dosis @550mg beserta air mineral 250 ml.
4. Sesudah 15 menit, ukur lagi WRS secara berturut-turut untuk cahaya merah, kuning, hijau, dan biru masing sebanyak 5 kali, kemudian masing-masing diambil rerataa.kemudian masing-masing-masing-masing diambil reratanya kemudian, masing-masing diambil reratanya.
5. Setiap 15 menit ukur lagi WRS secara berturut-turut untuk cahaya merah, kuning, hijau, dan biru masing sebanyak 5 kali, kemudian masing-masing diambil reratanya sampai menit 60.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil :
Tabel 1 Rerata WRS Pada Laki-laki Dewasa Untuk Warna Merah, Kuning, Hijau, dan Biru Selama Pengamatan 60 Menit
Warna n WRS (detik) thit p
Gambar 1 Grafik rerata pengamatan WRS selama 60 menit
Berdasarkan gambar 1, dapat dilihat WRS setelah meminum ekstrak etanol herba pegagan semakin memendek sampai pada menit 45 pada puncaknya untuk semua warna. Setelah itu, WRS mulai memanjang kembali pada menit
berikutnya. Ini disebabkan karena pengaruh Onset Of Action (OOA) dari pegagan
yang mencapai 45 menit setelah masuk ke dalam saluran pencernaan.
DISKUSI
Waktu reaksi adalah waktu yang diperlukan seseorang untuk menjawab suatu rangsangan secara sadar dan terkendali dihitung mulai saat rangsang diberikan (Houssay, 1955). Perangsangan pada 4ystem saraf pusat (SSP) diduga akan mempercepat waktu reaksi.
Pegagan bekerja dengan cara menginhibisi Glutamic Acid Dekarboksilase (GAD) dan Gama Aminobutyric Acid Transaminase (GABA) pada system saraf
pusat, sehingga akan memperpendek waktu reaksi(4). Selain itu juga, kandungan
triterpenoid yang ada di dalam herba pegagan mampu melancarkan pasokan darah ke otak, sehingga pasokan nutrisi dan oksigen ke otak bertambah(5).
Keadaan ini menyebabkan suatu kondisi waspada, sehingga dapat
memperpendek waktu reaksi(6).
SIMPULAN
SARAN
Penelitian “Efek Ekstrak etanol herba pegagan Terhadap Waktu Reaksi
Sederhana Laki-laki Dewasa” perlu dilanjutkan :
- Menggunakan stimulus lain.
- Lama pengamatan penelitian dilakukan lebih lama.
- Menggunakan subjek penelitian dengan umur ≥ 50 tahun.
DAFTAR PUSTAKA
1. Houssay, 1955. Human physiology 2nd Ed. USA: Mc Graw Hill Company.
2. Iwasaki, T., 1995. indeks tumbuh - tumbuhan obat di Indonesia edisi ke 2. PT Eisai Indonesia.
3. Suguna, L., Sivakumar, P. & Chandrakasan, G., 1996. Effects of Centella asiatica extract on dermal wound healing in rats. Indian Journal of Experimental Biology, pp. 208-1211.
4. R.Awad, P. P. Z. V. a. J., 2007. Effect of traditional ad anxiolytic botanials on enzymes of the GABA system. Dalam: Canadian Journal of Physiology and Pharmacology vol85 no9, pp. 933 - 942.
5. N.P.Sahu, S. a. S., 1989. Spectroscopic determination of structures of triterpenoid. Phytocemistry vol28 no 10, pp. 2852-2854.
32
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, R. (2009). pengaruh ekstrak pegagan (Centella asiatica L.) terhadap efek sedasi pada mencit balb/c. Diambil kembali February 20, 2013, dari
www.eprints.undip.ac.id/8081/1/Rizki Amalia.pdf.
Ani Kurniawati, L. K. (2005). pertumbuhan, produksi dan kandungan triterpenoid dua jenis pegagan sebagai bahan obat pada berbagai tingkat naungan. Diambil kembali February 26, 2013, dari www.journal.ipb.ac.id.
de Pandua LS, B. N. (1999). Plant resources of South-East Asia no 12. Dalam Medicinal and poisoous Plants. Bogor.
Drake, R., Vogl, W., & Mitchell, A. (2005). Grays Anatomi for Student. Elsevier.
Ganong, W. F. (2003). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 20. Jakarta: EGC.
Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2006). Textbook of Medical Physiology (11th edition ed.). Philadelphia, Pennsylvania: Elsevier Saunders.
Houssay. (1955). Human physiology 2nd Ed. USA: Mc Graw Hill Company.
IPTEK net. Sentra Informasi IPTEK. (2005). tanaman obat indonesia. Diambil kembali Juni 15, 2013, dari www. iptek.net.id.
Iwasaki, T. (1995). indeks tumbuh - tumbuhan obat di Indonesia edisi ke 2. PT Eisai Indonesia.
Kosinski, R. J. (2012, September). Dipetik January 10, 2013, dari http://biae.clemson.edu/bpc/bp/lab/110/reaction.htm
Mardiana, L. (2012). Dalam Daun ajaib tumpas penyakit (hal. 131).
N.P.Sahu, S. a. (1989). Spectroscopic determination of structures of triterpenoid. Phytocemistry vol28 no 10, 2852-2854.
R.Awad, P. P. (2007). Effect of traditional ad anxiolytic botanials on enzymes of the GABA system. Canadian Journal of Physiology and Pharmacology vol85 no9.
33
Subathra, M., Samuel, S., Marimuthu, S., Muthuswamy, A., & Chinnakkanu, P. (2005). Energing role of Centella asiatica in improving age-related
neurological antioxidant status.
Subban R, V. M. (2008). Two new flavonoids from Centella asiatica. J. Nat. Med.
Sudarsono, dkk. (2002). Dalam Tumbuhan obat II. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Sekip Utara (hal.41).
Suguna, L., Sivakumar, P., & Chandrakasan, G. (1996). Effects of Centella asiatica extract on dermal wound healing in rats. Indian Journal of Experimental Biology, 208-1211.
Woodworth, R. S., & Schloberg, H. (1971). Reaction time. In:Experimental Psychology Revised Edition. New york: Oxford and IBH Publishing CO.
www.healthzone.medktv.com. Diambil Juni 15, 2013
www. taibnet. sinica.edu.tw. Diambil kembali Juni 15, 2013, dari /uploads moves/2010118224693 202322.jpg.
www.lilachrysikou.wordpress.com. Diambil Juni 15, 2013