• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Asuhan Keperawatan Pada Nn. Z Dengan Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran Di Ruang Sembadra Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Asuhan Keperawatan Pada Nn. Z Dengan Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran Di Ruang Sembadra Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut World Health Organization (WHO) memperkirakan tidak kurang

dari 450 juta penderita gangguan jiwa ditemukan didunia, bahkan berdasarkan

data dari Studi World Bank di beberapa negara menunjukkan 8,1 % dari

kesehatan global masyarakat (Global Burden Disease) disebabkan oleh

masalah gangguan jiwa yang menunjukkan dampak lebih besar.

Kesehatan jiwa menurut undang-undang no 3 tahun 1966 adalah suatu

kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional

yang optimal dari seseorang dan perkembangn itu selaras dengan keadaan

orang lain. Makna kesehatan jiwa mempunyai sifat yang harmonis dan

memperhatikan segi kehidupan manusia dan cara berhubungan dengan orang

lain. Sedangkan menurut ANA keperawatan jiwa merupakan satu bidang

spesialistik praktik keperawatan yang menerapkan teori perilaku manusia

sebagai ilmunya dan penggunaan diri sendiri secara terapeutik sebagai

kiatnya.

Dirumah sakit Indonesia, sekitar 70% halusinasi yang dialami oleh pasien

gangguan jiwa adalah halusinasi suara, 20% halusinasi pendengaran dan 10%

adalah halusinasi penghindu, pengecapan dan perabaan.

Gangguan orientasi realita adalah ketidak mampuan klien menilai dan

(2)

2

eksternal. Klien tidak dapat membedakan antara lamunan dan kenyataan.

sehingga tampak perilaku yang sukar di mengerti. Gangguan ini disebabkan

oleh fungsi otak yang terganggu yaitu fungsi kognitif dan proses fikir, fungsi

persepsi, fungsi memori, fungsi motorik dan fungsi sosial. Halusinasi adalah

persepsi yang salah atau palsu tetapi tidak ada rangsangan yang menimbulkan

nya atau tidak ada obyek (Sunardi, 2005).

Halusinasi pendengaran merupakan suatu tanda mayor dari gangguan

schizoprenia dan satu syarat diagnostik minor untuk metankolia involusi,

psikosa mania depresif dan syndroma otak organik. (Digitized by USU digital

library 2004)

Berdasarkan hasil laporan rekam medik (RM) Rumah Sakit Jiwa

Daerah Surakarta, didapatkan data dari bulan januari-maret 2012 tercatat

jumlah pasien rawat inap 698 orang dan terdiri dari pasien halusinasi 324

orang, perilaku kekerasan 147 orang, isolasi sosial : menarik diri 112 orang,

harga diri rendah 90 orang, dan defisit perawatan diri 25 orang. Berdasarkan

latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk melakukan tidakan

keperawatan pada klien yang mengalami gangguan halusinasi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka Penulis merumuskan

bagaimanakah penatalaksanaan asuhan keperawatan pada Nn.Z dengan

masalah utama perubahan persepsi sensori ; halusinasi pendengaran di ruang

(3)

3

C. Tujuan Laporan Kasus

Adapun tujuannya adalah sebagai berikut :

1. Tujuan umum :

Mampu melakukan Asuhan keperawatan pada klien dengan

halusinasi pendengaran dirumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

2. Tujuan khusus :

a. Penulis mampu melaksanakan pengkajian data pada klien dengan

masalah utama gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran.

b. Penulis mampu menganalisa pada klien dengan gangguan persepsi

sensori : halusinasi dengar.

c. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada klien

dengan gangguan persepsi sensori : halusinasi dengar.

d. Penulis mampu merencanakan tindakan keperawatan pada klien

dengan gangguan persepsi sensori : halusinasi dengar.

e. Penulis mampu mengimplementasikan rencana tindakan

keperawatan pada klien dengan gangguan persepsi sensori :

halusinasi dengar.

f. Penulis mampu mengevaluasi tindakan keperawatan pada klien

(4)

4

D. Manfaat Laporan Kasus

Beberapa manfaat yang dapat di ambil dari asuhan keperawatan ini adalah

a. Bagi penulis dapat memperdalam pengetahuan tentang asuhan

keperawatan yang telah dilakukanya.

b. Bagi penderita adalah dapat memaksimalkan kemampuanya untuk dapat

mengendalikan jiwanya sehingga dapat sembuh dari gangguan

kejiwaanya.

c. Bagi Rumah Sakit Jiwa Hasil tugas akhir/asuhan keperawatan ini dapat di

jadikan sebagai salah satu bahan acuan dalam menentukan kebijakan

operasional Rumah Sakit Jiwa agar mutu pelayanan keperawatan dapat di

tingkatkan.

d. Bagi pembaca hasil asuhan keperawatan ini semoga dapat sebagai

pengetahuan dan masukan dalam mengembangkan ilmu keperawatan di

masa yang akan datang.

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Kota Tegal

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Analisis Faktor Bauran

Result of runway rigid pavement design thickness using CBR, LCN and FAA method at Ahmad Yani International Airport of.

Pendekatan filsafat, sosiologi dan sejarah dalam gagasan Syari’ati sangat kental, tetapi yang penting dicatat di sini adalah bahwa teori-teori sosial Barat dikuasainya

Sebagai bagian dari sistem informasi manajemen, perpustakaan juga harus dapat memberikan laporan-laporan yang dapat menjadi bahan keputusan manajemen organisasi?. Investasi

Eblek (kuda kepang) yang terbuat dari anyaman bambu yang ditunggangi penari Jathil juga berwarna putih dengan motif berwarna hitam. Pada saat itu, langitnya memiliki

Based on the morphological characters and morphometric measurements, "teuweul omas" belong to genus Trigona , subgenus Tetragonula , and iridipennis

[r]