• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA: Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Korespondensi dalam Kompetensi Dasar Menjelaskan Cara Membuat Surat Niaga dan Melakukan Cara Membuat Surat Niaga pada Program Keahlian Adm

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA: Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Korespondensi dalam Kompetensi Dasar Menjelaskan Cara Membuat Surat Niaga dan Melakukan Cara Membuat Surat Niaga pada Program Keahlian Adm"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPEB: 246/UN.40.7.D1/LT/2014

PENGARUH METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL

BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA

(Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Korespondensi dalam Kompetensi Dasar Menjelaskan Cara Membuat Surat Niaga dan Melakukan

Cara Membuat Surat Niaga pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Pasundan 1 Kota Bandung Tahun Ajaran

2013/2014)

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran, Fakultas Pendidikan

Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh:

LUSY WULANSARI 1001410

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN

PERKANTORAN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGARUH METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL

BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA

(Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Korespondensi dalam Kompetensi Dasar Menjelaskan Cara Membuat Surat Niaga dan Melakukan

Cara Membuat Surat Niaga pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Pasundan 1 Kota Bandung Tahun Ajaran

2013/2014)

Oleh Lusy Wulansari

Sebuah Skripsi yang Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Pendidikan Indonesia

© Lusy Wulansari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LUSY WULANSARI

PENGARUH METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL

BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA

(Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Korespondensi dalam Kompetensi Dasar Menjelaskan Cara Membuat Surat Niaga dan Melakukan

Cara Membuat Surat Niaga pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Pasundan 1 Kota Bandung Tahun Ajaran

2013/2014)

Bandung, ………...2014

Disetujui dan Disahkan oleh:

Pembimbing

Prof. Dr. Hj. Tjutju Yuniarsih, SE., M.Pd. NIP. 195309121979032001

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI

(4)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... Error! Bookmark not defined.

BERITA ACARA ...iError! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN ... iiError! Bookmark not defined.

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR GAMBAR ... 4

DAFTAR TABEL ... 5 BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1. Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4. Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISError!

Bookmark not defined.

2.1 Landasan Teori ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Metode Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

(5)

2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined. 3.1. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2. Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3. Teknik dan Alat Pengumpul Data ... Error! Bookmark not defined. 3.3.1. Uji Validitas Instrumen Tes... Error! Bookmark not defined.

3.3.2. Uji Reliabilitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined. 3.3.3. Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Error! Bookmark not defined.

3.3.4. Daya Pembeda Instrumen ... Error! Bookmark not defined. 3.4. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.4.1. Perhitungan skor pretest dan posttestError! Bookmark not defined. 3.4.2. Pergitungan N-Gain ... Error! Bookmark not defined. 3.4.3. Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

4.1 Profil SMK Pasundam 1 Kota Bandung .... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Visi SMK Pasundan 1 Kota BandungError! Bookmark not defined. 4.1.2 Misi SMK Psundan 1 Kota BandungError! Bookmark not defined.

4.1.3 Tujuan SMK Pasundan 1 Kota Bandung ... Error! Bookmark not

(6)

4.1.4 Motto SMK Pasundan 1 Kota Bandung ... Error! Bookmark not

defined.

4.2 Deskripsi Proses Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1 Persiapan Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Pelaksanaan Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 4.2.3 Hasil Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 4.3 Pengolahan Data Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.3.1 Data Hasil Penelitian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Error!

Bookmark not defined.

4.3.2 Data Pretest, Posttest, dan N-Gain Kelas Eksperimen... Error! Bookmark not defined.

4.3.3 Data Pretest, Posttest, dan N-Gain Kelas KontrolError! Bookmark not defined.

4.3.4 Analisis Data Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.3.5 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.4 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

BAB V PENUTUP ... Error! Bookmark not defined. 5.1. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2. Saran ... Error! Bookmark not defined.

(7)
(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2. 1 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 3. 1 Desain Penelitian Kuasi Eksperimen ... Error! Bookmark not defined.

4. 1 Persentase Pencapaian KKM Hasil Pretest pada Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined.

4. 2 Persentase Pencapaian KKM Hasil Posttest pada Kelas Eksperimen ... Error!

Bookmark not defined.

4. 3 Nilai Pretest dan Posttest pada Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not

defined.

4. 4 Persentase N-Gain Pada Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined.

4. 5 Persentase Pencapaian KKM Hasil Posttest pada Kelas Kontrol ... Error! Bookmark not defined.

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. 1 Nilai Rata-rata Ulangan Harian Strandar Kompetensi Melakukan Prosedur Administrasi Tahun Pelajaran 2012/2013 ... Error! Bookmark not defined.

2. 1 Taksonomi Tingkah Laku Bloom ... Error! Bookmark not defined. 2. 2 Sub Ranah pada Ranah Kognitif dan DeskripsinyaError! Bookmark not

defined.

3. 1 Nonequivalent Control Group Design ... Error! Bookmark not defined.

3. 2 Ringkasan Uji Homogenitas Data Pretest... Error! Bookmark not defined.

3. 3 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes ... Error! Bookmark not defined.

3. 4 Klasifikasi Indeks Kesukaran ... Error! Bookmark not defined.

3. 5 Uji Tingkat Kesukaran Instrumen ... Error! Bookmark not defined.

3. 6 Klasifikasi Daya Pembeda ... Error! Bookmark not defined.

3. 7 Uji Daya Pembeda Instrumen ... Error! Bookmark not defined.

3. 8 Skenario Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

(10)

4. 1 Daftar Nilai Siswa pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Cara Membuat Komunikasi Tulis dan Mempraktikkan Cara Membuat Komunikasi TulisError!

Bookmark not defined.

4. 2 Daftar Kelompok Tutor Sebaya Beserta Nama Tutor dan Anggota Kelompoknya

... Error! Bookmark not defined. 4. 3 Data Nilai Pretest, Posttest, dan N-Gain pada Kelas Eksperimen ... Error!

Bookmark not defined.

4. 4 Data Nilai Pretest, Posttest, dan N-Gain pada Kelas KontrolError! Bookmark

not defined.

4. 5 Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined. 4. 6 Data Nilai Posttest Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined.

4. 7 Data Nilai Pretest pada Kelas Kontrol ... Error! Bookmark not defined. 4. 8 Data Nilai Posttest pada Kelas Kontrol ... Error! Bookmark not defined. 4. 9 Uji Normalitas Data Pretest pada Kelas Eksperimen dan Kelas KontrolError!

Bookmark not defined.

4. 10 Uji Normalitas Data Posttest pada Kelas Eksperimen dan Kelas KontrolError!

Bookmark not defined.

4. 11 Uji Normalitas N-Gain pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .... Error!

Bookmark not defined.

4. 12 Uji Homogenitas Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Error!

(11)

4. 13 Uji Homogenitas Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Error!

Bookmark not defined.

4. 14 Uji Homogenitas Nilai N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Error!

Bookmark not defined.

4. 15 Hasil Uji Beda (t-test) Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... Error! Bookmark not defined. 4. 16 Hasil Uji Beda (t-test) Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

... Error! Bookmark not defined. 4. 17 Hasil Uji Beda (t-test) Nilai N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

... Error! Bookmark not defined. 4. 18 Perolehan Nilai Posttest Tutor pada Kelas EksperimenError! Bookmark not

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada dunia pendidikan yang semakin modern ini, proses pembelajaran

merupakan hal penting didalamnya guna terlaksana tujuan pembelajaran yang diharapkan. Agar terlaksananya tujuan pembelajaran yang sesuai harapan, tentu

dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya yaitu dengan mengukur hasil belajar siswa. Pengukuran hasil belajar siswa sangatlah diperlukan, karena dengan mengetahui hasil belajar siswa maka diketahui pula kemampuan dan keberhasilan

siswa dalam belajar. Akan tetapi sayangnya, keberhasilan dalam pencapaian tujuan pembelajaran masih sulit terwujud, mengingat masih banyaknya permasalahan yang muncul dalam dunia pendidikan. Seperti yang terlansir dalam

media Kompas (10 Desember 2013) yang menyatakan bahwa dunia pendidikan

kita sampai saat ini masih mengalami “sakit”. Hal ini yang menjadikan kualitas

pendidikan di Indonesia masih rendah. Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia disebabkan berbagai faktor yang diantarnya adalah rendahnya kualitas guru, rendahnya sarana fisik, mahalnya biaya pendidikan, rendahnya prestasi

siswa, rendahnya kesejahteraan guru, rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan, dan kurangnya pemerataan kesempatan pendidikan. (Sumber:

http://edukasi.kompasiana.com/2013/12/10/masalah-pendidikan-di-indonesia-dan

solusinya-615212.html). Selain itu, ada istilah yang menyatakan “pendidikan yang

(13)

2

yang dibutuhkan dalam pengembangan dan persaingan industri dan teknologi yang khususnya lagi dalam dunia bisnis. Maka dari itu persoalan yang menarik

untuk dikaji adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas X Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran Korespondensi dalam Kompetensi Dasar

Menjelaskan Cara Membuat Surat Niaga dan Melakukan Cara Membuat Surat Niaga di SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

Korespondensi merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat pada

tingkat Sekolah Menengah Kejuruan dimana didalamnya terdapat Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar yang salah satunya Kompetensi Dasar tersebut adalah

Menjelaskan Cara Membuat Surat Niaga dan Melakukan Cara Membuat Surat Niaga. Sebelum jadikan mata pelajaran, Korespondensi ini merupakan sebuah Standar Kompetensi pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada

Kompetensi Kejuruan Administrasi Perkantoran yaitu Melakukan Prosedur Administrasi. Akan tetapi dengan diberlakukannya Kurikulum 2013, kini Standar

Kompetensi Melakukan Prosedur Administrasi berubah menjadi mata pelajaran Korespondensi. Hal ini terbukti mengingat Peraturan Menteri Pendidikan

Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan, terdapat perubahan yang terletak pada spektrum kurikulum pada

bidang keahlian Bisnis dan Manajemen dimana mata pelajaran Korespondensi ini dikelompokkan dalam golongan C2 mengenai Dasar Program Keahlian yang

(14)

3

Dalam penelitian ini, hasil belajar siswa terfokus pada nilai atau angka yang dicapai siswa pada dalam mata pelajaran Korespondensi. Sebagaimana yang

dikemukakan Dimyati dan Mujiono (2009:4-5) bahwa “Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur, seperti tertuang dalam angka rapor, angka dalam

ijazah, atau kemampuan meloncat setelah latihan.” Penulis menemukan bukti

empiris mengenai hasil belajar siswa yang bisa dibuktikan dari nilai ulangan harian pada Standar Kompetensi Melakukan Prosedur Administrasi.

Tabel 1. 1

Nilai Rata-rata Ulangan Harian

Strandar Kompetensi Melakukan Prosedur Administrasi Tahun Ajaran 2012/2013

Kelas Nilai Rata-Rata KKM

KD 1 KD 2 KD 3

Sumber: Arsip SMK Pasundan 1 Kota Bandung (data diolah)

Berdasarkan tabel 1.1 diatas memberikan penjelasan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh oleh siswa pada Standar Kompetensi Melakukan Prosedur Administrasi masih rendah. Hal ini terlihat dari perolehan nilai ulangan harian

pada setiap kompetensi dasar belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang diharuskan yaitu 75. Selain itu, nilai terendah berada pada

(15)

4

Kompetensi Dasar Melakukan Surat Menyurat yang kini menjadi Kompetensi Dasar tersebut adalah Menjelaskan Cara Membuat Surat Niaga dan Melakukan

Cara Membuat Surat Niaga guna memperbaiki nilai pada Kompetensi Dasar tersebut.

Permasalahan mengenai rendahnya hasil belajar akan selalu ditemukan dalam proses belajar yang tentunya tidak dibiarkan begitu saja dan harus benar-benar ditangani sebaik mungkin karena hasil belajar siswa akan mencerminkan

kualitas pendidikan sekolah yang tentunya akan berpengaruh terhadap masa depan siswa khususnya setelah mereka lulus nanti. Hasil belajar siswa merupakan

interaksi antara berbagai faktor yang saling mempengaruhi satu sama lain. Adanya permasalahan mengenai rendahnya hasil belajar siswa tersebut, dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Pada umumnya faktor-faktor yang mempengaruhi hasil

belajar disebabkan oleh faktor eksternal dan internal.

Menurut Slameto (2010: 54), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil

belajar dapat digolongkan menjadi 2 yaitu: 1) Faktor Intern, diantaranya:

a. Faktor jasmaniah, diantaranya adalah: faktor kesehatan dan cacat tubuh b. Faktor psikologis, diantaranya adalah: intelegensi; perhatian; minat;

bakat; motif; kematangan; kesiapan. c. Faktor kelelahan

2) Faktor Ekstern, diantaranya:

a. Faktor keluarga, meliputi: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah keadaan ekonomi keluarga, dan sebagainya. b. Faktor sekolah, meliputi: metode mengajar, kurikulum, disiplin, alat

pengajaran, dan sebagainya.

(16)

5

Jadi pada dasarnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal yaitu faktor yang berada dalam diri siswa dan faktor eksternal yaitu faktor yang

berada di luar diri atau lingkungan siswa.

Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor

eksternal salah satunya yaitu metode pembelajaran. Faturrohman dan Sutikno

(2007:55) berpendapat bahwa “Metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur

yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu”. Ketepatan metode yang digunakan

oleh guru dalam sebuah pembelajaran akan membantu siswa untuk lebih cepat memahami apa yang diajarkan oleh seorang guru, begitupun sebaliknya apabila

metode yang digunakan oleh guru tidak sesuai maka akan menyebabkan siswa kurang faham terhadap apa yang diajarkannya sehingga menyebabkan hasil belajarnya menurun.

Keterampilan memilih metode merupakan salah satu keterampilan guru yang memegang peranan sangat penting dalam proses pengajaran. Akan tetapi

kebanyakan, metode belajar yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran masih didominasi oleh metode konvensional seperti halnya metode ceramah atau

diskusi, sehingga aktivitas siswa hanya sebatas mendengar dan mencatat yang tentunya menyebabkan siswa merasa bosan dan jenuh dalam proses pembelajaran. Banyak fenomena yang terlihat manakala peneliti melakukan Program

Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Pasundan 1 Kota Bandung dimana ketika guru menjelaskan di depan kelas, siswa merasa asyik sendiri bahkan adapula yang

(17)

6

Dalam penggunaan metode pembelajaran sering kali seorang guru sulit menemukan metode yang sesuai dengan karakteristik para siswa dikelas. Padahal

dalam kenyataannya siswa dituntut aktif dalam proses pembelajaran, tertutama dalam pengaplikasian Kurikulum 2013 ini dimana siswa dituntut lebih aktif dalam

proses pembelajaran. Apabila siswa merasa kurang faham atas suatu materi dalam proses pembelajaran, terkadang mereka lebih merasa senang dan nyaman bertanya kepada sesama temannya dari pada harus bertanya kepada guru, hal tersebut

dikarenakan siswa merasa malu, enggan, ataupun merasa takut salah untuk bertanya. Selain itu, kegiatan dalam pembelajaran kerap kali monoton, guru

menerangkan, siswa mendengarkan, kemudian mengerjakan soal yang diakhiri dengan pemberian tugas. Hal tersebutlah yang membuat siswa menjadi kurang semangat dalam proses pembelajaran. Dengan demikian interaksi antara guru dan

siswa dalam proses pembelajaran menjadi kurang dan siswa pun kurang faham akan materi yang diajarkan, tentunya hal ini akan berdampak pada hasil belajar

siswa.

Melihat fenomena tersebut, tentunya sudah banyak upaya yang dilakukan

para guru untuk mengatasinya. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan dalam upaya memperoleh hasil belajar siswa yang baik adalah melalui pendekatan dengan metode tutorial dengan menggunakan pendekatan tutor

sebaya. Melalui tutor sebaya ini siswa bukan hanya dijadikan sebagai objek dalam proses pembelajaran tetapi menjadi subjek pembelajaran, dimana siswa diajak

(18)

7

dari para siswa yang berada dikelas. Pemilihan beberapa tutor dalam metode tutor sebaya ini tentunya harus memiliki daya serap tinggi terhadap materi pelajaran

sehingga mereka dapat menjelaskan kembali kepada teman-teman sekelasnya yang belum faham akan materi pelajaran. Biasanya bantuan belajar yang diberikan

oleh teman sebaya dapat menghilangkan rasa canggung dalam proses pembelajaran, seperti halnya menjadi berani untuk bertanya dan lebih aktif. Bahasa teman sebaya biasanya juga lebih mudah dipahami dikarenakan usia

diantara mereka tak jauh berbeda, selain itu dengan teman sebaya biasanya tidak ada rasa malu, enggan, takut salah, dan sebagainya, sehingga diharapkan siswa

yang kurang faham tidak segan-segan untuk mengungkapkan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya selama proses pembelajaran berlangsung. Santrock (2010:533) mengungkapkan “Teman sebaya dapat membantu satu sama lain dalam

mempelajari materi pelajaran melalui diskusi kelompok kecil.” Dengan tutor

sebaya ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar bagi tutor maupun yang

diberi tutorial.

Arjanggi dan Suprihatin (2010) dalam penelitiannya berkesimpulan bahwa

“Metode tutor sebaya adalah suatu metode pembelajaran yang dilakukan dengan

cara memberdayakan siswa yang memiliki daya serap tinggi dari kelompok siswa itu sendiri menjadi tutor bagi teman-temannya”. Adanya seorang tutor tersebut

diharapkan dapat menggunakan kemampunnya untuk memberikan pengajaran dan mengarahkan siswa lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

(19)

8

untuk mengkaji permasalahan ini dalam bentuk penelitian dengan judul

PENGARUH METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL

BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Korespondensi dalam Kompetensi Dasar Menjelaskan Cara Membuat Surat Niaga dan Melakukan Cara Membuat Surat Niaga pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Pasundan 1 Kota Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa

inti kajian dalam penelitian yang penulis lakukan ini adalah masalah rendahnya hasil belajar siswa kelas X Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran Korespondensi di SMK Pasundan 1 Kota Bandung. Pada dasarnya, proses belajar

yang dilakukan oleh siswa terbagi kedalam tiga ranah yang diantaranya kognitif, afektif, psikomotor. Dalam proses belajar ranah kognitif berkaitan dengan

pengetahuan, ranah afektif berkaitan dengan sikap, sedangkan ranah psikomotor berkaitan dengan keterampilan. Dalam penelitian ini, penulis hasil belajar yang

penulis teliti hanya berfokus pada ranah kognitif. Hal ini dikarenakan, dasar dari proses belajar yang mereka lakukan harus faham telebih dahulu akan pengetahuan materi yang akan dipelajarinya tersbut.

Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang diantaranya yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor eksternal tersebut salah satunya adalah

(20)

9

memperbaiki hasil belajar siswa yaitu dengan menerapkan metode tutor sebaya dalam pembelajaran Korespondensi. Agar permasalahan yang ditinjau pada

penelitian ini tidak terlalu luas dan tidak terjadi pembiasan masalah, perlu adanya pembatasan masalah untuk menentukan ruang lingkup penelitian. Penelitian ini

dibatasi dalam hal-hal berikut.

1) Metode pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah metode tutor sebaya.

2) Penelitian ini hanya dilakukan pada kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

3) Penelitian ini hanya dilakukan pada mata pelajaran Korespondensi yang terfokus pada hasil belajar ranah kognitif.

Berdasarkan uraian diatas, penulis merumusakan permasalahan dalam

penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1) Bagaimana hasil pretest dan posttest pada kelas yang diterapakan metode

tutor sebaya pada Kompetensi Dasar Menjelaskan Cara Membuat Surat Niaga dan Melakukan Cara Membuat Surat Niaga di kelas X SMK

Pasundan 1 Kota Bandung?

2) Bagaimana hasil pretest dan posttest pada kelas yang diterapakan metode diskusi pada Kompetensi Dasar Menjelaskan Cara Membuat Surat Niaga

dan Melakukan Cara Membuat Surat Niaga di kelas X SMK Pasundan 1 Kota Bandung?

3) Metode manakah yang berpengaruh signifikan terhadap hasil pretest dan

(21)

10

dan Melakukan Cara Membuat Surat Niaga di kelas X SMK Pasundan 1 Kota Bandung?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian yang penulis adakan ini bermaksud untuk memperoleh data dan

informasi guna memecahkan permasalah sebagaimana yang telah penulis rumuskan sebelumnya.

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya,

adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1) Untuk mengukur hasil pretest dan posttest pada kelas yang diterapakan

metode tutor sebaya pada mata Kompetensi Dasar Menjelaskan Cara Membuat Surat Niaga dan Melakukan Cara Membuat Surat Niaga di kelas X SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

2) Untuk mengukur hasil pretest dan posttest pada kelas yang diterapakan metode diskusi pada Kompetensi Dasar Menjelaskan Cara Membuat Surat

Niaga dan Melakukan Cara Membuat Surat Niaga di kelas X SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

3) Untuk mengetahui metode manakah yang berpengaruh signifikan terhadap hasil pretest dan posttest pada Kompetensi Dasar Menjelaskan Cara Membuat Surat Niaga dan Melakukan Cara Membuat Surat Niaga di kelas

X SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

1.4. Kegunaan Penelitian

(22)

11

1. Kegunaan Teoritis

Secara teoritis kegunaan penelitian ini adalah sebagai sarana untuk

menambah referensi dan bahan kajian dalam lingkup ilmu pengetahuan di bidang pendidikan. Selain itu, diharapkan dapat memberikan pemikirian

dan pengembangan ilmu pengertahuan serta wawasan yang lebih luas mengenai pembahasan hasil belajar ranah kognitif siswa yang dipengaruhi oleh metode tutor sebaya.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi tambahan sehingga dapat dijadikan bahan masukan dalam upaya penerapan metode tutor sebaya yang berdampak pada hasil belajar ranah kognitif siswa.

b. Bagi tenaga pendidik, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan sehingga dapat mengaplikasikan metode tutor

sebaya dalam pembelajaran agar hasil belajar ranah kognitif siswa menjadi lebih baik.

Gambar

Tabel 1. 1  Nilai Rata-rata Ulangan Harian

Referensi

Dokumen terkait

(2) Basis Akrual digunakan untuk pengakuan aset, kewajiban dan ekuitas dalam Neraca dan pengakuan pendapatan dan beban dalam Laporan Operasional. 3) Periode

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Langkah-langkah tersebut adalah mengumpulkan data dengan cara mewawancarai pihak SMA PSKD VII Depok guna mengidentifikasikan kebutuhan pengguna, membuat navigasi dan

Alat ini terdiri dari mekanis pintu locker, motor stepper, android phone, buzzer, dan Bluetooth HC-05 yang berfungsi untuk mengirim password antara android ponsel dengan

Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan dengan menciptakan,

Perubahan/ pencabutan gugatan sebelum jawaban, maka penggugat dapat melakukan dengan cara menyampaikan kepada Hakim, tanpa perlu persetujuan dari Tergugat (pasal 271

Untuk Koperasi Sekunder dihadiri minimal 3 (tiga) Koperasi yang berbadan hukum yang diwakili oleh kuasanya.. Dihadiri oleh Pejabat Dinas Koperasi UKM

Strategi dan arah kebijakan pembangunan Urusan Pilihan Pertanian diarahkan pada terwujudnya pemanfaatan sumber daya pertanian secara optimal dengan tetap menjaga