• Tidak ada hasil yang ditemukan

ATA PERTANIAN - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ATA PERTANIAN - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

h a l | 4 5 7

4.2 URUSAN PILIHAN

4.2.1 URUSAN PILIHAN PERTANIAN

4.2.1.1 KONDISI UMUM

Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu wujud pemberdayaan ekonomi rakyat dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan petani yang diwujudkan melalui pemanfaatan potensi dan peluang yang ada. Peranan penting sektor pertanian lainnya antara lain : penyedia input bagi industri terutama yang berbasis pertanian, penyedia bahan pangan, serta fungsi pelestarian lingkungan.

Strategi pembangunan pertanian di Kota Semarang diarahkan pada pemanfaatan sumber daya pertanian baik alam maupun manusia secara optimal dengan prinsip-prinsip: pemerataan, partisipasi, pemberdayaan, kesinambungan, keserasian, dan keberlanjutan (sustainable).

Potensi sektor pertanian sebagaimana tertuang dalam Perda Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011–2031, kawasan yang diperuntukkan untuk pertanian, yaitu:

1) Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan berada di Kecamatan Genuk, Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Tembalang, Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Ngaliyan, Kecamatan Mijen dan Kecamatan Tugu;

2) Kawasan peruntukan pertanian hortikultura berada di Kecamatan Tembalang, Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Mijen dan Kecamatan Ngaliyan.

Pemerintah Kota Semarang telah berupaya untuk memberdayakan potensi yang ada dan meningkatkan partisipasi masyarakat agar semakin berdaya guna untuk pengembangan kreativitas dan ketrampilan. Upaya untuk meningkatkan pelayanan di sektor pertanian, antara lain dalam fasilitasi penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan sampai dengan pemasaran hasil produksi dan sebagainya sehingga terwujud kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan perekonomian daerah dari sektor pertanian.

4.2.1.2 KEBIJAKAN PROGRAM

Strategi dan arah kebijakan pembangunan Urusan Pilihan Pertanian diarahkan pada terwujudnya pemanfaatan sumber daya pertanian secara optimal dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan melalui (1) peningkatan kualitas SDM Pertanian; (2) pengelolaan potensi lahan secara optimal; dan (3) pengembangan sumber daya pertanian, yang dilakukan melalui upaya-upaya sebagai berikut :

(2)

h a l | 4 5 8

2. Pemberdayaan kelembagaan petani yang difasilitasi media pemasaran yang tepat, untuk membangun kemitraan dan pembinaan sumber daya manusia pertanian. 3. Pengembangan pemahaman tentang kebijakan, norma, standar teknis, pedoman,

kriteria dan pembinaan teknis di lokasi kawasan intensif pembudidayaan buah-buahan, biofarmaka dan tanaman hias unggulan.

4. Pengembangan kawasan buah-buahan, biofarmaka dan tanaman hias, dengan mempertimbangkan kesesuaian lahan, letak strategis lahan, agroklimat, lokasi pasar dan keseimbangan demand.

5. Pengembangan pemasaran hasil produksi pertanian melalui promosi, sebagai wadah tukar-menukar informasi dan kemitraan antara petani dan pelaku usaha agribisnis.

Kebijakan Pemerintah Kota Semarang dalam Urusan Pilihan Pertanian pada tahun 2014 diimplementasikan melalui berbagai program dan kegiatan sebagai berikut :

A. Program Penunjang Urusan Pilihan Pertanian 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program ini diarahkan untuk meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program ini diarahkan terpenuhinya sarana dan prasarana kantor.

3. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Program ini diarahkan meningkatkan akuntabilitas kinerja SKPD. B. Program Pelaksana Urusan Pilihan Pertanian

1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan kualitas sumber daya petani dan peningkatan kemampuan lembaga tani dengan upaya pelatihan, penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku-pelaku agribisnis.

2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan/Perkebunan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui distribusi beras miskin (RASKIN) kepada rumah tanagga sasaran secara efektif.

(3)

h a l | 4 5 9

Program ini bertujuan untuk meningkatkan daya serap pasar terhadap hasil produksi pertanian / perkebunan, melalui peningkatan pemasaran produk pertanian dan fasilitasi kerjasama regional, nasional dan internasional. 4. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, hasil produksi dan mutu produk pertanian / perkebunan melalui peningkatan penyediaan sarana produksi pertanian / perkebunan dan pengembangan bibit unggul. 5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak

Program ini bertujuan untuk: (a) mencegah terjadinya wabah penyakit menular ternak terutama yang bersifat zoonosis dengan fokus utama pada pencegahan flu burung karena Kota Semarang termasuk dalam daerah yang resiko tinggi wabah flu burung; (b) menjamin keamanan bahan pangan asal hewan yang beredar di Kota Semarang.

6. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

Program ini bertujuan meningkatkan produksi hasil peternakan melalui peningkatan populasi ternak untuk mendukung swasembada daging nasional 2014.

4.2.1.3 REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

4.2.1.3.1 PENDANAAN

Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program/kegiatan dalam Urusan Pilihan Pertanian pada tahun 2014 sebesar Rp. 7.977.877.346,- (Tujuh Milyar Sembilan Ratus Tujuh Puluh Tujuh Juta Delapan Ratus Tujuh Puluh Tujuh Ribu Tiga Ratus Empat Puluh Enam Rupiah) dengan perincian Rp. 2.350.161.100,- (Dua Milyar Tiga Ratus Lima Puluh Juta Seratus Enam Puluh Satu Ribu Seratus Rupiah) untuk program penunjang dan Rp. 5.627.716.246,- (Lima Milyar Enam Ratus Dua Puluh Tujuh Juta Tujuh Ratus Enam Belas Ribu Dua Ratus Empat Puluh Enam Rupiah) untuk program yang berkaitan dengan tugas teknis pada Urusan Pilihan Pertanian.

Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Pilihan Pertanian adalah sebagai berikut :

Anggaran Program Penunjang Urusan Pilihan Pertanian

(4)

h a l | 4 6 0

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN

(RP) REALISASI (RP) PRESEN TASE ( % ) SKPD : DINAS PERTANIAN

1. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber

Daya Air dan Listrik

132.460.000 128.146.473 96,74

2. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja 29.770.000 29.720.000 99,83

3. Penyediaan Alat Tulis Kantor 18.623.875 18.604.905 99,90

4. Penyediaan Barang Cetakan dan

Penggandaan

20.690.000 20.689.200 100

5. Penyediaan Komponen Instalasi

Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

15.971.500 9.293.800 58,19

6. Penyediaan peralatan dan perlengkapan

kantor

136.150.000 120.983.758 88,86

7. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 5.000.000 5.000.000 100

8. Penyediaan Makanan dan Minuman 39.100.000 39.100.000 100

9. Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke

Luar Daerah

224.710.000 224.706.557 100

10. Rapat-Rapat Koordinasi & Konsultasi ke Dalam Daerah

14.000.000 14.000.000 100

11. Belanja Jasa Penunjang Administrasi

Perkantoran

143.630.000 143.623.000 100

JUMLAH PROGRAM 780.105.375 753.867.693 96,64

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut:

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN

(RP) REALISASI (RP) PRESEN TASE ( % ) SKPD : DINAS PERTANIAN

1. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 264.700.000 262.551.000 99,19

2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung

Kantor

785.020.000 774.451.645 98,65

3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan 41.200.000 40.035.603 97,17

4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan

Dinas/Operasional

215.430.000 198.773.602 92,27

5. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan

Gedung Kantor

77.700.000 17.700.000 22,78

JUMLAH PROGRAM 1.384.050.000 1.293.511.850 93,46

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan kegiatan serta anggaran sebagai berikut:

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN

(RP) REALISASI (RP) PRESEN TASE ( % ) SKPD : DINAS PERTANIAN

1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan

Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

119.785.000 117.305.000 97,93

2. Penyusunan Laporan Keuangan

Semesteran

2.000.000 2.000.000 100

3. Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi

Anggaran

1.000.000 1.000.000 100

4. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir

Tahun

1.000.000 1.000.000 100

5. Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara

dan Pembantu

62.220.725 58.645.725 94,25

(5)

h a l | 4 6 1 Anggaran Program Pelaksana Urusan Urusan Pilihan Pertanian

1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut :

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN

(RP) REALISASI (RP) PRESEN TASE ( % ) SKPD : DINAS PERTANIAN

1. Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan

Pelaku Agrobisnis

470.265.400 459.899.200 97,80

JUMLAH PROGRAM 470.265.400 459.899.200 97,80

2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan/Perkebunan dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut :

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN

(RP) REALISASI (RP) PRESEN TASE ( % ) SKPD : SETDA (BAG. PEREKONOMIAN)

1. Koordinasi perumusan kebijakan

pertanahan dan infrastruktur pertanian dan perdesaan

559.611.346 552.107.000 98,66

JUMLAH PROGRAM 559.611.346 552.107.000 98,66

3. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut:

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN

(RP) REALISASI (RP) PRESEN TASE ( % ) SKPD : DINAS PERTANIAN

1. Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/

Perkebunan Unggulan Daerah

468.351.000 462.509.400 98,75

JUMLAH PROGRAM 468.351.000 462.509.400 98,75

4. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut:

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN

(RP) REALISASI (RP) PRESEN TASE ( % ) SKPD : DINAS PERTANIAN

1. Penyediaan Sarana Produksi

Pertanian/Perkebunan unggulan daerah;

660.395.100 580.831.200 87,95

2. Pembangunan sarana dan prasarana

pertanian

861.238.000 840.650.000 97,61

JUMLAH PROGRAM 1.521.633.100 1.421.481.200 93,42

5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut:

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN

(RP) REALISASI (RP) PRESEN TASE ( % ) SKPD : DINAS PERTANIAN

1. Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan

Penyakit Menular Ternak

342.872.000 342.243.000 99,82

(6)

h a l | 4 6 2

6. Program Peningkatan Produksi Peternakan dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut:

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN

(RP)

REALISASI (RP)

PRESEN TASE

( % ) SKPD : DINAS PERTANIAN

1. Pengembangan Agribisnis Peternakan 2.264.983.400 2.153.666.240 95,09

JUMLAH PROGRAM 2.264.983.400 2.153.666.240 95,09

4.2.1.3.2 HASIL YANG DICAPAI

Pelaksanaan Urusan Pilihan Pertanian selama tahun 2014 yang terealisasikan dalam beberapa program dan kegiatan telah menghasilkan capaian yang dapat dilihat melalui indikator sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

a. Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu alat ukur tingkat kesejahteraan petani, dimana petani dikatakan sejahtera jika nilai NTP lebih dari 100. Dibandingkan tahun 2013, NTP tahun 2014 menurun dari 311,55 menjadi 304,26. Hal ini antara lain disebabkan oleh kenaikan harga BBM yang menyebabkan kenaikan harga barang-barang termasuk sarana produksi pertanian dan disisi lain tidak diimbangi dengan kenaikan harga hasil produksi pertanian.

b. Jumlah kelompok tani yang naik kelas pada tahun 2014 sebanyak 24 kelompok tani, meningkat 16 kelompok dari tahun 2013 sebanyak 8 kelompok tani.

c. Jumlah kelembagaan tani yang terbina pada tahun 2014 sebanyak 334 kelompok, meningkat 11 kelompok dari tahun 2013 sebanyak 323 kelompok.

2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan/Perkebunan

Jumlah penerima subsidi beras bagi Rumah Tangga Sasaran pada tahun 2014 sama dengan tahun 2013 sebanyak 42.477 RTS.

3. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan

(7)

h a l | 4 6 3 4. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

a. Luas areal lahan sawah yang ditanami padi pada tahun 2014 mengalami penurunan 60,1 Ha dibandingkan tahun 2013 dimana pada tahun 2014 seluas 3.158,5 Ha dan tahun 2013 seluas 3.218,6 Ha.

b. Produksi pertanian dan perkebunan di Kota Semarang sebagai berikut :

Produksi Tahun

2013 2014

1 Padi (1%) (ton) 38.426,89 38.503,50

2 Palawija (1%) (ton) 12.958,81 11.195,00

3 Durian (1%) (kw) 11.989 13.736

4 Anggrek (1%) (tangkai) 304.905 352.095

5 Temulawak (1%) (ton) 1.030,31 1.151,00

6 Kelapa dalam (1%) (ton) 412,16 223,39

Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2014

c. Produksi palawija menurun 1.763,81 ton, pada tahun 2014 sebanyak 11.195 ton dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 12.988,81 ton pada tahun 2013.

d. Pada sub sektor hortikultura (tanaman buah, bunga, dan obat), pada tahun 2014 mengalami peningkatan. Produksi durian meningkat 14,57% pada tahun 2014 produksi durian sebanyak 13.736 kuintal sedangkan pada tahun 2013 produksi durian sebanyak 11.989 kuintal.

e. Anggrek meningkat 15,48 %, pada tahun 2013 sebanyak 304.905 tangkai dan pada tahun 2014 menjadi 352.095 tangkai.

f. Temulawak meningkat 11,7 % pada tahun 2014 sebanyak 1.151 ton dari produksi tahun 2013 sebanyak 1.030,31 ton.

g. Kelapa dalam mengalami penurunan produksi 45,8 %, pada tahun 2013 produksi kelapa sebanyak 412,16 ton dan pada tahun 2014 produksi kelapa sebanyak 223,39 ton.

h. Prosentase area terserang organisme pengganggu tanaman (OPT) yang dapat dikendalikan meningkat pada tahun 2014 sebesar 95 % berkat dilaksanakannya Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT). Meningkat 5,6 % dibandingkan tahun 2013 sebesar 90%.

5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak

a. Populasi ternak yang diberi vaksin untuk mencegah penyakit hewan menular pada tahun 2014 sebanyak 2.700 ekor, meningkat 105 ekor dibandingkan pada tahun 2013 sebanyak 2.595 ekor.

(8)

h a l | 4 6 4

beberapa hewan/ternak yang terinfeksi penyakit menular ternak (flu burung, scabies & brucelosis) tetapi tidak sampai pada tingkat yang dapat menimbulkan wabah/epidemi yang meluas yang dapat menimbulkan kerugian bagi kesehatan manusia maupun mempengaruhi kondisi perekonomian Kota Semarang.

c. Di bidang kesmavet, peredaran Bahan Asal Hewan (BAH) baik di pasar swalayan maupun tradisional dapat dipertahankan ke-ASUH-annya melalui pengawasan dan pemeriksaan BAH yang ketat dan intensif, terlihat dari tingginya frekuensi pemeriksaan BAH selama tahun 2014.

6. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

a. Produksi hasil peternakan selama tahun 2014 sebagai berikut ;

Komoditas peternakan Satuan Tahun 2013 Tahun 2014

1. Populasi sapi potong

2. Daging unggas (1,5%)

3. Daging non unggas (1%)

4. Susu (%)

5. Telur (1%)

ekor kg kg ltr kg

4.642 7.505.153 5.848.891 3.009.036 8.316.301

4.595 7.467.627 5.793.326 2.787.000 8.320.719

Tahun 2014 produksi hasil peternakan mengalami penurunan baik pada komoditas daging dan susu, sedangkan komoditas telur mengalami sedikit kenaikan produksi. Berkurangnya populasi sapi potong dan tingginya harga daging menyebabkan berkurangnya pemotongan sapi serta konsumen beralih ke produk hewani lainnya yang harganya relatif lebih rendah. Dampak lain kondisi tersebut adalah meningkatnya permintaan telur untuk memenuhi kebutuhan protein. Kelangkaan sapi potong juga mengakibatkan berkurangnya populasi sapi perah karena sapi perah dipotong untuk mencukupi kebutuhan daging sehingga produksi susu ikut berkurang. b. Populasi ternak bantuan pemerintah berkurang 19,53% pada tahun 2014,

pada tahun 2013 sebanyak 466 ekor dan pada tahun 2014 menjadi 375 ekor.

4.2.1.4 PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

Permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan Urusan Pilihan Pertanian pada tahun 2014 adalah:

1. Tingkat pendidikan petani yang relatif masih rendah menjadi kendala dalam alih teknologi pertanian yang berkembang cepat.

(9)

h a l | 4 6 5

3. Keterbatasan sumber daya penyuluh/pembina pertanian menyebabkan pembinaan kelompok tani belum bisa menjangkau semua anggota kelompok tani dan hanya terbatas pada pengurus kelompok.

4. Terbatasnya kemampuan petani dalam penawaran produk yang dihasilkan, serta penanganan produk mulai dari panen sampai pascapanen yang belum dilakukan dengan baik mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan..

5. Berkurangnya lahan sawah karena alih fungsi lahan ke penggunaan non pertanian seperti pemukiman dan kawasan bisnis

6. Infrastruktur pertanian seperti irigasi, transportasi, dan unit pengolahan belum optimal.

7. Produktivitas pertanian masih dibawah produktivitas potensial karena belum semua petani mempraktekkan sistem budidaya tanaman sebagaimana dianjurkan. 8. Berkurangnya lahan peternakan baik untuk kandang maupun hijauan makanan

ternak akibat alih fungsi lahan.

9. Kurang berkembangnya populasi ternak besar terutama sapi karena berkurangya minat peternak untuk memelihara sapi bibit karena mahalnya harga bibit bakalan sapi. Dengan keterbatasan modal peternak lebih memilik untuk budidaya kambing atau sapi kereman yang turn-overnya lebih cepat daripada sapi bibit. 10. Munculnya zoonosis baru serta kemunculan kembali zoonosis lama seperti H5N1

(flu burung). Faktor-faktor seperti perubahan demografi (peningkatan populasi), perdagangan global, perubahan pola hidup masyarakat, dan pariwisata diidentifikasi sebagai pemicu zoonosis baru. Sementara perilaku masyarakat yang kurang memperhatikan sanitasi dan kesehatan lingkungan menyebabkan zoonosis-zoonosis yang lama sulit untuk diberantas sepenuhnya.

4.2.1.5 RENCANA TINDAK LANJUT

Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan pada Urusan Pilihan Pertanian di tahun 2014 untuk bahan evaluasi pelaksanaan tahun mendatang adalah:

1. Meningkatkan kegiatan pembinaan,penyuluhan, dan pelatihan-pelatihan bagi petani untuk mempercepat penyebaran informasi pertanian serta introduksi teknologi-teknologi pertanian tepat guna.

2. Meningkatkan kemampuan berorganisasi dan manajerial kelompok tani.

(10)

h a l | 4 6 6

4. Meningkatkan nilai tambah komoditas melalui kegiatan-kegiatan pascapanen seperti pengemasan dan pengolahan hasil pertanian.

5. Koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengendalikan alih fungsi lahan-lahan untuk pertanian dan peternakan.

6. Meningkatkan insfrastruktur pertanian.

7. Mendorong petani untuk menerapkan teknologi anjuran dalam budidaya tanaman.

8. Memberikan insentif dan stimulan kepada para peternak sapi bibit.

9. Meningkatkan upaya-upaya pencegahan dan penangulanggan penyakit menular ternak terutama zoonosis melalui biosecurity, pengobatan ternak, pengawasan keluar-masuk hewandari dan ke Kota Semarang.

Referensi

Dokumen terkait

skripsi dengan judul "Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Dalam Pembelajaran Fisika Untuk Meningkatkan Keterampilan Bertanya dan Hasil Belajar

/ Jasa Program Program Pembangunan ahan T.A 2017 serta berdasarkan hasil sebut dalam Berita Acara Nomor : jabat Pengadaan Barang / Jasa Program P.APBD Kabupaten Asahan

Based on the utterance above, it explains that Han k‟s emotional state is anticipation. The way Hank asks the question contains rhetoric above is affected by

dijelaskan mengenai etika tentang apa yang diperkenankan dan tidak diperkenankan untuk disiarkan keada publik, salah satunya adalah mengenai blur atau sensor yang

Sensor berbasis koil datar, fluxgate dan GMR dapat diaplikasikan untuk mengukur jarak, getaran, medan lemah, arus, muai panjang, putaran dan juga biosensor. Teknologi mikro

yang lebih luas, mampu melintas batas kelompok etnis atau tradisi budaya dan agama kita sehingga kita mampu melihat “kemanusiaan” sebagai sebuah keluarga yang

This indicated that the alternative hypothesis stating that using Realia Media gives effect toward student s’ writing Procedure Text at ninth grade in MTs Islamiyah

Sehubungan dengan telah selesainya masa evaluasi administrasi, teknis dan harga penawaran pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi Kopian maka Panitia Pengadaan Barang/Jasa